PILIHAN REDAKSI

PAW Helmi Moesim dan Zalmadi Dijadwalkan 13 Mei 2024 Sesuai Hasil Rapat Bamus DPRD Kota Padang

Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani. INFONUSANTARA.NET -- Proses Pergantian Antar Waktu (PAW) dua orang anggota DPRD Kota Padang sudah dip...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Emzalmi - Desri Ayunda Hadiri Silaturahmi Akbar Dunsanak Suku Melayu, Anak Pisang, Urang Sumando
Monday, November 20, 2017

On Monday, November 20, 2017

Emzalmi -Desri Ayunda Didampingi Syarbaini Datuk Khatib Sutan dalam Acara silahturahmi Akbar Dunsanak Suku Melayu, Anak Pisang, Urang Sumando di kediaman Murhamsyah dari suku Melayu di Perumahan Jala Utama II Blok D3 No. 3 Parak Laweh Kota Padang,Minggu (19/11/17)
Infonusantara.(PADANG) - Emzalmi - Desri Ayunda hadiri undangan Suku Melayu yang menggelar acara silahturahmi Akbar Dunsanak Suku Melayu, Anak Pisang, Urang Sumando di kediaman Murhamsyah dari suku Melayu di Perumahan Jala Utama II Blok D3 No. 3 Parak Laweh Kota Padang,Minggu (19/11/17) pukul 10.00 WIB

Dalam sambutannya, Wawako Padang Ir. H. Emzalmi, M.Si. menyampaikan, negara Indonesia memiliki ragam budaya, adat istiadat dan suku bangsa dari Sabang sampai Merauke terdapat beragam macam suku bangsa dan tidak terhitung lagi jumlahnya. Inilah yang menjadi ciri khas dari Indonesia yaitu ragam budaya, adat istiadat, bahasa dan suku bangsa dan terasa erat tali silaturahmi antara satu dan lainnya.

H. Emzalmi, M.Si. mengatakan, konsep pendidikan budaya dan Agama menjadi Prolitas masyarakat Kota Padang. Kehidupan suatu bangsa erat sekali kaitannya dengan tingkat pendidikan. Pendidikan bukan hanya sekedar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi juga diharapkan dapat mengubah dan mengembangkan pengetahuan.

Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, tetapi harus dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang akan datang, dan sekaligus menemukan cara yang tepat dan cepat supaya dapat dikuasai oleh anak didik.

Pendidikan merupakan usaha yang sengaja secara sadar dan terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/masyarakat, dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai. Dilihat dari sudut perkembangan yang dialami oleh anak, maka usaha yang sengaja dan terencana tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dialaminya dalam setiap periode perkembangan.

"Dengan kata lain, pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak,"ujanya Wawako.

"Juga disampaikan, daerah Sumatra Barat khususnya di kota padang rawan bencana Gempa Bumi Tsunami. Maka dari dini kita harus tahu betul-betul dan dilakukan untuk mengidentifikasi potensi bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Padang, meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat dan sebagai dasar dalam mendukung perencanaan pembangunan yang berwawasan bencana," katanya.

Sementara Desri Ayunda dalam kesempatan itu menyampaikan , pola hidup sehat terus intens melakukan pembinaan dan menjembatani segala persoalan di tengah masyarakat. Serta meningkatkan peranan masyarakat dalam mewujudkan forum kota sehat mulai dari lingkup terkecil, hingga nanti terlaksananya tatanan kota sehat menuju Padang Sehat 2017.

“Harapan kita benar-benar tercipta perilaku masyarakat yang proaktif untuk meningkatkan kondisi masyarakat dan mencegah ancaman timbulnya berbagai macam penyakit, serta terwujudnya perilaku masyarakat yang bebas pencemaran, pemukiman sehat, tata ruang yang sesuai, dan saling tolong menolong dalam mewujudkan pola hidup sehat,” ujar Desri Ayunda.

Emzalmi dan Desri Ayunda Menyampaikan, ucapan terima  banyak atas undangan .

Ir. H. Syarbaini Datuk Khatib Sutan mengatakan, Emzalmi adalah sosok birokrat handal di Kota Padang. Keberhasilan pembangunan Kota Padang sampai saat ini, tak bisa dilepaskan dari lekat tangan Emzalmi, baik semasa menjadi Sekretaris Kota Padang maupun saat ini menjadi Wakil Walikota Padang.

"Masyarakat Kota Padang Kita sama tahu, keberhasilan pembagunan Kota Padang tidak terlepas dari lekat tangan dan pemikiran Emzalmi dan sudah malang melintang di bidang birokrasi, sudah banyak jabatan srategis yang dipegangnya. Sebelum menjabat Wakil Walikota, Pak Em adalah Sekdako Padang," ungkapnya.

"Sosok anak Muda Desri Ayunda, sebutnya lagi, ditempa selama 29 tahun memimpin anak perusahaan PT Semen Padang, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga diyakini mampu mendampingi Emzalmi sebagai manager Kota Padang 2018 nantinya," ungkapnya.(Im7/Red/Dedi Prima)

Festival Seni Qasidah Berskala Besar Nasional XXII Resmi Ditabuh di Kota Padang
Monday, November 20, 2017

On Monday, November 20, 2017

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Prof. Dr. Muhammad Amin bersama Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Ali Asmar dan Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menabuh gendang tanda Festival Seni Qasidah Berskala Besar Tingkat Nasional ke-22 resmi ditabuh di Lapangan Imam Bonjol, Kota Padang, Ahad (19/11/2017) malam
 Infonusantara. (PADANG)-- Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Prof. Dr. Muhammad Amin bersama Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Ali Asmar dan Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menabuh gendang tasa menandai pembukaan perhelatan akbar tersebut.

Selain itu, pembukaan Festival Seni Qasidah yang diikuti 1.767 peserta dari 32 provinsi ini diramaikan dengan parade kafilah, marching band serta penampilan tarian massal "Salam Diantara Maghrib ke Isya" dari gabungan sanggar papan atas Kota Padang.

Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebut, kegiatan ini terselenggara karena dukungan dan kerjasama semua pihak. Juga kepercayaan yang diberikan Dewan Pengurus Pusat Lembaga Seni Qasidah Indonesia (DPP LASQI) kepada Pemerintah Kota Padang.

"Terselenggaranya kegiatan besar ini tidak lepas dari dukungan semua pihak serta kepercayaan yang diberikan LASQI Pusat," kata Mahyeldi.

Selain itu, penyelenggaraan festival seni qasidah ini juga menunjang Sumatera Barat sebagai destinasi wisata halal.

Lebih lanjut dikatakan, Kota Padang selaku tuan rumah tahun ini terbilang istimewa, pasalnya Festival Seni Qasidah ke-22 ini merupakan yang pertama diselenggarakan pemerintah kota. Sedangkan 21 kali sebelumnya dihelat pemerintah provinsi.

"Padang memberanikan diri menjadi tuan rumah karena memang memiliki kesiapan untuk event berskala nasional dan internasional," kata Mahyeldi.

Meskipun demikian, katanya, tentu terdapat kekurangan-kekurangan, namun kekurangan tersebut diharapkan tidak menjadi halangan kesuksesan acara ini.

"Kekurangan-kekurangan pasti ada tetapi diharapkan acara ini terselenggara dengan baik," tukas Mahyeldi.

Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammad Amin mengatakan, Festival Seni Qasidah merupakan upaya menghidup kesenian-kesenian islami.

"Khasanah seni islami selama ini nyaris dikalahkan seni modern, melalui festival ini kita hidupkan kesenian islami itu," ujarnya.

Menurutnya, qasidah sebagai seni dan budaya dalam islam menjadi alat untuk dakwah. Kesenian dipakai dalam perjuangan bangsa sekaligus mempersatukan umat.

"Seni budaya menjadi alat perjuangan dan alat persatuan seperti festival hari ini," sebutnya.

Pada acara pembukaan ini hadir Ketua Umum DPP LASQI Euis Sri Mulyani dan Ketua DPD LASQI Kota Padang Harneli Bahar serta para istri gubernur, istri bupati dan istri walikota dari sejumlah daerah.

Festival Seni Qasidah XXII berlangsung selama sepekan (19-25 September 2017) dengan rangkaian lomba qasidah dan seminar serta beberapa kegiatan lainnya.  (Im7/du/yz)

Salah Kepung Rumah Warga, Wilson Lalengke: Polisi Promoter Hanya Slogan Semata
Monday, November 20, 2017

On Monday, November 20, 2017

Pimpinan redaksi media online www.indikasinews.com, Robiansyah
Infonusantara.KOPI, Jakarta - Rumah seorang warga di Jakarta Barat sempat didatangi dan dikepung sepasukan oknum polisi dari Polres Jakarta Barat, Minggu siang, 19 November 2017. Rumah yang dihuni Robiansyah, yang adalah anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dan pimpinan redaksi media online www.indikasinews.com, bersama keluarganya itu sempat digeruduk para polisi karena menduga pemiliknya adalah pelaku tindak kriminal pengeroyokan dan pembunuhan. Rupanya, oknum-oknum polisi tersebut salah sasaran, hanya karena nama pelaku sama dan berdekatan rumah dengan Robiansyah.

Pelaku Pengeroyokan, Robiansyah, baju putih 
Peristiwa berawal dari tewasnya Muhamad Ridwan (15), diduga akibat tawuran remaja di jalan Daan Mogot KM15, Jakarta Barat, sekitar jam 05:00 WIB Minggu pagi (19/11/17). Salah satu pelaku pengeroyokan hingga tewasnya Muhamad Ridwan beralamat di Kamoung Duri, RT 01 RW 05 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, yang berdekatan dengan kediaman Robby, sapaan akrab Robiansyah. "Ternyata, salah satu dari 6 pelaku pengeroyokan memiliki nama yang sama dengan saya, dan rumahnya pun sangat berdekatan dan rumah tempat tinggal kami, hanya berbeda RT," ujar Robby kepada pewarta media ini.

Terhadap kejadian tidak nyaman itu, Robby menyatakan akan mempertanyakan kepada Kapolres Jakarta Barat, karena Robby merasa telah dirugikan, terutama secara immaterial, seperti rasa shock yang dialami keluarganya, juga ketakutan para tetangganya.

Wilson Lalengke, Ketua Umum PPWI, yang dilapori kasus itu oleh korban Robby, menyatakan sangat prihatin atas peristiwa yang menimpa anggotanya ini. Dirinya berharap agar rasa takut dan terguncang yang dialami keluarga Robby, terutama anak-anaknya segera teratasi dan pulih seperti sedia kala.

Lebih jauh, Wilson menyampaikan bahwa para oknum polisi yang telah bertindak kurang cermat dalam menjalankan tugasnya itu perlu mendapat program peningkatan kemampuan polisional lagi. "Para oknum polisi dari Polres Jakarta Barat itu telah lalai dalam menjalankan tugasnya. Data intelejen mereka sangat kacau dan ngawur," kata lulusan PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.

Ia sangat menyayangkan sikap dan cara kerja sembrono para oknum polisi yang telah menciptakan rasa takut bagi masyarakat sekitar, terutama keluarga Robiansyah. "Dari keterangan awal, pengeroyokan yang mengakibatkan terbunuhnya Muhammad Ridwan adalah peristiwa tawuran anak-anak remaja yang masih di bawah umur. Robiansyah itu orang dewasa yang sudah berkeluarga, punya anak-anak. Datanya tentu ada di database kepolisian. Mengapa bisa teledor menyatroni rumahnya, apalagi dengan bersenjata lengkap, seperti mau menangkap teroris?" imbuh Wilson penuh tanda tanya.

Untuk itu, kata lulusan dari 3 universitas terbaik di Eropa itu (Birmingham University - Inggris, Utrecht University - Belanda, Linkoping University - Swedia), Pimpinan Polri semestinya melakukan evaluasi terhadap setiap anggotanya. "Kapolri Tito Karnavian sedang gencar-gencarnya mewujudkan Polisi yang PROMOTER, Profesional, Modern dan Terpercaya. Jangan sampai PROMOTER itu hanya jadi jargon Polri semata, jadi slogan kosong belaka. Harus terlihat dong dalam tugas sehari-hari," pungkas Wilson Lalengke yang barusaja terpilih lagi sebagai Ketua Umum PPWI dalam Kongres Nasional PPWI lalu yang berlangsung di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen RI Senayan, Jakarta itu. (APL/Red) Im7.

 500 Anak Yatim Dapat Santunan dari Pimpinan Perusahaan Jasa Pengamanan ABB, Haji Anis
Sunday, November 19, 2017

On Sunday, November 19, 2017

Haji Anis Ekogigi Tokan, Pimpinan Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengamanan PT. ABB, melaksanakan kegiatan pemberian santunan kepada anak yatim bertempat di Masjid Jami' Al Fawwas, Jl. Bungur Besar Raya No. 54 Jakarta Pusat, Minggu 19 November 2017
Foto Bersama 
Infonusantara.Jakarta - Haji Anis Ekogigi Tokan, pimpinan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengamanan PT. ABB, melaksanakan kegiatan pemberian santunan kepada anak yatim bertempat di Masjid Jami' Al Fawwas, Jl. Bungur Besar Raya No. 54 Jakarta Pusat, Minggu 19 November 2017. Tidak kurang dari 500 orang anak yatim dari sekitaran masjid hadir menerima bantuan dari Pak Haji Anis, demikian ia sering disapa, yang setiap tahunnya melakukan kegiatan sosial berbagi santunan kepada anak yatim tersebut.

Haji Anis hadir di tempat acara dan membagikan langsung bantuan dari perusahaannya kepada para anak yatim yang didampingi oleh para koordinator masing-masing. Para anak yatim tersebut datang dari beberapa wilayah, yakni Kelurahan Bungur, Kelurahan Cempaka Putih, dan Kelurahan Sumur Batu.

Acara dimulai dengan membaca sholawat, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Quran, dzikir bersama, dan penyampaian ma'lumat dari Imam Masjid Jami'Al Fawwas, Haji Muchlis. Selain itu, turut memberikan sambutannya adalah pemuka masyarakat Haji Risman, dan juga Haji Anis Ekogigi Tokan.

"Kegiatan ini merupakan acara bulanan, berbagi kepedulian sosial kepada warga sekitar Masjid Jami' Al Fawwas. Setiap ada kesempatan dan kelebihan rezeki, kita berikan santunan kepada anak-anak yatim dalam bentuk dana pendidikan dan ransum berupa beras yang langsung diterima oleh yang bersangkutan," ujar Haji Anis Ekogigi Tokan yang terkenal dermawan oleh masyarakat sekitar.

Acara ini berlangsung lancar, aman dan tertib.(AGS)
Redaksi www.Infonusantara.net

Mahasiswa Aceh " 2 Suara Dibungkam 1000 Tangan Melawan"
Sunday, November 19, 2017

On Sunday, November 19, 2017

Dua Mahasiswa Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Provinsi Aceh Ditahan.
Infonusantara. (KOPI, Lhokseumawe) - Penahanan 2 mahasiswa Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Provinsi Aceh di Pengadilan Negeri Lhokseumawe pada tanggal 20 Oktober 2017 hingga detik ini terus menyeruak ke permukaan. 

Kedua mahasiswa tersebut yakni M. Rusdi Lami dan Muji Alfurqan. Mereka ditahan pasca melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Aceh Utara, Rabu (25/5/2017) terkait 2 hal, yakni keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe dan meminta kejelasan transparansi anggaran dana desa.

"Kami dan juga 2 teman kami yang ditahan, saat ini porsinya selaku mahasiswa. Kami punya hak serta tanggung jawab dalam mengawal demokrasi dan birokrasi. Menjadi pertanyaan, ketika mahasiswa tidak pantas menyuarakan kebenaran, lalu siapa yang pantas? Saya mau tanya mbah google yang katanya tau segalanya, takutnya beliau memihak kepada koruptor, ya sama saja bohong," ujar Rahmah Yani, Sekretaris Jenderal LMND Kota Lhokseumawe saat ditemui di kediamannya.

Saat aksi berlangsung, mahasiswa merasa kesal karena tidak mendapatkan tanggapan dari sejumlah pejabat sehingga menimbulkan kericuhan antar mahasiswa dengan petugas yang menyebabkan kaca pintu sisi samping Kantor Bupati pecah. Lantas 12 mahasiswa ditangkap dan dibawa ke Mapolres Lhokseumawe. Setelah dilakukan pemeriksaan, 8 orang diperbolehkan pulang dan 4 orang lainnya ditahan di Mapolres selama 24 jam.

Setelah diperiksa, 4 mahasiswa itu dibebaskan oleh penyidik Polres Lhokseumawe dan dikenakan wajib lapor selama 3 bulan. Disamping itu, polisi terus menyelidiki kasus tersebut dan hasilnya hanya 2 dari 4 mahasiswa yang ditetapkan sebagai tersangka terkait pengrusakan aset negara.

"Lucu nggak sih ketika mahasiswa dijadikan tersangka pengrusakan aset negara, tapi soal pengrusakan moral tentang 7.5 M kredit fiktif PEMKAB Aceh Utara dan 14.5 M dibadan PEMKOT Lhokseumawe dibiarkan? Saya rasa dana segitu sudah bisa nutupin dana untuk ganti kaca yang pecah jika kasus ini semata mata hanya soal aset negara," sambung Yani.

Polisi kemudian menaikkan berkas ke Kejaksaan, dan sempat melakukan penahanan 2 mahasiswa tersebut. Pengajuan penangguhan penahanan di ajukan dan disetujui lantas keduanya berstatus menjadi tahanan kota. Hingga saat ini kasus mereka sudah memasuki 2 kali persidangan dan menunggu sidang ketiga pada, Rabu (22/11/2017) nanti.

"Kalau Indonesia punya Papa Set Nov, Aceh Utara punya Papa Cek Mad. Hari ini penguasa lebih takut dengan kata-kata daripada dosa. Ada yang 'meriang' kalau muncul cuitan kata-kata atau 'meme' yang dirasa menyudutkan dirinya. Kalau rakyat jadi maling, itu karena nasinya dicuri. Giliran rakyat nuntut malah dijadiin tersangka. Polisi kok diajak main politik, seolah olah penegakkan hukum hanya soal taktik. 

Kami dan segelintir mahasiswa lainnya akan terus mengawal kasus ini sampai dibebaskannya 2 rekan kami. Kami ikuti proses demi proses, dan satu pesan untuk para mahasiswa selaku tombak perjuangan nasional, kalau mulut dibungkam, usahakan tangan jangan dipatahkan. Dua suara dibungkam 1000 tangan melawan," ucap Rahmah Yani. (PPWI)

Sekretariat dan Forum Wartawan Parlemen DPRD Padang Kunjungi Kota Bandung
Friday, November 17, 2017

On Friday, November 17, 2017


Rombongan Sekretariat dan FWP DPRD Padang Didampingi Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra di DPRD Kota Bandung
Infonusantara PADANG –Sekretariat dan Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang melaksanakan studi banding ke Kota Bandung terhitung 13 - 17 November 2017. Studi banding ini merupakan lanjutan dari workshop yang telah digelar sebelumnya di Kota Padang.

Studi banding ke kota kembang ini mendatangi DPRD Kota Bandung, Pemko Bandung serta PWI Bandung Jawa Barat, dalam rangka meningkatkan serta penguatan kualitas publikasi serta menjalin kemitraan DPRD bersama Forum Wartawan Parlemen (FWP) Padang.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra juga selaku pembina FWP didampingi anggota Komisi I Ilham Maulina, dan Sekretaris DPRD Kota Padang yang diwakili Kepala Bagian Humas Hermanto, diterima langsung oleh jajaran pengurus PWI Jabar.

Tujuan utama dalam kunjungan sekretariat dan forum wartawan untuk mengetahui bagaimana Kota Bandung bermitra dengan media lokal maupun nasional. Bukan itu saja, forum wartawan juga bisa mengetahui strategi pemerintah Kota Bandung dalam mengelola media sebagai alat promosi dan publikasi.
Diskusi FWP Bersama  Jaja Nurjaman, Kasubag Umum Sekretariat DPRD Kota Bandung.
Dalam kunjungan itu rombongan diterima oleh Jaja Nurjaman, Kasubag Umum Sekretariat DPRD Kota Bandung. Dijelaskannya bahwa DPRD Kota Bandung beranggotakan 50 orang dengan 7 fraksi. Kota sejuk ini berpenduduk 2,490,622 jiwa.

Bandung tercatat sebagai kota sejarah, di antaranya sebagai tempat berdirinya sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (ITB), lokasi ajang pertempuran pada masa kemerdekaan, serta pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955, suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.

Selain itu, Jaja juga menjelaskan bahwa Bandung merupakan kota Industri. Seperti sentra industri tekstil cigondewah, sentra industri sepatu cibaduyut, sentra industri jean cihampelas, sentra industri rajut binongjati, sentra industri tahu dan tempe cibuntu, sentra industri boneka sukamulya, sentra industri tas kebonlega, sentra industri boneka warung muncang, sentra industri sparepart kiara condong, sentra industri keramik sukapura dan kebonjayanti, sentra industri las letok dan perbengkelan parakansaat. 

Meiwan Kartiwa, Kabag humas peliputan dan dokumentasi Pemerintah Kota Bandung menjelaskan, Bandung tidak pernah lepas dari pemberitaan media. Hal ini disebabkan Walikota Bandung, Ridwan Kamil gemar bermedia sosial seperti twiter, instagram, facebook, dan media sosial lainnya. Inilah yang mencuri perhatian media untuk mempublikasikan kinerja Ridwan Kamil.
Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra Serahkan Plakat ke Meiwan Kartiwa, Kabag Humas Peliputan dan Dokumentasi Pemerintah Kota Bandung 
“Walikota Bandung itu jiwanya muda, pandai menggunakan media sosial. Setiap OPD diperintahkan membuat twiter dan website. Adminya dilatih untuk bekerjasama menginformasikan pembangunan infrastruktur di Kota Bandung,” katanya.

Sementara Ketua PWI Jawa Barat yang diwakili Ketua Bidang Advokasi, Haji Agusdinar mengatakan, persoalan utama di Kota Bandung hampir sama dengan DKI Jakarta, yaitu banjir dan kemacetan. Menurutnya, baik PWI maupun media yang ada di Jawa Barat terus memberikan masukan kepada Wali Kota Ridwan Kamil dalam pengetasan banjir dan macet tersebut. 

"Tak hanya masukan, kadang kita juga melakukan kritik. Dan biasanya pemko cepat mengambil tindakan," ungkapnya. 

Rombongan Sekretariat dan FWP DPRD Padang Foto Bersama di PWI Jawa Barat.
Pada kesempatan itu, terjadi diskusi yang hangat namun penuh keakraban antara rombongan FWP dan PWI Jabar, terutama terkait verifikasi yang dilakukan Dewan Pers terhadap media, dan advokasi yang diberikan PWI Jabar terhabat wartawan yang terkena masalah hukum.

"Soal verifikasi tersebut, PWI tentu memberikan masukan kepada Dewan Pers. Pada HPN kemaren, tidak jadinya diserahkan hasil verifikasi media kepada Presiden Jokowi juga atas protes PWI. Demikian juga jika ada wartawan yang terkena kasus hukum terkait pemberitaan, kita advokasi, kita bela mati-matian," cakapnya.
Diskusi Seru Bersama Pengurus PWI Jawa Barat
Namun, kata Haji Agusdinar, jika persoalan hukum itu terkait di luar produk pers, maka PWI tidak bisa membantu maksimal. Tapi, jika wartawan yang bersangkutan membutuhkan advokasi, maka tetap diberikan. "Misalnya, jika ada pemerasan, ya kita tak bisa bantu. Tapi kalau dia mau, ya kita siapkan advokasi," cakapnya.

Juga hadir pada kesempatan itu, Sekretaris Umum PWI Jabar Wawan Iswana,  Wakil Ketua Bidang Organisasi,  Safrin,  Wakil Ketua Bidang Wawan Januarna, dan Anggota PWI Jabar  lain-lainnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra menyampaikan, bahwa Forum Wartawan Parlemen DPRD Kota Padang terbentuk pada tahun 2002, masa awal reformasi sebagai wadah yang menaungi wartawan yang bertugas di Gedung Bundar Sawahan Padang. Program DPRD tersosialisasikan lewat tulisan wartawan FWP pada masyarakat Kota Padang.

Ketua FWP DPRD Kota Padang, Dasrul menjelaskan maksud dan tujuan study banding ini, mencari data atau regulasi bagaimana DPRD dan Pemko Bandung mengemas program kegiatannya dirancang humas DPRD dan Pemko untuk mempromosikan Bandung untuk promosi wisata dengan ikonnya. Dan saat ini Bandung dikenal dengan kawasan wisatanya yang sangat memikat para pendatang baik dalam maupun dari luar daerah bahkan manca negara. (FWP)

Setya Novanto Tak Dirumah, KPK Minta Untuk Segera Menyerahkan Diri.
Thursday, November 16, 2017

On Thursday, November 16, 2017

Juru Bicara KPK Febri Diansyah
Infonusantara, JAKARTA - Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi kediaman Novanto di jalan Wijaya No 19, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2017) malam. KPK meminta Setya Novanto agar segera menyerahkan diri agar proses hukum terkait dugaan kasus korupsi e KTP dapat segera dituntaskan.

Kedatangan tim KPK ini atas dasar yang bersangkutan beberapa kali tidak menghadiri pemeriksaan KPK. SN telah dua kali mangkir saat dipanggil sebagai saksi atas tersangka Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudiharjo.

"Secara persuasif kami minta Setya Novanto dapat menyerahkan diri," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Rabu (15/11/2017) malam

Febri mengatakan, tim mendatangi kediaman Novanto karena yang bersangkutan beberapa kali tidak menghadiri pemeriksaan KPK. "Sejumlah panggilan sudah dilakukan sebelumnya namun yang bersangkutan tidak menghadiri," ujar Febri.

Jika Setya Novanto belum juga menyerahkan diri, KPK memastikan akan meminta bantuan pihak kepolisian untuk segera mengeluarkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) atas Setya Novanto. "Kita sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan berterimaksih telah mensuport hal ini, karena hukum itu berlaku sama semua warga negara,"  ujarnya.

Febri mengatakan hingga saat ini Tim KPK masih di lapangan dalam pelaksanaan tugas penindakan itu. Febri mengimbau agar Setya Novanto bersikap kooperatif. "Secara persuasif kami imbau SN dapat menyerahkan diri," tegasnya.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Mahyudin mengatakan tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP,  Setya Novanto, tidak berada di dalam rumahnya di Jalan Wijaya, Jakarta Selatan, Rabu malam, 15 November 2017, saat penyidik KPK datang.

Mahyudin mengaku berada di rumah Setya untuk berkoordinasi soal Pemilihan Kepala Daerah 2018. Mahyudin keluar rumah Novanto pukul 23.30. Saya mau koordinasi untuk pilkada. Saya enggak ketemu," kata Mahyudin di rumah Setya Novanto, di Jakarta Selatan. Ia pun mengaku sempat melihat sedikit aktivitas penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang berada dalam rumah.

Ia memastikan Setya Novanto tak berada di rumah. Penyidik hanya bertemu dengan istri Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor, dan beberapa teman istri Setya, serta pembantunya. Pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, juga berada dalam rumah.

Mahyudin mengatakan kabar terakhir keberadaan Novanto setelah salat Maghrib. Ia mendapatkan informasi dari ajudannya bahwa Novanto berada di rumah. "Tiba-tiba penyidik KPK datang dan di rumah enggak ada laki-laki. Enggak nyaman juga mau saya tinggalkan," katanya.

Penyidik KPK mendatangi rumah Novanto, yang berkali-kali mangkir dari pemeriksaan KPK. Novanto mangkir saat akan dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus korupsi e-KTP. Pada pemanggilan pertama, Setya Novanto mangkir dengan alasan tengah mengunjungi konstituen pada masa reses DPR.

Pada Senin 13 November 2017,  Setya Novanto kembali absen dan surat ketidakhadirannya dikirimkan Sekretaris Jenderal DPR. Dalam surat itu, Sekjen DPR meminta KPK meminta izin presiden jika ingin memanggil Novanto. Terakhir, 15 November 2017, Novanto mangkir saat hendak diperiksa dengan status tersangka dugaan korupsi e-KTP.

Novanto sebelumnya lolos dari status tersangka dalam penetapan sebelumnya, setelah memenangi gugatan praperadilan terhadap KPK.

Dalam kasus ini, Novanto bersama sejumlah pihak diduga menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi. Adapun sejumlah pihak itu antara lain Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo, pengusaha Andi Agustinus atau Andi Narogong, dua mantan Pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto.

Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan saat menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar. Diduga akibat perbuatannya bersama sejumlah pihak tersebut, negara dirugikan Rp 2,3 triliun pada proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.

Pasal yang disangkakan terhadap Novanto yakni Pasal 2 ayat 1 Subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.(*)



Terungkap, "Salah Satu Pelaku Pembakaran Malpolres Dharmasraya Ternyata Anak Polisi"
Sunday, November 12, 2017

On Sunday, November 12, 2017


Mapolres Dharmasraya Hangus Terbakar,Minggu 12 November 2017, Dini Hari
Infonusantara      ( Dharmasraya,Sumbar)--Peristiwa terbakarnya Markas Polisi Resor (Mapolres) Dharmasraya mengakibatkan seluruh bangunan utama Mapolres hangus terbakar yang diduga sengaja dibakar oleh komplotan teroris Minggu, 12 November 2017, dini hari, akhirnya terkuak. Dan salah satu pelaku pembakaran bernama Eka Fitra Akbar (24) warga Kabupaten Bungo, Jambi.

Hal tersebut terkuak disaat anggota Polres Dharmasraya mendapat informasi dari anggota Polres Muaro Bungo yang melihat postingan foto salah seorang pelaku yang beredar di media massa dan media sosial, ternyata merupakan anak dari Iptu M Nur, seorang anggota keplisian di Kepolisian Republik Indonesia (Polri), tepatnya Polsek Plepat, Muaro Bungo, Jambi. 

Iptu M Nur diketahui saat ini merupakan seorang Kanit Reskrim di Polsek Plepat. Ada informasi terkait identitas salah seorang pelaku yang diketahui anggota Polres Muaro Bungo ini merupakan seorang anak perwira pertama di salah satu polsek di wilayah hukum (wilkum) Polda Jambi. "Kami langsung turunkan beberapa anggota ke Muaro Bungo untuk mengumpulkan bahan keterangan (Pulbaket), ” terang Kapolres Dharmasraya, AKBP Rudy Yoelianto, Minggu (12/11).

Setelah bertemu dengan anggota Polres Muaro Bungo yang mengenal Eka Fitra Akbar, anggota Polres Dharmasraya yang dipimpin oleh KBO Sat Intelkam Polres Dharmasraya, Ipda Efendi kemudian berkoordinasi dengan Kasat Intelkam Polres Muaro Bungo, Iptu Sukman.

“Pada kesempatan tersebut, anggota kami dipertemukan dengan orang tua Eka Fitra Akbar dan mereka mengakui bahwasanya anak tersebut memang merupakan anaknya, namun sudah tidak tinggal serumah dengan keluarga setelah menikah. Pelaku sendiri merupakan seorang penjual es tebu di Bungo,” ungkap mantan Kapolres Padang Pariaman ini.

Sementara itu, Iptu M Nur, Kanit Reskrim Polsek Plepat yang merupakan orang tua pelakumengakui bahwa anaknya memang pernah ingin melakukan jihad ke Suriah, namun tindakan anaknya tersebut sudah dilarang olehnya.

“Pernah dia bercerita ke ibunya. Saya yang mengetahui hal tersebut langsung melarang tindakan dari Eka. Dia sendiri terakhir bertemu dengan kami pada Sabtu (11/11) malam kemarin, sekitar pukul 18.30 WIB tanpa meninggalkan pesan apapun,” kata M Nur.

Dirinya meminta agar anaknya dimakamkan secara agama Islam di Kabupaten Dharmasraya dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Dikarenakan pihak keluarga tidak akan melihat proses pemakaman sang anak. Pihak keluarga hanya minta dokumentasi foto pemakaman Eka.

Kami hanya akan berziarah ke makam anak saya suatu saat nanti dengan meinta aparat kepolisian di Polres Dharmasraya untuk mengantar ke lokasi pemakaman. "Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada intansi Polri khususnya kepada keluarga besar Polres Dharmasraya atas ulah anak saya yang membakar kantor polisi,” ucapnya sembari menahan air mata.

Eka Fitra Akbar tewas usai melakukan pembakaran di Mapolres Dharmasraya pada Minggu (12/11) dini hari. Dirinya tewas usai mendapatkan tembakan dari pihak kepolisian karena melakukan perlawanan ketika hendak diamankan. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Endah Handayani (30) dan seorang anak berusia delapan bulan bernama Abdul Azzam bin Eka Fitira Akbar. (*)

Sumber: RedaksiSumbar.com

Workshop Peningkatan Kemitraan DPRD Padang Bersama Forum Wartawan.
Sunday, November 12, 2017

On Sunday, November 12, 2017

Add caption

Infonusantara(PADANG)- Dalam menjalin singkronisasi komunikasi dan meningkatkan kerjasama kemitraan antara Kehumasan dan wartawan, Humas DPRD Kota Padang menggelar kegiatan Workshop Jurnalis Kehumasan DPRD Kota Padang yang dilaksanakan disalah satu hotel Kota Padang, Minggu (12/11).

Kabag Humas DPRD Kota Padang Hermanto selaku Panitia Pelaksana dalam sambutannya menegaskankan bahwa kegiatan ini dilaksanakan atas dasar untuk mensingkronisasi kinerja dari lembaga DPRD dan tata kerja sekretariat DPRD kota Padang dengan media.

"Kami berharap, kegiatan yang di gelar ini dapat bermanfaat bagi kami (sekretariat DPRD Padang) dan wartawan sebagai media publikasi kegiatan di DPRD Padang. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk penguatan kualitas publikasi serta menjalin kemitraan DPRD bersama Forum Wartawan Parlemen (FWP) Padang " kata Hermanto.

Menanggapi harapan tersebut, Ketua Forum Wartawan Parlemen, Dasrul sebelumnya mengucapkan terimakasih kepada dewan pembina FWP DPRD Padang, Wahyu Iramana Putra beserta Sekwan dan jajarannya yang telah percaya kepada forum wartawan maupun rekan rekan media lainnya yang telah mampu menjalin komunikasi dan kerjasama yang solid melalui publikasi kegiatan di lembaga DPRD Padang

"Tentunya kerjasama ini perlu dijaga dengan harapan agar lembaga DPRD dan FWP ataupun rekan media lainnya dapat selalu memelihara dan meningkatkan sinergitas kemitraan kedua belah. Dengan kegiatan workshop dapat meningkatkan kualitas publikasi wartawan, sehingga nantinya dapat memberikan informasi yang objektif kepada masyarakat, " ujarnya.

Sementara Wahyu Iramana Putra selaku Wakil Ketua DPRD Kota Padang yang juga Dewan Pembina dari FWP, berharap agar kegiatan workshop ini tidak terhenti dan dapat berjalan terus menerus, sehingga dapat melahirkan wartawan yang handal, sesuai dengan keilmuan mereka masing- masing" katanya.

Lebihlanjut disampaikan, wartawan memiliki kode etik tersendiri dan seharusnya benar-benar memahami dan menerapkannya dalam setiap pemberitaan.

Pelaksanaan workshop, katanya dinilai mampu menambah wawasan para wartawan khususnya yang melakukan pemberitaan berbagai hal terkait DPRD Padang, terutama memahami mengenai tugas dan fungsi DPRD. Sebab wartawan merupakan salah satu ujung tombak pemberitaan di masyarakat, sehingga apapun yang disampaikan akan berpengaruh di tengah-tengah masyarakat. 

Dengan adanya kegiatan workshop diharapkan bertambahnya wawasan, ilmu pengetahuan sehingga apapun kegiatan dari DPRD dapat tersosialisasi dengan baik. "Begitu pula jika wartawan meluruskan hal-hal yang salah menjadi benar, tentu akan menciptakan suasana harmonis di tengah masyarakat," ungkapnya.

Kegiatan workshop yang dimulai pada 13.30 WIB itu diikuti oleh 25 anggota FWP baik yang berasal dari media massa cetak maupun elektronik. Kemudian diikuti pula oleh sekretariat DPRD serta narasumber merupakan Wakil Ketua DPRD Padang dan didampingi Sekwan DPRD Padang Syahrul.(Im7)

Diduga Serangan Teroris,  Mapolres Dharmasraya Dibakar Tinggal Puing.
Sunday, November 12, 2017

On Sunday, November 12, 2017

Polisi Tembak Pemanah dengan Pesan Jihad
Mapolres Dharmasraya Hangus Terbakar Diduga Serangan Teroris
Infonusantara (Dharmasraya, Sumbar) -Markas Polisi Resor Dharmasraya habis terbakar. Diduga sengaja dibakar oleh komplotan teroris Minggu, 12 November 2017, dini hari. Polisi menembak dua pemanah yang membawa kertas bertuliskan pesan jihad.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, kebakaran di Mako Polres Dharmasraya mengakibatkan seluruh bangunan utama Mapolres Dharmasraya hangus terbakar.

Api diduga berasal dari Ruangan Belakang antara Ruang Siwas dengan Ruang Sitipol Polres Dharmasraya.

Personil Piket SPK melihat gumpalan asap yang tebal dan langsung mencoba untuk memadamkan api sambil miencari pertolongan.

Pukul 03.00, dua unit Mobil Pemadam Kebakaran tiba di Mako Polres Dharmasraya untuk memadamkan Api yang masih berkobar di Gedung Polres Dharmasraya.

Salah satu Petugas Pemadam Kebakaran melihat dua orang dengan pakaian hitam memegang busur panah. Personil Polres Dharmasraya langsung mengepung orang yang dicurigai tersebut. Namun orang tersebut melakukan perlawanan dengan melepaskan beberapa busur panah ke arah petugas. Petugas sempat memberikan peringatan, namun tak digubris.

Akhirnya petugas terpaksa menembak orang yang diduga melakukan pembakaran tersebut. Akibatnya, keduanya tewas.

Dari dua orang pemanah itu, polisi menyita barang bukti berupa :
– 1 Busur Panah
– 8 Buah Anak Panah
– 2 buah Sangkur
– 1 Bilah Pisau Kecil
– 1 bh Sarung tangan warna hitam
– 1 lembar kertas yang bertuliskan Pesan Jihad dari “Saudara Kalian ABU ‘AZzam Al Khorbily 21 Safar 1439 H di Bumi Allah.

Situasi :
- mako utama habis terbakar
- mobil kapolres yg perkir dirumdin terbakar
Korban jiwa dari pers polri nihil, tahanan nihil sudah di evakuasi ke polsek p.punjung
- korban jiwa dari pihak diduga tersangka 2 org (MD) dicurigai pihak isis karena menggunakan ban lengan merk isis
- bb yg diamankan busur dan anak panah.

Hingga berita ini diturunkan, belum dapat konfirmasi dari Kapolres Dharmasraya dan Mapolda Sumbar. (Im7/hijrah)

PAC PPP se- Kota Padang Dilantik Esa: Kader Harus Kerja Maksimal Memenangkan Cakada yang Diusung
Sunday, November 12, 2017

On Sunday, November 12, 2017

Haji Maidestal Hari Mahesa bersama pengurus DPC PPP foto bersama dengan Desri Ayunda.

Infonusantara(PADANG) - Dewan Pengurus Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kota Padang, melantik Pengurus Anak Cabang (PAC) PPP se-Kota Padang sekaligus Rapimcab dan LKKD di gedung sekretariat DPW PPP Sumbar,  Sabtu, 11 November 2017 

Pelantikan langsung dilakukan oleh Ketua Dewan Pengurus Cabang Partai Persatuan Pembangunan (DPC PPP) Kota Padang H.Maidestal Hari Mahesa.

"Dalam sambutannya H.Maidestal Hari Mahesa mengatakan, PAC pada masing-masing kecamatan yang baru dilantik agardapat bekerja secara maksimal," sebut anggota DPRD Padang  Fraksi PPP ini.

Pasca pelantikan PAC, kata politisi muda yang akrab disapa Esa ini, dalam waktu dekat semua PAC yang sudah dibentuk dan dilantik akan dilengkapi atribut lainnya untuk menunjang kinerja PPP. Apalagi, pemilu legislatif sudah di depan mata. 

Kami, dari DPC PPP Kota Padang sudah siap menghadapi pesta demokrasi Pilkada Kota Padang 2018. Dengan kerja maksimal, apa yang kita harapkan Insha Allah akan tercapai, dimana kader maupun simpatisan PPP bisa duduk di kursi dewan. "Kita menargetkan tiga besar di Kota Padang," tegas Ketua Ketua DPC PPP Padang ini.

Tapi yang jelas, kata Esa lagi, partainya saat ini sedang fokus menghadapi verifikasi faktual dari KPU. Agar lolos verifikasi tentunya semua pengurus dan kader harus bekerja maksimal. Disamping itu, PPP sedang mempersiapkan kader maupun simpatisan untuk menjadi caleg. 

"PPP akan segera mengumumkan calon kepala daerah (Cakada, red) yang bakal bertarung di Pilkada Padang 2018. Ia berharap, setelah diumumkan, kader dan simpatisan memberikan dukungan penuh untuk memenangkan calon kepala daerah yang diusung," ungkapnya. 

Dalam pelantikan tersebut dihadiri oleh bakal calon Wakil Wali Kota Padang Desri Ayunda, Ketua Forum Komunikasi Anak Nagari (FKAN) Pauh IX Evi Yandri Rajo Budiman, Afrizal Khaidir dari Pemko Padang. 

Bakal pasangan calon Emzalmi-Desri Ayunda disebut-sebut sebagai pasangan yang akan diusung PPP di Pilkada Kota Padang. Apalagi, pasangan ini memiliki basis dukungan yang kuat di akar rumput. (Im7/buya/zul)


Jangan Bilang DPRD Tak Serius Bahas Perusda PSM, Tunggu Saja Hasilnya di Paripurna
Saturday, November 11, 2017

On Saturday, November 11, 2017

Azirwan bersama beberapa anggota Fraksi DPRD Padang.
Infonusantara (PADANG) - Ketua Pansus Penyertaan Modal Perusda Padang Sejahtera Mandiri (PSM), Azirwan mengatakan, jangan dibilang DPRD tidak serius dalam melakukan pembahasan terkait Perusahaan Daerah (Perusda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM) ini. Buktinya kita sudah melakukan pembahasan sebanyak dua kali untuk memberikan kesempatan untuk Perusda PSM ini bagi Pemko Padang.

"Dalam hal ini tentunya  kita selalu mengedepankan azas dan manfaatnya karena anggaran yang digunakan adalah uang uang rakyat, kenapa dibilang tidak serius, DPRD dalam melakukan pembahasan, " tegas politisi NasDem ini saat dikonfirmasi melalui selulernya, Sabtu(11/11)

Kita dari Pansus kan sudah melakukan pembahasan dua kali, pembahasan pertama dari Pansus telah menolak usulan dari Perusda PSM ini yang mengusulkan tiga paparan yakni Modal Hotel dan Convention Center dengan modal Rp.113,245 milliar, Modal Pengelolaan Perpakiran Rp.21,687 milliar, Modal Transportasi Massal Rp.23.455 milliar. 

Ini terlalu besar anggarannya, tentunya harus mengedepankan azas dan manfaatnya untuk kota ini. Karena kita memanfaatkan anggaran daerah tentu harus disesuaikan dengan kemampuan daerah.

Kemudian bagaimana PSM ini bisa dilanjutkan, kita di Pansus PSM pun telah melakukan konsultasi ke Kemendagri dan mendapat masukkan dari tenaga ahli, pakar ekonomi dan ahli hukum beberapa waktu lalu agar Perda Perusda PSM ini direvisi dan dilakukan kajian - kajian yang jelas. Selanjutnya juga dilakukan pembahasan yang kedua dan Jum'at kemarin telah di usulkan oleh pemko bidang usaha baru, Pansus menerima kajian akademisnya untuk distributor semen dan perparkiran. 

Lebihlanjut dikatakan, dari Pansus sendiri sudah membuatkan semua laporan - laporan tersebut tentang kajian akademis mengenai distributor semen dan pengelolaan perparkiran ini. "Bagaimana hasilnya nanti akan kita ketahui pada Paripurna pada tanggal 21 November 2017 datang melalui pandangan fraksi - Fraksi  yang ada di DPRD Padang.

Dan yang akan menentukan apakah ini layak atau tidaknya, diterima atau tidaknya adalah fraksi-fraksi DPRD Yang menentukan. Jika ini diterima maka untuk penyertaan modal Perusda PSM sebesar Rp 5 miliar bisa di uangkan di APBD 2018,  begitu sebaliknya jika Fraksi - Fraksi menolak tentu tidak bisa dicairkan anggaran tersebut. "Kita tunggu saja hasilnya di Paripurna nanti, " ujar politisi NasDem ini.

Azirwan juga mengatakan, sah-sah saja Walikota seperti itu , karena saya dengar walikota sebelum ini telah melantik direksi PSM  ini. Kalau ini nantinya tidak berjalan kan nanti tentunya bisa jadi temuan, ini uang rakyat yang digunakan bukan untuk kepentingan sekelompok saja.

"Ketika Pemko meminta penyertaan modal untuk Perusda PSM, tentunya kita lihat dan menilai apakah efektif dan efisienya. Jangan nantinya seperti pepatah orang Minang " nasi masak samba ndak lamak", itu yang kita pikirkan bersama di DPRD, " ungkap  Azirwan.  

Sementara Wismar Pandjaitan Ketua Fraksi Partai Perjuangan Bangsa DPRD Padang mengatakan, ada apa Pemko terlalu ngotot untuk penyertaan modal Perusda PSM ini. "Kenapa dan ada apa dengan Pemko Padang terlalu terburu - buru dan ngotot dan ingin memasukan anggaran penyertaan modal untuk Perusda Padang Sejahtera Mandiri (PSM) di anggaran APBD Tahun 2018, " pungkasnya.

Sebelumnya Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyampaikan  menyayangkan dan mempertanyakan sikap anggota DPRD Padang terkait belum disetujuinya anggaran penyertaan modal untuk Perusda PSM Padahal Perusda berlandaskan Perda yang disahkan oleh DPRD sendiri. “Itukan Perda DPRD, saya hanya melanjutkan Perda tersebut. Ketika DPRD menyiapkan Perda tentang Perusda, kemudian kami disuruh  tindaklanjuti dan dibentuk,” ujar walikota

Menurut Mahyeldi, Pemko Padang dinilai wajar meminta dukungan anggaran untuk penyertaan modal perusda PSM, sebab sudah menindaklanjuti Perda Perusda dengan membuat PSM. 

“Seandainya DPRD tidak mengalokasikan anggaran, berarti mereka mengingkari sendiri apa yang telah mereka tetapkan dan dibuat. Saya kira mereka sama sekali tidak bertanggung jawab atas hal ini," kata Mahyeldi usai menjadi pemateri dalam Seminar , Nasional Kepariwisataan di 'Universitas Negeri, Padang, Kamis (9/11) kemarin

Wako menyebut, DPRD terkesan bermain-main dengan "Perusda PSM. Ditambahkannya, DPRD terlihat mempermainkan produk yang telah dibuat sendiri. “Kita sudah tindaklanjuti PSM itu, dan kemudian sudah . difokuskan. Dulu rencananya kita buat untuk hotel, tetapi mereka tidak mau hotel. Oke, kita siapkan yang baru namun nyatanya mereka masih ragu ragu. Itu tandanya mereka tidak punya niat untuk menjalankan PSM,” sebut nya.(Im7)