PILIHAN REDAKSI

Pilkada 2024,KPU Sijunjung Buka Seleksi Calon Anggota PPS

    INFONUSANTARA.NET,Sijunjung -- Menghadapi Pilkada 2024, KPU Kabupaten Sijunjung mulai membuka seleksi calon anggota Panitia Pemungutan ...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Kaum Suku Tanjuang Pilakuik Nyatakan Sikap Siap Dukung Penuh Emzalmi-Desri di Pilkada 2018
Monday, May 07, 2018

On Monday, May 07, 2018

Calon Walikota Padang Emzalmi Bersama Kaum Suku Tanjuang di Pilakuik Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji 
Infonusantara (PADANG) - Calon Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018, Emzalmi menghadiri silaturahmi kaum Suku Tanjuang di Pilakuik Jalan Bypass KM 10 Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu, 6 Mei 2018. 

Kehadiran Emzalmi disambut antusias oleh ninik mamak, dan anak kemenakan urang Tanjuang. Ketua Panitia Syamsir D Rajo Intan mengatakan, kaum Suku Tanjung selalu mengadakan silaturahmi, terutama dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan. 

"Kami kaum Suku Tanjuang di sini berasal dari Solok turun ke Kota Padang. Kami tersebar di Kalumbuk ini, ada di Pilakuik, Gunung Sangku dan Rimbo Api-api. Ini adaalah kegiatan rutin satu kali dalam sebulan yang kami adakan untuk bersilaturahmi," urai Syamsir D.

Ia mengatakan, silaturahmi diadakan secara bergilir, baik itu di Kalumbuk, Pilakuik, Gunung Sangku dan Rimbo Api-api. Inti dari kegiatan tersebut adalah menjalin persaudaran.

"Jika selama ini banyak yang tidak saling mengenal satu sama lain, selarang tahu bahwa kita badunsanak. Persatuan kaum Suku Tanjung diresmikan Desember 2017. Tujuan pertama menjemput yang tertinggal, mengumpulkan yang terserak," pungkasnya.

Dikatakan Syamsir D, kaum Suku Tanjuang berencana mencari tanah untuk perkuburan seluas 1 hektar. Sebab, lahan perkuburan yang ada sudah sempit. 

Kebulatan Tekad

Pada kesempatan tersebut, kaum Suku Tanjuang menyampaikan kebulatan tekad mendukung Emzalmi di Pemilihan Kepala Darah (Pilkada) Kota Padang 27 Juni 2018.

Kebulatan tekad tersebut disampaikan Ismidi Rajo Mudo. Ia mengatakan, Emzalmi merupakan anak pisang orang Tanjuang. 

"Pak Emzalmi adalah anak pisang kami kaum Suku Tanjung. Kami siap mendukung penuh Emzalmi-Desri Ayunda dan siap memenangkan duet ideal ini di Pilkada Kota Padang tanggal 27 Juni 2018," ujar Ismidi.

Ia mengatakan, kaum Suku Tanjuang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Emzalmi. Angku Emzalmi bernama  Jamaludin atau bako dari ibu Emzalmi adalah orang Suku Tanjung dan Emzalmi sendiri beristrikan orang Suku Tanjung. Emzalmi adalah bagian dari keluarga besar Suku Tanjuang.

Emzalmi mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan kaum Suku Tanjuang tersebut. Ia mengatakan, silaturahmi menjelang bulan suci Ramadan dan saat lebaran merupakan budaya yang sudah lazim di Pauh IX.

"Kami berterimakasih atas sambutan dan dukungan dusanak kami yang ada di sini. Kami memohon doa restu dan dukungan kaum Suku Tanjung di Pilkada 27 Juni 2018 ini," ujarnya. 

Dikatakannya, Kenagarian Pauh IX terdiri dari 9 tapian. Masing-masing tapian punya pandan perkuburan. Sebagai orang bersuku Koto Balai Mansiang tapian Kalumbuk, Emzalmi punya pandan pakuburan V Suku di tanah sirah.

"Di sana pun kondisi sudah padat. Inisiatif dari kaum Suku Tanjung ingin mencari tanah pakuburan sendiri, sekira ini sangat positif. Artinya, secara historis, secara adat dan pusako, maka dalam pandam pakuburan kaum Suku Tanjung tetap dalam kerangka pasukuan pandan kuburan V Suku. Insya Allah akan kita carikan solusinya," ujarnya. 

Dikatakan Emzalmi, pemerintah daerah sebetulnya harus memfasilitasi hal tersebut. Karena kewajiban menjediakan Tempat Pemakaman Umum (TPU) terletak di pundak pemerintah.(Inf)

Lakukan Perubahan di Kota Ini!!,Mari Bersinergi Antara Relawan dengan Partai Pengusung dan Pendukung
Sunday, May 06, 2018

On Sunday, May 06, 2018

Ketua Koalisi Padang Bersatu Motivasi Relawan Emzalmi-Desri Ayunda Kecamatan Padang Utara 
Infonusantara (PADANG) - Ketua Koalisi Padang Bersatu yang merupakan gabungan partai politik pengusung dan pendukung Emzalmi dan Desri Ayunda, pasangan calon calon Walikota dan Wakil Walikota Padang nomor urut 1, Wahyu Iramana Putra membakar semangat Relawan Emzalmi dan Desri Ayunda Kecamatan Padang Utara. 

"Mari kita bersinergi antara relawan dan partai pengusung serta pendukung, kita lakukan perubahan di kota ini," ajaknya saat memberi motivasi untuk Relawan Emzalmi dan Desri Ayunda Kecamatan Padang Utara, Minggu, 6 Mei 2018, bertempat di kantor DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Padang. 

Wahyu mengajak relawan dan kader partai politik untuk turun ke lapangan dan mensosialisasikan pasangan calon nomor urut 1, Emzalmi dan Desri Ayunda.

"Kita harus bekerja keras dalam waktu yang tersisa untuk meraih kemenangan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018. Hari-hari yang melelahkan ini akan kita tebus dengan kemenangan bagi warga kota," pungkasnya. 

Ia mengatakan, gabungan partai politik di Koalisi Padang Bersatu ingin mempersembahkan pemimpin yang terbaik bagi warga Kota Padang. Makanya yang diusung adalah duet ideal Emzalmi dan Desri Ayunda, dimana keduanya bukan kader partai politik.

"Kita menginginkan terwujudnya padang sebagai kota maju, religius dan mandani barbasia pariwisata, pendidikan perdagangan dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama sosial dan budaya, peningkatan iklim investasi dan pengembangan industri kreatif," jelasnya. 

Ia menjelaskan, saat ini angka kemiskinan di Kota Padang bertambah. Dari 914.908 jiwa warga kota, kemiskin tiap hari bertambah, meningkat tajam dari tahun 2016. Ini membuktikan, program pembagunan yang dilakukan tidak membuat masyarakat sejahtera, tetapi membuat masyarakat semakin terpuruk. 

"Banyak hal yang harus kita luruskan, misalnua terkait pengelolaan Baznas yang tidak transparan. Seharusnya, Baznas ini bisa membantu masyarakat, tetapi jangankan kepada rakyat, kepada anggota DPRD pun mereka tak transparan," terangnya.

Emzalmi dan Desri, jelas Wahyu, akan memprioritaskan pengembangan pariwisata, perdagangan dan industri serta pertanian, dan peternakan untuk peningkatan kesejahteraan agar tingkat kemiskinan turun di kota ini. Emzalmi dan Desri bertekad mewujudkan kesejahteraan untuk semua lapisan masyarakat. 

Wakil Ketua Advance Tim Emzalmi dan Desri Ayunda, Mirkardi Miyar mengatakan, banyaknya warga kota yang bergabung ke dalam Relawan Emzalmi dan Desri membuktikan masyarakat mengharapkan perubahan yang lebih baik di kota ini. 

"Emzalmi dan Desri hadir untuk semua lapisan masyarakat. Mari kita jaga kelompokan dan bekerja sama dengn kader partai pengusung maupun pendukung untuk memenangkan calon kita," pungkasnya.(Inf )

Osman Ayub,  Sinergi Warga Villaku Bersama Yonif 133/YS Buka Jalan Baru
Sunday, May 06, 2018

On Sunday, May 06, 2018

Warga Bersama Yonif 133 /YS Gotong-royong Buka Jalan Baru di Komplek Villaku IV, Kurao Pagang, Nanggalo 
Infonusantara (PADANG) - Masyarakat bersama puluhan personel Osman Ayub,  Sinergi Warga Villaku Bersama Yonif 133/YS Buka Jalan Barudalam rangka pembuatan jalan baru di Komplek Villaku IV, Kurao Pagang, Nanggalo.

Buka jalan baru memiliki luas panjang 140 x 3 meter dan sekaligus pengecoran itu dilaksanakan selama dua hari lamanya. Sehingga dapat dilalui masyarakat yang bermukim di komplek tersebut, hal itu dikatakan tokoh masyarakat setempat, Osman Ayub sekaligus selaku anggota DPRD Kota Padang . Katanya, pengerjaan ini merupakan program kelurahan dan manunggal bersama personel Yonif 133/YS.

"Ini salah satu bukti, memang sinergi dengan masyarakat, masyarakat bersama-sama dengan TNI," kata Osman, Minggu (6/5).

Berharap bila pengerjaan telah selesai tentu sudah dapat diakses oleh masyarakat sebagai jalan alternatif. Disamping itu, wakil rakyat di Padang mengingatkan tiap kelurahan di Nanggalo untuk mendata sekaligus memperhatikan akses yang berkemungkinan untuk dapat dijadikan sebagai jalan alternatif. "Mungkin banyak tapi belum tentu bisa dilalui karena tidak pernah ada menyuarakan," ungkap Kader Hanura itu.

Sersan Nanda Farizan, sebagai korlap di lapangan, mengatakan selaku TNI siap membantu masyarakat dan berada di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya dengan hadirnya sejumlah personel bergotongroyong bersama masyarakat.

"Kami dari Batalyon Infanteri 133/Yudha Sakti dengan senang hati bersama masyarakat, apalagi tni memiliki program manunggal sehingga tidak ada masalah. Istilahnyan manunggal dengan rakyat berada ditengah masyarakat, hubungan terus dirawat tanpa sekat, dan TNI akan selalu berada di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

Lurah Nasril, didampingi RT001/RW006 Komplek Villaku IV, Kurao Pagang, menyampaikan terima kasih teruntuk tni yang telah bersama-sama dengan masyarakat bergotongroyong membuka jalan baru di daerah ini. Ia melihat, partisipasi warga tak terlepas atas kerjasama personel TNI-AD dan wakil rakyat.

"Kami sangat berterimakasih, semoga kebersamaan terus terjalin dengan baik dan akses baru dapat termanfaatkan dengan  baik," tutup Nasril. (Inf)


Ketua DPRD Padang Monitoring Kegiatan BBGRM 2018 di Kecamatan Lubuk Begalung
Sunday, May 06, 2018

On Sunday, May 06, 2018

Ketua DPRD Padang Elly Thrisyanti Monitoring Kegiatan BBGRM di Kelurahan Pengambiran Ampalu Nan XX 
Dalam rangka kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2018. Tim monitoring BBGRM yang melibatkan beberapa OPD serta  Legislatif turun langsung meninjau kelokasi kegiatan didampingi Camat setempat dengan usulan dua kelurahan tiap kecamatan.

Dalam kegiatan monitoring kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat 2018 ini, Ketua DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti bersama tim monitoring langsung turun meninjau di Kelurahan Pengambiran Ampalu Nan XX dan Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX, didampingi Camat Lubuk Begalung, Rosail Akhyari

Pelepasan Tim Monitoring BBGRM Tahun 2018 Bersama Forkompimda 
Elly Thrisyanti mengatakan diharapkan dengan adanya program Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ini bisa lebih mempercepat proses pembangunan fisik di Kota Padang, terutama mengenai pembangunan drainase dan jalan lingkung. Karena sama sama kita ketahui saat ini Kota Padang masih sangat rawan banjir.

Dengan ada program BBGRM ini yang dilaksanakan setiap tahunnya, mudah-mudahan dapat meningkatkan pembangunan di setiap kelurahan. Dimana nanti kita tentu berharap akan terbuka nya akses jalan baru yang selama ini belum ada di daerah tersebut. "Seperti yang sedang dilaksanakan di RT 03 RW 20 Kampung Jambak ini,"  ujarnya.
Ketua DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti Bersama Camat Lubuk Begalung, Lurah dan Tim Monitoring di Posko BBGRM Kelurahan Pengambiran Ampalu Nan XX 
Begitu juga kegiatan BBGRM yang sedang dilaksanakan di Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX, dimana disana sedang berjalan pengerjaan drainase dan peninggian pondasi.  Tentu pengerjaan yang dilakukan masyarakat tersebut akan membantu pemerintah dalam hal penanggulangan banjir dengan memperbaiki drainase yang ada di daerah tersebut, " pungkasnya.

Yazirman Murad Ketua LPM Kelurahan Pengambiran Ampalu Nan XX menyampaikan, pelaksanaan BBGRM ini di mulai dari tgl 27 April lalu. Untuk pelaksanaan di lakukan pengerjaan jalan sepanjang 250 meter di RT 03 RW 20. Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan BBGRM ini sebanyak Rp31.204.200 setelah potong pajak dari Rp 35 juta.

Antusias Warga RT 03 RW 20 Kampung Jambak Kelurahan Pengambiran Ampalu Nan XX 
Partisipasi masyarakat disini sangat antusias sekali untuk pembangunan jalan termasuk pembangunan Mushalla Nurul Janah yang sedang dibangun saat ini. Untuk pengerjaan jalanan di RT 03 RW 20 Kampung Jambak ini sudah terlaksana sekitar 45 persen, dimana untuk tanah jalan di wakaf kan oleh masyarakat kaum suku Jambak, termasuk tanah Mushalla. Direncanakan jalan ini akan tembus ke RW 03 RT 04 sekaligus RW 10 yang panjangnya sekitar 400 meter.

Lurah Pengambiran Ampalu Nan XX, Donasri mengatakan partisipasi dan swadaya masyarakat sangat mendukung sekali. Ini dibuktikan di Hibah kan nya tanah untuk pembangunan jalan dan Mushalla.

Stok Bahan di Posko BBGRM RT 03 RW 20 Kampung Jambak
Harapan kami untuk manunggal Kecamatan nanti kalau bisa juga diarahkan kesini. Dan untuk penilaian tentunya mengharapkan Kelurahan ini jadi yang terbaik. Selain itu mudah-mudahan jalan ini bisa tembus ke simpang Arai Pinang di RT 04, RW 03 yang Ketua nya Mayrico, sekaligus di RW 10.

Sementara Lurah Parak Laweh Pulau Aia Nan XX, Mur Ifwan menyampaikan, kegiatan BBGRM 2018 ini dilaksanakan di RT 02 RW 05 dengan pokok pengerjaan drainase dan peninggian pondasi yang telah hancur sepanjang 103 meter serta pengerjaan tambahan pembangunan lapangan voli.

Suasana Gotong-royong di RT 03 RW 20 Kampung Jambak Kelurahan Pengambiran Ampalu Nan XX 
"Ketua LPM, Elfirwan mengatakan untuk pelaksanaan kegiatan BBGRM disini tidak ada kendala, partisipasi masyarakat sangat baik sekali dan juga ada swadaya dari masyarakat berupa bantuan sejumlah uang yang kita tuliskan besar besar di papan pemberitahuan agar tidak terjadi kecurigaan, " ungkapnya.

Camat Lubuk Begalung, Rosail Akhyari mengatakan, alhamdulillah dengan kunjungan tim monitoring BBGRM 2018 dalam hal oleh Ketua DPRD Padang, kita sangat berterima kasih karena dalam kunjungan ini juga diberikan berupa bantuan oleh Ketua DPRD Padang.

Ketua DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti Serahkan Sejumlah Bantuan Pada Ketua LPM Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX Kecamatan Lubuk Begalung 
Semoga melalui kunjungan Ketua DPRD Padang buk Elly Thrisyanti bisa memotivasi masyarakat dan tokoh masyarakat agar bisa meningkatkan kualitas kerja dari manunggal tersebut. "Kemudian harapan dari kecamatan dan kelurahan, kita berharap agar poporsi untuk belanja anggaran pada BBGRM ini bisa di tambah lagi, dimana setelah berjalan sekian tahun anggarannya masih sebesar Rp.35 juta dan dipotong pajak.(***)



Senam Massal di Tugu Merpati Perdamaian Menyatukan Tekad untuk Perubahan Kota Lebih baik
Sunday, May 06, 2018

On Sunday, May 06, 2018

Senam Massal Fauzi Bahar Bersama Masyarakat dan Tokoh Pendukung Emdes 
Infonusantara (PADANG) - Walikota Padang periode 2004-2014, Fauzi Bahar menggelar senam massal bersama warga Kota Padang di Tugu Merpati Perdamaian Pantai Muaro Lasak Kecamatan Padang Barat Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu, 5 Mei 2018 pagi.

Senam massal yang juga dihadiri oleh Wakil Walikota Padang periode 2004-2009 Yusman Kasim, anggota DPD RI Emma Yohana, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra dan calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018, Desri Ayunda tersebut mengambil tema silaturahmi dan persatuan untuk Kota Padang ke arah yang lebih baik. 

"Senam massal yang kita laksanakan pada hari ini dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan sekaligus menyatukan tekad untuk perubahan kota ini ke arah yang lebih baik," ujar Fauzi Bahar kepada wartawan di sela-sela senam massal. 

Ia mengatakan, dipilihnya Tunggu Merpati Perdamaian sebagai lokasi kegiatan bertujuan untuk mengajak warga kota menjaga persatuan dan perdamaian dalam membangun kota ini. Ia mengatakan, berdirinya tugu ini adalah pasca dilaksanakannya Sail Comondo 2016.  

"Pada tahun 2012, saya menghadap Palinglima TNI agar ivent Sail Somando ini dilaksanakan di Kota Padang. Alasan yang saya sampaikan untuk memacu pembagunan Kota Padang pasca gempa 2009. Panglima TNI menyetujui usulan saya, tetapi setelah dilaksanakan terlebih dahulu di Raja Ampat karena agenda telah di susun. Allahamdulilah 2016 dilaksanakan di Kota Padang," ungkapnya. 

Ketika di tanya alasannya mendukung pasangan calon Emzalmi dan Desri Ayunda di Pilkada 27 Juni 2018, Fauzi Bahar menjelaskan, sebelumnya dirinya menaruh harapan besar kepada Mahyeldi mengingat latar belakangnya yang kuat dengan pemahaman agama. 

"Setelah jabatan saya berakhir, Pak Mahyeldi saya anggap melanjutkan program peningkatakan agama, yaitu iman dan takwa di tengah masyarakat, seperti program Asmaul Husna, Pesantren Ramadan, wajib berjilbab, beras gengam, dan  pengelolaan zakat sesuai dengan syariat agama Islam. Tapi kenyataan yang saya terima justru pahit, sebab saya tidak lagi menemukan sosok Mahyeldi yang saya kenal dulu, semuanya berubah sejak menjabat walikota," tegasnya.

Pasalnya, urai Fauzi Bahar, Asmaul Husna tidak terdengar lagi, dan Pesantren Ramadan dipagkas menjadi 7 hari. Padahal, dua program ini sangat bermanfaat untuk menanamkan jati diri generasi muda dengan nilai-nilai agama pada bulan Ramadan. Pada bulan Ramadan waktu yang tepat menempa anak-anak di masjid dan musahalla.

"Kita terlalu bangga dengan pantai yang hanya 2 KM ini dikasih trotoar dan lampu-lampu. Saya membebaskan bibir pantai ini disaat bikin jalan dua jalur dan membagun jembatan, dan Lapau Panjang Cimpago itu biasa-biasa. Karena, pembangunan yang kita lakukan melibatkan semua pihak, bukan peran kita seorang sebagai pemimpin," pungkasnya.

Dikatakannya, sebagai walikota saat itu, ia berjuang untuk mendapatkan dana dari pusat untuk membagun kembali Pasar Raya pasca gempa 2009. Dan pengerjaannya selesai pada masa kepemimpinan Mahyeldi dan Emzalmi. 

Selain itu, kata Fauzi, dirinya juga memindahkan pusat kota pemerintahan ke Air Pacah. Semua penuh tantangan dan rintangan, tidak semudah membalikan telapak tangan. 

"Pembangunan pusat pemerintahan secara bertahap selesai dan gedung balaikota selesai dibangun, tapi bagi saya itu biasa-biasa saja," ujarnya. 

Fauzi Bahar mengaku punya harapan besar kepada Emzalmi dan Desri Ayunda, terutama menghidupkan kembali program Asmaul Husna, program keagamaan lainnya, dan meluruskan pengelolaan dana umat di Baznas. 

Desri Ayunda pada kesempatan itu mengatakan, keberadaan kelompok senam sangat penting di tengah masyarakat untuk menjaga kesehatan masyarakat dan membantu pemerintah dengan mengurangi subsidi kesehatan. Sebab, kalau masyarakat sehat, subsidi kesehatan tidak mereka perlukan.  

Ia juga menyambut harapan Fauzi Bahar. Ia menegaskan, paslon Emzalmi dan Desri Ayunda memang memiliki program untuk peningkatan iman dan takwa. Tujuannya untuk memelihara akhlak dan moral masyarakat, karena dunia dan akhirat itu harus sejalan. 

"Misi Emzalmi dan Desri untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama, sosial dan budaya masyarakat Kota Padang berlandaskan pengamalan "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah" (ABS SBK) dalam kehidupan sehari-hari. Harpan Pak Fauzi tadi sudah masuk dalam program yang kita prioritaskan," tukuknya. 

Menurutnya, kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH)  Imam Bonjol dan Masjid Nurul Iman akan dijadikan sebagai Islamic Center dan landmarknya Kota Padang. Sebab, Emzalmi dan Desri bertekad mewujudkan Padang sebagi kota maju, religius dan madani berbasis pariwisata, pendidikan, perdagangan dan industri.(*)

Endre Syaiful: Nasdem Meyakini Kemampuan Perpaduan Pasangan Ideal Emzalmi - Desri .
Sunday, May 06, 2018

On Sunday, May 06, 2018

Anggota DPR RI Endre Syaiful Bersama Desri Ayunda Dalam Acara Pembukaan Grand Final Ratu Sikumbang Idol di Plaza Andalas Kota Padang
Infonusantara (PADANG) - Anggota Komisi X DPR RI, Endre Syaiful memperkenalkan sosok Emzalmi dan Desri Ayunda, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 Juni 2018.

"Menurut saya, Kota Padang harus dipimpin oleh sosok yang tepat. Sosok pemimpin yang paham tentang persoalan kota ini dan punya solusi untuk mengatasinya," ungkap politisi Partai Nasdem tersebut ketika membuka Grand Final Ratu Sikumbang Idol di Plaza Andalas Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu, 5 Mei 2018.

Ia mengatakan, banyak partai politik besar di Kota Padang, termasuk Partai Nasdem menjatuhkan pilihan mendukung dan mengusung pasangan yang didukung penuh ninik mamak dan anak nagari ini. Sebab, pasangan ini diyakini mampu menjadi pemimpin untuk semua lapisan warga kota yang heterogen ini.

"Kami dari Partai Nasdem menjatuhkan pilihan kepada Emzalmi dan Desri untuk menjadi pemimpin Kota Padang 5 tahun kedepannya. Nasdem meyakini kemampuan parpaduan pasangan ideal ini," ujarnya.

Dikatakannya, Emzalmi dan Desri Ayunda adalah perpaduan tokoh birokrat dan tokoh profesional, sehingga keduanya akan dapat menjadi pemimpin untuk semua lapisan masyarakat dan mengatasi persoalan kota ini, baik dari segi pembangunan infrastruktur maupun ekonomi.

"Pak Emzalmi adalah ahli dalam manajemen birokrasi dan piawai di bidang penataan perkotaan yang sudah berpengalaman di pemerintahan. Sementara itu, Desri Ayunda adalah yang piawai dalam mengelola keuangan perusahaan dengan ilmunya manajemen ekonomi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota ini," ulasnya.

Desri ayunda mengucapkan terimakasih kepada panitia dan manajemen Ratu Sikumbang Idol yang telah mengundangnya  hadir pada ajang pencarian bakat tersebut.

"Kami mengapresiasi Ratu Sikumbang Idol ini. Ajang ini merupakan ajang pencarian bakat dan menggali potensi generasi muda di Sumatera Barat. Sangat jarang ada iven seperti ini dilaksanakan di Sumbar. Tentunya sangat bermanfaat sekali, melalui iven ini generasi muda Minangkabau dapat tersalurkan," jelasnya.

Ia mengatakan, seni membuat kehidupan menjadi indah, enjoy dan penyuka seni menjadi awet muda. Seni dapat merubah kehidupan seseorang, termasuk dari segi finansial kalau dikelola dengan sungguh-sungguh.

"Kita bersyukur, Arif masuk 3 besar. Dengan segala keterbatasannya, Arif membuktikan dirinya mampu dan mengharumkan nama Ranah Minang di kancah nasional. Kita berharap, Ratu Sikumbang Idol ini juga dapat melahirkan Arif-Arif berikutnya," harap Desri.

Ratu Sikumbang Manajemen telah menjaring bakat generasi muda Sumatra Barat sebanyak 33 finalis dari 11 kabupaten kota di Sumbar.(*)

Kita Minta Pandangan Ahli Hukum, Namun yang Pasti DPRD Padang Dorong Baznas di Audit
Sunday, May 06, 2018

On Sunday, May 06, 2018

Silaturahmi dan Diskusi Forum Wartawan Parlemen (FWP) Bersama Ketua DPRD Padang Elly Thrisyanti Didampingi, Muzni Zen Anggota Komisi IV. 
Infonusantara (PADANG) - Makin memanasnya persoalan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang dengan Komisi IV DPRD Kota Padang hingga adanya pro dan kontra bahkan dalam hearing terakhir yang dilaksanakan di DPRD Padang, Ketua Baznas Kota Padang tidak menepati janji yang berujung Komisi IV akan melayangkan hak angket. 

Menyikapi hal itu sebagai Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti menegaskan, DPRD Kota Padang tidak mengintervensi pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang. "Kita bukan mengintervensi Baznas, tapi kita merespon laporan masyarakat kepada anggota dewan maupun DPRD secara lembaga," ungkap Elly Thrisyanti didampingi Sekretaris Fraksi Gerindra, Muzni Zen yang juga salah seorang anggota Komisi IV DPRD Padang ketika menjamu makan malam anggota dan pengurus Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang, Sabtu, 5 Mei 2018 malam. 

Ia mengatakan, anggota dewan merupakan orang-orang yang dipilih dan dipercaya rakyat untuk mewakili mereka. Maka setiap laporan atau pengaduan rakyat wajib direspon DPRD Kota Padang. 

"Kami kan orang yang dipercaya rakyat mewakili mereka,  makanya kami meminta informasi itu, karena didesak masyarakat. Apalagi dalam hal ini memang betul tupoksinya Komisi IV DPRD Padang merupakan bidang kesejahteraan rakyat dimana mitra nya adalah Bagian Kesra Kota Padang yang berkaitan langsung dengan Baznas," jelasnya. 

Alasan Baznas tidak mau memberikan informasi atau laporan yang diminta oleh DPRD Kota Padang, dipertanyakan oleh politisi wanita dari Partai Gerindra ini. Ia mengatakan, sampai saat ini, Peraturan Daerah (Perda) nomor: 02 tahun 2010 tentang Pengelolaan Zakat masih berlaku. "Kapan Perda itu dicabut?  Sampai saat ini belum pernah direvisi dan dicabut. Berarti Perda itu masih berlaku dan Baznas harus memberikan laporan ke DPRD," ujarnya.  

Dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, Baznas kabupaten/kota wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Baznas provinsi dan pemerintah daerah secara berkala.

"Kalau dikatakan hanya berkewajiban melaporkan ke Walikota, ini kan aneh. Sebab, pemerintahan daerah itu adalah Walikota dan DPRD. Dimana penyelenggara pemerintahan daerah itu adalah Walikota dan DPRD, Eksekutif dan Legislatif," jelasnya.

Ini diatur dalam Undang-undang nomor: 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Bab I Ketentuan Umum pasal 1 ayat (2) yang menegaskan, Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

"Di sini kan sudah jelas, yang disebut penyelenggara pemerintahan daerah itu adalah walikota dan DPRD. Tapi agar jelasnya, nanti kita juga minta pandangan dari ahli hukum dalam proses ini," tegas Ketua DPRD Padang ini.

Mengenai peraturan Baznas Pasal 5 ayat (3), Baznas Kabupaten/Kota menyampaikan laporan pengelolaan zakat kepada Baznas Provinsi dan Bupati/Walikota yang dijadikan dasar oleh Baznas dalam mengambil sikap tidak mau lagi mengikuti hearing dengan DPRD Kota Padang, sebut Elly harus dilihat dengan cermat.

"Ya, seperti yang saya sampaikan tadi, saya bukan ahli hukum. Makanya nanti kita minta pandangan ahli hukum. Namun yang pasti, DPRD mendorong dilakukan audit terhadap pengelolaan zakat oleh Baznas, karena sudah banyak laporan yang masuk ke DPRD melalui Komisi IV,"  ungkapnya. 

Jika dicermati, Baznas sendiri dalam pelaksanaan tugasnya tidak bisa terlepas dari pembiayaan APBD/APBN. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat Bab IV Pembiayaan pasal 30, "Untuk melaksanakan tugasnya, Baznas dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Hak Amil." Pada pasal 31 ayat (1) disebutkan, "Dalam melaksanakan tugasnya, BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Hak Amil." (Inf/by)

Jubir Nasdem Sumbar, Laporkan Warga Sendiri ke Polisi, Sirnakan Kenegarawanan Gubernur Sumbar
Saturday, May 05, 2018

On Saturday, May 05, 2018

Bhenz Marajo terlapor dugaan pencemaran nama baik mendapat banyak dukungan menghadapi laporan orang nomor satu Sumbar ke Polda. (foto: google/harianhaluan.com)
Wartawan Bukittinggi Aksi Solidaritas

Infonusantara (PADANG) - Juru Bicara Nasdem Sumbar, Hendri Irawan Dt Tambijo menyebut laporan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno ke Polda atas dugaan pencemaran nama baiknya di akun facebook Bhez Marajo justru mensirnakan sifat kenegarawanan seorang pemimpin.

“Bhenz Marajo itu warga Sumbar, wartawan di Harian Haluan, Irwan Prayitno adalah gubernur pemimpin daerah dan rakyat Sumbar, kok pemimpin melaporkan rakyatnya,”ujar Hendri kepada media ini, Sabtu (5/5) di Padang.

Bahkan Hendri Irawan mengatakan sebagai pemimpin bahkan masuk Capres dari PKS, dengan melapor ke Polda, justru Irwan Prayitno tidak bisa dikatakan pemimpin dan politisi negarawan.

“Otomatis laporan itu sirnakan sifat kenegarawanan yang selama ini melekat dan dinilai banyak orang di Indonesia ini terhadap Irwan Prayitno,”ujar Hendri.

Solusi dari sifat kenegarawanan itu kata Hendri Irawan adalah pemaaf. “Saya tidak tahu siapa yang memberikan advice kepada Pak IP (biasa Irwan Prayitno disebut banyak oran), harusnya dengan kata maaf tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan,”ujar Hendri.

Sementara itu gelombang dukungan buat Bhens Maharajo bernama lengkap Benni Okva terus berdatangan.

Setelah 53 advokat mendukung dan siap mendampingi Bhenz Marajo dengan nama aliansi ‘Lawan IP’, kemarin gelombang dukungan dalam bentuk aksi dilakukan puluhan wartawan di Bukittinggi.

Aksi solidaritas wartawan dilakukan di ikon kota itu yakni Jam Gadang, peserta aksi solidaritas dari berbagai kalangan lintas usia ini datang ke Jam Gadang dengan membawa tulisan di atas kertas karton warna-warni.

Sejumlah kalimat penolakan dituliskan diantaranya, jangan bunuh Pers, hentikan kriminalisasi terhadap wartawan. Lalu ada juga tulisan dengan tagar #kamihaluan #savejurnalis dan #KamiBhenz.

Koordinator Aksi, Fadli Reza dalam orasinya menyayangkan tindakan pelaporan oleh gubernur. Menurutnya, Irwan Prayitno tidak memahami undang-undang pokok pers.

Ditegaskannya, aksi solidaritas ini menggambarkan masih kompaknya wartawan di Sumbar.

“Meskipun yang dilaporkan dan tersakiti berada di Kota Padang namun kekompakan masih bisa ditampakkan di bawah Jam Gadang,”ujarnya dikutip dari www.halosumbar.

Ketua PWI Bukittinggi, Asrial Gindo yang juga turun tangan dalam aksi solidaritas itu menambahkan upaya kriminalisasi terhadap wartawan.

“Jika ditindaklanjuti oleh Pak Kapolda Sumbar artinya ada pengingkaran terhadap kesepakatan Dewan Pers dan Kapolri,”ujarnya.

Sementara di whasthap group KWAK 2018, hamburan dukungan muncul, bahkan wartawan se Sumbar siap mengantarkan Bhens Marajo jika diperiksa penyidik Polda Sumbar.

“Kami wartawan di Solok siap turun ke Padang mengantarkan Bhenz Marajo ke Polda kalau dipanggil penyidik,”ujar Riki Salayo kepada media ini di Padang.

Begitu juga wartawan di Pessel. “Siap kita turun ke Padang, #kamibersama bhenz,”ujar pentolan wartawan Pessel Tusrisep

Belum lagi Pariaman, Dharmasraya dan banyak kota serta kabupaten wartawannya akan turun ke Padang. (kutip halosumbar.com)

Bela Bhenz- Esa, 53 Pengacara Bentuk Aliansi ( Lawan IP)
Saturday, May 05, 2018

On Saturday, May 05, 2018

Bhenz Marajo Wartawan Haluan (kiri) dan Maidestal Hari Mahesa Anggota DPRD Kota Padang (kanan)

Infonusantara (PADANG) - Bhenz Maharajo dan Maidestal Hari Mahesa, yang dilaporkan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno ke Polda Sumbar terkait pencemaran nama baik, akhirnya memberikan kuasa kepada 53 pengacara. Para lawyer itu tergabung dalam Aliansi Advokat Untuk Warga Negara dan Insan Pers (Lawan IP).

Penyerahan dan penandatanganan surat kuasa dilakukan di Sekretariat Lawan IP, Jalan Ikhlas, kawasan Andalas, Kota Padang, Kamis (3/5) disaksikan Pimpinan Umum Harian Haluan, Zul Effendi. Langkah ini bukan hanya sebagai wujud pembelaan serta pendampingin hukum untuk Bhenz dan Esa, tapi juga bentuk perjuangan agar setiap warga bisa bebas mengekspresikan sikap dan pandangannya hal-hal yang menyangkut kepentingan publik, terutama upaya pemberantasan korupsi.

Koordinator Lawan IP, Yul Akhyari Sastra mengungkapkan, pembentukan aliansi sebenarnya merupakan wujud untuk melindungi siapa saja untuk bebas menyampaikan ekpresinya. Baik di dunia nyata atau media sosial. Aliansi ini juga sebagai bentuk perlawanan terhadap upaya-upaya kriminalisasi pers yang dilakukan pihak tertentu. 

“Hari ini Bhenz yang dilaporkan, besok entah kita, anak kita atau masyarakat sipil lainnya. Beranjak dari kecemasan itu, para pengacara berkumpul dan merumuskan aliansi yang diberi nama Lawan IP, ” papar Yul Akhyari dihadapan puluhan pengacara yang hadir.

Yul menegaskan, laporan Gubernur Irwan Prayitno terkait postingan Bhenz dan Esa yang mengutip isi berita, ditambah unggahan halaman utama Harian Haluan pada 27 April lalu terindikasi mengancam kebebasan berekspresi serta menghambat partisipasi masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi. Padahal, setiap orang, apalagi wartawan mendapat perlindungan dalam upaya tersebut. Bhenz, walau menyebar pemberitaan di halaman medosnya, tapi dia sedang memposisikan diri sebagai wartawan Haluan, dan menyebarkan pemberitaan media tempatnya bernaung dan beraktivitas. Jika ini dibiarkan, ditakutkan akan menjadi yurisprudensi ke depannya.

Dipaparkan Yul, kliennya menghargai sikap Irwan Prayitno atas pelaporan ke Polda Sumbar. “Pelaporan itu hak siapa saja. Klien kami juga siap untuk menghadapinya dalam proses hukum, karena merasa apa yang dilakukannya tidak salah. “Secara materi, laporan tersebut sumir. Apalagi postingan itu bukanlah opini pribadi, yang sifatnya menuduh. Postingan tidak lari dari substansi isi pemberitaan yang dimuat di Harian Haluan. Bhenz sebagai wartawan Harian Haluan, sekaligus redaktur halaman utama memiliki hak untuk menyebarluaskan karya jurnalistiknya, termasuk di media sosial. Mengumpulkan data, mengolah dan menyebarluaskannya itu adalah tugas pokok seorang wartawan yang dilindungi undang-undang. Khusus Maidestal Hari Mahesa /Esa, sebagai anggota DPRD, dia memiliki hak juga untuk menyebarkan postingan itu,” ucap Yul.

Untuk selanjutnya, Lawan IP tidak akan meladeni polemik dalam beropini sekaitan dengan kasus ini. “Kami sangat siap untuk membuktikan tuduhan fitnah ini. Oleh karena itu mari sama-sama diikuti dengan seksama, dilihat dan dibuktikan di depan hukum,” lanjut Yul.

Senada, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, Roni Saputra yang juga tergabung dalam Lawan IP menurutkan, sejatinya, share yang dilakukan oleh Bhenz tidak dapat dipisahkan dari konten berita, karena tidak ada tambahan opini yang mengubah substansi pemberitaan. Jika yang dilaporkan adalah berita Haluan, maka perlu dipastikan mekanisme penyelesaian masalah pemberitaan diatur dalam UU Pers, dan itu wajib untuk dilakukan oleh orang yang merasa beritanya tidak benar. “Sesuai dengan ketentuan Pasal 4 UU Pers, Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara, dan sebagai pers nasional maka ia mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Terkait dengan Pasal 27 UU ITE, Pasal 310 KUHP, ia tidak akan berlaku jika dilakukan demi kepentingan umum. Berita yang dishare oleh Bhenz kemudian diteruskan Maidestal Hari Mahesa adalah berita yang menyangkut dugaan korupsi, dan itu adalah kepentingan umum. Dalam KUHP dikenal asas penghapus pidana, salah satunya dalam Pasal 50. Jelas, bahwa memberikan informasi yang terkait dengan kepentingan umum, tidak bisa dipidana,” lanjut Roni.

Terkait laporan, Direktur Lembaga Antikorupsi (LAK) Integritas, Arief Paderi menjelaskan, Lawan IP sebenarnya mengkhawatirkan adanya indikasi upaya untuk membungkam kemerdekaan pers, kemerdekaan berpendapat, dan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi. “Sudah kita kaji dari bermacam sisi postingan yang dilaporkan, tidak ada permasalahan di sana. Berdasarkan kajian itu, Lawan IP akhirnya mengambil sikap untuk mendampingi Bhenz dan Esa dalam proses hukum yang akan dihadapi. Esensi pendampingan secara luas adalah bagian dari upaya agar masyarakat terlindungi dalam keterlibatannya di upaya pemberantasan korupsi,” sebut Arief.

