PILIHAN REDAKSI

Bupati Benny Dwifa Buka Pelatihan Buat 30 Orang Pemandu Geowisata Kabupaten Sijunjung

  INFONUSANTARA.NET , Sijunjung -- Sebanyak 30 orang pemandu Geowisata se Kabupaten Sijunjung ikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Dina...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Tawuran Antar Genk Berhasil di Gagalkan, 10 Pemuda Akhirnya Berurusan Dengan Polisi



INFO|PADANG PANJANGJajaran Sat Reskrim polres padang panjang mengamankan sebanyak sepuluh orang pemuda di duga pelaku akan melakukan tawuran antar Genk. Kejadian itu pada hari kamis (16/12) sekira pukul 22.00 WIB di sekitar lapangan kantin.


Setelah di mintai keterangan dari 10 pelaku tersebut ternyata berasal dari 2 Genk yang berbeda yaitu  Ready to kill ( RTK) yang berasal dari kota Padang Panjang dengan jumlah sebanyak 6 orang, sementara satu lagi bernama Genk  Bukan Petarung (GBP ) asal Malalo dengan jumlah sebanyak  4 orang dengan usia mereka 13 sampai 19 tahun.

“Kedua Genk yang akan melakukan tawuran rata-rata mereka berstatus pelajar” ucap Kapolres Padang Panjang, AKBP Novianto Taryono dalam keterangan pers di hadiri Ketua DPRD Kota Padang Panjang Mardiansyah A.M.d, Dandim Tanah Datar, Letkol.Inf. Wisyudha Utama Dan Kasat Reskrim AKP Syaiful Zubir S.H,M.H, Jumat (17/12/2021).

Dari keterangan salah seorang pelaku kejadian berawal dari chat WA Genk Ready Ro Kill  (RTK) yang akan balas dendam kepada Genk Bukan Petarung (GBP) yang mana mereka telah janjian untuk bertemu  di lapangan  kantin Padang Panjang.

Namun sayang kejadian tersebut berhasil di ketahui pihak kepolisian Resor Padang Panjang dan pihak kepolisian segera mengamankan pelaku, dari pelaku  di temukan barang bukti 1 bilah  sabit, 1 buah  parang, dan topeng yang akan di gunakan sebagai penutup muka mereka saat beraksi, sebut Kapolres.

Novianto mengatakan, dari sepuluh orang  pelaku rata rata masih menyandang status pelajar, namun ada 1 orang  yang terlibat tindak pidana murni dan akan tetap di proses sesuai hukum yang berlaku.

“Sembilan pelaku yang status  di bawah umur, kami  akan menyurati  Kepala Sekolah mereka dan orang tua mereka agar lebih memberikan pengawasan kepada anak-anak mereka” tegasnya.

Aksi yang di lakukan para pelajar ini, pihaknya akan memberikan edukasi ke sekolah-sekolah di kota padang Panjang agar mereka melakukan  pengawasan yang ketat terhadap siswa mereka, agar tidak ada siswa-siswa yang melakukan tindakan  penyimpangan yang sangat mengganggu ketertiban umum dan meresahkan warga seperti yang di lakukan oleh sepuluh petarung ini ujar Novianto.

Untuk kedepan, kata Novianto akan mengatur strategi dan pembagian personil dengan membentuk tim untuk melaksanakan patroli malam hari, guna melakukan penertiban di lokasi yang di anggap “black spot” agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. karena ini jelas Premanisme, imbuhnya.

Novianto juga berpesan kepada seluruh stakeholder dan pihak terkait agar bekerja sama dengan serius untuk memerangi tindakan premanisme seperti ini, karena negara tidak boleh kalah dengan premanisme, tegasnya lagi

Sementara Ketua DPRD Mardiansyah A.Md  juga menambahkan sangat menyayangkan hal kejadian ini karena apa bila hal seperti ini berlanjut ke ranah hukum pidana tidak bisa di bayangkan nasib mereka yang masih berstatus pelajar di masa depan.

Maka dari itu,Mardiansyah menghimbau kepada seluruh pihak sekolah termasuk orang tua agar selalu mengawasi gerak gerik muridnya yang memiliki tingkah laku mencurigakan agar hal yang seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

“Karena aksi yang di lakukan ini jelas sangat merugikan pihak sekolah dan orang tua mereka masing masing” tutup Ketua DPRD kota padang Panjang itu. (YB).


Editor : Heri Suprianto

Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »