PILIHAN REDAKSI

Sering Tergenang Air, Warga Pakan Rabaa Mengeluh Pemkab Tak Bangun Drainase

INFO|Limapuluh Kota - Warga Pakan Rabaa, Nagari Batu Payuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota  berharap Pemerintah d...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Persoalan Guru Honorer Lulus Passing Grade, DPRD Padang Bersama BKPSDM Akan Segera Koordinasi Dengan Tiga Kementerian

 

Hearing Forum Guru Honorer Lulus Passing Grade bersama Komisi I dan IV serta BKPSDM Kota Padang 

INFONUSANTARA.NET -- Luluh lantah hati Budi Kurniadi salah seorang guru honorer yang telah lulus passing grade Kota Padang. Pasalnya, melalui hearing bersama di DPRD Kota Padang, ia mendengar langsung dari Dinas Pendidikan Kota Padang bahwa dinas tersebut tidak memberikan ruang bagi dirinya dan 1226 guru honorer yang telah lulus passing grade Kota Padang untuk diangkat sebagai guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).


“Padahal kita berhak diangkat menjadi guru PPPK di bulan September ini. Tetapi terjadi kesalahan persepsi dengan Pemko Padang sehingga formasi PPPK di Kota Padang telah ditutup oleh pemerintah pusat,” ucapnya, Senin (1/8).


Ketua Forum Guru Lulus Passing Grade (FGLPG) Kota Padang Imran memaparkan, bahwa pihaknya selaku guru yang telah lulus passing grade kecil kemungkinan menerima surat kerja (SK) pengangkatan sebagai guru PPPK di Kota Padang.


“Hasil diskusi kita bersama Pemko Padang yang di inisiator oleh DPRD Kota Padang, kita berharap Pemko Padang mengusahakan secepatnya guru yang telah lulus passing grade menerima SK PPPK paling lambat 1 Januari 2023. Tanggal 9 Agustus 2022 kita akan datang ke BKN untuk menyelesaikan permasalahan ini sampai tuntas,” jelasnya.  


Di Kota Padang sendiri guru yang telah lulus passing grade berjumlah 1226 orang. Sayangnya, Pemko Padang hingga saat ini telah menutup pengajuan formasi guru PPPK ke Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).



Ketua Komisi I DPRD Kota Padang Djunaidy Hendry menjelaskan, terjadinya miss komunikasi antara Dinas Pendidikan Kota Padang dengan BKD Kota Padang tentang pengisian formasi PPPK di Kota Padang.


“Sebenarnya alokasi dana untuk PPPK telah dianggarkan negara, tetapi dalam kenyataannya, dinas terkait tidak membuka formasi PPPK. Alhasil dana yang seharusnya untuk PPPK di Kota Padang, dikembalikan lagi ke pusat,” ucapnya.


Djunaidy Hendry menambahkan DPRD Padang akan melakukan koordinasi untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan pemko Padang dan kementerian terkait.


“ Sebesar Rp.140 miliar seharusnya telah dianggarkan untuk PPPK di Kota Padang, tetapi dinas terkait tidak merealisasikannya. Dinas pendidikan Kota Padang malah menutup formasi yang diperuntukan untuk guru – guru guru yang telah lulus passing grade ini,” tambahnya.


Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang, Arfian yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyatakan pihaknya akan membentuk tim khusus untuk menyelesaikan persoalan guru honor yang telah lulus passing grade ini.


“Dalam waktu dekat kita akan melakukan koordinasi yang didampingi oleh DPRD Kota Padang dengan tiga kementrian, Kementrian keuangan, Kementrian PAN-RB, serta Kemendikbud Ristek untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ungkapnya.


Arfian menjelaskan juga, permasalahan ini terjadi karena adanya miss komunikasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat tentang pembukaan formasi PPPK di Kota Padang.


“Jadi ada miss komunikasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Oleh karena itu, pada saat ini kita berusaha untuk mendapatkan kuota formasi tenaga PPPK di Kota Padang,” tutupnya. (Inf))

Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »