PILIHAN REDAKSI

Tinjau Lokasi Jogging Track, Dandim 0319 Mentawai : Ini Sarana Olahraga Untuk Bersama

INFO| MENTAWAI   – Untuk menjadi lebih sehat, harus membiasakan diri dengan pola hidup yang sehat. Pola hidup sehat dimulai dari pikiran jer...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Arahan Bupati Mentawai Kepada Insan Kesehatan, Terus Tingkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat
Tuesday, January 11, 2022

On Tuesday, January 11, 2022



INFO|MENTAWAI Untuk memberikan motivasi agar tetap semangat dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat, Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet berikan arahan kepada insan kesehatan.


Pengarahan ini disampaikan Bupati Mentawai dalam kegiatan Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkes) yang di ikuti para pejabat Dinkes, Kepala Puskesmas, KTU Puskesmas dan jajaran Dinas Kesehatan Mentawai bertempat di Aula DPMPTSP Mentawai, Selasa (11/1/2022).

“Insan kesehatan tetap semangat dan terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat” ucap Yudas saat berikan arahan.

Tak hanya itu insan kesehatan juga terus meningkatkan penanganan pandemi dengan melakukan akselerasi vaksinasi di tengah masyarakat.

Dimana saat ini petugas kesehatan di hadapkan untuk bekerja keras dalam memberikan vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun yang melaksanakan pembelajaran tatap muka di kepulauan mentawai, ujarnya.

“Kita jangan sampai terlena, meski capaian vaksinasi kita sudah mencapai target, namun perlu di tingkatkan lagi” ucap Yudas.

Dengan kerjasama yang kuat yang melibatkan semua unsur mulai pemkab, TNI-Polri dan lainnya, Mentawai bisa mencapai target vaksinasi dan patut di beri apresiasi atas capaian vaksinasi maupun program kesehatan lainnya.

“Semoga derajat kesehatan masyarakat kedepan terus meningkat. Kondisi saat ini kematian Ibu dan bayi dapat terus ditekan, pandemi Covid 19 tetap terkendali, stunting menurun, kasus-kasus penyakit menular terus menurun.” harapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Lahmuddin Siregar mengucapkan terima kasih kepada Bupati Mentawai yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan kepada insan kesehatan.

“Kita berharap arahan dari Bupati menjadi acuhan untuk terus berbenah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama terkait vaksinasi” ucapnya.


Editor : Heri Suprianto

Babinsa Sikakap Motivasi Masyarakat Manfaatkan Akar Bahar Sebagai Penambah Penghasilan
Sunday, November 28, 2021

On Sunday, November 28, 2021


INFO|SIKAKAP - Akar bahar sebenarnya terbuat dari hewan laut yang termasuk ke dalam keluarga Anthoza, yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang.


Akar bahar adalah salah satu hewan laut yang bentuknya menyerupai tumbuhan dan hidup di dasar laut. Di tengah masyarakat, akar bahar sangat populer untuk bahan aksesories atau sebagai cinderamata.

Jenis-jenis akar bahar dikenal sesuai dengan bentuk fisiknya. Namun, secara umum, masyarakat lebih suka mengelompokkan menjadi 3 jenis akar bahar, yakni akar bahar hitam, akar bahar merah dan akar bahar putih.

Dari ketiga jenis ini, akar bahar hitam yang lebih mudah di temukan. Khasiat akar bahar sebagai aksesoris dapat dijadikan sebagai gelang, cincin dan sebagainya.

Dimasa pandemi saat ini, Babinsa
Koramil 04/Sikakap melakukan giat inovatif kepada masyarakat memanfaatkan akar bahar menjadi penghasilan tambahan.

Kegiatan inovatif yang dilakukan babinsa sikakap ini bertempat disalah satu rumah warga bernama Piren warga Desa Sikakap Tengah, Kecamatan Sikakap, Minggu (28/11/2021).

Danramil 04/Sikakap, Kapten.Inf.Putra Irawan Damanik melalui Babinsa menyebut, sumber akar bahar ini bisa didapatkan saat masyarakat nelayan mencari ikan dengan cara menyelam saat mencari ikan.

`Akar bahar ini bisa ditemukan nelayan saat menyelam ke laut hendak mencari ikan dan akar bahar di olah menjadi berbagai aksesories`ucap Danramil.

Selain mencari ikan akar bahar ini juga bisa menjadi tambahan penghasilan bagi masyarakat dengan memanfaatkan akar bahar sebagi kerajinan tangan, ujarnya.

Menurutnya, pembuatan kerajinan tangan bahan baku dari akar bahar Laut ini cukup mudah dan hanya perlu kesabaran saja, karena pembuatannya melalui pembakaran dengan menggunakan api kompor atau lilin.

`Semoga semakin berkembang penghasilan masyarakat dengan manfaatkan tumbuhan laut seperti akar bahar menjadi tambahan penghasilan, bahkan banyak pemintanya`tukasnya.


Editor : Heri Suprianto

Ilmu Kadigjayaan  Laku Kungkum Puasa Sunan Kalijaga
Thursday, July 02, 2020

On Thursday, July 02, 2020


Infonusantara.net
Mistik- Laku kungkum tidak lepas dari legenda yang bermitos karomah para tokoh-tokoh sakti di negeri ini. Salah satu legenda yang termashur adalah riwayat Sunan Kalijaga kala masih bergelar Berandal Lokajaya.

Laku Kungkum sudah jarang dikupas. Kendati laku ini punya mustika yang sangat hebat. Seseorang akan mempunyai kekuatan luar biasa pada indra ke-enamnya.

Laku ini syarat utama dalam mencari ilmu kadigdayan. Dengan melakukan puasa ini manusia akan mendapatkan getaran gaib dari indra ke-enamnya. Ini untuk membangkitkan inti tenaga gaib seperti hawa panas.

Dalam kebudayaan Jawa, dunia spiritual menjadi bagian yang amat penting. Paham kanoragan, kadigdayan dan ilmu jaya kawijayan menjadi tradisi yang kuat untuk dipahami sekaligus dijalani. Salah satu dari itu adalah laku kungkum.

Lokajaya (Sunan Kalijaga)
Dia berhasil diinsyafkan Sunan Bonang. Lewat kekuatan saktinya sesepuh wali itu membodohi sang brandal (perampok) dengan merubah buah kolang-kaling menjadi emas permata yang berkilauan. Lokajaya bertobat dan bersedia menjadi murid kinasih Sunan Bonang.

Untuk menguji kesungguhan pertobatan Lokajaya yang bernama asli Raden Sahid (putra Bupati Tuban, red), maka Sunan Bonang memerintahkannya laku puasa di pinggir sungai, dan harus diakhiri dengan kungkum.

Sunan Bonang melihat, dengan laku ini sang murid akan membersihkan segala pengaruh nafsu hitam yang selama ini menguasai jiwanya. Proses selanjutnya jiwa yang sudah putih ini diisi dengan ilmu-ilmu hikmah yang membawa seseorang menjadi suci.

Dalam legenda ini Sunan Bonang berhasil mewujudkan jiwa Raden Syahid menjadi salah satu aulia. Wali terakhir di tanah Jawa dan bergelar Sunan Kalijaga. Mitos-mitos karomah ini yang dikaitkan dengan spesifikasi mistik laku kungkum.

Laku kungkum secara spiritual adalah syarat utama. Dilakukan dengan berdiam diri pada sungai (telaga, laut) sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan.

Penunjukan kata sungai disini bukan bersifat mutlak. Hanya saja dalam pembagian unsur-unsur alam semesta biasanya laku itu disebut laku air (bertempat di air).

Menurut pandangan Ki Anton Surono, MPd laku ini berakhir manakala sang pelaku mendapat sasmita atau peristiwa yang mengharuskannya mengakhiri puasanya.

“Ya lihat saja kisah Sunan Kalijaga itu yang memerintahkan berhenti kan Sunan Bonang. Nah, dalam konteks ini laku kungkum juga bisa bermakna bahwa awal dan akhir laku itu bukan manusia yang mengukurnya. Sasmita dan peristiwa itu murni dari kekuatan Tuhan,” kata dalang metafisis (debus) dari Mejasem, Tegal ini.

Untuk itulah seorang pelaku harus siap lahir batin. Maksudnya adalah untuk membersihkan jiwa raganya dari unsur-unsur nafsu. Baru siap membaca mantra. 

Misalnya mantra untuk mengawali laku puasa yang berbunyi : 
"Putih-putihing mripatku Sayidina Kilir, Ireng-irenging mripatku Sunan Kalijaga, Telenging mripatku Kanjeng Nabi Muhammad".

Mantra ini tidak mutlak. Setiap amalan dan guru spiritual (guru yang diikuti, red) mempunyai mantra tidak sama. Bervariasi. Namun semua itu maknanya sama. “Penyebutan Nabi Kilir (Khidhir), Sunan Kalijaga dan Nabi Muhammad sebagai cerminan mustika dan karomah yang akan dimilikinya,” katanya.

Memang dalam pandangan ahli laku puasa dan ngelmu (ilmu hakikat) laku kungkum (berendam) bukan tergolong dalam penggolongan puasa. Namun secara implisit laku ini sama dengan istilah tarak (puasa), seperti yang tertulis dalam buku Kabudayan Jawi karangan Prof. Dr. Koentjaraningrat (1985). Beberapa literatur lain juga mengisyaratkan serupa(sglasmbr)

INFO NUSANTARA PERSADA