PILIHAN REDAKSI

Pilkada Payakumbuh, Supardi Serahkan Berkas Balon Walikota ke Tiga Parpol

INFO|Payakumbuh - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Supardi memperlihatkan keseriusannya untuk maju di pemilihan walikota - wakil walikota...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Peringati Maulid Nabi, Rustam Efendi bersama Ali Mukhni Silahturahmi bersama Warga Muaro Ganting Koto Tangah
Friday, October 30, 2020

On Friday, October 30, 2020

 

Anggota DPRD Kota Padang Rustam Efendi Ali Mukhni,Buya Idris foto bersama warga usai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di masjid Al Ikhlas Muaro Ganting Koto Tangah
INFONUSANTARA.NET -- Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW selalu disambut oleh seluruh umat islam setiap tahunnya. Peringatan tahun ini jatuh pada hari Kamis, 29 Oktober 2020 bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1442 hijriah.

Anggota DPRD Kota Padang dari fraksi PAN,Rustam Efendi mengatakan, peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan satu tradisi yang perlu digaungkan, karena di dalam perayaannya terdapat hikmah yang dapat dipetik.

"Dalam Maulid Nabi ini kita dapat menguatkan, memperteguh rasa cinta kita kepada Rasulullah SAW, dalam setiap acara maulid biasanya disambut dalam bentuk pengajian ataupun pencerahan ronahi terhadap perjalanan hidup, termasuk kebaikan-kebaikan beliau (Nabi Muhammad SAW,red)," ujarnya Jum'at (30/10) pagi.

Menurut Rustam Efendi, perayaan Maulid Nabi ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengenang Nabi Muhammad SAW. Sehingga nantinya akan lahir, tumbuh, menguatkan rasa cinta terhadap Rasulullah SAW.

"Maka yang diharapkan dari sini adalah kita bisa meneladani perilaku-perilaku beliau atau sunah-sunah beliau,junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semampu kita sekuat kita baik di kala susah maupun di kala menghadapi kehidupan sehari hari," kata kader PAN ini.

"Lalu dengan kita berusaha meneladani perilaku rasul, otomatis akan membawa kedekatan kita kepada Allah SWT," ucapnya.

Lebih lanjut Rustam Efendi menyampaikan, dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis (29/10) malam kemarin, dia bersama bapak Ali Mukhni calon Wakil Gubernur Sumbar dan Buya Idris menghadiri peringatan Maulid Nabi di dua tempat berbeda, yakni di masjid Al Ikhlas Muaro Ganting dan di Batang Kabung Ganting Kecamatan Koto Tanggah.

Selain itu menghadiri peringatan Maulid Nabi ini juga merupakan bentuk silaturahim dengan konstituen, antara rakyat dan wakilnya. Dan saya merasa senang dan bangga karena sudah bertambah dusanak di Batang Kabung. Karena waktu pileg kemaren belum sempat bersilaturahmi bersama warga. 

Dengan kebersamaan ini kita bangun kampung kita. Alhamdulillah melalui pokir dewan saya akan membantu pembangunan masjid.Basamo mangko manjadi, kalau tidak dari sekarang kapan lagi," pungkasnya.

Sementara Ali Mukhni dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi dan merasa bangga. Ia menilai karena ini dewan sesungguhnya mau berkunjung ke masyarakat. Bukan di saat butuh saja," ujarnya.

Semoga melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi memontum bagi kita semua untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meneladani Rasulullah SAW serta lebih mengetahui bagaimana seorang pemimpin dibawah kepemimpinan beliau, "pungkasnya.

Dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW itu di sebutkan tetap memberlakukan protokol kesehatan. (Inf)


Musni Umar:Patut Diduga Demo Bayaran untuk Merusak Reputasi Anies Baswedan
Friday, October 30, 2020

On Friday, October 30, 2020

Musni Umar.(ist)

INFONUSANTARA.NET -- Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menduga, ada pihak yang menggerakkan massa dan membiayai demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta Rabu (28/10) kemarin untuk merusak reputasi Gubernur Anies Baswedan.

Dia menilai tidak masuk akal, seorang Gubernur dituduh sebagai dalang demonstrasi menolak Omnibus Law Cipta Kerja dan membakar sejumlah fasilitas umum.

“Patut diduga demo bayaran untuk merusak reputasi Anies. Apa masuk akal Anies dalangi pengrusakan fasilitas yang dibangunnya?” Ujar Musni Umar di twitternya, Kamis (29/10).

Agar supaya kasus ini terang dan tidak ada fitnah, Musni Umar mendesak kepolisian agar membuka CCTV di titik-titik ada upaya pengrusakan fasilitas umum.

“Supaya fitnah diakhiri, buka CCTV ke publik. Pasti terlihat siapa yg merusak dan bakar fasilitas umum DKI,” katanya dilansir dari Fajar.co.id.

“Sekali lagi saya mendesak supaya CCTV dibuka ke publik untuk mengetahui siapa yang merusak dan bakar fasilitas umum di DKI dalam demo di DKI beberapa waktu lalu,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada Rabu (28/10) kemarin, sekitar 20 orang yang mengatasnamakan diri dari ‘Gerakan Jaga Indonesia’ melakukan demonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta.

Mereka menuding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendalangi aksi demonstrasi rusuh di DKI Jakarta.

Massa terlihat membawa spanduk yang tertulis ‘Awas! Menunggangi aksi buruh-mahasiswa dan provokator anarkisme.’ Dalam spanduk tersebut, terpampang wajah Anies.

Ini Keputusan Terbaru Presiden Prancis, Demi Mencegah Hal Mengerikan
Friday, October 30, 2020

On Friday, October 30, 2020

 

Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (Foto: Francois Mori/Pool via Reuters)

INFONUSANTARA.NET -- Eropa terancam dilanda gelombang besar kedua penularan COVID-19 sebelum musim dingin. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memutuskan memberlakukan lagi karantina wilayah (lockdown) di negara mereka.

“Saya telah memutuskan bahwa kita (Prancis, red) perlu kembali ke penguncian untuk menghentikan virus,” kata Presiden Macron.

“Virus itu beredar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perkiraan yang paling pesimistis,” ujarnya dalam pidato yang disiarkan televisi, Rabu (28/10/2020).

“Seperti semua tetangga kita (Prancis, red), kita tenggelam oleh percepatan virus yang tiba-tiba,” ia menambahkan.

“Kita (Prancis, red) semua berada di posisi yang sama: dibanjiri gelombang kedua yang kita tahu akan lebih sulit, lebih mematikan daripada gelombang pertama,” kata Macron.

Di bawah aturan baru Prancis yang mulai berlaku pada Jumat (29/10), warga diwajibkan tinggal di rumah.

Pengecualian akan diberikan bagi mereka yang perlu membeli barang-barang penting, mendapatkan layanan medis, atau berolahraga hingga satu jam sehari.

Warga akan diizinkan pergi bekerja jika majikan mereka menganggap pekerjaan tidak bisa dilakukan dari rumah.

Sekolah-sekolah di Prancis akan tetap buka.

Seperti pada hari-hari paling kelabu selama musim semi, siapa pun di negara itu yang meninggalkan rumah harus membawa dokumen, yang menguatkan alasan seseorang untuk berada di luar rumah.

Sementara, Jerman akan menutup semua bar, restoran, dan teater pada 2-30 November berdasarkan langkah-langkah yang disepakati antara Kanselir Jerman Angela Merkel dan para kepala pemerintah daerah.

Sekolah-sekolah akan tetap buka, dan toko-toko akan diizinkan beroperasi dengan batasan ketat pada jumlah orang yang berada di dalam toko.

Kita perlu mengambil tindakan sekarang,” kata Kanselir Jerman Angela Merkel. “Sistem kesehatan kita masih dapat mengatasi tantangan itu hari ini, tetapi pada kecepatan infeksi ini sistem akan mencapai batas kemampuannya dalam beberapa minggu,” ujar kanselir.

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menulis di Twitter, “November akan menjadi bukti. Peningkatan jumlah infeksi memaksa kita untuk mengambil tindakan pencegahan yang keras untuk mematahkan gelombang kedua.”

Prancis setiap hari telah dilanda lonjakan sebanyak 36.000 kasus baru COVID-19.

Jerman, yang tidak terlalu terpukul dibandingkan sejumlah negara tetangganya di Eropa awal tahun ini, mengalami peningkatan kasus secara berlipat. “Kalau kita (Jerman, red) menunggu sampai unit perawatan intensif penuh, itu akan terlambat,” kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn.

Jerman sudah mulai menerima pasien-pasien dari Belanda, negara tetangga yang kapasitas rumah sakitnya sudah mencapai batas. Wakil Perdana Menteri Rusia Tatiana Golikova mengatakan pada Rabu bahwa ketersediaan ranjang-ranjang rumah sakit sudah terisi 90 persen di 16 wilayah negara itu.

Beberapa pejabat telah memperingatkan bahwa bahkan sistem kesehatan yang dilengkapi dengan baik, seperti yang ada di Prancis dan Swiss, dapat mencapai titik puncak dalam beberapa hari.

Sementara itu, harapan bahwa pengobatan baru dapat mengekang penyebaran virus corona terhambat ketika kepala satuan tugas pengadaan vaksin Inggris mengatakan bahwa vaksin yang sepenuhnya efektif mungkin tidak akan pernah dikembangkan dan versi-versi awal kemungkinan besar tidak sempurna.

Menurut angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia pada Selasa (27/10), Eropa melaporkan 1,3 juta kasus baru dalam tujuh hari terakhir. Jumlah tersebut hampir setengah dari sekitar 2,9 juta yang dilaporkan di seluruh dunia.

Eropa dalam sepekan terakhir mencatat lebih dari 11.700 kematian, yang merupakan lonjakan sebesar 37 persen dari minggu sebelumnya. Sejauh ini di seluruh dunia, kasus COVID-19 tercatat lebih dari 42 juta dan sedikitnya 1,1 juta orang meninggal akibat penyakit virus tersebut, yang pertama kali dilaporkan muncul di Kota Wuhan, China, pada akhir tahun lalu.

Pemerintah di seluruh Eropa telah mendapat kecaman karena kurangnya koordinasi dan dianggap gagal menggunakan jeda kasus selama musim panas untuk meningkatkan penanganan, sehingga membuat rumah-rumah sakit tidak siap.

Di Amerika Serikat, gelombang baru infeksi telah mencatat serangkaian rekor, enam hari menjelang pemilihan presiden.

Presiden Donald Trump telah meremehkan virus corona dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan membatalkan kampanye. Para pendukungnya sering menolak menggunakan masker atau menjaga jarak yang aman saat menghadiri kampanye. 

Sumber:JPNN

Konflik di Prancis, Denny Siregar: Kalian Juga Suka Ngejek Agama Lain
Friday, October 30, 2020

On Friday, October 30, 2020

 

Denny Siregar.(ist)
INFONUSANTARA.NET -- Aktivis media sosial, Denny Siregar mengatakan, seandainya ummat Islam di Indonesia dikenal sebagai umat yang menghormati ajaran dan keyakinan orang lain, maka pastinya ketika agama kita dihina, maka mereka juga akan ikut membela kita.

Tetapi Denny bilang, mereka tidak membela kita, sebab ajaran mereka selalu dihina. “Tapi bagaimana mereka bisa membela ajaran kita, kalau kita selalu menghina ajaran mereka,” Ujar Denny Siregar dikutip akun twitternya, Kamis (29/10) seperti dilansir dari Fajar.co.id

Denny Siregar mengatakan hal itu, terkait sejumlah kecaman yang datang kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron karena dinilai telah menyudutkan Islam dan membiarkan Karikatur Nabi Muhammad SAW sebagai kebebasan berekspresi.

Denny Siregar bilang, ummat Islam selalu menghina sesembahan dari agama lain, padahal dalam Alquran surat Al An’am 108, Allah Ta’ala melarang menghina sesembahan dari agama lain.

“Saya bukan membela pemenggalan guru di Perancis. Cuman aneh aja. Kalian selama ini ngejek Yesus pakai kolor. Terus ngejek Yesus di gantungan. Kalian ejek mereka terus seolah-olah kalian paling benar. Sekalinya balik diejek, main penggal. Kalo ga mau diejek, jangan suka ngejek.” Ucap Denny Siregar.

Dia bilang, setiap dia diundang di Gereja, dia sangat dihormati meskipun berbeda agama.

“Karena gua menghormati agama mereka. Apa yang susah dengan itu? Bahkan Alquran pun sudah mengingatkan dengan tegas.” Pungkas Denny Siregar. 


Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB Laporkan Din Syamsudin
Friday, October 30, 2020

On Friday, October 30, 2020

 

Din Syamsuddin (istimewa)
INFONUSANTARA.NET -- Beredar surat laporan Gerakan Anti Radikalisme (GAR) alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait Sirajuddin Syamsuddin alias Din Syamsuddin.

Laporan yang berbentuk surat itu dirilis pada tanggal 28 Oktober 2020 itu, menduga Din Syamsuddin telah melakukan pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku apratur sipil negara (ASN).

Din saat ini masih menjabat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Lalu ia juga tergabung sebagai anggota Wali Amanat ITB.

Juru Bicara GAR Alumni ITB Shinta Madesari membenarkan terkait beredarnya laporan pihaknya itu. 

“Iya betul kok laporan (GAR ITB) tersebut,” ujar Shinta saat dikonfirmasi Okezone melalui pesan singkat, Kamis, 29 Oktober 2020.

Shinta menjelaskan, laporan berbentuk surat tersebut sudah disampaikan GAR ITB kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN), Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan pihak terkait lainnya.

“Daftar tujuan dan tembusan ada dalam surat,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Din Syamsuddin enggan menanggapi perihal pelaporannya yang dianggap melanggar kode etik ASN tersebut.

“Maaf tidak ada tanggapan,” papar Din.

Sumber: Okezone


Dianggap Sudutkan SBY, Ferdinand Minta Demokrat Ambil Langkah Hukum pada Rizal Ramli
Friday, October 30, 2020

On Friday, October 30, 2020

Ferdinand Hutahaean (ist)

INFONUSANTARA.NET -- Direktur Eksekutif EWI, Ferdinand Hutahaean menilai, pengakuan Rizal Ramli telah menyudutkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Untuk itu, Ferdinand berharap jajaran Partai Demokrat mengambil sikap atas tuduhan Rizal Ramli tersebut.

Menurut Ferdinand, langkah hukum perlu dilakukan Demokrat terhadap Rizal Ramli, sebab nantinya publik semakin yakin jika SBY sebagai dalang aksi demonstrasi 212 pada 2016 silam.

“Pengakuan Rizal Ramli ini menyudutkan pak @SBYudhoyono , saya pikir Partai Demokrat perlu mengambil langkah strategis misalnya langkah hukum untuk hal ini sebab bila tidak, publik akan meyakini dan mempercayai apa yg disampaikan oleh Rizal Ramli.” Tulis Ferdinand Hutahaean di twitternya, Kamis (29/10).

Sebelumnya, Rizal Ramli blak-blakan saat wawancara dengan Karni Ilyas yang diunggah dalam Channel YouTube Karni Ilyas. Dia mengatakan bahwa dirinya bertemu Presiden Joko Widodo sebelum aksi 212 pada 2016 silam.

Rizal Ramli bercerita, Presiden Joko Widodo mengungkap bahwa penggerak dari aksi 411 dan 212 adalah mantan Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono.

“Saya ketemu dia sebelum 212, Pak Jokowi nanya mas Rizal, siapa di belakang 411 212 kayanya berdasarkan laporan intel dia bawa orang 3 juta. Pasti ada bandarnya ya kan. Nah menurut mas siapa ? menurut laporan intel ada bandarnya, siapa ? SBY. Ngabisin 100 miliar. Siapa lagi sumbernya mas ? Pak Luhut bilang SBY 100 miliar”, ungkap Rizal di video tersebut.

Namun kemudian, Rizal Ramli menepis tudingan bahwa SBY merupakan dalang dari adanya aksi 411 dan 212. Hal ini karena dia sangat kenal dengan sifat dari SBY.

Menurutnya, SBY adalah seorang yang pelit, jadi tidak mungkin jika SBY mengeluarkan uang sebanyak itu.

“Saya bilang mas Jokowi aku tuh kenal banget sama SBY, dia itu raja pelit mas. Kalau 5 miliar oke, 10 miliar masih mungkin, 20 miliar nggak mungkin mas. Kalau 100 miliar udah pasti bohong ngakak-ngakak saya”, katanya.

Rizal Ramli mengungkapkan bahwa aksi 212 dan 411 ini adalah sebuah gerakan organik yang berasal dari bawah. Penyebab dari adanya aksi ini menurut Rizal adalah berangkat dari sebuah kemarahan umat muslim karena agamanya selalu dipojokkan dan islamophobia terus digaungkan. 

Pengakuan Rizal Ramli ini menyudutkan pak @SBYudhoyono , sy pikir Partai Demokrat perlu mengambil langkah strategis misalnya langkah hukum untuk hal ini sebab bila tidak, publik akan meyakini dan mempercayai apa yg disampaikan oleh Rizal Ramli.​@PartaiDemokrat​https://t.co/7cvXQuExMn

— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) October 29, 2020

Sumber: Fajar.co.id

Denny Siregar: Untung Kita Sudah Memilah, Mana Islam Mana Kadrun
Friday, October 30, 2020

On Friday, October 30, 2020

 

Foto: Penggiat Media Sosial Denny Siregar. Untungnya, kata Denny, di Indonesia sudah bisa memilah antara Islam dan kadrun.

INFONUSANTARA.NET -- Penggiat Media Sosial Denny Siregar mengomentari berita yang ditayangkankan oleh salah satu media online nasional dengan judul "Pelaku Serangan di Prancis Terus Berucap 'Allahu Akbar'."

Menurut Denny Siregar, munculnya Islamophobia di Prancis karena pelakunya selalu berteriak 'Allahu Akbar' dalam setiap aksinya.

Untungnya, kata Denny, di Indonesia sudah bisa memilah antara Islam dan kadrun, sehingga yang muncul di Indonesia hanya kadrunophobia.

"Gimana gak muncul Islamophobia disana, kalau modelnya spt ini ?

Untung kita sudah memilah, mana Islam mana kadrun. 

Jadi yang muncul disini hanya kadrunophobia..," tulis Denny Siregar di akun twitternya, Denny siregar @Dennysiregar7 pada Kamis, 29 Oktober 2020, seperti dikutip BentengSumbar.com.

Korban tewas dalam serangan di luar gereja di Nice, Prancis bertambah menjadi tiga orang. Satu di antaranya tewas karena dipenggal.

Wali Kota Nice, Christian Estrosi menyebut serangan ini sebagai 'serangan fasis Islam'.

"Pelaku terus mengulang "Allahu Akbar' bahkan saat diobati karena terluka akibat penangkapan," kata Estrosi kepada wartawan di lokasi kejadian, seperti dikutip AFP.

Dari tiga korban tewas, dua di antara meninggal seketika setelah serangan, sedang satu akibat menderita luka-luka setelah sempat mengungsi ke bar dekat lokasi.

Estrosi mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan segera tiba di Nice, dan menyerukan agar seluruh geraja di Prancis diberi keamanan tambahan untuk pencegahan.

(by)


Mata Najwa Ungkap Pembakar di Sarinah, Netizen: Polisi Kalah sama Jurnalis
Thursday, October 29, 2020

On Thursday, October 29, 2020

Narasi TV mengungkap para pelaku pembakar Halte Sarinah Jakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja. Wajah-wajah terduga pelaku dipaparkan dalam sebuah video kronologis.(Narasi TV)

INFONUSANTARA.NET -- Cuplikan video hasil investigasi Tim Mata Najwa berjudul '62 Menit Operasi Pembakaran Halte Sarinah l Buka Mata' membuat heboh warganet setelah di diunggah akun YouTube Narasi Newsroom.

Video berdurasi 9 menit 58 detik mengungkap fakta baru seputa peristiwa pembakaran Halte Transjakarta Sarinah di tengah aksi demonstrasi menolak Omnibus Law - Undang-Undang Cipta Kerja yang beberapa waktu lalu terjadi di Jakarta.

Beragam komentar dilayangkan para netizen setelah melihat tayangan Tim Mata Najwa yang berasal penulusuran rekaman CCTV di sekitar Halte Transjakarta Sarinah dan data digital yang beredar di media sosial.

Setelah melihat cuplikan di video tersebut, banyak netizen yang curiga jika pelaku pembakarnya bukan lah demonstran, melainkan sekelompok orang yang terorganisir yang diduga dengan sengaja ingin menciptakan kerusuhan.

Di simak dalam video tersebut, kelompok pelaku pembakar Halte Transjakarta Sarinah itu awalnya terlihat datang dari arah Jalan Sunda. Kemudian sebelum melancarkan aksinya, mereka terlebih dahulu terlihat melakukan observasi di sekitar lokasi. Setelah itu, lalu mengetik di ponsel seakan berkomunikasi dengan pihak lain.

Narasi TV mengungkap para pelaku pembakar Halte Sarinah Jakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja. Wajah-wajah terduga pelaku dipaparkan dalam sebuah video kronologis.(Narasi TV)

Selain itu, ada satu orang dari kelompok tersebut yang terlihat bolak-balik mencari api untuk membakar Halte Transjakarta Sarinah. Mulai dengan menggunakan plastik cone, spanduk, hingga kardus.

Singkat cerita, akhirnya Halte Transjakarta Sarinah itu pun terbakar. Titik api muncul pertama kali di sisi selatan halte.

Dari rekaman CCTV tersebut dapat terindentifikasi bahwa kelompok perusak dan pembakar Halte Transjakarta Sarinah itu berjumlah tujuh orang.

Setelah melihat tayangan video tersebut, sejumlah warganet pun menyampaikan pendapat dan komentarnya. Beberapa dari mereka meyakini bahwa perusak dan pembakar Halte Transjakarta Sarinah bukanlah mahasiswa dan buruh.

Di sisi lain, mereka juga menduga adanya oknum tertentu yang dengan sengaja menciptakan kerusuhan sehingga menimbulkan kesan negatif terhadap gerakan mahasiswa dan buruh.

"Dari sini gue percaya yang bakar bukan buruh maupun mahasiswa," kicau akun Twitter @rebahanenaktauu.

Adapula warganet yang berkomentar dengan membanding-bandingkan kerja polisi dengan jurnalis. Sebab, diketahui polisi belum berhasil mengungkap aktor yang melakukan pembakaran di sejumlah halte saat terjadi demonstrasi di Jakarta. 

"Sampai sekarang pelaku ini belum ditangkap. Kemampuan penyelidikan polisi yang kalah sama jurnalis, ataukah memang ternyata pelaku adalah......titik titik." kicau @katanyaabon.

"Awas ada kang bakso,"timpal @tetehayyy.

"Awas diciduk,"balas @Yulianiarianii.

Sumber: Suara.com/SuaraJakarta.id

Pembakar Halte Sarinah Terkuak, Fadli Zon Singgung Agen Provokator
Thursday, October 29, 2020

On Thursday, October 29, 2020

 

Fadli Zon sebut agen provokator dalam demo omnibus Law. (YouTube/Fadli Zon Official)

Pelaku kerusuhan itu bahkan sempat berfoto-foto dan mengamati situasi di lapangan saat demo terjadi.

INFONUSANTARA.NET -- Narasi TV yang dinahkodai jurnalis kenamaan Najwa Shihab, mengklaim telah mengantongi pelaku pembakaran halte Sarinah saat demo Omnibus Law 8 Oktober 2020 kemarin.

Para pelaku diketahui mengenakan pakaian serba hitam, dan datang berkelompok secara terorganisir.

Berdasarkan video investigasi tersebut, dijelaskan bagaimana proses investigasi tim Narasi TV berlangsung.

Menurut mereka, pelaku pembakaran Halte Sarinah datang dari arah Jalan Sunda secara berkelompok saat aksi mulai memanas.

Pelaku kerusuhan itu bahkan sempat berfoto-foto dan mengamati situasi di lapangan saat demo terjadi. Setelah itu secara terencana, para pelaku kemudian berpencar untuk membakar Halte TransJakarta.

