PILIHAN REDAKSI

Bupati Sijunjung Beserta Jajarannya Sambut Kunjungan Rombongan Dari Menko PMK Prof Dr Muhadjir

  Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, sambut kedatangan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), yang juga Ketua...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Dua Pasien DBD Meninggal, Kasus DBD Meningkat Status Menjadi KLB di Dharmasraya
Tuesday, April 02, 2024

On Tuesday, April 02, 2024

Suasana di RSUD Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat.(dok: eko)



INFONUSANTARA.NET - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa bulan ini meningkat di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Dua orang pasien yang mengalami DBD meninggal dunia, sehingga status saat ini menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).


Hal tersebut disampaikan Direktur RSUD Sungai Dareh, Sartinovita, melalui Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sungai Dareh, dr. Ridia Dityarika, yang ditemui awak media, pada Selasa (2/4/2024)di ruangan kerjanya.


“Memang terjadi peningkatan dalam kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD di Kabupaten Dharmasraya,” kata Ridia.


Untuk RSUD Sungai Dareh, saat ini kondisi pasien DBD meningkat dibanding pada tahun lalu. Data sementara pasien DBD tahun ini terhitung pada bulan Januari berjumlah 25 orang, kemudian pada Februari berjumlah 28 orang.


“Pada bulan Maret ini berjumlah 30 orang pasien DBD. Selama peningkatan DBD ini ada 2 Pasien yang meninggal dunia. Dengan adanya meningkatnya kasus DBD di Kabupaten Dharmasraya, statusnya kini menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB),” terang Ridia.


Ditambahkan Ridia Dityarika, demam berdarah adalah gangguan yang disebabkan oleh gigitan nyamuk. Bahkan, ada banyak sekali orang yang meregang nyawa dengan penyakit ini.


Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk Aedes Aegypti. 


"Dengan terjadi peningkatan kasus DBD, Kami dari Pihak RSUD Sungai Dareh telah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya seperti foging (pengasapan) atau imbauan kepada masyarakat untuk membersihkan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya, agar terhindar dari nyamuk,” ucapnya.

(eko)


Dinding Rumah Jebol Akibat Longsor Pasca Banjir, Warga Rawang Padang Selatan Belum Tersentuh Bantuan
Sunday, March 17, 2024

On Sunday, March 17, 2024

 

Anggota Komunitas Basis Kebersamaan didampingi Babinsa Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan membantu membersihkan material longsor yang masuk ke rumah warga di RT 01 RW 06 Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan.Minggu(17/3/2024).


INFONUSANTARA.NET -- Satu rumah warga di RT 01 RW 06 Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, jebol akibat longsor dari atas bukit karan pasca banjir yang melanda Kota Padang beberapa waktu lalu.


Mendengar informasi tersebut, Komunitas Basis Kebersamaan berserta anggota didampingi Babinsa Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan, Serka Iwan AP, turun tangan mengambil inisiatif untuk membantu membersihkan material yang masuk ke rumah warga tersebut,pada Minggu (17/3/2024).


Ketua Komunitas Basis Kebersamaan, Hendra Wijaya Kusuma mengatakan,setelah menerima informasi dari warga ada rumah seorang warga yang jebol diterjang longsor dari atas bukit karan, kami mengambil inisiatif turun untuk membantu membersihkan material longsor yang masuk kedalam rumah.





Kami juga berkoordinasi dengan para pembina komunitas yakni Kapten Inf Ikhlas selaku Danramil 03/ Padang Selatan ,Mulya Perkasa selaku Camat Padang Selatan dan Kompol Nanang SH.MH, Kapolsek Padang Selatan.


"Para pembina sangat mensupport apa yang kami laksanakan. Atas nama berbuat kebaikan untuk orang banyak , Insyaallah mukjizat dari buah kebaikan itu akan datang pada diri kita masing-masing," pungkas Hendra.


Babinsa Kelurahan Rawang, Serka Iwan. AP, dalam kesempatan itu sangat apresiasi atas inisiatif yang dilakukan Komunitas Basis Kebersamaan.Tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh warga.


Memang pasca banjir melanda Kota Padang beberapa waktu lalu banyak terjadi musibah. Salah satu nya di RT 01 RW 06 Kelurahan Rawang ini. Ada 1 KK dimana kepala keluarga nya bapak Defitra dan istri Jumihartati dengan tiga orang anak.Dinding rumah mereka jebol ditimpa longsor. 


"Saya sangat berterima kasih kepada Ketua Komunitas Basis Kebersamaan,Hendra Wijaya Kusuma bersama rekan - rekan yang telah turun membantu masyarakat. Ini lah wujud keberadaan kita bisa membantu dan bermanfaat bagi masyarakat. Kedepannya sukses selalu," ungkap Serka Iwan.AP.

Keluarga korban longsor bapak Defitra didampingi istri Jumihartati bersama Babinsa Kelurahan Rawang Serka Iwan.AP dan Ketua Komunitas Basis Kebersamaa Hendra Wijaya Kusuma.


Sementara Defitra didampingi istri Jumihartati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komunitas Basis Kebersamaan di Babinsa Kelurahan Rawang yang telah membatu kami untuk membersihkan material yang masuk ke dalam rumah akibat diterjang  longsor beberapa hari lalu. 


"Kami juga berharap adanya bantuan dari pihak terkait dari pemerintahan setempat. Sampai saat ini kami belum ada mendapatkan bantuan," harap mereka.(bim)




Gudang Minyak Toko Eni/MS Jaya di Sioban Terbakar, Ini Penyebabnya
Friday, March 08, 2024

On Friday, March 08, 2024


INFO|MENTAWAISatu unit toko Eni/MS Jaya yang berada di Sioban, Kecamatan Sipora Selatan, Kepulauan Mentawai terbakar. Diketahui pemilik toko Bapak Mangantar Sinaga. Peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 15.25 WIB, Jumat (8/3/2024).


Peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di toko Eni/MS Jaya ini saat karyawan toko hendak memutus tali menggunakan korek api (mancis) yang terikat di tutup jerigen berisikan minyak bensin.


“Saat karyawan toko memutus tali di tutup jerigen, api langsung menyambar membakar gudang BBM hingga merambat ke dalam toko” sebut Camat Sipora Selatan, Yusuf Hadisumarto kepada media, Jumat (8/3/2024).


Kejadian kebakaran itu, masyarakat berhamburan keluar untuk membantu melakukan pemadaman secara manual dan mengeluarkan barang-barang dari toko yang di tumpuk di jalan.


Dia mengatakan, sembari menunggu armada pemadaman kebakaran dari Tuapeijat menuju Sioban, di lakukan pemadaman secara manual yang berlangsung lebih kurang satu jam lebih


Dalam proses pemadaman yang di lakukan Tim damkar terjadi kendala, karena ada beberapa gudang kopra untuk melewati dua pintu gudang minyak dan pinang.


Meski demikian upaya tim Damkar dalam melakukan pemadaman kebakaran yang berlangsung lebih kurang tiga jam setengah akhirnya dapat di padamkan.


“Saat ini Tim damkar masih melakukan pengecekan titik-titik api yang ada di dalam ruangan toko sekaligus melakukan pendinginan” sebut Hadisumarto.


Dari peristiwa kebakaran hebat ini di taksir kerugian barang sekitar 30 persen, sedangkan bangunan sekitar 80 persen kondisi rusak berat dan tidak ada korban jiwa.


Selain kebakaran gudang Bahan Bakar Minyak (BBM) toko Eni/MS Jaya gudang kopra dan pinang juga ikut terbakar, ujarnya.


Atas kejadian tersebut, Camat Sipora Selatan menghimbau seluruh masyarakat dan pemilik toko untuk selalu meningkatkan kewaspadaan baik itu bencana alam maupun bencana kebakaran, tutupnya, (Ers).


Editor : Tim Redaksi

Kondisi Selamat, Tiga Nelayan Terjebak Badai di Evakuasi Tim Sar Gabungan Mentawai
Friday, March 08, 2024

On Friday, March 08, 2024

 


INFO|MENTAWAI - Kondisi cuaca yang tidak menentu, tiga orang nelayan terjebak dengan badai di pulau panjang, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai saat melakukan aktivitas memancing, Kamis (7/3/2024).


Dengan kondisi membahayakan manusia, Tim Sar gabungan bersama personel Polairud Mentawai gerak cepat lakukan pencarian dan pertolongan terhadap tiga nelayan.


Kakansar Mentawai, Rudi melalui Kasiops Dhio menyebut, pencarian dan pertolongan terhadap tiga nelayan ini setelah menerima info dari salah satu korban yaitu Korda melalui sambungan seluler.


Dari informasi itu tim sar gabungan bersama personel polairud langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban di perairan pulau panjang.


Adapun tiga korban yang di evakuasi yaitu Bartius (31), Aprimen (32) dan Korda (38), sedangkan perahu yang di gunakan jenis perahu pancing warna biru, panjang 7 meter, mesin 4 pk.


Dari informasi yang di rangkum, tiga nelayan terjebak badai itu berangkat pergi memancing pada hari kamis 7 maret 2024 sekira pukul 09.00 WIB dengan menggunakan boat mesin 4 PK dari Tuapeijat menuju pulau panjang.


"Tiba-tiba angin dan ombak besar, sehingga perahu di arahkan ke pulau panjang untuk menunggu cuaca membaik" sebut Kasiops.


Sampai informasi ini di terima cuaca tidak membaik dan 3 orang survivor tersebut dalam keadaan kedinginan dan kelaparan.


Ketiga survivor berhasil di evakuasi dalam kondisi selamat dan ops pencarian dan pertolongan di usulkan di tutup dan kembali di kesatuan masing-masing, (Ers).



Editor : Tim Redaksi

Nelayan yang Hilang di Perairan Ulak Karang Padang Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
Wednesday, February 21, 2024

On Wednesday, February 21, 2024

 

Evakuasi Jasad Nelayan yang hilang di perairan Ulak Karang Padang oleh Tim SAR Gabungan, Rabu (21/2/2024).(Foto:Dok.Pusdalops PB)


INFONUSANTARA.NET - Setelah melakukan pencarian yang tak beberapa lama.Nelayan bernama Ramli (69) yang dilaporkan hilang saat mencari ikan, pada Selasa (20/2/2024) di perairan Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.


Tim SAR Gabungan berhasil menemukan warga Ulak Karang itu dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (21/2/2024) siang sekitar pukul 14.05 WIB.


Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik mengatakan, korban merupakan seorang nelayan yang beraktivitas sehari-hari mencari ikan di perairan Ulak Karang.


Korban ditemukan dari jarak kurang lebih 100 meter dari titik awal korban dinyatakan hilang, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.


"Ia diketahui pergi menjaring ikan pada Selasa (20/2/2024) sore pukul 17.00 WIB. Pada pukul 11.00 WIB tadi, perahu ditemukan oleh masyarakat di Muaro Bung Hatta dalam keadaan mesin hidup. Sementara korban tidak ada dalam perahu,” kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, Rabu (21/2/2024) siang.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Hendri Zulviton mengatakan, korban sebelumnya mencari ikan di laut dan hilang kendali saat ombak besar menerjang perahunya.


"Saksi mata melihat korban meminta pertolongan dan dinyatakan hilang,” katanya.


Jasad Ramli sudah dievakuasi dibawa ke rumah duka yang berada tak jauh dari lokasi kejadian oleh Tim SAR Gabungan.(*)


Perahu Ditemukan Masih Menyala, Tim SAR Gabungan Masih Cari Nelayan yang Hilang di Perairan Ulak Karang Padang
Wednesday, February 21, 2024

On Wednesday, February 21, 2024

 

Tim SAR Gabungan mencari nelayan yang hilang di perairan Ulak Karang Padang, Rabu (21/2/2024) siang.(Foto:Dok.Basarnas)


INFONUSANTARA.NET-Tim SAR gabungan mencari nelayan yang hilang di perairan Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (21/2/2024). Perahu sempat ditemukan masih menyala.


Nelayan yang dilaporkan hilang tersebut bernama Suli (68). Ia diketahui pergi menjaring ikan pada Selasa (20/2/2024) sore pukul 17.00 WIB.


“Pada pukul 11.00 WIB tadi, perahu ditemukan oleh masyarakat di Muaro Bung Hatta dalam keadaan mesin hidup. Sementara korban tidak ada dalam perahu,” kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, Rabu (21/2/2024) siang.


Abdul Malik mengatakan, korban merupakan seorang nelayan yang beraktivitas sehari-hari mencari ikan di perairan Ulak Karang.


“Korban masih kami cari bersama Tim SAR gabungan, sampai saat ini belum ditemukan,” katanya.


Kantor SAR Padang, kata Abdul Malik, mengerahkan enam personel ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pencarian.


“Kami juga dibantu oleh petugas pencarian gabungan dari unsur SAR lainnya, seperti TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Damkar, nelayan, hingga warga setempat,” tuturnya.(*)


Satu Unit Rumah Semi Permanen di Sikerene Desa Saureinu' Hangus di Lalap Si Jago Merah
Sunday, February 18, 2024

On Sunday, February 18, 2024




INFO|MENTAWAI - Satu unit rumah semi permanen milik Jeltius warga Dusun Sikerene, Desa Saureinu' Kecamatan Sipora Selatan, Kepulauan Mentawai hangus di lalap sijago merah. 


Peristiwa kebakaran itu terjadi sekira pukul 21.00 WIB, Sabtu 17 Februari 2024. Terjadinya kebakaran tersebut di duga arus pendek listrik yang berada di belakang rumah korban.


Informasi yang di rangkum awak media melalui group info kebencanaan Mentawai berawal salah seorang warga Arpian tetangga korban melihat asap dan kobaran api yang berasal dari dapur rumah korban.


Melihat kondisi itu, Arpian langsung meminta bantuan kepada masyarakat setempat untuk melakukan pemadaman bersama yang di lakukan secara manual.


"Peristiwa kebakaran tersebut kondisi rumah saat itu di tinggal sebentar oleh pemiliknya" sebut Arpian yang menyaksikan kejadian itu.


Selang tak berapa lama, sekira pukul 22.00 WIB warga dapat memadamkan api secara manual dengan peralatan seadanya dalam kondisi aman dan terkendali.


Peristiwa kebakaran rumah tidak ada ditemukan korban jiwa, hanya barang-barang perlengkapan di perkiraan kerugian puluhan juta rupiah dan satu unit rumah semi permanen hangus terbakar.


Kejadian kebakaran yang menimpa rumah warga di Dusun Sikerene, Desa Saureinu' sudah di tangani pihak Polsek Sipora dan Pemerintah Desa Setempat, (Ers).


Editor : Tim Redaksi

Speed Boat Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Karam, Penumpang Selamat
Friday, February 16, 2024

On Friday, February 16, 2024

Fhoto (Khusus) : Kakansar Mentawai, Rudi, S.Sos 

INFO|MENTAWAI - Speed boat yang membawa kotak surat suara dari Saliguma menuju Desa Saibi, Kecamatan Siberut Tengah, Kepulauan Mentawai karam dihantam ombak.


Peristiwa terjadi pada Kamis (15/2) malam saat itu posisi speed boat masih dalam pertengahan perjalanan, tiba-tiba di hantam gelombang.


"Kejadian ini kita mendapat informasi dari salah satu penumpang boat, bahwa speed boat pembawa kotak suara pemilu karam di hantam gelombang" sebut Kakansar Mentawai, Rudi, S,Sos kepada media di lansir melalui wartaminangnews.com, Jumat (16/2/2024).


Dari informasi tersebut langsung Tim Sar melakukan gerak cepat untuk melakukan evakuasi terhadap penumpang, namun kondisi cuaca tidak memungkinkan batal menuju lokasi kejadian.


Dia menjelaskan, dari laporan yang diterima Basarnas Mentawai, speed boat yang membawa kota surat suara pemilu ini berangkat dari Saliguma menuju Desa Saibi, Kecamatan Siberut Tengah pada hari Kamis (15/2) malam.


"Dalam perjalanan, speed boat tersebut di hantam gelombang, sehingga kotak suara pemilu yang di bawa basah dan penumpang berusaha menyelematkan diri" sebut Rudi


Pada saat kejadian, kata Rudi ada dua kapal nelayan yang berada di perairan Saibi ikut menolong penumpang yang berada di atas speed boat pembawa kotak surat suara pemilu.


"Informasi yang kita rangkum ada 10 orang penumpang di atas speed boat, semuanya berhasil selamat, ucapnya mengakhiri, (Ers).


Editor : Tim Redaksi

Musibah Longsor Jalan Sumbar-Riau, 1 Orang di Laporkan Meninggal
Tuesday, December 26, 2023

On Tuesday, December 26, 2023




INFO|Limapuluh Kota - Material longsor kembali menutup badan Jalan Sumbar-Riau, di Kabupaten Lima Puluh Kota, akibat hujan deras yang terjadi Selasa (26/12) dinihari. Bahkan Satu orang warga Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Danu (40), dilaporkan meninggal dunia akibat terseret material longsor di Jorong Polong Duo, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan.  


Saat itu korban berniat hendak  membersihkan material longsor, namun tidak berapa lama longsor susulan kembali terjadi dengan material tanah dan air hingga korban terbawa material longsor hingga ditemukan sudah meninggal dunia. 


"Memang ada Satu orang warga Batusangkar, Danu (40) meninggal dunia akibat terbawa arus longsor di Jorong Polong Duo, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan. Dan korban sudah dievakuasi," sebut Kepala Pos Sar Lima Puluh Kota, Robi Saputra, Selasa (26/12).  


Selain memakan korban jiwa, puluhan titik longsor dari mulai Hulu Aia, Kecamatan Harau-Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, juga menutup akses Jalan Sumbar-Riau. Bahkan, kenderaan dari arah Sumbar harus berputar balik menuju jalan alternatif dari Lima Puluh Kota via Lintau-Kiliran Jao di Kabupaten Sijunjung. 


Dan sebahagian pengendera kenderaan roda empat memilih bertahan untuk menunggu petugas selesai membersihkan material longsor. Salah seorang warga Lintau yang hendak menuju Pekanbaru, Riau dengan menggunakan motor, Yas (42), terpaksa harus kembali pulang setelah sampai di Ketinggian Lima Puluh Kota.


Saya berangkat dari Lintau pagi, sesampainya di Ketinggian dapat kabar jalan longsor dan tidak bisa dilalui, dan juga banjir. Karena kobdisinya parah dan jumlah longsornya banyak, saya memilih untuk kembali pulang ke-Lintau," ucapnya. 


Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf, saat meninjau lokasi longsor meminta kepada pengendera untuk memarkir kenderaan ditempat yang aman agar tidak menjadi korban longsor. 


"Pengendara yang berhenti dijalur Sumbar-Riau sambil menunggu pembersihan material longsor kita ingatkan untuk tetap hati-hati untuk memarkir kendaraannya dititik-titik yang aman, sehingga tidak menjadi korban longsor," harap Kapolres.  


Hingga pukul 18.00 Wib, hujan masih turun di kelok 17 di Ulu Aia, Kecamatan Harau, sehingga alat berat yang melakukan evakuasi meterial longsor terpaksa harus berhenti. Dan banyaknya material longsor serta titik-titik longsor membuat Jalan Sumbar-Riau belum bisa dilalui kenderaan baik roda dua maupun empat. 


"Saat ini belum bisa dilalui,  evakuasi material longsor masih terkendala karena hujan masih turun. Dan titik longsor di bawah kuda putih lebih besar dengan tinggi material mencapai 2,5 meter dan panjang 40 meter. Sedangkan banjir pangkalan sudah mulai surut tapi masih gerimis," ungkap Kapolsek Pangkalan AKP Aknopolindo, disela-sela evakuasi material longsor di Aia Putiah, kelok 17. 


Kasat Lantas Polres Lima Puluh Kota Iptu. A.Riadi, juga menyampaikan saat ini jalan Sumbar-Riau belum bisa dilalui kenderaan roda dua maupun empat. "Belum bisa. Karena alat berat masih terus bekerja melakukan evakuasi material longsor," ucapnya saat dihubungi. 


Seperti diketahui akibat intensitas hujan yang tinggi sejak dinihari mengakibatkan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota. Banjir melanda Kecamatan Pangkalan, sementara puluhan titik longsor di Sepanjang Jalur Sumbar-Riau dan mengakibatkan arus lalulintas putus total. Dan arus lalin dialihkan via Kiliran Jao.


Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo bersama Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf, Dandim 0306/50 Kota, Letkol. Inf. Andri Asmara Yudha, Kalaksa BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol serta sejumlah kepala OPD, meninjau langsung kejadian longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Lima Puluh Kota. 


Bupati juga menghimbau pengguna jalan untuk tetap hati-hati terutama didaerah rawan bencana longsor dan banjir. "Tetap hati-hati didaerah yang rawan bencana, jangan berhenti di bawah-bawah kayu atau tebing. Karena saat ini musim penghujan dan kondisi tanah labil yang berpotensi terjadi longsor," sebutnya.


Untuk melakukan evakuasi material longsor dikerahkan 4 unit alat berat dan petugas dari BPBD Lima Puluh Kota beserta TNI/Polri serta dibantu masyatarakat sekitar. (Ady).



Editor : Tim Redaksi

Kebakaran Hebat di Dusun Surat Aban, Korban Tak Punya Satupun Harta Benda
Friday, November 03, 2023

On Friday, November 03, 2023



INFO|MENTAWAI – Rumah warga yang konstruksinya semi permanen dengan ukuran 6×6 di Dusun Surat Aban, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar hagus terbakar di lalap sijago merah.


Diketahui kejadian kebakaran rumah warga ini terjadi Kamis 2 November 2023 sekira pukul 14.00 WIB, dimana kondisi rumah warga ini rata dengan tanah.

Informasi yang di rangkum awak media dari salah satu warga bernama Mendi menyebutkan, rumah warga yang mengalami musibah ini pemiliknya Eddy Sumarlin (38) dan istri Rifda Yani (39) dengan dua orang anak yang masih berusia 7 tahun anak pertama dan anak kedua 3 tahun.

Pada saat kejadian, sebut Mendi pemilik rumah Eddy (Kepala Keluarga) tidak berada di rumah sedang beraktivitas di pulau baru-baru dekat Dusun surat Aban, sementara istrinya berada di warung dan kedua anaknya berada di teras rumah.

Mengetahui kejadian itu, Efrida yang barusan pulang mengajar di SDN 31 Bulasat langsung menyusuri rumahnya untuk mengambil air d sumur.

“Saat sampai di belakang dapur Efrida mendengar suara ledakan yang bersumber dari aki yang berada dalam warung depan rumahnya” sebut Mendi kepada media, Jumat (3/11/2023).

Dari kejadian itu, rumah milik korban tidak dapat dipadamkan, sehingga rumah rata dengan tanah, sedangkan barang-barang dan pakaian tidak ada satupun yang bisa diselamatkan.

“Peristiwa kebakaran ini tidak ada korban jiwa, namun barang-barang berharga termasuk pakaian tidak ada satupun tersisa hanya baju di tubuh korban saja” sebut Mendi.

Melihat kondisi kebakaran rumah warga yang rata dengan tanah ini sangat menyedihkan dan di harapkan adanya perhatian dari Pemkab Mentawai untuk dapat membantu keluarga korban kebakaran.

Saat ini warga yang mengalami kebakaran untuk sementara mengungsi di rumah kakek korban yang berada di Dusun Surat Aban dan serta butuh bantuan dari berbagai pihak” tutupnya, (Ers).

Editor : Tim Redaksi