PILIHAN REDAKSI

Sharing Bersama Kadus, Babinramil 01 Sikabaluan Bahas Peningkatan Ekonomi Warga

INFO|MENTAWAI - Aktivitas pemberdayaan kepada masyarakat menjadi sebuah kegiatan rutinitas yang di lakukan aparat teritorial yang berada di...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Diamankan Polisi, Hardi: Rp 2 Triliun Akidi Tio Katanya Ada, tapi Saya Tak Pernah Lihat

Dokter keluarga Akidi Tio, Prof dr Hardi Darmawan. (Istimewa)

INFONUSANTARA.NET -- Diamankan polisi, Hardi: Rp 2 triliun Akidi Tio katanya ada, tapi saya tak pernah lihat. Terkait polemik sumbangan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio, dokter keluarga almarhum yang telah mengabdi lama, Prof dr Hardi Darmawan turut diamankan ke Polda Sumsel. Terlihat, ia bersama Heriyanti anak bungsu Akidi Tio.

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang itu, diperiksa terkait pemberian bantuan Rp 2 triliun, yang hingga kini belum jelas realisasinya.

Hardi tiba di Polda Sumsel dengan mengenakan baju batik merah, didampingi Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro.

Ratno juga sempat mencecar soal kebenaran uang Rp 2 triliun itu kepada dr Hardi.

“Tidak benar Pak, sudah kita cek uang itu tidak ada. Dengan kondisi itu, dia (Heriyanti) akan jadi tersangka. Maksudnya apakah bapak mengecam tindakan Heriyanti apa tetap mendukung dia?” tanya Kombes Pol Ratno Kuncoro, seperti dilansir dari kumparanco, Senin 2 Agustus 2021.

“Saya tidak tahu. Dia (Heriyanti) bilang uangnya ada. Tapi saya tidak pernah melihat secara fisik,” beber Hardi.

“Apakah siap untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia?” tanya Ratno lagi.

“Ya, kalau memang tidak ada kita akan minta maaf,” imbuh Hardi

Sebelumnya, seperti diketahui dengan sangat meyakinkan Hardi Darmawan bicara dengan wartawan di Palembang jika sumbangan itu akan diberikan keluarga Akidi Tio. Bahkan, ia memuji sosok Akidi Tio dan keluarga yang hidup sederhana.

Saat itu, Hardi yang menjadi dokter keluarga Akidi Tio menjadi satu-satunya pemberi informasi dari pihak keluarga. Hardi yang juga penasihat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel itu sempat menyebut donasi Rp 2 triliun itu benar adanya.

Tidak hanya itu, Prof Hardi juga bilang jika uang Rp 2 triliun itu adalah hasil patungan dari enam anak almarhum Akidi Tio yang masih hidup. Bahkan, keluarga Akidi Tio tidak mau terpublish.

Hardi mengaku, dua hari sebelum penyerahan donasi ia dihubungi pihak keluarga. Kemudian, ia datang ke Polda Sumsel untuk memberikan bantuan secara simbolis. Ia sendiri terkejut lantaran dana hibah itu jumlahnya sangat banyak.

Sepekan setelah pemberian bantuan simbolis tersebut, hingga kini bantuan itu tak kunjung terealisasi. Saat ini, wartawan tengah menunggu klarifikasi resmi dari pihak Polda Sumsel.

Source: terkini.id

Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »