PILIHAN REDAKSI

17 Calon Panwaslu Kecamatan di Mentawai Ikuti Tes Wawancara

INFO|MENTAWAI - Sebanyak 17 orang anggota calon Pengawas pemilu Kecamatan ikuti tes wawancara untuk pemilihan umum kepala daerah 2024, sete...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Kuasa Hukum Bakal Ajukan Penangguhan Penahanan Gus Nur
Minggu, Oktober 25, 2020

On Minggu, Oktober 25, 2020

Penceramah Gus Nur telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan ujaran kebencian terhadap NU. (Foto: CNN Indonesia/Farid Miftah Rahman)


INFONUSANTARA.NET -- Kuasa Hukum Sugi Nur Rahardja atau akrab disapa Gus Nur, Andry Ermawan berencana mengajukan penangguhan penahanan terhadap kliennya ke kepolisian. Gus Nur ditahan di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta sebagai tersangka dugaan ujaran kebencian terhadap Nahdlatul Ulama (NU).

Penahanan penceramah itu dilakukan usai penangkapan di rumahnya di Malang, Jawa Timur pada Sabtu (24/10) dini hari.

"Saya sedang siapkan, tapi saya mau pastikan dulu rekan-rekan kuasa hukum di Jakarta sedang bikin penangguhan penahanan buat Gus Nur, jadi kami saling koordinasi," terang Andry saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (25/10).

Andry mengatakan, pihaknya kini tengah menyiapkan surat penangguhan. Termasuk, penyusunan materi penangguhan oleh tim kuasa hukum.

"Ini kan hari Minggu, sementara penangguhan penahanan itu di hari kerja, jadi surat itu kami masih persiapkan, materinya apa pun nanti kita sampaikan kalau sudah siap," tutur dia lagi.

Menurut Andry, kliennya berhak mengajukan penangguhan penahanan karena telah menjalani kurungan di Rutan Bareskrim Polri.

"Tentunya kami persiapkan, karena Gus Nur kan sudah ditahan, upaya hukum yang dilakukan kami sebagai kuasa hukum, ya melakukan penangguhan penahanan," sambung Andry.

Polisi menangkap Gus Nur di rumahnya pada Sabtu (24/10) dini hari. Ia dijerat dengan sangkaan ujaran kebencian atas ucapannya yang diduga menghina NU.

Perkara ini bermula dari pelaporan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, Azis Hakim pada 21 Oktober lalu. Gus Nur diduga mengutarakan ujaran kebencian dalam acara di akun YouTube Refly Harun pada 18 Oktober.

Dalam video berjudul 'Setengah Jam dengan Gus Nur, Isinya Kritik Pedas Semua', Gus Nur beropini terdapat perubahan pada NU setelah memasuki rezim yang berkuasa sekarang. Penumpang dalam bus tersebut disamakan dengan penganut pemikiran liberal, sekuler dan merupakan PKI.

Ini bukan kali pertama Gus Nur tersandung perkara hukum. Pada tahun lalu, ia juga terjerat kasus penghinaan terhadap NU melalui ucapan 'Generasi Muda NU Penjilat'.

Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, pada Oktober 2019, menjatuhkan vonis satu tahun enam bulan kepadanya, meski tak serta-merta ditahan. Saat ini perkara tersebut masuk dalam tahapan kasasi oleh pihak kuasa hukum.

Sumber: CNN Indonesia

Tengku Zul Dibully Ferdinand: Sungguh Tak Patut, Kecuali Tukang Sabung Ayam
Minggu, Oktober 25, 2020

On Minggu, Oktober 25, 2020

Ferdinand Hutahaean (ist)

Polling yang dibuat Tengku banyak mendapatkan respons dari netizen. Ada yang setuju dengan polling Tengku, tapi ada juga yang tidak.

INFONUSANTARA.NET  -- Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain membuat polling di media sosial Twitter untuk menjaring respons publik terhadap kebijakan pemimpin. 

"Pooling. Pertanyaan: Masih wajibkah kita mendengarkan titah pemimpin yang "budeg" terhadap aspirasi rakyatnya...? (Boleh tuliskan juga komentar anda)," katanya.

Hingga Sabtu (24/1/0/2020), jam 6.31 WIB, diperoleh jawaban: wajib sebanyak 17.7 persen dan tidak wajib 85.3 persen.

Tetapi sejumlah netizen justru menyoroti bukan pada isi pollingnya, melainkan cara Tengku menuliskan kata polling.

"Zul, yang benar POLLING bukan POOLING. POLL dengan POOL itu sangat beda makna," kata politikus Ferdinand Hutahaean.

Catatan kedua yang diutarakan Ferdinand mengenai pertanyaan yang disampaikan Tengku dalam polling, "sungguh tak patut dari seorang ulama kecuali dari tukang sabung ayam. Seorang ulama mestinya meluruskan, menegur yang salah bukan memprovokasi pembangkangan. Zul profesinya sebagai apa?" 

Prof. Yusuf L. Henuk melalui akun Twitter @ProfYLH juga ikut mengomentari kesalahan tulis itu. Dia jadi makin ragu dengan pendidikan Bahasa Inggris Tengku di USU.

"Karena tak bisa bedakan kata "POOLING"="KOLAM" tentu beda jauh dari "POLLING"="PILIH." Jadi benar sekali sanggahan Ferdinand. Bisa klarifikasi balik UTZ?"

Tengku selama ini getol mengkritisi kebijakan-kebijakan yang dinilai kurang tepat. Tak jarang niatnya mengkritisi, justru dia sendiri yang kena bully di media sosial.

Polling yang dibuat Tengku banyak mendapatkan respons dari netizen. Ada yang setuju dengan polling Tengku, tapi ada juga yang tidak setuju dan justru membully Tengku, terutama pada kesalahan menuliskan polling menjadi pooling.

"Wajib... Karena pemimpin itu ibarat sopir untuk membawa semua penumpang dalam keadaan selamat sampai tujuan. Bila sopir bawa dengan ugal-ugalan kita harus mengingatkan, bila sopir mengabaikan kita semua sebagai penumpang siapsiap saja tertimpa musibah. Semoga Allah melindungi kita semua, amiin..." kata seorang netizen.

Sementara itu dalam menanggap berbagai kritik terhadap pemerintah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan bahwa, "kan pengamat tugasnya mengamati."

Ngabalin memahami tugas para pengamat yaitu mengamati dan menurur dia mereka tak benar-benar tahu seperti apa jalannya birokrasi.  

"Tapi dia (pengamat) kan nggak tahu apa yang terjadi dalam birokrasi," ujar Ngabalin kepada Suara.com, Jumat (23/10/2020), malam.

Sumber: Suara.com

Tengku Zul: Jangan Sampai Istana Negara Ikut Ludes Terbakar Gegara Rokok
Minggu, Oktober 25, 2020

On Minggu, Oktober 25, 2020

 

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain(istimewa)

Cuitan Tengku Zulkarnain Sebut Istana Jangan Sampai Ikut Ludes Terbakar Gegara Rokok (Tangkapan Layar Twitter/@ustadtengkuzul).

INFONUSANTARA.NET -- Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain angkat bicara mengomentari penyebab kebakaran Gedung Kejaksaan Agung yang diketahui terjadi lantaran ada tukang merokok sembarangan.

Menurut Tengku Zulkarnain, kejadian semacam ini tak boleh lagi terulang. Oleh sebab itu ia mengatakan bahwa seluruh ASN seharusnya dilarang merokok atau wajib dipecat.

Pernyataan tersebut diutarakan Tengku Zulkarnain lewat jejaring Twitter miliknya, Sabtu (24/10/2020).

Dalam kicauannya, Tengku Zulkarnain menyebutkan bahwa salah satu bahaya merokok adalah bisa menyebabkan kebakaran gedung penting negara.

"Bahaya Merokok. Dapat menyebabkan kebakaran gedung penting di sebuah negara," tulis Tengku Zulkarnain seperti dikutip Suara.com.

Lebih lanjut lagi, dengan tegas Tengku Zulkarnain mengatakan seluruh ASN seharusnya dilarang merokok. Apabila ada yang merokok, wajib hukumnya untuk diberhentikan dari pekerjaaannya.

Kemudian Tengku Zulkarnain pun menyinggung keberadaaan Istana Negara yang mudah-mudahan tidak luder terbakar juga hanya karena rokok.

"Mestinya seluruh ASN dilarang keras merokok dan jika masih merokok wajib dipecat," tegas Tengku Zulkarnain.

"Jangan sampai istana negara ludes terbakar, gara-gara rokok," tandasnya lanjut.


Untuk diketahui, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri menyimpulkan bahwa penyebab kebakaran Gedung Kejaksaan Agung RI berawal dari bara rokok.

Bara rokok tersebut berasal dari tukang yang bekerja di lantai enam Gedung Kejaksaan Agung.

"Sehingga kesimpulan penyidik penyebab awal kebakaran di lantai enam itu karena kelalaian dari lima tukang. Harusnya tidak melakukan kegiatan merokok," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo saat jumpa pers di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/10/2020).

Sambo menjelaskan penyebab bara rokok tersebut bisa menimbulkan api hingga menjalar ke sejumlah lantai karena Gedung Kejaksaan Agung menggunakan pembersih lantai atau minyak lobi merek Top Cleaner yang tidak sesuai dengan ketentuan. Pembersih tersebut mengandung zat-zat yang mudah terbakar.

"Dari situlah kita simpulkan yang mempercepat adanya penggunaan minyak alat pembersih lantai yang bermerek Top Cleaner. Top Cleaner tak memiliki izin edar," katanya.

Sumber:Suara.com

Isu Tukar Lahan di Balik Nama Jalan Jokowi, KBRI Abu Dhabi: Opini yang Menyesatkan
Minggu, Oktober 25, 2020

On Minggu, Oktober 25, 2020

 


KBRI Abu Dhabi menganggap opini yang beredar di media sosial tersebut tidak berdasar dan menyesatkan.

INFONUSANTARA.NET -- Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI angkat bicara soal isu penukaran lahan sebesar 256 ribu hektar di Kalimantan Timur dengan pengabadian nama Presiden Joko Widodo menjadi nama jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). KBRI Abu Dhabi menganggap opini yang beredar di media sosial tersebut tidak berdasar dan menyesatkan.

Hal tersebut diungkapkan melalui akun Twitter resmi KBRI Abu Dhabi @kbriabudhabi pada Jumat (23/10/2020). Suara.com pun telah mengkonfirmasi pernyataan pihak KBRI Abu Dhabi tersebut.

"Singkat saja, opini tersebut tidak berdasar dan menyesatkan. Peresmian nama jalan dan masjid Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi murni refleksi pengakuan Pemerintah UEA terhadap peran Presiden Joko Widodo dalam memajukan hubungan bilateral RI-UEA selama ini. Mohon untuk tidak ikut menyebar hoaks," demikian isi cuitannya.

Akun Twitter KBRI Abu Dhabi dihujani permintaan tanggapan dari warganet terkait sebuah cuitan dari Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Merah Johansyah. Melalui akun Twitter pribadinya, ia menduga adanya penukaran nama jalan dengan lahan di Kaltim untuk UEA.

Banyaknya permintaan yang diajukan tersebut, pihak KBRI Abu Dhabi mengimbau kepada seluruh pihak untuk tidak sembarang membuat hoaks tanpa bukti mendasar.

"KBRI mengimbau semua pihak agar tidak sembarang mengambil kesimpulan, apalagi membuat hoaks berdasarkan cocoklogi yang serampangan," tuturnya.

"Kita harus objektif menilai sesuatu. Silakan riset dan banyak baca tentang kemajuan dan capaian kerja sama bilateral RI-UEA dalam beberapa tahun terakhir."

Sebelumnya, Koordinator Nasional Jatam Merah Johansyah mengatakan ada dugaan nama jalan Jokowi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab merupakan hasil tukar dengan lahan 256 ribu hektar di Kalimantan Timur.

Merah mengungkapkan hal tersebut melalui akun Instagramnya @Merah_Jatamsyah pada Kamis (22/10/2020) kemarin.

"Satu ruas jalan di kawasan bisnis untuk plang nama Jokowi, sementara 256 ribu ha atau empat kali luas Jakarta untuk dinasti Uni Emirat Arab di Kalimantan Timur," ungkap Merah.

Penukaran lahan 256 ribu hektar atau setara empat kali luas Jakarta itu diberikan kepada UEA dalam rangka megaproyek ibu kota Indonesia yang baru.

Merah yang bergelut dalam perlindungan lingkungan hidup menyebut proyek ibu kota baru sendiri telah menenggelamkan mimpi dan harapan generasi mendatang untuk menghirup oksigen dari ekosistem Kalimantan.

"Peragaan bisnis pasca omnibus Cilaka yang melindas buruh dan lingkungan. Menuju omnibus penggadaian selanjutnya berkedok proyek ibukota baru," ujarnya.

Merah mengatakan ada sejumlah nama kelompok oligarki yang masuk ke dalam pemilik konsesi di Kaltim yakni Putra Mahkota Abu Dhabi Mohamed bin Zayed (MBZ), Masayoshi Son dan Tony Blair. Mereka ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru.

Sebelumnya, nama Presiden Jokowi diabadikan sebagai nama jalan di Abu Dhabi Uni Emirat Arab.

Keputusan ini tertuang dengan acara peresmian yang diselenggarakan Senin (19/10/2020) kemarin waktu setempat.

Nama jalan dalam bahasa Inggris: President Joko Widodo Street ini diresmikan oleh Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, anggota sekaligus Chairman Abu Dhabi Executive Office.

Seremoni berlangsung tepat pukul 16:45 waktu setempat.

Nur Ibrahim Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Abu Dhabi dalam rilisnya mengatakan, penamaan jalan Presiden Joko Widodo merefleksikan hubungan erat RI – UEA.

Sekaligus bentuk penghormatan Pemerintah UEA kepada Presiden RI saat ini Joko Widodo. Dalam memajukan hubungan bilateral RI – UEA selama menjabat sebagai kepala negara.

Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama, yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dengan Embassy Area, kawasan yang ditempati sejumlah Kantor Perwakilan Diplomatik.

Sumber: Suara.com

Tewas Dibom, Syekh Adnan Al-Afyouni Ternyata Pelindung Mahasiswa Indonesia di Suriah
Sabtu, Oktober 24, 2020

On Sabtu, Oktober 24, 2020

 

"Saya lindungi dulu mahasiswa Indonesia,"

Bom Mobil Meledak di kota Al-Bab Suriah, 18 Tewas dan Puluhan Luka. (Tangkapan Layar/Anadolu Agency)

INFONUSANTARA.NET -- Mufti Damaskus Suriah, Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni meninggal dunia akibat ledakan bom dalam serangan teroris pada Kamis (2/10/2020) malam waktu setempat.

Syekh Muhammad Adnan merupakan salah satu tokoh yang tidak asing bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berada di Suriah.

Syekh Adnan Al-Afyouni dikenal sebagai pelindung bagi mahasiswa yang sedang belajar di Suriah ketika terjadi konflik.

Hal tersebut ia sampaikan ketika melakukan kunjungan ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta pada 17 Januari 2019.

"Ketika terjadi konflik di Suriah, sebelum saya melindungi diri saya dan anak-anak saya, saya lindungi dulu mahasiswa Indonesia," ujar Syekh Adnan dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama.

Unggahan Anies Baswedan kenang Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni.[Instagram]

Syekh Adnan Al-Afyouni memang bukan pemuka agama yang asing bagi Indonesia. Ia pernah berkunjung dan bertemu dengan salah satu pejabat di Indonesia yakni Anies Baswedan.

Saat mendengar kabar duka mengenai wafatnya Syekh Adnan Al-Afyouni, Anies membuat postingan yang mengenang pertemuannya dengan sang syekh.

"Pagi ini kabar duka itu datang. Syekh Muhammad Adnan Al-Afyouni berpulang ke Rahmatullah. Mufti Agung Damaskus itu wafat setelah luka parah akibat bom di mobilnya. Dini hari yang kelam di Damaskus. Duka mendalam bagi semua," tulis Anies Baswedan dalam akun pribadi Instagram, Jumat (23/10).

Anies juga menyebut jika almarhum pernah silaturahmi ke Balai Kota DKI Jakarta dan berdiskusi panjang dengannya.

"Ilmunya dalam, cakrawala berpikirnya luar biasa luas dan pandangan-pandangannya meneduhkan. Pertemuan yang amat mengesankan," lanjut Anies.

Ikatan Alumni Syam (Suriah) Indonesia (Alsyami) mengungkapkan sosok Syekh Adnan Al-Afyouni sebagai seseorang yang bersemangat merekonsiliasi konflik di Suriah yang berkepanjangan dan berdampak krisis kemanusiaan, selain korban jiwa tak terhitung jumlahnya.

"Beliaulah ulama yang turun langsung meng-ishlah-kan pihak-pihak yang bertikai," kata Sekjen Alsyami, M. Najih Arromadloni.

Menurut laporan kantor berita SANA, Jumat (23/10/2020), Syekh Adnan Al-Afyouni tewas dalam ledakan bom yang ditempatkan di mobilnya di kota Qudsaya.

Al Masdar News melaporkan bahwa bagian dalam mobil Syekh Al-Afyouni terbakar, jok robek, dan salah satu pintu mobil terbelah, dan kacanya pecah.

Selepas ledakan itu, kendaraan pertahanan sipil dan ambulans bergegas ke lokasi untuk menyelamatkan Syekh Al-Afyouni yang pada akhirnya tidak tertolong.

Dalam keterangannya, Kementerian Wakaf Suriah menyebut Syekh Al-Afyouni meninggal dunia dalam keadaan syahid atau bertemu Tuhan sebagai seorang martir.

Sumber:Suara.com

Keindahan Mentawai Pesonanya Luar Biasa, Indra Catri Janji Benahi Daerah Tertinggal
Sabtu, Oktober 24, 2020

On Sabtu, Oktober 24, 2020

Indra Catri berkunjung ke Mentawai

INFONUSANTARA.NET -- Keindahan pemandangan alam Kepulauan Mentawai memang tak diragukan lagi. Pasir putih dan airnya yang biru siap memanjakan mata siapa saja yang datang ke daerah itu, termasuk calon Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Indra Catri, yang berkunjung ke sana pada Jum'at, 23 Oktober 2020.

Sesampainya di Pelabuhan Tuapejat, ia sudah mengungkapkan kekagumannya pada keindahan laut Mentawai.

“Pesonanya luar biasa. Lautnya biru dan pasir di sekitar Sipora saja putih, apalagi di pulau-pulau yang lain,” ujarnya.

Menurutnya, potensi wisata di Mentawai bisa digenjot lagi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Meskipun begitu, tugas pertama yang harus dilakukan Pemerintah Provinsi Sumbar nanti ialah mengeluarkan daerah ini dari status daerah tertinggal.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, mengatakan bahwa Mentawai akan keluar dari status tertinggal tidak lama lagi karena daerah itu sudah ia dampingi untuk segera keluar dari status daerah tertinggal.

“Dalam program visi misi kami, pengentasan daerah tertinggal merupakan prioritas. Pembangunan infrastruktur dan strategi lainnya sudah kami gagas. Tinggal diimplementasikan jika kami terpilih,” ucap Indra Catri.

Oleh sebab itu, Indra Catri berharap dukungan dan doa masyarakat Mentawai khususnya dan Sumbar pada umumnya untuk mendukung pasangan nomor urut 2 ini. 

Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Mentawai, Maru Sarajen, mengatakan bahwa upaya pengentasan Mentawai dari status daerah tertinggal selama ini mendapat dukungan positif dari masyarakat. 

Hal itu diperkuat oleh seringnya Nasrul Abit bertemu dengan masyarakat yang tinggal di pelosok Mentawai, yang dijumpai Nasrul Abit dengan berjalan kaki berkilo-kilometer.

“Sekarang Pak Indra Catri juga sudah datang ke Mentawai, sudah berkomunikasi dengan masyarakat. Masyarakat Mentawai percaya pasangan ini mampu mengeluarkan Mentawai dari status daerah tertinggal, apalagi keduanya sudah mengetahui kondisi Mentawai dengan melihat langsung ke lapangan dan menyerap aspirasi masyarakat dengan bertatap muka,” tuturnya. (*)


Kasus Gus Nur ditangkap,Ferdinand harap Refly Harun juga segera diproses Polisi
Sabtu, Oktober 24, 2020

On Sabtu, Oktober 24, 2020

Ferdinand Hutahaean (ist)

INFONUSANTARA.NET -- Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur ditangkap aparat Bareskrim Polri atas laporan dugaan penghinaan terhadap Nahdlatul Ulama (NU). Bukan cuma Gus Nur, sejumlah pihak juga berharap agar proses hukum oleh polisi juga dilakukan terhadap Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, orang yang mengundang Gus Nur berbicara di saluran Youtube-nya.

Salah satu hal yang menginginkan hal tersebut adalah politisi Ferdinand Hutahahean. Menurut dia, Refly Harun perlu diseret ke Polisi karena ungkapan kebencian dan kesesatan yang disampaikan Gus Nur disebarkan di akun media sosial Refly Harun.

Ferdinand menganggap, baik Gus Nur dan Refly tentu dianggap telah menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan yang bermuatan SARA dan penghinaan.

“Terima kasih Polri atas kerja cepatnya. Semoga Sugik Nur bisa berkaca bahwa yang dia lakukan dan ucapkan adalah fitnah,” ungkap Ferdinand disitat Fajar, Sabtu 24 Oktober 2020.

Menurut Ferdinand, Gus Nur juga diduga menghina NU di akun YouTube milik pakar hukum perdata tersebut.

Sugi Nur Raharja alias Gus Nur (kiri) dan Refli Harun. Foto: Youtube Refly Harun

“Saya berharap Polri juga memproses hukum Refly karena akun medsosnya menjadi penyebar informasi fitnah dan kebencian Gus Nur. @DivHumas_Polri ,” sebutnya.

Seperti diketahui, Dirtipidsiber Bareskrim Brigjen Slamet Uliandi menjelaskan Gus Nur ditangkap di sebuah rumah yang beralamat di Pakis, Malang, Jawa Timur. Gus Nur ditangkap dini hari tadi, Sabtu 24 Oktober 2020.

Gus Nur ditangkap atas tuduhan menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan. Pernyataan Gus Nur tersebut disebarkan dalam akun YouTube MUNJIAT Channel pada 16 Oktober 2020.

Anshor bersyukur Gus Nur ditangkap

Sementara itu, ditangkapnya Gus Nur oleh Polisi menjadi angin segar bagi warga NU, tak terkecuali Anshor. Menurut Ketua Umum PP GP Anshor Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut, pihaknya berterima kasih pada sikap cepat Kepolisian Indonesia.

“Mengapresiasi gercep (gerak cepat) Polri. Luar biasa kinerjanya,” kata Gus Yaqut kepada wartawan.

“Orang-orang ngaku ustaz tapi keblinger seperti ini memang harus segera dibungkam. Terima kasih, Polri,” ucap Yaqut.

Yaqut pun menyatakan agar semoga proses hukum terhadap Gus Nur ini segera dipercepat Polri. Selain itu, dia juga meminta agar Gus Nur untuk dihukum berat supaya menimbulkan efek jera.

“Diproses secepat-cepatnya dan dihukum seberat-beratnya. Agar ada efek jera buat mulut-mulut penghasut seperti Sugi ini. Masih ada yang begitu bebas di luar,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Aliansi Santri Jember melaporkan Sugi Nur Raharja ke Polres Jember, Senin 19 Oktober 2020. Ia dilaporkan ke Polisi karena diduga menghina NU dalam sebuah video wawancara dengan Refly Harun di Youtube.

“Kami melaporkan atas komentarnya di media sosial Youtube saat acara bersama saudara Refly Harun,” kata Ketua Dewan Pembina GP Anshor Jember Ayub Junaidi.

Pernyataan yang dinilai menghina adalah saat Gus Nur mengumpamakan NU sebagai bus umum yang supirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya ugal-ugalan, dan isi busnya adalah PKI, liberal dan sekuler.

Sumber: hops.id

Penangkapan Gus Nur Mirip Penjajah Belanda,Fadli Zon Sebut UU ITE Kerap Diinterpretasikan Salah
Sabtu, Oktober 24, 2020

On Sabtu, Oktober 24, 2020

Gus Nur (istimewa)

INFONUSANTARA.NET -- Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon menilai, penangkapan terhadap Sugi Nur Raharja alias Gus Nur, seperti cara-cara yang dipakai di zaman penjajahan Belanda.

“Penangkapan-penangkapan seperti ini mirip seperti di zaman penjajahan Belanda dan Jepang dulu,” tulis Fadli Zon dikutip akun twitternya, Sabtu (24/10).

Fadli Zon mengatakan, UU ITE kerap salah diinterpretasikan. Dia menanyakan, sudah berapa banyak orang-orang yang ditangkap akibat UU ITE tersebut.

“Harus ada yang mendata dan mencatat bahkan membukukan sudah berapa banyak orang ditangkap karena UU ITE yang diinterpretasikan seperti ini. Jelas ini penistaan terhadap konstitusi, demokrasi dan hak asasi manusia,” jelas Fadli Zon.

Gus Nur ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Sabtu (24/10/2020), dini hari. Gus Nur ditangkap di daerah Malang, Jawa Timur.

Gus Nur ditangkap usai menghadiri pengajian di Kedungkandang, Kota Malang.

Putra kedua Gus Nur, Muhammad Munjiat (21), mengatakan Gus Nur baru saja tiba di rumah usai menghadiri pengajian di wilayah Kedungkandang. Ketika polisi datang, Gus Nur tengah menjalani terapi bekam.

“Gus Nur lagi bekam saat polisi datang, jadi gak diselesaikan, dan baru pulang dari pengajian di Kedungkandang,” kata Munjiat.

Menurut Munjiat, Gus Nur langsung menemui aparat kepolisian yang datang malam itu. Polisi kemudian melakukan penggeledahan dan menyita sejumlah barang.

Gus Nur ditangkap terkait ucapannya terhadap Nahdatul Ulama (NU) di chanel YouTube Refly Harun. Dia menilai, NU saat ini seperti sebuah bis yang ugal-ugalan, yang dikemudikan oleh seorang sopir yang mabuk. Akibatnya, beberapa pihak dari NU melaporkan Gus Nur atas ucapan itu. 

Sumber: fajar.co.id

Sekjen FKP Pessel:Kemenangan Nasrul Abit Akan Ukir Sejarah Pessel, Rantau dan Kampung Harus Kompak
Sabtu, Oktober 24, 2020

On Sabtu, Oktober 24, 2020

 

Agus Chaniago Rantau Sudah Membulatkan Tekad dari Kampung Harus Lebih Kompak(ist)
INFONUSANTARA.NET -- Majunya Nasrul Abit ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar merupakan peluang bagi Pesisir Selatan (Pessel) untuk mengukir sejarah. Jika menang, Nasrul Abit merupakan putra kabupaten itu yang menjadi gubernur sejak provinsi itu berdiri.

Pendapat itu disampaikan Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Perantau (FKP) Pessel, Agus Chaniago, di Padang, Jumat (23/10). Dilansir dari Arunala.com, dia menyebutkan masyarakat Pessel harus membulatkan tekad untuk mengukir sejarah tersebut.

"Ini kesempatan kita (Pessel, red). Kapan lagi? Ini peluang putra daerah kita menjadi orang nomor satu di Sumbar. Kami dari rantau sudah membulatkan tekad. Dari kampung terutama Pessel harus lebih kompak lagi," ujarnya lagi.

Menurut Agus, Nasrul Abit layak memimpin Sumbar lima tahun ke depan. Alasannya, pengalaman Nasrul Abit teruji dalam pemerintahan, dari menjadi Wakil Bupati Pessel, kemudian menjadi Bupati Pessel, dan menjadi Wakil Gubernur Sumbar.

"Selain itu, beliau sosok yang membangun, peduli, dan bersahaja. Beliuga juga mudah dekat dengan siapa saja, tidak membeda-bedakan. Kami di organisasi perantau merasakan itu. Beliau sosok ayah," tuturnya.

Ia juga mengapresiasi pasangan Nasrul Abit, yakni Indra Catri. Menurutnya, kinerja Indra Catri membangun Kabupaten Agam sudah tampak. Karena itu, keduanya punya karier gemilang di pemerintah.

"Artinya, beliau berdua diinginkan masyarakat. Itu tampak dari karir keduanya. Karena itu, kami yang di rantau berharap masyarakat mempercayakan Sumbar kepada Nasrul Abit- Indra Catri," katanya.

Megi (28), warga Kecamatan Sutera, Pessel menyatakan mendukung Nasrul Abit-Indra catri. Alasannya, Nasrul Abit putera Pessel. "Walaupun tidak pernah bertemu, bertatap muka, dan berkomunikasi langsung, kami tetap dukung beliau," ucapnya.



Duaarrr kaget, Jalan Presiden Jokowi di UEA dibarter lahan 256 Ha di Kaltim
Sabtu, Oktober 24, 2020

On Sabtu, Oktober 24, 2020

Duaarrr kaget, Jalan Presiden Jokowi di UEA (Uni Emirat Arab)

Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi. Foto Instagram @jokowi

INFONUSANTARA.NET--Topik 256 Ha atau hektar sedang menjadi trending di media sosial Twitter. Ternyata topik itu muncul dari cuitan Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Nasional (Jatam), Merah Johansyah yang menyindir satu ruas Jalan Presiden Jokowi dibarter lahan 256 Ha di Kalimantan Timur untuk Uni Emirat Arab.

Lahan tersebut ada di Kalimantan Timur atau wilayah Ibu Kota Baru. Cuitan aktivis Jatam itu belakangan trending dan ramai topik Jalan Presiden Jokowi dibarter 256 Ha tersebut.

Calon Ibu Kota baru RI, Penajam Paser Utara. Foto: Suara.com

Merah Johansyah mengaitkan satu ruas jalan yang dinamai Jalan Presiden Joko Widodo di Abu Dhabi ini dengan pengelolaan lahan 256 ha di Kalimantan Timur oleh Uni Emirat Arab.

Praktik ini, tulis Merah, menunjukkan praktik oligarki pebisnis yang bermain di Indonesia. Malah Merah menyebutkan Jalan Presiden Joko Widodo dibarter lahan 256 Ha ini disindir dengan praktik Omnubus Law.

“1 ruas jalan di kawasan bisnis untuj plang nama Jokowi sementara 256 ribu ha atau empat kali luas Jakarta utk dinasti Uni Emirat Arab di Kaltim. Peragaan bisnis pasca omnibus Cilaka yg melindas buruh dan lingkungan

Menuju omnibus penggadaian selanjutnya berkedok proyek ibukota baru,” tulis Merah dakam cuitannya dikutip Jumat 23 Oktober 2020.

Ada kaitannya lho antara proyek Ibu Kota Baru dengan Uni Emirat Arab. Malahan sudah dirilis kan, putra mahkota Abu Dhabi menjadi ketua Dewan Pengarah Ibu Kota Baru.

Makanya Merah menyindir praktik tukar lahan, satu ruas Jalan Presiden Joko Widodo dengan 256 Ha lahan di Kalimantan Timur untuk Uni Emirat Arab.

“Seruas jalan untuk 256 ribu hektar atau setara 4 kali luas Jakarta di Kaltim dgn kemasan megaproyek ibukota baru yang menenggelamkan mimpi dan harapan generasi mendatang menghirup oksigen dari ekosistem Kalimantan,” tulis Merah.

Cuitan aktivis Jatam itu direspons beberapa pihak. Salah satunya aktivis haris Rusly Moti.

“Sobat, duaarrr kaget baca penjelasan @Merah_Johansyah,” tulisnya.

Warganet lainnya mengomentari postingan Koordinator Jatam tersebut.

“Karena ijon politik lintas kabupaten/provinsi sudah biasa, jokowi memutuskan ijon politik lintas benua,” balas akun @panggilakulamda.

Jokowi berterima kasih

Sebelumnya, melalui instagram pribadinya Jokowi menceritakan namanya menjadi nama seruas jalan di Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yang diresmikan oleh Sheikh Khalid bin Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Chairman Abu Dhabi Executive Office.

Presiden Joko Widodo merasa terhormat, namanya menjadi nama jalan. Ia menganggap hal tersebut sebagai apresiasi kepada Bangsa Indonesia.

“Ini tentu bentuk penghargaan dan kehormatan. Bukan untuk saya pribadi semata-mata, tetapi untuk Indonesia. Sebuah gambaran betapa eratnya hubungan di antara dua negara yang kini bekerja sama dalam berbagai bidang,” lanjut Jokowi.

Menurut Jokowi, di balik penamaan jalan itu, tersimpan harapan hubungan kedua negara semakin kokoh, saling menguatkan, dan bermanfaat bagi rakyat Uni Emirat Arab dan Indonesia. “Terima kasih,” tulis Jokowi.

Sumber :www.hops.id

Untungnya Mengkritik di Era Presiden Jokowi, Rocky Gerung Bisa Hilang Kalau di Zaman Soeharto
Sabtu, Oktober 24, 2020

On Sabtu, Oktober 24, 2020

Irma Suryani di Mata Najwa (ist)

INFONUSANTARA.NET -- Politisi Nasdem Irma Suryani mengatakan, Rocky Gerung merupakan pribadi yang acap merasa paling pintar sendiri. Itulah mengapa, kata Irma, Rocky bisa seenaknya berkata yang buruk terhadap pemerintah.

Kendati Irma merasa kelakuan Rocky Gerung sudah berlebihan, namun pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi tidak menindaknya, melainkan tetap memberi ruang baginya untuk bicara.

“Mengapa? Karena era demokrasi kita sekarang ini sudah kebablasan. Orang sudah merasa dirinya paling bener, paling pinter, dan paling bersih. Cobalah berkaca pada diri sendiri dulu,” sambungnya.

Lebih jauh, Irma menanggapi komentar Rocky yang menganggap Jokowi represif selama menjabat di periode kedua.

Kata Irma, mantan Wali Kota Solo tersebut sama sekali tak represif. Sebab, masyarakat yang hendak berdemo berjilid-jilid saja diperbolehkan.

“Jangan pernah mengatakan Jokowi itu represif. Demo berjilid-jilid dan bertubi-tubi, emang dilarang? Enggak, malah difasilitasi kok. Tapi kalau orang udah melakukan ujaran kebencian dan memprovokasi seperti Rocky, saya pikir harusnya ditanggap nih dia,” tegas Irma.

Politisi Nasdem menilai kritik Rocky Gerung ke pemerintah akan menjadi ancaman untuk dirinya sendiri jika itu dilakukan di er orde baru Presiden Soeharto. Rocky Gerung bisa hilang diculik.

Untungnya, Rocky Gerung mengkritik di era Presiden Jokowi.

Hal itu dikatakan Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago pada diskusi yang berlangsung seru di program Mata Najwa, Rabu (22/10/2020) malam.

"Rocky ini selalu berkomentar seakan-akan paling pinter dan paling bener sendiri. Tahu enggak? Kalau di zaman Soeharto, orang seperti Rocky Gerung ini udah hilang, udah enggak ada. Tapi di era Jokowi, Rocky mencaci maki Jokowi, Jokowi-nya santai-santai saja," ujar Irma. 

Dikutip dari www.hops.idm


Ngilu Keras! Irma Suryani Debat Rocky Gerung: Otaknya Ada di Dengkul Bukan di Kepala
Sabtu, Oktober 24, 2020

On Sabtu, Oktober 24, 2020

 

 (@irmasuryani_007) (istimewa)

Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago geregetan saat berdebat dengan Rocky Gerung. Bahkan dari mulutnya sampai keluar kalimat "otaknya ada di dengkul". Kepada siapa kalimat itu diberikan?

INFONUSANTARA.NET -- Debat itu awalnya dari kritikan Rocky Gerung ke pemerintah yang dinilai Irma akan menjadi ancaman untuk diri Rocky Gerung sendiri jika itu dilakukan di era orde baru Presiden Soeharto.

Hal itu dia katakan pada diskusi yang berlangsung seru di program Mata Najwa, Rabu (22/10/2020) malam.

Rocky Gerung bisa hilang diculik, kata Irma. Untungnya, Rocky Gerung mengkritik di era Presiden Jokowi.

"Rocky ini selalu berkomentar seakan-akan paling pinter dan paling bener sendiri. Tahu enggak? Kalau di zaman Soeharto, orang seperti Rocky Gerung ini udah hilang, udah enggak ada. Tapi di era Jokowi, Rocky mencaci maki Jokowi, Jokowi-nya santai-santai saja," ujar Irma.

Irma mengatakan, Rocky Gerung merupakan pribadi yang acap merasa paling pintar sendiri. Itulah mengapa, kata Irma, Rocky bisa seenaknya berkata yang buruk terhadap pemerintah.

Kendati Irma merasa kelakuan Rocky Gerung sudah berlebihan, namun pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi tidak menindaknya, melainkan tetap memberi ruang baginya untuk bicara.

"Mengapa? Karena era demokrasi kita sekarang ini sudah kebablasan. Orang sudah merasa dirinya paling bener, paling pinter, dan paling bersih. Cobalah berkaca pada diri sendiri dulu," sambungnya.

Lebih jauh, Irma menanggapi komentar Rocky yang menganggap Jokowi represif selama menjabat di periode kedua.

Kata Irma, mantan Wali Kota Solo tersebut sama sekali tak represif. Sebab, masyarakat yang hendak berdemo berjilid-jilid saja diperbolehkan.

“Jangan pernah mengatakan Jokowi itu represif. Demo berjilid-jilid dan bertubi-tubi, emang dilarang? Enggak, malah difasilitasi kok. Tapi kalau orang udah melakukan ujaran kebencian dan memprovokasi seperti Rocky, saya pikir harusnya ditanggap nih dia,” tegas Irma.

Pada kesempatan tersebut, Rocky Gerung dan Irma Suryani memang acap melontarkan cibiran atau saling serang.

Menariknya, beberapa saat setelah Irma menyudahi kesempatannya bicara, Rocky mengatakan, bahwa dia tak mendengar apa yang telah disampaikan Irma. Sebab, semuanya dianggap omong kosong belaka.

“Saya hanya (mau) menanggapi pikiran, bukan bunyi-bunyian. Itu suara aja, pikirannya nggak ada. Jadi apa yang mau ditanggapi?” ucap Rocky dengan wajah datar.

Mendengar ucapan tersebut, Irma langsung bereaksi.

Sebaliknya, dia merasa, Rocky Gerung yang justru bicara ngalor-ngidul alias mengawang-awang dan sulit dipahami.

“Kalau yang namanya mamalia diajak bicara, pohon diajak bicara, kemudian bunga-bunga diajak bicara, itu baru enggak ada pikiran. Otaknya ada di dengkul, bukan di kepala,” kata Irma.


Sumber: www.hops.id