PILIHAN REDAKSI

Gubernur Sumbar Keluarkan Surat PAW Dirinya,Helmi Moesim Pertanyakan Proses Hukum Sedang Berjalan, Saya Akan Lakukan Gugatan

Helmi Moesim menjelaskan terkait dikeluarkan surat PAW dirinya oleh Gubernur Sumbar dalam jumpa pers.Minggu (28/4/2024) INFONUSANTARA.NET --...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Pemko Padang Luncurkan Aplikasi SISUKMA Menuju Smart City
Friday, March 17, 2017

On Friday, March 17, 2017



Infonusantara.PADANG - Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kominfo meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Surat Keluar Surat Masuk atau yang disebut dengan SISUKMA. Setelah dilaunching Jumat (17/3) ini, aplikasi surat elektronik tersebut bakal digunakan bagi seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Padang

Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Didi Aryadi mengatakan, untuk penggunaan aplikasi ini tidak perlu harus menyediakan melalui tablet dan scanner. Karena sebagai penggantinya juga bisa menggunakan komputer, laptop atapun hp jenis android maupun iphone melalui akses lewat browser dengan mengetik surat.padang.go.id.

“SISUKMA ini merupakan sebuah inovasi yang bermanfaat untuk mempermudah kerja OPD dalam administrasi persuratan. Baik untuk lebih menghemat waktu, biaya, serta mengurangi penggunaan kertas yang tentunya akan membuat lebih ramah lingkungan. Semoga dengan itu juga bisa meningkatkan efisiensi dan efektifitas layanan kepada masyarakat menuju Padang “Smart City,” terangnya sewaktu launching sekaligus sosialisasi apikasi SISUKMA di Ruang Abu Bakar Ja'ar.

Kemudian lanjut Didi, dalam mengimplementasikan aplikasi tersebut pihaknya akan melakukan sosialisasi secara intens bagi seluruh OPD. Dimana tujuannya antara lain, demi menyamakan persepsi bagi pimpinan OPD terhadap manfaat dan implementasi SISUKMA dalam penyelenggaraan administrasi persuratan di OPD masing-masing.

"Semoga SISUKMA akan memberikan dan menjamin terlaksananya penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih baik bagi masyarakat,” tukasnya.

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo menyampaikan sangat mengapresiasi SISUKMA sebagai salah satu momentum bagi Pemko Padang menuju Padang sebagai Smart City.

"SISUKMA sangat tepat dalam rangka mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan administrasi perkantoran sekaligus pelayanan yang prima kepada masyarakat," katanya.

Kemudian itu sambungnya, kepada seluruh pimpinan dan operator pengadministrasian persuratan di masing-masing OPD diharapkan untuk dapat melaksanakan sistem ini dengan sebaik-baiknya.

"Semoga juga akan ada inovasi-inovasi berbasis teknologi informasi selanjutnya yang dihasilkan oleh OPD lainnya,” ujarnya dalam kegiatan yang diikuti seluruh pimpinan OPD di lingkup Pemko Padang tersebut. (im7/ Nda)

Mahyeldi :Revolusi Karakter ASN Harus Menjadi Komitmen Bersama
Friday, March 17, 2017

On Friday, March 17, 2017


Infonusantara.PADANG – Wali Kota Padang Mahyeldi menegaskan kepada seluruh ASN Pemko Padang agar mengelola keuangan daerah dengan benar, bekerja sesuai dengan aturan, menjaga integritas, menghindari pungutan liar, dan meningkatkan kedisplinan dalam bekerja.

“Revolusi karakter ASN merupakan salah satu prioritas dari sembilan agenda aksi Nawa Cita Pemerintah Pusat,” ujar Mahyeldi  saat menjadi pembina upacara bulanan ASN Pemko Padang di pelataran parkir GOR H. Agus Salim, Jumat (17/3).

Lebih lanjut dijelaskan, komitmen bersama ASN merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan, terutama dalam pengelolaan keuangan daerah. Begitu juga dengan penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual yang telah diatur oleh pemerintah pusat.

Ditambahkannya, sebagaimana diamanatkan UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yang mengharuskan keuangan negara dikelola secara tertib, taat aturan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan.

“Saat ini, kita telah memasuki bulan ke-3 (tiga) dari tahun 2017, dan pada akhir Maret ini Pemko Padang akan menyerahkan Laporan Keuangan pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2016 kepada BPK untuk di audit,” terang Mahyeldi.

Pada tahun 2014 dan 2015, laporan keuangan Pemko Padang mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), dan mendapatkan penghargaan Dana Rakca tahun 2016 dari Presiden RI, sehingga Pemko Padang berhak atas intensif daerah sebesar 52,7 Milyar dari Kementerian Keuangan RI.

“Mari kita maksimalkan reformasi pengelolaan keuangan Pemko Padang ini, tentunya dengan merevolusi karakter kita dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai seorang ASN,” tutur Mahyeldi.

Selanjutnya, Mahyeldi juga mengimbau kepada seluruh ASN Pemko Padang untuk mengutamakan serta memanfaatkan waktu emas bersama keluarga pada pukul 18.00 WIB – 21.00 WIB. (im7/Zl).

Mahyeldi: Mengentaskan Kemiskinan Perlu Memperkuat Sendi Sosial
Friday, March 17, 2017

On Friday, March 17, 2017


Infonusantara.PADANG - Untuk mengentaskan kemiskinan perlu memperkuat sendi-sendi sosial. Masyarakat yang berekonomi lebih bisa menjadi penopang dan mengangkat warga lainnya yang kurang mampu.

Hal ini dikatakan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Datuk Marajo saat menyerahkan hasil bedah rumah bantuan Baznas Kota Padang kepada pemiliknya di Surau Gadang, Nanggalo, Jumat (17/3).

"Permasalahan apa saja pasti dapat diselesaikan bila sendi sosial lebih kuat. Yaitu adanya kekompakan warga dan saling peduli, " ujar Mahyeldi.

Tokoh masyarakat, H. Sidik Rajo Lelo mengakui yang disampaikan walikota merupakan cerminan kehidupan masyarakat yang ideal. "Adanya kepedulian terhadap sesama yang dimulai dari lingkungan terdekat,  keluarga, kerabat dan lingkungan kelurahan serta lebih luasnya kecamatan, " katanya.

Sidik yang juga ninik mamak suku Koto ini menambahkan,  bantuan bedah rumah oleh Baznas Padang juga karena kepedulian sosial yang tumbuh di masyarakat.  "Warga yang mampu memabyarkan zakat dan disalurkan melalui Baznas, " katanya.

Pada kesempatan ini,  Wakil Ketua Baznas Padang H. Syafriadi Autid menjelaskan, pada 2017 ini Baznas Padang akan melaksanakan bedah rumah sebanyak 250 unit bagi warga miskin. "Jumlah itu optimis tercapai karena memang sudah menjadi target (Baznas)  melalui program Padang Makmur, " kata Syafriadi.

Sedangkan rumah keluarga Hasan Basri yang diresmikan saat ini merupakan rumah ke-25 yang selesai dikerjakan. Rumah yang terletak di ujung jalan Tanjung Karang,  RT 01/RW 20 Kel. Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo ini diusulkan pembangunannya oleh lurah dan camat serta rekomendasi dari anggota DPRD Padang Faisal Nasir.

"Memang masih banyak rumah yang tidak layak huni yang patut dibantu pembangunannya, namun beberapa rumah yang telah diusulkan menjadi prioritas karena tanahnya tidak ada masalah, " sebut Syafriadi.

Sementara itu Camat Nanggalo Teddy Antonius menyebutkan,  terdapat sejumlah rumah yang tidak layak di wilayahnya. Namun belum semuanya bisa dibantu pembangunannya. Hal itu terkendala masalah peruntukkan atau kepemilikan tanahnya.

"Masalah kepemilikan tanah jadi kendala untuk membantu pembangunan rumah yang tidak layak. Kehadiran semua tokoh masyarakat dan tokoh pemuda merupakan bentuk kekompakan dan kepedulian sosial warga Nanggalo, " ungkap Teddy. (im7/DU)

Ketua FKSB Balik Laporkan Ketua LSM Peran ke Polisi Atas Pencemaran Nama Baik.
Friday, March 17, 2017

On Friday, March 17, 2017



Infonusantara.PADANG - Merasa telah difinah Ketua Forum Kelompok Siaga Bencana (FKSB) Kota Padang, Zulkifli balik laporkan Anif Bakrie Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Pembela Kebenaran (LSM-Peran) ke Polresta Padang atas pencemaran nama baik dan berita bohong melalui media serta laporan palsu.

"Benar saya sudah lapor balik Ketua LSM Peran ke Polresta Padang dengan Laporan Polisi Nomor : LP/460/K/III 2017/Spkt, tanggal 16 Maret 2017 atas pencemaran nama baik dan berita bohong melalui media serta laporan palsu, " ujar Zulkifli, Kamis(16/3) malam.

Ini adalah pencemaran nama baik, untuk itu saya balik lapor, apa yang dituduhkan dengan hibah yang disangkakan sebasar Rp300 juta itu tidak benar. Zulkifli menjelaskan kalau dirinya tidak pernah mencairkan dana hibah atau mengajukan dana hibah sebesar itu dan pernah ada hanya sebesar Rp50 juta. Jadi sangat tidak mungkin saya melakukan korupsi dan bahkan anggaran itu jelas kemana peruntukannya.

"Kita lihat saja pembuktiannya, saya bersedia dipanggil untuk pernyataan ke pihak berwenang.  Coba kita lihat saja apakah mereka punya cukup bukti dalam melapor. Perlu saya tegaskan dana itu jelas peruntukannya dan saya sudah konfirmasi juga dengan bendahara saya tadi, tentang surat pernyataan dari salah seorang anggota itu, dana itu kami peruntukan untuk asuransi dan itu sudah sesuai kesepakatan bersama," sebut Zulkifli.

Kemudian terkait ambulan, Ketua KSB Kota Padang menerangkan ia pada saat itu sudah membeli ambulan itu, namun pada saat itu ia mendapatkan saran dari Kesbangpol agar kembali kepada aturan yang ada, yang telah diterakan untuk KSB. Pada saat itu ia kemudian melakukan rapat bersama anggota dan sepakat Ambulan itu dipulangkan kembali kepada Dealer dan uangnya dibelikan kepada baju dan Handy Talky (HT) untuk setiap KSB Kelurahan dan Kecamatan Padang saat itu.

"Saya sudah lapor balik masalah ini, sejauh Anif tidak bisa membuktikan tuduhannya kasus ini akan terus saya lanjutkan sampai ke meja hijau, disana saja nantinya dibuktikan kebenaran itu," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan Lembaga Swadaya Masyarakat Pembela Kebenaran (LSM-Peran) laporkan indikasi korupsi dan pemalsuan tanda tangan oleh Kepala Bidang Kedaruratan & Logistik BPBD Kota Padang Arfian dan Ketua FKSB Kota Padang Zulkifli,  Kejaksaan Negeri (Kejari) Padang, Jalan Gajah Mada No22, Kampung Olo Nanggalo, Rabu( 15/3).

Isi indikasi korupsi dengan nomor surat 21.Lap/LSMPERAN/Sumbar/III/2017 dengan tujuh berkas. Diketahui pelaporan itu antara lain, terkait dana hibah dari DPRD Padang kepada FKSB Kota Padang tahun 2016 sebesar Rp300juta, dana sebesar Rp150 juta untuk membeli 104 Handy Talkie (HT) dan sebanyak 2008 helai pakaian organisasi untuk diserahkan ke tiap KSB kelurahan, sampai saat ini belum jelas peruntukannya.

Kemudian, uang lelah untuk para relawan pada tiap bencana mulai tahun 2013-2016, banjir bandang Bungus Teluk Kabung 2013, Puting Beliung di Dadok Tunggul Hitam 2013, longsor Tanjuang Sani, Agam 2013.

Bahkan, peristiwa banjir bandang Bungus Teluk Kabung  diindikasikan ada penggelapan dan rekayasa jumlah relawan, hal itu terbukti dengan beberapa relawan yang tidak ikut dalam kegiatan tanggap kebencanaan. Namun, uang lelahnya dibayarkan sebesar Rp394.800. Juga dalam laporan itu juga diperkuat dengan surat pernyataan Syafril Nazar. ia menyatakan kalau dirinya tidak pernah menerima uang lelah Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Banjir dan Air Bah di Kecamatan Bungus Teluk Kabung tertanggal 25 Oktober 2013.(*)



Turnamen Sepak Kenchi Piala Walikota Padang, Mahyeldi Harapkan 2018 Ada Iven Internasional.
Thursday, March 16, 2017

On Thursday, March 16, 2017

Walikota Mahyeldi Ansharullah Buka Turnamen Sepak Kenchi Piala Walikota Padang
Infonusantara. PADANG -  Naga Mas Kenchi Club (NMKC) Padang gelar Turnamen sepak kenchi memperebutkan Piala Walikota Padang dilaksanakan selama tiga hari di gedung Olahraga Prayoga Kota Padang dari tanggal 16 hingga 18 Maret 2017.

Turnamen sepak kenchi ini baru pertamakalinya dilakukan di Kota Padang Sumatera Barat diikuti oleh 6 Klub, sekitar 80 orang peserta dari dua kota yakni Kota Padang dan Medan.

Pembukaan turnamen sepak kenchi Piala Walikota Padang itu langsung dibuka walikota, Mahyeldi Ansharullah, didampinggi Anggota DPRD Padang Iswanto Kwara serta Arfian Camat Padang Barat.

Dalam sambutannya Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah  menyampaikan apresiasi dan menyambut positif atas terselenggaranya turnamen sepak kenchi yang dilaksanakan di Gor Prayoga Padang. Ini adalah awal yang sangat baik sekali dengan ikut sertanya beberapa Klub kenchi dari Medan.

"Kita berharap kepada panitia di 2018 nanti bisa mengadakan turnamen yang lebih besar lagi. Karena di kota - kota besar lainnya Klub olahraga sepak kenchi ini sudah banyak, bahkan sudah ada turnamen internasionalnya. Untuk kepada panita penyelenggara, Klub  Naga Mas Kenchi Club (NMKC) Padang agar dapat membawa turnamen internasional ke Kota Padang, " kata Mahyeldi.

Tidak itu saja dengan adanya iven internasional nantinya tentu akan menggerakkan sektor pariwisata di Kota Padang, serta menjadikan olahraga sebagai stailnya Kota Padang. Semoga turnamen ini berjalan lancar dan olahraga kenchi makin berkembang menjadi olahraga alternatif baru bagi pecinta olahraga di Kota Padang.

Sementara Penasehat Kenchi Kota Padang, Iswanto Kwara yang juga anggota DPRD Kota Padang itu  menyampaikan, dengan adanya turnamen sepak kenchi yang di ikuti sekitar 60 orang atlet ditambah personil Klub dari luar kota yang menginap di hotel atau penginapan yang ada di Padang, dengan sendirinya dapat menunjuang pendapatan daerah.

"Selain dapat menunjang pendapatan, ketika adanya turnamen - turnamen maupun iven yang melibatkan perserta dari luar kota maupun daerah, juga akan berpengaruh pada sektor wisata di kota Padang," katanya.

Kita tentu berharap olahraga sepak kenchi ini makin tumbuh dan berkembang di Kota Padang, baik di kecamatan maupun di kelurahan. Untuk itu kita ada targetkan sepak kenchi ini dipertandingkan di Porkot untuk lima kecamatam di Kota Padang, " tutupnya.

Ketua Panitia Turnamen sepak Kenchi Suhaeri Wijaya menyampaikan turnamen sepak kenchi yang dilaksanakan saat ini adalah yang pertama kalinya diselenggarakan, sekaligus dalam rangka memeriahkan HUT ke-2 NMKC Padang 2017 yang memperebutkan Piala Walikota Padang.

"Di Kota Padang sendiri memang hanya baru ada satu club yakni Naga Mas Kenchi Club (MNKC) namun kedepan kita tentu terus berupaya bagaimana sepak kenchi ini bisa terus berkembang. Kami berharap turnamen berjalan lancar, semangat bertanding seluruh para pemain kiranya terus meningkat, sportifitas dalam pertandingan dan tentu berharap olah raga sepak kenchi ini kian dicintai masyarakat.

Terkait rencananya 2018 Walikota Padang meminta diadakannya turnamen tingkat internasional di Kota Padang, hal ini nantinya akan kita rembukkan lebih dahulu dengan semua pengurus kenchi. Iven internasional yang akan di ikuti Singapura, Hongkong, Cina,  diperkirakan akan di adakan di Medan akan kita tarik ke Kota Padang. Hal ini karena besarnya apresiasi Walikota Padang terhadap turnamen kenchi ini dan ini akan kita usahakan tahun 2018 datang," katanya.(im7)

Walikota: Permindo Jadikan Sebagai Kawasan Wisata Belanja
Thursday, March 16, 2017

On Thursday, March 16, 2017




Infonusantara.PADANG -Kawasan jalan Permindo Kota Padang terlihat berwarna-warni, menyusul hadirnya tenda-tenda pedagang kaki lima (PKL) yang tertata rapi. Sebanyak 80 unit tenda disediakan Pemerintah Kota Padang untuk digunakan pedagang di kawasan yang juga diperuntukkan bagi penyandang disabilitas tersebut.

" Tenda ini memang disediakan bagi PKL agar bisa tetap berjualan. Tetapi harus lebih tertib. Dengan menggunakan tenda yang bentuknya seragam menjadikan kawasan Permindo lebih rapi, " kata Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah saat meresmikan penggunaan tenda tersebut di Jalan Permindo, Kamis (16/3)

Menurut Mahyeldi,  penataan kawasan Permindo bukan berarti mematikan PKL. Justru mereka difasilitasi agar lebih berkembang dan merasakan dampak baik dengan dilakukannya penataan.

"Usaha PKL tidak boleh dimatikan dengan adanya penataan, tetapi PKL harus merasakan dampak baik dari penataan, " kata Mahyeldi.

Disamping itu, Walikota Mahyeldi juga mengungkapkan, kawasan jalan Permindo ke depannya akan dikembangkan menjadi tempat wisata belanja. Para wisatawan yang datang ke Padang dapat mengunjungi kawasan Permindo untuk berbelanja aneka barang,  termasuk cendera mata karya penyandang disabilitas yang juga memiliki tenda khusus disini.

"Kita akan jadikan kawasan Permindo sebagai tempat wisata belanja di Padang sehingga wisatawan dapat berbelanja berbagai barang dan souvenir disini, " ujarnya.

Sementara itu Camat Padang Barat Arfian yang mendampingi walikota mengatakan, penataan Permindo menghadirkan satu lagi tempat yang menjadi tujuan wisatawan di kecamatan Padang Barat.

"Keberadaan Permindo menambah tempat tujuan wisata di Kecamatan Padang Barat, " kata Arfian.

Adapun para PKL di Jalan Permindo ini dinaungi koperasi. Pengelolaan tempat dan tenda -tenda tersebut sudah diurus pihak koperasi. Waktu yang dibolehkan menggelar dagangan sesuai dengan waktu yang diatur Pemko. (im7/DU)

Mahyeldi: Keberadaan Lembaga Adat di Kota Padang Harus Tetap Terjaga
Wednesday, March 15, 2017

On Wednesday, March 15, 2017



 Infonusantara.PADANG --Kota Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatera-Barat memiliki misi mewujudkan Kota Padang menjadi kota pendidikan, Perdagangan,  dan Pariwisata yang sejahtera, religius, serta berbudaya. Untuk itu  butuh perhatian bersama dalam menjaga prilaku ana-anak dan generasi muda di kota tercinta ini, jangan sampai terlibat pada hal yang tak diinginkan bersama, seperti  pergaulan bebas, tawuran, apalagi Narkoba yang menghancurkan masa depan mereka. Demikian disampaikan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt. Marajo, SP pada kegiatan Penguatan Lembaga Adat dan pelatihan  yang dilaksanakan Bagian Kesra Pemko Padang di aula masjid Agung Nurul Iman Padang, Rabu (15/3).

Untuk itu, kata Walikota H. Mahyeldi keberadaan Lembaga Adat di Kota Padang harus tetap terjaga, pelihara  dimasa mendatang. Di Kota padang ada 10 kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN), dan 11 Lembaga Kerapatan Adat ALam Minangkabau (LKAAM)  dan Bundo Kanduang yang tersebar di 11 kecamatan. Maka Pemko Padang selalu memberikan perhatian yang besar terhadap kegiatan keagamaan, Adat, dan Budaya serta kesejahteraan masyarakat. Peranan  Lembaga Adat amat dibutuhkan pula memberikan pemahaman tentang  norma adat, agar mereka bisa menjauhi berbagai kegiatan yang merusak dirinya sendiri.

Selanjutnya, dengan adanya pelatihan penguatan pengurus  lembaga adat, maka diharapkan  keberadaan KAN, LKAAM, FTT, Tuo Silek, Bundo Kanduang  dan generasi pewaris  pemangku adat  menjadi semakin  baik dimasa mendatang. Sekaligus merupakan wadah untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam rangka mewujudkan kinerja lembaga adat yang lebih mandiri dan profesional.

Ketua Pelaksana  kegiatan Penguatan Lembaga Adat tersebut Jamilus, S.Ag yang juga Kepala Bagian Kesra menyampaikan, sasaran dari kegiatan ini melatih pengurus lembaga adat agar memperoleh ilmu pengetahuan  tentang kelola administrasi lembaga adatnya. Tujuannya adalah meningkatkan peranan pengurus LKAAM, Bundo Kanduang,Puti Bungsu, serta sasaran Silek se Kota Padang  dan dalam rangka  penguatan Lembaga Adat di Kota Padang.

Peserta dari pelatihan berjumlah 180 orang yang terdiri dari utusan KAN, LKAAM Kecamatan, Kota .Utusan Forum Tungku Tigo Sajarangan, Bundo Kanduang Kelurahan,  Rang mudo Kecamatan, Kota, Puti Bungsu Kota dan Kecamatan, utusan sasaran Silek   dan utusan SLTA  sebanyak 18 orang. Pelatihan selama dua hari Rabu dan Kamis (15-16/3/2017) di di aula masjid Agung Nurul Iman Padang.

Hasil yang diharapkan, kata Jamilus, meningkatnya peranan pengurus KAN, LKAAM, Bundo Kanduang, Forum Rang Mudo  dan Puti Bungsu  dalam rangka penguatan Lembaga Adat di Kota Padang.(im7/Bstm)

Heboh, Warga Seberang Palinggam Tewas Gantung Diri Diduga Masalah Rumah Tangga
Wednesday, March 15, 2017

On Wednesday, March 15, 2017




Infonusantara.PADANG - Warga Seberang Palinggam Kecamatan Padang Selatan heboh dengan ditemukannya mayat seorang pria yang tewas gantung diri, Rabu (15/3) pukul 11.00 WIB.

Diketahui pria tersebut bernama Agusli (50) warga Seberang Palinggam RT01/RW05, mayatnya ditemukan menggantung di sebuah pohon depan rumahnya Bukit Lantiak Seberang Palinggam dan diduga meninggal sudah tiga hari yang lalu, kajadian ini bikin heboh masyarakat setempat dan diluar Seberang Palinggam.

Menurut tetangganya Agusli dikenal orang yang rajin sholat tetapi entah kenapa akhir hidupnya sangat tragis.Mayat Agus diketahui diperkirakan setelah tiga hari, dikarenakan lokasi tempat tinggalnya terpencil dari pemukiman penduduk kawasan Bukit Lantiak Seberang Palinggam, Kota Padang.

Sebelumnya berkembang cerita Agus betengkar dengan istrinya Kasmawati (35) mempunyai empat orang anak. Kas melarikan diri ke Lubuk Buaya, karena takut akan dibunuh. Diduga karena depresi yang mendorong Agus melakukan perbuatan bunuh diri.

Mayat telah di dievakuasi oleh tim BPBD dan polisi untuk dilakukan visum ke Rumah Sakit M. Jamil Padang. (7/RI)

Koalisi Masyarakat Sipil Somasi Gubernur Sumbar Tentang Ederan Dukungan Percepatan Tanam Padi di Sumbar
Tuesday, March 14, 2017

On Tuesday, March 14, 2017



Infonusantara.Sumbar - Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Barat ( LBH Padang, Walhi Sumbar, SPI Sumbar, Perkumpulan Qbar, PBHI Sumbar,LP2M, Integritas, Aksara Berkaki,PHP UNAND dan LAM &PK FHUA) Selasa 14 Maret 2017 melakukan somasi terhadap Surat Edaran Gubernur terkait Dukungan Gerakan Percepatan Tanam Padi di Sumatera Barat.

Era Purnama Sari perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil menyampaikan bahwa surat edaran gubernur terkait dukungan Gerakan Percepatan Tanam Padi di Sumatera Barat bukanlah cara yang tepat bahkan melawan hukum. Surat edaran Gubernur bukanlah norma hukum sehingga tidak dapat memuat sanksi, sementara surat edaran tersebut terang-benderang mengancam merampas pengelolaan lahan-lahan petani melalui tangan-tangan militer dan UPTD

Hal tersebut sangat tidak relevan dengan alasan sebagai berikut, bahwa cara Gubernur Sumbar melibatkan Militer untuk menggerakan seluruh petugas terkait termasuk jajaran TNI AD adalah tindakan keliru, karena urusan pertanian bukanlah kewenangan TNI sebagaimana Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI). Menurut Undang-Undang TNI adalah warga Negara yang dipersiapkan yang dipersenjatai untuk tugas-tugas Pertahanan Negara guna menghadapi ancaman Militer maupun ancaman bersenjata.

Bahwa substansi surat edaran Gubernur yang mengancam merebut pengelolaan lahan petani dengan menggunakan TNI AD dan UPTD telah melanggar konstitusi dan hak-hak  petani yang tegas-tegas diatur di dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, dalam hal ini perlindungan dan pemberdayaan petani harus dilakukan secara sistematis, menyeluruh, transparan dan akuntabel.

Kemudian Gubernur di dalam surat edaran tersebut jelas tidak memperhatikan teknis pertanian dan permasalahan yang dihadapi oleh para petani. Petani untuk melakukan penanaman kembali membutuhkan waktu untuk mengembalikan kesuburan tanah dan waktu yang diperlukan tidak dapat pula disamaratakan antara wilayah satu dengan wilayah lainnya di Sumatera Barat.

Gubernur telah menarik dan memposisikan TNI sebagai mitra bisnis bukan dilandasi semangat mendukung petani secara cuma-cuma, padahal TNI tidak diperbolehkan berbisnis sebagaimana Pasal 39 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.

Dinilai pikiran Gubernur jelas pikiran untuk meminggirkan hak-hak petani yang nyata tergambar dari munculnya pembagian hasil 20% untuk petani dan 80% untuk pemerintah/TNI pada surat edaran sehingga jelas bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.

Era Purnama Sari menyampaikan bahwa somasi telah diterima oleh anggota Asisten Pribadi Gubernur Sumatera Barat dan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.

Dalam suratnya, Koalisi Masyarakat Sipil Sumatera Barat meminta Bapak Gubernur agar segera mencabut kedua Surat Edaran dimaksud paling lambat 2 X 24 jam sejak surat ini diterima. Lebih lanjut Era menuturkan, jika Gubernur masih bersikukuh dan tidak merespons sebagaimana tuntutan maka kami siap untuk menempuh langkah hukum untuk memperjuangkan hak dan nasib petani di Sumatera Barat.(*)

Walikota: Mari Tekan dan Waspadai Bahaya TB
Tuesday, March 14, 2017

On Tuesday, March 14, 2017



Infonusantara.PADANG –Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo mengatakan ,Tuberkulosis atau “TB” merupakan penyakit infeksi yang sangat membahayakan bagi kehidupan manusia. Tanpa melakukan pengobatan, penyakit yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tubercolosis ini bisa mengakibatkan kematian bagi penderitanya

Untuk itu hal tersebut harus diseriuskan untuk ditangani secara maksimal di Padang. Dimana dari hasil penjangkauan para kader TB, telah terjangkau 1000 orang yang terkena TB lebih dari setahun di kota ini.

"Hal ini sangat mengkhawatirkan dan harus kita upayakan bersama secara maksimal mengatasinya,” ujar Walikota dalam sambutannya pada Peringatan Hari TB Sedunia tahun 2017 tingkat Kota Padang di Pantai Muaro Lasak, Selasa (14/3)

Mahyeldi menyebutkan, dalam mencegah pelunaran wabah TB tersebut ia telah meminta Dinas Kesehatan bersama kader-kader TB terus menggencarkan sosialisasi secara masif kepada masyarakat. Sehingga dengan itu, masyarakat bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lebih baik dalam rangka meminimalkan dirinya dari bahaya TB.

“Alhamdulillah, di 64 Puskesmas serta ditambah Pusksesmas Pembantu (Pustu) yang ada kita telah menyediakan pengobatan bagi warga yang terkena TB secara gratis. Semoga kader-kader TB mampu lebih intensif lagi menyosialisasikan dan melakukan penjangkauan bagi masyarakat. Di samping itu juga diharapkan sinergi antara semua komponen, demi menekan angka penderita TB khususnya di kota ini,” imbuh Mahyeldi.

Sementara itu Ketua Program TB Cepat Sumatera Barat, Prof. Dr. dr Rizanda Machmud. M.Kes menerangkan, Penyakit TB dapat menyerang siapa saja baik tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin atau kaya dan dimana saja. Penyakit ini diketahui dapat menular melalui udara pada saat penderitanya batuk atau bersin.

“Untuk itu, perlu upaya ekstra untuk menjangkau dan mencari penderita TB ini. Karena dengan menemukan dan mengobati penderita TB, berarti telah berhasil memutus mata rantai penularannya,” terangnya.

Rizanda menambahkan, dalam pencegahan TB adapun upaya yang harus dilakukan diantaranya, seperti tidak meludah sembarangan, menutup mulut ketika ada seseorang ingin batuk atau bersin dan menjaga kesehatan badan supaya sistem imun senantiasa terjaga dan kuat. Selanjutnya jangan sering begadang, menjaga jarak aman terhadap penderita TB, serta berolahraga secara teratur, imunisasi bagi bayi dan menjemur tempat tidur bagi penderita TB.

“Kita akui sekarang ini masih terbilang sulit menemukan dan menjangkau penderita TB ini. Mungkin karena ada beberapa masyarakat yang memiliki stigma yang salah. Seperti ada yang terkena batuk berdarah di fikirannya ia telah diguna-guna dan kemudian bagi penderita TB agar dijauhi atau diasingkan. Jadi itu stigma yang salah dan harus kita luruskan. Karena, seharusnya orang tersebut diobati agar tidak menular dan tidak menimbulkan kematian,” paparnya.

