PILIHAN REDAKSI

Batalyon Wicaksana Laghawa Alumni Akpol 2002 Serahkan Bantuan Peduli Bencana

INFO|50 Kota - Beberapa hari yang lalu, Provinsi Sumatera Barat dirundung bencana banjir bandang (galodo) di sejumlah wilayah. Banjir banda...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

RAGAM

Marhaban ya Ramadhan, Cerint Iralloza Tasya Bacalon DPD RI dari Independen Ucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1444 H
Selasa, Maret 21, 2023

On Selasa, Maret 21, 2023

 

Cerint Iralloza Tasya Bakal Calon DPD RI Sumbar.


INFONUSANTARA.NET -- Bakal calon DPD RI Sumbar dari independen Cerint Iralloza Tasya menyampaikan selamat memasuki bulan suci Ramadan 1444 H kepada segenap masyarakat Sumbar, yang mana puasa pertama akan dimulai pada hari Kamis tanggal 23 Maret 2023.


“Marhaban ya Ramadan. Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan kepada umat muslim, khususnya masyarakat Sumbar,” ujar Cerint, Minggu (19/3/2023).


Menurut Cerint, puasa merupakan wadah bagi umat muslim untuk melatih diri dalam mengendalikan hawa nafsu, dan memperbanyak amaliyah, untuk membantu sesama yang membutuhkan.


“Dengan tidak makan dan minum di siang hari, serta larangan lainnya, maka di situlah iman kita diuji untuk bisa mengendalikan hawa nafsu. Kemudian di bulan suci Ramadan, pahalanya berlipat-lipat ketika kita mengerjakan amaliyah,” ucap putri peduli kesehatan dan pendidikan.


Cerint mengimbau semua pihak untuk dapat menjaga kekhusyukan umat di dalam beribadah di bulan suci Ramadan. Apakah itu dalam pelaksanaan puasanya, maupun saat ibadah salat tarawih, dan lainnya, yang dilaksanakan di malam hari.


Adanya para pihak yang memanfaatkan bulan suci Ramadan untuk berpolitik, menurut Cerint asal kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan dan hukum-hukum positif yang ada, tidak mengganggu ibadah, kemudian bagi masyarakat aman-aman saja, dia kira sah-sah saja.


“Asalkan itu tidak melanggar aturan yang ada saja,” tegas alumni Kedokteran Baiturahmah ini.


Mengingatkan pemerintah daerah agar bisa mengendalikan harga-harga bahan pokok yang sering mengalami kenaikan saat memasuki bulan puasa, dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.


“Beban ekonomi masyarakat yang baru mencoba bangkit setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19, seharusnya tidak dibebani lagi dengan naiknya harga-harga bahan pokok, apalagi di bulan puasa Ramadan pula,” tukasnya.


Semoga saja Ramadan tahun ini, lanjutnya, dapat dilalui dengan khusyuk, dan sampai pada hari kemenangan Idul Fitri.(*)

Sumbar Jadi Pilot Project Sekolah Lapangan Pertanian Udara Bersih, Field Indonesia
Kamis, Maret 09, 2023

On Kamis, Maret 09, 2023

 



INFONUSANTARA.NET  --Yayasan FIELD INDONESIA melakukan Pelatihan Fasilitator Sekolah lapangan Pertanian Udara Bersih Indonesia bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Provinsi Sumatera Barat. Pelatihan berlangsung dari tanggal 8-15 Maret 2023 di UPT Balai Diklat Pertanian Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat.


Pelatihan ini di buka oleh Dr.Heru Setyoko, MM, Direktur Field Indonesia. Selain itu juga dihadiri oleh Hillario Padilla, Regenerative Agriculture Advisor Earth Foundation dan Tim Fasilitator FIELD Indonesia.


“Program UDARA BERSIH INDONESIA (UBI) telah dilaksanakan mulai Februari 2020-Maret 2024, dalam upaya mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi pembakaran lahan pertanian di Kalimantan dan Sumatera, memberikan pelatihan dan praktik Pertanian yang dapat menciptakan udara bersih, penguatan kelembagaan petani, dan meningkatkan pendapatan petani,"ujar Heru, dalam sambutanya.


Heru mengatakan daerah Sumbar dipilih sebagai pilot project program Pertanian Udara Bersih ini karena dukungan swluruh pihak di daerah Sumatera Barat dan antusias pelaku pertanian untuk menerapkan program pertanian ini.


Pernyataan tersebut pun dibenarkan oleh Plt Kadis Pertanian Provinsi Sumatera Barat, Ferdinal Asmin.


"Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Khususnya Dinas Pertanian sangat mendukung program Pertanian Udara Bersih karena tujuan nya selaras dengan visi dan misi serta progul prioritas kita yaitu meningkatkan pendapatan petani. Sesuai pula dengan konsep pertanian pokok murah yang saat ini sedang diterapkan petani mandiri di Sumatera Barat,"ucap Ferdinal Asmin.


Menurut Fasilitator Program Udara Bersih Sumatera Barat, Suhatril isra, Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang Penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang berasal dari 8 Kabupaten di Sumatera Barat yaitu Pesisir Selatan, Solok, Agam, Sijunjung, Dharmasraya, Tanah Datar, Solok Selatan dan Padang Pariaman. Setiap Kabupaten diikuti oleh 5 orang PPL dari lima Kecamatan di setiap kabupaten.


Adapun teknik yang akan dipelajari oleh PPL selama pelatihan adalah Mulsa-Tanpa Olah Tanah pada Bedengan, Ayam Serasah Dalam, Bedengan dengan Batang Kayu. Hasilnya lebih baik dan lebih stabil dan dapat menjaga keamanan pangan daripada metode konvensional.Teknik ini juga berbiaya rendah, menghilangkan kebutuhan untuk membakar, dan lebih baik untuk tanah, kualitas udara, mitigasi perubahan iklim, dan kesehatan masyarakat.


Setelah pelatihan, PPL akan melaksanakan Sekolah lapangan Udara Bersih Indonesia di daerahnya.(mns)

DPRD Sumbar Minta KPID Awasi Netralitas Lembaga Penyiaran Jelang Pemilu
Senin, Maret 06, 2023

On Senin, Maret 06, 2023

 



INFONUSANTARA.NET -- Telah bergulir tahapan pelaksanaan pemilu 2024 Wakil  Ketua DPRD Sumbar Suwirpen Suib meminta Komisioner KPID Sumbar  memiliki pekerjaan yang cukup berat yakni dalam mengawasi netralitas tayangan jelang Pemilihan Umum 2024.


“Tahun 2023 ada PR yang lebih yaitu bagaimana menjaga agar TV dan radio ini tetap dapat melakukan siaran secara cerdas, netral, terhadap Pemilu 2024,” ujarnya, Jumat 3 Maret 2024 lalu.


Hal tersebut penting untuk dicermati mengingat apabila di hitung mundur, pemilihan umum hanya tinggal hitungan 11 bulan lagi.


“Ini tahun politik, tahun yang penuh tantangan bagi semua pihak terutama teman-teman di industri penyiaran. Jadi KPID harus dapat mengawasi netralitas tayangan,” pintanya 


Melihat kondisi yang ada saat ini, ketua umum Solok Saiyo Sakato ini juga berharap adanya batasan batasan terkait dengan iklan partai politik yang saat ini menghiasi layar televisi, ada beberapa partai politik yang nota benenya juga memiliki media dengan masif lembaga penyiaran menyiarkan hal tersebut secara berulang ulang, saya melihat tidak ada keadilan disini, KPID Melalui KPI pusat hendaknya tela membuat regulasi yang jelas akan iklan politik tersebut.


Politisi Partai besutan SBY  ini  juga menerangkan, komisioner KPID Sumbar juga mengemban tugas perihal digitalisasi penyiaran yang disertai dengan masifnya berbagai konten, menyusul perkembangan transformasi digital di segala bidang. 


Untuk itu, DPRD Sumbar menekankan pula pentingnya tugas dan fungsi KPID agar lebih inovatif, adaptif, lincah dalam membumikan program-program strategis pengawasan siaran. 


“Dan penguatan pemirsa dalam hal ini literasi juga sosialisasi penyiaran yang sehat bagi masyarakat,” ujarnya


Selain menyinggung tentang iklan kampanye dan kepemiluan , wakil ketua DPRD Sumbar ini juga mengingatkan tugas yang selalu melekat pada KPI dalam mengawasi konten-konten siaran berbau kekerasan, termasuk melakukan kampanye antikekerasan seksual yang tidak menutup gender manapun, karena saat ini hal hal tersebut sangat marak terjadi di Sumatera Barat.


Menanggapi hal tersebut Ficky Tri Saputra korbid  pengawasan isi siaran KPID Sumbar berjanji akan segera berkonsultasi dengan KPI Pusat terkait hal hal yang menjadi perhatian dari DPRD Sumbar, ficky juga mengakui monopoli iklan kampanye di beberapa lembaga penyiaran sangat kental sekali di lakukan oleh salah satu partai politik, apakah itu melanggar atau tidaknya, KPID Sumbar akan segera berkoordinasi dengan KPI Pusat.


Mewakili kawan -kawan komisioner di KPID Sumbar, mantan wartawan di salah satu TV lokal ini juga berterima kasih atas masukan dan pandangan pandangan yang di berikan oleh DPRD Sumbar terkait kinerja kedepan di tahun tahun politik yang saat ini telah dimulai.


KPID Sumbar juga  pastikan, tidak akan tebang pilih kepada setiap lembaga penyiaran yang melanggar ketentuan dan tidak netral nantinya.(*)

KPID Sumbar Minta Lembaga Penyiaran Proaktif Kampanye Stunting
Jumat, Februari 24, 2023

On Jumat, Februari 24, 2023

 

Koordinator bidang isi siaran KPID Sumbar, Ficky Tri Saputra (kanan) bersama Eri Sendjaya,Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Padang (kiri).


INFONUSANTARA.NET -- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat meminta lembaga penyiaran di Sumbar ikut berperan aktif menginformasikan program pemerintah dalam menangani stunting.  saat ini Sumbar masih dihadapkan dengan masalah gizi buruk dan stunting.


"Stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama termasuk lembaga penyiaran. Kami minta lembaga penyiaran ikut berperan menginformasikan penanganan stunting," ujar  koordinator bidang isi siaran KPID Sumbar, Ficky Tri Saputra, Jumat (24/2/2023).


Ficky juga mengatakan provinsi ini masih dihadapkan dengan masalah gizi buruk dan stunting. Stunting ditandai dengan pertumbuhan kurang optimal sesuai dengan usianya.


Terkait permasalahan tersebut, setiap Lembaga penyiaran di harapan ikut mengkampanyekan stunting dan gizi buruk setiap pemirsa dan pendengar dari setiap lembaga penyiaran, mulai dari pencegahan hingga apa yg harus dilakukan apabila terdapat anggota keluarga yang masuk kedalam kategori stunting.


'Lembaga penyiaran juga menjadi pejabat berwenang mulai dari kepala daerah baik itu gubernur hingga bupati dan walikota serta kepala dinas kesehatan untuk bisa memberikan informasi yang benar akan stunting itu sendiri," ujar ficky .


Sementara itu Eri Sendjaya,Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Padang  menambah, saat ini pemerintah terus menggalakkan program pencegahan stunting, dengan melahirkan berbagai inovasi dan program, salah satunya “Gerakan 1000 Telur” yang dicanangkan oleh salah satu kecamatan di kota Padang.


Eri Sendjaya mengatakan agar terminimalisir potensi anak stunting, pertumbuhan janin sejak di dalam kandungan harus diperhatikan.


"Ibu-ibu hamil makanlah yang banyak dan bergizi, penuhi protein hewani, agar pertumbuhan anak ideal. Kemudian untuk pencegahan, kita imbau calon pengantin agar menyiapkan kondisi ideal untuk hamil dan melahirkan," ungkap Eri.


Ia juga meminta agar para ibu mengunduh dan memanfaatkan aplikasi Elektronik Siap nikah dan Hamil (Elsimil). Aplikasi “Elsimil”,  akan melakukan penilaian otomatis dalam menentukan apakah kondisi calon pengantin perempuan 'ideal' atau 'berisiko' untuk hamil dan melahirkan nantinya.


Eri juga meminta kepada setiap lembaga penyiaran yang ada di Kota Padang baik itu televisi dan radio bisa bekerjasama agar permasalahan stunting bisa di minimalisir di Kota Padang.(*)

Tahun Politik! Gubernur Ajak KPID Sumbar Memainkan Perannya Memaksimalkan Pengawasan
Rabu, Februari 08, 2023

On Rabu, Februari 08, 2023

 




INFONUSANTARA.NET -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah ingatkan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap lembaga penyiaran ditengah tahun politik agar suasana kondusif dapat terus terjaga di Sumatera Barat.


Hal tersebut disampaikan pada saat menerima kunjungan Ketua dan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat di Istana Gubernur, Selasa (7/2/23).


Mahyeldi menegaskan, jangan sampai konten siaran menjadi pemicu terjadinya konflik sosial ditengah masyarakat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) berharap KPID dapat memainkan perannya dengan maksimal terkait hal tersebut.


“Gesekan antar masyarakat sangat rentan terjadi dalam tahun politik, lembaga penyiaran harus terawasi dari segi penyajian, jangan sampai kontennya menjadi pemicu, kita yakin KPID mampu untuk itu,” harap Mahyeldi


Menanggapi hal tersebut, Ketua KPID Sumbar, Rahmadi Sutrisno mengatakan dalam menjalankan fungsi KPID selalu berpedoman kepada pengawasan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), sementara untuk pengoptimalan pengawasan tentu KPID butuh dukungan dari pemerintah daerah.


“Apa yang disampaikan Gubernur tadi sangat sesuai dengan tujuan kami di KPID, kami memiliki acuan yang jelas dalam pengawasan, terkait sarana prasarana monitoring tentu kami butuh dukungan dari Pemprov agar kedepan semakin baik,” ungkap Trisno.


Dalam kesempatan tersebut Gubernur Mahyeldi didampingi oleh Plt. Kadis Kominfotik, Widya Prima Hatta. Sementara dari pihak KPID Sumbar turut hadir Wakil Ketua Eka Jumiati, Koordinator Bidang Kelembagaan Edra Mardi, Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran Ficky Tri Saputra, Robert Cenedy serta Baldi Pramana. (*)

Kongres Bundo Kanduang Se Dunia Sukses, Bupati Eka Putra dan Ketua TP KK di Dapuk Penghargaan
Rabu, Februari 01, 2023

On Rabu, Februari 01, 2023




INFO|PADANG - Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE. MM menerima penghargaan sebagai Inisiator dan penangungjawab Kongres Bundo Kanduang se Dunia begitu juga dengan Ketua TP PKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra menerima penghargaan sebagai Ketua Pelaksana Kongres Bundo Kanduang se Dunia.


Dua penghargaan itu diserahkan secara langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat Audy Jonaldy di acara Menaiki Rumah Gadang Bundo Kanduang Minangkabau, di Komplek Mesjid Raya Sumbar, Rabu (1/2/2023).


Bupati Eka mengatakan penghargaan itu, mengambarkan sinergitas

Pemerintah Daerah (Pemda) Tanah Datar untuk terus berkontribusi pada kegiatan organisasi Bundo Kandung.


 "Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi bentuk sinergi dalam mensukseskan program-progam yang dicanangkan organisasi Bundo Kanduang baik itu lingkup provinsi Sumbar maupun di daerah Tanah Datar," ujar Bupati Eka.


Bupati Eka menambahkan, bahwa tidak menutup kemungkinan Kongres Bundo Kandung se Dunia akan digelar untuk tahun-tahun selanjutnya.


"Insya Allah, kita akan bicarakan bersama pengurus organisasi Bundo Kanduang, terkait  pelaksanaan Kongres Bundo Kanduang se Dunia ditahun selanjutnya," ujar Bupati Eka.


Sementara itu, Wagub Audy Joinaldy mengatakan Organisasi Bundo Kanduang memiliki peran sentral dalam pembangunan masyarakat di tengah-tengah percepatan digitalisasi.


“Tentunya Bundo Kanduang memiliki peran besar sebagai penengah dan penetralisir dalam percepatan digitalisasi,” ujar Wagub Audy.


Wagub Audy mendorong agar Bundo Kanduang juga semakin proaktif meningkatkan perannya di masyarakat. Tidak hanya di bidang kebudayaan, tapi juga ekonomi, politik, pendidikan dan sektor lainnya.


“Kita yakin Bundo Kanduang mampu berpartisipasi  di segala aspek dan sendi aspek kehidupan masyarakat,” ujar Wagub Audy.


Ketua Bundo Kanduang Sumbar Puti Reno Raudhatul Hannah Thaib mengatakan, rumah gadang ini nantinya tidak hanya akan dimanfaatkan oleh Organisasi Bundo Kanduang Sumbar, tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh semua masyarakat.


Ia pun berharap, adanya rumah gadang akan dapat semakin menggali dan mengembangkan potensi adat dan budaya Minangkabau yang selama ini terpendam akan dapat segera dimunculkan.


“Baik melalui pelatihan, penataran, diskusi, maupun perlombaan, dan sebagainya,” ujar Puti Reno Raudhatul Hannah Thaib di acara yang juga dihadiri Ketua LKAAM Sumbar Fauzi Bahar, Kepala DP3AP2KB Sumbar Gemala Ranti, serta Bundo Kanduang dari seluruh Kabupaten/Kota di Sumbar. 


Penulis : Elvi

Editor : Heri Suprianto

Viral Jadi Trending Topic Penculikan dan Kasus Kekerasan Seks Anak: Mestinya KPAID Sumbar Sudah Harus Dibentuk oleh Gubernur dan DPRD
Selasa, Januari 31, 2023

On Selasa, Januari 31, 2023

Ketua JPS Adrian Tuswandi


INFONUSANTARA.NET --Publik Kota Padang dan Sumatera Barat gempar dengan isu penculikan anak. Isu itu tersebar secara berantai di media sosial. 


Ketua Jaringan Pemred Sumbar (JPS) Adrian Tuswandi mengatakan, marak informasi di media sosial tentang penculikan anak dan kasus kekerasan seksual anak di Sumbar, butuh perhatian serius semua pihak. 


Untuk itu, ia mendesak Gubernur dan DPRD Sumbar segera lahirkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar). 


"Ini sudah bikin parno dan panik satu provinsi ini, sudah semestinya Pak Gubernur dan Pak Ketua DPRD segera membentuk KPAI Provinsi Sumbar,’ ujar Adrian Tuswandi lewat rilisnya kepada media, Selasa (31/ 1-2023). 


KPAI ini sebuah lembaga yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. 


"Pasal 74 dijelaskan bahwa: (1) Dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawasan penyelenggaraan pemenuhan Hak Anak, dengan UndangUndang ini dibentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang bersifat independen (2) Dalam hal diperlukan, Pemerintah Daerah dapat membentuk Komisi Perlindungan Anak Daerah atau lembaga lainnya yang sejenis untuk mendukung pengawasan penyelenggaraan Perlindungan Anak di daerah," ujar Toaik biasa praktisi pers ini menyampaikan. 


Adanya diksi ‘dalam hal diperlukan’ pada UU tersebut, mestinya jangan dianggap Sumbar tidak sebuah keharusan. 


"Dasar mendesaknya jelas, kasus kekerasan seksual pada anak, terakhir banyaknya informasi kasus soal penculikan anak yang membuat warga di Sumbar panik," katanya. 


"Bahkan info itu pun viral serta jadi trending topic, mestinya KPAID Sumbar itu sudah harus dibetuk oleh Pak Gubernur dan bapak dan ibu di lembaga DPRD Sumbar,"ujar Toaik. 


Jangan sampai kata Adrian Tuswandi kedepan soal kekerasan seksual pada anak di Sumbar menjadi hal biasa dan lumrah. 

Pewarta: Novrianto Ucoxs 





Ini Tugas Dan Besaran Pendapatan Komisioner KI Sumbar, Hasil Seleksi Periode 2023 -2027 Menunggu Keputusan DPRD
Senin, Januari 30, 2023

On Senin, Januari 30, 2023

 

Adrian Tuswandi, Komisioner KI Sumbar 2 periode.(ist)


PADANG,Infonusantara.net-- Menghitung jam kayaknya, Komisi I DPRD Sumbar akan memutuskan lima Komisioner Komisi Informasi Sumatera Barat (KI Sumbar) periode 2023-2027. 


Seleksi Calon Komisioner KI Sumbar ini sudah berlangsung sejak empat bulan lebih. Komisi I DPRD Sumbar diketuai Syawal, Wakil Ketua Maigus Nazir dan Sekretaris Rafdinal sudah menyelesaikan fit and proper test 15 Calon Komisioner KI Sumbar pada tanggal 19- 20 Januari 2023. 


Terus apa sih tugas Komisioner KI Sumbar itu, menurut Komisioner KI Sumbar 2 periode, Adrian Tuswandi, tugas utama adalah menerima, memeriksa dan memutus sengketa informasi publik. 


“Tugas berdasarkan UU 14 Tahun 2008 lainnya adalah memperkuat penerapan keterbukaan informasi publik di badan publik dan memasifkan ke masyarakat bahwa informasi publik itu hak anda untuk tahu,” ujar Adrian Tuswandi, Sabtu (28/1/2023) kemarin di Padang. 


Tugas penting itu selama dua periode di KI Sumbar 2008-2019 dan 2019- 2023 dilakukan dalam bentuk monitoring evaluasi terhadap badan publik dengan indikator terukur yang ditutup dengan Anugerah Keterbukaan Informasi Publik. 


Lalu ada tugas Indeks Keterbukaan Informasi Publik (IKIP) 2023 ini adalah tahun ketiga IKIP dilaksanakan, merupakan program KI Pusat bersama Kementerian Koordinator  Polhukam RI melibatkan Komisi Informasi seluruh Indonesia. 


“Tugas lain memberikan supervisi dan berkoordinasi dengan seluruh stakholder badan publik dan publik,” ujar Adrian. 


Terus apa yang diperoleh komisioner KI Sumbar itu, menurut Adrian Tuswandi sebagai lembaga yang dilahirkan berdasarkan UU 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, penganggaran lembaga ini dibebankan kepada APBN untuk KI Pusat dan APBD untuk KI provinsi, kota dan kabupaten. 


Komisioner KI Provinsi itu di SK-kan dan dilantik oleh Gubernur, Dan di Sumbar setiap bulan Komisioner KI Sumbar ini menerima honor Rp 10 juta untuk ketua Rp 9,5 juta untuk Wakil Ketua dan Rp 9 juta untuk anggota.


"Periode pertama dulu (2014-2019) besaran honor nya Ketua Rp 7 juta, Wakil Ketua Rp 6,5 juta dan Komisioner Rp 6 juta,. Naik sejak periode KI Sumbar 2019 - 2023,”ujar Toaik biasa Adrian Tuswandi disapa berbagai kalangan di Sumbar maupun di kalangan pegiat keterbukaan informasi publik nasional. 


Selain honor, Komisioner KI Sumbar itu juga mendapatkan perjalanan dinas dalam dan luar provinsi, serta anggaran untuk peningkatan kapasitas, seperti pelatihan mediator bersertifikat maupun pelatihan lain yang berbayar (berkontribusi). 


“Untuk perjalanan dinas ini berdasarkan Pergub Sumbar terbaru Ketua disetarakan dengan Eselon ll, Wakil Ketua dan Anggota disetarakan Eselon III,” ujar Adrian. 


Siapapun Komisioner KI Sumbar periode ketiga ini terpilih, Toaik mengingatkan untuk selalu menjaga harmonisasi dengan Pemprov Sumbar, biasanya Dinas Kominfotik dan Komisi I DPRD Sumbar selaku mitra strategis KI Sumbar. 


“Menjalin kemitraan harmonis itu penting, soal independen dan kemandirian di Kl itu adanya di ruang sidang saat komisioner itu menerima, memeriksa dan memutuskan sengketa informasi publik,” ujar Toaik. (***) 


Waspada Akun Twitter Palsu, Perhatikan Tanda-Tanda Akun Resmi KAI Ini
Jumat, Januari 27, 2023

On Jumat, Januari 27, 2023

 


INFONUSANTARA.NET -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap akun media sosial palsu yang mengatasnamakan Contact Center KAI di platform Twitter. Akun-akun palsu tersebut memiliki foto profil dengan logo KAI121 dan memiliki nama akun Kereta Api Indonesia namun dengan username yang berbeda, bukan @KAI121 yang merupakan username resmi Contact Center KAI.


“KAI menyayangkan aksi tidak bertanggung jawab oknum yang membuat akun seolah mengatasnamakan akun Twitter resmi Contact Center KAI. Masyarakat diimbau agar lebih teliti dan berhati-hati, saat berinteraksi dengan akun-akun penipuan yang mengatasnamakan akun resmi Contact Center KAI,” ujar Kepala Humas PT KAI (Persero) Divre II Sumbar Yudi. 


Akun resmi Twitter KAI121 telah terverifikasi atau memiliki ciri centang biru, memiliki username @KAI121 dengan nama akun Kereta Api Indonesia, memiliki lebih dari satu juta followers, dan telah beroperasi sejak Maret 2012. 


Akun media sosial palsu yang mengatasnamakan KAI tersebut tidak memiliki centang biru verifikasi dan jumlah followersnya masih sedikit. Akun tersebut juga kerap meminta korban menghubungi nomor WhatsApp yang tidak resmi atau pribadi dan meminta data-data pribadi pelanggan.  


Akun Twitter resmi KAI121 tidak pernah mengarahkan untuk berinteraksi melalui nomor WhatsApp pribadi. Nomor WhatsApp resmi KAI121 yaitu 0811-1211-1121 dengan ciri sudah mendapat centang hijau terverifikasi.


Yudi menambahkan, jika masyarakat menemukan akun palsu dengan ciri-ciri di atas, masyarakat dapat segera melaporkanya langsung ke Twitter melalui fitur Report atau menyampaikannya ke akun resmi KAI untuk dapat segera ditindaklanjuti. 


“Kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk terus waspada terhadap segala jenis penipuan yang mengatasnamakan KAI melalui media sosial ataupun dengan modus lainnya. Hal tersebut untuk menghindari dampak kerugian yang ditimbulkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Akun media sosial resmi KAI hanyalah Kereta Api Kita dan KAI121 yang telah memiliki centang biru.” tutup Yudi.(Inf)


Melanggar P3SPS, Komisioner KPID Sumbar Ingatkan LP di Sumbar Tidak Latah Tayangkan Fajar Sadboy
Rabu, Januari 18, 2023

On Rabu, Januari 18, 2023

 

Koordinator bidang isi siaran KPID Sumatera Barat Ficky Tri Saputra

Infonusantara.net -- Komisi penyiaran daerah Indonesia Sumatera Barat ingatkan lembaga penyiaran swasta dan lembaga penyiaran public yang berjaringan  di Sumbar  untuk tidak latah menyiarkan progam acara Fajar Sadboy yang bertemakan percintaan yang saat ini ramai di layar kaca demi mengerjar rating dan jumlah penonoton.


Fajar menjadi sangat viral karena unggahan video dirinya yang menangis karena di putusi oleh sang pujaan hati. Sembari menangis Fajar berucap “Cinta Memang Tidak Selama nya Indah, Tapi Setidaknya Saya Punya Perjuangan Di Hargai”.


Koordinator bidang isi siaran KPID Sumatera Barat Ficky Tri Saputra menjelaskan , sesuai dengan peraturan komisi penyiaran Indonesia nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang pedoman perilaku penyiaran yang terdapat padang BAB ketiga tentang anak - anak dan remaja sebagai narasumber hal ini diungkapkan Ficky, Rabu (18/1/2023).


Lebih rinci Ficky menguraikan dalam PKPI tersebut setiap lembaga penyiaran dalam menyiarkan program yang melibatkan anak atau remaja sebagai narasumber wajib mengikuti beberapa ketentuan , dimana lembaga penyiaran tidak boleh mewawancari anak atau remaja dibawah umur mengenai hal hal diluar kapasitas mereka untuk menjawab pertanyaan seperti kematian, perceraian , perselingkuhan orang dan keluarga , serta kekerasan , konflik serta bencana yang menimbulkan dampa traumatik.


Tidak itu saja dalam PKPI tersebut menurut mantan koordinator liputan disalah satu TV lokal ini juga menambahkan  setiap lembaga penyiaran wajib mempertimbangkan kemanan dan masa depan anak dan remaja yang menjadi narasumber dari program siaran yang di tampilkan , dan yang terpenting menurut Ficky lembaga penyiaran menyamarkan identitas anak baik sebagai korban maupun pelaku.


Melihat kenyataan saat ini, program siaran yang viral saat ini adalah tentang Fajar Sadboy tentang drama percintaan dengan mantannya yang saat ini menjadi tontonan yang paling banyak digemari,namun faktanya merujuk kepada PKPI nomor 1 tahun 2012 tersebut fajar dan mantanya tidak tepat untuk dijadikan sebagai narasumber diluar kapasitasnya.


Ficky juga mencermati, tayangan televisi di Indonesia sering kali mengambil adegan pergaulan para pemuda-pemudi atau sindrom bintang yang dialami oleh anak-anak muda. Banyak adegan yang mencontohkan hal-hal yang tidak baik untuk kalangan anak-anak di lingkungan. Misalnya adegan percintaan, panggilan mesra, bahkan adegan-adegan bermesraan.


Hal tersebut, menurutnya, dapat mendorong anak-anak dan remaja mengerti bahwa pacaran atau bermesraan telah menjadi sebuah  wajar untuk dilakukan. Sehingga gaya dan pola pergaulan yang disiarkan di televisi maupun Youtube dapat dengan mudah ditiru anak-anak dan remaja yang psikologisnya masih labil dan mudah untuk dipengaruhi.


Fenomena progam reality show di Indonesia saling berlomba mengambil simpati masyarakat demi keuntungan semata tanpa memikirkan dampak dari tayangan tersebut untuk anak-anak sebagai generasi penerus bangsa,” terangnya


Saat ini di Sumatera Barat saat ini terdapat sebanyak 21 TV swasta dan 1 TV pemerintah , 50 radio baik milik pemerintah maupun swasta, komisioner kpid sumbar ini berharap kepada semua lembaga penyiaran untuk mematuhi setiap pedoman perilaku siaran dan program siaran atau P3SPS yang menjadi kiblat suci bagi setiap lembaga penyiaran dalam melakukan penayangan di televisi maupun radio.(*)

Tujuh Kali Erupsi Dari Sabtu Pagi, Gunung Merapi Sumbar Berstatus Waspada
Minggu, Januari 08, 2023

On Minggu, Januari 08, 2023

 


Penampakan Gunung Merapi di Sumbar ,Sabtu (7/1/2023) - (Foto : Antara)

Sumbar, Infonusantara.net --Sudah tujuh kali erupsi sejak Sabtu (7/1/2023) pagi hingga Sabtu siang. Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar tersebut mengeluarkan abu vulkanik dan berstatus level II atau waspada.


Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), sejak Sabtu pagi Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik.


Staf Pos Pengamatan Gunung Api Marapi PVMBG, Ahmad Rifandi menyebutkan hingga pukul 14.51 WIB siang ini, tercatat sudah tujuh kali terjadi erupsi.


“Erupsi pertama kali terjadi pada pukul 06.11 WIB dengan ketinggian semburan abu vulkanik sekitar 300 meter di atas puncak gunung, beramplitudo 13,4 mm serta durasi 45 detik,” kata dia di Bukittinggi, Sabtu (7/1/2023).


Erupsi kedua terjadi pukul 09.44 WIB dengan semburan abu vulkanik setinggi 200 meter yang terekam seismograf 2,4 mm, berdurasi 1 menit 49 detik.


Erupsi ketiga pukul 10.34 WIB dengan ketinggian abu vulkanik 250 meter yang terekam seismograf beramplitudo 11 mm berdurasi 40 detik.


Erupsi keempat pukul 11.35 WIB, namun tidak teramati secara visual lantaran tertutup kabut tebal meski terekam seismograf 4,5 mm berdurasi 30 detik.


Sementara erupsi kelima pukul 11.44 WIB juga tidak teramati juga karena tertutup kabut pekat beramplitudo 2,2 mm durasi 31 detik.


Erupsi keenam pukul 12.30 WIB tidak teramati walau terekam seismograf 23.4 mm berdurasi 39 detik.


Selanjutnya erupsi ketujuh pada pukul 14:51 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak (± 3.091 m di atas permukaan laut).


“Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara, erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7.2 mm dan durasi 46 detik,” katanya.


Ahmad Rifandi mengatakan Gunung Marapi ini terakhir kali tercatat mengalami erupsi pada 2017 lalu.


“Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 07 Januari 2023 pukul 08.00 WIB, maka tingkat aktivitas Gunung Marapi masih tetap pada Level II atau waspada, dengan radius aman 3 kilometer dari kawah,” ungkapnya.


Rekomendasi pada tingkat aktivitas Level II atau waspada ini, masyarakat di sekitar Gunung Marapi, dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas atau mendekati radius 3 Kilometer dari kawah atau puncak, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan sumber keluarnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.


“Selain itu masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi diharapkan tetap tenang tidak terpancing isu-isu tentang letusan, berharap selalu berkoordinasi dengan PVMBG, dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah,” kata dia.


Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Agam, Bambang Warsito meminta informasi terkini dari situasi Gunung Marapi agar dapat diteruskan oleh kelompok pecinta alam dan pendaki.


“Agar langkah antisipasi dapat dijalankan, informasi berantai dari kelompok pecinta alam dan pendaki gunung untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang mungkin bisa terjadi,” kata Bambang.


Diketahui, masih ada puluhan pendaki gunung yang tetap menempuh pendakian dan berkemping di sekitaran Gunung Marapi.


Saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II atau Waspada, BKSDA mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekat pada radius tiga kilometer dari puncak.


PD IAI Sumbar Periode 2022-2026 Dilantik, Pusat Harapkan Sinkronisasi Kebijakan Strategis Progam Pusat Dan Daerah
Sabtu, Januari 07, 2023

On Sabtu, Januari 07, 2023

Foto bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah pada acara pelantikan PD Ikatan Apoteker Indonesia Sumbar 2022 -2026.Sabtu (7/1/2023)


INFONUSANTARA.NET --Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), diwakili Wakil Ketua Umum IAI Apt. Drs. Muhammad Nasrudin, melantik Pengurus Daerah IAl Sumatera Barat periode 2022-2026 di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Sabtu (7/1/23).


Berdasarkan Keputusan PP IAI nomor: Kep.055/PP.IAI/2226/XII/2022 tentang susunan dan personalia pengurus daerah Ikatan Apoteker Indonesia Sumatera Barat masa bakti 2022-2026, hingga lima tahun mendatang PD IAI Sumbar resmi diketuai Apt. Dedi Almasdy, M.Si., Ph.D (Clin.Pharm).


Pelantikan tersebut disaksikan oleh Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr. Lila Yanwar, Kepala BBPOM Padang Drs. Abdul Rahim, Apt., M.Si, beserta ketua dan perwakilan organisasi profesi kesehatan lainnya. 


Wakil Ketua Umum IAI Apt. Drs. Muhammad Nasrudin, pengurus pusat telah menetapkan program pokok dan kebijakan strategis secara bersama sama dalam Kongres untuk menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan IAI. 


"Untuk itu, kami berharap, ada Sinkronisasi antara program pusat dan daerah, sehingga keberadaan IAI betul-betul dirasakan manfaatnya oleh anggota dan masyarakat,’' ujarnya.


"Pengurus daerah dalam menyusun program harus mengacu kepada Restra dari pusat. Sehingga, antara pusat, daerah dan cabang ada keseragaman dalam kebijakan.Dengan demikian, maka program akan berjalan secara bersama-sama dan sinergis,''katanya. 


Sementara itu, Ketua IAl Sumbar Apt. Dedi Almasdy, M.Si., Ph.D (Clin.Pharm)., pihaknya siap bekerjasama dengan pemerintah daerah, tidak hanya dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam menyukseskan pembangunan di bidang kefarmasian daerah. 


"Soal Mou, kita tak hanya ada MoU dengan Pemprov, tetapi juga dengan Pemerintah Daerah. Bahkan dengan kepolisian dan instansi lainnya kita juga ada Mou," sebutnya.


IAI pada prinsipnya bersifat mengkoordinasikan para apoteker yang tersebar di berbagai instansi. 


"Ada yang di rumah sakit, balai POM, apotik dan sebagainya. Nah, kita mengkoordinasikan para apoteker tersebut, sehingga mereka memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat," ungkapnya. 


H Afdal dari Majelis Kode Etik IAI Sumbar menegaskan, pihaknya siap mengawal para apoteker yang ada di daerah ini untuk bekerja secara profesional sesuai dengan kode etik yang sudah ditetapkan organisasi. 


Sementara itu, DR. Hansen Nasir selaku Dewan Pengawas mengatakan, Dewas IAl Sumbar akan selalu mengawasi jalannya roda organisasi, sehingga pengurus betul-betul menjalankan organisasi sesuai pedoman yang ada.


Dalam sambutannya, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengakui hingga saat ini Sumatera Barat masih mengalami kekurangan tenaga kesehatan, termasuk apoteker. 

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah sampaikan sambutan pada pelantikan PD IAI Sumbar periode 2022 -2026.


Dengan dilantiknya PD IAl Sumbar tersebut beliau berharap IAI Sumbar dapat berperan dalam mengisi dan mendukung penguatan apoteker di Sumatera Barat. 


"Tenaga kesehatan yang tersedia di Sumatera Barat, dokter sebanyak 1.662, perawat 10.159, dan tenaga kesehatan lainnya 12.629. Disamping penguatan fasilitas kesehatan, perlu juga penguatan SDM tenaga kesehatan, dalam hal ini khususnya apoteker,’'katanya.


Dikatakan, pemerintah tengah mendorong kemandirian bahan obat. Mendorong apoteker untuk dapat menciptakan inovasi produk-produk kesehatan. 


Menurutnya hal tersebut juga akan berdampak pada ekonomi masyarakat, khususnya Sumatera Barat sebagai salah satu produsen berbagai produk hasil pertanian yang dapat diolah menjadi bahan-bahan untuk kebutuhan pengobatan. 


"Diperlukan para apoteker untuk melakukan kajian, penelitian dan upaya upaya agar produk-produk pertanian dapat diolah menjadi obat-obatan maupun kosmetik," pungkas Mahyeldi.


Sementara Woro Supeni mewakili PD IAl Sumbar menyampaikan, pihaknya mengharapkan peran apoteker di dunia kesehatan semakin diperhitungkan dengan perubahan farmasi berorientasi produk, menuju pada farmasi yang berorientasi keamanan dan kerasionalan obat. 


Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap apoteker sebagai ujung tombak dari keamanan dan kerasionalan obat. Sehingga masyarakat percaya bahwa obat itu aman jika dikonsumsi secara tepat. 


"IAl mengharapkan dukungan stakeholder, knususnya Dinas Kesehatan dan BPOM agar profesi apoteker dapat memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat melalui upaya hilirisasi produk obat obatan herbal Sumatera Barat," ujarnya.


Usai pelantikan, acara dilanjutkan dengan Rakerda PD IAI Sumbar dan diskusi panel yang diikuti lebih dari 325 tenaga kesehatan dari berbagai bidang keahlian. (Inf)


Refleksi Akhir Tahun, KPID Sumbar Sebut Ada Tren Positif Turunnya Angka Pelanggaran Pada Televisi Dan Radio
Kamis, Desember 29, 2022

On Kamis, Desember 29, 2022

 


INFONUSANTARA.NET, -- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumbar menyebut ada tren positif di Sumatera Barat pada kategori penyiaran. Salah satu tren positif tersebut yakni turunnya angka pelanggaran di Sumatera Barat, terutama pada Televisi dan Radio.


Hal ini diungkapkan Ketua KPID Sumbar, Rahmadi Sutrisno, SH, dalam giat Refleksi Akhir Tahun, Diseminasi dan Evaluasi Akhir Tahun Lembaga Penyiaran se- Sumatera Barat tahun 2022, Selasa (27/12/22) di Youth Centre Padang.


Tahun 2021 KPID Sumbar memiliki data yaitu 26 total pelanggaran yang dilakukan oleh televisi dan radio. Kemudian di tahun 2022 ini mengalami penurunan, walaupun penurunannya ini tidak terlalu signifikan, tapi setidaknya membentuk tren positif.


Sampai hari ini di tahun 2022, KPID hanya menemukan 24 pelanggaran yang dilakukan oleh lembaga penyiaran. "Artinya ada dua pengurangan. Kalau kita persentasekan ada sekitar hampir 8 persen penurunannya," ujarnya.


Tentu ini sebuah pertanda yang baik untuk lembaga penyiaran, semoga di tahun 2023 bisa jadi nol pelanggaran di penyiaran Sumatera Barat. "Apalagi KPID Sumbar merupakan ujung tombak pengawal undang undang penyiaran di Sumatera Barat," katanya.


Dalam amanah Undang-Undang penyiaran tersebut KPID memiliki Tupoksi untuk mengawasi aktivitas Lembaga Penyiaran Swasta maupun milik pemerintah baik itu radio maupun televisi yang bersiaran dan berizin di daerah Provinsi Sumatera Barat.


"Dalam hal menjalankan Tupoksi tersebut KPID Sumbar diatur dalam peraturan dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS). Sehingga KPID senantiasa selalu mengawasi isi konten-konten yang di siarkan oleh Lembaga Penyiaran agar masyarakat khususnya Sumatera Barat dapat menikmati siaran sehat dan berkualitas," ujarnya.


Sebagai induk lembaga penyiaran, yang dianggarkan oleh APBD, KPID Sumbar harus memberikan report terhadap kegiatan - kegiatan yang telah dilaksanakan.


Sejak April lalu hingga hari ini, KPID Sumbar telah melaksanakan beberapa kegiatan berupa literasi media. Literasi media ditujukan untuk masyarakat, bagaimana masyarakat bisa menyaring informasi-informasi yang ada di lembaga penyiaran dan mereka juga diberikan edukasi untuk memilih bagaimana program siaran yang baik untuk mereka.


"Kemudian kita juga melaksanakan workshop penyiaran sehat bagi konten - konten creator yang ada di Sumbar. Kita berharap konten konten yang diciptakan oleh konten creator ini memenuhi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS)," paparnya.


Tentu ini kalau bisa meminta kepada teman-teman televisi untuk mengakomodir konten kreator. Di Sumbar konten kreator cukup banyak, tentu mereka membutuhkan tempat untuk menyalurkan konten mereka, tidak hanya melalui media sosial yang ada.


"Kemudian kita juga melakukan diseminasi informasi terhadap masyarakat adat, kaum -kaum adat yang ada di Sumatera Barat, bagaimana penyiaran itu dikatakan sehat. Target kita adalah banyak masyarakat dapat berbicara mengenai bagaimana sebuah penyiaran itu dikatakan sehat. Semakin banyak kita berbicara ini merupakan sebuah kampanye untuk memasifkan informasi, ketimbang hanya melalui media sosial dan media mainstream lainnya," terangnya.


Kemudian juga mengadakan literasi media terhadap sekolah- sekolah, kerja sama dengan kampus- kampus. Dan yang terakhir kemarin kita menggelar anugerah KPID. 


"KPID menghimbau agar kedepan kawan-kawan di penyiaran menciptakan program - program siaran yang lebih sehat dan membangun mental juga karakter masyarakat yang lebih sehat," katanya.(Mel)

Hadiri Rakernas Forsesdasi, Gubernur Sumbar Minta Maksimalkan Fungsi Baznas Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem
Selasa, Desember 20, 2022

On Selasa, Desember 20, 2022

 

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.



INFONUSANTARA.NET -- Permasalahan kemiskinan dan kebijakan P3K di daerah juga menjadi isu yang dibahas pada agenda Rapat Kerja Nasional Forum Sekretaris Daerah se Indonesia (Forsesdasi) yang diselenggarakan di Hotel Santika, Padang Sumatera Barat, Senin (19/12/2022).


Dalam sambutannya Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyampaikan, kemiskinan masih menjadi problem serius yang dihadapi oleh berbagai daerah termasuk  berbagai negara di belahan dunia. 


"Ini merupakan tujuan utama kami untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan dalam agenda pembangunan berkelanjutan," kata Gubernur Sumbar.


Salah satu Indikator dari kemiskinan ekstrem adalah penduduk yang memiliki pendapatan kurang dari Rp11 ribu perkapita/hari. Rata-rata masyarakat dengan status itu adalah kalangan lansia atau disabilitas.


Menurutnya, sebagian besar lansia dan disabilitas bukanlah merupakan masyarakat yang produktif, sehingga perlu dicarikan solusi, salah satu upaya yang bisa diambil untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem tersebut adalah dengan cara sistem subsidi. 


"Dalam hal ini peran Baznas sangat dibutuhkan untuk memberikan subsidi, maka lebih pas jika kita memaksimalkan fungsi Baznas, karena warga tidak mampu tersebut termasuk kedalam kategori yang berhak untuk menerima zakat," ujarnya.


Gubernur Sumbar minta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bisa memaksimalkan perannya untuk membantu menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024.


"Kita telah melakukan koordinasi dan mengsinergikan program dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem dengan Baznas, termasuk dengan BUMD dan BUMN. Insya Allah apa kita harapkan bisa terwujud," harapnya.


Namun, kondisi ini juga memperlihatkan bahwa dalam pengentasan kemiskinan masih membutuhkan strategi dan pendekatan-pendekatan yang ekstrem sehingga berbagai program pengentasan kemiskinan dapat diwujudkan dengan optimal.


Salah satu strategi dan pendekatan yang dapat dilaksanakan tersebut adalah dengan mengoptimalkan pengelolaan zakat secara masif pada seluruh tingkatan pemerintahan. 


"Maka sebab itu kata kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak untuk pengentasan kemiskinan," ucapnya.


Menurut Gubernur Mahyeldi, pada tahun 2019, Indikator Pemetaan Potensi Zakat (IPPZ) yang telah dilakukan secara Nasional di 34 Provinsi di seluruh Indonesia dan diperoleh data potensi zakat Indonesia senilai Rp.233,8 triliun atau setara dengan 1,72% dari PDB tahun 2018 yang senilai Rp. 13.588,8 triliun.


Berdasarkan data tersebut dapat dilihat optimalisasi pengelolaan zakat dapat menjadi salah satu opsi yang sangat strategis dalam percepatan pengentasan kemiskinan di tingkat daerah maupun di tingkat nasional. 


Opsi ini hanya akan berhasil dilaksanakan apabila pemerintah mampu berkolaborasi dengan Baznas baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah dalam menciptakan program-program strategis dalam pengentasan kemiskinan.


Selain itu, Gubernur Mahyeldi juga menyampaikan permasalahan terkait pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), memang ada beberapa daerah di Sumbar yang tidak mengusulkan penerimaan P3K, padahal daerah tersebut perlu, karena kekurangan pegawai.


"Kenapa!, karena keterbatasan anggaran daerahnya, namun kami sangat berharap biaya P3K dibebankan pada anggaran pusat," tutur Mahyeldi.


Permasalahan kebijakan P3K di daerah juga menjadi isu yang harus diselesaikan bersama. Kebijakan P3K saat ini sebagai implikasi dari penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018


Gubernur Mahyeldi berharap dengan hadirnya Sekjen Kementerian Dalam Negeri, Bapak Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si dapat memberikan solusi permasahan P3K ini. 


"Kita ingin agar pembiayaan terkait penggajian tenaga P3K bisa ditanggulangi oleh pusat, karena keterbatasan anggaran didaerah," pintanya.


Oleh karena itu melalui forum ini sangat besar harapan kami kiranya dapat menghasilkan kesepakatan yang mampu menjawab isu-isu strategis saat ini.


Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si menjelaskan tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia masih tinggi dari data tahun 2021. 


Mengenai tingkat kemiskinan ekstrem perlu mendapat perhatian khusus pemerintah. Suhajar menjelaskan, fakta masih ada ratusan ribu warga yang alami kemiskinan ekstrem sangat penting untuk dicermati.


"Tadi Gubernur Sumbar telah menjelaskan, bahwa Indikator dari kemiskinan ekstrem adalah penduduk yang memiliki pendapatan kurang dari Rp11 ribu perkapita/hari. Ini masih banyak kita jumpai, terutama pada kota kota besar," sebut Suhajar.


Suhajar juga mengatakan, Kemendagri mendorong Pemda agar program-program BAZNAS menjadi gerakan masif di seluruh penjuru Republik Indonesia. Zakat yang terkumpul tersebut nantinya dapat membantu kemaslahatan umat terutama dalam pengentasan kemiskinan. 


"Hal ini sangat penting mengingat masih banyak jutaan rakyat Indonesia yang hidup miskin dan berada dalam kondisi kemiskinan ekstrim," ujarnya.


Pemerintah pusat berharap pengentasan kemiskinan ini dapat dilakukan secara bahu-membahu. Apalagi urusan pengentasan kemiskinan melalui dukungan BAZNAS akan mempertemukan cita-cita setiap kepala daerah untuk membantu orang miskin.


"Saya setuju apa yang disampaikan Gubernur Sumbar masyarakat yang penyandang miskin ekstrim, adalah masyarakat paling miskin yang wajib kita bantu," kata Suhajar.


Untuk itu perlu sinergitas yang kuat, selain menggerakkan seluruh pegawai, kemudian Pemda bisa dorong BUMD, dan pihak swasta turun bersama mengetaskan kemiskinan di daerah.


Pada kesempatan itu, Ketua Forum Sekretaris Daerah Seluruh Indonesia, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si juga menyampaikan banyaknya ketidakhadiranya Srkda pada forum ini. 


Alasannya, karena tugas dasar Sekda, yaitu membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah serta lembaga teknis daerah. Sekda memiliki peranan penting dalam proses pengelolaan pemerintahan daerah.


"Sekda, baik itu di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, punya fungsi dasar sebagai eksekutor, koordinator, dan fasilitator. Sekda merupakan posisi yang strategis," kata Lalu Gita.


Ketua Forsesdasi Jabar, H. Acep Jamhuri menyampaikan Raker Komwil Forsesdasi ini digelar sebagai wadah untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar para Sekda di Jabar.


Forsesdasi merupakan wadah partisipasi Sekda guna merumuskan berbagai kebijakan nasional terkait dengan Pemerintahan Daerah sekaligus memberikan ide dan solusi dalam pelayanan pada masyarakat.


"Seperti diketahui, sebanyak 34 provinsi di Indonesia memiliki permasalahan yang berbeda- beda. Maka, hari ini kita akan membahas dua fokus, yaitu permasalahan Kemiskinan dan P3K," ulasnya.


Menurutnya melalui forum ini dapat menginventarisir permasalahan, peraturan maupun penerapannya di daerah, agar dapat menghasilkan suatu rekomendasi kepada Pemerintah Pusat untuk ditindaklanjuti dengan melakukan revisi terhadap ketentuan perundang-undangan terkait Pemerintahan Daerah.


"Mudah mudah forum ini bisa berjalan lancar dan menghasilkan kesepakatan sesuai apa yang kita inginkan bersama," ujarnya. 


Acara Rapat Kerja Nasional Forum Sekretaris Daerah se Indonesia juga dihadiri oleh Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB Dr. Ir. Alex Denni, M.M, Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana Kemendagri Ir Suprayitno, MA dan Para Sekretaris Daerah Provinsi, Kepala Biro Organisasi, Komisariat Wilayah Seluruh Indonesia, serta para pimpinan OPD di lingkungan Pemprov Sumbar.(*)


Musda I Granat Sumbar, Fajar Rusvan Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua Umum
Minggu, Desember 04, 2022

On Minggu, Desember 04, 2022

 

Fajar Rusvan 


INFONUSANTARA.NET -- Fajar Rusvan terpilih aklamasi sebagai ketua umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Sumatera Barat pada musyawarah daerah (Musda) I yang digelar di Sutan Mudo Room Hotel Padang, Sabtu. 


“Organisasi ini merupakan wujud dari pengabdian terhadap bangsa dan negara. Oleh karena itu, atas dasar semangat kolaborasi, saya siap menerima tantangan untuk bersama-sama memajukan Granat di Sumatera Barat,” ungkap Fajar Rusvan dalam sambutannya usai terpilih secara aklamasi.

 

Fajar Rusvan lebih dikenal lewat karya-karyanya sebagai penulis sekaligus pendiri dan pemimpin JC Institute, sebuah lembaga yang bergerak dibidang penulisan dan penerbitan buku. 


Bertemu dengan berbagai tokoh inspiratif, memberikan banyak pelajaran bagi sosok Fajar Rusvan di antaranya perkara kepedulian. Hal inilah yang jadi latar belakang keikutsertaannya dalam organisasi Granat.  


Selama beberapa bulan belakangan, Fajar Rusvan aktif dalam berbagai kegiatan Granat Sumatera Barat baik kegiatan intern pengurus maupun dalam diskusi dan dialog di depan publik untuk mengemukakan gagasan dan pandangannya, terhadap berbagai kasus penyalahgunaan Narkotika di Sumbar.


“Kita membuka diri untuk berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat, dalam upaya melakukan tindakan preventif peredaran dan penggunaan narkoba. Sebab, narkoba itu adalah mesin perusak potensi Indonesia yang akan mengalami masa bonus demografi,” tegas Fajar yang sehari-hari disibukkan dengan aktivitas menulis Buku Biografi tersebut.


Setelah 15 tahun berdedikasi untuk masyarakat Sumbar, DPD Granat Sumatera Barat melakukan Musda untuk pertama kalinya. Musda I DPD Granat Sumbar ini mengusung tema ‘Sumatera Barat Ledakkan Peredaran Narkotika Menuju Indonesia Emas 2045.’ 


Kegiatan dibuka dengan serangkaian acara pembukaan dan sambutan dari penyelanggara yang diwakili oleh Asril serta Ketua DPD Granat Sumatera Barat, Novi Zulfikar.  


Asril dalam sambutannya berharap, pelaksanaan Musda I ini akan membangkitkan organisasi Granat untuk mewujudkan Generasi Emas Bebas Narkotika 2045 sebagaimana tema yang diusung. 


Sementara, Ketua Granat Sumatera Barat demisioner, Novi Zulfikar mengawali sambutannya dengan bernostalgia mengingat bagaimana sejarah awal pendirian Granat. Ormas ini pada tingkat nasional dideklarasikan pertama kali pada tahun 1999 di Jakarta. 


Pendiriannya dilatarbelakangi maraknya penyalahgunaan dan peredaran narkotika terutama dikalangan generasi muda yang begitu pesat pada masa itu. Untuk mengoptimalkan kinerja pendirian organisasi cabang dilakukan di berbagai daerah di seluruh Indonesia, termasuk Sumatera Barat. 


Granat Sumatera Barat terbentuk dan aktif sejak tahun 2007 dengan ketua pertama, Novi Zulfikar yang kemudian menahkodai Ormas tersebut selama tiga periode. Dalam perjalanannya, Granat Sumatera Barat mengambil posisi sebagai wadah untuk mengedukasi masyarakat, agar terhindar dari penyalahgunaan Narkotika. 


Menjalankan tugasnya, Granat Sumbar turut berkontribusi dalam melakukan penyuluhan kepada masyarakat, audiensi dengan stake holder seperti Kejati, Kesbang dan Kapolda serta berkontribusi dalam mendampingi kepolisian melakukan razia dan penangkapan beberapa kasus penyalahgunaan narkotika. 


Dalam laporan pertanggungjawabannya, Novi Zulfikar mengakui, kegiatan Granat dibawah kepemimpinannya masih kurang optimal. Dia berharap, penerusnya akan dapat mengoptimalkan pelaksanaan Visi, Misi dan Tujuan organisasi dengan lebih baik. 


Ia juga berharap, seluruh jajaran pengurus yang baru, dapat bekerjasama untuk mengembangkan Granat dengan mengaktifkan DPC yang telah vakum dan membentuk DPC baru di daerah yang belum ada sebelumnya. 


“Saya optimistis, teman-teman yang hadir hari ini bisa mengoptimalkan dan membangun Granat lebih baik, sehingga suatu hari nanti para orangtua di Sumbar ini akan tenang. Sebab, anak mereka telah jauh dari bahaya penyalahgunaan narkotika. Perjuangan ini memang berat, tetapi bukan tidak bisa kita lakukan,” ujar Novi Zulfikar. 


Musda I ini dihadiri pengurus dan perwakilan Granat dari berbagai cabang sebagai pemilik hak suara penuh dalam penetapan ketua umum. Peserta musda yang hadir di antaranya ialah  Novi Zulfikar (Ketua DPD Sumbar), Asril (Wakil Ketua DPD Sumbar), Oktoniadi (Wakil DPC Kota Solok), Harfani dan Ropi Irandi (Perwakilan DPC Tanah Datar), Andri Satria M (Perwakilan DPC Padang Pariaman). 


Kemudia, Dedy AR (Perwakilan DPC Pasaman Barat), Radek Jul (Perwakilan DPC Mentawai), Kisrawidoni (Perwakilan DPC Kabupaten Solok) dan Sri Wahyuni Riza (Perwakilan DPC Padang). (RS)