PILIHAN REDAKSI

Gubernur Sumbar Keluarkan Surat PAW Dirinya,Helmi Moesim Pertanyakan Proses Hukum Sedang Berjalan, Saya Akan Lakukan Gugatan

Helmi Moesim menjelaskan terkait dikeluarkan surat PAW dirinya oleh Gubernur Sumbar dalam jumpa pers.Minggu (28/4/2024) INFONUSANTARA.NET --...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Budaya

Pesta Budaya Batak 2021 Gondang Sabangunan Sukses Perbas Sumatera Barat
Monday, December 06, 2021

On Monday, December 06, 2021


 

Pesta Budaya Batak 2021 Gondang Sabangunan, Perkumpulan Batak di Sumatera Barat (PERBAS) menggelar Festival Budaya Batak se Sumatera Barat 2021 yang di isi dengan kategori yang dilombakan yakni,Tari Tortor di ikuti sebanyak sebelas tim dan juga sebelas tim untuk Trio lagu Batak yang di ikuti oleh peserta dari kabupaten/kota se Sumatera Barat.


Festival Budaya Batak se Sumatera Barat pada bulan Oktober 2021 mengambil tema "Kembangkan Lestarikan Seni Budaya Batak untuk Generasi Muda dan Kecintaan Terhadap Budaya Nusantara". 


Sekdaprov Sumbar Hansastri, pada Sabtu (4/12/2021) di GOR HTT Padang  menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara festival budaya Batak se Sumatera Barat yang dilaksanakan di Kota Padang. 


Festival Budaya Batak se Sumatera Barat 2021 ini untuk yang pertama kali dilaksanakan dan di fasilitasi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat.


Festival ini terlaksana melalui kekompakan yang baik dari seluruh panitia yang terlibat mensukseskan terlaksananya Festival Budaya Batak se Sumatera Barat 2021 ini, yang mana festival budaya Batak di Sumatera Barat ini yang pertama kali dilaksanakan.



Festival Budaya Batak se Sumatera Barat 2021 Lestarikan Nilai Budaya Lombakan Tari Tortor dan Trio
Sunday, October 24, 2021

On Sunday, October 24, 2021

 



INFO|BUDAYA -- Perkumpulan Batak di Sumatera Barat (PERBAS) menggelar Festival Budaya Batak se Sumatera Barat 2021 yang di isi dengan kategori yang dilombakan yakni,Tari Tortor di ikuti sebanyak sebelas tim dan juga sebelas tim untuk Trio lagu Batak yang di ikuti oleh peserta dari kabupaten/kota se Sumatera Barat.


Festival Budaya Batak se Sumatera Barat 2021 ini untuk yang pertama kali dilaksanakan dan di fasilitasi oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan terlaksana melalui kekompakan yang baik dari seluruh panitia yang terlibat mensukseskan terlaksananya Festival Budaya Batak se Sumatera Barat 2021 ini, yang mana festival budaya Batak di Sumatera Barat ini yang pertama kali dilaksanakan.


Festival Budaya Batak se Sumatera Barat pada bulan Oktober 2021 mengambil tema "Kembangkan Lestarikan Seni Budaya Batak untuk Generasi Muda dan Kecintaan Terhadap Budaya Nusantara".


Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Hj.Gemala Ranti mewakili Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, pada Sabtu (23/10/2021) secara resmi menabuh gong, tanda telah dibuka dan dimulainya Festival Budaya Batak 2021, turut mendampingi mantan Walikota Padang Fauzi Bahar serta Togi Tobing selaku Ketua Panitia Festival Budaya Batak se Sumatera Barat tahun ini.


Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Hj,Gemala Ranti, usai sambutannya yang sekaligus menabuh gong pembukaan kegiatan Festival Budaya Batak se Sumatera Barat ini kepada awak media menyampaikan apresiasi untuk acara Festival Budaya Batak se Sumatera Barat ini.


Ini luar biasa sekali, semangat dari teman- teman komunitas atau etnis Batak yang tergabung dalam PERBAS (perkumpulan Batak di Sumatera Barat) ini. Ini bukti melestarikan, melindungi budaya mereka kuat sekali meskipun di rantau. Di 19 kabupaten/kota, mereka ada dan saat ini mereka berkumpul disini hingga 4 dan 5 November mendatang.


Lebih lanjut disampaikan, di Sumatera Barat ranah Minang ini merupakan provinsi yang aman. Disini kita terdiri dari masyarakat yang multi etnis. Dinas Kebudayaan sendiri tentu melihat dan menilai,apakah komunitas tersebut melindungi dan melestarikan budaya mereka atau tidak. Tentu dari pemerintah ada reward untuk itu, bagi etnis atau komunitas yang sudah  berupaya untuk itu.


"Seperti biasanya pada 5 Oktober lalu, Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat. Dimana ada pekan budaya daerah.Disitu multietnis yang tampil walaupun semuanya belum dan kita berharap kedepannya.bisa tampil semuanya,"ungkap Kadis Kebudayaan Gemala Ranti.


Togi Tobing selaku Ketua panitia Festival Budaya Batak se Sumatera Barat 2021 pada kesempatan itu menyampaikan, bagi peserta baik itu tari tortor maupun trio yang menjadi Juara I akan mendapatkan Piala bergilir dan piala tetap Gubernur Sumbar, uang Tabanas sebesar Rp.4juta dan piagam.

 

Selanjutnya Juara 2 mendapatkan piala tetap dari gubernur, uang Tabanas Rp.3juta dan piagam. Untuk juara 3 juga mendapat piala tetap gubernur dan Tabanas Rp.2juta serta piagam.


"Ini merupakan event yang pertama kali kita laksanakan dan difasilitasi oleh Kadis Kebudayaan Provinsi Sumatera.Kita dari komunitas Batak mengucapkan banyak terima kasih," ucapnyà.


Disamping itu, memang untuk visi dan misi dari PERBAS itu adalah untuk mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya Batak di ranah Minang," pungkas Togi Tobing yang juga merupakan Ketum Pertina Provinsi Sumatera Barat itu.(inf) 





 

PERBAS Gelar Festival Tari Tor Tor Dan Trio se Sumatera Barat
Saturday, October 23, 2021

On Saturday, October 23, 2021



PERBAS (Perkumpulan Batak di Sumatera Barat) gelar festival tari tradisional kebudayaan Batak yakni Tari Tor Tor DanTrio lagu Batak. Kegiatan ini dapat apresiasi langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat ,Hj.Gemala Ranti,M.Si yang secara langsung membuka festival kebudayaan Batak se Sumatera Barat ini pada Sabtu, 23 Oktober 2021 di salah satu hotel di Kota Padang.





 

Gubernur : Kombes Pol Imran Amir, S.IK MH Dt. Rajo Nan Sati bisa jadi teladan Penerapan Keadilan Restoratif
Saturday, September 18, 2021

On Saturday, September 18, 2021

 


INFONUSANTARA.NET -- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menilai dilewakannya gala Dt. Rajo Nan Sati dari Suku Tanjuang Kota Padang untuk Kombes Pol Imran Amir, S.IK MH membawa harapan besar dalam penerapan keadilan restoratif untuk kasus pidana di daerah itu.

"Dengan pelewaan gala ini, Kombes Pol Imran Amir Dt Rajo Nan Sati selain menjadi penegak hukum juga menjadi penghulu dari kaumnya. Dua peran ini sangat tepat dalam penerapan penyelesaian perkara pidana melalui keadilan restoratif seperti yang diatur dalam Surat Edaran Kapolri Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penerapan Keadilan Restoratif (Restorative Justice)," katanya saat menghadiri prosesi malewakan gala Kombes Pol Imran Amir, S.IK MH Dt. Rajo Nan Sati di gedung LKAAM Kota Padang, Sabtu.

Menurutnya polisi merupakan ujung tombak dalam penegakan hukum sementara penghulu harus menjadi teladan serta membimbing anak kemenakannya sesuai dengan nilai-nilai adat.

Perpaduan dua peran tersebut dalam sosok Kombes Pol Imran Amir Dt Rajo Nan Sati sangat selaras dengan semangat restorative justice sehingga bisa dijadikan contoh teladan bagi masyarakat umum, tidak hanya terbatas di dalam kaum.

"Kita berharap dengan dilewakan gala ini, beliau akan mampu bekerjasama dan bersinergi dalam membangun nagari," katanya.

Menurutnya sebagai seorang penghulu ada empat larangan yang wajib untuk diperhatikan yaitu mamakai cabua yang sio sio, maninggakan sidiq dan tabliq, mahariak mahantam tanah dan tidak konsisten atau baliang-baliang diateh bukik.

Diakhir sambutanya Gubernur Mahyeldi menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan acara malewakan gala tersebut dan mengucapkan selamat kepada Kompes Pol Imran Amir, S.IK.MH Datuak Rajo Nan Sati 

"Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya ucapkan selamat kepada Kombes Pol Imran Amir,S.IK.MH Datuak Rajo Nan Sati yang telah dinobatkan sebagai penghulu di Suku Tanjuang," katanya

Sementara itu Ketua LKAAM Sumbar M.Sayuti Dt Rajo Pangulu mengatakan pemberian gelar tersebut telah sesuai dengan aturan adat mulai dari awal hingga akhir.

"SOP-nya sudah tepat, sesuai dengan alur adat sehingga tidak boleh ada suara miring apalagi hoak terkait pelewaan gala itu terutama di media sosial," ujarnya.

Ia menyebut melewakan gala bukan perkara main-main. Ada mekanisme sesuai adat istiadat yang harus dilalui dan prosesi melewakan gala untuk Kombes Pol Imran Amir Dt Rajo Nan Sati sudah memenuhi syarat itu.

Tokoh masyarakat, Fauzi Bahar berharap nilai-nilai sebagai penghulu bisa memperkuat kualitas kepemimpinan pada Imran Amir Dt Rajo Nan Sati sehingga ke depan bisa menorehkan sejarah mengharumkan nama Minangkabau dikancah nasional.

"Kita doakan beliau bisa menjadi pemimpin yang baik, yang membanggakan Minangkabau, bangsa dan negara," katanya.

Acara itu turut dihadiri Wakil Gubernur Audy Joinaldy,Ketua LKAAM Kota Padang, Ketua DPRD Kota Padang, Forkopimda Sumbar, Forkopimda Kota Padang, Bupati Dharmasraya,Alim ulama,Ninik mamak,cadiak pandai,Bundo kanduang dan undangan lainya.***

BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR

Ini Reaksi Ketum Bundo Kanduang Minangkabau soal Puan di Istana Pakai Baju Adat Takuluak Tanduak Balenggek
Tuesday, August 17, 2021

On Tuesday, August 17, 2021

 


Ketua DPR Puan Maharani. (Tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden)

INFONUSANTARA.NET -- Ketua DPR RI, Puan Maharani mengenakan pakaian Adat Minangkabau saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan ke-76 RI di Istana Negara, Selasa (17/8).

Pakaian yang dikenakan Puan Maharani mengundang reaksi dari sejumlah elemen di tanah Minangkabau.

Ketua Umum Organisasi Bundo Kanduang Minangkabau Sumatera Barat, Puti Reno Raudhatul Jannah Thaib mengaku sangat bangga melihat Puan Maharani menggunakan pakaian adat minangkabau tersebut.

"Secara tidak langsung, Puan ikut memperkenalkan Budaya Minangkabau lewat pakaian adat yang terkenal dengan sistem matrilineal," kata Raudah Thaib sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.com Selasa (17/8).

Sastrawan Minangkabau itu juga mengatakan pakaian yang digunakan Puan tersebut merupakan pakaian adat yang berasal dari Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat. Namun sudah dilakukan beberapa modifikasi pada beberapa detailnya.

Pakaian adat Lintau yang digunakan Puan, kata Raudah bernama Takuluak Tanduak Balenggek, yang digunakan oleh perempuan keturunan Raja Minang atau anak Penghulu pada saat baralek atau pesta pernikahan. Takuluak berarti kain untuk menutup rambut dan kepala, tanduak artinya tanduk, karena merujuk tanduk kerbau yang menjadi ciri khas Minangkabau, sedangkan balenggek memiliki arti bertingkat.

"Pakaian itu dikenakan oleh perempuan Minangkabau pada saat baralek gadang (pesta pernikahan). Namun yang boleh menggunakan itu hanya kemenakan rajo atau anak penghulu Minangkabau," jelas Raudah Thaib.

Raudah menyatakan, Puan Maharani merupakan anak seorang Datuak Minangkabau. Tidak hanya itu, Megawati, Ibu Puan juga sudah pernah diberi gala (gelar) kekerabatan Puti Reno Nilam oleh Istano Salinduang Bulan Pagaruyung pada saat beliau menjabat sebagai presiden, jadi Puan layak untuk mengenakannya.

"Secara keturunan, Puan merupakan anak seorang Datuak dari Nagasi Sabu, Tanah Datar. Bahkan menurut berbagai sumber, neneknya pun juga berasal dari pesisir Minangkabau," jelas Raudah.

Raudah menjelaskan pakaian tangkuluak tanduak itu menunjukkan kebesaran, kemegahan, dan kemuliaan perempuan di Minangkabau. Kehormatan dan kebesaran perempuan Minangkabau ditunjukkan melalui pakaian yang ia kenakan. 

Pakaian yang menunjukkan perempuan minang tidak berada di bawah otokrasi suaminya. Perempuan minang di manapun berada akan berpakaian sesuai dari asal nagarinya masing-masing, di mana tempat kerajaannya yang sesungguhnya.

"Di Minang, perempuanlah yang memiliki harta pusaka, bapandam bapakuburan. Sehingga tidak terpengaruh dari budaya yang dibawa oleh suaminya, oleh karena itu, ia tetap menggunakan pakaian kebesaran nagari tempat ia berasal," jelas Raudah Thaib.

Setiap nagari, menurut Raudhah Thaib, memiliki pakaian adat yang berbeda-beda. Ketika perempuan minang menikah bukan dengan orang yang berasal dari nagari yang sama, maka si perempuan itu akan mudah dikenali dari mana ia berasal melalui pakaian yang ia kenakan.

"Memiliki harta pusaka yang tidak terikat dengan nasal suaminya berada, sehingga dia memiliki marwah dan martabatnya sendiri," tegas Raudah.



Lantik Kepengurusan LKAAM Masa Bakti 2020-2025, Irwan Basir Berharap Bisa Sebagai Pengayom Anak Kemenakan dan Nagari di Kuranji Kedepan
Thursday, March 04, 2021

On Thursday, March 04, 2021

 

Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji, Irwan Basir Dt. Rajo Alam, SH, MM (berdiri sudut kanan,baju putih) memberikan dukungan dan apresiasi atas dilantiknya pengurus LKAAM Kuranji masa bakti 2020-2025. (Dok: Arie Sutan Malin Mudo).

INFONUSANTARA.NET -- Ketua Majelis Pertimbangan Adat (MPA) KAN Pauh IX Kuranji Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM mengapresiasi dan siap mendukung Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kuranji dalam hal pergerakan positif untuk kemanjuan nagari. 

Hal tersebut diutarakan Irwan Basir Dt. Rajo Alam saat pelantikan kepengurusan LKAAM Kuranji masa bhakti 2025-2025,pada Rabu (3/3/2021) di Aula Kantor KAN Jalan Bypass- Padang.Selain pelantikan, juga diadakan bimbingan teknis kepada seluruh pengurus yang hadir.

Lembaga LKAAM ini merupakan suatu wadah penguatan lokal yang diisi oleh ninik mamak dan ada juga pemangku adat. Khusus didaerah Kuranji, Ketua LKAAM tidak asing lagi bagi kita. Seorang yang memiliki potensi, sebagi da'i ya, sebagai Datuk apalagi, masih muda dan energik, terang Irwan Basir.

" Kami yakin, dibawah kepemimpinan Hendri Yazid mampu membawa serta mengangkat kembali marwah LKAAM yang sudah lama fakum. Selain itu, bisa sebagai pengayom dan pelindung anak kemenakan dan nagari di Kuranji ini kedepannya," pungkas Ketua MPA yang akrab disapa Datuk IB ini.

Datuk IB melanjutkan, Hendri Yazid Dt. Diguci orangnya organisiatoris, memahami ilmu agama. Maka, nan takalok bisa tajago, LKAAM Kuranji bisa melahirkan program dan pergerakan positif dalam hal membangun negri ini.

" Untuk itu, kita titipkan aset-aset nagari ini agar bisa dirawat, dijaga dan dilestarikan untuk anak generasi penerus," pinta Datuk IB.

Masih kata Datuk IB, tugas LKAAM juga sebagai penguatan adat alam Minangkabau supaya terpatri dalam suatu siklus kehidupan untuk menyatukan potensi yang ada. Maka, disini munculnya kembali gairah adat dan budaya dalam kehidupan bernagari dimanapun kita berada.

"Kedepan bagaimana bisa memfasilitasi, mengkoordinasikan dan menciptakan iklim sehat dinegri yang kita cintai ini. Guna mewarisi dan mengembangkan nilai adat pada generasi dan anak kemenakan," pungkas Datuk IB. (Hr1/inf)

Tradisi Do'a Tolak Bala, Irwan Basir Dt Rajo Alam: Warisan yang Perlu Digiatkan Kembali
Tuesday, November 03, 2020

On Tuesday, November 03, 2020

Tradisi do'a tolak bala di Kuranji 

INFONUSANTARA.NET - Do'a Tolak Bala salah satu tradisi yang turun temurun terus digiatkan bagi masyarakat Kuranji. Tradisi nan sudah dari dahulunya ini hampir pudar di kehidupan modern sekarang. 

Namun, berkat kekompakan para tokoh adat, ninik mamak, pemuka masyarakat, tokoh agama dan generasi muda Kuranji, kembali mengangkat Do'a Tolak Bala tersebut. Mengingat banyaknya musibah, hasil panen menurun dewasa ini.

Pada malam puncak dihadiri oleh Ketua KAN Pauh IX Kuranji Suardi Dt. Rajo Bujang, Camat Kuranji yang diwakili  Lurah Kuranji, Kasma Efendi, S. Sos, Alim ulama dan bundo kanduang. Selanjutnya, tokoh masyarakat dan para pemuda generasi penerus, Minggu (1/11/2020) malam, di parkiran Masjid Nurul Ihsan Kelok Kuranji.

Rajo Indo selaku Ketua Panitia Tolak Bala, menyampaikan, acara dimulai dari tgl 26 Oktober atau selama 7 hari. Disebabkan banyaknya virus penyakit yang melanda di bumi Allah ini. 

"Menurutnya hasil panen para petani akibat hama wereng. Maka dari itu, tidak lepas dari mengingat kepada Allah SWT, sebab yang mendatangkan reski hanya Allah dan juga yang mendatangkan maupun yang menolak penyakit dan lainnya juga Allah SWT," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Kuranji Kasma Effendi, S. Sos, mengatakan, selaku pihak pemerintah mengapresiasi kegiatan tradisi tolak bala yang diangkat oleh nagari Kuranji. 

Tradisi ini sangat banyak manfaatnya, selain mempererat rasa persaudaraan juga menanamkan rasa introspeksi diri kita kepada Allah. Sebab, banyaknya virus dan wabah yang melanda negri ini, pungkas Effendi Garda sapaan akrabnya.

Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji yang juga tokoh panutan Irwan Basir Dt. Rajo Alam, SH, MM mengatakan, kegiatan masyarakat yang positif ini maka wajib bagi pemerintah untuk mendukungnya serta memberikan apresiasi dan motifasi penuh, pinta Datuk IB.

Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji Irwan Basir Dt Rajo Alam

"Tradisi Tolak Bala ini sebuah pelestarian dan warisan adat maupun tradisi dari nenek moyang kita dahulunya, sesuai dengan filsafah Minang ' Berek-berek turun kasamak, tibo disamak mamakan padi. Dari nenek turun kamamak, dari mamak turun ka kami anak kamanakn," Imbuh Datuk IB yang juga Ketua DPD LPM Kota Padang.

Kemudian, sinergisitas antara adat, budaya dan agama. Historisnya, sejak tahun 1880an wabah sudah ada, tetapi saat itu Do'a tolak bala gabungan tokoh religius, tokoh masyarakat dan ninik mamak bahu membahu melakukannya. Dari satu masjid ke masjid lainnya dan keliling kampung memanjatkan do'a serta salawat kepada Nabi. Sehingga, bisa terhindar dari segala bala bencana dan wabah, terang Ketua Fishing Club Padang ini lagi.

"Tolak Bala, adat tradisi ini sudah mulai memudar dalam kehidupan bernagari. Dikarenakan zaman. Budaya itu ialah bahagian dari sendi-sendi kehidupan. Maka dari itu, perlu kembali dihidupkan tradisi nenek moyang terdahulu,".

Datuk Irwan Basir melanjutkan, tolak bala ini menunjukkan perkuatan ukhuwah islamiah, menumbuhkan rasa kepedulian, rasa kegotong royongan, rasa sosialitas dan rasa kebersamaan ditengah kondisi kehidupan masyarakat yang individualistik.

" Semoga kedepan segala musibah, bencana dan hasil panen di kelurahan maupun kecamatan kuranji terbebas dari segala marabahaya. Do'a kita bersama agar kedepan kita jauh lebih baik, lebih sehat," ujarnya sembari memanjatkan do'a dan diamini oleh seluruh hadirin yang hadir.

Sumber: Hr1/DP - Humas.

Indra Catri Puji Penampilan Randai Nago Sati Batu Busuk Pauh
Wednesday, October 21, 2020

On Wednesday, October 21, 2020

 

Indra Catri foto bersama dengan kelompok randai Nago Sati batu Busuk 

INFONUSANTARA.NET -- Calon wakil gubenur sumbar dari partai gerindra DR Indra Catri Dtk Malako Nan Putih hadiri undangan kelompok Randai Nago Sati batu Busuk pada Minggu (18/10/2020) kemarin. Undangan tersebut dalam rangka silaturahim dan pertunjukan seni tradisi menghibur masyarakat batu busuk. 

Dalam kesempatan tersebut, kelompok randai Nago Sati menampilkan cerita randai sagan badayuang anyuik sarantau. 

Melihat penampilan pertunjukan randai ini, Indra Catri puji transformasi yang dilakukan Nago Sati beberapa tahun belakangan ini. 

" Dulu judul randainyo Sutan Sarialam kini baganti dengan Sagan Badayuang Hayuik Sarantau.

Personilnya muda dan semangat, kompak, sehati, dan chemestrinya sangat kelihatan. Salut kepada pelatih dan pengurus yang sudah melakukan benyak perbaikan." terang Indra Catri yang pernah menjabat kepala dinas pariwisata budaya Kota Padang. 

Indra Catri menyampaikan kata sambutan

Indra Catri menambahkan saat ini rasanya group randai nago sati sudah menuju kesempurnaaan. para pesilatnya terampil, pedendang hebat, pemain musik lengkap dan piawai. Kalau ada yang perlu disempurnakan mungkin dibidang seni peran atau teater. Saya katakan demikian karena RANDAI MERUPAKAN KESENIAN TRADISI MINANG YANG DIDALAMNYA MENGANDUNG SELURUH UNSUR KESENIAN, BAIK SILEK, TARI, MUSIK, LAKU.

Melihat penampilan yang disuguhkan Nago Sati,saya semakin yakin bahwa randai bisa dijadikan salah satu intrumen Pendidikan berkarakter ditengah-tengah masyarakat. 

Randai bisa dianggap sebagai salah satu modal sosial atau sosio capital cultural yang diwariskan nenek moyang kita bagi generasi penerusnya. Rasanya kita mengembangkan dan merawat warisan ini dengan sebaik-baiknya guna diwariskan lagi bagi generasi muda dan anak kamanakan kita. "Hal ini sangat tepat dan sesuai pada konsep kami bersama bapak Nasrul Abit untuk menciptakan generasi muda dan sumber daya unggul sumbar, "terang indra catri.  

Indra Catri menambahkan, pewarisan seni tradisi minangkabau menghadapi berbagai tantangan. Tentu di perlukan strategi dan program yang tepat untuk pewarisanya kepada generasi muda Sumatera Barat.

Dibutuhkan metode pengajaran  dan infrastuktur pendukung. Keberadaan dinas terkait akan difungsikan untuk merancang dan memprogram ini, koordinasi antar SKPD terkait dengan pemerintah kab/ kota akan kami tegaskan untuk ke depanya.

Metode pengajaran yang tersistem yang disesuaikan perkembangan psikologis generasi muda merupakan suatu keharusan yang perlu kita rancang. Penguatan lembaga atau komunitas budaya juga harus dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. 

 Lebih jauh Bupati Agam dua periode ini menekankan, randai sudah mendunia, buktinya seniman randai di undang ke haway university mengajarkan seni tradisi khas orang minang ini. Di sana mahasiswa bernagai dunia belajar randai kepada mak katik, saparman, jasrial, dan hasanawi yang merupakan seniman seniman randai dan seni tradisi minang.

Indra catri menghimbau kepada seluruh anak anak milineal dan generasi muda sumbar agar tetap fokus mempelajari randai. Jangan gengsi, jadikan ini sebagai kebangaan kita bersama.(*)

Jadikan Pauh V Sebagai Pilot Project Pendidikan Karakter Berbasis Nagari, Tokoh Masyarakat Minta DPRD Padang Membuat Perda Inisiatifnya
Tuesday, July 14, 2020

On Tuesday, July 14, 2020

Infonusantara.net
PADANG - Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani menjemput aspirasi melalui perwakilan masyarakat Pauh V, Kecamatan Pauh, yang terdiri dari Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh V, Ketua Badan Musyawarah Nagari (Bamus) dan perwakilan anak Nagari Pauh V lainnya, di Uje Cafe ,Senin malam (13/7)

Dalam pertemuan tersebut, Ketua KAN Pauh V, Kecamatan Pauh ,M. Nazif Malin Basa S. Ag. MM,. meminta kepada DPRD untuk menjadikan Pauh V sebagai pilot project dari Pendidikan karakter nagari di Kota Padang. Untuk itu, Nazif meminta kepada Syahrial Kani mendesak pemko Padang untuk dapat menerbitkan perda inisiatif untuk menguatkan agar pedidikan karakter yang dilakukan masyarakat dapat dijalani dengan baik.

“Pada saat ini pendidikan karakter yang didengung-dengungkan pemerintah tidak terimplementasi dengan baik ditengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu, kami sebagai tokoh masyarakat Pauh V meminta DPRD membuat perda inisiatif meminta menjadikan Pauh V sebagai pilot project pendidikan karakter berbasis nagari,” ucapnya.

Konsep pendidikan karakter yang berbasis nagari menurut Nazif dengan memberikan ruang kepada Ninik Mamak untuk memberikan pendidikan karakter di sekolah.

“Ninik Mamak harus diberikan ruang yang luas di sekolah untuk menciptakan siswa yang berkarakter dengan memberikan nilai-nilai budaya kepada siswa. Selain itu, penekanan wajib belajar mengaji di surau dan masjid selepas Magrib dan dan berlatih silat selepas Isya harus dilakukan yang  tentunya diawasi oleh ninik mamak dan ulama. Cara-cara ini telah dilakukan oleh masyarakat Minang sejak dahulunya dalam memberikan penanaman karakter terhadap anak kemanakan sebelum siap dilepas untuk merantau,” ujarnya.

