PILIHAN REDAKSI

Babinramil 03 Sipora Sharing Dengan Kadus Bahas Peningkatan Hasil Panen Sawah

INFO|MENTAWAI - Meningkatkan komunikasi dalam menjalankan tugas sebagai aparat teritorial di perlukan pendekatan dengan masyarakat agar men...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Calon Walikota Padang Desri Ayunda Usai Lebaran Baminantu Samo Urang Canduang Agam.
Kamis, April 26, 2018

On Kamis, April 26, 2018


Prosesi Lamaran Alfatah Dwi Putra dan Risa Gustiana di Kediaman Desri Ayunda. 
Infonusantara (PADANG) - Prosesi lamaran Alfatah Dwi Putra dan Risa Gustiana berlangsung dalam suasana haru. Rencananya, mereka akan melepas masa lajang usai lebaran.

Alfatah Dwi Putra merupakan kemenakan dari Desri Ayunda. Ia selama ini dibesarkan oleh Desri dan Edha Desri. Maka orang-orang mengatakan, Desri Ayunda "ka baminantu". 

Alfatah akan mempersunting Risa, anak gadih urang Canduang. Prosesi lamaran yang dihadiri oleh kedua keluarga besar Alfatah dan Risa, berlangsung di kediaman Desri Ayunda beberapa waktu lalu di Komplek Dangau Teduh Jl.Pinus No.6 Cengkeh, Lubuk Begalung. 

Amri Kari Bagindo, orang tua dari Risa Gustiana berterimakasih kepada Desri Ayunda dan keluarga yang telah menerima kedatangan mereka dengan baik. Menurutnya, pertemuan kedua bujang jo gadih tersebut akan mempersatukan dua keluarga dari Padang dan Canduang Agam. 

"Kami juga berdoa, semoa Pak Desri berhasil dalam perjuangannya untuk mengabdi di Kota Padang sebagai wakil walikota mendampingi Pak Emzalmi sebagai walikotanya nanti. Semoga dimudahkan Allah. Amin," ungkapmya. 

Desri Ayunda pada kesempatan itu bersyukur prosesi pinangan atau lamaran berjalan dengan lancar dan baik. Ia mengatakan, kini kedua keluarga telah dipersatukan dengan ikatan suci kedua anak cucu Adam as tersebut. 

"Insya Allah, akad nikah akan kita laksanakan usai lebaran. Kami mohon doanya agar berjalan lancar. Kami menyampakan terimakasih kepada keluarga Risa dari Agam," ungkapnya.(*)

Antusias Ratusan Warga Ikuti Acara Pembekalan Tim Advance Emdes Padang Barat
Kamis, April 26, 2018

On Kamis, April 26, 2018

H.Maidestal Hari Mahesa Ketua DPC PPP Kota Padang 
Infonusantara (PADANG ) - Ratusan warga menghadiri acara pembekalan tim advance Emdes Padang Barat, di Kantor DPC PPP Padang di Purus V, Kamis (26/4).

Dalam acara tersebut terlihat warga sangat antusias terhadap pembekalan yang disampaikan Zailis Usman, tim pemenang Emzalmi - Desri.

Hadir pada kesempatan, perwakilan  masing masing partai pendukung dan pengusung. Partai PPP sebagai tuan rumah, disamping dihadiri Ketua DPC, H. Maidestal Hari Mahesa juga pengurus DPC, PAC, Bacaleg dan simpatisan partai berlambang Kabah tersebut.

Zaili Usman pada kesempatan tersebut mengatakan, kita hadir di Kantor DPC PPP untuk pembekalan, bukan untuk kampanye. "Sebab kalau kampanye dilarang, maka kesempatan ini kita gunakan untuk pembekalan," katanya.

Zaili Usman juga menyebutkan partai pengusung dan pendukung pasangan Emdes, PPP, Golkar, Nasdem, Gerindra, PKB, Hanura, PDi ditambah partai pendukung lainnya.

"Sementara pasangan lain, hanya didukung dua partai PKS dan PAN," katanya seraya menyebutkan banyaknya dukung membuktikan tingginya kepercayaan partai politik terhadap.pasangan ini.

Sementara, Ketua DPC PPP, Maidestal Hari Mahesa mengatakan, keberhasilan pembangunan Kota Padang, berkat buah tangan Walikota sebelumnya, Fauzi Bahar.

Adanya asumsi selama ini, pembangunan Kota Padang, berkat kepemimpinan Mahyeldi, tak semuanya benar. Bahkan, peran Emzalmi seorang birokrat berlatar belakang sipil, punya peran besar terhadap pembangunan Kota Padang ini.

Esa juga mengupas masalah Baznas yang terindikasi ada penyimpangan dalam penyaluran bantuan. Banyak warga seharusnya berhak untuk mendapatkan dana umat ini, malah terlupakan.

"Baznas menjadi persoalan sentral sekarang ini. Bahkan. Komisi IV sudah tiga kali memanggil Kepala Baznas untuk hearing terkait penyaluran dana Baznas," kata Esa.

Disertai sambutan meriah warga, Esa juga bercerita masalah pendidikan, ekonomi dan masalah lainnya yang sekarang masih persoalan Kota Padang, termasuk penggusuran PKL di Tepi Pantai tanpa memberikan solusi yang tepat.

"Makanya segala persoalan yang terjadi selama ini akan di luruskan oleh Emzalmi Desri demi Kota Padang yang lebih baik," himbau Esa.(*)

Bansos Modal Usaha, Aprianto Minta Dinsos Lakukan Verifikasi Ulang Data Masyarakat Kurang Mampu.
Kamis, April 26, 2018

On Kamis, April 26, 2018

Anggota Komisi II DPRD Kota Padang, Aprianto 
Infonusantara (PADANG) - Adanya program dari Peraturan Walikota (Perwako) Padang Nomor 11 tahun 2018 terkait bantuan modal usaha bagi keluarga tidak mampu memang sangat bagus sekali. Namun untuk realisasinya ada aturan dimana bantuan hanya bagi keluarga yang sebelumnya telah pernah menerima bantuan dari pemerintah dan masuk dalam database di Dinas Sosial Kota Padang. 

Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Padang, Aprianto menyampaikan harus dilakukan verifikasi ulang mengenai data untuk bantuan keluarga kurang mampu ini. Dimana sesuai dengan Perwako No.11 Tahun 2018, disana ada beberapa item untuk bantuan sosial yakni seperti bantuan modal usaha bagi keluarga tidak mampu dan bantuan pendidikan.

Menurutnya, data yang ada saat ini sudah tidak Valid lagi, kenapa demikian?, karena data yang ada saat ini di Kelurahan maupun Dinas Sosial adalah data lama, sementara kondisi saat ini tentunya sudah pasti ada perubahan.

"Ada keluarga yang bisa dikatakan sudah mampu masih saja menerima bantuan, sementara masih banyak keluarga yang betul betul membutuhkan bantuan sama sekali tidak pernah menikmati bantuan, " ujar kader PDI Perjuangan ini saat dikonfirmasi melalui selulernya, Rabu (26/4) malam.

Lebihlanjut disampaikan, seharusnya untuk penerima bantuan ini harus benar-benar keluarga tak mampu sesuai kondisi saat ini.  Harus di data ulang lagi, jangan bantuan itu hanya bagi keluarga yang sudah pernah medapatkan kartu bantuan yang dahulu saja, bisa jadi saat ini kehidupan mereka sudah membaik. 

Aprianto menegaskan, selaku wakil rakyat dia tidak ingin masyarakat di Dapil nya yang betul-betul membutuhkan bantuan karena memang keluarga kurang mampu, namun dengan adanya aturan ini mereka tidak mendapatkan apa sebenarnya yang pantas mereka dapatkan. Jangan dengan adanya aturan itu akan menjadi ketimpangan sosial ditengah masyarakat. 

"Selain itu ia juga menekankan,  bagi keluarga yang belum masuk data di Dinas Sosial, sementara memang keluarga tidak mampu, Aprianto mengatakan itu merupakan tanggung jawabnya setiap RT untuk lakukan data ulang dan harus didampingi pihak Kelurahan maupun dinas terkait agar tidak terjadi kong kalikong dalam melakukan pendataan nantinya," katanya. 

Dimana dalam hal ini harusnya sekali enam bulan atau minimal satu tahun sekali harus dilakukan verifikasi data warga kurang mampu ini disetiap kelurahan. Tugas RT nanti memberikan data terbaru ke pihak Kelurahan setempat dan pihak Kelurahan ke dinas sosial. Sehingga setiap kelurahan mempunyai data valid terbaru. 

Saya ingatkan, ini adalah bantuan bagi mereka yang benar benar adalah keluarga tak mampu, jangan main - main untuk realisasinya. Sebab dalam realisasinya nanti memang diusulkan melalui pokir dewan. Jadi saya tidak ingin warga di Dapil saya yang betul-betul membutuhkan bantuan menjadi kecewa nantinya.

"Bantuan itu direalisasikan melalui pokir dewan yang disalurkan bagi keluarga tidak mampu. Alangkah bahagianya ketika nanti pokir ini bisa dinikmati oleh keluarga yang benar benar tidak mampu, itu adalah  kepuasan bathin tersendiri," ungkap Kader PDI Perjuangan ini. (Inf)

Merasa Terpanggil, Pengurus DPC PPP Kota Padang Langsung Datangi  Kediaman Nurafni Berikan Bantuan
Rabu, April 25, 2018

On Rabu, April 25, 2018


Nurafni Siswi SMPN 3 Padang (Tengah) bersama Wakil Ketua DPC PPP Kota Padang, Puji Suci Kurniasih Bahar didampingi Dwiyana Putri Amelia Ketua Bendahara DPC Kota Padang
Infonusantara (PADANG) - Pasca viralnya pemberitaan Nurafni siswi kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Padang, yang hidup dibawah garis kemiskinan dengan melalui hari hari nya  kesekolah dengan berjalan kaki,  langsung mendapatkan respon dari pengurus DPC PPP Kota Padang. 


Orangtua Nurafni, Yakin dan Rosaneli (Tengah) didampingi Wakil Ketua DPC PPP Kota Padang, Puji Suci Kurniasih Bahar didampingi Dwiyana Putri Amelia Ketua Bendahara DPC Kota Padang
"Kami membaca di berita kemarin tentang Nurafni, seorang siswi kelas IX SMPN 3 Padang , dimana dalam menempuh cita-citanya menuntut ilmu harus rela berjalan kaki sepanjang 1 Km tiap harinya. Hal itu dikarenakan sulitnya kehidupan ekonomi keluarga yang saat dialami saat ini. 

Hal ini membuat kami dari DPC PPP Kota Padang merasa prihatin dan terpanggil demi sesama yang lagi dalam keadaan kesusahan, " kata Wakil Ketua DPC PPP Kota Padang, Puji Suci Kurniasih Bahar didampingi Dwiyana Putri Amelia selaku ketua Bendahara DPC Kota Padang saat mengunjungi kediaman orangtua Nurafni, di jalan Purus I, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat Kota Padang, Rabu sore (25/4) kemarin.


Kami terpanggil untuk memberikan sedikit bantuan berupa sembako untuk keluarga pra sejahtera ini, semoga bantuan yang tak seberapa ini dapat sedikit meringankan beban mereka. Juga  diketahui dimana saat ini masih ada tanggungan bagi kelanjutan pendidikan anak mereka ke jenjang selanjutnya, sebab tak lama lagi anak mereka Nurafni akan menyelesaikan pendidikannya di bangku SMP.

Kondisi ini menurut Puji Suci Kurniasih Bahar yang akrab di panggil Suci ini, diharapkan pemerintah melalui dinas terkait alangkah lebih baiknya memperhatikan nasib masyarakat miskin ini, jangan hanya memprioritaskan program untuk menggenjot mutu pendidikan saja. Sementara seakan terlupakan masyarakat yang masih banyak hidup dibawah garis kemiskinan," sebut Suci, diamini Dwiyana Putri Amelia yang juga sama sama menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) bersama Suci dari dapil V,  Padang Barat, Padang Utara dan Nanggalo ini.

