PILIHAN REDAKSI

Bupati Khairunnas Dan Sejumlah Pejabat Solsel Dipanggil Kejati Sumbar Terkait Dugaan Tipikor Kehutanan di Solok Selatan

  Aspidsus Kejati Sumbar Hadiman,SH,MH.(foto/dok) INFONUSANTARA.NET -- Bupati Solok Selatan, Khairunnas dipanggil Kejaksaan Tinggi (Kejati)...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Selisih Data Pemilihan Untuk Pilkada 2018 Belum Juga Ada Titik Temu
Selasa, April 17, 2018

On Selasa, April 17, 2018

Rapat Koordinasi Komisi I DPRD Padang Bersama Instansi Terkait 
Infonusantara (PADANG) - Selisih jauh data Pemilih Sementara (DPS) yang ditetapkan KPU Kota Padang dengan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) kembali menjadi perbincangan hangat di DPRD Padang. Kemarin (16/4), DPRD Padang melalui Komisi I menggelar rapat koordinasi dengan penyelenggara dan stakeholder terkait Pilkada Padang 2018 di kantor DPRD Padang.

Ketua Komisi I DPRD Padang, Azirwan mengatakan, pihaknya menginginkan kejelasan selisih yang signifikan dari dua data tersebut. Jangan sampai muncul persoalan di kemudian hari, setelah atau saat pilkada digelar. "Salah dalam penetapan daftar pemilih, akan memicu persoalan di kemudian hari. Bagaimana kita bisa menyatukan pendapat terhadap hampir 100 ribu orang yang tidak terakomodir ini," tambah Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana Putra di hadapan para undangan.

Mengawali rapat koordinasi, pihak DPRD pun meminta perwakilan Disdukcapil Padang memaparkan jumlah DP4 yang diserahkan ke Kemendagri melalui Ditjen Dukcapil. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Administrasi Kependudukan Disdukcapil Padang, Maiyulnita menyebutkan, DP4 yang dikirim berjumlah 634.197 orang. Kemudian dilakukan pencocokan, sebanyak 589.850 orang telah melakukan perekaman e-KTP.

Nah  dari data itu saja, terdapat selisih sekitar 50 ribu lebih dengan DPS yang ditetapkan KPU. Dibandingkan dengan DP4, selisihnya mencapai 98 ribu. "Kalau seribu atau dua ribu mungkin tidak jadi masalah, ini 98 ribu," kata Komisi I DPRD Padang.

KPU Padang menyebutkan, setelah dilakukan pemutakhiran terakhir, tercatat ada 536.045 warga Padang yang masuk DPS. Angka tersebut berkurang dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilgub Sumbar 2015 yang mencapai 548.213 orang. Hasil penetapan DPS Pilkada Padang telah disampaikan dalam rapat pleno yang digelar pada Jumat lalu. Dari total DPS, 262.242 adalah pemilih laki-laki dan 273.803 pemilih perempuan. Jumlah tersebut tersebar pada 104 kelurahan dari 11 kecamatan di kota Padang.

Komisioner KPU Padang, Yusrin menyebutkan, hasil pecocokan dan penelitian (coklit) beberapa waktu lalu, jumlah pemilih tercatat sebanyak 584.695 orang. Namun, ada masyarakat yang sudah memiliki hak pilih tapi tidak memenuhi syarat. Seperti belum ada e-KTP, tidak melaporkan pindah ke RW atau RT setempat. Ada juga pemilih yang sudah meninggal maupun pemilih yang diterima sebagai anggota TNI/Polri. "Jumlah DPS 536.045. Hasil ini mungkin bertambah atau berkurang hingga penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap,red)," jelas komisioner lain, Riki Eka Putra sembari menyebut penetapan dilaksanakan Rabu malam.

Tenaga ahli yang diundang pada rapat koordinasi tersebut, M Ali Syahbana mengatakan, proses yang dijalankan KPU sudah berjalan dengan baik. Namun, ada persoalan dalam penyandingan DP4 dan DPT pemilihan sebelumnya (Pilgub Sumbar). Angka berbeda mencapai 98 ribu. Menurutnya, jumlah DPT menjadi isu krusial dalam setiap pemilu. Bahkan, lanjutnya, pintu masuk bagi sangketa pemilu. "Supaya tidak saling tuding, KPU perlu menjelaskan fariabel-fariabel pemutakhiran data," kata M Ali Syahbana.

Bisa jadi, penurunan dan penambahan pemilih karena adanya data ganda, meninggal dunia, tidak memiliki hak suara secara sah, berubah status dan sebagainya. KPU perlu menjelaskan hal tersebut agar semua peserta rapat mengetahui dengan jelas alasan perbedaan setelah dilakukan pemutakhiran data dengan 10 fariabel yang telah diatur.

KPU sendiri tidak menjelaskan secara rinci angka-angka yang menyebabkan berselisihnya jumlah pemilih. Namun, Ketua KPU Padang, M Sawati menegaskan, hasil DPS merupakan hasil lapangan. Pihaknya, dalam hal ini KPU Pusat sudah menggandengkan DP4 dengan DPT Pemilu sebelumnya. DP4 yang diambil KPU per 30 Juni 2017, bukan per Desember 2017.

 "Data yang kami tetapkan sudah sesuai dengan hasil lapangan, kalau dibandingkan dengan DP4 sekarang, per 30 Desember, jelas tak sama," ungkapnya.

KPU menambahkan, pihaknya sudah membuka ruang seluas-luasnya bagi warga yang belum terdaftar sebagai DPS.untuk mendaftarkan diri. Bahkan, juga telah disampaikan ke pengurus masjid untuk disampaikan informasi ke jamaah masing-masing.(Inf)

Relawan Bungus Teluk Kabung, Melalui Emzalmi-Desri Kami Inginkan Perubahan Terutama di Bungus Teluk Kabung
Senin, April 16, 2018

On Senin, April 16, 2018


Calon Wakil Walikota Padang Desri Ayunda Bersama Relawan Bungus Teluk Kabung 
Infonusantara (PADANG) Ratusan Relawan Pemenangan Emzalmi-Desri Ayunda di Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang, Sumatera Barat mendapatkan motivasi dari calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Desri Ayunda, bertempat di Kelurahan Bungus Selatan.

Pada kesempatan itu, Desri Ayunda menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada warga Bungus Teluk Kabung yang telah bergabung ke tim relawan. Menurutnya, ini adalah bentuk kepercayaan dan amanah yang diberikan kepada paslon nomor 1.

"Saya mengajak kawan-kawan relawan di Bungus Teluk Kabung untuk membantu tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang untuk mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada ke tengah-tengah masyarakat. Ajak keluarga, saudara, sanak famili dan tetangga kita untuk datang ke TPS," ujarnya, Senin, 16 April 2018.

Semakin banyak warga yang memilih, jelas Desri Ayunda, maka Pilkada Kota Padang akan semakin berkualitas dan menghasilkan pemimpin yang betul-betul sesuai dengan harapan rakyat yang menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik di kota ini.

"Sampaikan salam nomor 1 kepada masyarakat. Harapan kita satu, yaitu ingin adanya perubahan di kota ini. Maka saya ingatkan, satu suara sangat menentukan nasib kota ini kedepannya," tukuk Desri.

Sementara itu, Ketua Relawan Advance Tim Emzalmi-Desri Ayunda, Zahirsyah Bob mengatakan,  untuk mempersiapkan kemenangan di Pilkada 27 Juni 2018, pihaknya didukung oleh tim relawan kecamatan, kelurahan dan sampai ke tingkat TPS. 

"Alhamdulillah, pasangan Emzalmi-Desri di terima di tengah-tengah masyarakat. Terbukti banyak masyarakat yang mau bergabung di tim relawan, tanpa pamrih untuk memenangkan pasangan kita ini. Pada hari ini, kita melakukan pembekalan kepada Relawan kelurahan, sehingga sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat dapat dilakukan lebih optimal dan semaksimal mungkin," ungkapnya. 

Relawan Inginkan Perubahan

Salah seorang relawan, Deni Krisna mengaku dirinya bergabung ke dalam Tim Relawan Emzalmi-Desri Ayunda di Kecamatan Bungus Teluk Kabung karena berharap adanya perubahan di Kota Padang, terutama di Kecamatan Bungus Teluk Kabung.

Pasalnya, kata Deni, walau Bungus Teluk Kabung merupakan bagian dari kota ini, namun masyarakat masih merasa dianaktirikan. Buktinya, pelaksanaan pembangunan di Bungus Teluk Kabung lamban, bahkan boleh dikata tak tersentuh sama sekali. 

"Selama ini, Bungus Teluk Kabung belum mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah kota, baik di segi infrastruktur maupun kesejahteraan masyarakat. Kami bagian dari Kota Padang, tetapi masyarakat Bungus Teluk Kabung belum mersakan sebagai warga kota. Kami merindukan pemimpin untuk semua lapisan masyarakat," cakapnya.(*)

Pilar-pilar Sosial Kota Padang Hadapi Penilaian
Senin, April 16, 2018

On Senin, April 16, 2018

Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Amasrul Pasangkan Kokarde Peserta 
Infonusantra[PADANG] - Sebanyak 80 organisasi pilar-pilar sosial yang terdiri dari Karang Taruna, Pekerja Sosial Masyarkat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Organisasi Sosial (Orsos) mengahadapi penilaian tingkat Kota Padang, Senin (16/4/2018).
Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Amasrul yang mewakili Walikota Padang pada kesempatan ini mengatakan, penilaian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan potensi masing-masing organisasi. Pilar-pilar sosial yang memiliki potensi untuk maju dan berkembang serta dinyatakan terbaik nantinya akan diutus untuk tingkat provinsi.

"Pada penilaian ini kita melihat organisasi mana yang memiliki potensi untuk maju dan berkembang. Yang terbaik akan diutus untuk tingkat provinsi," kata Amasrul.
Dia menambahkan, pembinaan terhadap pilar-pilar sosial dari Pemerintah Kota Padang diharapkan mampu menumbuhkan pilar-pilar sosial lebih maju dan berkembang. Kemajuan dari organisasi-organisasi yang mendedikasikan diri untuk madyarakat ini tentunya akan mampu mengungkit peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mengentaskan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
"Seiring tumbuhnya pilar-pilar sosial dengan baik diharapkan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan sosial," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinsos Padang, Indriyati menyebut ada 80 peserta yang akan dinilai. Terdiri dari 22 Karang Taruna, 11 TKSK, 22 PSM dan 25 Orsos.(Inf'/rel)

Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo,  Produksi Padi di Padang Terus Ditingkatkan
Senin, April 16, 2018

On Senin, April 16, 2018

Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Padang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Asnel didampingi Kepala Diperta Syaiful Bahri bersama Dandim 0312/Padang Letkol Kav Eriyzal Satria tengah mencoba teknologi baru pola tanam padi  Padi Serentak dengan sistem Jajar Legowo (Jarwo) di areal sawah Kelompok Tani Pagai II, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Senin (16/4).
Infonusantara[PADANG] – Guna meningkatkan produksi padi sawah di wilayah Kota Padang, Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Pertanian (Diperta) bekerjasama dengan Kodim 0312/Padang menggelar Gerakan Tanam Padi Serentak dengan sistem Jajar Legowo (Jarwo) di areal sawah Kelompok Tani Pagai II, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Senin (16/4).
Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan hasil produksi padi di wilayah 'Kota Bingkuang' itu, sekaligus menyukseskan program pemerintah pusat dalam pencapaian swasembada pangan.Tampak Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Padang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Asnel didampingi Kepala Diperta Syaiful Bahri bersama Dandim 0312/Padang Letkol Kav Eriyzal Satria tengah mencoba teknologi baru pola tanam padi sawah tersebut.
Asnel menyampaikan, atas nama pemko dan masyarakat tani Kota Padang sangat menyambut dilakukannya berbagai gerakan dalam peningkatan produksi, produktivitas dan luas tanam padi sawah di Kota Padang.
Dikatakannya, selaku ibukota Sumbar, Kota Padang memiliki kawasan pertanian yang cukup luas. Seperti lahan basah yang memiliki sawah seluas 6.418 hektare dengan produktivitas di tahun 2017 yakni sebesar 5,5 ton. Hal ini turut berkontribusi dalam pencapaian luas tambah tanam dan produksi padi di Sumbar.
“Kita berharap, dengan adanya kegiatan tanam padi serentak dengan sistem Jarwo ini mampu mendorong petani di seluruh kelompok tani di Kota Padang untuk lebih optimal menggarap sawah-sawah yang ada,” sebut Asnel sewaktu membuka kegiatan tersebut.
Sekda Kota Padang itu pun juga menekankan agar produksi pangan seperti padi terus ditingkatkan dari tahun ke tahun di Kota Padang. Apalagi mengingat Padang merupakan penghasil produksi padi terbanyak di wilayah Sumbar.
Sementara tambahnya lagi, terkait diterapkannya sistem tanam Jajar Legowo tersebut ia berharap seluruh kelompok tani di Padang dapat menerapkan teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Alhamdulillah, di lokasi areal sawah Kelompok Tani Pagai II ini kita melakukan tanam padi sawah dengan menerapkan sistem tanam Jajar Legowo dengan memakai alat tanam “Rice Transplanter sekaligus alat caplak untuk membuat garis panduan tanam. Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh kelompok tani, agar jangan ragu menerapkan sistem ini. Karena semuanya adalah untuk meringankan biaya produksi, peningkatan produksi pertanian serta pendapatan para petani," tukasnya.
Seperti diketahui, pengembangan teknologi Jajar Legowo merupakan salah satu upaya untuk menunjang peningkatan produksi padi secara berkelanjutan. Cara tanam padi Jajar Legowo merupakan salah satu teknik penanaman padi yang dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman.
Sistem ini juga merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pingir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Selain itu meningkatkan jumlah populasi tanaman dengan pengaturan jarak tanam.
Sementara itu, Kepala Diperta Kota Padang, Syaiful Bahri mengatakan, tujuan utama digelarnya Gerakan Serentak Tanam Padi kali ini untuk memotivasi kelompok tani atau petani dalam meningkatkan produksi padi sawah melalui sistem tanam Jarwo. Kemudian menyosialisasikan pemanfaatan alsintan tersebut bagi masing-masing kelompok tani di kota ini.
''Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan bibit tanaman padi kepada perwakilan kelompok tani se-Kota Padang," ungkap Syaiful.(hum;rel)

Pererat Silaturahmi KBPKL Padang Gelar Tournament Fustal KBPKL Cup II di Glory GOR H.Agussalim
Senin, April 16, 2018

On Senin, April 16, 2018

Ketua KBPKL Padang Idman (tengah) didampingi Waka KBPKL dan Pengurus 
Infonusantara (PADANG)  - Dalam rangka meningkatkan hubungan silahturahmi antara sesama pedagang, pengurus Keluarga Besar Pedangang Kaki Lima (KBPKL) Padang laksanakan tournament fustal KBPKL Cup II yang di ikuti seluruh PKL se Kota Padang, terhitung, Senin 16 hingga 28 April 2018 bertempat di Glory GOR H.Agussalim. 

Ketua KBPKL Padang, Idman mengatakan pertandingan futsal KBPKL Cup kali ini adalah untuk kedua kali nya yang di ikuti sebanyak 32 tim. Pertandingan futsal ini di ikuti oleh seluruh pedagang se Kota Padang maupun pasar satelit lainnya. 

"Selaku Ketua serta seluruh pengurus maupun pembina KBPKL, kami inginkan melalui kegiatan olahraga ini bagaimana para pedagang di Kota Padang dapat bersatu, kompak, kenal satu sama lainnya antara sesama pedagang baik itu yang ada dikawasan Pasar raya Padang, pasar Lubuk Buaya maupun pasar lainnya, ujar Idman didampingi  Wakil Ketua KBPKL, Kasrial Tanjung , Senin (16/4) dari kantor KBPKL Pasar Raya Padang.

Pertandingan perdana hari ini kata Idman, akan dihadiri oleh para pemuka - pemuka KBPKL, serta akan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang dan juga di hadiri oleh pihak Bank Nagari. 

"Selain itu juga disampaikan, selaku Ketua dan Jajaran pengurus KBPKL, kami ingin mengangkat harkat dan martabat para PKL yang ada di Kota Padang. Kita ingin bagaimana para PKL ini bisa mempunyai toko kedepannya.  
Dalam hal ini kita juga sudah bekerja sama dengan Bank BPD dengan membentuk koperasi KBPKL dan kapan perlu bila ini besar akan kita buat Bank KBPKL.

" Saya mengimbau para pedagang mari sama sama kita besar kan KBPKL Padang, kapan perlu bisa menjadi KBPKL Sumbar agar kesejahteraan para PKL terwujud, "katanya 

Idman juga menyampaikan, dalam penutupan tournament fustal KBPKL Cup II ini nanti kami akan mengundang kedua paslon nomor urut satu Emzalmi - Desri Ayunda dan paslon nomor urut dua Mahyeldi - Hendri Septa. Hal ini kita lakukan agar kegiatan yang kita laksanakan ini tidak ada menaikkan salah satu pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padang. Kita ingin Pilkada Badunsanak aman dan damai di Kota Padang. 

Siapa pun nanti yang menjadi Walikota dan Wakil Walikota Padang kami tentunya inginkan pemimpin daerah ini yang tidak hanya janji janji saja, namun pemimpin yang dapat mencarikan solusi bagi pemuda, adik adik kami yang pengangguran. Kita tak ingin pemimpin yang hanya mempunyai kepentingan sesaat saja, usai kepentingan tidak peduli lagi," ungkapnya. (Inf)

Evi Yandri Rajo Budiman: Pembinaan Atlit Sepak Bola Terus Ditingkatkan
Senin, April 16, 2018

On Senin, April 16, 2018

Ketua FKAN Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat, Evi Yandri Rajo Budiman Menyerahkan Piala Tournament Sepak Bola Balai Baru Cup
Infonusantara (PADANG) -- Sebagai Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat, Evi Yandri Rajo Budiman mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan terhadap dunia olahraga di daerah tersebut.

Demikian disampaikannya ketika penutupan turnamen Balai Baru Cup 2018, Minggu, 15 April 2018. Turnamen ini sendiri terlaksana atas dukungan semua pihak, termasuk FKAN Pauh IX dan pasangan calon nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Padang 27 Juni 2018, Emzalmi-Desri Ayunda. 

Evi Yandri menyambut baik dan akan terus mendukung turnamen sepak bola Balai Baru Cup 2018 ini. Menurutnya,  pembinaan atlit sepak bola agar ditingkatkan lagi. Maka kedepannya Kota Padang akan memiliki banyak talenta atlet-atlet sepak bola yang berbakat.

“Turnamen ini merupakan salah satu bentuk pembinaan atlit di daerah ini. Kami meminta agar atlit untuk terus berlatih dengan baik agar kedepan kalian bisa menjadi pemain sepak bola yang handal, yang nantinya dapat mengharumkan nama Kota Padang di tingkat nasional dan internasional," harapnya. 

Penutupan turnamen tersebut dihadiri anggota DPRD Kota Padang, Iswandi Muchtar, Ketua LPM Gunung Sarik, Indra Mairizal, Bendahara DPC Partai Gerindra Mastilizal Aye, dan seganap official.

Hasil akhir turnamen tersebut, FC Kuranji berhasil menekuk Rajawali dengan skor : 2 - 0. Maka juara I berhasil diraih FC Kuranji, sedangkan Rajawali harus puas di posisi kedua. Namun, Jero pemain Rajawali nomor punggung 8 berhasil keluar sebagai pemain terbaik pada turnamen yang berlangsung di lapangan sepak bola Balai Baru tersebut.

Kupon Doorprize Jalan Sehat Ganda, KPU Padang Terancam Dilaporkan.
Minggu, April 15, 2018

On Minggu, April 15, 2018

Kupon Pemenang Hadiah Utama Satu Unit Motor Doorprize KPU Padang, Ganda 
Infonusantara (PADANG) - Jalan sehat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang, Sumatra Barat berakhir kisruh, Sabtu (14/4) pagi. Penyebabnya, ada nomor ganda saat pengundian hadiah terakhir sepeda motor. Jalan sehat ini sendiri digelar sebagai bagian sosialisasi pemilihan walikota padang pada 27 Juni tahun 2018.

Kisruh terjadi pada bagian akhir pengundian nomor peserta untuk mendapatkan ahdiah utama satu unit sepeda motor, karena terjadi kekecauan. penyebabnya, saat nomor pengundian terakhir dicabut keluar nomor 0-1-4-7-7. ternyata, nomor ini dimiliki dua orang peserta jalan sehat.

Panitia dari KPU Padang pun bingung, bagaimana cara menyelesaikannya. Yoserizal mengaku dialah yang berhak mendapatkan sepeda motor, karena memiliki nomor 0-1-4-7-7. Begitu juga dengan Darwilis memiliki nomor yang sama. Polisi pun turun tangan menengahi. Namun masing-masing pemenang, tak ada yang mau mengalah.

Panitia kemudian berusaha mencari potongan kartu di dalam tabung undian. Ternyata, memang ada dua potongan dengan nomor yang sama tersebut. Ketua KPU Padang, M Sawati mengambil sikap, memberi kemenangan kepada Yoserizal, orang pertama yang maju ketika nomornya dipanggil. Hal ini tidak diterima Darmawilis, yang akan melaporkan kasus ini ke polisi dengan tuduhan penipuan.

Jalan sehat yang digelar KPU Padang ini untuk sosialisasi sekaligus untuk mendongkrak partisipasi pemilih di Pilkada kota Padang 27 Juni 2018. KPU Padang menargetkan 70 persen partisipasi pemilih untuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Padang.

“Kami ingi meningkatkan partisipasi pemilih. Jika pada Pilwako lalu, partisipasi hanya 53%, maka tahun ini kami targetkan 70%. Salah satu bentuk sosialisasinya adalah dengan menggelar jalan sehat ini,” ujat M Sawati, Ketua KPU Padang.

Di kota Padang, ada dua paslon yang berkompetisi, nomor urut satu Emzalmi – Desri Ayunda dan nomor urut dua Mahyeldi – Hendri Septa. Emzalmi – Desri diusung oleh koalisi tujuh partai politik sementara Mahyeldi – Hendri Septa diusung oleh dua koalisi parpol. (Inf/dio)

PDI Perjuangan Komitmen Mendukung Paslon Emzalmi-Desri di Pilkada 2018
Minggu, April 15, 2018

On Minggu, April 15, 2018

Rakercab PDI Perjuangan Kota Padang 
Infonusantara (PADANG) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Padang menggelar Rapat Kerja Cabang (Rakercab), Minggu (15/4) di kantornya kawasan GOR Agus Salim. Dalam Rakercab itu, PDIP menegaskan kembali komitmen mereka dalam mendukung pasangan Emzalmi-Desri Ayunda di Pilkada Padang 2018 mendatang.

Ketua DPC PDIP Padang Albert Hendra Lukman menyatakan partai sejak awal menginginkan adanya perubahan kepemimpinan di Kota Padang dengan mengusung pasangan Emzalmi-Desri di Pilkada bersama tujuh partai lainnya dan didukung sejumlah partai.

"Kami mengingkan pemimpin Kota Padang yang bisa mengayomi dan melayani seluruh lapisan warga kota, bukan hanya satu kelompok saja," tegas Albert.

Selain itu, dalam kesempatan itu juga dilaksanakan pembekalan dan pemberitahuan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis terkait pelaksanaan Pileg dan Pilpres bagi kader-kader PDIP yang akan maju di Pileg 2019 mendatang.

"Partai harus bergerak memunculkan generasi kader-kader yang bisa berbicara dan diperhitungkan dalam politik di Padang. Makanya kami menggelar Rakercab ini," kata anggota DPRD Sumbar itu.

Setelah Rakercab nanti, katanya, PDIP akan membuka pendaftaran bakal calon legislatif (Bacaleg) baik bagi kalangan internal, juga kalangan eksternal partai. Dia menjelaskan, sebenarnya, PDIP awalnya lebih mengutamakan kader partai yang telah berjuang dan "berdarah-darah" dalam membesarkan partai.

Namun melihat dinamika politik saat ini, dimana banyak partai yang membuka pendaftaran bagi tokoh populis demi meraup suara, tentunya PDIP tidak mau dikalahkan dengan strategi itu.

"Makanya kami juga akan membuka pendaftaran bagi tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh lainnya yang ingin berjuang bersama-sama PDIP," pungkasnya.( Inf)

KPU Padang Bersikukuh, Tak Ingin Terjadi Konflik DPRD Padang Panggil Semua Instansi Terkait
Sabtu, April 14, 2018

On Sabtu, April 14, 2018

Infonusantara (PADANG)  - Pada 18 April 2018 ini KPU Kota Padang akan menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Padang pada 27 Juni 2018. Penetapan itu hasil dari coklit kerja petugas panitia dari pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang telah melaksanakan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) DPT terakhir hasil sinkronisasi dengan Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4).

Namun dalam hal ini DPRD Kota Padang merasa sangat penting sekali melalukan pertemuan dengan semua pihak tentang pernyataan yang disampaikan Ketua KPU Kota Padang, M.Sawati pada rapat Desk Pilkada Walikota Padang dan Wakil Walikota Padang Tahun 2018 di Ruang Abu Bakar Jaar Balaikota Padang, Jumat (13/4) lalu, bahwa tidak ada persoalan terkait dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada 27 Juni 2018 mendatang.

Kenapa hal ini perlu dilakukan pertemuan secepatnya, agar semua pihak tahu dan agar nantinya tidak terjadi konflik besar dalam pelaksanaan Pilkada. Pasalnya apa yang disampaikan Ketua KPU Padang M.Sawati bahwa tidak ada persoalan tersebut diketahui masih ada permasalahan yang sangat penting yang dapat menimbulkan konflik besar  bahkan bisa menjadi suatu tindak pidana. 

"Ini sudah kita sampaikan sebelumnya pada KPU Padang. Ini sangat memprihatinkan, DPRD Padang selaku pengawasan, kalau tidak di indahkan tentu ada resikonya. Sudah kita ingatkan dari awal karena kita harus menghindari konflik, "tegas Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana didampingi Ketua Komisi I DPRD Padang Azirwan , Sabtu (14/4) usai acara jalan santai sosialisasi KPU kepada sejumlah wartawan. 

Saya mengetahui pernyataan dari KPU Padang tersebut pagi ini. Padahal pada saat rapat dengar pendapat (RDP) yang dilaksanakan Komisi I DPRD Padang bersama KPU Padang dan Panwaslu, Senin (19/3) lalu di dapati bahwa untuk Data Pemilih Sementara (DPS) yang ditetapkan KPU Kota Padang tidak sinkron dengan data pemilih pemilu potensial (DP4) yang dikeluarkan Kementrian Dalam Negeri.

Dimana terjadi selisih data dimana hasil dari Coklit  KPU Padang sebanyak 536,045 yang akan di tetapkan menjadi DPT sangat jauh terjadi perselisihan dari data DP4 sebanyak 634.197. Jadi ini sudah terjadi selisih sebanyak 98.152, " katanya. 

"Bahkan usai rapat dengar pendapat tersebut langsung dilaksanakan studi banding bersama pihak terkait agar persoalan tersebut bisa dicarikan solusi ke pusat,"  ungkap Wahyu.

Selain itu kita juga memfasilitasi dan dari Dirjen Disdukcapil bersedia menanti dari KPU Padang, tapi malah dari pihak KPU sendiri yang tidak mau. "Malah sampai kemarin dalam rapat  KPU Padang masih bertahan dan bersikukuh dalam hal ini,  pungkasnya. 

Sementara Ketua Komisi I, Azirwan mengatakan, untuk yang punya e-KTP saja di Kota Padang ada sebanyak 589.000, namun malah dari hasil Petugas panitia pemutakhiran data pemilih (PPDP) telah melaksanakan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) malah turun lagi menjadi 536,045. Nah itu kan sudah jelas berselisih, malah makin turun lagi. Dari DP4 Disdukcapil Padang yang telah disampaikan ke Kementerian pusat sebanyak 634.197 sementara dari KPU Padang hanya 536,045. Jadi ini sudah terjadi selisih sebanyak 98.152 dan jumlah itu cukup besar. 

Ia juga mengatakan dari studi banding yang kita laksanakan bersama pihak terkait kemarin itu, di daerah yang kita kunjungi DKI Jaya disana kita melihat adanya transparansi, pihak terkait bekerja siang malam, bergerak agar perselisihan data dapat diatasi, bahkan disana menjadi yang terbaik se Indonesia dengan persentase mencapai 70 persen. "Tapi kalau kita melihat dengan caranya KPU Padang saat ini saya menilai kinerja KPU Padang tidak transparansi," katanya.

Selain itu Azirwan juga mengatakan pada, Senin, 16 April 2018, insya allah kita akan mengundang seluruh instansi terkait yakni, Forkopimda, Kesbangpol, Panwaslu,Disdukcapil, KPU Kota Padang, Gakkumdu. "Agar persoalan ini diketahui semua pihak supaya tidak terjadi konflik nantinya dan bagaimana caranya nanti dengan data bagi pemilih yang belum masuk, bagaiman font nya itu harus kita ketahui, "ungkapnya. (Inf)

Kampung KB Berok Gunung Pangilun Kian Bergairah
Sabtu, April 14, 2018

On Sabtu, April 14, 2018

Kepala Dinas Perberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencan (DP3P2KB) Kota Padang Heryanto Rustam didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra,Lurah Gunung Pangilin pada acara Gebyar Kader Kampung KB di Berok, Gunung Pangilun,
Infonusantara [PADANG] - Kampung Berok, Kelurahan Gunung Pangilun, semakin bergairah saja setelah dua tahun ditetapkan sebagai "Kampung KB". Kawasan setingkat RW di Kecamatan Padang Utara ini mengalami peningkatan di berbagai sektor, baik infrastruktur, ekonomi maupun kesadaran masyarakatnya.
"Sejak ditetapkan sebagai Kampung KB pada 2016 lalu, Kampung Berok semakin bergairah dan mengalami peningkatan yang positif," kata Kepala Dinas Perberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencan (DP3P2KB) Kota Padang Heryanto Rustam pada acara Gebyar Kader Kampung KB di Berok, Gunung Pangilun, Ahad (14/4/2018).
Heryanto Rustam menyebut, pembangunan di Kampung KB dilaksanakan lintas sektoral. Berbagai program diintegrasikan untuk percepatan pembangunan kawasan tertinggal.
"Percepatan pembangunan kampung KB dilaksanakan melalui integrasi program lintas sektoral," sebutnya.
Seiring diluncurkannya 12 kampung KB di Kota Padang pada 2016 lalu, lebih lanjut Heryanto, juga telah terbentuk Kelompok Bina Keluarga (BKB), KBK-Remaja, KBK-Lansia, Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja, serta Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS). Masing-masing satu di setiap Kampung KB tersebut.
Adapun kegiatan Gebyar Kader di Kampung KB itu dimaksudkan guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program kependudukan dan pembangunan keluarga melalui program lintas sektoral.
"Dengan kegiatan ini juga diharapkan semakin mendorong dan memotivasi kader dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan program di Kampung KB," imbuhnya.
Dia mengapresiasi Lurah, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) dan segenap tokoh masyarakat serta warga Gunung Pangilun yang selalu bahu membahu dalam pengembangan Kampung KB. Akhirnya kampung yang dulunya bisa dibilang merana diantara dua kawasan megah lainnya di ibukota Provinsi Sumatera Barat itu mulai mendapatkan akses yang baik.
"Saya mengapresiasi lurah. Segenap tokoh masyarakat, LPM dan LKM serta lembaga lainnya yang kompak membangun Kampung KB Berok ini," imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra menilai, Kampung KB Berok adalah salah satu bagian dari wilayah Kelurahan Gunung Pangilun yang menggeliat pembangunannya. Hampir di semua RW dan RT sudah tersentuh pembenahan, baik infrastruktur maupun program peningkatan ekonomi dan sosial.
Yang lebih menggembirakan, kata Wahyu, warga Gunung Pangilun khususnya semakin termotivasi untuk melirik peluang-peluang usaha, seperti usaha konveksi yang sudah terbuka sinyal kerjasama dengan pengusaha di Bukittinggi.
"Kami di legislatif turut mendukung program-program Pemko Padang untuk kesejahteraan masyarakat," tukasnya.
Sementara itu Lurah Gunung Pangilun Andi Amir mengatakan, selain pembangunan jalan yang sudah mulai dikerjakan pengerasannya dan akan diaspal tahun ini, warga Kampung KB Berok juga sudah mengikuti pelatihan-pelatihan keterampilan, seperti merangkai acrylic untuk souvenir dan menjahit. Bermodalkan keterampilan itu, warga bisa meningkatkan penghasilan dari usaha kreatifnya.
"Alhamdulillah, peluang usaha untuk menerima orderan menjahit dari konveksi di Bukittinggi sudah terbuka. Kita sudah melakukan kunjungan dan menyetujui kerjasama. Ke depan tinggal menjalankan usaha tersebut," ujar pamong muda yang bakal menerima penghargaan Lurah Terbaik I Kota Padang 2018 ini.
Acara gebyar kader ini didahului dengan senam bersama, dilanjutkan dengan peresmian Palanta Kampung KB yang juga difungsikan sebagai rumah data dan literasi. Acara dilanjutkan dengan bagi-bagi doorprize dan ditutup dengan makan siang bersama.
Andi mengatakan, gagasan menjadikan Berok sebagai Kampung KB Literasi didorong keinginan menjadikan masyarakat yang cerdas dan melek literasi. Untuk itu pihaknya melakukan kerjasama dengan STKIP PGRI Sumatera Barat.(Inf/rel)

MTQ ke-38 Kecamatan Nanggalo, Camat: Semangat Tidak Mengalahkan Substansi
Sabtu, April 14, 2018

On Sabtu, April 14, 2018

Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 tingkat Kecamatan Nanggalo 
Infonusantara[PADANG] - Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 tingkat Kecamatan Nanggalo menjadi rangkaian penutup pelaksanaan MTQ dari sebelas kecamatan di Kota Padang, Sabtu (14/4/2018). Kegiatan pembukaan disemarakkan dengan pawai yang diikuti ratusan kafilah dipusatkan di Lapangan Volley Pemuda Gurun Laweh.
Camat Nanggalo Teddy Antonius mengatakan, semangat warga memeriahkan MTQ tidak mengalahkan substansi dari ajang kompetisi qori dan qoriah ini. Sejatinya adalah bagaimana nilai-nilai kandungan Al Quran terus ditanamkan kepada umat dan generasi Islam.

"Substansi pelaksanaan MTQ adalah untuk menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Quran sehingga teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," kata Teddy.
Pamong muda yang berhasil membawa Nanggalo lebih baik sesuai jargonnya "Nanggalo Rancak" menyebut, ajang MTQ juga membawa harapan lahirnya penghafal - penghafal Al Quran baru di Kota Padang. Selain itu, qori-qoriah terbaik dipastikan akan terus melenggangkan prestasinya ke tingkat Kota Padang dan selanjutnya mewakili Kota Padang sampai tingkat provinsi dan nasional.
"Qori-qori terbaik akan menjadi utusan Nanggalo di tingkat Kota Padang dan seterusnya ke tingkat provinsi dan nasional," sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Nanggalo, Ariwinanda selaku ketua panitia pelaksana menjelaskan, MTQ Nanggalo diikuti 216 qori dan qoriah atau 36 utusan masing - masing kelurahan dari enam kelurahan.
"Selain di mimbar utama, pelaksanaan MTQ juga berlangsung pada beberapa masjid dan musala di Gurun Laweh selama dua hari," kata Sekcam.
Hadir pada acara pembukaan ini unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka), Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, Bagian Kesra, Segenap tokoh masyarakat serta Bundo Kanduang dan Majelis Taklim.
Pemukulan bedug oleh camat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka), Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang, Bagian Kesra dan tokoh masyarakat menandai dimulainya perhelatan dua tahunan ini. Dilanjutkan dengan penyerahan tropi bergilir dari pemenang sebelumnya Kelurahan Kampung Olo kepada panitia dan diserahkan kepada tuan rumah Kelurahan Gurun Laweh.(rel)

Miris!!!, Wartawan Dimeja-hijaukan,Dewan Pers Mutlak Dibubarkan.
Sabtu, April 14, 2018

On Sabtu, April 14, 2018

(ilst)
Infonusantara(KOPI_, Jakarta) – Ketua Umum PPWI Nasional, Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA kembali bersuara keras atas tindakan kriminalisasi terhadap wartawan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.

Kali ini, Wilson merasa sangat prihatin atas perlakuan sewenang-wenang aparat kepolisian di Polda Sumatera Barat yang menyeret Ismail Novendra, pimpinan redaksi Koran Jejak News yang terbit di Padang, Sumatera Barat, ke meja hijau. 

Laporan terkini yang diterima lulusan PPRA-48 Lemhannas Republik Indonesia itu dari korban kriminalisasi Polda Sumbar, bahwa yang bersangkutan akan segera menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Padang.“Rabu besok (18 April 2018 – red) saya sidang pertama Pak Ketum,” demikian pesan WhatsApp yang diterima Wilson dari rekannya Ismail Novendra, anggota PPWI di Padang, Jumat, 13 April 2018.

Sebagaimana diberitakan di media ini beberapa waktu lalu bahwa Novendra, seorang wartawan di Sumatera Barat dikriminalisasi oleh Polda Sumatera Barat atas tuduhan pencemaran nama baik dan penghinaan terkait berita yang dimuatnya di koran Jejak News pada 28 Agustus 2017 silam. Dalam menyikapi kasus yang menimpanya, Novendra telah berupaya menyurati berbagai pihak di Jakarta, seperti ke Kapolri, DPR RI, Kompolnas, dan bahkan kepada Presiden Republik Indonesia.

Beberapa pihak juga telah memberikan reaksi keras atas kasus kriminalisasi pekerja pers oleh Polda Sumbar. Kriminalisasi wartawan Novendra ini diduga kuat atas arahan dari oknum Kapolda Sumbar, karena pemberitaan yang menjadi delik pencemaran nama baik itu terkait langsung dengan oknum Kapolda, Irjen Pol Fakhrizal, tersebut. “Untuk itu kami dengan tegas meminta Kapolri segera mencopot Inspektur Jenderal Polisi Fakhrizal dari jabatan sebagai Kapolda Sumbar,” tandas Ketua Umum DPP Serikat Pers Republik Indonesia Heintje Mandagie dalam siaran persnya, Kamis (15/3/2018).

Pernyataan selengkapnya dapat dibaca di sini: http://www.ppwinews.com/2018/03/spri-minta-kapolri-copot-kapolda-sumbar.html

“Bagi saya, sebagai sahabat pewarta yang dilapori masalah ini, hal itu membuktikan bahwa di tubuh Polri masih bercokol oknum-oknum petinggi selevel Kapolda yang belum selesai dengan dirinya sendiri. Masih belum dewasa dalam menyikapi persoalan warga yang berimplikasi langsung maupun tidak langsung terhadap dirinya,” tulis Wilson Lalengke yang dimuat di media ini beberapa waktu lalu.

Baca selengkapnya di sini: http://www.ppwinews.com/2018/03/miris-kebijakan-kapolri-dikencingi.html

Selain menyayangkan sikap dan perilaku mempermainkan hukum “seenak-perutnya” oleh para oknum aparat mafia yang isi perutnya dibiayai dari uang rakyat di Polda Sumbar itu, Wilson Lalengke menilai bahwa peran Dewan Pers yang telah melakukan verifikasi dan memberikan lisensi “terdaftar di Dewan Pers” kepada Koran Jejak News pimpinan Ismail Novendra, tidak bermanfaat sama sekali alias tidak berpengaruh apapun terhadap proses penegakan hukum terkait kasus ini. “Dari dokumen yang disampaikan kepada saya, Koran Jejak News itu sudah terdaftar di Dewan Pers, sudah melalui proses verifikasi, screening, dan segala macam hantu belau sesuai ‘undang-undang’ yang dikeluarkan Dewan Pers. Tapi hasilnya? Tetap juga polisi tidak bergeming, UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers diabaikan polisi dan memaksakan diri menggunakan pasal ‘abu-abu’ 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik,” jelas Wilson yang telah beberapa kali menyerukan pembubaran lembaga Dewan Pers tersebut.

Benar bahwa Dewan Pers telah berkirim surat dengan nomor 555/DP/K/X/2017, yang menyatakan bahwa kasus pemberitaan oleh Ismail Novendra di Koran Jejak News itu sebagai “sengeketa pemberitaan pers” yang oleh karenanya harus “diselesaikan melalui mekanisme penggunaan hak jawab dan hak koreksi” sesuai UU Nomor 40 tahun 1999. Namun faktanya surat Dewan Pers itu hanya dijadikan sebagai tissue pembersih pantat oknum polisi di sana. “Tidak berpengaruh apa-apa, tidak memberikan penguatan atau pembelaan, apalagi perlindungan hukum apapun terhadap wartawan yang telah terverifikasi dan terdaftar di Dewan Pers itu,” imbuh Wilson yang sudah memberikan pelatihan jurnalistik bagi ribuan anggota TNI, Polri, guru, mahasiswa dan masyarakat umum ini.

Atas dasar kenyataan tersebut, dirinya berkesimpulan bahwa Dewan Pers sudah waktunya dibubarkan untuk kemudian dibentuk lembaga sejenis yang sesuai kebutuhan kekinian, yang benar-benar berfungsi sebagai penjaga dan pembela kebebasan bersuara, berekspresi dan berkarya-jurnalistik di negeri ini, benteng demorasi Indonesia, lembaga yang menjaga konsitusi. “Dewan Pers itu tidak berguna bagi wartawan dan rakyat Indonesia, hanya menghabiskan uang negara tanpa hasil apapun. Kebijakan Dewan Pers banyak yang melanggar UU, institusi ini sudah malfungsi, oknum pengurusnya bertindak melampaui kewenangannya, bahkan aturan-aturan yang mereka keluarkan telah masuk kategori perbuatan melawan hukum alias kriminal,” tegas alumni dari tiga universitas terbaik di Eropa, Birmingham University, Utrecht University, dan Linkoping University, itu.

Dewan Pers, lanjut Wilson, dalam beberapa tahun terakhir telah bermutasi menjadi lembaga pemberangus kebebasan bersuara, menjadi semacam lembaga sensor pers, tukang bredel media massa walaupun tidak secara langsung, menjadi lembaga yang bisa diperalat oleh oknum pejabat atau pihak tertentu untuk membungkam suara rakyat. “Kebebasan berpendapat seperti tertuang dalam UUD 1945 pasal 28E ayat (3), dan hak azasi manusia rakyat Indonesia di bidang informasi, komunikasi, dan publikasi sebagaimana tertuang dalam pasal 28F, terkikis habis oleh ulah oknum pengurus Dewan Pers melalui berbagai kebijakannya selama ini,” kata Wilson dengan mimik prihatin akan kondisi kebebasan bermedia-massa Indonesia yang dikebiri belakangan ini.

Oleh karena itu, lanjutnya, tidak ada pilihan lain yang paling baik dan rasional, ‘lembaga sensor pers’ itu harus dilikuidasi. “Toh, jika Anda para wartawan yang medianya sudah terverifikasi, terdaftar dan diakui Dewan Pers, ketika tersandung masalah karena tulisan dan pemberitaan, lembaga itu tidak mampu membantu Anda sama sekali. Bagi saya, satu-satunya jalan terbaik adalah bubarkan Dewan Pers, bentuk lembaga sejenis yang bisa menjadi benteng demokrasi di negeri ini!” pungkas Wilson, alumni Program Persahabatan Indonesia-Jepang Abad-21 itu menegaskan sikapnya. (HWL/Red)