PILIHAN REDAKSI

Karbak, Babinramil 01 Sikabaluan Bersama Pelajar Bersihkan Lingkungan Sekolah

INFO|MENTAWAI - Guna menjaga lingkungan bersih, agar jauh dari berbagai penyakit dan bencana banjir di perlukan kepedulian dengan melakukan...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Salat Idulfitri Sendirian dan Berjamaah di Rumah Begini Tata Caranya

Ilustrasi (ist)
INFONUSANTARA.NET - Kasus penyebaran Covid-19 kembali meningkat.Untuk itu Kementerian Agama RI (Kemenag) secara resmi mengeluarkan surat edaran tentang Panduan Penyelenggaraan Salat Idul Fitri 1442H/2021 agar dilakukan di rumah masing-masing.

Ditanda tangani Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, SE bernomor 07 tahun 2021 tersebut salah satu poinnya mengatur Salat Idul Fitri di daerah berstatus zona merah dan zona oranye virus corona agar dilakukan di rumah masing-masing.

Salah satu poin SE tersebut berbunyi Salat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H/2021 M di daerah yang mengalami tingkat penyebaran Covid-19 tergolong tinggi (zona merah dan zona oranye) agar dilakukan di rumah masing-masing, sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan ormas-ormas Islam lainnya.

Berikut tata cara salat Idulfitri sendiri di rumah.

Saat umat dalam keadaan sendiri karena tertahan tidak bisa mudik, MUI memberikan panduan salat seorang diri. Salat diawali dengan niat bacaan:

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ للهِ تَعَالَى‎

Artinya: Aku sengaja niat salat sunah Idulfitri karena Allah SWT

Ketentuan salat Idulfitri seorang diri antara lain, melafalkan niat untuk beribadah sendiri, melaksanakan salat dengan bacaan pelan (sirr) dan tidak perlu ada khotbah.

Salat Idulfitri berjamaah dirumah.

MUI memberikan panduan khusus bagi keluarga serumah yang akan melakukan salat secara berjamaah.

1. Sebelum salat, disunahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.

2. Salat dimulai dengan menyeru "ash-shalâta jâmi'ah", tanpa azan dan iqamah.

3. Memulai dengan niat salat Idul Fitri, yang jika dilafalkan berbunyi:

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لله تعالى‎

Artinya: "Aku berniat shalat sunah Idulfitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala."4. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan.

5. Membaca doa iftitah.

6. Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ‎

7. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surat yang pendek dari Alquran.

8. Ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.

9. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunahkan membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ‎

10. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surat yang pendek dari Alquran.

11. Ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam.

12. Setelah salam, disunahkan mendengarkan khotbah Idulfitri.

Khotbah bisa dilaksanakan dengan syarat terdapat empat orang jemaah dengan tiga makmum maka, khatib melaksanakan khotbah. Ini berlaku jika ada anggota keluarga yang bisa khotbah.

Panduan khotbah Idulfitri:

Akan tetapi, jika jemaah kurang dari empat orang atau tidak ada yang memiliki kemampuan khotbah maka, salat Id boleh dilakukan berjamaah tanpa khotbah.

Berikut panduan khotbah Idulfitri:

1. Khotbah Idulfitri hukumnya sunah yang merupakan kesempurnaan salat Idulfitri.

2. Khotbah Idulfitri dilaksanakan dengan dua khotbah, dilaksanakan dengan berdiri dan di antara keduanya dipisahkan dengan duduk sejenak.

3. Khotbah pertama dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Membaca takbir sebanyak sembilan kali

b. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca: الحمد هلل‎

c. Membaca salawat Nabi SAW, antara lain dengan membaca: اللهم صل على سيدنا محمد‎

d. Berwasiat tentang takwa

e. Membaca ayat Alquran

4. Khotbah kedua dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Membaca takbir sebanyak tujuh kali

b. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca: الحمد هلل‎

c. Membaca salawat Nabi SAW, antara lain dengan membaca: اللهم صل على سيدنا محمد‎

d. Berwasiat tentang takwa

e. Mendoakan kaum Muslimin.

(*)




Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »