PILIHAN REDAKSI

Kedapatan Transaksi Narkoba, Warga Halaban Ditangkap Polisi

INFO|Payakumbuh - Komitmen memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkotika terus di gaungkan oleh Sat Narkoba Polres Payakumbuh, setelah...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Kota Padang Butuh Pemimpin Yang Bisa Lakukan Pemerataan Pembangun Daerah Pinggiran
Selasa, Februari 06, 2018

On Selasa, Februari 06, 2018

Kondisi Jembatan Pasie Nan Tigo Putus Pasca Banjir Bandang 2015 
Infonusantara ,PADANG - Kota Padang memang sudah menggeliat pembangunannya seperti Pasar Raya Padang, Kawasan Wisata Pantai Padang, Muaro Lasak. Namun perlu diingat masih banyaknya daerah pinggiran yang perlu diperhatikan pemerintah kota padang dalam segala aspek dan tentu harus perlu juga di sokong melalui anggaran pusat.

Anggota DPRD Kota Padang dari daerah pemilihan Padang I Kecamatan Koto Tangah, Wismar Panjaitan mengatakan,  perlunya pemerataan pembangunan di Kota Padang. Kami menginginkan adanya pemerataan pembangunan di Kota Padang dan selama ini kami lihat pembangunan hanya difokuskan di pusat kota," ujar politisi PDI Perjuangan ini, Selasa (6/2)

Menurut Wismar  masyarakat pinggiran Kota Padang, seperti Koto Tangah,  Kuranji,  Bungus Teluk Kabung dan daerah lainnya juga perlu sentuhan pembangunan. Daerah-daerah itu tak hanya memiliki potensi di bidang pertanian, tetapi juga di bidang pariwisata.

Bisa kita melirik seperti di daerah Pasia Jambak di Koto Tangah,  dan Lubuk Tampuruang di Kuranji. Objek-objek wisata di daerah pinggiran tersebut juga butuh sentuhan, sehingga menarik wisatawan berkunjung ke sana," ujarnya

Jika potensi di daerah pinggiran itu dikelola dengan baik,  maka akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat. Ia mengatakan,  jangan sampai daerah pinggiran kota merasa dianaktirikan. Karena masyarakat di daerah pinggiran tersebut adalah warga Kita Padang juga.

"Kota ini butuh pemimpin yang paham potensi kota ini secara keseluruhan. Seorang pemimpin yang tidak hanya mampu membangun pusat kota, tetapi juga daerah pinggiran kota," ungkap  Ketua Fraksi Perjuangan Bangsa DPRD Kota Padang. 

Sementara Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang, Delma Putra menegaskan, tugas seorang wali kota bukan menjadi tukang sapu di jalanan. Kalau menyapu di jalanan itu sudah ada dinas teknis yang mengurus. Tetapi sebagai seorang kepala daerah harus mampu mengait dana dari pusat APBN,  "ujarnya.

Menurutnya pembangunan di kota ini masih banyak yang belum terealisasi, apalagi di daerah pinggiran. Kalau hanya mengandalkan dana APBD mana bisa. Dana APBD itu terbatas. Kita harus bangun insfrastruktur kota ini dengan dana APBN. Makanya, kita butuh wali kota yang mampu mengait dana dari pusat. Ia menilai wali kota saat ini belum memiliki kemampuan mengait dana dari pusat," tegasnya. 

Saat ini kata Delma, pasca banjir bandang saja di Pasia Nan Tigo Koto Tangah yang mengakibatkan jembatan putus, tak mampu dibangun kembali. Padahal, jembatan itu putus dan rusak sudah sejak tahun 2015. 

"Saya contohkan saja jembatan Pasie Nan Tigo yang putus sejak Mei 2015 oleh banjir bandang. Hingga saat ini tidak ada realisasi pembangunannya. Padahal, jembatan Pasie Nan Tigo itu memiliki fungsi yang sagat vital, yaitu menghubungkan dua kampung,"  jelasnya.

Disamping itu, sesuai program unggulan wali kota terkait pariwisata, Pantai Pasie Jambak juga merupakan objek wisata pantai. Namun ke Pasia Jambak dibutuhkan jembatan itu. Dan untuk membangun kembali jembatan Pasie Nan Tigo tersebut, jelas Delma lagi, dibutuhkan dana Rp5 miliar. Dan itu tidak mungkin didanai oleh dana APBD, tetapi harus melalui dana APBN.

 "Tapi sama-sama kita lihat kenyataanya, sampai saat ini tidak ada realisasinya. Makanya kami lihat wali kota saat ini tidak mampu mengait dana dari pusat," ungkapnya.(In7).



PPWI Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Kembali Samsul Rizal Sebagai Rektor Unsyiah
Senin, Februari 05, 2018

On Senin, Februari 05, 2018

Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng Terpilih Kembali sebagai Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, periode 2018-2022. 

Infonusantara, JAKARTA - Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Nasional bersama seluruh anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) se-Nusantara dengan tulus dan berbangga hati menyampaikan ucapan Selamat dan Sukses kepada Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng yang terpilih kembali sebagai Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, periode 2018-2022. 

Untuk pengetahuan kita bersama, Prof. Samsul yang menyelesaikan pendidikan pascasarjana dan doktoralnya di Jepang itu, saat ini juga menjabat sebagai Ketua DPD PPWI Aceh dan berdasarkan hasil Kongres Nasional PPWI November 2017 lalu, beliau ditetapkan sebagai salah satu dewan penasehat di kepengurusan nasional PPWI periode 2017-2022.

Kita iringi penugasan beliau sebagai Rektor Unsyiah dengan doa dan harapan semoga senantiasa sehat dan penuh semangat dalam mengemban amanah yang dipercayakan kepada Tokoh Pendidikan Aceh yang telah berhasil membawa Unsyiah menjadi salah satu universitas terbaik di negeri ini.

"Sekali lagi Selamat dan Sukses Prof. Samsul Rizal," kata Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, Senin (5/2/2018) di Jakarta.

Sebagaimana diketahui, bahwa Samsul Rizal kembali terpilih sebagai Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) periode 2018-2022 untuk kedua kalinya. Ia berhasil menyisihkan dua calon lainnya, yaitu Syafruddin dan Syahrul. 

Samsul Rizal terpilih dalam Rapat Senat yang berlangsung tertutup di Balai Senat Gedung Rektorat Unsyiah, Banda Aceh, pasa Senin 5 Febuari 2018. Proses pemilihan dipimpin langsung oleh Faisal selaku Ketua Panitia Pemilihan.

Dari jumlah total 125 suara, Samsul Rizal berhasil meraih 81 suara. Sementara rivalnya yakni, Syahrul memperoleh 41 suara yang kemudian disusul Syafruddin yang hanya mendapatkan tiga suara.

Pemilihan Rektor Unsyiah tersebut dilakukan oleh 81 anggota Senat Unsyiah dari 82 orang yang ada. Prosesi pemilihan juga dihadiri Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi yang dikuasakan kepada Agus Indarjo, selaku Sekretaris Dirjen Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti. [JML/Red]

Belum Ada Kejelasan Pemilihan RT dan RW, Apakah Perda No.32 Tahun 2002 Tak Berlaku di Kampung Pondok
Senin, Februari 05, 2018

On Senin, Februari 05, 2018

Kantor Lurah Kampung Pondok Kecamatan Padang Barat 
Infonusantara, PADANG - Warga RW 03 Kelurahan Kampung Pondok terus mendesak pihak LPM dan kelurahan untuk kembali dilakukan pemilihan ulang ketua RW. Desakan itu dilatarbelakangi mengingat telah habisnya masa bakti ketua RW lama dan hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Padang No. 32 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pembentukan LPM Kelurahan, RW dan RT.

Hal itu juga didasari dengan pasal 23 ayat 1 pun telah disebutkan bahwa masa bakti pengurus RW selama tiga tahun. Sementara pada ayat 2 pun juga menerangkan, bahwa Ketua RW dapat dipilih kembali untuk satu kali masa bakti pengurus berikutnya.

Kemudian pengaplikasian peraturan inilah yang menjadi tanda tanya besar dikalangan warga, apakah peraturan tersebut tidak berlaku untuk kawasan Kampung Pondok. Sebab, ketua RW yang sekarang yakni Kok Ming, telah menjabat lebih dari sepuluh tahun dan belum pernah dilakukan pergantian.

Tentu kondisi ini akan menjadi polemik untuk kesejahteraan dan kerukunan warga. Sementara warga sendiri pun tidak lagi sepaham dengan kebijakan dari ketua RW tersebut.

Terkait keluhan warga ini, telah dilakukan musyawarah beberapa waktu lalu. Dalam musyawarah tersebut, pihak LPM dan kelurahan setuju untuk dilakukan pemilihan ulang. Kemudian pemilihan pun telah dilakukan oleh perangkat RT berdasarkan perintah LPM.

Berdasarkan kesepakatan itu, LPM pun telah menunjuk Gusman untuk mendampingi masyarakat dalam pemilihan dan ditandatangani langsung oleh Ketua LPM sendiri. Tetapi hanya untuk RT 01 dan RT 02, sementara RT 03 dan 04 masih menunggu untuk dilakukan pemilihan.

"Jika LPM tidak mengakui telah menandatangi hasil pemilihan, saya siap menjadi saksi apabila dibutuhkan. Sebab, saya sendiri yang langsung mendampingi warga dalam pemilihan tersebut" sebutnya, Senin (5/2).

Sementara ketua RT 03 RW 03, Subandi mengaku telah mendatangi LPM dalam penandatanganan pemilihan di RT nya. Namun pihak LPM menyuruh saya menghadap menemui pihak kelurahan, dalam pertemuan di kantor lurah, sesuai perintah Kasi Pem jangan dilakukan pemilihan terlebih dahulu.

"Pada saat saya menanyakan pemilihan untuk RT saya, Kasi Pem, Yanuardi memerintahkan untuk menunggu. Alasannya yang bermasalah hanya di RT 01 dan 02. Sementara warga yang di RT saya, juga ikut mendesak dan siap untuk dilakukan pemilihan dan kenapa harus menunggu untuk pemilihan tersebut," katanya.

Tegasnya, dua kali ia mendatangi Kasi Pem, pihaknya menjawab hal yang sama yakni disuruh untuk menunggu. Sementara warganya telah sepakat untuk dilakukan pemilihan. "Kami RT 03 siap dilakukan pemilihan, namun kami terus disuruh untuk menunggu dan sabar dan saya melihat ada kongkalingkong dalam pemilihan ini," ujarnya.

Terpisah, Kasi Pem, Yanuardi menanggapi bahwa dalam pemilihan itu adalah tugas dan tanggungjawab LPM. Kemudian pada saat ditanyai mengenai pelaporan dilakukannya pemilihan untuk RT 03 dan 04, ia melempar bola kepada LPM selaku penanggung jawab.

"Silahkan saja hubungi ketua LPM terkait. Saya hanya menerima laporan dari LPM tersebut, apakah dilakukan pemilihan atau tidak," katanya.

Kemudian pada saat dikonfirmasi kepada ketua LPM kelurahan Kampung Pondok, Kartanialis Dt. Muncak menanggapi, bahwa pemilihan untuk RT 03 dan RT 04 dipersilahkan untuk dilakukan secepatnya, sesuai dengan aturan mainnya.

"Silahkan dilakukan pemilihan, dengan memasukkan nama-nama calonnya ke dalam kotak suara. kemudian setelah suara warga terkumpul, baru kita sah kan ketua RT dan RW baru di RW 03 Kampung Pondok," pungkasnya. (In7)

Kekompakan dan Rasa Kebersamaan IKW Makin Oke, Baik Suka dan Duka
Minggu, Februari 04, 2018

On Minggu, Februari 04, 2018

IKW Padang Dalam Acara Resepsi Pernikahan Anak Kemenakan Baim Imunk

INFONUSANTARA, PADANG -Rasa kebersamaan dan kekompakan Ikatan Kekeluargaan Wartawan (IKW) semakin terasa kental. Para praktisi online yang berhimpun di IKW komit untuk selalu bersama saat suka maupun duka.

Terbukti, di saat salah satu keluarga ditimpa kemalangan (musibah), yang lain selalu ada untuk menghibur. Hadir bersama-sama untuk bertakziah ke rumah duka, berkirim kaji (doa), jadi sitawa sidingin yang mentradisi.

Sebaliknya, disaat ada kabar gembira, yang lain turut merespons hangat dan ikut bergembira.


Kondisi ini terlihat saat puluhan jajaran anggota IKW yang turut memeriahkan pesta pernikahan Budi dan Vivi anak/keponakan dari Baim imunk pemimpin media www.infonusantara.net, malam ini,Sabtu (3/2) di Jln Berok Nipah, Kota Padang Provinsi Sumatera Barat.

Pada kesempatan itu, Baim Imunk selaku tuan rumah mengucapkan terimakasih kepada seluruh rekan rekan media yang tergabung dalam IKW yang telah turut serta meramaikan pesta pernikahan anak kemanakannya.

Baim mengakui, bahwa di IKW inilah Ia  dapat merasakan rasa persatuan, persaudaraan dan kekeluargaan dapat terjalin.

"Mudah-mudahan silaturahmi dan rasa kebersamaan ini dapat selalu terjalin dan dipertahankan selama-lamanya," Harapan Baim

Hadir pada kesempatan itu, pembina IKW Taf Chaniago (Pemimpin media www.impiannews.com) Ketua IKW Ecevit Demirel (Pemimpin media www.sumaterazone.com), Hendrizon (pemimpin media www.maklumatnews.com), Andre (Pemimpin mesia www.figur.com), Micke (Pemimpin media www.jurnalandalas.com), Eri (Pemimpin media www.persadanews.com), Indra Chan (Pemimpin media www.andalas-time.com), David (Pemimpin media www.laksusnews.com), Syafrizal Gan (Pemimpin media www.mediabenangmerah.com), Indra Tanamo (Pemimpin media www.tanamonews.com), Deni (Pemimpin media www.sumateraexecutive.com), Aan (Pemimpin media www.nusantaranews.net), Edi Prima (www.nusantaranews.net), Sukra (www.maklumatnews.com) dan Abrol (www.kupasnewa.com)
dan yang paling akhir dan menjadi kebanggaan Chairur (Pemimpin media www.sumbartoday.net). (IKW)

Penyelesaian Masalah Nanda Telambanua Tunggu Batas Tunjuk Tanah dari BPN.
Jumat, Februari 02, 2018

On Jumat, Februari 02, 2018

Pihak Pemko Lakukan .Pertemuan dengan Nanda Telambanua di Kantor Satpol PP Padang ,Jumat(2/2)

Nanda Telambanua, Mantan Atlet Angkat Berat Lifter Dunia 

INFONUSANTARA,PADANG -Permasalahan yang menimpa legenda angkat berat Indonesia Nanda Telambanua lambat laun mulai menampakkan titik terang. Hal tersebut diketahui setelah Pemko Padang melakukan rapat dengan pihak Nanda di Kantor Satpol PP Padang, Jumat (2/2).

Pertemuan itu dihadiri oleh Kasatpol PP Kota Padang Yadrison, Dinas PUPR Kota Padang, DPRKPP Kota Padang, Lurah Belakang Pondok dan turut mendampingi Ketua Aliansi Jurnalis Olahraga (AJO) Sumbar, l Ridho Syarlinto, anggota AJO, Almadi Dina, serta pihak terkait lainnya.

Dalam rapat itu Nanda Telambanua memaparkan, permasalahan dirinya dengan Sovia terjadi karena sang tetangga bernama Sovia menutup akses di mulut jalan keluar masuk kerumahnya di Jalan Kali Kecil II Nomor 1A RT02/04 Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat. Akibatnya kendaraan roda empat tak bisa lagi masuk kedalam rumahnya.

Kata Nanda, Sovia melakukan hal itu karena Sovia mengaku bahwa tanah itu merupakan tanah warisan Pusako Tinggi keluarga. Sehingga Sovia berhak untuk memagar jalan tersebut.

"Saya sendiri dan pihak kelurahan serta kecamatan sudah tanya Sovia langsung, kalau memang itu tanah warisan apa buktinya.Tapi Sovia hingga saat ini tak bisa tunjukkan buktinya. Kenapa akses masuk kerumah saya dihalang halangi. Kurang ajarnya Sovia, di pagar tersebut diletakkan taik kucing dan sampah rumah tangga," beber Nanda. 

Nanda juga mempertanyakan perihal status tanah tersebut karena status tanah tersebut dalam tata ruang Pemko Padang merupakan fasilitas umum. Sehingga sudah jelas Sovia melanggar Perda, dengan melakukan pemagaran di tanah Pemko Padang. 

Bagi Nanda apabila dalam tata ruang Pemko Padang tanah tersebut merupakan fasilitas umum, dia pun sangat bersedia untuk membongkar pintu gerbang yang dibangun di jalan masuk kerumahnya.  "Saya ingin masalah saya selesai. Jikalau memang pintu gerbang saya dibongkar Pemko, silahkan saja, tak masalah bagi saya, asalkan akses kerumah saya lancar," tegas pria yang pernah mengharumkan nama baik  Indonesia di cabor Angkat Berat pada era 1986 sampai 1996 ini. 

Dalam permasalahan ini, Nanda pun sudah satu tahun lebih bersabar untuk menyelesaikan permasalahan ini dan mengadukan ke pihak terkait, mulai dari mengadu kepada Ketua RT, Ketua RW, Lurah, Camat, DPRD Padang, Ombudsman hingga ke Walikota, dan juga hal ini sudah diketahui oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). "Mudah mudahan dengan pertemuan ini bisa jelas titik permasalahannya," harap Nanda

Informasi yang diperoleh media ini bahwasanya dari pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga sendiri sudah memberitahukan melalui WhatsApp (Wa) pribadi Nanda Telambanua bahwasanya Menteri Pemuda dan Olahraga melalui Sekretaris Menteri telah melayangkan tembusan surat dari Kemenpora ke Walikota Padang, Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan dan Tata Bangunan dan Perumahan serta Camat Padang Barat, dengan Nomor: 1263/SET. BII/I/2018, Tanggal 26 Januari 2018, dalam hal Kementerian mendukung penyelesaian permasalahan tersebut berkoordinasi dengan instansi - instansi terkait.

Dalam rapat tersebut, Kepala Bidang Penataan Bangunan Dinas PUPR Kota Padang Hasan Basri menjelaskan bahwa status tanah itu apakah fasilitas umum berbentuk jalan atau bukan, tergantung keputusan Batas Tunjuk Tanah dan Peta Wilayah yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN). 

Apabila memang tanah itu merupakan warisan Harta Pusaka Tinggi dari Keluarga Sovia didasarkan pada bukti bukti yang ada, maka Pemko Padang juga tidak bisa berbuat apa-apa. Lain soal apabila Nanda Talambanua memiliki dua hal penting yang dikeluarkan oleh BPN Padang, sehingga Pemko dengan sangat mudah mengeksekusi pagar kecil yang jadi penghambat itu. 

"Tanah ini statusnya fasilitas umum baru sebatas rencana tata ruang Pemko Padang. Taroklah itu tanah warisan Sovia, namun jika mendesak dan menyangkut hajat hidup masyarakat banyak, Pemko Padang bisa saja ganti untung tanah itu untuk dibuatkan fasilitas umum berupa jalan. Tapi kalau BPN sudah tegas mengatakan itu untuk fasilitas umum, pasti akan segera kita eksekusi," ujar Hasan Basri

Kasatpol PP Kota Padang Yadrison mengatakan permasalahan yang mendera Nanda Talambanua sebenarnya permasalahan yang kecil, apabila Nanda memiliki Batas Tunjuk Tanah dan Peta Ruang yang dikeluarkan Badan Pertanahan Nasional (BPN). 

"Satpol PP Padang tentu juga tidak bisa bertindak langsung mengeksekusi tanah tersebut sebelum keterangan dari BPN keluar. Karena kami takut akan berimplikasi pada tindakan hukum jika salah salah eksekusi. Apalagi masalah ini bukan domain sepenuhnya Satpol PP Padang," ucapnya. 

Untuk itu, pihak Keluarga Nanda diminta untuk bersabar hingga keluarnya Batas Tunjuk Tanah dari BPN. Karena dari sanalah dasar Satpol PP bisa bertindak.(In7).

Disbudpar Masih Mencari Informasi Melengkapi Benda Peninggalan Bagindo Aziz Chan
Jumat, Februari 02, 2018

On Jumat, Februari 02, 2018

Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan Pahlawan Nasional Asal Padang Sudah  Rancak.

Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan Pahlawan Nasional Asal Padang di Alanglaweh Koto Kelurahan Alanglaweh Kecamatan Padang Selatan 

INFONUSANTARA, PADANG -- Siapa yang tidak kenal dengan sosok pemimpin muda yang revolusioner, dengan sikapnya yang pemberani, konsisten dalam bertindak, berpendirian teguh, dan tidak pernah gentar menghadapi musuh, ya dia adalah Bagindo Aziz Chan, pahlawan nasional asal Padang.

Saat ini kita bisa melihat rumah kelahiran Bagindo Aziz Chan Walikota Padang kedua ini yang berada di Jalan Alanglaweh Koto RT 19 RW 5 Kelurahan Alanglaweh, Kecamatan Padang Selatan itu sudah selesai dilakukan renovasi.


Setiap pengunjung yang ingin singgah  ke Jalan Alanglaweh Koto RT 19 RW 5 di rumah kelahiran Bagindo Aziz Chan, pengunjung akan disambut oleh  sebuah rumah panggung kayu dengan kombinasi cat berwarna biru langit dan biru laut yang bersih.

Namun bagi pengunjung yang datang ke rumah kelahiran pahlawan nasional asal Padang ini belum bisa melihat barang - barang peninggalan beliau ( Bagindo Aziz Chan, red). Pada rumah ini terdapat ruang kosong dan empat bilik. Bagian depan dan belakang terdapat beranda dan semuanya masih kosong melompong.

"Belum ada barang peninggalan beliau di dalam. Rumah ini baru direnovasi. Mau masuk pun tidak ada yang bisa dilihat,” ungkap penjaga rumah, Burin(54) saat ditemui media ini di kediamannya, Jumat (2/1).
Sisi Belakang Rumah Kelahiran Bagindo Aziz Chan 
Rumah Wali Kota Padang kedua tersebut rencananya akan dikembalikan ke bentuk semula. Karena itu bentuk rumah panggung kayu dipertahankan. Rumah kelahiran Bagindo Aziz Chan ini direnovasi Lebaran tahun lalu. Ukurannya masih sama sekitar 10x20 meter persegi. Terdapat ruang kosong dan empat bilik. Bagian depan dan belakang terdapat beranda Bagindo Aziz Chan bersantai. Untuk sementara pagar besi rumah masih sering tertutup.

"Sebelum direnovasi rumah ini dikontrakan oleh keturunan beliau dan kemudian diambil alih oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang." Tujuan pengambil alihan untuk mengenang perjuangan Bagindo Aziz Chan di masa mendatang. Sosok Bagindo Aziz Chan akan terasa lebih dekat dengan melihat langsung benda-benda peninggalannya,"kata Burin.

Gapura Mesum Bagindo Aziz Chan di Jalan Alanglaweh Koto. 
Sementara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, Medi Iswandi membenarkan renovasi rumah bertujuan mengembalikan bentuk semula rumah kelahiran Bagindo Aziz Chan. Di 2018 ini kita dapat anggaran untuk mencari dan melengkapi segala furniture yang di gunakan dirumah kelahiran Bagindo Aziz Chan itu.

"Namun pihaknya membutuhkan waktu yang cukup lama, karena tidak semua saksi hidup mengetahui persis bentuk asli rumah kelahiran Bagindo Aziz Chan ini beserta semua furniture nya, baik itu tempat tidur, meja, kursi dan lain sebagainya. Anak beliau pun yang masih ada saat ini juga tidak tahu persis tentang hal ini, karena rumah tersebut sudah lama kosong," sebut Medi dari Pekanbaru yang lagi mengikuti kegiatan Apeksi, ketika dihubungi media ini melalui selulernya.

Sulitnya informasi tentang bentuk asli rumah, benda-benda peninggalan yang ada di dalam rumah menyulitkan kita untuk membuat replikanya. Makanya riset-riset terus dilakukan. Namun  foto-foto sudah dikirimkan pihak keluarga. Kami masih menunggu foto lainnya dan mencari informasi tentang benda-benda lainnya.

"Untuk itu, kita dari dinas sendiri belum  mau membuka rumah kelahiran Bagindo Aziz Chan ini karena isi dalam rumah ini belum lengkap. Kita tidak mau terjadi komplen nantinya dengan apa- apa replika yang kita hadirkan nanti," ungkap Medi Iswandi.

"Sepintas cerita Bagindo Aziz Chan mempertahankan kemerdekaan".

Bagindo Aziz Chan Menjadi seorang Wali Kota Padang di usia sangat muda(36), tidak membuatnya gentar untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sosok pemimpin yang revolusioner, dengan sikapnya yang pemberani, konsisten dalam bertindak, berpendirian teguh, dan tidak pernah gentar menghadapi musuh menjadikan Bagindo Aziz Chan sebagai seorang tokoh muda yang patut diteladani. Perjuangan dan pengorbanannya akan selalu menjadi inspirasi dan semangat juang bangsa ini terutama bagi generasi muda di Kota Padang.

Tepatnya di tahun 1947, Belanda yang membonceng pasukan Sekutu justru menggelar operasi militer yang dikenal dengan Agresi Militer Belanda. Hal ini tentunya melanggar Perjanjian Linggarjati untuk mengadakan gencatan senjata yang sudah disepakati kedua negara. Belanda mulai merencanakan untuk menyerang Pulau Jawa dan Sumatera pada 21 Juli 1947. Salah satunya adalah Kota Padang ( Ibu Kota Sumatera Barat) yang memiliki posisi strategis dan tentunya akan menguntungkan pihak Belanda jika berhasil menguasainya.

Meski pihak Belanda telah membujuk sang wali kota agar mau bekerja sama, justru Bagindo Aziz Chan menyatakan dengan tegas bahwa ia tidak akan pernah melepaskan Kota Padang yang sedang dipimpinnya. Akibat dianggap sebagai ancaman yang serius, akhirnya Bagindo Aziz Chan gugur setelah terjadi kontak senjata dengan Belanda pada tahun 1947. (In7).

Desri, Siap Menata Kota Padang Lebih Baik Seusai Aturan.
Kamis, Februari 01, 2018

On Kamis, Februari 01, 2018


Calon Wakil Wali Kota Padang, Desri Ayunda.

INFONUSANTARA, PADANG -- Penuh rasa kebersamaan dan keterbukaan antara Calon Wakil Wali Kota Padang Desri Ayunda bersama Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Padang dalam diskusi publik membahas program serta isu terkini yang terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat,  Kamis (1/2).

Diskusi santai tentang Kota Padang itu berlansung cair, semua pertanyaan dijawab secara lugas oleh Calon Wakil Walikota Desri Ayunda dengan penyampaian yang jelas dan terarah. Diskusi dipimpin oleh Sekretaris FWP DPRD Kota Padang, Agib Norman, dihadiri oleh wartawan media cetak maupun elektronik di Kota Padang.

Dalam diskusi itu Desri Ayunda mengatakan Padang sebuah kota menjadi pengharapan bagi masyarakat dan etalase Sumbar.

“Untuk itu, kita akan wujudkan dan laksanakan jika terpilih, keinginan ini sudah dari enam tahun yang lalu, saya sudah berupaya bagaimana bisa menjadi padang kota perdagangan , pendidikan dan destinasi pariwisata yang tertata dengan apik, ”ujar Desri.

Calon Wakil Wali Kota Padang, Desri Ayunda mengatakan, kedepan pembangunan Kota Padang harus taat aturan, harus sesuai dengan RTRW. Jika tidak, maka  banjir akan selalu menjadi langganan warga kota ini.

Ia melihat pembagunan saat ini sudah tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW). Misalnya saja di kawasan Khatib Sulaiman Padang, sesuai Perda RTRW Kota Padang, kawasan Khatib Sulaiman itu merupakan kawasan perkantoran ," ujar putra Koto Tangah ini.

Pembangunan Kota Padang tak hanya mewujudkan smartcity, kata Desri, namun juga harus berbasis lingkungan atau yang dikenal dengan konsep greencity, kota hijau.

"Disamping smartcity, kami ingin membangun kota ini menjadi kota hijau. Saya yakin, Pak Emzalmi dan saya akan mampu mewujudkan hal tersebut," sebut Desri didampingi didampingi Ketua F-KAN Pauh Eviyandri Rajo Budiman dalam kesempatan itu.

Calon Wakil Wali Kota Padang Desri Ayunda didampingi Ketua F-KAN Pauh Eviyandri Rajo Budiman bersama Forum Wartawan Parlemen DPRD Padang 

Tentang penataan lingkungan, apabila aturannya jelas dan dijalankan dengan baik, maka Kota Padang ini akan tertata dengan baik. Dan ini adalah salah satu program kerja terutama penataan lingkungan, yang tengah dirancang dengan pasangannya, merupakan program yang mengutamakan untuk kemajuan Kota Padang dan kepentingan masyarakat.

Sementara terkait peningkatan pariwisata, menurut Desri, untuk pengembangan pariwisata Kota Padang merupakan prioritas utama dari program kerjanya apabila terpilih. Karena dia melihat, Kota Padang mempunyai pantai yang bagus, tentu itu perlu dimanfaatkan dengan baik.

Selain itu kata Desri, pariwisata tak hanya kawasan pantai Padang saja, masih banyak lokasi wisata pegunungan yang belum tersentuh oleh pemerintah ini juga patut kita dorong yang belum tersentuh pemerintah.

"Mudah-mudahan, dengan izin Allah SWT, keinginannya bersama bapak Emzalmi untuk menata Kota Padang kearah lebih baik dapat terwujud. Dan untuk mewujudkan hal tersebut, Ia bersama pasangannya akan melibatkan seluruh unsur masyarakat.

Desri juga apresiasi dari pertemuan  diskusi bersama FWP, peranan media juga sangat penting sekali untuk membangun,  media adalah mitra. "Tanpa peranan media dalam menyampaikan pemberitaan yang ada semua tidak akan ada apa- apanya," katanya.

Dulu waktu mencalonkan diri pada Pilkada Padang 2008 Desri menang di putaran pertama, kemenangan itu diperolehnya pada tujuh kecamatan, hanya kalah empat kecamatan.

"Pak Emzalmi di mana orang pauh dan kuranji suara nya ke beliau tapi sekarang kami berpasangan dan optimis untuk menang, Insha Allah. “Sehingga pada Pilkada 2018 ini, saya dan pak Emzalmi memakai kata ” luruskan bukan lanjutkan,”ujar Desri.

Pasangan Emzalmi-Desri dikenal dengan Duet Ideal, birokrat senior dan profesional.
Emzalmi kata Desri seorang pamong sangat perpengalaman selama ini. “Banyak ide-ide beliau yang tidak terterapkan bukan berarti tidak bisa diterapkan tapi memang tidak dikerjakan atau terlaksana sampai kini,”ujarnya.

Tanpa semua pihak mungkin pemimpin tak ada artinya dan kita akan melakukan perubahan semua ini tak lepas dari masukan ninik mamak. Sebagaimana budaya di Minangkabau, dimana dalam membangun daerah, maka harus didukung tungku tigo sajarangan, yaitu alim ulama, cendekiawan, bundo kanduang serta masyarakat itu sendiri.

"Mudah - mudahan dengan dukungan semua pihak,  Emzalmi -Desri Ayunda Untuk Semua, Kota Padang lebih baik. Kita akan rangkul semuanya karena Emzalmi-Desri memang Untuk Semua,” ungkapnya.(bai)





Dilepas Walikota, SSB Balaibaru Usung Target di AQDNC Regional Sumatera
Rabu, Januari 31, 2018

On Rabu, Januari 31, 2018

Walikota Padang Foto Bersama Pemain SBB Balaibaru dan Official
Infonusantara [PADANG] – Sekolah Sepak Bola (SSB) Balaibaru, Kuranji, Kota Padang berhasil melengkapi jumlah kuota sebanyak 8 tim yang akan mewakili Sumatera Barat (Sumbar) ke tingkat regional Sumatera dalam kejuaraan sepakbola usia dini U-12 Aqua Danone Nations Cup (AQDNC) 2018. Ajang ini akan berlangsung di Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara Februari mendatang.
Diketahui, SSB Balaibaru bersama PSTS Tabing berhak mewakili Kota Padang selaku finalis dalam Pra AQDNC regional Sumbar 4 bersaing bersama 48 SSB se-Kota Padang.
Sebelum berangkat menuju Deli Serdang, rombongan yang terdiri dari 12 pemain beserta official dari SSB Balaibaru turut pamit dan memohon restu dari Walikota Padang Selasa (30/1/2018) malam di rumah dinas kediaman walikota. Walikota Mahyeldi menyambut baik dengan melepas perjalanan SSB tersebut untuk bisa meraih impian nantinya.
Walikota dalam kesempatan itu menyampaikan, atas nama Pemerintah Kota Padang mengapresiasi pencapaian SSB Balaibaru mewakili Kota Padang bersama PSTS Tabing untuk berlaga di regional Sumatera dalam AQDNC U-12. Ia mengingatkan, bagi para pemain agar mengusung tekad untuk bisa menampilkan penampilan terbaik sehingga terus melaju sejauh-jauhnya di ajang tersebut.
“Semoga SSB Balaibaru dapat mewakili Kota Padang melaju di tingkat regional Sumatera, nasional bahkan sampai ke World Cup AQDNC di Russia nantinya,” harap walikota yang juga Ketua Umum PSP tersebut.
Oleh karena itu Mahyeldi juga mengimbau, masing-masing pemain senantiasa menjaga kebugaran agar bisa tampil optimal demi membanggakan Kota Padang dan Sumbar nantinya.
“Mari buktikan dan berilah kebanggaan untuk nama Kota Padang di Deli Serdang nanti. Dan tanamkan kepercayaan diri dan sungguh-sungguh bahwa kita bisa dan harus masuk ke babak final untuk bisa lolos ke tingkat-tingkat selanjutnya,” imbuh Mahyeldi sembari melepas para pemain, official pelatih dan keluarga pemain yang juga akan ikut berangkat ke Deli Serdang, pada Rabu (31/1/2017) malam itu.
Sementara itu, Pelatih Kepala SSB Balai Baru Alex Aldha Yudi mengaku bersyukur SSB Balaibaru U-12 bisa lolos ke regional Sumatera bersama PSTS Tabing selaku wakil Kota Padang dengan bergabung bersama 6 tim lainnya pada regional Sumbar I, II dan III. Seperti diketahui, 6 tersebut diantaranya SSB Dispora 50 Kota, SSB Kota Biru Payakumbuh, SSB Perisai Payakumbuh, SSB Poska Sijunjung, SSB Limkoti Padang Pariaman, dan SSB Persegat Padang Pariaman.
“Kita berharap dan optimis, Insyaallah di Regional Sumatera Piala AQDNC nanti bisa mencapai babak final. Sebagaimana 8 SSB asal Sumbar nantinya akan bersaing dengan 48 SSB yang berasal dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Kepulauan Riau (Kepri). Sesuai jadwal pertandingan akan dilangsungkan tanggal 3-4 Februari 2018 nanti,” sebut Alex.
Seperti diketahui, dalam fase regional Sumatera nantinya 48 tim akan mengikuti babak fase group dengan satu group diisi sebanyak 3 tim. Hanya juara group yang berhak lolos ke babak knock out 16 besar dan melaju ke babak final jika terus meraih kemenangan. Nanti hanya dua tim selaku finalis yang diambil untuk melanjutkan ke tingkat nasional di Jakarta. Selanjutnya di tingkat nasional hanya satu tim yakni juara satu, yang akan mewakili Indonesia mengikuti World Cup AQDNC U-12 di Russia.(In7/David)

Dengan Senyuman Emzalmi Lebih Awal Tinggalkan Rumah Dinas.
Rabu, Januari 31, 2018

On Rabu, Januari 31, 2018

Wakil Wali Kota Emzalmi Bersama Istri Tinggalkan Rumah Dinas, Rabu (31/1) 

INFONUSANTARA, PADANG - Wakil Walikota Padang, Emzalmi sudah  meninggalkan rumah kedinasan yang ada di Jalan A. Yani No 51, Rabu (31/1),tepatnya pukul 11.00 WIB. Meski masih menyisakan waktu dua pekan kedepan, Bakal Calon Walikota Padang ini memilih lebih awal meninggalkan rumah berlantai dua tersebut. 

Terlihat Emzalmi didampingi sang istri Rosmawati keluar dari pintu utama dengan senyum sumringah. Mengenakan kaca mata hitam, baju koko hitam dan celana bahan yang juga hitam, mantan Sekda Padang ini melempar senyum. Sedangkan, sang istri tampak mengenakan stelan batik gamis berjilbab biru.

"Sudah kangen dengan rumah di Pasar Baru. Di sini kan lebih formal, kalau di sana lebih asri. Ada air mengalir, pepohonan dan suara burung. Juga lebih dekat dengan masyarakat," kata Emzalmi sembari mengunci rumah dan mengangkat beberapa buah koper.

"Sebagus apapun rumah yang ditempati, namun rumah punya sendiri memang lebih nyaman," tambahnya.

Baginya, rumah dinas yang ditempati merupakan kenangan yang teramat indah selama dirinya menjabat Wakil Walikota. Sebab, rumah itu bukan hanya sekedar tempat beristirahat dengan berbagai fasilitas yang disediakan negara, namun lebih dari itu, rumah sebagai tempat menyelesaikan persoalan masyarakat kecil.

"Pintu ini selalu terbuka. Alhamdulillah, masyarakat yang tadinya datang dengan raut muka yang penuh beban persoalan, dapat keluar dengan muka yang jernih," ujarnya.

Hal sama dijanjikannya saat berada di rumah pribadinya di kawasan Pasar Baru, Jalan Irigasi No.45. "Dengan tangan terbuka saya akan layani masyarakat. Sekalian saya akan menjaga pintu irigasi Gunung Nago," selorohnya.

Ditanya, barang apa yang selalu dibawanya, Emzalmi mengatakan, ada beberapa buku, dokumen dan barang-barang kecil keperluan sehari-hari. "Saya pamit dulu ya. Sebelum ke rumah, mau melayat dulu, ada yang meninggal,"  tambahnya.

Emzalmi langsung meluncur dengan menaiki mobil Toyota Fortuner bernopol BA 1009 BS warna hitam. Dalam mobil terlihat beberapa helai kemeja batik. Emzalmi dan sang istri pun melambaikan tangan. Sebelumnya, Kasubag Aset Bagian Umum, Nasdi menerima serah terima rumah dan mobil.

Tampak empat jenis mobil yang diserahterimakan, diantaranya satu jenis Fortuner, Camry dan dua unit Innova. Selain itu, juga ada empat pegawai dan sembilan orang security.

"Kangen juga sama pak Wawa (Emzalmi, red). Beliau kalau malam sering juga datang ke pos dan ngopi sama kami. Mudah-mudahan beliau selalu diberikan jalan yang terbaik dalam karir dan kehidupannya," ujar seorang security, Yogi.


Sumber : Klikpositif.com
[Cecep Jambak]

Komisi I DPR RI Apresiasi Laporan Tahunan KPI Pusat
Rabu, Januari 31, 2018

On Rabu, Januari 31, 2018

Rapat Dengar Pendapat oleh Komisi Penyiaran Indonesia kepada Komisi I DPR RI
INFONUSANTARA, Jakarta-  Gedung DPR Senayan, Selasa 30/1 menjadi lokasi Rapat Dengar Pendapat oleh Komisi Penyiaran Indonesia kepada Komisi I DPR RI, Ada empat aspek yang menjadi fokus pembahasan kali ini yaitu Evaluasi Kinerja KPI 2017, Realisasi Anggaran 2017, Rencana Kerja KPI 2018 dan juga membahas Isu-isu aktual. 

Rapat Dengar Pendapat yang dibuka oleh Meutya Hafid sebagai pimpinan dan ditutup oleh Asril Tanjung ini dihadiri oleh 9 komisioner KPI Pusat dan beberapa anggota komisi I DPR, rapat yang bertujuan untuk memaparkan kepada DPR tanggung jawab kerja yang telah dijalani selama satu tahun kepengurusan, dimana kemajuan-kemajuan yang telah tercapai serta mendiskusikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh KPI Pusat sebagai lembaga regulator penyiaran.

Yuliandre Darwis selaku ketua KPI memaparkan hasil kinerja KPI yang mengambarkan kinerja  selama satu tahun, serta Yuliandre juga memaparkan rencana kerja yang telah dibuat untuk segera direalisasikan pada tahun 2018. 

Yuliandre menyebut penyerapan anggarapan KPI pada tahun 2017 mencapai 97,19 %, ini menjadi acuan bahwa kinerja baik dari KPI Pusat.

Beberapa kinerja KPI mendapat apresiasi dari anggota komisi I DPR, salah satunya adalah kemajuan bidang infrastruktur yang mengacu kepada fasilitas gedung baru dan pembaruan alat pemantauan penyiaran yang akan menjadi wajah dan kekuatan baru dari KPI Pusat. Serta isu siaran perbatasan yang telah diinisiasi KPI untuk menjaga isi siaran di daerah perbatasan harus menjadi perhatian khusus juga bagi pemerintah, karena ini dianggap penting sebagai menjaga ideologi bangsa.

Selanjutnya penetapan hari penyiaran Nasional yang akan dilaksanakan di Palu tanggal 1 April. Diharapkan bukan menjadi seremonial semata saja, tetapi lebih dari itu, momentum ini seharusnya dimaknai  dan diserap energi positifnya dalam memberi nafas baru kehidupan bangsa dan negara yang lebih baik melalui informasi dan penyiaran, serta permasalahan di KPID  mengenai pengganggaran dan kepengurusan juga menjadi fokus diskusi di rapat kali ini, dimana DPR sepakat untuk melakukan koordinasi kepada kementrian terkait untuk menyelesaikan masalah KPID.

Dalam RDP yang berisifat terbuka dan dihadiri oleh beberapa media nasional ini, KPI mendapatkan banyak masukan dan dukungan dari beberapa anggota Komisi I DPR, salah satunya Dr. Bacthiar Aly menyatakan bahwa KPI perlu didukung oleh semua stakeholder dan perlu dinaikan anggaranya menjadi dua kali lipat dari anggaran sekarang karena dinilai tugas  KPI yang berat dan mempunyai tanggung jawab langsung untuk menjaga ideologi bangsa melalui penyiaran.

Komisi I DPR RI juga memberikan masukan kepada KPI agar lebih berhati-hati dalam tahun politik 2018-2019 karena tensi politik yang semakin kuat akan merambat kepada ranah penyiaran nasional, dengan ini diharapkan KPI bisa tegas dan bisa berkolaborasi baik dengan Bawaslu dan KPU untuk mengawal siaran politik.

“Kami sangat menghargai banyak masukan beberapa anggota Komisi I DPR, ini seperti Vitamin bagi KPI Pusat sehingga kami bisa menjalankan acuan kerja yang telah ditetapkan untuk tahun 2018 agar berjalan dengan baik dan maksimal, ” ujar Yuliandre

Pada akhir rapat Komisi I DPR Draft Kesimpulan Rapat Dengar Pendapat memutuskan bahwa Komisi I DPR mengapresiasi evaluasi kinerja KPI pada tahun 2017 dan juga memberikan beberapa catatan penting agar KPI bisa lebih baik di tahun 2018. (Red)

Laporan: Rizki

Sambut Imlek Ke-2569, 300 Lampion Dinyalakan Diiringi Atraksi Barongsai di Kelenteng See Hin Kiong.
Selasa, Januari 30, 2018

On Selasa, Januari 30, 2018


Suasana Jelang Imlek ke - 2569 di Jalan Kelenteng Kota Padang 
INFONUSANTARA, Padang -- Ratusan Lampion atau tenglong berwarna merah terlihat hiasi suasana pecinan Pondok jelang perayaan tahun baru Imlek atau yang disebut Sin Cia oleh masyarakat Tionghoa yang berbahasa Hokkian dan Tiu chiu. Di tahun 2018 ini merupakan perayaan Tahun Baru Imlek (Sin Cia) ke-2569 yang jatuh pada hari Jum'at 16 Februari 2018 mendatang.

Lampion-Lampion tersebut terpasang diantaranya di Jalan Niaga dan Jalan Kelenteng. Selain di rumah-rumah warga, sebanyak 300 lampion atau tenglong berwarna merah ini juga sudah terpasang di Kelenteng See Hin Kiong, Jalan Kelenteng No.312, Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatra Barat.

"Ketua Panitia Pelaksana, Iswanto Kwara menyampaikan perayaan tahun baru Imlek ke - 2559 Tahun 2018 ini jatuh pada tanggal 16 Februari nanti. Namun sebelumnya, pada Rabu (31/1) ini terlebih dahulu dilaksanakan pembakaran Hio atau Dupa, selanjutnya pukul 18.30 WIB menyalakan sebanyak 300 lampion serta menampilkan atraksi barongsai dari himpunan keluarga Lim, di lokasi halaman Kelenteng See Hin Kiong, " katanya, Selasa malam (30/1) pada media ini.

Lampion atau tenglong berarti terang, dan perlu ritual dengan atraksi barongsai sebelum menyalakannya agar mendapatkan kebaikan. Kegiatan tersebut merupakan tradisi tiap tahun dalam menyambut tahun baru Imlek. 

"Tradisi ini kami adakan malam hari agar halayat ramai mengetahui kegiatan ini. Tradisi menyambut tahun baru dengan menyalakan lampion dan penampilan barongsai tersebut juga untuk memperlihatkan dan menunjang unsur pariwisata di kawasan pecinan Padang. Karena kita di Padang ini merupakan multi etnis dan salah satu nya adalah tradisi dari masyarakat Tionghoa yang ada di Padang ini, " ujar Iswanto Kwara yang juga anggota DPRD Kota Padang ini.

Juga dikatakan, ritual yang diadakan tersebut memiliki tanda simbolis tersendiri dan sangat bermakna untuk mendapatkan kebaikan pada tahun selanjutnya. Ritual barongsai sebelum menyalakan lampion itu melambangkan pengharapan agar rezeki di tahun baru terus berkembang.

"Sembilan buah jeruk saat ritual berarti emas dari Tuhan, selada melambangkan rezeki dan jeruk bali berarti harta. Di akhir ritual, jeruk bali dikembangkan yang maknanya agar harta dan rezeki terus berkembang," jelasnya.

Selanjutnya pihak Kelenteng juga akan mempersiapkan rangkaian acara lainnya. Pada perayaan Imlek nantinya akan ada banyak rangkaian acara, termasuk diadakannya pasar malam Imlek ( pasar murah,red) yang akan diselenggarakan mulai tanggal 8 hingga 12 Februari 2018, dengan menjual berbagai bahan kebutuhan pokok dan lain sebagainya yang diharapkan bisa bermanfaat membantu warga. 

"Selain itu kata Iswanto Kwara,  puncak perayaan Imlek ini adalah perayaan Cap Go Meh pada 2 Maret 2018 nanti. Dalam perayaan Cap Go Meh ini juga akan ada kegiatan tradisi arak - arakkan Kio dari HTT, Sipasan dari HTT, Kio Marga Lie, Kio Marga Tjoa dan Kwa(TjoaKwa), juga nanti ada Kio dari luar Sumatera yang akan turun, yakni Kio dari Semarang, Banten dan beberapa Kio dari luar perkumpulan, " ungkapnya.(In7)

Bahas Isu Strategis, Ketua KPI Pusat Silahturahmi Bersama Kepala Staf Presiden RI
Selasa, Januari 30, 2018

On Selasa, Januari 30, 2018

Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis Bersama Kepala Staf Presiden, Moeldoko. 
INFONUSANTARA, Jakarta -- Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis berkesempatan menjalin silaturahmi dengan Moeldoko yang sudah resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Staf Presiden sejak 17 Januari 2018 lalu. Silaturahmi kali ini digelar di Ruangan Kepala Staf Presiden, Selasa (30/1)

Moeldoko bercerita bahwa ruangan tempat kerjanya sekarang merupakan ruangan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto bekerja pada masa jabatannya.

Pada pertemuan kali ini, Yuliandre dan Moeldoko membahas isu-isu kebangsaan yang strategis, terlebih di bidang penyiaran.

Moeldoko berharap dunia penyiaran dapat menjadi lebih maju di tahun ini dan tahun – tahun mendatang. Penyiaran sehat yang sesuai dengan moral bangsa menjadi konsen pembahasan. Masukan-masukan juga diberikan untuk kemajuan dunia penyiaran.

Selain membahas tentang penyiaran, mantan Panglima TNI ini juga bercerita banyak tentang jabatan Kepala Staf Presiden yang kini dijabatnya. Seperti diketahui, Kantor Staf Presiden yang sebelumnya bernama Unit Staf Kepresidenan  bertugas untuk memberikan dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan tugasnya, khususnya dalam melaksanakan pengendalian program-program prioritas nasional, komunikasi politik, dan pengelolaan isu strategis. 

Diskusi yang hangat terjadi di antara dua tokoh yang sangat bersemangat membangun negaranya ini. Keduanya saling memberikan motivasi untuk membangun Indonesia yang lebih baik, Mereka percaya bahwa dalam menjalankan amanah sebagai KSP dan Ketua Lembaga Negara KPI Pusat, haruslah menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab. 

Tokoh militer yang juga meraih gelar doktor di Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia ini juga berpesan, “Yuliandre sebagai Ketua Lembaga Negara RI termuda harus selalu positif dan semangat berjuang untuk sesuatu yang baik.” sebutnya. (Red)

Laporan: Bianca.