PILIHAN REDAKSI

Pilkada Payakumbuh, Supardi Serahkan Berkas Balon Walikota ke Tiga Parpol

INFO|Payakumbuh - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi memperlihatkan keseriusannya untuk maju di pemilihan walikota - wakil walikota...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Jago Masak: Istri Gubernur Jawa Tengah Juara Lomba Marandang di Kota Padang, Sumbar
Saturday, July 27, 2019

On Saturday, July 27, 2019

Siti Atiqoh Supriyanti (ist)
Istri Gubernur Jawa Siti Atiqoh Supriyanti jago memasak rendang. Dia mengaku takjub dengan bumbunya yang lengkap dan yang membedakan dengan masakan lain adalah waktu memasak yang cukup lama. "Menurutnya Tidak ada rasanya orang yang tidak suka dengan rendang".

Infonusantara.net - Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Siti Atiqoh Supriyanti yang merupakan istri Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) terpilih sebagai pemenang lomba memasak rendang antar Tim Penggerak PKK se-Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) Nasional ke-47 yang dipusatkan di Padang.

“Untuk juara 1 Tim PKK Jawa Tengah yang dikomandoi langsung ketua PKK Siti Atiqoh,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Arfian, Jum'at (26/7).

Atas prestasi tersebut TP PKK Jawa Tengah berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp10 juta,  sedangkan Juara II hadiah Rp.7,5 juta diraih TP PKK Bengkulu dan Juara III hadiah Rp.5 juta TP PKK Sumatera Utara. 

Lomba memasak rendang ini diikuti 33 tim PKK se-Indonesia dan dalam lomba ini menghadirkan juri chef terkenal Wiliam Wongso. Menurut Wiliam, kriteria penilaian meliputi teknis memasak dengan poin 30 persen, rasa 40 persen, penyajian 15 persen dan kebersihan 15 persen.

"Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Siti Atiqoh mengaku ini merupakan pengalamannya yang kedua memasak rendang. Jangan-jangan nanti mas Ganjar minta dimasakin di rumah, tapi tidak apa-apalah biar makannya banyak dan agak gemuk sedikit” katanya sembari mengaduk rendang di kuali.

Siti mengaku memasak rendang merupakan pengalaman baru baginya karena butuh waktu tiga jam dan akan membawanya sebagai oleh-oleh untuk suami. 

Dia mengaku takjub dengan bumbunya yang lengkap dan yang membedakan dengan masakan lain adalah waktu memasak yang cukup lama. Menurutnya Tidak ada rasanya orang yang tidak suka dengan rendang.

“Kalau makanan lain cukup 30 menit sudah selesai, ini juga menguji kesabaran mengaduknya,” sebutnya. 

Para istri gubernur se-Indonesia adu kepandaian memasak rendang pada Festival Marandang 2019 yang digelar sebagai salah satu rangkaian kegiatan Hari Kesatuan Gerak PKK Nasional ke-47.

“Kegiatan lomba memasak rendang antar PKK se-Indonesia merupakan salah satu sarana memperkenalkan rendang ke seluruh Indonesia,” kata Wali Kota Padang Mahyeldi.

Pada lomba yang digelar di Pelataran Museum Adityawarman Padang tersebut semua peralatan hingga bahan telah disiapkan oleh panitia dan Tim PKK tinggal memasak mengikuti petunjuk yang telah disediakan.

Selain diikuti tim penggerak PKK lomba juga diikuti SLTP se Kota Padang dan juara 1 diperoleh oleh SMP 20, juara 2 SMP 5 dan juara 3 SMP 7.

Sedangkan untuk utusan kelurahan di Padang juara 1 diraih oleh Kelurahan Ganting Parak Gadang, juara 2 kelurahan Padang Pasir dan juara 3 kelurahan Parupuk Tabing.(*/gas)

Source: (prokabar.com)

Festival Marandang Peringatan HKG-PKK ke-47 Diikuti 25 Provinsi PKK se- Indonesia di Museum Adityawarman Kota Padang.
Friday, July 26, 2019

On Friday, July 26, 2019

Walikota Padang menyaksikan peserta Festival Marandang di Peringatan HKG - PKK Nasional ke-47 Tahun 2019 di Museum Adityawarman Kota Padang. 

Infonusantara.net
- Memeriahkan dan menyemarakkan kegiatan Peringatan Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ( HKG-PKK) Nasional ke-47 Tahun 2019 yang dihelat di Kota Padang, Pemerintah Kota Padang menggelar Festival Marandang, selaku salah satu kuliner tradisional khas Minangkabau yang telah diakui dunia kelezatannya.

Wali Kota Padang Mahyeldi membuka secara resmi festival tahunan yang digelar Pemko Padang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) itu, Jumat (26/7) siang.

Kegiatan ini pun terlihat lebih meriah dibanding pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, kali ini diikuti masing-masing Anggota PKK se-Indonesia yang tengah menghadiri peringatan HKG PKK Nasional ke-47 di Ibukota Provinsi Sumatera Barat. 

Masing-masing peserta terlihat saling berlomba mengeluarkan kemampuan terbaiknya membuat kuliner khas Sumatera Barat dengan perasaan riang gembira satu sama lainnya. Hadir dikesempatan itu Ketua Umum TP-PKK pusat Ny. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo beserta pengurus TP-PKK Pusat, Ketua TP-PKK Sumbar Ny. Nevi Irwan Prayitno, Ketua TP-PKK Kota Padang Ny. Harneli Mahyeldi, pimpinan OPD di lingkup Pemprov Sumbar dan Kota Padang serta unsur penting lainnya.

"Alhamdulillah, pada tahun ini Festival Marandang yang rutin kita gelar tiap tahun masuk dalam rangkaian kegiatan HKG PKK Nasional ke-47 Tahun 2019 di Padang yang dituanrumahi Sumatera Barat. Maka itu atas nama Pemerintah Kota Padang, kita mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkhusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar yang mempercayakan Padang sebagai lokasi penyelenggaran," ungkap wako sewaktu membuka secara resmi festival yang dilangsungkan di Museum Adityawarman itu. 

Seperti diketahui, Randang adalah masakan tradisional khas Minangkabau yang memiliki rasa yang enak dan gurih. Kuliner ini berbahan daging sapi, santan, lada, serta dilengkapi bumbu dan rempah-rempah. Proses memasaknya membutuhkan waktu lebih kurang 3 jam bahkan lebih. 

"Insya Allah, Pemko Padang sangat mendukung perkembangan industri makanan tradisional yang ada di daerah ini, dengan memberi peluang kepada industri rumah untuk menjadi bagian dari ekonomi kreatif yang mampu menggerakkan potensi ekonomi masyarakat," cetusnya.

Di samping melestarikan nilai-nilai budaya Minangkabau menurut Mahyeldi, rendang dan kuliner tradisional lainnya juga diharapkan senantiasa eksis menjadi bagian kuliner yang digemari oleh semua orang baik di dalam dan luar negeri.

"Alhamdulillah, kita merasa bangga dengan diakuinya rendang sebagai masakan terlezat di dunia melalui CNN travel dan lain-lain. Sering juga kita melihat rendang dipromosikan oleh cheff nasional kita ke luar negeri," tambah Mahyeldi didampingi Kadiabudpar Arfian.

Lebih lanjut Wali Kota Mahyeldi juga berharap warga masyarakat Kota Padang untuk lebih memotivasi diri dalam mengembangkan kuliner tradisional seperti rendang dan lainnya. Hal itu mengingat masih banyak lagi masakan tradisional khas Minangkabau yang perlu dilestarikan dan dikenal kepada semua tamu yang berkunjung ke Kota Padang.

"Selain itu kepada generasi muda dan anak-anak kami pelajar SMP dan Rang Mudo serta Puti Bungsu yang diikutsertakan dalam festival ini, diharapkan untuk senantiasa mewarisi dan melestarikan kuliner tradisional yang kita miliki. Karena merekalah harapan bangsa ini," tukasnya mengharapi.

Lebih kurang 5.000 lebih peserta, berada di Padang dalam rangka melaksanakan serangkaian kegiatan ajang saling bersilaturahmi dan berintegrasi antar sesama anggota PKK se-Indonesia itu.

Seperti diketahui, Puncak HKG PKK Nasional ke-47 yang dituanrumahi Sumatera Barat tersebut telah dibuka secara resmi Ketua Umum TP-PKK pusat Ny. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo di Lapangan RTH Imam Bonjol, Kamis (24/7) lalu.

Acara yang dilaksanakan selama empat hari dimulai sejak 24 sampai 27 Juli 2019 tersebut, juga memperlihatkan karya TP PKK se-Indonesia. Ada 150 stan pameran dari 25 provinsi yang menampilkan produk unggulan daerah hasil binaan para kader PKK. Termasuk beragam perlombaan salah satunya Festival Marandang. 

Lebih kurang 5.000 lebih peserta berada di Padang dalam rangka melaksanakan serangkaian kegiatan ajang saling bersilaturahmi dan berintegrasi antar sesama anggota PKK se-Indonesia itu. (th)

Faisal :Pembangunan Gedung Baru DPRD Padang Sudah Harus Dilaksanakan Dalam Satu Kawasan
Friday, July 26, 2019

On Friday, July 26, 2019

Faisal Nasir 
Infonusantara.net,PADANG,-Pembangunan gedung baru DPRD Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), di kawasan Aia Pacah yang  telah direncanakan beberapa tahun lalu  akhirnya kembali dianggarkan sekitar Rp.150 miliar melalui penganggaran tahun jamak ( multy year) APBD 2020.

Anggota Komisi II DPRD Kota Padang Faisal Nasir mengatakan, untuk pembangunan gedung baru DPRD Kota Padang memang sudah sangat patut di lakukan. Apalagi kan sudah dibeli lahannya di kawasan Aia Pacah sebagai pusat kawasan untuk perkantoran pemerintahan di Kota Padang. 

Faisal menyampaikan seperti di Kabupaten Badung dan Bekasi itu pusat pemerintahan nya sudah dalam satu kawasan seperti kantor Dandim, Walikota, Kejaksaan, OPD, DPRD nya.
Dan sudah banyak di daerah lainya kantor pemerintahan dalam satu kawasan. 

Selain itu disana kondisi fasilitas prasarana baik itu tempat parkir, toilet serta ruangan - ruangan fraksi, ruang Komisi, ruang Paripurna, aula, mushalla sudah representatif sekali. 

Menurutnya dengan dekatnya kantor Walikota Padang dengan kantor DPRD  dalam satu kawasan ini tentunya akan menciptakan komunikasi yang lebih baik lagi kedepannya. 

Lebih lanjut Faisal mengatakan, kita malu dengan para perantau, saya sendiri mendengar keluhan bahwa gedung kita ini saat ini sangat tidak representatif lagi. Hal ini bukan kemegahan nya, tapi mengenai luas gedung, ketika ada acara besar tidak bisa mengakomodir para tamu undangan dalam ruangan yang representatif.

Ketika ada acara besar di DPRD Kota, para tamu undangan masih mengikuti acara dibawah tenda di pelataran parkir, sementara mobil mobil para undangan diparkir di pinggir jalan yang mana juga merugikan aktifitas masyarakat saat itu.

"Ketika kita kunjungan ke DPRD Kota lain,  disana sudah bagus - bagus kantor wakil rakyat nya. Fasilitas disana sangat representatif, baik ruang kerja, ruang fraksi, pelataran parkir, mushalla, toilet dan sarana lainnya,"  jelas Faisal. 

Ia menambahkan tentang pembangunan gedung baru DPRD Kota Padang ini, apakah pembangunan melalui penganggaran tahun jamak ( multy year) ini lebih menguntungkan atau dengan dilaksanakan dengan dianggarkan setiap tahunnya saja , karena pembangunan ini menggunakan uang rakyat, " pungkasnya. (inf)

Pesan Sang Bapak di Ultah ke-8, "Iqrar Permana Nusantara "
Wednesday, July 24, 2019

On Wednesday, July 24, 2019

Nalkoto (baju merah)bersamaan keluarga merayakan Ultah Iqrar Permana Nusantara ke- 8

Infonusantara.net
Nal Koto: Malam ini Aku pulang bekerja lebih cepat dari malam sebelumnya. Penat dan letih karena belum mandi mulai terasa menghinggapi sekujur tubuh. Sesekali tangan ku hinggap tuk menggaruk muka, telingga dan kaki, karena gatal (kurapan kali ya, hehehe)

Maklum, sebagai buruh yang selalu berkutat dengan pencari dan penyampai informasi,  membuat aku dituntut tidak mempunyai jadwal pulang yang tetap seperti orang kantoran.

Terkadang, ada terselip rasa iri dihati, kala melihat orang-orang, sudah bisa berkumpul dan bercengkerama dengan anak dan isterinya. Sementara Aku, masih saja sibuk berkutat dan keluyuran dengan teman-teman seprofesi (waduh.... rada baper nih)

Seperti hari biasa, motor bebek tunggangan yang Ku lendarai dan selalu setia menemani ku telah sampai dirumah. Lalu motor kusandarkan dan memarkirnya dihalaman rumah.

Selang beberapa saat motor Ku parkir, tiba-tiba dari pintu rumah sudah terdengar sautan lembut dari isteri Ku.

"Baru pulang pa,, kata nya dengan suara manja, oh iya si Adek (Iqrar Permana Nusantara), hari ini ulang tahun, tapi Ia ndak mau pakai kue ulang tahun, mau nya ke Mac Donald,".  ucap isteri Ku, sembari bergelayut dipundak tuk menemani Ku masuk ke dalam rumah.

Aku pun membalasnya hanya dengan senyuman, sebab, rada bingung juga, mo jawabnya, karena disodori dengan pertanyaan yang bertubi, (ngak pakai rem kali he hehehe)

Sebenarnya aku pun telah menduga bakal disambut dengan pertanyaan seperti itu. Apalagi hari ini adalah hari yang sangatlah penting bagi keluarga ku. Dimana pada hari ini, satu-satu nya putra kesayangan Ku yang bernama "Iqrar Permana Nusantara" merayakan hari kelahirannya kedunia yang penuh warna ini dan akan menginjakkan usia nya yang ke 8 tahun.

Beberapa saat, kami berdua masuk kedalam rumah. Ditengah ruangan, Ku lihat anggota keluarga kecilku (Putra dan Putri ku) tengah duduk dan menatap Ku dengan wajah harapan menunggu jawaban atas pertanyaan isteri Ku tadi (sepertinya telah di seting)

Namun sebelum menjawab, Aku hempaskan dulu badan ini ke kursi, lalu meraih gelas berisi segelas air putih yang selalu disediakan isteri Ku diatas meja setiap kali pulang kerja.

Sesaat Aku terdiam, sambil melepas lelah, ku tatap mereka satu persatu, sedangkan sejuknya air yang masuk kedalam kerongkongan, terus mengalir dan menyegarkan tubuh.

Lalu Ku berdiri, dan mendekati Putra Ku, sambil merangkul nya, kudekap dan kutatap kedua matanya yang polos. Dengan suara lirih dan perlahan, kubisikan ditelinga nya ucapan selamat ulang tahun, lalu mencium kedua pipinya yang masih imut dan menggemaskan.

“Selamat ulang tahun ya nak, jadi anak yang sholeh, berbhakti kepada orangtua, selalu ingat Allah dan jangan sombong” ucap ku dengan penuh kasih sayang.

Dengan setengah gelagapan, Iqrar pun menjawab do'a Ku.
"Iya Pa, aamiin ya rabbal alamin,” jawabnya dengan senyuman lebar, Do'a kan selalu kita sekeluarga selalu sehat dan dilindungi Allah ya Pa.

Rasa haru menyesak kedalam hati Ku, karena tidak mengira menerima jawaban yang sama sekali tidak diduga.
Secara serempak kami pun meng amini jawabannya.

Akhirnya, setelah mandi dan beres-beres semuanya, kami pun memenuhi permintaan nya tuk merayakan hari ulang tahun nua pergi ke Mac Donald di Jln A. Yani Kota Padang.

Nalkoto

1 Oktober 1945 Resmi Ditetapkan Sebagai Hari Jadi Sumatera Barat
Tuesday, July 23, 2019

On Tuesday, July 23, 2019

Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim saat menandatangani Nota Kesepakatan Perda Hari Jadi Sumbar beserta yang lainnya
Infonusantara.net - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah resmi menetapkan tanggal 1 Oktober 1945 sebagai Hari Jadi Sumbar. Penetapan itu dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD Sumbar bersama Pemerintah Provinsi (Pemrov) yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar Alwis.

Dipilihnya 1 Oktober 1945 sebagai hari jadi Sumbar, karena dinilai paling relevan dengan perjalanan penting sejarah Sumbar.

Ketua DPRD Sumbar, Hendra Irwan Rahim mengatakan tanggal 1 Oktober 1945 adalah momen saat pembentukan keresidenan Sumbar. Pada saat itu digelar rapat KNID-SB (Dewan Perwakilan Rakyat) yang dipimpin oleh Moh. Syafei, DR. Moh. Jamil dan Rasuna Said.

Lebih lanjut Hendra Irwan Rahim menyebutkan, rapat memutuskan untuk membentuk kembali, dan mengambil alih kekuasaan Keresidenan Sumbar dari penjajah Jepang. Selain itu juga memilih dan menetapkan Moh. Syafei sebagai residen Sumatera Barat.

“Pada momen ini ada nilai-nilai dan semangat yang dapat menjadi sumber motivasi dan kebanggaan masyarakat, yaitu pengambilan kekuasaan pemerintahan keresidenan dari Jepang oleh pemuda dan pemudi Sumatera Barat,” ujar Hendra Irwan Rahim,Senin

Hendra Irwan Rahim menegasakan perlu adanya Hari Jadi Sumbar. Bukan hanya selain untuk ada momen yang bisa diperingati setiap tahunnya, namun terpenting adalah, untuk meningkatkan rasa kebanggaan dan cinta terhadap daerah.

“Adanya hari jadi ini, juga merupakan penegasan marwah Sumatera Barat sebagai provinsi di NKRI,” ujarnya,Senin(22/7/2019)

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar, Alwis yang menghadiri Rapat Paripurna DPRD Sumbar tersebut mengatakan Perda Hari Jadi Sumatera Barat ini adalah Perda inisiatif DPRD Sumbar.

“Semoga Perda ini menjadi kebanggaan, menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan dari masyarakat terhadap daerahnya serta menjadi sumber motivasi untuk membangun Sumatera Barat ini,” kata Alwis.

Dilanjutkan Alwis, diharapkan Hari Jadi Sumatera Barat ini diperingati setiap tahunnya dengan melibatkan masyarakat Sumbar. (inf)

BNNP Sumbar: Pemberantasan Narkoba Tinggal Meningkatkan Peranan Semua Pihak
Sunday, July 21, 2019

On Sunday, July 21, 2019


Infonusantara.net - Badan Nasional Narkotika (BNN) Provinsi Sumbar menegaskan, sudah melakukan tindakan secara preventif dan represif dengan melaksanakan fungsi pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantasan ke semua lini dalam upaya pemberantasan narkotika dan obata-obatan berbahaya (Narkoba). 

“Kita juga sudah melakukan tindakan preventif dengan berbagai cara dan teknik. Salah satu yang dilakukan yakni ‘Deklarasi Millenial Nagari Bersinar.’ BNN Sumbar terus berupaya keras menekan angka penyalahgunaan dan peredaran Narkoba di Sumbar,” ungkap Kepala BNNP Sumatera Barat, Brigjen Pol Khasril Arifin dalam klarifikasi tertulis yang diterima, Sabtu (20/7/2019) malam.   

Selain itu, Khasril memastikan, BNN Sumbar beserta seluruh jajaran, akan terus melakukan upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Sumbar dengan segala kemampuan yang ada.  

“Sumbar memang pernah tercatat sebagai provinsi dengan angka kejahatan penyalahgunaan dan peredaran Narkoba cukup besar di Indonesia. Namun, angka prevalensi tahun selanjutnya menunjukan penurunan berdasarkan survey tahun 2015, 2016, 2017, 2018,” terang Khasril. 

“Angka prevalensi peredaran Narkoba di kalangan pelajar dan pekerja memang tinggi. Namun, Sumbar bukan lah provinsi dengan sebaran terbanyak peredaran Narkoba,” tambah Khasril menerangkan. 

Selain itu, terang Khasril, Pemprov Sumbar juga sangat mendukung pemberantasan Narkoba di Ranah Minang ini. Salah satu bentuk dukungannya, telah diwujudkan dalam sebuah Peraturan Daerah (Perda) No 9 Tahun 2019 tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya.  

“Dengan adanya Perda 9 Tahun 2019 ini, sebenarnya tinggal meningkatkan peranan semua pihak dalam pemberantasan Narkoba. Bukan hanya BNN saja,” tegasnya. 

Selain itu, Khasril memastikan, upaya pemberantasan peredaran Narkoba secara komprehensif, BNN selalu menyertainya dengan riset sehingga hasilnya bisa lebih optimal lagi. “Setiap tahun kita melakukan riset,” terangnya.  

“Kita juga telah berhasil mengungkap jaringan peredaran Narkoba sebagai wujud tindakan represif. Mulai dari penangkapan pengedar Narkoba lintas provinsi hingga lintas negara yang melibatkan warga binaan Lapas Pariaman, berhasil kita ungkap,” terangnya. (rls)

Yofialdi: Ayo Duduk Bersama Merumuskan Kebijakan Terintegrasi Berantas Tingginya Peredaran Narkoba di Sumbar
Saturday, July 20, 2019

On Saturday, July 20, 2019

Ketua Himpunan Masyarakat Anti Narkoba Republik Indonesia (HIMABA RI) Sumbar, Yofialdi
Infonusantara.net - Badan Nasional Narkotika (BNN) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Sumbar, belum mengambil peran secara optimal sebagai lembaga preemtif (antisipasi) dan preventif (pencegahan), dalam menekan angka penyalahgunaan dan peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) di Sumbar.

Selain itu, metode yang digunakan dalam melakukan tindakan preemtif dan preventif nyaris tak berubah, belum mengikuti gaya hidup anak-anak milenial yang jadi sasaran utama pengedar Narkoba dewasa ini. Dengan suntikan dana segar dari APBD setiap tahunnya, semestinya metode antisipasi dan pencegahan bisa dirancang dengan mengikuti gaya hidup kaum mileneal itu.

Penilaian itu disampaikan Ketua Himpunan Masyarakat Anti Narkoba Republik Indonesia (HIMABA RI) Sumbar, Yofialdi dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (19/7/2019). Pernyataan ini tak lepas dari lemahnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Sumbar.

Penilaian lemahnya P4GN ini, ungkap Yofialdi, merujuk angka kejahatan penyalahgunaan dan peredaran Narkoba di Sumbar yang terus meroket setiap tahunnya. Pada 2018 --berdasarkan data potensi desa (Podes) 2018 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS)--, penyalahgunaan dan peredaran Narkoba mencapai angka 37 persen, tumbuh 23,1 persen dalam kurun empat tahun yang masih berada di angka 14,7 persen (2014).

“Sumbar jadi provinsi dengan sebaran terbanyak peredaran Narkoba. Secara nasional pada 2018 lalu, kalangan pelajar di 13 provinsi, prevalensi peredaran Narkoba mencapai angka 3,2 persen atau setara 2.297.492 orang. Dari kalangan pekerja sebesar 2,1 persen atau sekitar 1.514.037 orang. Ini sangat mengkhawatirkan,” ungkap Yofialdi mengutip data yang dilansir BNN pada peringatan HANI 2019 lalu.

Yofialdi memandang, tema peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2019 “Milenial Sehat Tanpa Narkoba Menuju Indonesia Emas,” sebuah gagasan yang perlu dirumuskan dalam bentuk program dan kegiatan yang lebih kongkrit oleh BNN provinsi dan kabupaten/kota di Sumbar.

“Ayo duduk bersama merumuskan kebijakan pemberantasan dan peredaran Narkoba di Sumbar. Tanpa kebijakan yang terintegrasi, energi kita akan habis untuk memadamkan apinya saja, tanpa pernah menyelesaikan akar persoalannya,” terang Yofialdi.

“Data Podes 2018 BPS ini mencatat, desa/kelurahan yang ada kejadian penyalahgunaan/peredaran narkoba. Dalam kasus Sumbar, lebih dari sepertiga desa/kelurahan ada penyalahgunaan atau peredaran narkobanya. Angka statistik ini mengkhawatirkan kita semua,” tambah Yofialdi.

Yofialdi kemudian mengutip hasil riset BNN bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang hingga kini masih berlangsung, dimana prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada kurun 2014-2017 terjadi kenaikan signifikan. Muncul angka prevalensi 1,7 yang berarti, setiap 100 orang Indonesia, sekitar dua orang di antaranya mengonsumsi narkoba.

“BNN provinsi maupun kabupaten/kota, semestinya segera melakukan riset bersama untuk mencari tahu penyebab tingginya penyalahgunaan narkoba ini di Sumbar. Hasil riset itu, nantinya dijadikan rujukan untuk melakukan langkah-langkah preemtif dan preventif,” pinta Yofialdi.

Yofialdi tak menampik, tingginya angka penyalahgunaan Narkoba di Sumbar ini, tak lepas dari keberhasilan jajaran Polri di Sumbar dalam melakukan tindakan represif. Di antara penindakan Narkoba yang menonjol, penangkapan pengedar sabu lintas provinsi dengan barang bukti seberat 6,83 Kg pada 4 Juli 2019 lalu. Kemudian diikuti penangkapan narkoba jenis ganja seberat 38 Kg pada 6 Juli 2019.

Lalu, juga ada pengungkapan perdagangan Narkoba lintas negara oleh Polda Sumbar, yang dikendalikan dari Lapas Kelas II Karan Aur, Pariaman pada 21 Juni 2019 lalu. Hasil penelusuran, Narkoba itu ternyata dipasok dari Malaysia yang kemudian dibawa melalui jalur darat ke Sumbar via Sumut. 

“Kita berterima kasih pada jajaran Polri yang telah berusaha keras memberantas Narkoba. Namun, tak mungkin selamanya Polri kita biarkan jadi ‘pemadam kebakaran.’ Mari kita berantas Narkoba ini secara komprehensif dan terpadu,” ajaknya. (relis)

2020, Gedung Baru DPRD Kota Padang Segera Dibangun Melalui Penganggaran Multiyear APBD 2020
Saturday, July 20, 2019

On Saturday, July 20, 2019

Ketua DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti 
Infonusantara.net, -Pembangunan gedung baru DPRD Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), di kawasan Aia Pacah yang  telah direncanakan beberapa tahun lalu  akhirnya kembali dianggarkan sekitar Rp.150 miliar melalui penganggaran tahun jamak ( multy year) APBD 2020.

Ketua DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti mengatakan , antara DPRD dan  Pemko Padang telah melakukan penandatanganan nota kesepakatan KUA -PPAS APBD tahun 2020 sekaligus penandatanganan kesepakatan bersama untuk pembangunan gedung baru kantor DPRD Kota Padang di Kawasan Aia Pacah dengan penganggaran tahun jamak (multy year)  dimulai pada tahun 2020 nanti, " katanya, Jum'at ( 19/7)  dari ruang kerjanya. 

Sebelumnya rencana pembangunan gedung baru DPRD Kota Padang dengan sistem multy years di Aia Pacah itu batal di anggarkan dalam APBD 2017, walaupun sempat dibicarakan sebelumnya pada pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) KUA - PPAS APBD 2017 lalu. 

Hal tersebut dikarenakan memang pembangunan Kota Padang pada 2017 lalu itu lbih difokuskan pada pembangunan yang masuk tahun jamak seperti penyelesaian Pasar Inpres pasar raya Padang. 

"Pada saat itu untuk pembangunan didahulukan yang lebih prioritas dan mendesak, makanya untuk pembangunan gedung baru DPRD Kota Padang ini tidak jadi dilaksanakan," jelasnya. 

Ia mengatakan besaran anggaran untuk pembangunan gedung baru DPRD Kota Padang tersebut tidak masalah karena yang terpenting pembangunan kantor baru DPRD Padang itu kembali dianggarkan dan benar-benar dapat terealisasi. 

Untuk pembangunan gedung baru DPRD Kota Padang ini kata Elly Thrisyanti, insya allah hanya tinggal melaksanakan apa yang telah di bahas sebelumnya baik itu 
Detail Engineering Design (DED), lokasi, Landscape dan lainnya.

Penganggaran tersebut benar-benar diperlukan karena pembangunan kantor baru DPRD Padang sifatnya sudah mendesak. Hal itu disebabkan gedung DPRD Padang yang berada di Jalan Sawahan saat ini sudah tidak representatif, apalagi ketersediaan lahan parkir kendaraan roda empat yang tidak lagi memadai.

"Kalau sudah ada paripurna, mobil parkir menumpuk di badan jalan depan gedung DPRD, ini kan juga merugikan pengguna jalan lainnya," ungkap Ketua DPRD Kota Padang ini 

Sementara anggota Komisi III DPRD Kota Padang Wismar Panjaitan mengatakan, seharusnya tidak ada lagi alasan untuk tidak membangun gedung baru DPRD Padang, sebab lahan untuk pembangunan sudah tersedia. "Tidak ada lagi alasan penundaan pembangunan," pungkasnya. (inf)

Rumah Kelahiran Pahlawan Nasional Bagindo Aziz Chan Resmi Jadi Museum
Saturday, July 20, 2019

On Saturday, July 20, 2019


Infonusantara.net, PADANG – Rumah tempat kelahiran Pahlawan Nasional Bagindo Aziz Chan diresmikan menjadi museum, Kamis (18/07/2019). Peresmian ditandai dengan peninjaaun pertama oleh Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dan pengguntingan pita oleh Sekretaris Daerah Amasrul didampingi jajaran pimpinan OPD.

Walikota Mahyeldi mengatakan, bangunan bersejarah ini salah satu cagar budaya yang ada di Kota Padang. Keberadaannya dapat dijadikan destinasi edukasi sembari membangkitkan semangat patriotisme dan rasa nasionalisme bagi generasi bangsa.

“Bangunan bersejarah ini kita jadikan destinasi wisata edukasi untuk membangkitkan semangat patriotisme dan rasa nasionalisme generasi bangsa,” kata Mahyeldi.

Menurut Mahyeldi, kawasan rumah yang terletak di Alang Laweh itu digagas menjadi kawasan budaya. Penataannya bisa disinkronkan dengan beberapa bangunan yang mendukung, termasuk masjid dan hotel Grand Zuri yang ada di depannya.

“Kawasan ini akan ditata sebagai kawasan budaya berkolaborasi dengan beberapa bangunan lain seperti masjid dan hotel,” ujar Mahyeldi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Kota Padang, Arfian mengungkapkan, revitalisasi bangunan rumah tempat kelahiran Walikota Padang kedua ini sudah dilakukan sejak 2017 lalu. Untuk persiapan menjadi museum dilakukan dengan pengumpulan arsip – arsip terkait Bagindo Aziz Chan.

“Pengumpulan arsip didapat dari pihak keluarga dan yang ada di Pemko Padang sendiri,” katanya.

Sekilas tentang Pahlawan Nasional Bagindo Aziz Chan, dilahirkan di Alang Laweh Padang, 30 September 1910 – meninggal di Padang, 19 Juli 1947 pada umur 36 tahun.

Bagindo Aziz Chan merupakan Walikota Padang kedua setelah kemerdekaan yang gigih menentang Belanda. Bagindo Aziz Chan, dilantik pada tanggal 15 Agustus 1946 menggantikan Mr. Abubakar Jaar. Ia gugur dalam usia 36 tahun ditembak Belanda di Simpang Kandih, Kampung Lapai. Jasadnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Bahagia, Bukittinggi.

Melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 082/TK/2005, tanggal 7 November 2005, Bagindo Aziz Chan menerima Bintang Maha Putera Adipradana dan Gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 9 November 2005.(hms)

Dijerat Pasal Berlapis Remaja Pemilik  Ekstasi di Aceh Terancam Hukuman Mati
Saturday, July 20, 2019

On Saturday, July 20, 2019


Infonusantara.net - M (19) remaja pemilik pabrik ekstasi di Desa Alu Garut, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, terancam hukuman mati.

Atas kepemilikan pabrik dan 2.000 butir ekstasi itu, remaja asal Desa Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Aceh, dijerat pasal berlapis.

Direktur Narkoba Polda Aceh, Kombes Pol Muhammad Anwar dalam konferensi pers di Mapolres Lhokseumawe, Kamis, 18 Juli 2019, menyebutkan, tersangka dijerat Pasal 12 ayat 2 Jo Pasal 113 ayat 2, jo Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 115 ayat 2, UU No 35 tahun 2009 tentang Narkoba.

“Dari semua pasal itu, ancamannya mulai dari pidana mati, pidana seumur hidup, pidana penjara minimal lima tahun dan maksimal 20 tahun serta denda paling sedikit Rp 1 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar,” jelas Kombes Pol Muhammad Anwar.

Dia menyebutkan, polisi juga memburu tiga teman pelaku berinisial B, J, dan D. Ketiganya, menurut pengakuan tersangka, adalah teman untuk memproduksi ribuan ekstasi yang kini disita petugas. Dalam sepekan, mereka memproduksi ekstasi maksimal 3.000 butir.

“Rata-rata bisa diproduksi 2.000 butir per minggu,” sebutnya.

Dia menyebutkan, ketiga pelaku yang masih buron telah dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO) Polda Aceh.

“Kita kejar sampai ketemu. Saya imbau masyarakat terus mendukung polisi memberantas narkoba,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap M dengan barang bukti 2.000 butir ekstasi. Barang haram itu hasil produksi di pabrik ekstasi tradisional di pedalaman Kabupaten Aceh Utara.

Source: kompas.com

Kronologi Penangkapan Nunung dan Suaminya
Saturday, July 20, 2019

On Saturday, July 20, 2019

viva.co.id

Tri Retno Prayudati alias Nunung ditangkap kepolisian terkait penyalahgunaan narkoba. Dalam keterangan yang tersebar ke media terungkap kronologi penangkapan mereka. 
Infonusantara.net- Nunung dan suami ditangkap di kediamannya pada, Jum'at 19 Juli 2019, pukul 13.15. Awalnya polisi menangkap pria berinisial HM alias H. Berdasarkan keterangan dari Kasubdit 1 Ditresnarkoba PMJ, Jean Calvijn Simanjuntak, Nunung memesan sabu dan diantar ke rumah.

"Hasil interogasi tersangka 1 (HM), pukul 12.30 WIB, menyerahkan narkoba pesanan tersangka 3 (Nunung) di depan rumahnya," tulis keterangan dari Jean Calvijn Simanjuntak.

Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, Nunung dan suami bisa memesan sabu dari pria berinisial HM sebanyak 10 kali dalam tiga bulan. Menurut keterangan polisi, sabu yang telah dibeli sempat dibuang ke kloset.

Polisi melanjutkan melakukan cek urine dan hasilnya positif. Polisi sampai saat ini masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut. 

Source :viva.co.id 

Pakai Sabu, Komedian Nunung Ditangkap Bersama Suami
Saturday, July 20, 2019

On Saturday, July 20, 2019

Komedian Nunung Srimulat
Infonusantara.net  – Lagi-lagi, dunia hiburan Tanah Air dihebohkan dengan kasus narkoba. Kali ini, Tri Retno Prayudi atau yang akrab disapa Nunung, ditangkap pihak kepolisian.

Komedian wanita itu ditangkap oleh Ditres Narkoba Polda Metro Jaya bersama dengan sang suami di kediamannya kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

"Telah diamankan pasangan suami istri komedian Nunung di rumahnya Jalan Tebet Timur Jakarta Selatan pada hari Jumat, 19 Juli 2019, jam 13.15 WIB," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dihubungi, Jumat malam.

Argo mengatakan Nunung dan suami terbukti positif menggunakan sabu. Ditemukan juga barang bukti berupa sabu seberat 0,36 gram. 

"Diamankan satu klip sabu 0,36 gram, hasil test urine positif narkotika," lanjutnya.

Hingga saat ini, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai kronologi penangkapan dari komedian yang melejit lewat sinetron Si Doel Anak Sekolahan. 

Source: viva.co.id