Selain itu Suci menambahkan, sama kita ketahui Kota Padang dikatakan Kota Layak Anak dan Pendidikan. Nah untuk membuktikan hal itu mari kita jadikan Kota Padang betul betul menjadi Kota Layak Anak dan Kota Pendidikan, ini tanggung jawab kita bersama, jangan pejamkan mata dan tutup telinga untuk masalah masyarakat kurang mampu ini, " ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Dwiyana, Ia berpendapat, bahwa persoalan ini merupakan tugas pemerintah dan kita bersama untuk menyikapinya. Dan ia juga berharap kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Kota Padang agar lebih peka terhadap kondisi sosial ekonomi yang di alami orangtua Nurafni ini, begitupun untuk masyarakat kurang mampu di Kota ini pada umumnya. 

Ia menambahkan, ini baru hanya satu contoh nyata kondisi yang ada. Mungkin masih banyak lagi kondisi yang sama dialami masyarakat Kota Padang lainnya yang belum terdata sebagai keluarga kurang mampu oleh pihak Kelurahan , Kecamatan dan Dinas Sosial Kota Padang. Harus ada pendataan ulang dari pemerintah melalui dinas terkait untuk masyarakat kurang mampu ini agar nanti bantuan yang disalurkan tepat sasaran ," ungkapnya. 

Sementara Yakin (60) ayah dari Nurafni,mengucapkan terimakasih atas kedatangan serta kepedulian dari itu ibu ibu dari pengurus DPC PPP Kota Padang yang telah memberi bantuan.Ia mengakui selama ini belum pernah merasakan bantuan dalam bentuk apapun dari Pemerintah Kota Padang. Dan yang ada baru dari pihak sekolah SMPN 3 Padang serta rasa solidaritas dari teman-teman anaknya. 

"Ia mengatakan, saat ini dirinya sudah tidak bisa lagi bekerja. Sebelumnya  pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai buruh kasar bangunan, namun karena ada kecelakaan saat bekerja,  bola mata saya terkena pecahan keramik, apalagi kondisi tubuh saya juga sudah mulai tidak kuat lagi.Begitu juga Ibunya Rosaneli (57), juga tidak bisa membantu untuk mencari nafkah, karena sering sakit-sakitan," terangnya. 

Untuk itu saya berharap adanya bantuan dari pemerintah. Dan yang paling penting mengenai kelanjutan pendidikan anak saya, setidaknya anak saya lulus dari SMP dan bisa melanjutkan masuk di SMKN 2 Padang," harapannya.(Inf/*)

Hearing Komisi IV, Dicecar Pertanyaan Ketua Baznas Padang Berjanji Akan Perlihatkan Surat Otentik
Selasa, April 24, 2018

On Selasa, April 24, 2018

Hearing Komisi IV Bersama Baznas Kota Padang 
Infonusantara (PADANG)-  DPRD Kota Padang mencecar Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang Epi Santoso terkait penyaluran bantuan zakat pada hearing Komisi IV DPRD Kota Padang  dengan (Baznas), Senin, 23 April 2018. 

Hadir pada kesempatan itu, Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti, Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra, Ketua Komisi IV, Maidestal Hari Mahesa, Jumadi, Iswandi Muchtar dan anggota dewan lainnya.

Sementara Epi Santoso didampingi beberapa orang pimpinan Baznas lainnya. Padahal, beberapa kali hearing sebelumnya, Epi Santoso selalu diwakili bawahannya. 
Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti mengaku heran, jika kepengurusan Baznas belum ada ditangan pengurus Baznas, maka gaji atau honor yang mereka terima selama ini tentulah ilegal. 

Bahkan, Wakil Ketua DPRD Padang Padang, Wahyu Iramana Putra meminta pengurus Baznas Kota Padang memperlihatkan SK kepengurusannya. 

Sebab, dari awal Wahyu melihat Epi Santoso memaparkan program dan jawabannya tanpa pembuktian surat-surat otentik yang seharusnya diperlihatkan kepada anggota Komisi IV DPRD Kota Padang.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa meminta Epi Santoso menjelaskan informasi miring yang beredar di tengah-tengah masyarakat, diantaranya terkait pendistribusian zakat yang ditenggarai tak tepat sasaran. 

"Saya juga mempertanyakan masalah pemberhentian pegawai Baznas yang sewenang-wenang tanpa penjelasan," pungkas Esa.

Anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Partai Golkar, Jumadi meminta Epi Santoso menjelaskan bantuan Baznas Kota Padang ke luar Kota Padang, misalnya bantuan untuk memperbaiki rumah korban gempa di Aceh. 

"Bagaimana ini bisa terjadi? Sementara di Kota Padang sendiri banyak yang mengharapkan bantuan dari Baznas Kota Padang," cecar Jumadi. 

Menjawab pertanyaan anggota dewan, Epi Santoso mengatakan, Baznas Kota Padang tahun 2017 mendapat penghargaan khusus dari Kementerian Agama sebagai Baznas terbaik di Indonesia. Kemudian untuk tahun 2017 sampai tahun 2018 ditunjuk sebagai rujukan dalam pengelolaan zakat untuk wilayah Sumatera. 

"Akibatnya, kami banyak menerima kunjungan-kunjungan Baznas kabupaten dan kota lainnya," ungkapnya bangga.

Mengenai bantuan ke Aceh, Epi Santoso menjelaskan, dananya bukan bersumber dari dana zakat, tetapi program khusus dan atas intruksi Baznas Pusat untuk menggalang kerjasama bantuan kabupaten/kota. Sama dengan intruksi penggalangan bantuan untuk Syiria dan Palestina.

Namun, Maidestal Hari Mahesa meminta Epi Santoso surat-surat otentik terkait instruksi Baznas Pusat tersebut. Sebab, jika benar itu instruksi Baznas Pusat, tentu ada surat-surat otentiknya. 

“Mohon tunjukan surat-surat tersebut kepada kami agar masyarakat Kota Padang merasa puas dengan informasi ini," cakapnya.

Mengenai surat otentik yang diminta anggota dewan, Epi Santoso berjanji akan memperlihatkannya pada pertemuan berikutnya.(S3)

Pajang Spanduk Cawako Pertahana,   Komisi IV DPRD Padang Desak Pjs Walikota Tindak Kabag Kesra
Senin, April 23, 2018

On Senin, April 23, 2018

Pentas Lomba Tahfiz 30 (Juz 'Amma) antar SD/MI se Kota Padang terpampang spanduk calon Walikota Padang petahana
Infonusantara (PADANG) - Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa mendesak Pejabat Sementara Walikota Padang untuk menindak Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Jamalus. 

Pasalnya, diduga ada indikasi keberpihakan Kepala Bagian Kesra Kota Padang terhadap salah seorang calon Walikota Padang yang berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018. 

Pada lokasi acara kegiatan Lomba Tahfiz 30 (Juz 'Amma) antar SD/MI se Kota Padang terpampang spanduk Mahyeldi, calon Walikota Padang petahana. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 dan berlangsung pada tanggal 23-27 April 2018. 

Menurut politisi muda yang akrab disapa Esa ini, bukti keperpihakan itu misalnya pada kegiatan Lomba Tahfiz 30 (Juz 'Amma) antar SD/MI se Kota Padang yang di buka pada Senin (23/4) di pelataran pakir Balai Kota Padang . Pada saat pembukaan kegiatan tersebut, di pentas acara terpampang spanduk calon petahana, Mahyeldi. 

"Kami dari Komisi V DPRD Kota Padang akan memanggil Kepala Bagian Kesra Kota Padang. Kita akan meminta keterangan darinya selaku penanggungjawab kegiatan. Jangankan indikasi kesengajaan, keteledoran saja sudah bisa kita pertanyakan," cakapnya.

Untuk itu, Esa meminta Kepala Inspektorat Kota Padang memeriksa Kepala Bagian Kesra. Selain itu, Esa juga meminta Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) agar segera mengambil langkah. 

"Kita juga ingin Panwaslu memberikan penjelasan terkait pelanggaran yang dilakukan ASN yang diduga bergerak secara massif mendukung kandidat tertentu. Dan indikasi dugaan penggunaan fasilitas negara dalam mendukung salah seorang kandidat," pungkasnya.

Esa mengingatkan agar pejabat di Pemko Padang menjaga netralitas selaku ASN. Keberpihakan sedikit saja akan menyebabkan Pilkada Kota Padang ternoda. Padahal, pemko selalu mengimbau pelaksanaan Pilkada Badunsanak atau Pilkada damai.

"Kita tak ingin Pilkada Kota Padang ternoda atau rusak oleh ulah-ulah keberpihakan pejabat pemko. Kalau itu terjadi, akan menyebabkan Pilkada ricuh, karena dugaan dan pandangan masyarakat keberpihakan Pemerintah Kota kepada salah seorang calon Kepala Daerah dengan memanfaatkan fasilitas dan anggaran negara," ungkapnya.

Sementara Kepala Bagian Kesra Pemko Padang, Jamilus ketika dikonfirmasi, Senin, 23 April 2018 mengatakan, keberadaan spanduk yang menjadi backdrop pentas kegiatan yang memasang gambar Mahyeldi tersebut murni kekhilafan advertising yang mencetak spanduk tersebut. 

"Saya tegaskan, tidak ada muatan politik. Ini murni kegiatan pemko. Ketika pagi saya chek, dan gambar itu kelihatan ada Pak Mahyeldinya, saya langsung perintahkan anak buah saya untuk melipat spanduk tersebut pada bagian gambar Pak Mahyeldi nya," ungkapnya.

Pihak Advertising, Iwan ketika dikonfirmasi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin Pemko Padang. Karena itu kegiatan rutin, maka ia mengcopy paste bahan pembuatan spanduk sebelumnya. 

"Saya copy paste saja dengan bahan kegiatan sebelumnya. Hanya tanggal dan tahunnya yang saya robah," ungkapnya.

Sudah Diingatkan

Sekretaris Daerah Kota Padang, Asnel mengaku sudah menegur Kepala Bagian Kesra Pemko Padang. Ia mengingatkan, ASN tidak boleh berpihak dalam pelaksanaan Pilkada.

"Saya sudah telepon dia, dan langsung saya perintahkan spanduk itu digunting bagian yang ada gambar Pak Mahyeldinya. Alasan Bagian Kesra, spanduk itu dibuat sudah lama," jelas Asnel

Dikatakan Asnel, pihaknya sudah mengingatkan Kepala Bagian Kesra agar netral dalam pelaksanaan Pilkada. Kasus ini, jika itu pelanggaran, maka tentu akan diproses Panwaslu dan Kepala Bagian Kesra harus siap diperiksa Panwaslu.

"Saya sudah ingatkan agar netral. Sekarang, dia hadapi lah proses, jika Panwaslu menganggap itu pelanggaran. Aturannya sudah jelas, ASN harus netral, ya jangan dilanggar," ungkapnya. (Inf/By)

Merasa Data Belum Akurat, RDP Komisi IV Bersama Baznas Padang Kembali di Undur
Senin, April 23, 2018

On Senin, April 23, 2018

Hearing Komisi IV Bersama Baznas Kota Padang di Lantai II Gedung DPRD Kota Padang 
Infonusantara (PADANG)  - Komisi IV DPRD Padang bersama Baznas Kota Padang laksanakan pertemuan rapat dengar pendapat (hearing, red) di Gedung DPRD Padang Jalan Sawahan No.50 Padang Timur, Senin (23/4).

Rapat dengar pendapat itu dihadiri Ketua DPRD Padang Elly Thrisyanti di Wakil Ketua Wahyu Iramana Putra, anggota Komisi IV DPRD Padang, Ketua Baznas Kota Padang beserta anggota  Baznas lainnya. 

Dalam pertemuan itu Komisi IV DPRD Padang yang dipimpin Ketua Komisi, Maidestal Hari Mahesa  mempertanyakan SK Kepengurusan pimpinan Baznas yang ditunjuk oleh Walikota Padang. Program Kerja dari lembaga Baznas dan Pemecatan Pegawai Baznas oleh pimpinan yang itu tanpa konfirmasi kepada mereka.

Ia menerangkan, dipertanyakan Surat Keputusan ini sebab kita ketahui bahwa Epi Santoso ialah salah satu pengurus partai politik di Kota Padang. Sementara dalam UUD sudah mengatur bahwa pengurus partai tidak diperbolehkan menjabat suatu pimpinan lembaga tertinggi. Sementara Walikota menunjuk dan meng SK kan-Nya sebagai pimpinan. Ini menyalahi aturan namanya.

Kemudian, soal program yang ada seperti penyaluran zakat kepada siapa saja, modal usaha ke kelompok mana saja dan persoalan lainnya. Ini disinggung karena sudah banyak laporan masyarakat terkait lembaga ini.

Sementara Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Padang, Epi Santoso menyampaikan SK Kepengurusan pimpinan Baznas saat ini keberadaannya ada di Kesra Kota Padang. Tentu jika Komisi IV DPRD menerima menunggu nanti akan kita serahkan. Kita hanya bekerja tentu ada SK dan sesuai aturan dari Pusat. Jika tidak ada SK bagaimana kita bergerak.

Kemudian, tentang siapa penerima zakat dan modal usaha. Mereka ialah masyarakat yang berhak menerimanya.

Pihaknya tidak pernah menyalurkan zakat kepada warga yang serba ada, namun hanya menyalurkan kepada fakir, miskin, amil, fi sabilillah dan lain sebagainya. Dan adanya pemecatan pegawai Baznas tanpa sepengatahuan mereka itu tidak benar informasinya." Jika mereka tidak salah, kenapa pegawai kita berhentikan, "ujar Epi usai pertemuan di DPRD.

Ia menerangkan, pegawai yang dipecat beberapa waktu lalu ialah karyawan yang menggunakan dana Baznas tanpa pemberitahuan dan izin. Sehingga sesuai aturan karyawan diberhentikan. Kemudian tentang voucher belanja bagi warga pada bulan suci ramadhan nanti, saat ini belum bisa dipastikan, sebab jumlah anggaran yang ada tidak cukup dalam penyalurannya.

Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Padang, Maidestal Hari Mahesa tidak puas dengan jawaban pimpinan Baznas, sebab data yang diberikan belum akurat dan pertemuan bersama Baznas akhirnya diundur pada Senin (30/4) depan.

Sebelumnya sudah dua kali rapat antara Komisi IV Bersama Baznas Kota Padang ditunda perihal dalam pertemuan Ketua Baznas Kota Padang tidak hadir, kali ini data yang diberikan pihak Baznas menurut Komisi IV DPRD Padang belum akurat. (Inf)

PDAM Padang Lakukan Aksi Tanam Pohon dan Jalin Kerjasama Dengan Fakultas Lingkungan Teknik Unand.
Senin, April 23, 2018

On Senin, April 23, 2018

Pj Direktur Utama PDAM Kota Padang Edwar Lakukan Penanaman Pohon. 
Memperingati Hari Air Sedunia dan perayaan Hari Bumi yang jatuh hari Minggu, 22 April 2018, PDAM Kota Padang melaksanakan aksi penanaman pohon di perbukitan sekitar Intake Palukahan, Balai Gadang Koto Tangah.

Penanaman pohon produktif yang berjumlah 1000 batang itu dilakukan bersama mahasiswa Fakultas Lingkungan Teknik Universitas Andalas (Unand) dan masyarakat setempat. 

Penandatanganan MoU Antara PDAM dan Fakultas Teknik Lingkungan Universitas Andalas Disaksikan Sekda Ko Padang, Asnel 
Bersamaan dengan aksi penanaman pohon ini juga dilaksanakan penandatanganan Memmorandum of Understanding (MoU) antar PDAM Padang dengan pihak Fakultas Teknik Universitas Andalas dalam berbagai kegiatan seperti penanaman pohon dan hutan percontohan serta memeliharanya. 

Kesepahaman antara keduanya menjadi momentum penguatan komitmen untuk penyelamatan lingkungan bagi semua elemen untuk menjaga keseimbangan bumi dan menjaga air sebagai sumber kehidupan. 

Sekdako Padang, Asnel Lakukan Tanam Pohon 
Pj Direktur Utama PDAM, Edwar mengungkapkan PDAM berencana akan mengembangkan hutan produktif dan menanam pohon di sekitar intake. Dalam hal ini PDAM akan merangkul mahasiswa Fakultas Lingkungan Teknik Universitas Andalas. 

"Adanya kerjasama sama ini akan menguatkan komitmen untuk penyelamatan lingkungan dan keseimbangan alam terutama di sekitar sumber air baku,"  ujar Edwar. 


MoU PDAM dan Fakultas Lingkungan Teknik Universitas Andalas 
Ikut menandatangani dalam MoU itu Dekan Fakultas Teknik Unand, Insanul Kamil, MT didampingi Ketua Jurusan Teknik Lingkungan serta mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL), Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) V, Sekretaris Kecamatan Koto Tangah, tokoh masyarakat Dewan Pengawas PDAM serta Kepala Bagian Humas Kota Padang Imral Fauzi serta unsur lainnnya.

Dia menambahkan, selain konsisten penyelamatan alam di sekitar intake, PDAM juga terus meningkatkan kualitas pelayanan. Sekitar 25 persen masyarakat yang belum terlayani air bersih PDAM diharapkan bisa terlayani sehingga target awal pelayanan 80 persen bisa direalisasikan.

"Diharapkan tahun - tahun mendatang PDAM bisa merealisasikan target sehingga 80 persen masyakat bisa menikmati layanan air bersih PDAM," pungkasnya. 



Sementara itu Sekda Kota Padang Asnel  mengatakan hal ini sudah menjadi issu mendunia, bukan saja di tingkat lokal. Untuk itu mari kita pertahankan kondisi alam kita yang masih baik dan mencegah kegiatan - kegiatan yang merusak lingkungan.

Dalam hal ini Pemko Padang mendukung kesepahaman PDAM Kota Padang dengan Fakultas Teknik Universitas Andalas untuk menjaga keseimbangan alam di sekitar intake sumber air baku. 

Menurut Asnel, PDAM selaku pengguna sumber air baku dan mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan yang berkepentingan dalam studinya menjadi motor pertama dalam menjaga kondisi air. Dengan demikian akan ada aksi nyata dengan penanaman pohon dan memeliharanya serta berinovasi membentuk hutan produksi yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat nantinya.

"Perayaan Hari Bumi diharapkan tidak seremonial belaka, tetapi menjadi aksi nyata dalam penyelamatan planet yang kita tinggali ini,"  ungkap Sekda.

Ungkapan senada terkait menjaga keseimbangan hutan dan sumber air baku, juga disampaikan Dekan Fakultas Teknik Unand, Insanul Kamil, MT. Dekan juga didampingi Ketua Jurusan Teknik Lingkungan serta mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan.(*)


Himpunan Keluarga Kerinci Warga Padang Nyatakan Dukungan Untuk Emzalmi-Desri
Senin, April 23, 2018

On Senin, April 23, 2018

Calon Wakil Walikota Padang Desri Ayunda Bersama Himpunan Keluarga Kerinci (HKK) Padang. 

Infonusantara (PADANG) -- Warga Kota Padang asal kerinci yang tergabung ke dalam Himpunan Keluarga Kerinci (HKK) menyatakan dukungan untuk pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Emzalmi dan Desri Ayunda.

Dukungan itu mereka sampaikan ketika bersilaturahmi dengan calon Wakil Walikota Padang, Desri Ayunda dan Edha Desri, Minggu, 22 April 2018, bertempat di kediaman Desri Ayunda. Menurut mereka, Desri Ayunda merupakan sumando Kerinci.  

"Kami mewakili masyarakat Kerinci yang ada di Kota Padang ini, Insya Allah mendukung adinda Desri Ayunda yang merupakan sumando kito uhang Kincai. Kami yakin, pasangan Emzalmi Desri mampu memimpin kota ini melihat rekam jejak keduanya selama ini," ujar Suryadi Azmi, tokoh masyarakat Kerinci yang berdomisili di Padang.  

Dikatakannya, Emzalmi adalah birokrat senior di Pemerintah Kota Padang, seorang ahli penataan perkotaan dan Desri Ayunda adalah sosok profesional di bidang manajemen ekonomi.

Syamsu Rahim, mantan Ketua DPRD Kerinci periode 1999- 2004  dan anggota DPRD Kerinci  2004-2009  yang juga pengurus HKK di Kota Padang mengimbau sanak family dan masyarakat Kota Padang yang berasal dari daerah Kerinci untuk mendukung Emzalmi dan Desri Ayunda. 

"Mari kita datang ke TPS pada tanggal 27 Juni 2018 untuk memilih pasangan nomor urut 1 ini. Alasan kita tidak hanya dikerenakan Pak Desri sumando oleh orang Kerinci, tetapi Emzalmi dan Desri Ayunda adalah orang profesional dan memiliki integritas di bidangnya," ujarnya.

Ia mengatakan, warga Kota Padang asal Kerinci harus memiliki kepedulian terhadap pembangunan di Kota Padang. Dan ia yakin, Emzalmi-Desri Ayunda adalah orang-orang yang tepat untuk memimpin dan membangun kota ini. 

"Kota ini butuh pemimpin yang mampu mengayomi seluruh masyarakat, tanpa memandang dari mana mereka berasal. Kita merantau di Kota Padang ini, tetapi kita punya kepedulian  walaupun sosok jarami kita di Kerinci, namun kita tercatat sebagai warga Kota Padang," cakapnya. 

Ia menegaskan, ribuan orang Kerinci yang ber-KTP Kota Padang, secara otomatis menjadi Relawan Pemenangan Emzalmi dan Desri Ayunda. Ini merupakan tangungjawab moril bagi orang Kerinci untuk memenangkan pasangan ini. 

Senada dengan itu, Muhammad Tauhid yang juga Ketua DPW Partai Perindo Sumbar mengatakan, dirinya secara pribadi memiliki tanggungjawab moril untuk memenangkan pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda, karena dirinya bagian dari HKK yang ada di Kota Padang. 

Desri Ayunda dan Edha Desri menyambut baik dukungan dari warga Kota Padang asal Kerinci tersebut. Edha Desri berasal dari Pondok Tinggi Kota Sungai Penuh  Kerinci. 

Pada kesempatan ini, kami mohon izin dan dukungan kepada dunsanak kami dari Kerinci maju di Pilkada Kota Padang 27 Juni 2018. Saya dan Pak Em berkomitmen untuk menjadikan kota ini sebagai kota yang maju, religius, dan mandani berbasis pendidikan, pariwisata, perdagangan dan industri untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkap Desri.

Pada kesempatan itu, hadir Wakil Ketua DPW Partai Nasdem, Masful dan beberapa tokoh masyarakat Kota Padang lainnya.(*)

Akankah Edukasi dari Legenda si MALIN KUNDANG Tenggelam Digerus Waktu dan Aktifitas Pedagang.
Minggu, April 22, 2018

On Minggu, April 22, 2018


Lokasi Batu Malin Kundang di Pantai Air Manis Dipenuhi Tenda Pedagang 

Malin Kundang adalah kaba yang berasal dari provinsi Sumatera Barat,Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya yang bernama si Malin Kundang. 

Pesan moral dari Legenda Cerita Malin Kundang adalah kisah seorang anak yang durhaka kepada ibu kandungnya karena harta benda yang didapatnya ia melupakan dan tak menganggap ibu yang telah melahirkannya sehingga ia dikutuk menjadi batu.

Dan karena dikutuk menjadi batu, sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang

Cerita ini memang sudah dikenal semenjak lama bahkan melalui cerita ini dapat dijadikan edukasi bagi anak anak agar tidak melawan atau durhaka pada orang tua. 

Dan saat ini dilihat memang untuk kawasan pantai air manis dimana dalam cerita Malin Kundang disini lah tempatnya. Akses menuju pantai Air Manis sudah bagus dengan adanya jalan baru, kemudian makin banyaknya permainan motor APV yang menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung. 


"NAMUN" yang disayangkan pantai Air Manis yang dikenal dengan cerita nya si Malin Kandang, terlihat puing kapal nya kembali terbenam di makan 
zaman. Seakan keberadaan batu si Malin Kundang seperti hilang gerus oleh  keberadaan payung payung para pedagang setempat. 

Adanya pula wisatawan yang datang ke lokasi menanyakan dimana sih lokasi batu Malin Kundang itu dan ketika didatangi ke lokasi terlihat wajah kekecewaan wisatawan. Kurangnya perawatan dan seakan kurangnya perhatian warga setempat sehingga lokasi Batu Malin Kundang kurang daya tariknya. 

Sementara pengunjung lokal yang datang bersama keluarga mereka lebih tertarik dengan permainan motor roda empat APV yang makin menjamur di Pantai Air Manis. Bahkan seharian mereka menghabiskan  waktu dengan anak anak mereka dengan permainan saja. Sementara pengunjung luar mencari sosok Kapal si Malin Kundang namun menuai rasa kekecewaan . 

Padahal edukasi yang didapat dari Legenda si Malin Kundang ini cukup bagus untuk diketahui anak anak kita, bagi keluarga yang datang ke pantai air manis. 

Memang butuh pembenahan agar si Malin Kundang tak lenyap di lahab terpaan pasir pantai yang kian waktu menimbunnya,serta puluhan tenda  payung dari pedagang setempat yang menutupi lokasi tersebut. 

Perlu kesadaran masyarakat atau pedagang setempat agar lokasi tentang cerita Legenda Malin Kundang yang sudah dikenal dimana mana ini bisa terjaga dan terawat.

Memang butuh waktu cukup lama untuk pembenahan maksimal, silahkan saja dinas terkait lakukan pembenahan namun tidak serta merta yang ada sekarang bisa lenyap ditelan waktu dan ulah aktifitas pedagang setempat. 

Redaksi :Infonusantara.net 
By:  Baim 

Wahyu :Kita Butuh Pemimpin Untuk Semua Lapisan yang Mampu Membangun Hubungan Ranah dan Rantau.
Minggu, April 22, 2018

On Minggu, April 22, 2018



Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang, Wahyu Iramana Putra dihadapan sejumlah warga dan tokoh masyarakat Lubuak Bagaluang
Infonusantara (PADANG) - Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang, Wahyu Iramana Putra menegaskan, warga Kota Padang butuh pemimpin untuk semua lapisan masyarakat. Menurutnya, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah 27 Juni 2018 merupakan jawaban dari keinginan warga kota tersebut.

"Pasangan Emzalmi dan Desri bukan kader partai politik, tetapi diusung 7 partai politik besar. Kenapa? Karena partai-partai politik tersebut menyakini Emzalmi-Desri bisa menjadi pemimpin untuk semua lapisan masyarakat Kota Padang," ungkapnya dihadapan sejumlah warga dan tokoh masyarakat Lubuak Bagaluang, Minggu, 22 April 2018.

Warga dan tokoh masyarakat Lubuak Bagaluang tersebut berkumpul di salah satu tempat di Kelurahan Pengambiran Ampalu Nan XX untuk menyatakan dukungan kepada pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda. Hadir pada kesempatan itu, calon Wakil Walikota nomor urut 1, Desri Ayunda, Ketua Tim Advance Relawan Emzalmi Desri Ayunda, Zahirsyah Bob, politisi Partai Golkar, Mirkadri Miyar, ninik mamak, bundo kanduang, Ketua LPM, RT dan RW setempat. 

Ia mengatakan, Partai Golkar meyakini pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda mampu menjadi pemimpin milik semua lapisan masyarakat, bukan hanya pemimpin kelompok tertentu saja. Kota Padang, katanya, butuh pemimpin yang mampu membangun hubungan Ranah dan Rantau.

"Kita hadir di sini dengan tujuan untuk mengganti Walikota. Kenapa kita harus kita ganti Walikota? Karena Kota Padang butuh pemimpin milik semua lapisan masyarakat. Walikota yang bisa membagun hubungan antara Ranah dan Rantau. Walikota yang bisa menghargai pemimpin sebelumnya," cakapnya.

Untuk mewujudkan itu semua, Wakil Ketua DPRD Kota Padang ini mengajak warga untuk turun ke lapangan mensosialisasikan pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda ke masyarakat dan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 Juni 2018.  

"Tidak bisa hanya kita di ruang ini saja, tetapi mari kita sosialisasi tentang calon yang kita dukung ini ke tengah-tengah masyarakat. Kita ajak keluarga, tetangga, dunsanak dan warga di lingkungan kita untuk datang ke TPS dan mencoblos nomor urut 1, Emzalmi dan Desri Ayunda," tegasnya.

Desri Ayunda pada kesempatan itu mengatakan, dukungan dari berbagai lapisan masyarakat merupakan berkah tersendiri bagi pasangan duet ideal ini. Ia optimis pasangan Emzalmi-Desri Ayunda akan menang di Pilkada 27 Juni 2018. 

"Dukungan demi dukungan terus mengalir kepada pasangan Emzalmi dan Desri Ayunda dari kalangan akar rumput. Warga bergerak dengan sukarela mempromosikan kami. Di sisi lain semua elemen juga mendukung kami. Insya Allah, kita akan menang," ujarnya. 

Ia memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah bergerak, berjuang, dan menang bersama Emzalmi dan Desri Ayunda. Menurutnya, niat tulus pasangan nomor urut 1 tersebut untuk membenahi dan membangun kota ini mendapat sambutan luar biasa di tengah-tengah masyarakat. 

"Kami untuk semua lapisan masyarakat membawa program, tidak umbar janji di tengah masyarakat. Program yang kami adalah program yang masuk akal. Kami akan menjadikan Kota Padang sebagai kota maju, religius, dan mandani berbasis pariwisata, pendidikan, perdagangan dan industri," ujarnya.

Emzalmi dan Desri Ayunda, jelasnya, akan menghidupkan industri kreatif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tengah angka kemiskinan 26 persen di Kota Padang. Untuk menghapus angka kemiskinan tersebut, perlu dilakukan terobosan-terobosan kedepannya.

"Seperti penataan objek wisata Kota Padang, perlu kita revitalisasi semuanya untuk meningkatkan kunjungan wisata. Demikian juga infastukturnya, harus kita bangun. Tak hanya Pantai Padang yang berada di Purus, tetapi Pantai Padang yang membentang sepanjang Bungus dan Pasir Djambak, mana yang pontensial, kita benahi," cakapnya. 

Ketua RW.19 Kelurahan Pengabiran Ampalu Nan XX, Zulkurniani pada kesempatan itu mengatakan, masyarakat butuh pemimpin yang benar-benar peduli dengn keadaan mereka. Apatah lagi, Kecamatan Lubuak Bagaluang ini daerah rawan banjir.

"Setiap hujan melebihi 2 jam saja, sudah banjir. Sampai hari ini belum ada solusinya. Harapan kami kepada Pak Em dan Pak Des, jika terpilih nanti agar bisa membenahi infrastruktur daerah pinggiran ini untuk mengatasi banjir tersebut," tukuknya.(*)

Elvi Amri, Apresiasi Warga Ikur Koto Dengan Kesadaran Tinggi Bebaskan Lahan Untuk Buka Akses Jalan Baru.
Minggu, April 22, 2018

On Minggu, April 22, 2018

Anggota DPRD Padang Elvi Amri Bersama Perangkat Kelurahan dan Warga Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah. 
Infonusantara (PADANG) -Sudah cukup lama dinantikan adanya akses jalan baru, masyarakat di Kelurahan Ikur Koto (KPIK) Kecamatan Koto Tangah bebaskan lahan mereka sepanjang 300 x 3 meter guna membuka akses jalan baru yang bisa  menghubungkan jalan dari Surau Gadang ke Lubuk Minturun.

Kasi Pemberdayaan Kelurahan Ikur Koto, Marzali mengatakan dalam kegiatan ini kita mengarahkan RT dan RW serta masyarakat agar kegiatan manunggal kita ini lancar sampai tuntas. Pengerjaan pembuatan jalan ini adalah dari swadaya dan permintaan masyarakat sendiri.

"Dimana dalam hal ini swadaya masyarakat berupa pembebasan lahan lebih kurang 300 x 3 meter untuk tahap sekarang, kalau di hitung nominal uangnya sekitar Rp. 450 juta. Sementara untuk pohon produktif juga dari masyarakat ikhlas di tebang agar akses jalan ini terwujud, semuanya swadaya masyarakat . Alhamdulillah semuanya sudah ada kesepakatan bersama," ungkapnya,  Sabtu (21/4)

Ketua RT 03 RW 03, Syamsir, menyampaikan alhamdulillah dengan
dapatnya bantuan dari pemerintah melalui program manunggal serta ada beberapa suku dari masyarakat yang menyerahkan lahan untuk membuka akses jalan baru, dalam waktu dekat ini akan dikerjakan.

Kita akui akses ini memang adalah jalur perlintasan dari surau Gadang ke Lubuk Minturun yang melalui dua RT yakni RT 02 dan 03. Dan akses jalan ini memang sudah harus ada karena kedepannya tentu dengan adanya jalan baru ini bisa melancarkan semua aktifitas warga yang selama terisolir disini.

"Ia mengatakan keinginan untuk membuka jalan ini memang sudah cukup lama,  selama ini kan masalahnya adalah pembebasan tanah dari masyarakat.Alhamdulillah saat masyarakat kita disini sadar dengan adanya keikhlasan dari mereka untuk menghibahkan sebagian tanah mereka untuk akses jalan baru ini," jelasnya.

Sementara anggota DPRD Kota Padang Elvi Amri mengatakan, ini membuktikan bahwa keinginan masyarakat Ikur Koto berpikiran maju untuk pengembangan pembangunan akses jalan baru ini. Intinya keinginan dan kesadaran dimiliki masyarakat disini untuk pembangunan  dimiliki cukup tinggi sehingga sinkron dengan program pemko yakni program Manunggal.

"Ia menyampaikan, dapat dikatakan bahwa kalau tidak adanya swadaya yang cukup tinggi dari masyarakat, program manunggal itu tidak jalan. Karena yang memiliki tanah disini adalah masyarakat kita sendiri yakni adanya pusako rendah (pribadi, red)dan pusako tinggi(kaum,red).Adanya kesadaran yang cukup tinggi oleh masyarakat untuk pembangunan maka ini patut kita apresiasi," ujarnya.

Selain itu, Elvi Amri menilai kegiatan manunggal di Kelurahan KPIK adanya terjalin hubungan yang baik, suatu tujuan yang baik dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Kita lihat sekarang masyarakat secara sukarela telah menyerahkan lahan mereka kepada pemerintah untuk akses jalan baru ini. Untuk surat menyurat dalam pembahasan lahan ini semua sudah cukup, tinggal pelaksanaannya.

Selaku wakil rakyat di DPRD Kota Padang saya sangat apresiasi sekali terhadap pihak kelurahan,LKM, LPM, RT dan RW, semua pihak yang berperan, terutama dalam hal ini RT setempat selaku ujung tombaknya yakni di RT 02 dan 03 di RW 03, " kata Elvi Amri anggota DPRD Kota Padang, putra asli anak Nagari Koto Tangah ini.

Pada Manunggal tahun 2018, pada tanggal 26 April ini, kita selaku anggota dewan akan melihat langsung pelaksanaan kegiatan manunggal ini di titik titik pengerjaan di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah ini apakah sudah sesuai perencanaan dengan tujuan supaya semua pelaksanaan program pemerintah ini lancar tanpa ada kendala.

Ia menambahkan selaku anggota dewan dirinya juga telah menyerap aspirasi masyarakat nya di Kelurahan KPIK yang direalisasikan pada 2018 ini. Dimana drainase dan betonisasi jalan insyaallah sudah berjalan pelaksanaannya sudah 50 persen. Kemudian bantuan sesuai kebutuhan untuk lima kelompok tani, selain itu juga melalui pokir dewan ada satu unit mobil ambulance untuk Masjid Raya Ikur Koto yang dapat digunakan oleh semua masyarakat KPIK dan sekitarnya, dan dalam minggu ini dana sudah dapat dicairkan.

Tak lupa Elvi Amri mengatakan untuk pengerjaan akses jalan baru dari dana manunggal memang tidak cukup dan itu hanya sampai pada tahap pengerasan saja. Untuk itu pada tahap selanjutnya pengerjaan betonisasi jalan baru ini itu tanggung jawab dia selaku anggota dewan putra daerah ini. Dan anggaran itu sudah di standby kan untuk pelaksanaan di 2019. "Selaku anggota dewan putra asli dari daerah Ikur Koto , kata Elvi, dirinya akan selalu berusaha melalukan hal yang terbaik untuk daerahnya di KPIK, " ungkapnya. (Inf)