Akan tetapi yang menarik, foto-foto yang disebar oleh tim Narasi TV di kanal Youtube-nya, tidak ada yang mirip dengan empat pelaku pembakaran yang sebelumnya Polisi kantongi.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon pernah menyinggung soal teka-teki pelaku pembakaran halte tersebut.

Menurut Fadli, video kompilasi tersebut memperlihatkan dengan jelas bahwa pelaku pembakar Halte Sarinah seperti sebuah operasi yang terorganisir dengan baik.

“Dari video kompilasi ini kelihatan operasi pembakaran halte terorganisir. Harus waspada terhadap agent provocateur seperti saya unggah di youtube channel saya,” kata Fadli Zon dalam cuitan akun Twitter pribadinya @fadlizon, Kamis (29/10/2020) dilansir dari Suara.com.

Sementara itu di kanal Youtube pribadinya, Fadli Zon sempat mengulas aksi demonstrasi dan menyebut bahwa agen provokator selalu ada.

Ia menjelaskan, agen provokator adalah sebuah istilah yang sudah klasik ada di dalam dunia intelejen yaitu penyusupan, infiltrasi, kepada sebuah protes atau demonstrasi.

Menurutnya, para penyusup itu lazim dalam dunia intelejen disebut “agent provocateur” atau agen provokator.

Selain itu, kata dia, agen provokator biasanya akan melakukan tindakan ilegal atau perusakan. Sering pula tindakan tersebut diikuti dengan opini mendiskreditkan atau upaya untuk membunuh karakter dari demonstran atau kegiatan demonstrasi itu secara keseluruhan.

“Dan juga bisa diikuti juga oleh penangkapan-penangkapan (demonstran),” terang Fadli Zon.

Dalam pandangan Fadli, agen provokator ini sudah lama ada bahkan di berbagai negara.

“Ini sudah dilakukan ribuan kali, di Amerika, Inggris, dan dimana-mana. Termasuk saya kira juga di Indonesia. Karena itu, di dalam melakukan protes, demonstrasi, unjuk rasa, harus waspada terhadap yang namanya agent provocateur atau agen provokator,” tuturnya. 


Terungkap Bukan Demonstran! Ini Wajah Terduga Pelaku Pembakaran Halte Sarinah
Thursday, October 29, 2020

On Thursday, October 29, 2020

 

Narasi TV mengungkap para pelaku pembakar Halte Sarinah Jakarta saat demo tolak UU Cipta Kerja. Wajah-wajah terduga pelaku dipaparkan dalam sebuah video kronologis.(Narasi TV)

Dari temuan mereka, ternyata para pelaku bukan berasal dari rombongan pengunjuk rasa. Selain itu, ulah mereka nampak terorganisir dan dilakukan dengan penuh kesengajaan.

INFONUSANTARA.NET -- Wajah terduga pelaku pembakar Halte Sarinah menyebar setelah Narasi TV mengunggah video kronologis kejadian tersebut.

Dari temuan Narasi TV, para terduga pelaku pembakaran bukan berasal dari massa aksi penolak UU Cipta Kerja.

Sebelumnya, tudingan pembakar Halte Sarinah yang terjadi pada Kamis (8/10/2020) lalu sempat dilayangkan ke ke buruh dan mahasiswa yang melangsungkan demonstrasi di sekitar tempat kejadian perkara.

Mereka diduga menjadi pelaku pembakaran halte yang kerugiannya mencapai angka Rp 65 miliar ini.

Narasi TV menayangkan penelusuran rekaman CCTV dan dokumentasi yang beredar di media sosial guna menelisik lebih dalam siapa dalang di balik perusakan Halte Sarinah.

Dari temuan mereka, ternyata para pelaku bukan berasal dari rombongan pengunjuk rasa di sana. Selain itu, ulah mereka nampak terorganisir dan dilakukan dengan penuh kesengajaan.

Penelusuran video tersebut bermula dari foto para pelaku pembakaran halte yang viral di media sosial.

Tim Mata Najwa menelusuri pergerakan para pelaku tersebut sebelum akhirnya melakukan aksi mereka.

Disimak dari video Mata Najwa, orang yang menyulut api tiba-tiba datang dari arah Jalan Sunda. Sebelum melancarkan aksinya, mereka nampak seperti melakukan observasi lebih dulu.

Mereka menoleh ke kanan dan kiri seolah membaca keadaan, lalu mengetik di ponsel seakan berkomunikasi dengan pihak lain.

Pada waktu menjelang petang tersebut, mereka datang ke lokasi unjuk rasa. Namun, gelagatnya berbeda dengan para demonstran lainnya. Pasalnya, arah gerak langkah mereka berseberangan.

Dalam rekaman CCTV ada dari mereka terekam bolak-balik mencari api untuk dibawa ke halte. Pertama, mereka melakukan pembakaran di halte sisi selatan.

Setelahnya, pelaku kemudian merusak halte sisi utara. Dari rekaman CCTV yang didapatkan tim Mata Najwa, sejumlah orang yang merusak dan membakar halte terlihat saling mengenal satu sama lain.

Mereka nampak seperti sudah terorganisir. Sebab, mereka terlihat seolah sudah berbagi tugas sehingga saat pembakaran mereka tenang dan fokus.

Dari video penelusuran Mata Najwa tersebut, kemudian muncul dugaan bahwa para pelaku perusakan dan pembakaran halte bukan berasal dari massa aksi, melainkan orang yang memang sengaja datang untuk membakarnya.

Namun, sampai saat ini belum diketahui identitas dari sejumlah orang yang merusak dan membakar halte Sarinah tersebut.

Kendati begitu, Najwa Shihab selaku pembawa acara menuturkan bahwa pihaknya telah mengajukan video itu ke polisi untuk ditindak lanjuti.

"Sebelum ditayangkan di Mata Najwa, video ini sudah kami kirim ke polisi," cetus Najwa dilansir Suarajakarta.id. 

Halte TransJakarta Sarinah dibakar pada Kamis (8/10/2020). Api berkobar menghanguskan fasilitas angkutan umum ini.

Pantauan Suara.com di lokasi kala itu, terlihat kondisi halte begitu mengenaskan. Bahkan hampir seluruh kaca halte ini sudah pecah berantakan.

Pembakaran yang terjadi sekitar sore menjelang malam ini masih berlangsung sampai pukul 18.30 WIB. Di tiga titik terlihat api masih menyala di halte ini.

Kabel-kabel terlihat putus dan meleleh karena peristiwa ini. Bahkan masih ada sejumlah percikan api dari kabel yang terbakar itu.

Meski sudah hangus terbakar, masih ada sejumlah orak yang terus merusak halte ini. Dari bagian dalam halte, mereka memecahkan kaca dengan batu dan puing-puing lainnya.

Sumber: Suara.com

Hadiri Maulid, Ma'ruf Singgung soal Kepercayaan ke Pemimpin
Thursday, October 29, 2020

On Thursday, October 29, 2020

 

Wapres Ma'ruf Amin menyinggung kepercayaan ke pemimpin kian terkikis di era disrupsi informasi saat menghadiri perayaan Maulid Nabi di Masjib Istiqlal. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra).

INFONUSANTARA.NET -- Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyinggung soal kepercayaan masyarakat yang semakin terkikis, terutama kepada para pemimpin bangsa.

Hal ini kata dia bisa terjadi seiring perkembangan era informasi yang mulai masuk ke arah disrupsi atau fenomena saat masyarakat menggeser aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata beralih ke dunia maya.

Aktivitas tersebut kata Ma'ruf justru membuat orang sulit percaya terhadap orang lain.

"Di era disrupsi informasi seperti saat ini seakan sulit menaruh kepercayaan kepada pihak lain, bahkan kepada pemimpinnya," kata Ma'ruf saat menyampaikan pidato dalam perayaan Maulid Nabi yang digelar Masjid Istiqlal dan disiarkan secara daring, Kamis (29/10) seperti dilansir dari CNN Indonesia.

Era disrufsi informasi ini kata Ma'ruf, memunculkan fenomena baru berkaitan dengan diputarbalikannya fakta-fakta yang ada. Hal ini tentu membuat pengguna atau masyarakat kebingungan untuk memilah dan memilih informasi mana yang semestinya dipercaya dan mana yang harus dihindari.

Imbasnya, muncul kecurigaan masyarakat terutama berkaitan dengan kebijakan pemimpin meski informasi yang didapat itu benar.

"Sehingga, akhirnya mereka menaruh curiga dan prasangka buruk terhadap semua informasi yang sampai padanya," kata dia.

Kendati demikian, Ma'ruf tak merinci rasa percaya terhadap pemimpin yang mulai terkikis ini berhubungan dengan persoalan yang mana. Dia kemudian menitip pesan agar perayaan Maulid Nabi ini bisa digunakan oleh setiap umat dan masyarakat untuk meneladani karakter Rasullalah Muhammad SAW.

"Dalam kesempatan Maulidurrasul ini, mari kita sebagai umat sayyidina Muhammad mencontoh dan meneladani sifat dan karakter beliau. Sehingga kehadiran kita menjadi suluh bagi orang lain," kata Ma'ruf.


Milenial Balas Megawati: Demo Ini Pengabdian Kami buat Rakyat
Thursday, October 29, 2020

On Thursday, October 29, 2020

 

Mahasiswa UI, Fajar Adi, mengkritik pernyataan Megawati Soekarnoputri. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)

INFONUSANTARA.NET -- Para demonstran muda yang masuk kategori milenial (1981-2000, berdasarkan Biro Sensus AS) mempertanyakan balik sumbangsih Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang mengkritik unjuk rasa tolak Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.

Megawati sebelumnya mengkritik gelombang aksi demonstrasi yang dimotori kalangan muda. Ia mempertanyakan sumbangsih para pemuda untuk bangsa selain berdemo.

Menurutnya, milenial harus menunjukkan dulu sumbangsihnya kepada bangsa dan negara. Bahkan mantan Presiden RI itu meminta Presiden Joko Widodo tak memanjakan para millenial.

Di sela-sela aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta, Rabu (28/10), CNNIndonesia.com menemui milenial demonstran dan kalangan senior yang peduli terhadap gerakan pemuda.

Fajar Adi Nugroho (22), misalnya. Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) itu menyayangkan sikap para elite partai dan pemerintahan yang sering kali meremehkan gerakan anak muda.

Padahal menurutnya, aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang mereka lakukan justru sumbangsih yang nyata. Mereka turun ke jalan demi memperjuangkan hak rakyat.

"Hari ini mahasiswa bergabung dengan rakyat menjadi bukti dari amalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, amalan pendidikan dan pengabdian kami pada rakyat," kata Fajar kepada CNNIndonesia.com, Rabu (28/10).

Fajar menilai sudah sepantasnya para anak muda yang telah mengenyam pendidikan di kampus untuk turun ke jalan. Ia justru mempertanyakan generasi senior yang hanya diam melihat rakyat sengsara.

"Para elite yang sudah mengenyam pendidikan tinggi, di luar negeri, justru diam saja melihat kebijakan yang melemahkan rakyat. Di mana gelar-gelar akademik mereka selama ini?" ucapnya.

Abia Indou (29), mahasiswa Universitas Nasional, juga menyayangkan pernyataan Megawati. Dia mengatakan aksi unjuk rasa inilah sumbangsih kalangan muda untuk Indonesia.

Mahasiswa turun ke jalan berbaur dengan elemen buruh, petani, nelayan, rakyat miskin kota, dan lainnya. Abia sebut upaya deligitimasi terhadap gerakan mahasiswa tak akan berpengaruh.

"Jika menyebut gerakan kami gerakan yang tidak berasal dari hari nurani, itu bullshit [omong kosong] karena ini perjuangan murni untuk bangsa Indonesia," ucap Abia.

Ia juga mengingatkan bangsa ini didirikan berkat peran para pemuda. Dimulai dari Boedi Oetomo pada 1908 dan dilanjutkan Sumpah Pemuda pada 1928.

Mahasiswa Unas Abi Indou kritik pernyataan Megawati Soekarnoputri. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)

Abia menilai elite kekuasaan saat ini ingin memutarbalikkan sejarah. Dia menduga ada upaya menghilangkan peran pemuda dalam membangun bangsa.

"Pemerintah mencoba mengubah fakta sejarah peran pemuda jaman sekarang," tuturnya.

Selain itu, ada pula suara dari kalangan buruh. Dian Septi Trianti (37) menilai para elite lupa bahwa demonstrasi juga bentuk sumbangsih kaum muda dari masa ke masa.

Ia mengingatkan beberapa momentum pendirian bangsa yang diwarnai demonstrasi oleh pemuda. Misalnya Reformasi pada 1998 yang digerakkan mahasiswa.

"Ketika teman-teman kritis dan ikut turun ke jalan, itu adalah sumbangsih. Jangan dianggap demonstrasi bukan sumbangsih. Negara ini dibangun dari rentetan demonstrasi," kata Dian saat ditemui CNNIndonesia.com di lokasi aksi.

Dia berharap elite kekuasan tak lagi meremehkan perjuangan kaum muda. Sebab intelektual kelas dunia pun berjuang lewat tulisan dan turun ke jalan.

"Setop merepresi kaum muda yang turun ke jalan, setop. Kemudian jangan represi dengan ancaman dropout, pelarangan demo, membatasi hanya buat karya ilmiah saja," ucap Dian.

Perwakilan buruh, Dian Septi Trianti (37), menilai para elite lupa bahwa demonstrasi juga bentuk sumbangsih kaum muda dari masa ke masa. (CNN Indonesia/Dhio Faiz)

Nining Elitos (42) dari elemen buruh juga tak sepakat jika gerakan para millenial direndahkan. Dia berpendapat gelombang massa saat ini selain dimotori buruh, juga diisi oleh para kaum millenial.

"Itu hal yang keliru. Justru kita harus mengajarkan pemuda harus memiliki kecerdasan, keberanian, dan pengetahuan bagaimana mempertahankan agar bangsa kita tidak dijajah, agar rakyat Indonesia tidak dijajah," kata Nining.

Ia mengapresiasi kemauan pada pemuda menjadi tulang punggu aksi unjuk rasa di berbagai daerah. Nining berharap para millenial tak kendor, meski diremehkan para elite.

Nining berpendapat sudah bukan saatnya untuk membeda-bedakan elemen pergerakan. Menurutnya, ketidakadilan di negeri ini harus dilawan bersama-sama.

"Tidak lagi kita bisa percaya terhadap kekuasaan saat ini. Maka penting penyatuan dari seluruh gerakan rakyat dan berbagai macam aliansi di daerah-daerah untuk melakukan perjuangan sekuat-kuatnya," tutur Nining.

Sumber: CNN Indonesia