PILIHAN REDAKSI

Jalin Silahturahmi, Babinsa Serda Muskhandar Komsos Dengan Pedagang Bakso

INFO|MENTAWAI - Komunikasi Sosial (Komsos) yang biasa di lakukan aparat teritorial sudah menjadi hal bisa di tengah masyarakat, pasalnya se...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Beda dengan Haikal Soal Zaman Setan, Ferdinand Singgung Dai Lebih Bahaya dari Koruptor

 

Ferdinand Hutahaean dan Haikal Hassan/ Mimbar Tube
INFONUSANTARA.NET – Ferdinand Hutahaean membalas pernyataan Haikal Hassan terkait zaman setan yang membandingkan perlakuan terhadap penceramah atau dai dengan koruptor.

Awalnya Haikal Hassan mengatakan bahwa zaman setan yaitu zaman di mana dai lebih diawasi dibanding koruptor.

“Zaman setan adalah zaman dimana seorang penceramah lebih diawasi dan  dicegah dari pada koruptor bejad,” cuit @haikal_hassan pada Senin, 12 April 2021.

Ferdinand yang tidak sependapat pun membalas bahwa zaman setan adalah zaman di mana dai lebih fokus mengajarkan permusuhan dibanding perdamaian.

“Zaman setan itu dimana penceramah lebih mengajarkan membunuh, memusuhi, membenci dan mecaci maki daripada mengajarkan hidup damai, saling mengasihi, saling membantu sesama manusia,” cuit @FerdinandHaean3.

Di mata Ferdinand, penceramah yang mengajarkan kekerasan seperti itu lebih bahaya dibanding koruptor.

“Tentu penceramah seperti itu lebih berbahaya dibanding koruptor,” tambahnya.

Akhir-akhir ini, pembicaraan soal pendakwah yang disebut dihalang-halangi atau bahkan dikriminalisasi memang sedang ramai.

Salah satu kejadian baru yang hangat dibicarakan yaitu pembatalan kajian Ramadhan di PT Pelni (Persero) karena penceramah yang diundang panitia belum dapat persetujuan dari Dewan Direksi.

Persoalan kajian Ramadhan ini bahkan berakhir pada pencopotan pejabat yang menjadi panitia.

“Direksi belum memberi izin terkait dengan penunjukan pembicara. Direksi sampai saat ini belum mendapat info pembicara yang akan diundang dalam kegiatan Ramadhan,” kata Komisaris Independen Pelni, Kristia Budiyarto, Jumat 9 April 2021, dilansir dari Detik News.

Hal yang bikin geger adalah ketika pria yang akrab disapa Dede itu menyinggung soal radikalisme di Twitternya.

“Pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah dicopot. Ini pelajaran sekaligus warning (peringatan) kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikit pun, berangus,” cuit @kangdede78, Jumat, 9 April 2024.

Namun, Haikal Hassan sendiri membantah bahwa cuitannya soal zaman setan itu berkaitan dengan Pelni.

“Mohon dipahami. Tweet saya soal zaman setan, TIDAK ADA hubungannya dengan yangg terjadi di sebuah BUMN. Media selalu menjadikan viral,” cuit Haikal.

Source: Terkini.id


Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »