PILIHAN REDAKSI

Anak Serda B Lase Anggota Kodim 0319 Mentawai Berhasil Lulus Seleksi Akmil 2024

INFO| MENTAWAI   – Dengan kegigihan dan kemauan yang kuat untuk menjadi abdi negara, Boy Marully Apritama Lase berhasil menyelesaikan proses...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Tim SAR Gabungan Mentawai Berhasil Evakuasi Tiga Nelayan
Saturday, July 20, 2024

On Saturday, July 20, 2024



INFO| MENTAWAI Satu unit long boat dengan 3 orang survivor yang mengalami mati mesin di perairan pulau Pitoijat, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai berhasil di selamatkan Tim gabungan Sar Mentawai.


Kejadian long boat mati mesin berawal, Kom center Kantor pencarian dan pertolongan mentawai menerima informasi pada pukul 08.10 WIB, Sabtu (20/7/2024) dari salah satu staf (masyarakat).

Dari informasi tesebut, Kepala kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas II B Mentawai, Rudi, SE kerahkan personel untuk segera turun kelokasi kejadian guna membantu survivor yang mengalami mati mesin.

Rudi menjelaskan, kejadian long boat mati mesin ini hendak berangkat dari tuapeijat menuju pulau pitoijat pada hari Jumat (19/7/2024) sekira pukul 06.30 WIB untuk melakukan aktivitas memancing.

“Akan tetapi pada Sabtu (20/7/2024) sekira pukul 07.00 WIB long boat mereka mengalami mati mesin di sekitar pulau pitoijat” ucap Kakansar Mentawai.

Dari kejadian itu, Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai turun ke lokasi dan berhasil menemukan tiga orang survivor beserta longboatnya pada pukul 10.30 WIB dalam kondisi selamat.

“Tim kita berhasil menemukan longboat nelayan yang mengalami mati mesin di sekitaran perairan pulau pitojat beserta tiga orang survivor” ucap Rudi.

Selanjutnya tim gabungan SAR mentawai evakuasi tiga orang survivor untuk di bawa ke pelabuhan tuapeijat dan operasi SAR di tutup, (Ers).

Editor : Tim Redaksi

Tiga Survivor di Hantam Badai Berhasil di Temukan Selamat Tim SAR Gabungan
Tuesday, June 25, 2024

On Tuesday, June 25, 2024



INFO|MENTAWAI Tiga orang warga yang menggunakan perahu di kabarkan terbalik di perairan Sipora Selatan, Kepulauan Mentawai yang hendak berangkat dari Sikakap menuju Katiet.


Informasi kejadian ini diterima dari salah satu anggota TNI AL Tuapeijat, Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai langsung bergerak untuk melakukan operasi pencairan terhadap kecelakaan kapal.

SAR Gabungan berangkat menuju lokasi dan diketahui pada saat kejadian korban menggunakan Perahu kayu berwarna coklat dengan panjang 4 Meter.

Kakansar Mentawai Rudi dalam siaran pers, Selasa (25/6/2024) menyampaikan, kecelakaan kapal ini berawal, tiga warga hendak berangkat dari sikakap menuju katiet dengan menggunakan 2 perahu, dimana satu perahu bermuatan dua orang dan satu perahu lagi bermuatan satu orang.

Dalam perjalanan kedua perahu tersebut dihantam badai, sehingga sampan yang bermuatan 2 orang terbalik dan diselamatkan oleh KM Seriti yang saat itu sedang melintasi perairan tersebut.

“Sementara perahu yang satu lagi yang bermuatan 1 orang tidak terlihat oleh temannya yang telah diselamatkan oleh KM Seriti, sehingga kejadian tersebut di laporkan ke Basarnas” ucap Kakansar Mentawai

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2,5 jam, Tim SAR Gabungan tiba di lokasi kejadian dan langsung berkoordinasi dengan 2 orang survivor yang diselamatkan KM.Seriti dan 2 orang survivor tersebut di evakuasi ke Katiet. 

“Saat tiba di Katiet Tim SAR Gabungan melakukan koordinasi dengan masyarakat sekitar katiet dan didapatkan informasi bahwa 1 orang survivor yang dalam pencarian itu telah sampai di Katiet sekitar pukul 13.00 WIB, terangnya.

Survivor ini bergerak kembali ke kampungnya di Dusun Mapinang untuk mengisi BBM yang akan rencana untuk mencari 2 orang temannya yang masih berada di tengah laut karena survivor menduga bahwa 2 orang temannya ini masih terapung-apung di laut karena badai. 

Sekitar pukul 17.30 WIB Tim SAR berhasil menghubungi 1 orang korban dan menyampaikan bahwa 2 orang temannya sudah selamat dan saat ini berada di Katiet bersama Tim SAR Gabungan, mendengar hal itu survivor langsung menuju ke Katiet untuk bertemu dengan 2 orang temannya.

“Tiga survivor yang dihantam badai  selamat dan sudah kembali ke kampung mereka di Dusun Mapinang Pagai Utara” sebut Kakansar, (Ers).

Editor : Tim Redaksi

Peselancar Asal Amerika di Temukan Meninggal Dunia di Perairan Pulau Pitoijat
Wednesday, June 12, 2024

On Wednesday, June 12, 2024



INFO|MENTAWAI Warga asing kebangsaan Amerika Erick Robert Soreker (43) berhasil di temukan dalam kondisi meninggal dunia saat melakukan aktivitas surfing di perairan Pulau Pitoijat, Kecamatan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai.


Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, selasa (11/6/2024) di ketahui informasi awal bahwa Erick Robert Soreker di kabarkan warga hilang saat melakukan aktivitas di lokasi surfing di Sibigeu.

Mendapat informasi kondisi membahayakan manusia, tim gabungan SAR Mentawai melakukan pencarian dan pertolongan di hari pertama, mamun hasilnya tidak membuahkan hasil.

Kakansar Mentawai, Rudi kepada media yang di kutip dari wartaminangnews.com menyebut, operasi pencarian dan pertolongan di hari kedua, korban berhasil di temukan pihak keluarga korban bersama tim SAR gabungan dalam kondisi meninggal dunia.

“Korban atas nama Erick Robert Soreker (43) warga Amerika telah ditemukan SAR Gabungan pada koordinat  3° 0’43.39″S 100° 9’33.27″E dengan jarak 1.16 NM arah utara dari koordinat awal perkiraan korban di laporkan hilang  sebelumnya,”jelasnya. 

Sekira pukul 10.00 WIB, Rabu (12/6/2024) korban langsung di evakuasi tim SAR gabungan menggunakan boat untuk di bawa menuju puskesmas Sikakap.

“Sampai di pelabuhan Sikakap, Tim SAR gabungan Mentawai menyerahkan korban ke pihak keluarga,” ucap Rudi, (Ers)

Editor : Tim Redaksi

Tenggelam Terseret Arus Sungai Batang Asam, Lima Pelajar SDN 01 Asam Jujuhan Ditemukan Meninggal Dunia
Thursday, May 30, 2024

On Thursday, May 30, 2024

 

Korban tenggelam di sungai batang asam, jorong koto tuo nagari sungai limau kecamatan asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya. Rabu (29/5/2024).



INFONUSANTARA.NET -- Warga Jorong Koto Tuo Nagari Sungai Limau Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya, dihebohkan dengan peristiwa ditemukannya lima (5) orang pelajar SDN 01 Asam Jujuhan Kecamatan Asam Jujuhan dalam keadaan meninggal dunia akibat tenggelam terseret arus sungai.


Lima orang pelajar SDN 01 Asam Jujuhan itu ditemukan meninggal dunia diketahui akibat terseret arus dan tenggelam di Sungai Batang Asam Jorong Koto Tuo Nagari Sungai Limau Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya, pada Rabu (29/5/2024).


Adapun identitas para korban yakni, Fitri Ani Waruwu (12 th/perempuan), Kelas 5 SD, Suku Nias, alamat Jorong. Koto Tuo Nagari Sungai Limau Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya. 


Juviri Waruwu (9 th/laki-laki) Kelas 3 SD, Suku Nias, alamat Jorong Koto Tuo Nagari Sungai Limau Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya. 


Maria Elsa Jelita Buulolo ( 8 th/perempuan) Kelas 2 SD, Suku Nias,alamat Jorong Kayu Aro Nagari Sungai Limau Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya.


Aditya Pasrah K Buulolo (10 th/ laki-laki) Kelas 2 SD, Suku Nias,alamat Jorong Kayu Aro Nagari Sungai Limau Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya 


Elisabeth Murni Buulolo (12 th/perempuan) Kelas 4 SD, Suku Nias, alamat Jorong Kayu Aro Nagari Sungai Limau Kecamatan Asam Jujuhan Kabupaten Dharmasraya.


Kronologis kejadian sekitar pukul 11.00 WIB, orang tua korban yang bernama Elina Areva pergi ke sekolah SDN 01 Asam Jujuhan untuk mengantar nasi untuk anak - anaknya karena ada acara perpisahan murid kelas VI.


Namun anaknya tidak ada di sekolah, selanjutnya orang tua korban langsung melakukan pencarian dan sekitar pukul 13.00 WIB, orang tua korban menemukan tumpukan baju seragam sekolah anaknya di pinggir Sungai Batang Asam. 


Namun ditemui disana anak-anaknya tidak ada.Kemudian orang tua korban memberitahukan kejadian ke pihak sekolah dan masyarakat sekitar untuk dilakukan pencarian.


Setelah dilakukan pencarian oleh masyarakat Sungai Limau dan anggota BPBD Kabupaten Dharmasraya.Sekitar pukul 14.00 WIB, ditemukan empat (4) orang korban, an.(Fitri Ani Waruwu,Juviri Waruwu, Maria Elsa Jelita Buulolo dan Elisabeth Murni Buulolo). Dimana kondisi korban sudah dalam keadaan kaku dan meninggal dunia dan langsung dibawa ke Puskesmas Sungai Limau. 


Berdasarkan pemeriksaan dokter Puskesmas Sungai Limau, tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban dan korban diperkirakan sudah meninggal sekitar 5-6 jam yang lalu. 



Sedangkan korban yang ke lima, an. Aditya Pasrah K Buulolo berhasil ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB dengan melakukan pencarian / penyisiran mengunakan perahu karet milik BPBD di aliran Sungai Batang Asam.


Ikut dalam pencarian tersebut antara lain Kapolsek Sungai Rumbai AKP Suyanto, SH, beserta anggota, anggota BPBD Kabupaten Dharmasraya dan masyarakat Sungai Limau. 


Kapolres Dharmasraya, AKBP Bagus Ikhwan melalui Kapolsek Sungai Rumbai AKP Suyanto, pada Kamis (30/5/2024) menjelaskan, bahwa saat sekarang para korban telah di bawa oleh pihak keluarga untuk di  kebumikan di tempat keluarga ke tempat masing - masing hingga pagi ini. (Eko)

Laporan: MsEx 


Tiga Kendaraan Tabrakan Beruntun, Pelajar Pembawa Motor RX King di Larikan ke UGD
Wednesday, May 29, 2024

On Wednesday, May 29, 2024




INFO|Limapuluh Kota - Trabrakan beruntun terjadi di Jalan Payakumbuh-Lintau tepatnya di Jorong Bulakan Siluang, Nagari Tanjung Gadang, Kecamatan Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota, yang melibatkan Truk Hino BA 9596 OU, mobil L.300 BA 9916 KA dan kendaraan roda dua RX King BA 1899 ML, sekitra pukul 14.15 WIB, Rabu (29/5/2024.


Dalam insiden itu, pelajar SMP dan SD yang mengenderai dan boncengan sepeda motor RX King, Hariyadi Fahrurozi (16), warga Jorong Parak Lubang nagari Tanjung Gadang, dan Daffa (12), warga Jorong Alang Lawas,  Nagari Halaban, mengalami luka dan harus dilarikan ke-Rumah Sakit. 


Sementara mobil pik up L.300 yang dikemudikan, Nasrul Panggilan Nasruk Inai (48) warga Jorong Aur duri, Nagari Batu Bulat Kecamatan Lintau Buo Utara, remuk pada bagian depan mobil. Untuk kendaraan Truk Hino yang dikendarai Padli (35), warga Jorong Taratak Kubang Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota, terlihat tidak banyak mengalami kerusakan. 


Dari informasi yang didapat dari warga Nagari Tanjung Gadang, menyebutkan Tiga kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun sama-sama satu arah dari Payakumbuh menuju arah ke-Lintau. Namun, belum bisa memastikan kendaraan mana yang terlibat tabrakan pertama kali termasuk penyebab kecelakaan terjadi di jalan yang dipenuhi lubang-lubang dalam itu.  


"Memang terjadi kecelakaan tadi antara Truk, L.300 dan motor, pengendera motor memang mengalami luka-luka. Ketiga kenderaan itu sama sama dari arah Payakumbuh menuju arah Lintau, penyebabnya kami tidak tahu pasti," ungkapnya kepada wartawan. 


Polsek Luhak bersama Satuan Lalulintas Polres Payakumbuh mendapat informasi terjadinya laka lantas di Jalan Payakumbuh-Lintau langsung datang kelokasi kejadian. Termasuk melakukan penyelidikan penyebab terjadinya laka lantas beruntun di siang naas itu. 


"Benar telah terjadi laka lantas yang melibatkan Tiga kendaraan, Truk Hino, Mobil Pik Up L.300 dan kendaraan roda dua RX King. Pengendera roda dua mengalami luka dibagian kepala dan sudah dibawa ke-Rumah Sakit. Dan anggota Satuan Lalulintas Polres Payakumbuh juga sudah dilokasi," ungkap Kapolsek Luhak, AKP Rika Susanto, ketika dihubungi awak media.


Seperti diketahui kecelakaan lalulintas di Jalan Payakumbuh-Lintau sudah sering terjadi, bahkan sudah merenggut korban jiwa, ada yang truk bermuatan kayu mengalami rebah kuda, perawat yang hendak menuju tempat kerja di puskesmas Halaban juga jatuh akibat buruknya kondisi jalan Payakumbuh-Lintau yang hingga kini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki Pemerintah Provinsi Sumbar. 


Parahnya, saat musim penghujan Jalan Raya Payakumbuh-Lintau yang dipenuhi lubang besar dan dalam-dalam itu tergenang air bak kubangan kerbau. Sementara ketika musim panas, kabut atau debu jalanan berterbangan ketika dilewati kendaraan. 


"Pemerintah harus cepat memperbaiki jalan ini agar tidak terus makan korban. Jangan tunggu sampai banyak pengguna jalan baik roda dua maupun empat yang mengalami kecelakaan dan menjadi korban di jalan ini akibat kondisinya buruk sekali," ungkap Rama salah seorang pengguna jalan berharap kepada Pemerintah Provinsi Sumbar. (Ady).



Editor : Tim Redaksi


Aksi Peduli Wartawan Sijunjung Lakukan Penggalangan Dana Untuk Korban Terdampak Bencana di Sumbar
Thursday, May 16, 2024

On Thursday, May 16, 2024

Aksi peduli wartawan Sijunjung lakukan penggalangan dana untuk korban bencana galodo dan lahar dingin merapi serta banjir di Sumatera Barat.Kamis (16/5/2024)



INFONUSANTARA.NET,Sijunjung -- Puluhan wartawan baik media cetak, maupun online yang bertugas di Kabupaten Sijunjung menggelar aksi peduli bencana dengan melakukan penggalangan dana untuk korban bencana alam di Sumatera Barat.


Dengan semangat tinggi, pada Kamis (16/5/2024) para wartawan tersebut langsung turun ke jalan utama Muaro Sijunjung untuk mengumpulkan donasi sumbangan bagi korban bencana galodo dan lahar dingin merapi serta banjir di Sumatera Barat.


Dalam aksi peduli bencana itu, aktivitas kendaraan yang melintas terlihat menghentikan kendaraannya secara sukarela untuk memberi sumbangan yang dikumpulkan dalam kardus oleh para wartawan untuk membantu saudara kita yang mendapat musibah bencana alam tersebut. 


Pada kesempatan itu, aksi wartawan Sijunjung itu turut didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung, David Rinaldo.


Salah seorang wartawan menyebut, penggalangan dana itu merupakan inisiatif kawan-kawan wartawan yang bertugas di Kabupaten Sijunjung.


Baru kemarin kami berbincang-bincang, hari ini Alhamdulillah terealisasi untuk mengumpulkan dana bagi korban galodo dan lahar dingin merapi di wilayah Tanah Datar dan Agam serta di Kecamatan Kupitan,” ujarnya.


Kawan-kawan wartawan Sijunjung mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sijunjung melalui Dinas Kominfo yang telah mensupport kegiatan itu.


"Dalam hal ini Diskominfo turut membantu mobil M-Pustika dan sound pengeras suara untuk penyampaian infomasi kepada masyarakat bahwa penggalangan dana ini merupakan untuk korban bencana galodo dan lahar dingin merapi,” tuturnya.


Ia berharap dengan adanya aksi penggalangan dana tersebut dapat membantu meringankan beban para saudara kita para korban yang tertimpa bencana.


'Mudah-mudahan aksi baik yang kita lakukan ini bermanfaat bagi korban bencana lahar dingin dan galodo, dan semoga bagi para penyumbang yang telah peduli, kita doakan rezekinya lancar,” ujarnya.


Disisi lain, wartawan Padang Ekspres, Anton juga mengatakan tujuan aksi itu bagaimana para wartawan Sijunjung ikut andil dalam membantu korban bencana.


“Kalau bisa kita (wartawan,red) tidak hanya bertugas memberitakan kejadian bencana, maka hari ini kami ikut terlibat untuk mengumpulkan dana,” ujarnya.


Sementara, Kepala Dinas Kominfo Sijunjung, David Rinaldo mengapresiasi aksi yang dicetus para wartawan yang bertugas di Ranah Lansek Manih.


“Ini merupakan tindakan dan gerakan yang mulia dilakukan kawan-kawan media, semoga bisa meringankan beban korban bencana di Sumatera Barat, Kabupaten Sijunjung, Tanah Datar dan Agam nantinya,” ucap David.


Diketahui, aksi penggalangan dana tersebut akan berlangsung selama tiga (3) hari, mulai Kamis 16 Mei 2024 hingga Sabtu 18 Mei 2024 mendatang. (Danus)

Warga Temukan Dua Mayat di Tanjung Ampalu dan Satu Mayat di Silukah Diduga Korban Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Merapi
Tuesday, May 14, 2024

On Tuesday, May 14, 2024

 



INFONUSANTARA.NET,Sijunjung -- Warga temukan dua mayat di Tanjung Ampalu dan satu di Silukah Kabupaten Sijunjung diduga korban banjir bandang lahar dingin gunung marapi pada Selasa, 14 Mei 2024.


Penemuan mayat tersebut berada di belakang Masjid Tanjung Beringin Batang Ombilin, Nagari Tanjung, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung sekira Pukul 10.30 WIB.


Warga setempat beserta pihak berwajib masih melakukan proses evakuasi mayat yang diduga korban banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu lalu, 11 Mei 2024.


Secara terpisah, Kalaksa BPBD Sijunjung, Henry Chaniago saat dihubungi oleh tim  melalui pesan Whatsapp menjelaskan bahwasanya terdapat 3 penemuan mayat, yakni 2 di Tanjung Ampalu dan 1 di Silukah.


“Info dari teman-teman kita di lapangan, memang telah ditemukan mayat di Kabupaten Sijunjung. Ditemukan 3 mayat dengan penemuan di Tanjung Ampalu 2, dan di Silukah 1 mayat,” ujarnya.


“Untuk penemuan 2 orang mayat tanpa identitas mengambang di sungai batang Ombilin Bagari Tanjung, Kecamatan Koto VII sudah kita lakukan evakuasi. Langsung kita larikan ke RSUD Sijunjung untuk dilakukan identifikasi dan autopsi,” tambahnya.


Tim akan terus memantau informasi terkait penemuan mayat diduga korban banjir bandang lahar dingin tersebut.ag(Danus)

Upaya Lakukan Pemulihan Pasca Banjir Bandang, Bupati Sijunjung Perintahkan Seluruh Stakeholder Terkait Turun Meninjau Lokasi Pasca Banjir
Wednesday, May 08, 2024

On Wednesday, May 08, 2024

 

Turun ke Lokasi Pasca Banjir Kepala BPBD Sijunjung, Henry Chaniago, Kepala Dinas Perkim LH, Dinas PUPR dan didampingi oleh Camat Kupitan serta Wali Nagari Padang Sibusuk. Rabu (8/5/2024).


INFONUSANTARA.NET, Sijunjung -- Pemerintah Kabupaten Sijunjung terus melakukan upaya pemulihan pasca bencana banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Kupitan, pada Jum'at (3/5/2024) lalu.


Dalam hal ini, seluruh stakeholder terkait diperintah langsung oleh Bupati Sijunjung untuk meninjau lokasi pasca bencana tersebut, Rabu (8/5/2024). 


Pada kesempatan itu, turun Kepala BPBD Sijunjung, Henry Chaniago, Kepala Dinas Perkim LH, Dinas PUPR dan didampingi oleh Camat Kupitan serta Wali Nagari Padang Sibusuk. 


Saat dihubungi di Sijunjung, Kepala BPBD Sijunjung, Henry Chaniago menyebut peninjauan lokasi pasca bencana ini tidak hanya memberikan bantuan logistik, yang paling utama itu untuk mengidentifikasi lokasi bencana. 


"Setelah diidentifikasi akan segera dilakukan penanganan dan pengendalian, baik mendatangkan alat berat maupun yang akan dilakukan oleh OPD terkait,” ujarnya. 


Dikatakan Henry, pada saat kejadian pihaknya bersama TNI dan Polri telah melaksanakan evakuasi di lokasi bencana. 


“Tim gabungan langsung melakukan gotong royong untuk membersihkan material, dan juga memberikan logistik serta membuka dapur umum,” tuturnya.


Dari data yang diperoleh, kata Kepala BPBD itu, tercatat ada 98 rumah dan 147 KK yang terdampak akibat banjir bandang di Nagari Padang Sibusuk yang melanda di tiga Jorong, yakni Jorong Kapalo Koto, Jorong Guguk Tinggi dan Jorong Simancung.


“Bahkan, banjir tak hanya melanda pemukiman warga, namun juga puluhan hektar sawah milik warga juga ikut terdampak,” jelasnya. 


Seperti berita sebelumnya, menindaklanjuti kejadian bencana banjir bandang yang terjadi di Kenagarian Padang Sibusuk Kecamatan Kupitan, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir meninjau langsung ke lokasi terdampak pada Sabtu (4/5/ 2024).


Bupati Sijunjung langsung menyapa warga terdampak bencana dan mendoakan agar keluarga korban tabah dalam menghadapi ujian. 


"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Sijunjung menyampaikan turut prihatin terhadap musibah yang melanda masyarakat Nagari Padang Sibusuk. Semoga bencana ini bisa segera teratasi dan segera berlalu,” ujarnya.


Ia berharap adanya penanganan yang cepat dan tepat dari pihak-pihak terkait guna perbaikan sarana prasarana yang ada.


"Ada langkah-langkah untuk mengantisipasi adanya longsor dan banjir bandang yang sewaktu-waktu bisa terjadi dikarenakan curah hujan yang masih cukup tinggi,"ujarnya.


Pada saat itu, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir melalui BPBD beserta instansi terkait juga telah menurunkan bantuan logistik bagi warga yang menjadi korban musibah banjir bandang serta mendirikan posko dapur umum bekerjasama dengan dengan pihak nagari. 


Terpisah, Wali Nagari Padang Sibusuk Afrizal menyebutkan, selain Nagari Padang Sibusuk, banjir bandang juga melanda dua Jorong di Nagari Pamuatan Kecamatan Kupitan. Dmana sebanyak 17 rumah warga atau 15 KK jadi korban terdampak. 


Ditambah 1 Surau dan 1 bengkel ikut terendam luapan air bah dari aliran Batang Piruko. Kemudian 3 unit jembatan gantung, dengan kondisi 1 putus, 2 sling skor angin putus.

“Luapan banjir kali ini tercatat cukup mengerikan sejak 10 tahun terakhir,” tutup Wali Nagari Afrizal. (Dicko/Danus)

Peristiwa Jembatan Ambruk di Jorong Sungai Pinang Nagari Timpeh, Satu Orang Korban Luka Ringan Dan 16 Jorong Putus Akses
Tuesday, May 07, 2024

On Tuesday, May 07, 2024

 

Jembatan ambruk di Jorong Sungai Pinang Nagari Timpeh Kecamatan Timpeh Kab.Dharmasraya.Selasa (7/5/2024).


INFONUSANTARA.NET -- Akibat intensitas hujan yang lebat mengakibat satu buah jembatan yang berada Jorong Sungai Pinang,Nagari Timpeh Kecamatan Timpeh,Kabupaten Dharmasraya,Sumatera Barat, pada hari Selasa (7/5/2024) ambruk atau amblas.


Peristiwa itu mengakibatkan satu orang menjadi korban dan tiga daerah diantaranya Nagari Tempeh,Nagari  Taratak Tinggi,Kampung Jao dan sebanyak 16 Jorong terisolasi tidak bisa menuju ke Kantor Kecamatan Timpeh pada saat ini.


Wali Nagari Tabek Harmanto Dt Rajo Mangkuto yang di temui awak media mengatakan,betul sekali telah terjadi peristiwa Jembatan Sungai Pinang ini amblas atau ambruk.


Ini akibat Akibat Curah hujan yang sangat lebat dari tadi malam hingga pagi tadi yang mengakibatkan air Sungai Pinang meluap dan membuat tergerusnya Jembatan Sungai Pinang hingga amblas atau ambruk.


"Kejadian sekitar jam 06:00 WIB, Selasa (7/5/2024) pagi tadi .Dan hingga saat ini transportasi warga ke dua arah terputus," paparnya.


Akibat peristiwa tersebut tiga daerah diantaranya  Nagari tempeh,Nagari  Taratak Tinggi,Kampung Jao dan sebanyak 16 Jorong terisolasi tidak bisa menuju ke Kantor Kecamatan Timpeh pada saat ini.


Kemudian Salah satu warga kami yang bernama Yuskal umur 67 tahun menjadi korban akibat peristiwa tersebut yang mana korban rencananya akan melakukan aktivitas biasa ke kebun menggunakan sepeda motor.


Saat berada di lokasi jembatan yang ambruk, korban ini terjatuh kedalam sungai bersama sepeda motornya.Untung saja korban  mengalami luka - luka ringan dan sempat di rawat di IGD Puskesmas Timpeh.


Jembatan Sungai Pinang yang amblas atau ambruk ini menghubungkan berapa nagari di Kecamatan Timpeh ini.


Kami berharap dinas terkait Pemerintah Kabupaten Dharmasraya,untuk segera memperbaiki jembatan ini yang merupakan akses utama jalur transportasi bagi warga disini," pungkasnya Wali Nagari Tabek Harmanto Dt Rajo Mangkuto. (Eko)


Dua Pasien DBD Meninggal, Kasus DBD Meningkat Status Menjadi KLB di Dharmasraya
Tuesday, April 02, 2024

On Tuesday, April 02, 2024

Suasana di RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.(dok: eko)



INFONUSANTARA.NET - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa bulan ini meningkat di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Dua orang pasien yang mengalami DBD meninggal dunia, sehingga status saat ini menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).


Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Sungai Dareh, Sartinovita, melalui Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sungai Dareh, dr. Ridia Dityarika, yang ditemui awak media, pada Selasa (2/4/2024)di ruangan kerjanya.


“Memang terjadi peningkatan dalam kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kabupaten Dharmasraya,” kata Ridia.


Untuk RSUD Sungai Dareh, saat ini kondisi pasien DBD meningkat dibanding pada tahun lalu. Data sementara pasien DBD tahun ini terhitung pada bulan Januari berjumlah 25 orang, kemudian pada Februari berjumlah 28 orang.


“Pada bulan Maret ini berjumlah 30 orang pasien DBD. Selama peningkatan DBD ini ada 2 Pasien yang meninggal dunia. Dengan adanya meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Dharmasraya, statusnya kini menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB),” terang Ridia.


Ditambahkan Ridia Dityarika, demam berdarah adalah gangguan yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Bahkan, ada banyak sekali orang yang meregang nyawa dengan penyakit ini.


Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 


"Dengan terjadi peningkatan kasus DBD, Kami dari Pihak RSUD Sungai Dareh telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya seperti foging (pengasapan) atau imbauan kepada masyarakat untuk membersihkan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya, agar terhindar dari nyamuk,” ucapnya.

(eko)


Dinding Rumah Jebol Akibat Longsor Pasca Banjir, Warga Rawang Padang Selatan Belum Tersentuh Bantuan
Sunday, March 17, 2024

On Sunday, March 17, 2024

 

Anggota Komunitas Basis Kebersamaan didampingi Babinsa Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan membantu membersihkan material longsor yang masuk ke rumah warga di RT 01 RW 06 Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan.Minggu(17/3/2024).


INFONUSANTARA.NET -- Satu rumah warga di RT 01 RW 06 Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, jebol akibat longsor dari atas bukit karan pasca banjir yang melanda Kota Padang beberapa waktu lalu.


Mendengar informasi tersebut, Komunitas Basis Kebersamaan berserta anggota didampingi Babinsa Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan, Serka Iwan AP, turun tangan mengambil inisiatif untuk membantu membersihkan material yang masuk ke rumah warga tersebut,pada Minggu (17/3/2024).


