PILIHAN REDAKSI

PJ Bupati Mentawai Survei Lokasi Lahan Hanpang 68 Hektar di Dusun Sila'oinan

INFO|MENTAWAI - Untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah, Pj Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak survei lokasi pembukaan ...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Dinding Rumah Jebol Akibat Longsor Pasca Banjir, Warga Rawang Padang Selatan Belum Tersentuh Bantuan
Sunday, March 17, 2024

On Sunday, March 17, 2024

 

Anggota Komunitas Basis Kebersamaan didampingi Babinsa Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan membantu membersihkan material longsor yang masuk ke rumah warga di RT 01 RW 06 Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan.Minggu(17/3/2024).


INFONUSANTARA.NET -- Satu rumah warga di RT 01 RW 06 Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, jebol akibat longsor dari atas bukit karan pasca banjir yang melanda Kota Padang beberapa waktu lalu.


Mendengar informasi tersebut, Komunitas Basis Kebersamaan berserta anggota didampingi Babinsa Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan, Serka Iwan AP, turun tangan mengambil inisiatif untuk membantu membersihkan material yang masuk ke rumah warga tersebut,pada Minggu (17/3/2024).


Ketua Komunitas Basis Kebersamaan, Hendra Wijaya Kusuma mengatakan,setelah menerima informasi dari warga ada rumah seorang warga yang jebol diterjang longsor dari atas bukit karan, kami mengambil inisiatif turun untuk membantu membersihkan material longsor yang masuk kedalam rumah.





Kami juga berkoordinasi dengan para pembina komunitas yakni Kapten Inf Ikhlas selaku Danramil 03/ Padang Selatan ,Mulya Perkasa selaku Camat Padang Selatan dan Kompol Nanang SH.MH, Kapolsek Padang Selatan.


"Para pembina sangat mensupport apa yang kami laksanakan. Atas nama berbuat kebaikan untuk orang banyak , Insyaallah mukjizat dari buah kebaikan itu akan datang pada diri kita masing-masing," pungkas Hendra.


Babinsa Kelurahan Rawang, Serka Iwan. AP, dalam kesempatan itu sangat apresiasi atas inisiatif yang dilakukan Komunitas Basis Kebersamaan.Tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh warga.


Memang pasca banjir melanda Kota Padang beberapa waktu lalu banyak terjadi musibah. Salah satu nya di RT 01 RW 06 Kelurahan Rawang ini. Ada 1 KK dimana kepala keluarga nya bapak Defitra dan istri Jumihartati dengan tiga orang anak.Dinding rumah mereka jebol ditimpa longsor. 


"Saya sangat berterima kasih kepada Ketua Komunitas Basis Kebersamaan,Hendra Wijaya Kusuma bersama rekan - rekan yang telah turun membantu masyarakat. Ini lah wujud keberadaan kita bisa membantu dan bermanfaat bagi masyarakat. Kedepannya sukses selalu," ungkap Serka Iwan.AP.

Keluarga korban longsor bapak Defitra didampingi istri Jumihartati bersama Babinsa Kelurahan Rawang Serka Iwan.AP dan Ketua Komunitas Basis Kebersamaa Hendra Wijaya Kusuma.


Sementara Defitra didampingi istri Jumihartati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komunitas Basis Kebersamaan di Babinsa Kelurahan Rawang yang telah membatu kami untuk membersihkan material yang masuk ke dalam rumah akibat diterjang  longsor beberapa hari lalu. 


"Kami juga berharap adanya bantuan dari pihak terkait dari pemerintahan setempat. Sampai saat ini kami belum ada mendapatkan bantuan," harap mereka.(bim)




Gudang Minyak Toko Eni/MS Jaya di Sioban Terbakar, Ini Penyebabnya
Friday, March 08, 2024

On Friday, March 08, 2024


INFO|MENTAWAISatu unit toko Eni/MS Jaya yang berada di Sioban, Kecamatan Sipora Selatan, Kepulauan Mentawai terbakar. Diketahui pemilik toko Bapak Mangantar Sinaga. Peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 15.25 WIB, Jumat (8/3/2024).


Peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di toko Eni/MS Jaya ini saat karyawan toko hendak memutus tali menggunakan korek api (mancis) yang terikat di tutup jerigen berisikan minyak bensin.


“Saat karyawan toko memutus tali di tutup jerigen, api langsung menyambar membakar gudang BBM hingga merambat ke dalam toko” sebut Camat Sipora Selatan, Yusuf Hadisumarto kepada media, Jumat (8/3/2024).


Kejadian kebakaran itu, masyarakat berhamburan keluar untuk membantu melakukan pemadaman secara manual dan mengeluarkan barang-barang dari toko yang di tumpuk di jalan.


Dia mengatakan, sembari menunggu armada pemadaman kebakaran dari Tuapeijat menuju Sioban, di lakukan pemadaman secara manual yang berlangsung lebih kurang satu jam lebih


Dalam proses pemadaman yang di lakukan Tim damkar terjadi kendala, karena ada beberapa gudang kopra untuk melewati dua pintu gudang minyak dan pinang.


Meski demikian upaya tim Damkar dalam melakukan pemadaman kebakaran yang berlangsung lebih kurang tiga jam setengah akhirnya dapat di padamkan.


“Saat ini Tim damkar masih melakukan pengecekan titik-titik api yang ada di dalam ruangan toko sekaligus melakukan pendinginan” sebut Hadisumarto.


Dari peristiwa kebakaran hebat ini di taksir kerugian barang sekitar 30 persen, sedangkan bangunan sekitar 80 persen kondisi rusak berat dan tidak ada korban jiwa.


Selain kebakaran gudang Bahan Bakar Minyak (BBM) toko Eni/MS Jaya gudang kopra dan pinang juga ikut terbakar, ujarnya.


Atas kejadian tersebut, Camat Sipora Selatan menghimbau seluruh masyarakat dan pemilik toko untuk selalu meningkatkan kewaspadaan baik itu bencana alam maupun bencana kebakaran, tutupnya, (Ers).


Editor : Tim Redaksi

Kondisi Selamat, Tiga Nelayan Terjebak Badai di Evakuasi Tim Sar Gabungan Mentawai
Friday, March 08, 2024

On Friday, March 08, 2024

 


INFO|MENTAWAI - Kondisi cuaca yang tidak menentu, tiga orang nelayan terjebak dengan badai di pulau panjang, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai saat melakukan aktivitas memancing, Kamis (7/3/2024).


Dengan kondisi membahayakan manusia, Tim Sar gabungan bersama personel Polairud Mentawai gerak cepat lakukan pencarian dan pertolongan terhadap tiga nelayan.


Kakansar Mentawai, Rudi melalui Kasiops Dhio menyebut, pencarian dan pertolongan terhadap tiga nelayan ini setelah menerima info dari salah satu korban yaitu Korda melalui sambungan seluler.


Dari informasi itu tim sar gabungan bersama personel polairud langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban di perairan pulau panjang.


Adapun tiga korban yang di evakuasi yaitu Bartius (31), Aprimen (32) dan Korda (38), sedangkan perahu yang di gunakan jenis perahu pancing warna biru, panjang 7 meter, mesin 4 pk.


Dari informasi yang di rangkum, tiga nelayan terjebak badai itu berangkat pergi memancing pada hari kamis 7 maret 2024 sekira pukul 09.00 WIB dengan menggunakan boat mesin 4 PK dari Tuapeijat menuju pulau panjang.


"Tiba-tiba angin dan ombak besar, sehingga perahu di arahkan ke pulau panjang untuk menunggu cuaca membaik" sebut Kasiops.


Sampai informasi ini di terima cuaca tidak membaik dan 3 orang survivor tersebut dalam keadaan kedinginan dan kelaparan.


Ketiga survivor berhasil di evakuasi dalam kondisi selamat dan ops pencarian dan pertolongan di usulkan di tutup dan kembali di kesatuan masing-masing, (Ers).



Editor : Tim Redaksi

Nelayan yang Hilang di Perairan Ulak Karang Padang Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
Wednesday, February 21, 2024

On Wednesday, February 21, 2024

 

Evakuasi Jasad Nelayan yang hilang di perairan Ulak Karang Padang oleh Tim SAR Gabungan, Rabu (21/2/2024).(Foto:Dok.Pusdalops PB)


INFONUSANTARA.NET - Setelah melakukan pencarian yang tak beberapa lama.Nelayan bernama Ramli (69) yang dilaporkan hilang saat mencari ikan, pada Selasa (20/2/2024) di perairan Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.


Tim SAR Gabungan berhasil menemukan warga Ulak Karang itu dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (21/2/2024) siang sekitar pukul 14.05 WIB.


Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik mengatakan, korban merupakan seorang nelayan yang beraktivitas sehari-hari mencari ikan di perairan Ulak Karang.


Korban ditemukan dari jarak kurang lebih 100 meter dari titik awal korban dinyatakan hilang, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.


"Ia diketahui pergi menjaring ikan pada Selasa (20/2/2024) sore pukul 17.00 WIB. Pada pukul 11.00 WIB tadi, perahu ditemukan oleh masyarakat di Muaro Bung Hatta dalam keadaan mesin hidup. Sementara korban tidak ada dalam perahu,” kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, Rabu (21/2/2024) siang.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Hendri Zulviton mengatakan, korban sebelumnya mencari ikan di laut dan hilang kendali saat ombak besar menerjang perahunya.


"Saksi mata melihat korban meminta pertolongan dan dinyatakan hilang,” katanya.


Jasad Ramli sudah dievakuasi dibawa ke rumah duka yang berada tak jauh dari lokasi kejadian oleh Tim SAR Gabungan.(*)


Perahu Ditemukan Masih Menyala, Tim SAR Gabungan Masih Cari Nelayan yang Hilang di Perairan Ulak Karang Padang
Wednesday, February 21, 2024

On Wednesday, February 21, 2024

 

Tim SAR Gabungan mencari nelayan yang hilang di perairan Ulak Karang Padang, Rabu (21/2/2024) siang.(Foto:Dok.Basarnas)


INFONUSANTARA.NET-Tim SAR gabungan mencari nelayan yang hilang di perairan Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Rabu (21/2/2024). Perahu sempat ditemukan masih menyala.


Nelayan yang dilaporkan hilang tersebut bernama Suli (68). Ia diketahui pergi menjaring ikan pada Selasa (20/2/2024) sore pukul 17.00 WIB.


“Pada pukul 11.00 WIB tadi, perahu ditemukan oleh masyarakat di Muaro Bung Hatta dalam keadaan mesin hidup. Sementara korban tidak ada dalam perahu,” kata Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, Rabu (21/2/2024) siang.


Abdul Malik mengatakan, korban merupakan seorang nelayan yang beraktivitas sehari-hari mencari ikan di perairan Ulak Karang.


“Korban masih kami cari bersama Tim SAR gabungan, sampai saat ini belum ditemukan,” katanya.


Kantor SAR Padang, kata Abdul Malik, mengerahkan enam personel ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan pencarian.


“Kami juga dibantu oleh petugas pencarian gabungan dari unsur SAR lainnya, seperti TNI, Polri, BPBD, Satpol PP, Damkar, nelayan, hingga warga setempat,” tuturnya.(*)


Satu Unit Rumah Semi Permanen di Sikerene Desa Saureinu' Hangus di Lalap Si Jago Merah
Sunday, February 18, 2024

On Sunday, February 18, 2024




INFO|MENTAWAI - Satu unit rumah semi permanen milik Jeltius warga Dusun Sikerene, Desa Saureinu' Kecamatan Sipora Selatan, Kepulauan Mentawai hangus di lalap sijago merah. 


Peristiwa kebakaran itu terjadi sekira pukul 21.00 WIB, Sabtu 17 Februari 2024. Terjadinya kebakaran tersebut di duga arus pendek listrik yang berada di belakang rumah korban.


Informasi yang di rangkum awak media melalui group info kebencanaan Mentawai berawal salah seorang warga Arpian tetangga korban melihat asap dan kobaran api yang berasal dari dapur rumah korban.


Melihat kondisi itu, Arpian langsung meminta bantuan kepada masyarakat setempat untuk melakukan pemadaman bersama yang di lakukan secara manual.


"Peristiwa kebakaran tersebut kondisi rumah saat itu di tinggal sebentar oleh pemiliknya" sebut Arpian yang menyaksikan kejadian itu.


Selang tak berapa lama, sekira pukul 22.00 WIB warga dapat memadamkan api secara manual dengan peralatan seadanya dalam kondisi aman dan terkendali.


Peristiwa kebakaran rumah tidak ada ditemukan korban jiwa, hanya barang-barang perlengkapan di perkiraan kerugian puluhan juta rupiah dan satu unit rumah semi permanen hangus terbakar.


Kejadian kebakaran yang menimpa rumah warga di Dusun Sikerene, Desa Saureinu' sudah di tangani pihak Polsek Sipora dan Pemerintah Desa Setempat, (Ers).


Editor : Tim Redaksi

Speed Boat Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Karam, Penumpang Selamat
Friday, February 16, 2024

On Friday, February 16, 2024

Fhoto (Khusus) : Kakansar Mentawai, Rudi, S.Sos 

INFO|MENTAWAI - Speed boat yang membawa kotak surat suara dari Saliguma menuju Desa Saibi, Kecamatan Siberut Tengah, Kepulauan Mentawai karam dihantam ombak.


Peristiwa terjadi pada Kamis (15/2) malam saat itu posisi speed boat masih dalam pertengahan perjalanan, tiba-tiba di hantam gelombang.


"Kejadian ini kita mendapat informasi dari salah satu penumpang boat, bahwa speed boat pembawa kotak suara pemilu karam di hantam gelombang" sebut Kakansar Mentawai, Rudi, S,Sos kepada media di lansir melalui wartaminangnews.com, Jumat (16/2/2024).


Dari informasi tersebut langsung Tim Sar melakukan gerak cepat untuk melakukan evakuasi terhadap penumpang, namun kondisi cuaca tidak memungkinkan batal menuju lokasi kejadian.


Dia menjelaskan, dari laporan yang diterima Basarnas Mentawai, speed boat yang membawa kota surat suara pemilu ini berangkat dari Saliguma menuju Desa Saibi, Kecamatan Siberut Tengah pada hari Kamis (15/2) malam.


"Dalam perjalanan, speed boat tersebut di hantam gelombang, sehingga kotak suara pemilu yang di bawa basah dan penumpang berusaha menyelematkan diri" sebut Rudi


Pada saat kejadian, kata Rudi ada dua kapal nelayan yang berada di perairan Saibi ikut menolong penumpang yang berada di atas speed boat pembawa kotak surat suara pemilu.


"Informasi yang kita rangkum ada 10 orang penumpang di atas speed boat, semuanya berhasil selamat, ucapnya mengakhiri, (Ers).


Editor : Tim Redaksi

Musibah Longsor Jalan Sumbar-Riau, 1 Orang di Laporkan Meninggal
Tuesday, December 26, 2023

On Tuesday, December 26, 2023




INFO|Limapuluh Kota - Material longsor kembali menutup badan Jalan Sumbar-Riau, di Kabupaten Lima Puluh Kota, akibat hujan deras yang terjadi Selasa (26/12) dinihari. Bahkan Satu orang warga Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Danu (40), dilaporkan meninggal dunia akibat terseret material longsor di Jorong Polong Duo, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan.  


Saat itu korban berniat hendak  membersihkan material longsor, namun tidak berapa lama longsor susulan kembali terjadi dengan material tanah dan air hingga korban terbawa material longsor hingga ditemukan sudah meninggal dunia. 


"Memang ada Satu orang warga Batusangkar, Danu (40) meninggal dunia akibat terbawa arus longsor di Jorong Polong Duo, Nagari Koto Alam, Kecamatan Pangkalan. Dan korban sudah dievakuasi," sebut Kepala Pos Sar Lima Puluh Kota, Robi Saputra, Selasa (26/12).  


Selain memakan korban jiwa, puluhan titik longsor dari mulai Hulu Aia, Kecamatan Harau-Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, juga menutup akses Jalan Sumbar-Riau. Bahkan, kenderaan dari arah Sumbar harus berputar balik menuju jalan alternatif dari Lima Puluh Kota via Lintau-Kiliran Jao di Kabupaten Sijunjung. 


Dan sebahagian pengendera kenderaan roda empat memilih bertahan untuk menunggu petugas selesai membersihkan material longsor. Salah seorang warga Lintau yang hendak menuju Pekanbaru, Riau dengan menggunakan motor, Yas (42), terpaksa harus kembali pulang setelah sampai di Ketinggian Lima Puluh Kota.


Saya berangkat dari Lintau pagi, sesampainya di Ketinggian dapat kabar jalan longsor dan tidak bisa dilalui, dan juga banjir. Karena kobdisinya parah dan jumlah longsornya banyak, saya memilih untuk kembali pulang ke-Lintau," ucapnya. 


Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf, saat meninjau lokasi longsor meminta kepada pengendera untuk memarkir kenderaan ditempat yang aman agar tidak menjadi korban longsor. 


"Pengendara yang berhenti dijalur Sumbar-Riau sambil menunggu pembersihan material longsor kita ingatkan untuk tetap hati-hati untuk memarkir kendaraannya dititik-titik yang aman, sehingga tidak menjadi korban longsor," harap Kapolres.  


Hingga pukul 18.00 Wib, hujan masih turun di kelok 17 di Ulu Aia, Kecamatan Harau, sehingga alat berat yang melakukan evakuasi meterial longsor terpaksa harus berhenti. Dan banyaknya material longsor serta titik-titik longsor membuat Jalan Sumbar-Riau belum bisa dilalui kenderaan baik roda dua maupun empat. 


"Saat ini belum bisa dilalui,  evakuasi material longsor masih terkendala karena hujan masih turun. Dan titik longsor di bawah kuda putih lebih besar dengan tinggi material mencapai 2,5 meter dan panjang 40 meter. Sedangkan banjir pangkalan sudah mulai surut tapi masih gerimis," ungkap Kapolsek Pangkalan AKP Aknopolindo, disela-sela evakuasi material longsor di Aia Putiah, kelok 17. 


Kasat Lantas Polres Lima Puluh Kota Iptu. A.Riadi, juga menyampaikan saat ini jalan Sumbar-Riau belum bisa dilalui kenderaan roda dua maupun empat. "Belum bisa. Karena alat berat masih terus bekerja melakukan evakuasi material longsor," ucapnya saat dihubungi. 


Seperti diketahui akibat intensitas hujan yang tinggi sejak dinihari mengakibatkan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Limapuluh Kota. Banjir melanda Kecamatan Pangkalan, sementara puluhan titik longsor di Sepanjang Jalur Sumbar-Riau dan mengakibatkan arus lalulintas putus total. Dan arus lalin dialihkan via Kiliran Jao.


Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo bersama Kapolres Lima Puluh Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf, Dandim 0306/50 Kota, Letkol. Inf. Andri Asmara Yudha, Kalaksa BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol serta sejumlah kepala OPD, meninjau langsung kejadian longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Lima Puluh Kota. 


Bupati juga menghimbau pengguna jalan untuk tetap hati-hati terutama didaerah rawan bencana longsor dan banjir. "Tetap hati-hati didaerah yang rawan bencana, jangan berhenti di bawah-bawah kayu atau tebing. Karena saat ini musim penghujan dan kondisi tanah labil yang berpotensi terjadi longsor," sebutnya.


Untuk melakukan evakuasi material longsor dikerahkan 4 unit alat berat dan petugas dari BPBD Lima Puluh Kota beserta TNI/Polri serta dibantu masyatarakat sekitar. (Ady).



Editor : Tim Redaksi

Kebakaran Hebat di Dusun Surat Aban, Korban Tak Punya Satupun Harta Benda
Friday, November 03, 2023

On Friday, November 03, 2023



INFO|MENTAWAI – Rumah warga yang konstruksinya semi permanen dengan ukuran 6×6 di Dusun Surat Aban, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumbar hagus terbakar di lalap sijago merah.


Diketahui kejadian kebakaran rumah warga ini terjadi Kamis 2 November 2023 sekira pukul 14.00 WIB, dimana kondisi rumah warga ini rata dengan tanah.

Informasi yang di rangkum awak media dari salah satu warga bernama Mendi menyebutkan, rumah warga yang mengalami musibah ini pemiliknya Eddy Sumarlin (38) dan istri Rifda Yani (39) dengan dua orang anak yang masih berusia 7 tahun anak pertama dan anak kedua 3 tahun.

Pada saat kejadian, sebut Mendi pemilik rumah Eddy (Kepala Keluarga) tidak berada di rumah sedang beraktivitas di pulau baru-baru dekat Dusun surat Aban, sementara istrinya berada di warung dan kedua anaknya berada di teras rumah.

Mengetahui kejadian itu, Efrida yang barusan pulang mengajar di SDN 31 Bulasat langsung menyusuri rumahnya untuk mengambil air d sumur.

“Saat sampai di belakang dapur Efrida mendengar suara ledakan yang bersumber dari aki yang berada dalam warung depan rumahnya” sebut Mendi kepada media, Jumat (3/11/2023).

Dari kejadian itu, rumah milik korban tidak dapat dipadamkan, sehingga rumah rata dengan tanah, sedangkan barang-barang dan pakaian tidak ada satupun yang bisa diselamatkan.

“Peristiwa kebakaran ini tidak ada korban jiwa, namun barang-barang berharga termasuk pakaian tidak ada satupun tersisa hanya baju di tubuh korban saja” sebut Mendi.

Melihat kondisi kebakaran rumah warga yang rata dengan tanah ini sangat menyedihkan dan di harapkan adanya perhatian dari Pemkab Mentawai untuk dapat membantu keluarga korban kebakaran.

Saat ini warga yang mengalami kebakaran untuk sementara mengungsi di rumah kakek korban yang berada di Dusun Surat Aban dan serta butuh bantuan dari berbagai pihak” tutupnya, (Ers).

Editor : Tim Redaksi

Siswa Kelas 3 SD Pertiwi Padang Meninggal Tenggelam Di Kolam Renang Indoor UNP
Sunday, October 22, 2023

On Sunday, October 22, 2023

 

Suasana kolam renang indoor UNP.
Sumber Foto: Muhammad Ghazi Al-Farabi.


INFONUSANTARA.NET -- Seorang siswa SD meninggal dunia setelah tenggelam di kolam renang renang indoor Universitas Negeri Padang (UNP). Korban sempat mendapatkan pertolongan pertama dari petugas kolam renang, sebelum menghembuskan nafas di RS Hermina, Padang.


"Seorang siswa SD Pertiwi kelas 3 SD bernama Akhdan Nabil Arief Fadly (8 tahun) tenggelam di kolam renang indoor UNP. Meninggal korban di perkirakan pada pukul 11.12 WIB. Korban meninggal dunia di rumah sakit setelah mendapatkan pertolongan pertama dari petugas kolam renang," ucap sekretaris UNP Dr. Erianjoni saat dihubungi media, Minggu (22/10)


Erianjoni menceritakan, korban berenang di kolam renang di sekitar kedalaman 1,5 m. Korban berenang didampingi oleh kedua orang tua korban. Suasana kolam renang cukup rame pengunjung pada saat kejadian di Minggu (22/10).


"Kondisi kolam saat kejadian cukup banyak pengunjung. Selain itu, kedua orang tua korban turut mendampingi korban saat berenang di kolam renang yang mempunyai kedalaman 1,5 m landai ke dalam bagian tengah 1,8 meter. Korban sepertinya kesulitan untuk kepermukaan setelah terlihat duduk di dasar kolam," jelasnya.


Erianjoni pun mengucapkan turut berduka cita atas kejadian ini. "Segenap civitas akademika UNP turut berduka cita atas meninggalnya ananda Akhdan Nabil Arief Fadly yang tenggelam di kolam renang indoor UNP. Sebagai bentuk duka cita, perwakilan UNP dan Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) turut mengantar jenazah ke pemakaman keluarga di Pariaman," jelasnya.


Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Erianjoni menghimbau pengunjung kolam renang untuk selalu mematuhi peraturan yang telah ditetapkan saat melakukan kegiatan berenang di kolam renang indoor UNP.


"Walau kami juga memiliki petugas penyelamatan selama pengunjung berenang di kolam renang, kami juga meminta orang tua harus menjaga dan mengawasi anaknya saat melakukan kegiatan berenang, khususnya pada anak - anak yang berkebutuhan dan penyakit bawaan. Jika anak belum bisa berenang, jangan paksakan ke kolam besar. Silahkan belajar di kolam khusus anak - anak," jelasnya.(ktk)


Peristiwa Menyedihkan, Speed Boat di Tumpangi Pelajar Karam di Perairan Sikakap
Wednesday, October 11, 2023

On Wednesday, October 11, 2023



INFO|MENTAWAI Speed boat yang membawa pelajar SMA PUS Sikakap yang barusan pulang sekolah di perjalanan bot yang di tumpangi pelajar karam di perairan Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kepulauan Mentawai, Sumbar.


Peristiwa ini di ketahui awak media di salah satu akun media sosial Betharia Sonata Tasrileleu dalam postingan video kejadian anak sekolah karam di perairan Sikakap dengan durasi video 0:24 detik, Rabu (11/10/2023).

Dalam video pendek itu terlihat banyak anak sekolah di atas boat dalam kondisi karam dan ada juga yang menyelamatkan diri dengan cara berenang dan juga ada sebagain yang bertahan di speed boat.

Tak berapa lama kejadian, salah satu speedboat datang memberikan bantuan untuk mengevakuasi pelajar yang karam guna di bawa ke darat.

Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, namun kejadian ini menjadi sejarah bagi pelajar, akan pentingnya ada kepedulian dan perhatian pemerintah untuk menyediakan kapal penyebrangan untuk melayani masyarakat dan anak sekolah.

Seperti di ketahui kapal milik Pemkab mentawai melalui Dinas Perhubungan dengan merk Teluk Katurei pernah beroperasi melayani masyarakat untuk penyebrangan dari pelabuhan HVA menuju polaga.

Namun, akhir-akhir ini kapal tersebut tidak lagi beroperasi artinya tidak lagi melayani masyarakat dan anak sekolah, sehingga salah satu alternatif dilakukan masyarakat dan anak sekolah kembali menggunakan sped boat untuk transportasi penyebrangan.

Meski demikian, resiko anak sekolah menggunakan fasilitas sewa speedboat sangat besar, pasalnya tingkat keamanan sangat mengkhawatirkan di bandingkan dengan kapal penyebrangan.

Pasca kejadian tersebut anak-anak sekolah bakal trauma, apalagi kalau ada anak sekolah yang tidak bisa berenang, maka akan memakan korban, tentu saat kejadian akan meyelamatkan diri masing-masing.

Dalam hal ini masyarakat berharap adanya perhatian dari pemerintah kabupaten Kepulauan Mentawai dalam hal ini Dinas Perhubungan untuk menghadirkan kembali transportasi penyebrangan demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat dan anak sekolah, (Ers).


Editor : Tim Redaksi


Kecelakaan Maut di Hulu Aia Tewaskan Tiga Orang
Tuesday, October 10, 2023

On Tuesday, October 10, 2023




INFO|Limapuluh Kota - Satu keluarga asal Kabupaten Limapuluh Kota tewas setelah mengalami kecelakaan pada Selasa (10/10) sekitar pukul 06.15 WIB.


Kecelakaan yang menewaskan sekitar 3 orang itu terjadi di jalan negara kawasan Hulu Aia, Kecamatan Harau atau sebelum fly over Kelok Sambilan.


Berdasarkan informasi yang dirangkul dari warga, kecelakaan tersebut melibatkan mobil jenis Avanza warna hitam dengan nomor seri asal Kabupaten Limapuluh Kota.


“Mobil masuk ke dalam sungai yang berada dipinggir jalan di Hulu Aia. Lokasi tidak jauh menjelang Kelok Sambilan,” ujar warga dilokasi kejadian. Dalam kecelakaan tersebut, mobil penyot dan diduga terguling sebelum sampai di dasar sungai. “Mobil dari arah Pekanbaru menuju Payakumbuh. Kondisi mobil rusak parah,” ujar warga lainnya. Sementara, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf membenarkan terjadinya kecelakaan yang menewaskan tiga orang itu. “Iya, tiga orang meninggal dunia. Sekarang masih dievakusi,” ujar Kapolres ketika dihubungi pada Selasa (10/10) pagi. Bagaimana kronologis kecelakaan dan siapa saja yang menjadi korban, sekarang masih dalam pendataan Satuan Lalulintas Polres Limapuluh Kota. “Korban dibawa ke rumah sakit, sekarang masih didata,” ujar Kasatlantas Iptu Omrizal. Evakuasi kecelakaan maut tersebut melibatkan Pos Basarnas Limapuluh Kota serta dibantu warga sekitar, (Ady).



Editor : Tim Redaksi

Kebakaran Rumah di Payakumbuh, Satu Orang Penghuni Meninggal Dunia
Thursday, September 21, 2023

On Thursday, September 21, 2023




INFO|Payakumbuh - Amukan si jago merah pada siang hari di Kelurahan Tanjung Pauah, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumbar menghanguskan satu rumah warga setempat dan merenggut nyawa satu orang warga yang bernama Aldi (18), karena diduga terjebak didalam rumah yang terbakar pada, Kamis (21/9) sekitar pukul 11.30 WIB.


Rumah semi permanen milik orang tua korban, Epi Usman (48) dan Nopendri di RT 01 RW 03 terbakar diduga akibat api yang berasal dari bagian dapur rumahnya.


Pemadam Kebakaran Kota Payakumbuh yang mendapatkan informasi/laporan terkait peristiwa itu langsung datang ke lokasi untuk memadamkan api. Beruntung api berhasil dijinakkan sehingga tidak membakar seluruh bagian rumah dan tidak menyebar ke rumah warga sekitar.


"Iya, tadi memang ada korban yang meninggal dunia akibat kebakaran yang terjadi dirumah Epi Usman (48) dan Nopendri di RT 01 RW 03 Kelurahan Tanjung Pauh Kecamatan Payakumbuh Barat sekitar pukul 11.30 Wib,” ujar Babinsa Kelurahan Tanjung Pauh, Sertu. Irwan Siregar di lokasi kejadian


Ia juga menambahkan, korban Aldi yang mengalami keterbelakangan mental itu diketahui berada di dalam rumah setelah etek/bibi korban melaporkan kepada petugas. Setelah di evakuasi, jasad korban dibawa kerumah sakit.


”Untuk korban Aldi memang sehari-hari berada di dalam rumah, ia diketahui menjadi korban kebakaran setelah etek/bibi korban melaporkan kepada petugas/masyarakat.” tutupnya.


Sementara Ketua LPM Kelurahan Tanjung Pauh, Doni Wardi menyebutkan bahwa peristiwa kebakaran itu pertama kali diketahui dari etek korban bernama El, setelah itu El menginformasikan ke warga hingga pemadam kebakaran datang.


”Peristiwa kebakaran itu pertama kali diketahui oleh etek/bibi korbam bernama El yang melihat api dibagian belakang/dapur, sehingga dilaporkan ke warga dan dilakukan pemadam oleh pemadam kebakaran,” ucapnya.


Ia juga menambahkan, proses pemadaman api semula terkendala karena jalan menuju lokasi kebakaran yang kecil, sehingga mobil pemadam yang digunakan terpaksa diganti dengan ukuran yang lebih kecil. (Ady).



Editor : Tim Redaksi

Akibat Abrasi, Makam di TPU Muara Sikabaluan Terseret ke Pantai
Tuesday, September 05, 2023

On Tuesday, September 05, 2023




INFO|MENTAWAI - Pasca gelombang tinggi disertai dengan pasang naik yang terjadi beberapa hari ini mengakibatkan lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) tergerus air laut, bahkan mengalami abrasi hebat.


Diketahui lokasi TPU ini terletak di Dusun Nang-nang, Desa Muara Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar).


Dari kejadian itu, puluhan makam terseret ke laut seperti batu nisan, bahkan makam yang terseret ke pantai tak dapat di kenali lagi.


Tim Kelompok Siaga Bencana (KSB) Desa Muara Sikabaluan, Yesayas Sudarmono menuturkan, abrasi yang terjadi di pantai Muara Sikabaluan sangat memprihatinkan.


"Yang sangat luar biasa itu, TPU yang berada di lokasi juga terkena abrasi, bahkan makam dan batu nisan terseret ke pantai" ucap Yesayas Sudarmono kepada media, Selasa (5/9/2023).


Untuk makam yang terdampak akibat abrasi di lokasi Pantai Muara Sikabaluan, sebut Yesayas Sudarmono ada 20 makam dengan kondisi rusak yang terseret ombak hingga ke pantai.


Dia mengatakan, pasca cuaca buruk dan gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari ini, pantai Muara Sikabaluan rusak parah, sehingga hempasan ombak menghantam lokasi pemakaman.


Menurutnya dengan terjadi abrasi di pantai muara sikabaluan ini harus segera di tindaklanjuti pemerintah dan kejadian ini juga sudah di laporkan ke BPBD Mentawai.


Selain itu juga di harapkan dari pemerintah untuk membangun kembali pemecah ombak dan di kwatirkan kalau tidak segera di tindak lanjuti bakal mengancam pemukiman warga.


Dari informasi yang di rangkum media dari Tim Kelompok Siaga Bencana (KSB) Muara Sikabaluan pasca terseretnya makam ke pantai akibat abrasi, pihak pemerintah setempat belum ada ambil tindakan untuk memindahkan makam tersebut, (Ers).


Editor : Tim Redaksi

Bule Asal Australia di Temukan Tewas di Perairan Dusun Sao, Ini Kronologis Kejadiannya.
Thursday, August 31, 2023

On Thursday, August 31, 2023



INFO|MENTAWAISalah satu warga negara Australia Tardif Sebastian William (33) di temukan tewas saat menombak ikan di perairan Dusun Sao, Desa Bosua, Kecamatan Sipora Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.


Di ketahui korban melakukan aktivitas menyelam sekira pukul 10.00 WIB, Rabu 30 Agustus 2023 menggunakan speed boat kecil.

Informasi yang di terima dari Reskrim Polres Mentawai, korban melakukan aktivitas menyelam sendiri dan meninggalkan empat temannya dibatas kapal Black Jack 2 yang sedang bersandar menggunakan jangkar.

“Iya, benar salah satu WNA Australia meninggal saat menyelam menggunakan tombak untuk mencari ikan di perairan Dusun Sao, Desa Bosua” sebut Kasat Reskrim Mentawai, AKP Hardiyasmar, SH, MH kepada media, Kamis (31/8/2023).

Dari informasi itu, tim Reskrim Polres Mentawai yang di pimpin Kanit I Aipda Suaprit dan Bripka Arfantias Sababalat turun kelokasi untuk melakukan pengecekan.

Dia menjelaskan, saat korban melakukan aktivitas menyelam sekira pukul 12.30 WIB tak kunjung kembali, sehingga dua orang temannya Jack dan Fabian berinisiatif untuk mencari korban.

“Saat pencarian yang di lakukan dua temannya itu hanya melihat speed boat kecil yang sedang terapung, namun korban tak ada di atasnya” sebutnya.

Kedua temannya berinisiatif untuk menyelam untuk melakukan pencarian terhadap korban. Pencarian itu membuahkan hasil di temukan korban dalam kondisi tidak sadar di dalam laut sekitar 10 meter.

Kemudian kedua temannya itu mengangkat korban ke atas permukaan laut namun apa yang di kata korban tidak lagi bernyawa.

Sekira pukul 17.00 WIB salah satu kapal merk Huey-1 dengan kapten Amril hendak melakukan perjalanan dari katiet menuju padang mendapat informasi melalui WhatsApp bahwa adanya WNA Australia meninggal yang berada di kapal Black Jack.

Mendapat informasi itu, kapal yang di bawa berputar haluan menjemput korban untuk di bawa kepadang. Sesampai kapal Huey-1 di Dusun Sao korban sudah di bungkus dengan kain.

Pada pukul 18.30 WIB, kapal Huey-1 membawa korban bersama 2 orang rekan korban lainnya ke pelabuhan sioban untuk di lakukan visum terhadap korban.

Sesampai di pelabuhan sioban, korban di bawa ke RSUD Tuapeijat menggunakan ambulance untuk di lakukan visum atau pemeriksaan medis yang di dampingi rekan korban.

Dari kejadian itu, pihak Polres Mentawai mengambil tindakan dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi Parsins Jack Scott Warga Australia dan Fabian Josef warga Jerman.

Kemudian tindakan lainnya di lakukan visum luar terhadap korban, meminta untuk di otopsi ke RS Polri dan melakukan koordinasi dengan kedutaan, (Ers).


Editor : Tim Redaksi


Mini Bus BKKBN Milik Pemda Mentawai Kecelakaan Tunggal, Penumpang Alami Luka Ringan
Friday, August 18, 2023

On Friday, August 18, 2023



INFO|MENTAWAI - Mobil minibus BKKBN milik Pemda Mentawai yang membawa anggota paskibraka mengalami kecelakaan tunggal di jalan km.3 Dusun Karoniet, Desa Tuapeijat, Kepulauan Mentawai, Sumbar.


Peristiwa kecelakaan tunggal atau rebah kuda ini terjadi sekira pukul 11.30 WIB, Jumat (18/8/2023), dimana mobil mini bus ini dari bawah menuju kantor Bupati Mentawai.


Kasat Lantas Polres Mentawai, Iptu Desmetri kepada media mengatakan, peristiwa kecelakaan ini diduga sopirnya kurang konsentrasi dan hilang kendali, sehingga mobil terbalik atau rebah kuda.


Melihat posisi kecelakaan, kata Desmetri mobil berada di luar jalur jalan, pasca kondisi jalan licin sehingga menabrak pembatas jalan.


Kondisi mobil saat terjadi kecelakaan diperkirakan terlempar sekitar lebih kurang tiga meter dari bahu jalan yang di kendarai  pelatih paskibraka yang merupakan personel polres Mentawai.


Akibat peristiwa kecelakaan tunggal ini, anggota paskibraka mengalami luka ringan, semua penumpang sudah di bawah di bawah ke RSUD Mentawai.


"Peristiwa kecelakaan tunggal ini tidak ada korban jiwa, namun kondisi penumpang mengalami luka ringan" sebutnya.


Terkait jumlah penumpang, pihaknya belum mengetahui secara akurat, namun personel sudah di RSUD untuk konfirmasi berapa jumlah semuanya.


"Kita belum tahu pasti berapa orang anggota paskibraka yang ada dalam mobil, namun anggota kita lagi konfirmasi di RSUD nanti kita akan informasikan kembali" sebut Desmteri.


Pasca peristiwa kecelakaan tunggal ini, Kasatlantas Polres Mentawai, Desmetri menghimbau kepada seluruh pengguna kendaraan, mari kita budayakan tertib lalu lintas jangan ugal-ugalan di jalan raya.


"Bagi warga pengguna kendaraan roda dua lengkapilah komponen pendukungnya seperti dokumen kendaraan serta gunakan helm standar saat melakukan aktivitas" himbaunya.


Di menegaskan bagi pengendara tidak di benarkan membawa kendaraan dalam pengaruh alkohol, kita harus membuat suasana jalan raya di Mentawai ini nyaman, meski kecil, tapi jangan ugal-ugalan, (Ers).



Editor : Tim Redaksi

Tim SAR Gabungan Berhasil Selamatkan 15 ABK Kapal Mati Mesin di Pulau Siburu
Saturday, August 12, 2023

On Saturday, August 12, 2023



INFO|MENTAWAI – Tim Sar gabungan Mentawai kembali melakukan aksi pencarian dan pertolongan terhadap satu unit kapal nelayan yang mengalami mati mesin di perairan pulau Siburu, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, Sumbar.


Peristiwa satu unit kapal nelayan yang mengalami mati mesin ini memiliki Anak Buah Kapal (ABK) sebanyak 15 orang dengan kondisi terapung di laut pasca kapal alami mati mesin.

Kasi Ops SAR Mentawai, Hendri mengatakan, kejadian ini berawal adanya informasi dari salah satu masyarakat bernama Bapak Eri bahwa ada Bagan Anugerah 01 dengan POB 15 orang nelayan mengalami mati mesin di perairan pukau Siburu sekira pukul 10.00 WIB.

Dari informasi itu tim SAR gabungan gerak cepat untuk melakukan pencarian dan pertolongan terhadap kapal nelayan yang alami mati mesin.

“Tiba di lokasi kejadian Tim SAR berhasil menemukan kapal nelayan yang alami mati mesin dengan POB 15 orang yang berada di atas kapal dengan kondisi kapal terapung” sebut Hendri kepada media, Sabtu (12/8/2023).

15 orang nelayan yang berhasil di evakuasi itu Afrizal, Muhammad rafel, Ardi, Budiono, Darmawis, Deswanto, Erik rdiwan heleri, Kharul, Muhamad alan algazas, Nanda, Novendra,Oki markiano, Ozi mustafa ahmad, Putra bimo sukma dan Sugito sosro.

Sementara Kakansar Mentawai, Rudi menuturkan, peristiwa kapal bagan anugerah 01 yang alami mati mesin di perairan pulau siburu dengan POB 15 orang sudah di evakuasi tim SAR Mentawai menuju pelabuhan TPI km.2 Tuapeijat.

“Dalam evakuasi 15 orang nelayan ini dilakukan pendampingan kapal nelayan untuk masuk ke pelabuhan TPI, karena saat evakuasi kondisi cuaca agak kurang baik” tuturnya.

Dengan ditemukan kapal dan 15 orang nelayan dalam kondisi selamat, maka operasi di nyatakan tutup dan seluruh unsur yang terlibat kembali kesatuan masing-masing, (Ers).

Editor : Tim Redaksi

Kapal Mati Mesin Berhasil di Temukan di Pantai Katiet, Ternyata Ada 4 Orang ABK
Friday, July 28, 2023

On Friday, July 28, 2023




INFO|MENTAWAI - Peristiwa kapal SPKT 06 Mentawai yang di kabarkan mati mesin di perairan Saumangayak, Kecamatan Pagai Utara berhasil di temukan Tim Sar gabungan Mentawai di daerah pantai Katiet, Kecamatan Sipora Selatan.


Sebelumnya menerima laporan dari Polsek Sikakap melalui masyarakat, bahwa ada kapal mati mesin dengan ABK 2 orang.


Dari informasi itu, tim SAR gabungan yang terdiri dari tim Rescue, TNI, Polri, BPBD dan masyarakat melakukan penyisiran di seputaran lokasi kejadian.


"Sekian jam melakukan penyisiran, kapal SPKT 06 Mentawai yang mengalami mati mesin berhasil di temukan di sekitaran 12 NM dari pantai katiet arah kepadang" sebut Kakansar Rudi melalui Kasiops Hendri kepada media, Kamis (27/7/2023).


Ketika melakukan evakuasi, kata Hendri tenyata POB di kapal SPKT 06 Mentawai ini ada 4 orang yaitu, Aan (40), Meidi (45), Juna (16) dan Rahmat (23).


Sementara kapal tidak bisa ditarik ke tepi karena fasilitas yang di miliki kantor pencarian dan Pertolongan Mentawai tidak adanya khusus kapal penarik.


Untuk solusinya, tim SAR gabungan melakukan koordinasi dengan unsur Forkopimcam Sipora Selatan, agar bisa di lakukan penarikan kapal hingga sampai ke tepi.


Sebelum di lakukan evakuasi terhadap 4 ABK kapal SPKT 06 Mentawai ini, awalnya menolak untuk di evakuasi, karena kapal mereka tinggal, maunya mereka harus bersama dengan kapal, sementara fasilitas di gunakan hanya Rip tak mampu untuk menarik kapal tersebut.


"Dengan di lakukan secara persuasif dan pemahaman terhadap 4 ABK kapal ini, akhirnya mereka mau di evakuasi untuk di bawa ke pelabuhan terdekat yakni dermaga Sioban" tutup Hendri mengakhiri.


Editor : Heri Suprianto



DPD PKS Kota Padang Sebar Bantuan Ribuan Nasi Bungkus untuk Korban Banjir
Saturday, July 15, 2023

On Saturday, July 15, 2023

 



INFONUSANTARA.NET, PADANG - DPD PKS Kota Padang menyebar bantuan untuk korban banjir di Kota Padang.


Bantuan itu berupa ribuan nasi bungkus yang dibagikan langsung kepada korban banjir di berbagai lokasi di Kota Padang.


Hal itu disampaikan Ketua DPD PKS Kota Padang Ustad H Muharlion kepada media ini, Jumat, 14 Juli 2024.


"Ini adalah bentuk kepedulian langsung DPD PKS Kota Padang kepada korban banjir. Ada ribuan nasi bungkus yang kita sebar," ungkap Muharlion.


Setidaknya, kata Muharlion, bantuan itu disalurkan di sembilan kecamatan yang mengalami dampak banjir.


Yakni, Kecamatan Koto Tangah, Kuranji, Lubuk Kilangan, Lubuk Begaluang, Padang Selatan, Padang Timur, Padang Barat, Padang Utara dan Nanggalo.



"Dalam penyebaran bantuan itu, kami melibatkan cabang dan calon anggota legislatif serta kader," katanya.


Muharlion juga mendesak pemerintah kota untuk sesegera mungkin menangani banjir tersebut.Apalagi, setiap hujan datang, banjir selalu melanda Kota Padang. 


"Ini butuh perhatian serius kita semua. Kita minta Pemko Padang fokus menangani banjir ini dengan melibatkan stokeholder yang ada," ujarnya.



Sebagaimana diketahui, akibat intensitas hujan yang sangat tinggi mengguyur Kota Padang sejak Kamis (13/7/2023) malam kemarin hingga Jumat (14/7/2023) pagi, menyebabkan sebagian besar wilayah di kota Padang digenangi banjir. 


Ketinggian banjir yang mencapai satu meter di beberapa lokasi itu pun, sontak membuat warga panik dan memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman. (*)


Warga di Hebohkan Penemuan Kerangka Manusia di Pulau Bagan Metuk
Friday, July 14, 2023

On Friday, July 14, 2023



INFO|MENTAWAI - Masyarakat di hebohkan dengan adanya penemuan kerangka manusia yang berada pulau Bagan Metuk, Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, Kepulauan Mentawai, Sumbar, Kamis (13/7/2023) Sekira pukul 15.00 WIB.


Diketahui kerangka manusia yang di temukan ini berinisial P (43) warga Desa Matobe, Kecamatan Sipora Selatan berprofesi sebagai nelayan.


Korban ditemukan salah seorang warga inisial H saat mengambil bakau, kemudian informasi itu di sampaikan kepada adik korban inisial SS (37) warga Desa Matobe' yang mana pada saat itu pihak keluarga korban melakukan pencarian.


Pihak keluarga melakukan pencarian di areal yang di sampaikan oleh saksi serta memastikan kerangka manusia tersebut dan di temukan kerangka manusia yang di duga milik korban inisial P dan juga adanya barang-barang milik korban berupa sampan yang bermesin pompong dan barang lainnya.


Penemuan kerangka manusia ini pihak keluarga melaporkan kepada pihak kepolisian, dari informasi itu tim reskrim polres mentawai turun ke lokasi untuk melakukan identivikasi.


Kapolres Mentawai,AKBP Dr Fahmi Reza melalui Kasat Reskrim Mentawai, AKP Hardi Yasmar menjelaskan, kejadian ini berkisar dari akhir Bulan April sampai dengan saat korban ditemukan dan tidak pernah kembali lagi ke kampung Matobe' meski demikian pihak keluarga tetap mencari jenazah korban, namun pencarian tidak menghasilkan.


Penemuan kerangka manusia ini berawal di temukan salah seorang nelayan inisial H yang melihat ada mayat yang tertutup pelapah sagu dan menceritakan kepada pihak keluarga, namun pihak keluarga tak menanggapi bahwa ada jenazah di pondok pulau putoutogat.


Meski tak menanggapi informasi itu, pihak keluarga tetap melakukan pencarian dengan mendatangi pondok tempat tinggal jenazah pada hari Rabu 12 Juli 2023 sekira pukul 15.00 WIB untuk mencari kuini di pulau putoutogat, namun tidak melihat ada tanda-tanda.


Kemudian pihak kelurga bertolak mencari kuini ke pulau Bagan metuk dan disana melihat sampan dengan mesin pompong milik jenazah  ditemukan tidak jauh dari posisi sampan ada kerangka manusia yang tertutup oleh Pelepah Sagu dan kelapa.


Pihak keluarga kembali dengan membawa celana jenazah ke kampung  dan menceritakan bahwa telah di temukan kerangka manusia yang diduga jenazah korban di pulau bagan metuk.


Dari kejadian itu, pihak keluarga melaporkan ke polres mentawai bahwa ada penemuan kerangka manusia di pulau bagan metuk, desa Tuapeijat, Kecamatan sipora utara.


Melalui informasi tersebut personel Sat Reskrim, Sat Intelkam, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan pihak keluarga mendatangi lokasi penemuan  dan langsung di bawa ke RSUD Mentawai.


Dalam keterangan yang diterima bahwa penemuan kerangka manusia ini telah di ikhlaskan oleh pihak keluarga, meski begitu Satreskrim Mentawai tetap melakukan penulusaran terkait penemuan jenazah yang tinggal kerangka ini.


Editor : Heri Suprianto