Nazif berharap, dengan adanya pelatihan silat terhadap anak dan kemanakan di nigari Pauh limo, selain bertujuan menanamkan nilai-nilai karakter, secara tidak langsung mendukung program pemerintah dalam bentuk edukasi wisata di Nagari Pauh Limo.

“Pemerintah bisa membawa wisatawan yang ingin melihat bagaimana masyarakat Minang mewariskan silat kepada generasinya. Kalau perlu wisatawan yang datang tersebut dilibatkan dalam pelatihan silat di lingkungan surau dan masjid,” tambahnya.

Untuk mewujudkannya, Nazif meminta melalui Ketua DPRD Syafrial Kani untuk dilakukan audensi dengan Komisi IV DPRD Kota Padang dalam mewujudkannya.

“Kami meminta audensi dengan Komisi IV DPRD Kota Padang untuk mendalaminya, kami meminta juga akademisi dan pakar budaya Minangkabau untuk dapat terlibat  dalam pembuatan perda penguatan adat sebagai bentuk penguatan pendidikan karakter. Kami siap jadi pilot project nya di Kota Padang,” ungkapnya.   

Senada dengan Ketua KAN Pauh V dan Ketua Bamus Pauh V, Kecamatan Pauh Yusrizal SH mengatakan melalui DPRD meminta pemko Padang segera mewujudkan berdirinya SMP 44 dan Madrasah Aliyah Negeri berbasis nagari di Nagari Pauh V, Kecamatan Pauh Kota Padang.

“Dari dulu kami ingin SMP 44 Padang dan MAN dapat didirikan didaerah kami. Masyarakat telah menyiapkan lahan untuk sekolah berbasis adat. Sekarang tinggal semangat dan usaha pemerintah dalam mewujudkan wajib sekolah 12 tahun yang menciptakan generasi yang berkarakater,” ucapnya.

Setelah mendengar aspirasi dari masyarakat PauhV tersebut, Ketua DPRD Kota Padang Syahrial Kani turut didampingi anggota DPRD Dasman  mengucapkan terima kasih dan sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh perwakilan masyarakat Pauh V. Menurutnya, Pauh akan menjadi hebat dalam mewujudkan generasi yang berkarakter.

“Kita akan membawa aspirasi masyarakat Pauh ini untuk dijadikan bahan rapat di DPRD, dan mendorong dibuatkannya perda inisiatif tentang pelibatan budaya adat Minangkabau sebagai bentuk penguatan pendidikan karakter dalam menciptakan generasi yang berkarakter. Kami sangat mendukung sekali,” pungkasnya. (inf)

INFO NUSANTARA PERSADA

Peranan Mamak Terhadap Kemenakan Harato Pusako dan Keluarga
Thursday, July 02, 2020

On Thursday, July 02, 2020


Infonusantara.net
Ketua MPA FKAN Pauh Kuranji
Irwan Basir SH,MM,. Dt Rajo Alam 


"Biriak-biriak turun ka samak, Tibo di samak makan padi. Dari niniak turun ka mamak, dari mamak turun ka kami"

Maksud ungkapan di ateh adolah sako dan pusako nan didapat dari ninik diturunkan ka mamak dan diturunkan lai untuak kemenakan.

Sako dan pusako marupokan warisan turun temurun, manuruik garih keturunan ibu atau manuruik kekerabatan bertali darah.
Oleh karano itu, mamak dan kemenakan samo-samo mamiliki hak dan kewajiban.

Mamak sabagai urang nan dituokan dan manjadi pamimpin indak buliah sawenang-wenang, harus manuruik alur dan patut, sesuai hukum dan ketentuan nan berlaku di Minangkabau.

Mamak berperan dalam membimbing kemenakan, memelihara dan mangambangkan harato pusako sarato mawakili kaluarga dalam urusan keluar.(*)



INFO NUSANTARA PERSADA