Ketua Komunitas Basis Kebersamaan, Hendra Wijaya Kusuma mengatakan,setelah menerima informasi dari warga ada rumah seorang warga yang jebol diterjang longsor dari atas bukit karan, kami mengambil inisiatif turun untuk membantu membersihkan material longsor yang masuk kedalam rumah.





Kami juga berkoordinasi dengan para pembina komunitas yakni Kapten Inf Ikhlas selaku Danramil 03/ Padang Selatan ,Mulya Perkasa selaku Camat Padang Selatan dan Kompol Nanang SH.MH, Kapolsek Padang Selatan.


"Para pembina sangat mensupport apa yang kami laksanakan. Atas nama berbuat kebaikan untuk orang banyak , Insyaallah mukjizat dari buah kebaikan itu akan datang pada diri kita masing-masing," pungkas Hendra.


Babinsa Kelurahan Rawang, Serka Iwan. AP, dalam kesempatan itu sangat apresiasi atas inisiatif yang dilakukan Komunitas Basis Kebersamaan.Tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh warga.


Memang pasca banjir melanda Kota Padang beberapa waktu lalu banyak terjadi musibah. Salah satu nya di RT 01 RW 06 Kelurahan Rawang ini. Ada 1 KK dimana kepala keluarga nya bapak Defitra dan istri Jumihartati dengan tiga orang anak.Dinding rumah mereka jebol ditimpa longsor. 


"Saya sangat berterima kasih kepada Ketua Komunitas Basis Kebersamaan,Hendra Wijaya Kusuma bersama rekan - rekan yang telah turun membantu masyarakat. Ini lah wujud keberadaan kita bisa membantu dan bermanfaat bagi masyarakat. Kedepannya sukses selalu," ungkap Serka Iwan.AP.

Keluarga korban longsor bapak Defitra didampingi istri Jumihartati bersama Babinsa Kelurahan Rawang Serka Iwan.AP dan Ketua Komunitas Basis Kebersamaa Hendra Wijaya Kusuma.


Sementara Defitra didampingi istri Jumihartati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komunitas Basis Kebersamaan di Babinsa Kelurahan Rawang yang telah membatu kami untuk membersihkan material yang masuk ke dalam rumah akibat diterjang  longsor beberapa hari lalu. 


"Kami juga berharap adanya bantuan dari pihak terkait dari pemerintahan setempat. Sampai saat ini kami belum ada mendapatkan bantuan," harap mereka.(bim)




Gudang Minyak Toko Eni/MS Jaya di Sioban Terbakar, Ini Penyebabnya
Friday, March 08, 2024

On Friday, March 08, 2024


INFO|MENTAWAISatu unit toko Eni/MS Jaya yang berada di Sioban, Kecamatan Sipora Selatan, Kepulauan Mentawai terbakar. Diketahui pemilik toko Bapak Mangantar Sinaga. Peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 15.25 WIB, Jumat (8/3/2024).


Peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di toko Eni/MS Jaya ini saat karyawan toko hendak memutus tali menggunakan korek api (mancis) yang terikat di tutup jerigen berisikan minyak bensin.


“Saat karyawan toko memutus tali di tutup jerigen, api langsung menyambar membakar gudang BBM hingga merambat ke dalam toko” sebut Camat Sipora Selatan, Yusuf Hadisumarto kepada media, Jumat (8/3/2024).


Kejadian kebakaran itu, masyarakat berhamburan keluar untuk membantu melakukan pemadaman secara manual dan mengeluarkan barang-barang dari toko yang di tumpuk di jalan.


Dia mengatakan, sembari menunggu armada pemadaman kebakaran dari Tuapeijat menuju Sioban, di lakukan pemadaman secara manual yang berlangsung lebih kurang satu jam lebih


Dalam proses pemadaman yang di lakukan Tim damkar terjadi kendala, karena ada beberapa gudang kopra untuk melewati dua pintu gudang minyak dan pinang.


Meski demikian upaya tim Damkar dalam melakukan pemadaman kebakaran yang berlangsung lebih kurang tiga jam setengah akhirnya dapat di padamkan.


“Saat ini Tim damkar masih melakukan pengecekan titik-titik api yang ada di dalam ruangan toko sekaligus melakukan pendinginan” sebut Hadisumarto.


Dari peristiwa kebakaran hebat ini di taksir kerugian barang sekitar 30 persen, sedangkan bangunan sekitar 80 persen kondisi rusak berat dan tidak ada korban jiwa.


Selain kebakaran gudang Bahan Bakar Minyak (BBM) toko Eni/MS Jaya gudang kopra dan pinang juga ikut terbakar, ujarnya.


Atas kejadian tersebut, Camat Sipora Selatan menghimbau seluruh masyarakat dan pemilik toko untuk selalu meningkatkan kewaspadaan baik itu bencana alam maupun bencana kebakaran, tutupnya, (Ers).


Editor : Tim Redaksi

Kondisi Selamat, Tiga Nelayan Terjebak Badai di Evakuasi Tim Sar Gabungan Mentawai
Friday, March 08, 2024

On Friday, March 08, 2024

 


INFO|MENTAWAI - Kondisi cuaca yang tidak menentu, tiga orang nelayan terjebak dengan badai di pulau panjang, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai saat melakukan aktivitas memancing, Kamis (7/3/2024).


Dengan kondisi membahayakan manusia, Tim Sar gabungan bersama personel Polairud Mentawai gerak cepat lakukan pencarian dan pertolongan terhadap tiga nelayan.


Kakansar Mentawai, Rudi melalui Kasiops Dhio menyebut, pencarian dan pertolongan terhadap tiga nelayan ini setelah menerima info dari salah satu korban yaitu Korda melalui sambungan seluler.


Dari informasi itu tim sar gabungan bersama personel polairud langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban di perairan pulau panjang.


Adapun tiga korban yang di evakuasi yaitu Bartius (31), Aprimen (32) dan Korda (38), sedangkan perahu yang di gunakan jenis perahu pancing warna biru, panjang 7 meter, mesin 4 pk.


Dari informasi yang di rangkum, tiga nelayan terjebak badai itu berangkat pergi memancing pada hari kamis 7 maret 2024 sekira pukul 09.00 WIB dengan menggunakan boat mesin 4 PK dari Tuapeijat menuju pulau panjang.


"Tiba-tiba angin dan ombak besar, sehingga perahu di arahkan ke pulau panjang untuk menunggu cuaca membaik" sebut Kasiops.


Sampai informasi ini di terima cuaca tidak membaik dan 3 orang survivor tersebut dalam keadaan kedinginan dan kelaparan.


Ketiga survivor berhasil di evakuasi dalam kondisi selamat dan ops pencarian dan pertolongan di usulkan di tutup dan kembali di kesatuan masing-masing, (Ers).



Editor : Tim Redaksi

Nelayan yang Hilang di Perairan Ulak Karang Padang Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
Wednesday, February 21, 2024

On Wednesday, February 21, 2024

 

Evakuasi Jasad Nelayan yang hilang di perairan Ulak Karang Padang oleh Tim SAR Gabungan, Rabu (21/2/2024).(Foto:Dok.Pusdalops PB)


INFONUSANTARA.NET - Setelah melakukan pencarian yang tak beberapa lama.Nelayan bernama Ramli (69) yang dilaporkan hilang saat mencari ikan, pada Selasa (20/2/2024) di perairan Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.


Tim SAR Gabungan berhasil menemukan warga Ulak Karang itu dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (21/2/2024) siang sekitar pukul 14.05 WIB.


Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik mengatakan, korban merupakan seorang nelayan yang beraktivitas sehari-hari mencari ikan di perairan Ulak Karang.


Korban ditemukan dari jarak kurang lebih 100 meter dari titik awal korban dinyatakan hilang, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.


"Ia diketahui pergi menjaring ikan pada Selasa (20/2/2024) sore pukul 17.00 WIB. Pada pukul 11.00 WIB tadi, perahu ditemukan oleh masyarakat di Muaro Bung Hatta dalam keadaan mesin hidup. Sementara korban tidak ada dalam perahu,” kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, Rabu (21/2/2024) siang.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Hendri Zulviton mengatakan, korban sebelumnya mencari ikan di laut dan hilang kendali saat ombak besar menerjang perahunya.


"Saksi mata melihat korban meminta pertolongan dan dinyatakan hilang,” katanya.


Jasad Ramli sudah dievakuasi dibawa ke rumah duka yang berada tak jauh dari lokasi kejadian oleh Tim SAR Gabungan.(*)


Perahu Ditemukan Masih Menyala, Tim SAR Gabungan Masih Cari Nelayan yang Hilang di Perairan Ulak Karang Padang
Wednesday, February 21, 2024

On Wednesday, February 21, 2024

 

Tim SAR Gabungan mencari nelayan yang hilang di perairan Ulak Karang Padang, Rabu (21/2/2024) siang.(Foto:Dok.Basarnas)


INFONUSANTARA.NET-Tim SAR gabungan mencari nelayan yang hilang di perairan Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (21/2/2024). Perahu sempat ditemukan masih menyala.


Nelayan yang dilaporkan hilang tersebut bernama Suli (68). Ia diketahui pergi menjaring ikan pada Selasa (20/2/2024) sore pukul 17.00 WIB.


“Pada pukul 11.00 WIB tadi, perahu ditemukan oleh masyarakat di Muaro Bung Hatta dalam keadaan mesin hidup. Sementara korban tidak ada dalam perahu,” kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, Rabu (21/2/2024) siang.


Abdul Malik mengatakan, korban merupakan seorang nelayan yang beraktivitas sehari-hari mencari ikan di perairan Ulak Karang.


“Korban masih kami cari bersama Tim SAR gabungan, sampai saat ini belum ditemukan,” katanya.


Kantor SAR Padang, kata Abdul Malik, mengerahkan enam personel ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pencarian.


“Kami juga dibantu oleh petugas pencarian gabungan dari unsur SAR lainnya, seperti TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Damkar, nelayan, hingga warga setempat,” tuturnya.(*)