PILIHAN REDAKSI

PJ Bupati Mentawai Survei Lokasi Lahan Hanpang 68 Hektar di Dusun Sila'oinan

INFO|MENTAWAI - Untuk meningkatkan ketahanan pangan di wilayah, Pj Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak survei lokasi pembukaan ...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Tuding Yaqut Lindungi Kelompok Ahmadiyah dan Syiah, Novel Bamukmin: Preman Dijadikan Menag

 


Wasekjen DPP PA 212 Novel Bamukmin makin geram dengan sikap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akan melindungi Ahmadiyah dan Syi’ah.

INFONUSANTARA.NET -- Wasekjen DPP PA 212 Novel Bamukmin makin geram dengan sikap Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akan melindungi Ahmadiyah dan Syi’ah. Kedua kelompok itu merupakan aliran sesat yang dilarang berkembang di Indonesia.

“Jelas fatwa MUI tahun 2005 no 5 bahwa Ahmadiyah (Syaiah) adalah sesat bukan islam,” kata Novel, dilansir dari Pojoksatu.id, Sabtu, 26 Desember 2020.

Kerena itu, anak buah Habib Rizieq Shihab menyesalkan pernyataan pria yang akrab disapa Gus Yaqut.

Bahkan, Novel lantas menilai Yaqut itu tak pantas diangkat menjadi seorang menteri agama yang lewat pernyataannya ia kerap akan mengadu dompa umat.

“Kok gak kapok- kapok ya rezim ini menaroh orang yang gagal paham dengan agamanya sendiri bahkan sekarang preman dijadikan menag,” tandasnya.

Sebelumnya, Yaqut menyatakan pemerintah akan melindungi hak beragama warga Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia. Menurut Yaqut, mereka adalah warga negara yang harus dilindungi.

Ia juga menyatakan bahwa Kemenag akan memfasilitasi dialog yang lebih intensif untuk menjembatani perbedaan yang selama ini terjadi.

Pernyataan itu sendiri merupakan respons atas permintaan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra agar pemerintah mengafirmasi kelompok minoritas, terutama mereka yang kerap tersisih dan dipersekusi.

Namun, kekinian pernyataan itu kembali diralat. Ia menyebut dirinya tak pernah menyatakan akan memberikan perlindungan khusus kepada kelompok Syiah dan Ahmadiyah. Akan tetapi ucapannya itu berlaku bagi semua warga negara.

“Tidak ada pernyataan saya melindungi organisasi atau kelompok Syiah dan Ahmadiyah. Sikap saya sebagai menteri agama melindungi mereka sebagai warga negara,” kata Yaqut, Jumat, 25 Desember 2020.

(*)



Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »