PILIHAN REDAKSI

Kedapatan Transaksi Narkoba, Warga Halaban Ditangkap Polisi

INFO|Payakumbuh - Komitmen memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkotika terus di gaungkan oleh Sat Narkoba Polres Payakumbuh, setelah...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Budaya

Irwan Basir Dt Rajo Alam Apresiasi Festival Pencak Silat Tradisional Kerjasama IPSI Dengan Kodim 0312 Padang
Senin, Juni 29, 2020

On Senin, Juni 29, 2020






Infonusantara.net
PADANG - Ikatan pencak silat Indonesia (IPSI) Kota Padang bekerjasama dengan Kodim 0312 Padang mengadakan festival pencak silat tradisional penyelenggaraan kegiatan komsos kreatif semester I TA.2020 di wilayah Kodim 0312 Padang, 28 sampai dengan 29 Juni 2020. Bertempat di Medan Nan Bapaneh Kantor KAN Pauh IX Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Minggu (28/06/2020) Pagi.

Pada tahun 2020 dengan tema "Pencak Silat Warisan Budaya Nusantara dan Warisan Dunia"

Dalam sambutannya, Ketua Ikatan pencak silat Indonesia (IPSI) Kota Padang, Zulhardi Z Latif, SH, MM mengatakan, sebenarnya agenda ini sudah lama mau diadakan. Namun, mewabahnya pandemi virus corona ini terpaksa di undur. Lanjutnya, Alhamdulillah, atas kerjasama dan komunikasi yang intens dengan Kodim 0312 Padang.

”Pencak silat ini sebagai warisan budaya kepada generasi muda. Selain itu, juga sudah menjadi warisan dunia. Makanya, generasi milenial ini mesti kita tanamkan arti dan makna sebuah kebudayaan khususnya silat,” pungkas Zulhardi yang akrab disapa Buya.

Lebih jauh di jelaskan Anggota DPRD Padang ini, selain sebagai nilai seni dan budaya kearifan lokal, silat ini juga menjauhkan generasi muda dari persoalan kenakalan remaja. Disamping itu, generasi muda sebagai estafet pewaris budaya dan pembangun bangsa, tutur Buya yang juga sekretaris Golkar Padang.

Ditambahkan oleh Ketua Pelaksana, Erman Jamal, ST festival pencak silat tradisional penyelenggaraan kegiatan komsos kreatif semester I TA.2020 di wilayah Kodim 0312 Padang, 28 sampai dengan 29 Juni 2020. Bertempat di Medan Nan Bapaneh Kantor KAN Pauh IX Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Erman Jamal yang juga sekretaris FKAN Pauh IX ini, Panitia mengundang 10 sasaran yang ada. Kemudian, kita perlombaan nilai- seni (jurus) nya saja. Ada yang perorangan, berpasangan dan ada penampilan pergroup. Nah, nanti bagi pemenang diberikan kepadanya tropi dan sertifikat, terang Wakil Ketua IPSI Padang Bidang organisasi.

”Nantinya, para pemuncak otomatis mewakili Kodim Padang ditingkat Propinsi (Korem). Jikapun menang, maka akan berlaga di Medan untuk di utus ke Pusat. Semoga IPSI Kota Padang bisa mewakili Sumbar nantinya,” harap Erman Jamal.

Sementara itu, Ketua DPD LPM Kota Padang, yang juga Ketua MPA KAN Pauh IX, Irwan Basir Dt. Rajo Alam, SH, MM menyampaikan, kita apresiasi kepada IPSI Padang dan Kodim 0312 Padang atas aplikasi terselenggaranya festival pencak silat tradisional ini. Kegiatan ini merupakan aura positif yang melahirkan embrio baru dan gairah bagi dunia persilatan di Pauh IX ini.

” Tanpa adanya festifal ini, guru-guru tuo dan guru kako pandeka yang telah memberikan kontribusi serta pembinaan disasaran, maka tidak akan ada gairahnya dan perkembangan ilmunya,” tegas Datuk Irwan Basir yang juga Ketua MPA Pauh IX Kuranji.

Maka dari itu, lanjut Ninik Mamak suku Jambak ini mari jadikan momentum membuat suatu utusan pada generasi berikutnya, bahwa pentingnya memperkokoh adat dan nilai budaya kepada generasi muda sebagai pemersatu dan keutuhan berbangsa bernegara, ajak Irwan Basir.

” InsyaAllah, dengan adanya festifal pencak silat tradisional ini, akan melahirkan generasi yang sangat ditunggu untuk berkompetisi ditingkat level apapun dan semoga IPSI secara organisasi dapat menjalankan program sesuai dengan tupoksinya,” ujarnya Ketua DPD Kota Padang.

Saat pembukaan turut hadir Ketua DPD LPM Kota Padang sekaligus Ketua MPA KAN Pauh IX Irwan Basir Dt. Rajo Alam, SH, MM, Kodim 0312 Padang yang diwakili oleh Pasinter Kapten. Ifanteri Ikhlas Kodim 0312 Padang sekaligus membuka even tersebut.

Kemudian, Ketua Karang Taruna Kota Padang Yaldi Chaniago dan Zulhardi Z Latif, SH, MM Ketua IPSI Kota Padang beserta jajaran pengurus lainnya.(rls)

INFO NUSANTARA PERSADA

Wacana Perubahan Nama Kecamatan Kuranji ke Pauh IX Kembali Mencuat
Jumat, Juni 19, 2020

On Jumat, Juni 19, 2020

Acara Balanjuang" sejumlah anak nagari di Durian Tarung Kelurahan Pasa Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang, Kamis (18/6/2020).

Infonusantara.net
PADANG - Berawal dari cerita lapau ke lapau, akhirnya wacana perubahan nama Kecamatan Kuranji ke nama asal Kecamatan Pauh IX kembali mencuat.

Ketua MPA KAN Pauh IX, Irwan Basir
Dt. Rajo Alam bersama Sekda Kota Padang Amasrul hadiri acara balanjuang anak nagari Durian Taruang 
Alasannya, dari sembilan kenagarian yang ada di Kota Padang saat ini (kecuali Kenagarian Delapan Suku), hanya Kecamatan Kuranji yang tidak ada embel-embel kenagariannya. Selebihnya langsung melekat pada nama kecamatannya.

Seperti Kecamatan Koto Tangah (Kenagarian Koto Tangah), Kecamatan Nanggalo (Kenagarian Nanggalo), Kecamatan Pauh (Kenagarian Pauh V dan Kenagarian Limau Manis), Kecamatan Lubuk Kilangan (Kenagarian Lubuk Kilangan), Kecamatan Lubeg Nan XX (Kenagarian Nan XX) dan Kecamatan Bungus Teluk Kabung (Kenagarian Bungus dan Teluk Kabung).

"Dengan dasar itu, kita ingin mengembalikan nama Kecamatan Kuranji ini menjadi ke nama asal Kecamatan Pauh IX sesuai nama Kenagariannya," ungkap Ketua Majelis Pertimbangan Adat Kerapatan Adat Nagari (MPA KAN) Pauh IX, Irwan Basir Dt. Rajo Alam usai menghadiri acara "Balanjuang" sejumlah anak nagari di Durian Tarung Kelurahan Pasa Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang, Kamis (18/6/2020).

Menurutnya, permintaan untuk kembali memakai nama Pauh IX tersebut wajar-wajar saja dalam rangka menjaga sejarah serta melestarikan adat dan budaya yang ada di Kenagarian Pauh IX Kecamatan Kuranji pada khususnya dan Kota Padang pada umumnya.

"Ini salah satu bentuk upaya menjaga kearifan lokal sesuai dengan visi dan misi pembangunan Kota Padang ke depan. Insya Allah, dalam waktu dekat akan kita musyawarahkan dengan seluruh komponen yang ada di Kenagarian Pauh IX ini," ucapnya serius.

Irwan Basir juga menjelaskan, bahwa seluruh kecamatan yang ada kenagariannya itu merupakan bekas wilayah Kabupaten Padang Pariaman dulunya dan tahun 1981 resmi bergabung ke Kota Padang.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Kota Padang, Amasrul yang kebetulan juga hadir pada kesempatan itu, menilai tidak ada masalah. Tentunya harus mengikuti mekanisme yang ada dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Silahkan saja, nggak apa-apa. Sejauh tujuannya positif, pemerintah pasti akan mendukung. Apalagi, prosedur perubahan nama itu tidaklah serumit kalau kita minta pemekaran wilayah kecamatan atau kelurahan misalnya. Kalau sekedar perubahan, saya rasa cukup kita di Pemko Padang dan tidak mesti harus melapor ke pusat," kata Sekda seperti memberikan sinyal lampu hijau.

Ditambahkannya, jika memang ada keinginan tokoh dan masyarakat Kuranji untuk meminta perubahan nama kecamatannya menjadi Kecamatan Pauh IX, silahkan dimusyawarahkan terlebih dulu di bawah. 

Setelah sepakat, baru disampaikan ke DPRD Kota Padang untuk dibahas bersama Pemko Padang. Setelah dinyatakan beres, barulah dibuatkan Perda penetapan perubahan nama kecamatan tersebut. (noa)

INFO NUSANTARA PERSADA

Orang Lain Boleh Jahat Kepada Kita, Tapi Kita Harus Tetap Jadi Orang Baik
Rabu, Juni 17, 2020

On Rabu, Juni 17, 2020


"Ingat, orang lain boleh berbuat dzalim dan jahat kepada kita, tapi kita harus tetap jadi orang baik".

Kita selalu bisa dapat memilih tetap sabar, ikhlas dan tetap dengan kebaikan untuk tidak mendendam, membenci, dan bahkan baik-baik saja meski itu pada orang yang telah berbuat dzalim dan jahat pada kita dengan rasa yakin bahwa semua yang kita alami telah Allah lihat dengan adil.

Karena sejatinya, meski kita tidak membalas perbuatan mereka, Allah sudah pasti akan membalasnya dengan sempurna.

Belajarlah menerima dengan sabar dan ikhlas perlakuan tidak baik orang lain, belajarlah untuk tetap bijaksana membalas keburukan yang dilakukan orang lain dengan kebaikan.

Kendalikanlah hati. Tidak usah kita merasa sangat bersedih. Memang pada saat diperlakukan buruk, rasa kesal dan tidak terima itu ada, apalagi sampai ada keinginan untuk membalasnya, tapi jangan sampai sifat yang demikian memperbudak kita untuk melakukan hal yang sama, jangan!

Jangan pernah mencoba untuk membalasnya sampai benar semesta alam menghukum perbuatan keji tersebut, alangkah baiknya kita stand on the right side. Biarkan alam yang bekerja, biarlah waktu yang akan membela. Namun, jangan sampai kita mau terinjak-injak begitu saja.. 

Kejujuran dan ketulusan pada kita akan menjadi pelajaran yang akan menampar seseorang yang telah menyakiti kita. Lebih tepatnya, berilah mereka pelajaran berharga dengan membuktikan bahwa kita tidaklah sama dengan mereka, yaitu dengan terus membalas keburukan mereka dengan kebaikan-kebaikan yang tiada henti.

Kita Memang Tidak Bisa Memilih Untuk Terus Diperlakukan Baik, Tapi Kita Bisa Memilih Untuk Bisa Berlaku Baik Pada Siapapun tanpa terkecuali terhadap mereka yang sudah memperlakukan kita buruk.

Jagalah sikap dan perilaku kita, terlebih lisan kita, jangan sampai kita lepas kendali dan menyayat hati orang lain dengan begitu kejamnya, walau itu hanya melalui lisan. 'Mulutmu Harimau mu yang akan menerkam dirimu sendiri'. 

'Apa yang kau tanam, Itu yang akan kau tuai'. Benih-benih kebaikan yang kau sirami dalam hidup mu secara terus menerus akan tumbuh dan menghasilkan buah yang nantinya akan kau petik dan nikmati. Seperti hal nya dengan sikap mu selama ini. jika saja kau berbuat baik niscaya kau akan selalu mendapatkan kebaikan dari sekitarmu. 

Akan lebih baik bila kita terus berprasangka baik terhadap sesama terutama kepada Sang Pencipta kita.Teruslah berbuat baik dalam menjalani kehidupan. (Inf/berbagai sumber)

INFO NUSANTARA PERSADA

Harimau dan Silat Harimau di Minang
Sabtu, Juni 13, 2020

On Sabtu, Juni 13, 2020

(ist)
Harimau di Minangkabau adalah Inyiak, raja rimba raya yang ditakuti sekaligus dikagumi. Inyiak dalam keseharian masyarakat Minang lamo, adalah awan, disebut “akuan”.

Akuan adalah kawan pria-pria Minang. Kemana saja ia berjalan bersama Inyiak balang. Inyiak juga bisa diracak (ditunggangi) seperti kuda.

Seseorang bisa memanggil Inyiak ketika ia perlu, bahkan untuk menjaga rumahnya. Inyiak juga mengajari orang Minang bersileweran, namanya Silek Harimau. Silek yang ligat dan mengagumkan.

Intisari silat Harimau terinspirasi dari gerak-gerakan Harimau. Kuda-kuda dan sikap waspada persis menyerupai Harimau. Maka tak heran, jika mitos yang berkembang mengatakan jika pesilat yang menguasai silat Harimau maka dirinya kelak akan dapat berubah wujud menjadi Harimau.

Meski mitos yang berkembang seputar silat Harimau begitu kental. Seperti pencak silat lain, nuansa Islami juga dominan dalam filosofi yang terkandung didalamnya.

Untuk belajar silat, guru memperkenalkan nilai-nilai agama lebih dulu kepada murid. Seperti pada tradisi Minang, silat zahir bertujuan mencari silaturahmi, batin silat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan jika ingin berniat jahat maka terlebih dahulu telah disingkirkan.

Filosofi tersebut tertuang dalam ungkapan,“Awas rasa jangan hilang, berlantai sebelum roboh, bersiang menebas sebelum tumbuh.”

Ungkapan lantas terimplementasi melalui gerakan kuda-kuda yang berdiri dengan huruf Alif yang bermakna pesilat berdiri beserta Allah, berdiri dua kali menyerupai huruf Lam dan berdiri dengan menyerupai huruf hijaiyah ‘Kha’. Karakter keras, bukan basa-basi dan tegas menjadi ciri utama ajaran silat harimau.

Karena memang didesain untuk mematikan lawan dengan jurus-jurus berbahaya dengan menyerang langsung daerah vital musuh, baik dengan gaya lenting atau terkam Harimau. Oleh karena itu, silat Harimau kemudian dikenal dengan silat beraliran keras. Demikian keras, hingga potensi penyalahgunaan ilmu begitu besar.

Di Minang juga pernah dikenal cindaku, yaitu manusia harimau jadi-jadian. Semua itu bukan dongeng dan isapan jempol, namun kenyataan pada suatu masa di zaman lampau.(pajakololiak/berbagai sumber)

INFO NUSANTARA PERSADA

Filosofi Ajaran Silek Minangkabau
Kamis, Juni 11, 2020

On Kamis, Juni 11, 2020


Sejak dahulu Adat Minangkabau menjadikan silek sebagai warisan dari ninik mamak kepada anak kemenakan dalam kaumnya-berfungsi sebagai membela diri-parik paga nagari. Jadi bagi kita kata silek tidaklah asing ,apalagi bagi orang Minangkabau.

Silek Minangkabau mengajarkan nilai-nilai etik interaksi yang fundamental, sebab filosofi yang diajarkan adalah 
" Lahienyo Mancari Kawan, Bathinnyo Mancari Tuhan ( Lahirnya Mencari Kawan Bathinnya Mencari Tuhan)."Hablumminannas dan Hablumminallah". Begitulah esensi sarat dengan nilai yang terkandung dalam silek Minangkabau tersebut.

Dikupas lebih dalam dari ajarannya. Ajaran silek meliputi silik dan suluk.
Silek adalah ilmu mempelajari atau mengenal diri lahiriah, silik adalah ilmu mempelajari atau mengenal diri batiniah, dan suluk adalah ilmu mempelajari atau mengenal diri lahir bathin. Bahkan lebih jauh, beberapa pelaku- tuo silek mencoba mengaitkan “silat” (silek) dengan “salat” (sholat) dan “silat-urrahim” (hubungan baik dengan sesama manusia). Ketiga kata tersebut memiliki akar yang sama, terdiri atas tiga huruf Arab yakni "Sim-Lam-Ta".

Pada tataran prakteknya, silek diwariskan melalui proses belajar, menuntut kesungguhan, keterampilan fisik dan lidah serta kematangan psikologis. Silek dalam pengunaannya memiliki konsekuensi yang besar, yakni menciderai dan dapat mematikan. Oleh sebab itu, silek hanya dipergunakan dalam keadaan terdesak membela diri. Namun bila terdesak gerakan silek bisa digunakan pula- munculah ungkapan "Musuah Indak Dicari Jikok Basuo Pantang Diilakkan" ( Musuh Tidak Dicari Kalau Bertemu Pantang Dielakkan).

Dijadikan sebagai sebuah keterampilan, silek melahirkan kreatifitas seni gerak yang disebut pancak. Pancak terekspresi pada berbagai aktifitas gerak seperti langkah balega, silek atau tari galombang, sipak rago, randai, tari manari, dan keterampilan berburu. Jadi, yang dipertunjukkan sebagai permainan atau kreatifitas seni adalah pancak. Perihal ini sesuai dengan ungkapan basilek di rumah gadang, kok mancak yo di ilaman (bersilat di rumah gadang, kalau bergerak ya di halaman).

Pancak merupakan salah satu bungo silek, yaitu representasi silek dalam bentuk gerak fisik.Oleh karena silek meliputi silik dan suluk, maka bungo silik adalah gayuang atau parmayo (gerak tubuh atau bathiniah) dan bungo suluk adalah magrifatullah yakni suatu gerak spiritual berupa makrifat Allah SWT).

Silek Minangkabau tradisional adalah bagian dari tradisi lisan Minangkabau yang diajarkan secara lisan dan disertai peragaan laku dan peralatan. Sebagai tradisi lisan, sejarah kelahiran dan silsilah perkembangannya relatif sulit dilacak. Hal itu disebabkan karena penciptaannya bersifat anonymous dan kolektif. Itu sebabnya, penamaan aliran Silek Minangkabau didasarkan kepada sumber inspirasi dan pola gerakan serta nama nagari asal pengembang atau pengembangan awalnya. 

Sebut saja misalnya, Silek Usali atau Silek Tuo (penamaan berdasarkan ketuaan atau keawalan), Silek Harimau, Silek Kuciang, Silek Buayo, Silek Alang Babega (penamaan berdasarkan sumber inspirasi dan pola gerakan), Silek Kumango, Silek Lintau, Silek Paninjauan, Silek Balubuih (penamaan berdasarkan nama nagari asal pengembang atau pengembangannya), dan lain sebagainya.

Perspektif wujud, silek Minangkabau terepresentasi dalam dua wujud yakni silek duduak (silat duduk) dan silek tagak (silat berdiri). Silek duduak disebut juga silek kato atau silat lidah. Keterampilan silat lidah menjadikan seseorang memiliki kepercayaan diri untuk tampil di depan umum mengutarakan pendapat, mengeluarkan ide-ide kreatif, mempertahankan argumentasi, dan kemampuan diplomasi. 

Dalam silek kato, sebagaimana dalam tradisi pasambahan, seseorang dituntut untuk arif dan bijaksana, tahu di ereang dengan gendeang, tahu di angin nan bakisa, tahu di bayang kato sampai (tahu dengan ungkapan berkias, tahu dengan angin yang beralih, tahu dengan tujuan kiasan).

Kemudian Silek tagak atau disebut juga silek fisik, yakni keterampilan membela diri (harga diri, kehormatan, kebenaran dan keadilan) atau menjalankan amanah untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kejahatan (amar makruf nahi mungkar). Silek tagak menjadikan seseorang memiliki kepercayaan diri untuk berdiri di hadapan khalayak untuk menyatakan kebenaran dan keadilan.

Baik silek duduak (silat duduk) dan silek tagak (silat berdiri) pada prinsipnya mengutamakan atau mengandalkan kecerdasan intelektual (ajaran falsafah alam terkembang jadi guru), kecerdasan emosional (ajaran budi), dan kecerdasan spiritual ajaran tauhid.

Itupula sebabnya silek pada dasarnya seni bela diri dengan sifat keampuhannya lebih mengutamakan pertahanan. Prinsip demikian bermakna bahwa silek adalah keterampilan yang mampu menciderai bahkan mematikan lawan, karena itu silek mengehendaki pelakunya adalah orang yang telah dewasa dan matang, yang siap mempertanggungjawabkan efek penggunaan silek itu, baik di dunia dan akhirat.

Keterampilan bersilek dalam silek bukan untuk dibanggakan atau disombongkan, sehingga mengundang atau mencari musuh namun memperbanyak kawan. Sifat perkawanan dan silaturahmi yang hakiki dibingkai oleh silek itu sendiri.

Memperbanyak teman dan mengurangi lawan dalam kehidupan bermasyarakat bisa menjadi hal ikhwal yang bisa diambil dalam prinsip silek itu sendiri. Kemudian secara bathiniah diri kita dekatkan pada yang Maha Kuasa. Lahienyo mancari kawan, bathinnyo mancari tuhan (Lahirnya mencari Kawan , Bathinnya mencari Tuhan).
(Pajakololiak/berbagai sumber)

INFO NUSANTARA PERSADA

Di 2021 Pagelaran Urak Balabek Pauh IX Masuk List Of Ivent Kota Padang Kalender Wisata Budaya
Jumat, Februari 28, 2020

On Jumat, Februari 28, 2020



Infonusantara.net -Pagelaran anak nagari Pauh IX Kuranji Urak Balabek yang digelar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Padang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Padang di Medan Nan Bapaneh Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX merupakan bagian dari pelestarian nilai - nilai adat dan budaya Pauh si Ampek Baleh (XIV), yaitu Pauh V dan Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang.

Ketua IPSI Kota Padang Zulhardi Z.Latif 
Urak Balabek merupakan rangkaian prosesi tradisi dalam rangka malewakan (pengukuhan) guru tuo silek (silat) di daerah Pauh si Ampek Baleh. Dimana ratusan pandeka (Pendekar) silat Pauh IX, Kecamatan Kuranji diarak  menggunakan bendi start di halaman kantor KAN Pauh V menuju kantor KAN Pauh IX.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Walikota Padang Hendri Septa,BBus.MIB, dan hadir pada kegiatan itu anggota DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman, anggota DPRD Kota Padang Mastilizal aye, Zalmadi Malin Basa, Yandri Hanafi, Muzni Zein, Irwan Basyir Dt Rajo Alam Ketua MPA ( Majelis Pertimbangan Adat) KAN Kuranji, M.Fikar Datuak Rajo Magek, Niniak mamak, bundo Kanduang, ratusan pandeka silek dan masyarakat Pauh Kuranji Kota Padang.

Zulhardi Z.Latif selaku Ketua umum IPSI Kota Padang menyampaikan kegiatan Urak Balabek ini di angkat sebagai upaya melestarikan budaya. Urak Balabek merupakan prosesi pelewaan mengangkat guru-guru tuo silek di daerah Pauh si Ampek Baleh. Dimana guru tuo silek ini lah yang akan mengajarkan kepada murid di Sasaran sasaran Silat di Pauh Kuranji sebagai regenerasi silek Pauh

Tahun depan kita minta kegiatan ini akan di adakan di Pauh V , agar terjadi kembali singkronisasi antara Pauh V dan IX yang disebut Pauh si Ampek Baleh (XIV) dikecamatan Kuranji.

Ia mengatakan, kita hidupkan sasaran -  sasaran silek dan kalau lah sudah hidup sasaran -sasaran silek ini tentunya dapat mengatasi permasalahan anak anak generasi muda kita dalam hal negatif seperti , tawuran, narkoba, pergaulan bebas dan lainnya.

Lebih lanjut disampaikan, melalui Dinas Pariwisata dan budaya yang telah diaganggarkan melalui pokir - pokir anggota dewan. Kita menginginkan kegiatan ini dijadikan ivent agenda tahunan di Kota Padang. Ini tidak kalahnya dengan festival Siti Nurbaya yang telah dilaksanakan sebagai agenda pariwisata tahunan.

"Selain itu Zulhardi Z.Latif juga mengatakan untuk Silek Prestasi IPSI Kota Padang dua kali meraih juara proprov dan dari sepuluh atlet provinsi, empat atlet yang akan bertanding pada kejuaraan PON di Papua adalah dari Kota Padang. Kemudian Silat tradisi selalu juara provinsi dan nasional dan kejuaraan Silat internasional kita berhasil membawa Piala Presiden RI di Batusangkar 2018 lalu, " papar Zulhardi Z.Latif anggota DPRD Kota Padang ini, Kamis (27/2) malam kemarin.
Irwan Basir Datuk Rajo Alam Ketua MPA KAN Pauh IX 
Pada kesempatan itu Irwan Basir Datuk Rajo Alam, Ketua Majelis Pertimbangan Adat (MPA) KAN Pauh IX mengatakan, Rancak Kampung dek Nan Tuo Rami Kampung dek Nan Mudo. Dia mengatakan kegiatan yang digelar ini bisa menjadi Icon yang bisa kita jual menjadi suatu aset wisata budaya yang ada di Kota Padang.

Irwan Basir juga menegaskan, ivent ini jangan untuk hari ini saja, kedepannya kita berharap juga bisa mengundang saudara kita dari negeri seberang seperti Malaysia, Brunei di Medan Nan Bapaneh ini.  "Pauh IX lengkap dengan segala komponennya. Tibo dimato indak di piciangan tibo diparuik indak dikampihan. Mari sama  -sama kita  membangun nagari dengan potensi - potensi yang kita miliki, " pungkasnya.

Sementara Wakil Walikota Padang Hendri Septa mengatakan kegiatan ini adalah tradisi adat budaya yang bisa kita warisi turun temurun kedepannya kepada generasi muda kita.

"Kalaulah acara ini dimasukkan dan kami terima di akhir tahun 2019 lalu, maka kegiatan ivent adat istiadat dan budaya Pauh IX ini sudah pasti masuk dalam List of Ivent Kota Padang, dimana di 2020 ini Kota Padang di penuhi dengan ivent - ivent agenda tahunan, "kata Wawako

Di 2021 kegiatan ini kita akan masukan dalam agenda tahunan. InsyaAllah
kita akan jadikan ivent ini bisa seperti Tabuik di Pariaman yang sudah mendunia, juga seperti di Bali,pariwisata dan adat terus dipertahankan dan di olah anak nagari. Kita inginkan Ivent yang diselenggarakan ini sebagai momentum Kuranji bangkit. Kegiatan adat dan budaya di Kuranji ini bisa tampil nasional juga mendunia. Kita harapkan setiap kecamatan itu punya satu icon


"Basamo kito menjadikan Nagari ini aman. menjadi perhatian kita bersama
terhadap penyakit masyarakat (pekat)
Pergaulan bebas, narkoba,
LBGT,  begal, tawuran. Peran Ninik mamak bundo Kanduang, kita semuanya," ungkap Hendri Septa dalam sambutannya sekaligus secara resmi membuka kegiatan Urak Balabek yang  dimulai 27 hingga 29 Februari 2020. (bim)




Evi Yandri Rajo Budiman: Kita Akan Melakukan Penguatan Pengurus FKAN Tapian Sebagai Ujung Tombak Kedepannya
Minggu, Februari 23, 2020

On Minggu, Februari 23, 2020

Evi Yandri Rajo Budiman Ketua FKAN Pauh IX Kuranji periode 2020-2025 
Infonusantara.net - Evi Yandri Rajo Budiman kembali dipercaya secara aklamasi sebagai Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kuranji untuk periode 2020-2025 pada Mubes FKAN Pauh IX, Minggu 23 Februari 2020.

Usai terpilih, Evi Yandri menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang kembali memberikan amanah ke pundaknya sebagai Ketua FKAN Pauh IX.
Evi Yandri Rajo Budiman bersama Irwan Basir Datuk Rajo Alam Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji 
"Saya menyampaikan terimakasih kepada anak nagari, ninik mamak, tokoh masyarakat,  OKP dan ormas yang ada di Pauh IX telah mempercayakan kepada saya sebagai Ketua FKAN periode 2020-2025," ujarnya.

Untuk periode ke depan, kata Evi Yandri, pihaknya akan melanjutkan program yang telah direncanakan FKAN Pauh IX, baik itu di bidang pembangunan fisik maupun sumber daya manusia.

"Untuk itu, kita akan melakukan penguatan pengurus FKAN Tapian. Sebab, FKAN Tapian akan menjadi ujung tombak ke depannya," ungkap Evi Yandri yang merupakan Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sumatera Barat ini.

Selain itu, kata Evi, pihaknya juga akan melakukan komunikasi dan koordinasi antar lembaga yang ada di Pauh IX, termasuk lembaga pemerintahan mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kota dan provinsi.

"Kita akan rampungkan kepengurusan dalam waktu dekat ini. InsyaAllah, semua pihak akan kita rangkul. Kita akan bekerjasama bagaimana kepengurusan FKAN ke depan ini memang memenuhi unsur-unsur yang ada. Kita membutuhkan orang-orang yang betul-betul mau bekerja ikhlas untuk nagari Pauh IX ini," cakap politisi Partai Gerindra ini.(inf/by)

Evi Yandri Rajo Budiman Terpilih Secara Aklamasi Kembali Pimpin FKAN Pauh IX Untuk Kedua Kalinya
Minggu, Februari 23, 2020

On Minggu, Februari 23, 2020


Infonusantara.net - Evi Yandri Rajo Budiman terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat untuk kedua kalinya, Minggu 23 Februari 2020.
Evi Yandri Rajo Budiman terpilih secara aklamasi dalam Mubes FKAN Pauh IX yang ke-2. Prosesi pemilihan dipimpin oleh Ketua SC Mubes FKAN Pauh IX Tan Gusli Rajo Batuah yang didampingi Sekretaris SC Khalid Syaifullah dan dua orang anggota SC, yaitu Zamri Yahya, dan Zulwagni.

Terpilihnya Evi Yandri secara aklamasi karena didukung penuh oleh sembilan FKAN Tapian yang ada di Kenagarian Pauh IX, sehingga ia ditetapkan SC Mubes FKAN Pauh IX sebagai calon tunggal.

SC Mubes FKAN Pauh IX Memimpin Jalannya Sidang Mubes 
Jalannya sidang pemilihan Ketua FKAN Pauh IX sempat berlangsung sengit dan sempat membuat pimpinan sidang cukup kewalahan dalam menampung interupsi peserta mubes.

Rata-rata yang melakukan interupsi menghendaki agar Evi Yandri segera ditetapkan sebagai Ketua FKAN Pauh IX terpilih, tanpa melalui proses sidang pemilihan yang telah ditetapkan SC.

Pasalnya, kata mereka, masing-masing FKAN Tapian sudah memberikan dukungan penuh kepada Evi Yandri untuk memimpin FKAN Pauh IX untuk kedua kalinya.

“Karena peserta sidang Mubes menghendaki demikian, maka kami dari SC hanya menetapkan apa yang kita sepakati dalam Mubes ini,” ujar Tan Gusli Rajo Batuah sembari menetapakan Evi Yandri Rajo Budiman sebagai Ketua FKAN terpilih.

Dengan ditetapkannya Evi Yandri sebagai Ketua FKAN Pauh IX terpilih untuk ke dua kalinya, maka Pimpinan Sidang Mubes menetapkan pula formatur untuk menyusun kepengurusan 2020-2025 yang akan membantuk Evi Yandri Rajo Budiman melaksanakan dan melanjutkan program FKAN

Mubes FKAN Pauh IX tersebut dibuka oleh Camat Kuranji Eka Putra Bukhari, dan dihadiri oleh Ketua MPA KAN Pauh IX Irwan Basir Datuk Rajo Alam, Ketua BMPN Pauh IX M Fikar Datuk Rajo Magek, Ketua KAN Pauh IX Suardi Datuk Rajo Bujang, Kabag Humas Setdako Padang Amrizal Rengganis, dan undangan lainnya.(inf/By)

Sukseskan MTQ di Kuranji, Irwan Basir Dt.Rajo Alam dan M. Fikar Dt.Rajo Magek Sumbangkan Dana
Rabu, Januari 22, 2020

On Rabu, Januari 22, 2020

Irwan Basir Datuk Rajo Alam bersama M.Fikar Datuk Rajo Magek serahkan sumbangan bantuan dana untuk pelaksanaan MTQ di Kuranji 
Infonusantara.net - Kepiawaian Camat Kuranji, Eka Putra Buchari dalam merangkul semua elemen masyarakat Indonesia di Kenagarian Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat layak diajungkan jempol.

Pasalnya, dengan ditunjuknya Kecamatan Kuranji sebagai tuan rumah MTQ tingkat Kota Padang, Camat Eka Putra Buchari langsung bergerak cepat dengan merangkul semua stakeholder yang ada di Kuranji.

Hal itu diakui oleh Ketua Majelis Adat (MPA) Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX, Irwan Basir Datuk Rajo Alam dan Rang Tuo Suku Tanjuang Ampang M. Fikar Datuk Rajo Magek.

"Alhamdulillah, Pak Camat kita ini pandai dalam merangkul semua elemen dan stakeholder yang ada di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji. Semoga dengan ini, semua program pembangunan dapat berjalan dengan baik di Kuranji," ujar Irwan Basir, Selasa, 21 Januari 2020.

Senada dengan itu, M. Fikar Datuk Rajo Magek mengapresiasi Camat Kuranji Eka Putra Buchari yang berani mengambil keputusan menerima penunjukkan Kecamatan Kuranji sebagai tuan rumah MTQ tingkat Kota Padang.

"Kita apresiasi dan suport Pak Camat. Mari kita sukseskan MTQ di daerah kita, baik tingkat kecamatan maupun tingkat kota," ujar M Fikar yang dipercaya sebagai Ketua MTQ tingkat Kecamatan Kuranji.

Imbauan Irwan Basir Datuk Rajo Alam dan M. Fikar bukan sekedar pepesan kosong. Ini dibuktikan dengan perbuatan. Keduanya menjadi penyumbang awal dana pelaksanaan MTQ di Kecamatan Kuranji dengan masing-masing menyumbang Rp5 juta.

Sumbangan itu diterima langsung oleh Camat Kuranji Eka Putra Buchari pada saat rapat pembentukan panitia MTQ tingkat Kecamatan Kuranji, Selasa (21/1). 

Kuranji Tuan Rumah MTQ Tingkat Kota

Kepala Bagian Kesra Kota Padang, Amriman M menegaskan, Kecamatan Kuranji ditunjuk sebagai tuan rumah MTQ tingkat Kota Padang.

"Alhamdulillah, kita sudah sepakat menunjuk Kuranji sebagai tuan rumah MTQ tingkat Kota Padang. Proses administrasinya sedang diurus," ungkapnya baru-baru ini.

Amriman M pun menegaskan, sebagai putra Kuranji, ia pun mengetahui persis bahwa Kuranji selama ini merupakan gudang Qori dan Qoriah di Kota Padang.

"Maka sudah tepat rasanya Kuranji ditunjuk sebagai tuan rumah. Camat sudah menyatakan kesiapannya," pungkasnya.(bim)

Irwan Basir Datuk Rajo Alam:  Warisan Budaya Petatah petitih Harus Dibangkitkan Lagi Ditengah Kehidupan Bermasyarakat
Rabu, Januari 15, 2020

On Rabu, Januari 15, 2020



Infonusantara.net 
Ketua DPD LPM Kota Padang, Irwan Basir Datuk Rajo Alam mengatakan, kita harus bisa mengembalikan dan menjaga tradisi warisan nilai - nilai luhur budaya Minangkabau pada masyarakat dan gernerasi penerus kita di era globalisasi dan milenial saat ini. 

"Dikatakan di era globalisasi dan zaman milenial saat ini, peradaban kebudayaan dan nilai - nilai luhur kian memudar. Sikap serta norma - norma dalam kehidupan bermasyarakat semakin terkesampingkan. Sudah kurangnya raso jo pareso di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat," ujarnya. 

Hal itu terlihat dengan banyaknya prilaku masyarakat yang semakin masa bodo, tak peduli, acuh dengan sesama, sikap siapa loe siapa gue dalam bermasyarakat.

Saat ini kita juga sudah jarang menemukan bahasa adat yang begitu kental dengan makna yang tersirat begitu dalam di setiap kata dalam ungkapannya, yakni bahasa pepatah – petitih yang sangat dikenal bagi orang minang," sebut Irwan Basir Datuk Rajo Alam 

Ada  bahasa-bahasa serta makna yang tersirat yang terkandung di dalam pepatah - petitih tersebut. Dalam pepatah -petitih Minangkabau terkandung nilai-nilai Islami. Pepatah-petitih berisi norma-norma atau aturan-aturan hidup masyarakat Minangkabau sejak zaman dahulu. 

Kita ambil saja contohnya seperti pepatah dari rangkaian kata "Satitiak Jadikan Lauik, Sakapa Jadikan Gunuang", ungkapan dari kata - kata ini merupakan pepatah yang sangat fundamental dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya hingga beragama di Minangkabau. Setiap hal yang diterima, ilmu yang dipelajari, meskipun itu sangat sederhana dan kecil harus bisa dimanfaatkan secara maksimal. 

Kemudian "Alam Takambang Jadi Guru"
adalah hasil dari merenung dan mengkaji alam semesta cipataan Tuhan. Darinya kemudian lahir bulir-bulir hikmah yang digunakan dalam menopang kehidupan sosial di Minangkabau. 

"Bapuntuang suluah sia, baka upeh racun sayak batabuang, paluak pangku Adat nan kaka, kalanggik tuah malambuang". Maknanya adalah kalau ajaran Adat Minang Kabau benar - benar dapat diamalkan oleh anggota masyarakat, maka masyarakat itu akan menjadi masyarakat yang tinggi peradabannya dan kuat persatuannya.

"Kita dapat melihat dan memahami semua nilai-nilai luhur yang diwariskan melalui pepatah petitih tersebut, dan masih sangat banyak sekali pepatah petitih lainnya dimana terkandung nilai-nilai luhurnya semuanya dapat diamalkan oleh anggota masyarakat," ujarnya. 

Selain itu, sama - sama kita lihat saat sekarang seperti dalam acara pinang meminang, baralek, duduak atau batagak gala bagi marapulai, di Kota Padang sudah jarang menggunakan tradisi pepatah -petitih ini. Padahal ini adalah tradisi adat yang ada di Minangkabau yang harusnya dilestarikan.

"Kalau tidak disikapi, bisa saja sepuluh, dua puluh tahun kedepan tradisi ini akan hilang sama sekali terutama pada masyarakat di wilayah perkotaan, "sebut Irwan Basir Datuk Rajo Alam. 

Disamping itu, perlu sekali rasanya bagi anak-anak kita generasi milenial sekarang ini harus tahu apa sih Kato Nan Ampek (kato mandata, kato mandaki, kato malereng dan kato manurun). Harus tahu nan ma sawah jo pamatang (harus tahu yang mana sawah dan pematangnya,red). Anak - anak kita generasi penerus harus tahu tata berbicara, ada tempat dan aturannya dalam adat budaya di Minangkabau ini. 

"Jadi mereka tahu bagaimana berkata dan bersikap santun. Seperti  bicara kepada mamak, dan bagaimana mereka harus bersikap. Tahu apa Suku, Datuaknya, tahu gala adatnya, kaumnya, atau pusakonya,”  ucap Irwan Basir. 

Lebih lanjut menurut Irwan Basir, untuk membangkitkan kembali batang tarandam tradisi budaya Minangkabau tentang pepatah petitih tersebut, selaku Ketua DPD LPM Kota Padang dirinya siap koordinasi bersama LKAM, Dinas  Kebudayaan dan Pariwisata juga melalui persatuan urang sumando, persatuan niniak mamak adat, organisasi - organisasi kemasyarakatan yang ada di setiap kecamatan. 

Koordinasi dengan LKAM, tugasnya menghidupkan kembali potensi - potensi unsur budaya yang ada dimasing - masing nagari atau daerah.  Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bisa juga dengan cara menggelar festival pepatah petitih se Kota Padang. 

"Membuat suatu program untuk generasi muda kita dan kedepannya warisan budaya ini harus kembali disosialisasikan, diimplementasikan dan direalisasikan ditengah kehidupan bermasyarakat, " pungkasnya. 

Disamping itu, Irwan Basir juga berharap  pemerintah dapat membuat kurikulum yang mengarah kepada pendidikan berkarakter kearifan lokal yang harus dimasukkan ke sekolah.
 “Konsepnya berdasarkan adat salingka nagari itu sendiri yang dimasukkan ke pemerintah provinsi dan pusat, ” harapnya.(inf)