PILIHAN REDAKSI

Bandar Narkoba Antar Kota Dibekuk Polisi di Kota Payakumbuh

INFO|Payakumbuh - Tim Phantom Sat Narkoba Polres Payakumbuh meringkus satu orang tersangka yang diduga kuat melakukan tindak pidana memilik...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Palito Nyalo dari Kota Padang Sang Juara Di Pentas Nasional 2017
Friday, November 24, 2017

On Friday, November 24, 2017


Infonusantara (Palembang) --Tak sia-sia perjuangan Group Palito Nyalo dari Kota Padang, Sumatera-Barat pada pentas festival Media Pertunjukan Rakyat Tingkat Nasional 2017  yang dilaksanakan  Kementerian Kominfo RI di gedung Sport and Convention Center (PSCC) dari  Rabu Malam-Kamis  (22-23/11).

Group Palito Nyalo dengan judul Cerita Rantau Malin menjadi terbaik pertama di pentas nasional yang diumumkan pada malam penutupan SAIK di hotel Novotel Palembang, Kamis malam (23/11).

Tiga orang juri nasional, Tulus Subarjono, Robbi dan Azwar yang menilai penampilan dari 10 Provindsi di Indonesia, Sumsel tuan rumah,  Papua Barat,  Jambi,  Padang, Sumatera-Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, D,I Yogyakarta, Kalimantan Barat, Papua, dan Sumut. Maka juri telah memutuskan Group Palito Nyalo dari Kota Padang, Sumatera-Barat menjadi terbaik I/ juara pertama.

Piagam penghargaan dan tropy  Palito Nyalo menjadi terbaik  pertama  Festival Media Pertunjukkan Rakyat tingkat nasional tahun 2017 di Palembang diterima Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Suardi, SH.M.Hum.

Kamis malam, menjadi malam kegembiraan bagi warga Kota Padang dan Sumatera Barat atas keberhasilan Palito Nyolo. "Alhamdulillah Allah SWT telah mewujudkan doa kita bersama," kata Kadis Kominfo Suardi.

Sedangkan Kabid Komunikasi Statistik dan Pesandian Swesti Fanloni juga menyampaikan, Group Palito Nyalo dari kota Padang, Sumatera Barat telah menunjukkan kemampuan berakting dipentas nasional,

Bukti nyata telah dibentangkannya  dengan mengalahkan, 9 Provinsi lainnya di Indonesia, seperti tuan rumah Sumsel, Sumut, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, D,I Yogyakarta, Kalimantan Barat, Papua dan Papua Barat.(Im7/Irwan Rais)

Padang Butuh Lahan Produksi Lebih
Thursday, November 23, 2017

On Thursday, November 23, 2017


Infonusantara [PADANG] – Ditengah tingginya kebutuhan terhadap ketahanan pangan dan keamanan pangan, Kota Padang dihadapkan pada kondisi yang terbatas, salah satunya lahan produksi pertanian, serta pemasokan pangan yang masih bergantung pada daerah lain.
Hal ini dikatakan Walikota Padang Mahyeldi saat pembukaan Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Kota Padang 2017 di Aula Abu Bakar Ja’ar, Kamis, (23/11/2017).
Menyikapi hal itu, Mahyeldi menyarankan kepada operator perangkat daerah agar menghimbau kepada masyarakat agar dapat memanfaat lahan kosong disekitar rumah sebagai lahan produksi.
“Saat ini Kota Padang hanya bisa menyediakan pangan sekitar 30% sedangkan 70% persen didatangkan dari luar daerah. Oleh karena masyarakat diharapakan bisa memanfaatkan lahan produktif di sekililing rumah,” ungkap Ketua Dewan Ketahanan Pangan Kota Padang ini.
Disamping itu, pembinaan terhadap masyarakat juga sangat diperlukan terutama di masing-masing daerah yang membutuhkan ketersediaan bahan pangan di Kota Padang.
“Penanganan masalah pangan merupakan salah satu bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Untuk itu secara spesifik keberhasilan kinerja dewan ketahanan pangan dapat diukur dengan kemampuan menciptakan kondisi yang kondusif untuk masalah pangan ini,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pangan Kota Padang, Zalbadri, mengatakan, saat ini di Kota Padang masih ada dua kelurahan yamg masih terkendala dalam menyediakan bahan pangan ini. Yaitu, Kelurahan Bukit Gado-Gado Padang Selatan dan Kelurahan Bungus Padang Selatan.
“Di dua kelurahan ini masih rentan terhadap bahan pangan. Ini diakibatkan akses jalan yang susah. Selain itu juga sosial masyarakat yang kurang baik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, sejauh ini Dinas Pangan Kota Padang sudah melakukan usaha melalui Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Barat dengan memberikan bibit tanaman berupa bibit manggis, pepaya dan benih ikan.
“Diharapkan ini mampu menunjang ketersediaan pangan di Kota Padang yang berbasis lokal, begizi dan berimbang, ”tutupnya. (Im7/Mg/LL)

Jadikan Media Siber Profesional Pengurus SMSI Sumbar di Kukuhkan
Thursday, November 23, 2017

On Thursday, November 23, 2017


Pelantikan Kepengurusan Serikat Media Siber Indonesia, Sumbar
Infonusantara (PADANG) -- Serikat Media Siber Indonesia(SMSI) Sumbar dikukuhkan dengan Kepengurusan  dilengkapi lima orang Ketua bidang serta satu orang wakil sekretaris dan bendahara serta 7 seksi. Pelantikan langsung dilakukan oleh Ketua Umum SMSI, Teguh Santosa, Kamis (23/11) di Pangeran Beach Hotel Padang. 

Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Teguh Santosa menegaskan, lembaga ini didirikan untuk membantu pemilik media siber, agar jadi profesional baik dari sisi keredaksian maupun usaha.

Sehingga, media siber itu bisa berkontribusi membangun bangsa ini dengan keberadaban tinggi sekaligus jadi tempat pekerja pers menyandarkan hidupnya.

“Dewan Pers mencatat, ada lebih dari 43 ribu media siber di Indonesia. Sebagian besar, (mohon maaf) itu abal-abal, didirikan tanpa mematuhi kode etik dan standar industri pers lainnya,” ungkap Teguh Santosa, saat melantik Pengurus SMSI Sumbar di Padang, Kamis (23/11/2017).

SMSI Sumbar ini diketuai Syahrial Aziz dari tabloidbijak.com. Sekretaris diemban Novermal Yuska (jurnalsumbar.com) dan bendahara, Tafrizal Chaniago (impiannews.com).

Kepengurusan ini dilengkapi lima orang ketua bidang serta satu orang wakil sekretaris dan bendahara serta 7 seksi.

Dikatakan Teguh, SMSI Sumbar ini merupakan yang keempat dilantik di Indonesia. SMSI ini sudah berdiri di 27 provinsi dengan lebih dari 1.000 anggota perusahaan pers.

 “Profile perusahaan yang adai di SMSI ini ada macam-macam, tapi ada niat untuk jadi profesional. Namun, niat ini tak bisa di mulut. Harus merujuk aturan Dewan Pers,” terang Teguh.

Di antara aturan Dewan Pers terhadap sebuah perusahaan pers yakni harus berbadan hukum, penanggungjawab di ruang redaksi harus berkompetensi utama, perusahaan harus jelas lokasi usahanya, penghormatan pada pedoman penyiaran media siber dan lainnya.

“SMSI harus membantu budaya bisnis media siber, budaya di ruang redaksi dan lainnya, karena kita harus terus berlomba dengan media abal-abal untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” tegas Teguh mengingatkan jajaran SMSI Sumbar.

Teguh pun menceritakan hasil pertemuannya dengan organisasi media sedunia di Seoul, Korea Selatan.  Di pertemuan itu, terangnya, ada tiga poin penting yang dibahas yakni bergesernya platform media dari konvensional (kertas) ke siber. “Ada kegagapan dari pelaku usaha media dari pergeseran platform ini,” ungkap Teguh.

Selain itu, pertemuan itu juga merumuskan, bahwa inovasi jadi kata kunci keberlangsungan hidup media di era teknologi informasi. Kemudian, terjadinya penurunan kepercayaan publik terhadap karya jurnalistik. 

“Fenomena penurunan kepercayaan publik ini terjadi di dunia, tak hanya di Indonesia,” terang Teguh. “Karya jurnalistik yang dikerjakan dengan standar etika dan disiplin ketat lainnya, ternyata tidak lagi dipercaya publik di tengah gempuran berita hoax yang tersebar secara massif melalui platform media sosial,” tambahnya.

Sementara, Ketua SMSI Sumbar, Syahrial Aziz dalam sambutannya mengharapkan saran dan kritik seluruh elemen masyarakat di Sumbar. “SMSI yang merupakan tempat berhimpunnya para pemilik media siber di Ranah Minang ini bertekad untuk membangun pers yang bermartabat,” terangnya.

Ketua Pelaksana Pelantikan sekaligus seminar nasional Gerakan Nasional Transaksi Non Tunai di Sumatera Barat, Tantangan dan Peluang, Aguswanto melaporkan, kegiatan ini terlaksana berkat dukungan penuh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) persero dibantu sumbangan lembaga lainnya seperti PT Semen Padang, Bank Nagari, PDAM Padang dan Pemprov Sumbar.

“Kami dari SMSI berharap, kerjasama ini tidak sebatas kegiatan ini saja. Karena, SMSI ini merupakan tempat berhimpunnya pemilik media yang melaksanakan bisnis di bidang informasi.

Minimal, kerjasama ini berupa kartu anggota SMSI yang sekaligus kartu Brizzi, kartu non tunai dari BRI,” ungkap Aguswanto yang peluang ini juga diamini Teguh Santosa. (Im7/rl)

SMSI, "Sumbar Provinsi Keempat Laksanakan Pelantikan Kepengurusan"
Thursday, November 23, 2017

On Thursday, November 23, 2017

Foto bersama Pengurus SMSI Sumbar dengan Ketua SMSI Pusat Teguh Sentoso, di dampingi Ketua Bidang  Daerah Mursyid Sonsang, serta bendahara umum Dar Edi Yoga beserta Lisda Raudah SE.MMTr. istri Bupati Pesisir Selatan 
Infonusantara (PADANG)-- Perusahaan media siber yang professional, dan bermartabat dapat berperan besar dalam kehidupan bangsa dan negara, tidak hanya menjadi lokomotif pembangunan, namun juga lokomotif solidaritas sosial.

Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) keberadaannya saat ini sudah ada di 27 Provinsi dari  34 Provinsi di Indonesia, jumlah yang luar biasa, kalau bisa nantinya di tahun 2018 semua provinsi telah ada kepengurusan SMSI yang parmanen. 

Dari 27 provinsi kepengurusan SMSI yang ada, telah di lantik 3 provinsi. Dan yang ke empatnya adalah SMSI Sumatera Barat (Sumbar) yang akan dilaksanakan pelantikan kepengurusan SMSI. Dalam pelantikan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) ini  juga sekaligus menggelar Seminar Nasional bertempat di Pangeran Beach hotel Padang, Kamis (23/11)

SMSI Sumbar harus membantu perusahaan media siber di provinsi Sumatera Barat untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan media yang profesional. Bukan hanya mampu memproduksi karya jurnalistik yang baik, tetapi juga dapat menjadi perusahaan yang mampu melindungi karyawan.

Hal itu disampaikan Ketua SMSI Pusat Teguh Sentoso, di dampingi Ketua Bidang  Daerah Mursyid Sonsang, serta bendahara umum Dar Edi Yoga di BIM sebelum menuju ke lokasi tempat istirahat, Rabu (22/11)

Disamping itu, Keberadaan SMSI harus dapat berbuat dan berkarya untuk  kemajuan bangsa dan negara kedepannya. Jangan menebar  kebensian, menebar fitnah lewat media siber.  tulisan tak sesuai kenyataan atau realitanya di lapangan.

" Saat ini, kata Teguh di Indonesia ada sekitar 43 ribu lebih media Siber, hanya yang terdaftar sekitar 800  sampai 1.000 media siber yang dapat di percayai sebab telah memiliki dan memenuhi ketentuan, " katanya.

Teguh Sentosa bersama rombongan sampai dan mendarat di Bandara Intrrnasional Minagkabau (BIM) Sumatera Barat, sekitar pukul 17.30 WIB. yang langsung di jemput  Ketua SMSI wilayah Sumbar Yal Aziz di dampingi Sekretaris Noverman Yuska serta rombongan.

Rombongan sebelum menuju penginapan terlebih dahulu dijamu makan malam. Dalam kesempatan itu, di acara  makan malam bersama itu juga turut hadir istri Bupati Pesisir Selatan Lisda Raudah SE.MMTr.

Acara pelantik Pengurus SMSI Sumbar akan di hadiri Wagub Sumbar Nasrul Abib, Joni Alwadris (Pimpinan Wilayah BRI Sumbar), H. Mahyeldi (Wlikota Padang) Adrinof. A. Caniago (Komisaris Utama BRI),Zainudin (Kepala Bakeuda Sumbar), Faldo Maldini (Praktisi non Tunai),Difla Wiayani ( Praktisi Hukum).(Im7/tf).

Ketum PPWI Sampaikan Terimakasih, Akhirnya Dua Mahasiswa Lhokseumawe  Alih Status Tahanan Luar
Thursday, November 23, 2017

On Thursday, November 23, 2017




Infonusantara.(KOPI, Jakarta) - Terkait dengan pemberitaan beberapa waktu lalu tentang penahanan dua mahasiswa Lhokseumawe oleh Pengadilan Negeri Lhokseumawe menyusul adanya demonstrasi mahasiswa di depan Kantor Bupati Aceh Utara beberapa waktu sebelumnya, hari ini Rabu, 22 November 2017, kedua mahasiswa tersebut memperoleh penangguhan penahanan. Majelis hakim yang mengadili kedua mahasiswa mengabulkan permohonan penangguhan penahanan atas keduanya, sehingga mulai hari ini dikeluarkan dari tahanan.

Link berita: http://www.netatjeh.info/2017/11/tiga-surat-jaminan-penangguhan-mahasiswa-muji-dan-rusdi-dikabulkan-hakim.html

Keberhasilan usaha membantu kedua mahasiswa, Rudi dan Muji, itu tidak lepas dari perjuangan para mahasiswa, masyarakat, dan peran aktif Senator DPD RI asal Aceh. Sehubungan dengan itu, Wilson Lalengke, Ketua Umum PPWI yang turut memberikan dukungan terhadap perjuangan mahasiswa di Lhokseumawe itu, menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasih kepada Fachrul Razi, Senator DPD RI asal Aceh tersebut.

"Pertama, kita sampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada majelis hakim yang telah berkenan mendengar suara arus bawah. Dengan penangguhan penahanan atau perubahan status menjadi tahanan luar terhadap kedua mahasiswa tersebut, telah mencerminkan sebuah kebijaksanaan hukum bagi masyarakat," ungkap Wilson Lalengke kepada Redaksi media ini melalui pesan WhatsApp-nya, Rabu (22/11)

Dan lebih daripada itu, lanjut lulusan PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu, kedua mahasiswa ini bisa meneruskan atau menghadiri proses belajar-mengajar di kampusnya.

Wilson juga tidak lupa menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasihnya kepada Senator DPD RI Fachrul Razi yang telah secara khusus berangkat ke Lhokseumawe untuk menyampaikan surat permohonan dan penjaminan kepada Pengadilan Negeri Lhokseumawe, cq. Majelis Hakim yang mulia, atas penahanan kedua mahasiswa yang tercatat masih kuliah di Universitas Malikussaleh itu.

"Saya secara khusus menyampaikan juga rasa terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada adinda saya Fachrul Razi, yang dengan gigih memperjuangkan kepentingan mahasiswa. Tidak tanggung-tanggung, Fachrul Razi langsung terbang ke Lhokseumawe untuk memberikan dukungan kepada kedua mahasiswa, dan menyampaikan permohonan penangguhan penahanan ke Pengadilan Negeri, sekaligus dirinya sebagai penjamin atas kedua mahasiswa ini," imbuh Wilson.

Selanjutnya, trainer yang sudah melatih ribuan warga TNI, Polri, mahasiswa, guru, dan elemen masyarakat lainnya di bidang jurnalistik itu, menjelaskan bahwa tuntutan masyarakat yang diwakili oleh anak-anak muda dan mahasiswa mesti juga terus diperjuangkan. "Jangan pernah berhenti. Justru sebaliknya, harus semakin gencar digaungkan," ujarnya.

Menurutnya, unjuk rasa tentu penting, yang dalam beberapa kasus unjuk rasa, tuntutan sering berhasil dikabulkan. Akan tetapi, perlu perubahan pola perjuangan mahasiswa dan masyarakat banyak.

"Dulu, demo di jalanan masih perlu sekali dilakukan, karena akses ke media massa sangat terbatas. Kini, jaman sudah berubah, demo melalui tulisan dan publikasi jauh lebih relevan untuk ditempuh," jelas lelaki kelahiran Morowali Utara itu.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar para mahasiswa belajar menulis, mengemukakan gagasan dan tuntutan dengan baik dan efektif melalui tulisan. "Jadi, saran saya ke para pemuda dan mahasiswa, mulailah bangun jaringan komunitas media massa dan media sosial, jadikan jaringan tersebut sebagai alat perjuangan Anda. Intinya, nyatakan tuntutan Anda melalui dunia informasi, publikasi, dan media massa," pungkasnya memberi saran. (APL/Red)


Grup Palito Nyalo Siap jadi yang Terbaik di SAIK 2017
Monday, November 20, 2017

On Monday, November 20, 2017


Walikota Padang, Mahyeldi Dt Marajo didampingi Suardi (Kepala Diskominfo Padang) dan sejumlah staf, foto bersama dengan anggota Palito Nyalo yang akan tampil di ajang Sinergi Aksi Informasi Publik (SAIK) 2017 di Kota Palembang, Sumatera Selatan, 21-24 November 2017. (humas)
Infonusantara.(PADANG) - Dinas Kominfo bersama Bagian Humas Setdako Padang, bakal mengikuti kegiatan Sinergi Aksi Informasi Publik (SAIK) 2017 yang dilangsungkan di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), 21-24 November 2017.

Perhelatan yang digelar rutin tiap tahun itu, bakal diikuti pemerintah daerah melalui Organisasi Perengkat Daerah (OPD) terkait se-Indonesia. Dalam kegiatan berskala nasional itu menyajikan beberapa rangkaian kegiatan.

Di antaranya Anugerah Media Humas (AMH), Pertemuan Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) tingkat Nasional, Pameran tentang Kehumasan, Pelayanan Publik, Produk Layanan Unggulan Daerah dan Produk Informasi dari Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Selanjutnya, juga ada Sarasehan atau Temu KIM tingkat Nasional dan Festival Pertunjukan Rakyat.


"Inshaa Allah kita dari Padang akan mengikuti kegiatan SAIK 2017 ini. Alhamdulillah, Walikota Padang menyatakan akan hadir memimpin rombongan pada pembukaan kegiatan, Selasa (21/11) di Lapangan kantor DPRD Provinsi Sumsel itu," sebut Kepala Diskominfo, Suardi di Padang, Senin (20/11/2017).

Dikatakan Suardi, ia pun mengaku bersyukur atas pencapaian Group 'Palito Nyalo' binaan Dinas Kominfo Kota Padang yang mewakili Sumatera Barat (Sumbar) menuju pentas nasional. Group kesenian dibawah pimpinan Dasrul itu, telah berhasil memenangkan pertunjukan / lomba pemilihan media tradisional terbaik tingkat Sumbar dengan judul cerita "Rantau Malin".

"Inshaa Allah, kami siap berjuang dalam lomba Pemilihan Media Tradisional Terbaik se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI di Palembang tahun ini. Semoga Palito Nyalo mampu mempersembahkan dan menyuguhkan tampilan teater dengan sangat baik nantinya," harapnya didampingi Kabid KSP, Swesti Faloni.

Palito Nyalo dalam teater singkatnya yang berjudul Rantau Malin, memang terlihat begitu menarik ditonton dengan berbagai filosofi dan makna yang tersirat dari sepanjang alur ceritanya. Dimana ada Ilno Jackeny Ravega Ammara berperan sebagai Malin, Dede Putri Perdani sebagai Mandeh, Saparman sebagai Mamak, Zalmasri sebagai Sutradara/Penata Laku dan Dasrul sebagai Pemimpin Grup.

Mereka semua mengekspresikan pesan, pendapat serta pentingnya kesenian tradisional sebagai kekuatan budaya Minangkabau yang harus dijaga dan dilestarikan. Meski pun seiring kemajuan zaman modern yang begitu pesat, namun keberadaan kesenian tradisional daerah mesti membumi di kalangan masyarakat terutama generasi muda. (Im7/David)

Emzalmi - Desri Ayunda Hadiri Silaturahmi Akbar Dunsanak Suku Melayu, Anak Pisang, Urang Sumando
Monday, November 20, 2017

On Monday, November 20, 2017

Emzalmi -Desri Ayunda Didampingi Syarbaini Datuk Khatib Sutan dalam Acara silahturahmi Akbar Dunsanak Suku Melayu, Anak Pisang, Urang Sumando di kediaman Murhamsyah dari suku Melayu di Perumahan Jala Utama II Blok D3 No. 3 Parak Laweh Kota Padang,Minggu (19/11/17)
Infonusantara.(PADANG) - Emzalmi - Desri Ayunda hadiri undangan Suku Melayu yang menggelar acara silahturahmi Akbar Dunsanak Suku Melayu, Anak Pisang, Urang Sumando di kediaman Murhamsyah dari suku Melayu di Perumahan Jala Utama II Blok D3 No. 3 Parak Laweh Kota Padang,Minggu (19/11/17) pukul 10.00 WIB

Dalam sambutannya, Wawako Padang Ir. H. Emzalmi, M.Si. menyampaikan, negara Indonesia memiliki ragam budaya, adat istiadat dan suku bangsa dari Sabang sampai Merauke terdapat beragam macam suku bangsa dan tidak terhitung lagi jumlahnya. Inilah yang menjadi ciri khas dari Indonesia yaitu ragam budaya, adat istiadat, bahasa dan suku bangsa dan terasa erat tali silaturahmi antara satu dan lainnya.

H. Emzalmi, M.Si. mengatakan, konsep pendidikan budaya dan Agama menjadi Prolitas masyarakat Kota Padang. Kehidupan suatu bangsa erat sekali kaitannya dengan tingkat pendidikan. Pendidikan bukan hanya sekedar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi juga diharapkan dapat mengubah dan mengembangkan pengetahuan.

Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, tetapi harus dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang akan datang, dan sekaligus menemukan cara yang tepat dan cepat supaya dapat dikuasai oleh anak didik.

Pendidikan merupakan usaha yang sengaja secara sadar dan terencana untuk membantu meningkatkan perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/masyarakat, dengan memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai. Dilihat dari sudut perkembangan yang dialami oleh anak, maka usaha yang sengaja dan terencana tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dialaminya dalam setiap periode perkembangan.

"Dengan kata lain, pendidikan dipandang mempunyai peranan yang besar dalam mencapai keberhasilan dalam perkembangan anak,"ujanya Wawako.

"Juga disampaikan, daerah Sumatra Barat khususnya di kota padang rawan bencana Gempa Bumi Tsunami. Maka dari dini kita harus tahu betul-betul dan dilakukan untuk mengidentifikasi potensi bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Padang, meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat dan sebagai dasar dalam mendukung perencanaan pembangunan yang berwawasan bencana," katanya.

Sementara Desri Ayunda dalam kesempatan itu menyampaikan , pola hidup sehat terus intens melakukan pembinaan dan menjembatani segala persoalan di tengah masyarakat. Serta meningkatkan peranan masyarakat dalam mewujudkan forum kota sehat mulai dari lingkup terkecil, hingga nanti terlaksananya tatanan kota sehat menuju Padang Sehat 2017.

“Harapan kita benar-benar tercipta perilaku masyarakat yang proaktif untuk meningkatkan kondisi masyarakat dan mencegah ancaman timbulnya berbagai macam penyakit, serta terwujudnya perilaku masyarakat yang bebas pencemaran, pemukiman sehat, tata ruang yang sesuai, dan saling tolong menolong dalam mewujudkan pola hidup sehat,” ujar Desri Ayunda.

Emzalmi dan Desri Ayunda Menyampaikan, ucapan terima  banyak atas undangan .

Ir. H. Syarbaini Datuk Khatib Sutan mengatakan, Emzalmi adalah sosok birokrat handal di Kota Padang. Keberhasilan pembangunan Kota Padang sampai saat ini, tak bisa dilepaskan dari lekat tangan Emzalmi, baik semasa menjadi Sekretaris Kota Padang maupun saat ini menjadi Wakil Walikota Padang.

"Masyarakat Kota Padang Kita sama tahu, keberhasilan pembagunan Kota Padang tidak terlepas dari lekat tangan dan pemikiran Emzalmi dan sudah malang melintang di bidang birokrasi, sudah banyak jabatan srategis yang dipegangnya. Sebelum menjabat Wakil Walikota, Pak Em adalah Sekdako Padang," ungkapnya.

"Sosok anak Muda Desri Ayunda, sebutnya lagi, ditempa selama 29 tahun memimpin anak perusahaan PT Semen Padang, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga diyakini mampu mendampingi Emzalmi sebagai manager Kota Padang 2018 nantinya," ungkapnya.(Im7/Red/Dedi Prima)

Festival Seni Qasidah Berskala Besar Nasional XXII Resmi Ditabuh di Kota Padang
Monday, November 20, 2017

On Monday, November 20, 2017

Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Prof. Dr. Muhammad Amin bersama Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Ali Asmar dan Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menabuh gendang tanda Festival Seni Qasidah Berskala Besar Tingkat Nasional ke-22 resmi ditabuh di Lapangan Imam Bonjol, Kota Padang, Ahad (19/11/2017) malam
 Infonusantara. (PADANG)-- Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Prof. Dr. Muhammad Amin bersama Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Ali Asmar dan Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menabuh gendang tasa menandai pembukaan perhelatan akbar tersebut.

Selain itu, pembukaan Festival Seni Qasidah yang diikuti 1.767 peserta dari 32 provinsi ini diramaikan dengan parade kafilah, marching band serta penampilan tarian massal "Salam Diantara Maghrib ke Isya" dari gabungan sanggar papan atas Kota Padang.

Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah menyebut, kegiatan ini terselenggara karena dukungan dan kerjasama semua pihak. Juga kepercayaan yang diberikan Dewan Pengurus Pusat Lembaga Seni Qasidah Indonesia (DPP LASQI) kepada Pemerintah Kota Padang.

"Terselenggaranya kegiatan besar ini tidak lepas dari dukungan semua pihak serta kepercayaan yang diberikan LASQI Pusat," kata Mahyeldi.

Selain itu, penyelenggaraan festival seni qasidah ini juga menunjang Sumatera Barat sebagai destinasi wisata halal.

Lebih lanjut dikatakan, Kota Padang selaku tuan rumah tahun ini terbilang istimewa, pasalnya Festival Seni Qasidah ke-22 ini merupakan yang pertama diselenggarakan pemerintah kota. Sedangkan 21 kali sebelumnya dihelat pemerintah provinsi.

"Padang memberanikan diri menjadi tuan rumah karena memang memiliki kesiapan untuk event berskala nasional dan internasional," kata Mahyeldi.

Meskipun demikian, katanya, tentu terdapat kekurangan-kekurangan, namun kekurangan tersebut diharapkan tidak menjadi halangan kesuksesan acara ini.

"Kekurangan-kekurangan pasti ada tetapi diharapkan acara ini terselenggara dengan baik," tukas Mahyeldi.

Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammad Amin mengatakan, Festival Seni Qasidah merupakan upaya menghidup kesenian-kesenian islami.

"Khasanah seni islami selama ini nyaris dikalahkan seni modern, melalui festival ini kita hidupkan kesenian islami itu," ujarnya.

Menurutnya, qasidah sebagai seni dan budaya dalam islam menjadi alat untuk dakwah. Kesenian dipakai dalam perjuangan bangsa sekaligus mempersatukan umat.

"Seni budaya menjadi alat perjuangan dan alat persatuan seperti festival hari ini," sebutnya.

Pada acara pembukaan ini hadir Ketua Umum DPP LASQI Euis Sri Mulyani dan Ketua DPD LASQI Kota Padang Harneli Bahar serta para istri gubernur, istri bupati dan istri walikota dari sejumlah daerah.

Festival Seni Qasidah XXII berlangsung selama sepekan (19-25 September 2017) dengan rangkaian lomba qasidah dan seminar serta beberapa kegiatan lainnya.  (Im7/du/yz)

Salah Kepung Rumah Warga, Wilson Lalengke: Polisi Promoter Hanya Slogan Semata
Monday, November 20, 2017

On Monday, November 20, 2017

Pimpinan redaksi media online www.indikasinews.com, Robiansyah
Infonusantara.KOPI, Jakarta - Rumah seorang warga di Jakarta Barat sempat didatangi dan dikepung sepasukan oknum polisi dari Polres Jakarta Barat, Minggu siang, 19 November 2017. Rumah yang dihuni Robiansyah, yang adalah anggota Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) dan pimpinan redaksi media online www.indikasinews.com, bersama keluarganya itu sempat digeruduk para polisi karena menduga pemiliknya adalah pelaku tindak kriminal pengeroyokan dan pembunuhan. Rupanya, oknum-oknum polisi tersebut salah sasaran, hanya karena nama pelaku sama dan berdekatan rumah dengan Robiansyah.

Pelaku Pengeroyokan, Robiansyah, baju putih 
Peristiwa berawal dari tewasnya Muhamad Ridwan (15), diduga akibat tawuran remaja di jalan Daan Mogot KM15, Jakarta Barat, sekitar jam 05:00 WIB Minggu pagi (19/11/17). Salah satu pelaku pengeroyokan hingga tewasnya Muhamad Ridwan beralamat di Kamoung Duri, RT 01 RW 05 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, yang berdekatan dengan kediaman Robby, sapaan akrab Robiansyah. "Ternyata, salah satu dari 6 pelaku pengeroyokan memiliki nama yang sama dengan saya, dan rumahnya pun sangat berdekatan dan rumah tempat tinggal kami, hanya berbeda RT," ujar Robby kepada pewarta media ini.

Terhadap kejadian tidak nyaman itu, Robby menyatakan akan mempertanyakan kepada Kapolres Jakarta Barat, karena Robby merasa telah dirugikan, terutama secara immaterial, seperti rasa shock yang dialami keluarganya, juga ketakutan para tetangganya.

Wilson Lalengke, Ketua Umum PPWI, yang dilapori kasus itu oleh korban Robby, menyatakan sangat prihatin atas peristiwa yang menimpa anggotanya ini. Dirinya berharap agar rasa takut dan terguncang yang dialami keluarga Robby, terutama anak-anaknya segera teratasi dan pulih seperti sedia kala.

Lebih jauh, Wilson menyampaikan bahwa para oknum polisi yang telah bertindak kurang cermat dalam menjalankan tugasnya itu perlu mendapat program peningkatan kemampuan polisional lagi. "Para oknum polisi dari Polres Jakarta Barat itu telah lalai dalam menjalankan tugasnya. Data intelejen mereka sangat kacau dan ngawur," kata lulusan PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.

Ia sangat menyayangkan sikap dan cara kerja sembrono para oknum polisi yang telah menciptakan rasa takut bagi masyarakat sekitar, terutama keluarga Robiansyah. "Dari keterangan awal, pengeroyokan yang mengakibatkan terbunuhnya Muhammad Ridwan adalah peristiwa tawuran anak-anak remaja yang masih di bawah umur. Robiansyah itu orang dewasa yang sudah berkeluarga, punya anak-anak. Datanya tentu ada di database kepolisian. Mengapa bisa teledor menyatroni rumahnya, apalagi dengan bersenjata lengkap, seperti mau menangkap teroris?" imbuh Wilson penuh tanda tanya.

Untuk itu, kata lulusan dari 3 universitas terbaik di Eropa itu (Birmingham University - Inggris, Utrecht University - Belanda, Linkoping University - Swedia), Pimpinan Polri semestinya melakukan evaluasi terhadap setiap anggotanya. "Kapolri Tito Karnavian sedang gencar-gencarnya mewujudkan Polisi yang PROMOTER, Profesional, Modern dan Terpercaya. Jangan sampai PROMOTER itu hanya jadi jargon Polri semata, jadi slogan kosong belaka. Harus terlihat dong dalam tugas sehari-hari," pungkas Wilson Lalengke yang barusaja terpilih lagi sebagai Ketua Umum PPWI dalam Kongres Nasional PPWI lalu yang berlangsung di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen RI Senayan, Jakarta itu. (APL/Red) Im7.

 500 Anak Yatim Dapat Santunan dari Pimpinan Perusahaan Jasa Pengamanan ABB, Haji Anis
Sunday, November 19, 2017

On Sunday, November 19, 2017

Haji Anis Ekogigi Tokan, Pimpinan Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengamanan PT. ABB, melaksanakan kegiatan pemberian santunan kepada anak yatim bertempat di Masjid Jami' Al Fawwas, Jl. Bungur Besar Raya No. 54 Jakarta Pusat, Minggu 19 November 2017
Foto Bersama 
Infonusantara.Jakarta - Haji Anis Ekogigi Tokan, pimpinan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengamanan PT. ABB, melaksanakan kegiatan pemberian santunan kepada anak yatim bertempat di Masjid Jami' Al Fawwas, Jl. Bungur Besar Raya No. 54 Jakarta Pusat, Minggu 19 November 2017. Tidak kurang dari 500 orang anak yatim dari sekitaran masjid hadir menerima bantuan dari Pak Haji Anis, demikian ia sering disapa, yang setiap tahunnya melakukan kegiatan sosial berbagi santunan kepada anak yatim tersebut.

Haji Anis hadir di tempat acara dan membagikan langsung bantuan dari perusahaannya kepada para anak yatim yang didampingi oleh para koordinator masing-masing. Para anak yatim tersebut datang dari beberapa wilayah, yakni Kelurahan Bungur, Kelurahan Cempaka Putih, dan Kelurahan Sumur Batu.

Acara dimulai dengan membaca sholawat, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Quran, dzikir bersama, dan penyampaian ma'lumat dari Imam Masjid Jami'Al Fawwas, Haji Muchlis. Selain itu, turut memberikan sambutannya adalah pemuka masyarakat Haji Risman, dan juga Haji Anis Ekogigi Tokan.

"Kegiatan ini merupakan acara bulanan, berbagi kepedulian sosial kepada warga sekitar Masjid Jami' Al Fawwas. Setiap ada kesempatan dan kelebihan rezeki, kita berikan santunan kepada anak-anak yatim dalam bentuk dana pendidikan dan ransum berupa beras yang langsung diterima oleh yang bersangkutan," ujar Haji Anis Ekogigi Tokan yang terkenal dermawan oleh masyarakat sekitar.

Acara ini berlangsung lancar, aman dan tertib.(AGS)
Redaksi www.Infonusantara.net

Mahasiswa Aceh " 2 Suara Dibungkam 1000 Tangan Melawan"
Sunday, November 19, 2017

On Sunday, November 19, 2017

Dua Mahasiswa Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Provinsi Aceh Ditahan.
Infonusantara. (KOPI, Lhokseumawe) - Penahanan 2 mahasiswa Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Provinsi Aceh di Pengadilan Negeri Lhokseumawe pada tanggal 20 Oktober 2017 hingga detik ini terus menyeruak ke permukaan. 

Kedua mahasiswa tersebut yakni M. Rusdi Lami dan Muji Alfurqan. Mereka ditahan pasca melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Aceh Utara, Rabu (25/5/2017) terkait 2 hal, yakni keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Lhokseumawe dan meminta kejelasan transparansi anggaran dana desa.

"Kami dan juga 2 teman kami yang ditahan, saat ini porsinya selaku mahasiswa. Kami punya hak serta tanggung jawab dalam mengawal demokrasi dan birokrasi. Menjadi pertanyaan, ketika mahasiswa tidak pantas menyuarakan kebenaran, lalu siapa yang pantas? Saya mau tanya mbah google yang katanya tau segalanya, takutnya beliau memihak kepada koruptor, ya sama saja bohong," ujar Rahmah Yani, Sekretaris Jenderal LMND Kota Lhokseumawe saat ditemui di kediamannya.

Saat aksi berlangsung, mahasiswa merasa kesal karena tidak mendapatkan tanggapan dari sejumlah pejabat sehingga menimbulkan kericuhan antar mahasiswa dengan petugas yang menyebabkan kaca pintu sisi samping Kantor Bupati pecah. Lantas 12 mahasiswa ditangkap dan dibawa ke Mapolres Lhokseumawe. Setelah dilakukan pemeriksaan, 8 orang diperbolehkan pulang dan 4 orang lainnya ditahan di Mapolres selama 24 jam.

Setelah diperiksa, 4 mahasiswa itu dibebaskan oleh penyidik Polres Lhokseumawe dan dikenakan wajib lapor selama 3 bulan. Disamping itu, polisi terus menyelidiki kasus tersebut dan hasilnya hanya 2 dari 4 mahasiswa yang ditetapkan sebagai tersangka terkait pengrusakan aset negara.

"Lucu nggak sih ketika mahasiswa dijadikan tersangka pengrusakan aset negara, tapi soal pengrusakan moral tentang 7.5 M kredit fiktif PEMKAB Aceh Utara dan 14.5 M dibadan PEMKOT Lhokseumawe dibiarkan? Saya rasa dana segitu sudah bisa nutupin dana untuk ganti kaca yang pecah jika kasus ini semata mata hanya soal aset negara," sambung Yani.

Polisi kemudian menaikkan berkas ke Kejaksaan, dan sempat melakukan penahanan 2 mahasiswa tersebut. Pengajuan penangguhan penahanan di ajukan dan disetujui lantas keduanya berstatus menjadi tahanan kota. Hingga saat ini kasus mereka sudah memasuki 2 kali persidangan dan menunggu sidang ketiga pada, Rabu (22/11/2017) nanti.

"Kalau Indonesia punya Papa Set Nov, Aceh Utara punya Papa Cek Mad. Hari ini penguasa lebih takut dengan kata-kata daripada dosa. Ada yang 'meriang' kalau muncul cuitan kata-kata atau 'meme' yang dirasa menyudutkan dirinya. Kalau rakyat jadi maling, itu karena nasinya dicuri. Giliran rakyat nuntut malah dijadiin tersangka. Polisi kok diajak main politik, seolah olah penegakkan hukum hanya soal taktik. 

Kami dan segelintir mahasiswa lainnya akan terus mengawal kasus ini sampai dibebaskannya 2 rekan kami. Kami ikuti proses demi proses, dan satu pesan untuk para mahasiswa selaku tombak perjuangan nasional, kalau mulut dibungkam, usahakan tangan jangan dipatahkan. Dua suara dibungkam 1000 tangan melawan," ucap Rahmah Yani. (PPWI)

Sekretariat dan Forum Wartawan Parlemen DPRD Padang Kunjungi Kota Bandung
Friday, November 17, 2017

On Friday, November 17, 2017


Rombongan Sekretariat dan FWP DPRD Padang Didampingi Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra di DPRD Kota Bandung
Infonusantara PADANG –Sekretariat dan Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang melaksanakan studi banding ke Kota Bandung terhitung 13 - 17 November 2017. Studi banding ini merupakan lanjutan dari workshop yang telah digelar sebelumnya di Kota Padang.

Studi banding ke kota kembang ini mendatangi DPRD Kota Bandung, Pemko Bandung serta PWI Bandung Jawa Barat, dalam rangka meningkatkan serta penguatan kualitas publikasi serta menjalin kemitraan DPRD bersama Forum Wartawan Parlemen (FWP) Padang.

Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kota Padang Wahyu Iramana Putra juga selaku pembina FWP didampingi anggota Komisi I Ilham Maulina, dan Sekretaris DPRD Kota Padang yang diwakili Kepala Bagian Humas Hermanto, diterima langsung oleh jajaran pengurus PWI Jabar.

Tujuan utama dalam kunjungan sekretariat dan forum wartawan untuk mengetahui bagaimana Kota Bandung bermitra dengan media lokal maupun nasional. Bukan itu saja, forum wartawan juga bisa mengetahui strategi pemerintah Kota Bandung dalam mengelola media sebagai alat promosi dan publikasi.
Diskusi FWP Bersama  Jaja Nurjaman, Kasubag Umum Sekretariat DPRD Kota Bandung.
Dalam kunjungan itu rombongan diterima oleh Jaja Nurjaman, Kasubag Umum Sekretariat DPRD Kota Bandung. Dijelaskannya bahwa DPRD Kota Bandung beranggotakan 50 orang dengan 7 fraksi. Kota sejuk ini berpenduduk 2,490,622 jiwa.

Bandung tercatat sebagai kota sejarah, di antaranya sebagai tempat berdirinya sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (ITB), lokasi ajang pertempuran pada masa kemerdekaan, serta pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955, suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.

Selain itu, Jaja juga menjelaskan bahwa Bandung merupakan kota Industri. Seperti sentra industri tekstil cigondewah, sentra industri sepatu cibaduyut, sentra industri jean cihampelas, sentra industri rajut binongjati, sentra industri tahu dan tempe cibuntu, sentra industri boneka sukamulya, sentra industri tas kebonlega, sentra industri boneka warung muncang, sentra industri sparepart kiara condong, sentra industri keramik sukapura dan kebonjayanti, sentra industri las letok dan perbengkelan parakansaat. 

Meiwan Kartiwa, Kabag humas peliputan dan dokumentasi Pemerintah Kota Bandung menjelaskan, Bandung tidak pernah lepas dari pemberitaan media. Hal ini disebabkan Walikota Bandung, Ridwan Kamil gemar bermedia sosial seperti twiter, instagram, facebook, dan media sosial lainnya. Inilah yang mencuri perhatian media untuk mempublikasikan kinerja Ridwan Kamil.
Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra Serahkan Plakat ke Meiwan Kartiwa, Kabag Humas Peliputan dan Dokumentasi Pemerintah Kota Bandung 
“Walikota Bandung itu jiwanya muda, pandai menggunakan media sosial. Setiap OPD diperintahkan membuat twiter dan website. Adminya dilatih untuk bekerjasama menginformasikan pembangunan infrastruktur di Kota Bandung,” katanya.

Sementara Ketua PWI Jawa Barat yang diwakili Ketua Bidang Advokasi, Haji Agusdinar mengatakan, persoalan utama di Kota Bandung hampir sama dengan DKI Jakarta, yaitu banjir dan kemacetan. Menurutnya, baik PWI maupun media yang ada di Jawa Barat terus memberikan masukan kepada Wali Kota Ridwan Kamil dalam pengetasan banjir dan macet tersebut. 

"Tak hanya masukan, kadang kita juga melakukan kritik. Dan biasanya pemko cepat mengambil tindakan," ungkapnya. 

Rombongan Sekretariat dan FWP DPRD Padang Foto Bersama di PWI Jawa Barat.
Pada kesempatan itu, terjadi diskusi yang hangat namun penuh keakraban antara rombongan FWP dan PWI Jabar, terutama terkait verifikasi yang dilakukan Dewan Pers terhadap media, dan advokasi yang diberikan PWI Jabar terhabat wartawan yang terkena masalah hukum.

"Soal verifikasi tersebut, PWI tentu memberikan masukan kepada Dewan Pers. Pada HPN kemaren, tidak jadinya diserahkan hasil verifikasi media kepada Presiden Jokowi juga atas protes PWI. Demikian juga jika ada wartawan yang terkena kasus hukum terkait pemberitaan, kita advokasi, kita bela mati-matian," cakapnya.
Diskusi Seru Bersama Pengurus PWI Jawa Barat
Namun, kata Haji Agusdinar, jika persoalan hukum itu terkait di luar produk pers, maka PWI tidak bisa membantu maksimal. Tapi, jika wartawan yang bersangkutan membutuhkan advokasi, maka tetap diberikan. "Misalnya, jika ada pemerasan, ya kita tak bisa bantu. Tapi kalau dia mau, ya kita siapkan advokasi," cakapnya.

Juga hadir pada kesempatan itu, Sekretaris Umum PWI Jabar Wawan Iswana,  Wakil Ketua Bidang Organisasi,  Safrin,  Wakil Ketua Bidang Wawan Januarna, dan Anggota PWI Jabar  lain-lainnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra menyampaikan, bahwa Forum Wartawan Parlemen DPRD Kota Padang terbentuk pada tahun 2002, masa awal reformasi sebagai wadah yang menaungi wartawan yang bertugas di Gedung Bundar Sawahan Padang. Program DPRD tersosialisasikan lewat tulisan wartawan FWP pada masyarakat Kota Padang.

Ketua FWP DPRD Kota Padang, Dasrul menjelaskan maksud dan tujuan study banding ini, mencari data atau regulasi bagaimana DPRD dan Pemko Bandung mengemas program kegiatannya dirancang humas DPRD dan Pemko untuk mempromosikan Bandung untuk promosi wisata dengan ikonnya. Dan saat ini Bandung dikenal dengan kawasan wisatanya yang sangat memikat para pendatang baik dalam maupun dari luar daerah bahkan manca negara. (FWP)