Dimana, pada 2015 lalu Indonesia tercatat sebagai negara kedua terbesar dengan masalah TB di dunia. Setiap tahunnya muncul 500.000 kasus TB dan lebih dari 140.000 lainnya meninggal, sehingga penularan kasus ini terjadi setiap 2 menit dan setiap 4 menit satu orang meninggal.(im7/David)

Wahyu : Kontes Burung Berkicau Dikemas Dengan Baik Bisa Menarik Wisatawan ke Kota Padang
Monday, March 13, 2017

On Monday, March 13, 2017




Infonusantara.PADANG 

Kontes burung berkicau saat ini makin marak diminati masyarakat Indonesia dengan makin banyaknya komunitas - komunitas pencinta burung berkicau. Begitu juga halnya di Berok Belanti, Gunung Pangilun Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumbar.

Puluhan peserta kontes burung berkicau di arena tanding kicau burung, Berok Belanti, Minggu (12/3) kemarin terlihat semarak, juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra, sekaligus dalam kesempatan itu dipercayakan sebagai penggantungan satu sangkar burung menandai kontes resmi dimulai hari itu.

Beragam jenis burung peliharaan diikutkan dalam kontes itu mulai dari Murai Batu, Kacer, Kenari, Pleci, Paca Warna dan Lovebird, bahkan ada tingkatan kelas pada saat pegelaran kontes butung berkicau tersebut.

Seru dan meriah itu yang terlihat di arena tanding kicau burung, dengan kicauan ratusan burung serta aksi para pemiliknya yang berupaya memancing burung kesayangannya untuk terus berkicau dengan suara lantang. Tidak itu saja kontes yang hanya dilakukan satu hari itu selain memperebutkan hadiah dan tropy, kontestan juga mendapat doorprize dari Wahyu Iramana Putra.

"Menurut Wahyu Iramana Putra, ini merupakan salah satu potensi besar untuk menggaet wisatawan datang ke Padang, karena kontes burung berkicau ini sudah menjadi ajang nasional. Tidak hanya di Kota Padang saja, Sumatera sekian banyak komunitas burung berkicau, apalagi di Indonesia, " ujarnya.

Tentu dengan menggelar kontes kicau burung yang diiringkan untuk kepariwisataan dirinya sangat yakin, ini bisa jadi aset jika dikemas dengan baik dan rapi. Saya melihat potensi disini sangat besar untuk menarik wisatawan ke Padang.

Ia juga akan membicarakan hal ini bersama Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dalam mengemas kontes kicau burung untuk promosi daerah wisata di Kota Padang yang nantinya juga melibatkan Dinas Periwisata Padang. Tidak hanya itu saja mamun juga dapat berdampak positif bagi perekonomi masyarakat.

Lebihlanjut katanya, ini bisa saja terjadi dan tidak heran lagi, jika sebagian burung tersebut banyak diminati para pencinta unggas yang harga jualnya bisa mencapai ratusan juta rupiah, pehobis itu tidak hanya di Padang ada juga di berbagai daerah lainnya. Sebab, ini dapat memancing animo masyarakat untuk hadir pada kontes, apalagi kalau skalanya nasional. Ini merupakan wadah silaturahmi dan mempromosikan pariwisata di Padang, ketika kemasannya bagus." ungkap Wahyu.

Sony salah seorang Juri mengatakan, pada dasarnya, telah ada standar penilaian dalam lomba burung berkicau, yang digunakan secara sama oleh juri-juri, baik di asosiasi Persatian Burung Indonesia(PBI) atau asosiasi lain yang ada banyak di Indonesia. Penilaian itu dilihat dari irama atau lagu, fisik, gaya, suara atau volume kicauan. Jika suaranya semakin keras maka tinggi nilainya. 

Gaya juga mempengaruhi, dan lomba atau kontes ini tidak ada babak penyisihan, maka nilai diberikan seperti halnya pada babak final yakni 38, 24 dan 23. Kemudian kontrolan, juri biasanya mutar sebanyak 3 kali. Pertama untuk mengontrol burung bunyi apa tidak (sembari menancapkan bendera2 kecil). Mutar kedua, untuk memberi nilai awal. Dalam memberi nilai ini, untuk babak final ataupun babak yang tidak melalui tahap penyisihan, juri akan memberi nilai umum 37 atau 37,5 untuk semua burung yang bunyi, bagaimanapun bunyinya. Sedangkan untuk burung yang sudah terlihat bagus dalam hal irama, maka juri akan memberi nilai maksimal 38.

Sementara Rohom salah seorang pecinta burung berkicau mengatakan, cukup  banyak burang yang dimilikinya mulai dari Murai Batu, Kacer, Kenari dan Label. Bahkan di tempatnya ada tempat penangkaran atau pembibitan (taranak) Murai Batu ekor putih.Kontes kicau burung di Berok Belanti itu kata Rohom (59) tiap minggu digelar. Saat ini memang tidak terlalu ramai, karena bersamaan dengan beberapa daerah lain menggelar kontes. Seperti Dharmasraya, Pesisir Selatan dan lainnya. Ia juga berharap di lokasinya menjadi tempat pertandingan atau kontes kicau burung. Seperti apa yang dikatakan oleh Bapak Wahyu Iramana Putra menjabat Wakil Ketua DPRD Padang. (im7)

Wahyu:  Kontes Burung Berkicau Dikemas Dengan Baik Bisa Menarik Wisatawan ke Kota Padang
Monday, March 13, 2017

On Monday, March 13, 2017



Infonusantara.PADANG - Kontes burung berkicau saat ini makin marak diminati masyarakat Indonesia dengan makin banyaknya komunitas - komunitas pencinta burung berkicau. Begitu juga halnya di Berok Belanti, Gunung Pangilun Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumbar.

Puluhan peserta kontes burung berkicau di arena tanding kicau burung, Berok Belanti, Minggu (12/3) kemarin terlihat semarak, juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra, sekaligus dalam kesempatan itu dipercayakan sebagai penggantungan satu sangkar burung menandai kontes resmi dimulai hari itu.

Beragam jenis burung peliharaan diikutkan dalam kontes itu mulai dari Murai Batu, Kacer, Kenari, Pleci, Paca Warna dan Lovebird, bahkan ada tingkatan kelas pada saat pegelaran kontes butung berkicau tersebut.

Seru dan meriah itu yang terlihat di arena tanding kicau burung, dengan kicauan ratusan burung serta aksi para pemiliknya yang berupaya memancing burung kesayangannya untuk terus berkicau dengan suara lantang. Tidak itu saja kontes yang hanya dilakukan satu hari itu selain memperebutkan hadiah dan tropy, kontestan juga mendapat doorprize dari Wahyu Iramana Putra.

"Menurut Wahyu Iramana Putra, ini merupakan salah satu potensi besar untuk menggaet wisatawan datang ke Padang, karena kontes burung berkicau ini sudah menjadi ajang nasional. Tidak hanya di Kota Padang saja, Sumatera sekian banyak komunitas burung berkicau, apalagi di Indonesia, " ujarnya.

Tentu dengan menggelar kontes kicau burung yang diiringkan untuk kepariwisataan dirinya sangat yakin, ini bisa jadi aset jika dikemas dengan baik dan rapi. Saya melihat potensi disini sangat besar untuk menarik wisatawan ke Padang.

Ia juga akan membicarakan hal ini bersama Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dalam mengemas kontes kicau burung untuk promosi daerah wisata di Kota Padang yang nantinya juga melibatkan Dinas Periwisata Padang. Tidak hanya itu saja mamun juga dapat berdampak positif bagi perekonomi masyarakat.

Lebihlanjut katanya, ini bisa saja terjadi dan tidak heran lagi, jika sebagian burung tersebut banyak diminati para pencinta unggas yang harga jualnya bisa mencapai ratusan juta rupiah, pehobis itu tidak hanya di Padang ada juga di berbagai daerah lainnya. Sebab, ini dapat memancing animo masyarakat untuk hadir pada kontes, apalagi kalau skalanya nasional. Ini merupakan wadah silaturahmi dan mempromosikan pariwisata di Padang, ketika kemasannya bagus." ungkap Wahyu.

Sony salah seorang Juri mengatakan, pada dasarnya, telah ada standar penilaian dalam lomba burung berkicau, yang digunakan secara sama oleh juri-juri, baik di asosiasi Persatian Burung Indonesia(PBI) atau asosiasi lain yang ada banyak di Indonesia. Penilaian itu dilihat dari irama atau lagu, fisik, gaya, suara atau volume kicauan. Jika suaranya semakin keras maka tinggi nilainya. 

Gaya juga mempengaruhi, dan lomba atau kontes ini tidak ada babak penyisihan, maka nilai diberikan seperti halnya pada babak final yakni 38, 24 dan 23. Kemudian kontrolan, juri biasanya mutar sebanyak 3 kali. Pertama untuk mengontrol burung bunyi apa tidak (sembari menancapkan bendera2 kecil). Mutar kedua, untuk memberi nilai awal. Dalam memberi nilai ini, untuk babak final ataupun babak yang tidak melalui tahap penyisihan, juri akan memberi nilai umum 37 atau 37,5 untuk semua burung yang bunyi, bagaimanapun bunyinya. Sedangkan untuk burung yang sudah terlihat bagus dalam hal irama, maka juri akan memberi nilai maksimal 38.

Sementara Rohom salah seorang pecinta burung berkicau mengatakan, cukup  banyak burang yang dimilikinya mulai dari Murai Batu, Kacer, Kenari dan Label. Bahkan di tempatnya ada tempat penangkaran atau pembibitan (taranak) Murai Batu ekor putih.Kontes kicau burung di Berok Belanti itu kata Rohom (59) tiap minggu digelar. Saat ini memang tidak terlalu ramai, karena bersamaan dengan beberapa daerah lain menggelar kontes. Seperti Dharmasraya, Pesisir Selatan dan lainnya. Ia juga berharap di lokasinya menjadi tempat pertandingan atau kontes kicau burung. Seperti apa yang dikatakan oleh Bapak Wahyu Iramana Putra menjabat Wakil Ketua DPRD Padang. (im7)