Selain sepakat melakukan pendampingan, Lawan IP juga akan terus mengawal proses hukum kasus dugaan korupsi Surat Pertanggungjawaban (SPj) fiktif yang nilainya mencapai Rp62,5 miliar. Kasus ini bukannya kasus kecil. Malahan kasus dengan nilai kerugian terbesar di Sumbar. Lawan IP, akan mendesak penegak hukum untuk membuka perkara secara terang benderang, termasuk memanggil nama-nama yang masih hidup, dan disebutkan Yusafni menerima aliran dana. Baik yang diucapkan di dalam persidangan atau tidak. “Kita tidak boleh lengah. Jangan sampai karena fokus pada pendampingan Bhenz dan Esa, pengawalan terhadap kasus SPj fiktif jadi kendor. Siapa saja sebenarnya harus membuka mata lebar-lebar terhadap kasus SPj fiktif yang kini hanya menyeret satu tersangka. Lawan IP tidak akan berdiam diri, dan turut serta memonitoring penanganan perkara,” ungkap Marsanova Andesra.

Aktivis antikorupsi, Vino Oktavia dan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Wendra Rona Putra menambahkan, pelaporan dua orang yang konsen dalam upaya pemberantasan korupsi seharusnya memancing civil society untuk lebih bergerak aktif dalam mengawasi jalannya kasus SPj fiktif. Vino berkeyakinan, jamak terjadi, perkara korupsi tidak dimainkan secara tunggal. “Apalagi kasus dengan nilai kerugian negara yang fantastis. Kita semua harus mengawalnya, baik kasus yang sedang berjalan di persidangan, atau yang sedang diproses di Bareskrim. Tidak hanya sekadar mengawal, tapi juga berusaha untuk melakukan kajian, yang nantinya bisa menguatkan keyakinan penegak hukum dalam bertindak. Lawan IP memiliki kewajiban untuk itu,” ucap Vino.

Beri Kuasa Penuh

Usai menandatangani surat kuasa, Bhenz Maharajo menyebutkan, segala upaya dan proses hukum yang dijalani sepenuhnya akan dikoordinasikan dengan Lawan IP sebagai kuasa hukumnya. Bhenz mengaku mendapatkan berlipat-lipat kekuatan tambahan dengan dorongan dan pendampingan yang diberikan Lawan IP. “Ini adalah rahmat terbesar yang dianugerahkan Sang Pencipta kepada saya. Dengan dukungan dan pendampingand ari Lawan IP, dan sikap Harian Haluan yang memberikan perlindungan, saya merasa tambah kuat menghadapi segala macam kemungkinan. Langkah kian ringan dan hati semakin lapang,” papar Bhenz.

Secara tegas Bhenz menyebutkan, postingannya bukanlah bentuk serangan atau upaya mencemarkan nama baik Irwan Prayitno. “Semuanya saya lakukan agar masyarakat mengetahui apa pemberitaan Harian Haluan hari itu, untuk kemudian membeli koran. Apa yang saya posting juga bukan pendapat pribadi, melainkan substansi pemberitaan. Memposting intisari pemberitaan, dengan tujuan agar konsumen atau pembaca tertarik, sudah lazim dilakukan media massa, atau wartawan. Selain itu, postingan terkait pemberitaan dan foto halaman koran tidak sekali saya lakukan. Sejak menjadi wartawan POSMETRO Padang, hingga sekarang di Harian Haluan, jika ada pemberitaan yang bagus, dan rasanya akan menarik minat pembaca, akan saya posting,” ungkap Bhenz.

Pimpinan Umum Harian Haluan Zul Effendi juga mengucapkan rasa terimakasih kepada Lawan IP yang sudah memberikan bantuan hukum dan pendampingan pada Bhenz. “Seperti kata Bhenz, ini adalah suntukan kekuatan baru, tidak hanya dalam menghadapi pelaporan, tapi juga dalam upaya pemberantasan korupsi yang gencar dilakukan Harian Haluan. Saya percaya, jika semua lini bersatu, pemberantasan korupsi di ranah ini kian ringan. Sebagai koran tertua, Harian Haluan saya pastikan akan berada di garis terdepan dalam memenuhi hak publik dalam mengakses informasi, termasuk informasi pemberantasan korupsi, ketimpangan sosial dan bermacam lainnya. Semoga segala upaya ini mendapat dukungan dari semua elemen masyarakat,” kata Zul. (ril) 

Selamatkan Warga Miskin Kota
Saturday, May 05, 2018

On Saturday, May 05, 2018

Calon Walikota Padang Desri Ayunda 
Oleh :Desri Ayunda 

Berita tentang kemiskinan masih terdengar, di antara megahnya program pemerintah kota dalam membangun. Satu sisi kebanggaan terhadap pembangunan terus dikibarkan namun di balik itu angka keluarga kemiskinan (Gakin) terus pula meningkat. Ada apa? 

Berita yang dilansir Posmetro Padang menyebutkan seharusnya menjadi tamparan bagi pihak yang bertanggungjawab. Sebab hal ini merupakan bagian dari amanah dalam memikul tanggung jawab; meningkatkan "kesejahteraan dan kemakmuran" rakyat termaktub dalam Undang-Undang 1945. 

Angka 235.114 jiwa warga miskin tidak boleh diremehkan. Ini jelas ada sesuatu yang keliru dalam pembangunan. Kenapa kemiskinan terus meningkat? Bila merujuk ke dunia akademik, kita akan mendapatkan jawaban, kemiskinan dampak dari kebijakan struktural dan kemiskinan dampak dari keadaan kultural. 

Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam membenahinya. Program pembangunan ekonomi yang tepat akan mendapatkan hasil cepat. Namun bila keliru, hanya akan menghabiskan dana semata sedangkan kemiskinan akan tetap ada. 

Pendekatan-pendekatan pembangunan ekonomi yang dirancang oleh pemerintah kota sering terjadi asal jadi. Penekanan terhadap pengawasan tidak dilakukan sehingga saban tahun angka kemiskinan tidak dapat ditekan. Karena itu perlu terobosan. 

Program yang diajukan Dinas Sosial menurut berita yang diturunkan Posmetro, sudah ada namun belum optimal. Optimalisasi bukan pada penambahan dana tetapi pada pembinaan. Pengalaman dalam membina Usaha Kecil Menengah melalui dana Coorporate Social Responsibility (CSR)
di PT. Semen Padang, banyak Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berhasil karena optimalisasi dalam pembinaan. 

Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial, Nutrisi Anak, yang diluncurkan Pemko Padang tentunya sebuah usaha yang baik, namun dapat dinilai belum optimal. Perlu juga lembaga lain, seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Padang, CSR-CSR BUMN yang ada di Kota Padang turut ambil bagian. Lebih penting dari itu, pembinaan! 

Pembinaan merupakan pendidikan non formal yang langsung memberi pemahaman bagaimana meningkatkan pendapatan dengan usaha yang dibuat. Memberi bantuan secara percuma tanpa pembinaan hanya akan memanjakan dan tidak akan mampu mengangkat harkat martabat warga. Mereka adalah saudara kita yang bukan saja tertinggal secara ekonomi tetapi juga akses pengetahuan. Hal terakhir adalah kunci, apapun program pengentasan kemiskinan yang dibuat, membutuhkan pendekatan yang tepat. Salah satunya pembinaan secara optimal. Bukan sekadar memberi bantuan lepas yang tidak mendidik. Rangkul mereka dengan jalinan komunikasi antar sesama bukan antar pemberi bantuan dan yang menerima bantuan. Status kebersamaanlah (equal) yang membuat tumbuhnya harapan dan semangat. Inilah visi pembangunan, bukan sekadar program asal berjalan dan asal jadi. Tentu saja, perlu dijalani oleh orang yang menghayati dan mengerti. []

Wahyu :Soal Baznas dan Hak Angket, Kita Tunggu Esa Pulang dari Aceh.
Friday, May 04, 2018

On Friday, May 04, 2018

Gedung DPRD Kota Padang 
Infonusantara (PADANG) - Panasnya hubungan DPRD Kota Padang dengan Baznas Kota Padang berujung pada rencana hak angket. Lantas, sudah sejauh mana rencana hak angket itu berjalan?

Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra mengatakan, hak angket tersebut tetap berjalan. 

"Yang kita hak angket Walikota Padang, bukan Baznas. Karena mereka mengatakan, laporan Baznas hanya kepada Kepala Daerah," ungkapnya, Jumat, 4 Mei 2018. 

Dikatakannya, saat ini Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa sedang berada di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) menelusuri bantuan Baznas untuk pembangunan rumah di daerah tersebut.

"Kita tunggu Esa pulang dari Aceh. Kalau sudah lengkap, ya jalan," ungkapnya.(By, S3)



Desri Ayunda Silahturahmi dengan Masyarakat Kampuang Tanjuang
Friday, May 04, 2018

On Friday, May 04, 2018

Silaturahmi Desri Ayunda dengan Masyarakat Kampuang Tanjuang Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Pauh 
Infonusantara (PADANG)- Calon Wakil Walikota Padang nomor urut 1 di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Juni 2018, Desri Ayunda bersilaturrahmi dengan masyarakat Kampuang Tanjuang Kelurahan Kapalo Koto Kecamatan Pauh Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat, 4 Mei 2018 sore. 

Hadir pada kesempatan itu, ninik mamak, alim ulama, tokoh masyarakat, bundo kanduang dan pemuda setempat. 

"Kami mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah mengundang kami pada acara silaturahmi ini," ujar mantan Kepala Bagian Humas PT. Semen Padang ini. 

Ia memaparkan, pasangan calon Emzalmi dan Desri Ayunda bertekad meningkatkan kualitas kehidupan beragama, sosial dan budaya masyarakat Kota Padang berlandaskan pengamalan "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah".

"Kita ingin mewujudkan Padang sebagai kota yang maju, religius dan mandani berbasis pariwisata, pendidikan, perdagangan dan industri," ungkapnya. 

Untuk itu, katanya, Emzalmi dan Desri akan mendorong tumbuhnya industri kreatif berbasis UKM yang berorientasi pariwisata dan mendorong pertumbuhan investasi swasta.

"Kita perlu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengentaskan kemiskinan. Perlu diketahui, saat ini angka kemiskinan di Kota Padang sudah mencapai 26 persen," jelasnya. 

"Katong-katong kemiskinan di kota Padang ini berada di daerah pinggiran kota," ungkapnya. 

Ia menegaskan, pasangan Emzalmi dan Desri berkomitmen untuk mengembangkan sektor pertanian, pembenahan irigasi, pembagunan yang seimbang antara pusat kota dan deerah pinggir kota.  

"Pembagunan daerah pinggiran kota adalah prioritas, baik di segi ekonomi dan infrastruktur," urainya. 

Ninik Mamak Suku Tanjuang Buya Zainul Arifin mengatakan, sudah seharusnya masyarakat Pauh mendukung pasangan calon walikota dan wakil walikota nomor urut 1 ini. 

"Kenapa? Karena pasangan ini adalah putra terbaik Nagari Pauh Si Ampek Baleh dan Koto Tangah. Bak pepatah mengatakan, "Abak Pauh, Amak Koto Tangah, Anak Nanggalo". Ini adalah ikatan historis daerah kita," ujarnya.

Disamping itu, katanya, Emzalmi dikatakan layak memimpin kota ini, karena rekam jejaknya sudah jelas. Ia berkarir di Kota Padang, banyak jabatan yang pernah dipegangnya dan saat ini merupakan Wakil Walikota Padang.

"Perlu diketahui, Anak Nagari kita, Pak Em diakui oleh berbagai pihak kemampuannya. Pak Em adalah ahli di bidang penataan infrastruktur perkotaan," tukuknya.

Tak kalah, ujarnya, Desri Ayunda tokoh yang sudah teruji di BUMN. Banyak pula jabatan penting yang pernah diamanahkan kepadanya. Hanya orang-orang pilihan yang bisa memegang jabatan itu.

"Pak Des paham soal ekonomi, dan dia diyakini mampu untuk membenahi perekonomian kota ini. Jadi, pasangan ini adalah duet ideal," ungkapnya. 

"Di Pilkada 2014, kita berhasil mengantarkan Pak Em sebagai Wakil Walikota. Dan pada Pilkada 27 Juni 2018 ini, kita antarkan Pak Em untuk menjadi orang nomor 1 di daerah ini berdampingan dengan Desri Ayunda," imbaunya.

Untuk itu, katanya lagi, warga harus berbondong-bondong ke TPS menggunakan hak pilihnya. Jangan sampai golput, karena golput tidak menyelesaikan masalah.

"Partai politik besar di kota ini telah memberikan kepercayaan kepada anak nagari kita ini. Maka kita jangan pula mau kalah oleh partai politik itu, Mereka ramai mengusung Emzalmi dan Desri, kita ramai-ramai mencoblos Emzalmi dan Desri," ujarnya.(Inf)