PILIHAN REDAKSI

Terkuaknya Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Antar Negara, Dua Pelaku Diamankan Satreskrim Polres Sijunjung

  Dua wanita pelaku kasus tindak pidana perdagangan orang antar negara diamankan di Polres Sijunjung. INFONUSANTARA.NET -- Jajaran Satreskr...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Merasa Terpanggil, Pengurus DPC PPP Kota Padang Langsung Datangi Kediaman Nurafni Berikan Bantuan


Nurafni Siswi SMPN 3 Padang (Tengah) bersama Wakil Ketua DPC PPP Kota Padang, Puji Suci Kurniasih Bahar didampingi Dwiyana Putri Amelia Ketua Bendahara DPC Kota Padang
Infonusantara (PADANG) - Pasca viralnya pemberitaan Nurafni siswi kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Padang, yang hidup dibawah garis kemiskinan dengan melalui hari hari nya  kesekolah dengan berjalan kaki,  langsung mendapatkan respon dari pengurus DPC PPP Kota Padang. 


Orangtua Nurafni, Yakin dan Rosaneli (Tengah) didampingi Wakil Ketua DPC PPP Kota Padang, Puji Suci Kurniasih Bahar didampingi Dwiyana Putri Amelia Ketua Bendahara DPC Kota Padang
"Kami membaca di berita kemarin tentang Nurafni, seorang siswi kelas IX SMPN 3 Padang , dimana dalam menempuh cita-citanya menuntut ilmu harus rela berjalan kaki sepanjang 1 Km tiap harinya. Hal itu dikarenakan sulitnya kehidupan ekonomi keluarga yang saat dialami saat ini. 

Hal ini membuat kami dari DPC PPP Kota Padang merasa prihatin dan terpanggil demi sesama yang lagi dalam keadaan kesusahan, " kata Wakil Ketua DPC PPP Kota Padang, Puji Suci Kurniasih Bahar didampingi Dwiyana Putri Amelia selaku ketua Bendahara DPC Kota Padang saat mengunjungi kediaman orangtua Nurafni, di jalan Purus I, Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat Kota Padang, Rabu sore (25/4) kemarin.


Kami terpanggil untuk memberikan sedikit bantuan berupa sembako untuk keluarga pra sejahtera ini, semoga bantuan yang tak seberapa ini dapat sedikit meringankan beban mereka. Juga  diketahui dimana saat ini masih ada tanggungan bagi kelanjutan pendidikan anak mereka ke jenjang selanjutnya, sebab tak lama lagi anak mereka Nurafni akan menyelesaikan pendidikannya di bangku SMP.

Kondisi ini menurut Puji Suci Kurniasih Bahar yang akrab di panggil Suci ini, diharapkan pemerintah melalui dinas terkait alangkah lebih baiknya memperhatikan nasib masyarakat miskin ini, jangan hanya memprioritaskan program untuk menggenjot mutu pendidikan saja. Sementara seakan terlupakan masyarakat yang masih banyak hidup dibawah garis kemiskinan," sebut Suci, diamini Dwiyana Putri Amelia yang juga sama sama menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) bersama Suci dari dapil V,  Padang Barat, Padang Utara dan Nanggalo ini.

Selain itu Suci menambahkan, sama kita ketahui Kota Padang dikatakan Kota Layak Anak dan Pendidikan. Nah untuk membuktikan hal itu mari kita jadikan Kota Padang betul betul menjadi Kota Layak Anak dan Kota Pendidikan, ini tanggung jawab kita bersama, jangan pejamkan mata dan tutup telinga untuk masalah masyarakat kurang mampu ini, " ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Dwiyana, Ia berpendapat, bahwa persoalan ini merupakan tugas pemerintah dan kita bersama untuk menyikapinya. Dan ia juga berharap kepada Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Kota Padang agar lebih peka terhadap kondisi sosial ekonomi yang di alami orangtua Nurafni ini, begitupun untuk masyarakat kurang mampu di Kota ini pada umumnya. 

Ia menambahkan, ini baru hanya satu contoh nyata kondisi yang ada. Mungkin masih banyak lagi kondisi yang sama dialami masyarakat Kota Padang lainnya yang belum terdata sebagai keluarga kurang mampu oleh pihak Kelurahan , Kecamatan dan Dinas Sosial Kota Padang. Harus ada pendataan ulang dari pemerintah melalui dinas terkait untuk masyarakat kurang mampu ini agar nanti bantuan yang disalurkan tepat sasaran ," ungkapnya. 

Sementara Yakin (60) ayah dari Nurafni,mengucapkan terimakasih atas kedatangan serta kepedulian dari itu ibu ibu dari pengurus DPC PPP Kota Padang yang telah memberi bantuan.Ia mengakui selama ini belum pernah merasakan bantuan dalam bentuk apapun dari Pemerintah Kota Padang. Dan yang ada baru dari pihak sekolah SMPN 3 Padang serta rasa solidaritas dari teman-teman anaknya. 

"Ia mengatakan, saat ini dirinya sudah tidak bisa lagi bekerja. Sebelumnya  pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai buruh kasar bangunan, namun karena ada kecelakaan saat bekerja,  bola mata saya terkena pecahan keramik, apalagi kondisi tubuh saya juga sudah mulai tidak kuat lagi.Begitu juga Ibunya Rosaneli (57), juga tidak bisa membantu untuk mencari nafkah, karena sering sakit-sakitan," terangnya. 

Untuk itu saya berharap adanya bantuan dari pemerintah. Dan yang paling penting mengenai kelanjutan pendidikan anak saya, setidaknya anak saya lulus dari SMP dan bisa melanjutkan masuk di SMKN 2 Padang," harapannya.(Inf/*)

Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »