PILIHAN REDAKSI

Tekan Inflasi, PJ Bupati Mentawai Bersama Forkopimda Galakkan Penanaman Cabe

INFO|MENTAWAI - Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian galakkan gerakan penanaman cabe sere...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Ketua Komisi I DPRD Padang Tegaskan Masih Belum Setuju Pemko Izinkan Menggelar Pesta Pernikahan
Friday, June 12, 2020

On Friday, June 12, 2020

Ketua Komisi I DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti,SE,Akt

Infonusantara.net -Pemerintah Kota Padang mulai memperbolehkan masyarakat menggelar acara pesta pernikahan di masa pandemi coronavirus disease (covid-19). Aturan ini akan diberlakukan sejak tanggal 13 Juni 2020 atau setelah transisi menjelang masa kenormalan baru selesai.

Hal ini tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwako) Nomor 49 bagian keenam tentang pola hidup baru dalam kegiatan sosial dan budaya di pasal 36.

Ketua Komisi I DPRD Padang Elly Thrisyanti mengatakan Pemko Padang perlu kaji ulang kembali aturan yang di keluarkan tentang sudah diperbolehkannya warga Kota Padang untuk melakukan pesta pernikahan mulai pada 13 Juni 2020 ini .

Kita menilai aturan yang ada sangat berbanding terbalik dan harus di matangkan lagi agar persoalan baru tak muncul dan penularan virus corona tak terjadi. Sementara saat ini kasus Covid-19 masih meningkat terjadinya

Dia menegaskan untuk masalah ini masih belum setuju tuk di izinkan menggelar pesta pernikahan, baik di gedung atau pun di tenda, mengingat trend kasus Covid-19 di Kota Padang masih menanjak belum melandai apalagi menurun.

Ini berlaku tuk semua wilayah di Kota Padang tanpa memandang zona, karena tamu undangan akan datang dari berbagai zona ke pesta itu. Kalau sudah namanya pesta, baik tamu atau pun penyelenggara akan susah tuk menjaga dan menerapkan protokoler pencegahan Covid-19 ini.

"Diharapkan semua pihak bersabar dahulu, agar upaya kita bersama tuk memutus mata rantai penyebaran Covid -19 ini dapat optimal," pungkasnya. (inf)

INFO NUSANTARA PERSADA

Jadi Narasumber Webiner Nasional,   Mahyeldi Paparkan Tantangan dan Desain Pembangunan Kota Padang Pasca Covid-19
Thursday, June 11, 2020

On Thursday, June 11, 2020

Infonusantara.net
PADANG - Wali Kota Padang H.Mahyeldi Ansharullah menyampaikan tantangan dan desain pembangunan Kota Padang pasca covid-19 yang tengah terjadi saat ini.

Hal itu disampaikan Mahyeldi sewaktu menjadi Keynote Speaker acara Web Seminar (Webinar) Nasional yang diadakan oleh program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Syariah Universitias Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, Kamis (11/6/2020). 

Acara yang diselenggarakan secara virtual itu mengangkat tema "Dampak Covid-19 Terhadap Pembangunan Daerah di Indonesia". Turut hadir menjadi pemateri Gubernur Riau  Syamsuar, Wali Kota Sungai Penuh Asafri Jaya Bakri (AJB) dan lainnya.

Wali Kota Padang Mahyeldi menyampaikan, Kota Padang sebagai kota pendidikan, perdagangan, dan pariwasata merupakan daerah yang cukup terdampak sosial ekonomi dengan munculnya wabah virus corona. 

Hampir seluruh sektor ekonomi, mulai perhotelan, restoran dan tempat-tempat pariwisata yang jadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padang ditutup demi memutus mata rantai perkembangan virus Corona ini.

Untuk itu, terang Wako Mahyeldi, Pemerintah Kota Padang telah menyiapkan program dan desain pembangunan untuk melakukan pemulihan ekonomi, antara lain:

Dibidang kesehatan, Pemerintah Kota Padang akan meningkatkan sarana prasaran kesehatan, menjadikan RSUD menjadi rumah sakit inveksi.

Dibidang ekonomi, dukungan untuk pelaku UMKM baik bantuan modal ,teknologi, akses pasar dan perubahan metode pemasaran, stimulus untuk pelaku usaha dan menggerakkan sektor pariwasata secara cepat.

Dibidang lapangan kerja, pola padat karya, kemudahan berusaha dan stimulus investasi. Bidang kesejahteraan sosial, bantuan untuk masyarakat yang terdampak, ketahanan pangan, menggerakkan lembaga amal dan pemanfaatan lahan tidur untuk ketahan pangan. 

"Tantangan yang akan kita terima dalam pemulihan ekonomi ini cukup beragam, diantaranya, kesiapan masyarakat dengan budaya baru, menghidupkan kembali UMKM, tingginya angka pengangguran, meningkat angka kemiskinan, meningkatkan pembiayaan sektor kesehatan, berkurannya PAD sebagai sumber biaya pembangunan, rendah pertumbuhan ekonomi," ujar Mahyeldi yang didampingi Kepala Bappeda Kota Padang Medi Iswandi.  

Mahyeldi berharap, upaya-upaya dilakukan ini dapat memulihkan ekonomi sehingga akan mendorong laju pembangunan di Kota Padang. "Atas nama Pemerintah Kota Padang saya mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menjadi pemateri diseminar ini. Semoga diskusi kita menghasilkan ide-ide untuk pembangunan Indonesia," pungkasnya. (Muliadi).

Filosofi Ajaran Silek Minangkabau
Thursday, June 11, 2020

On Thursday, June 11, 2020


Sejak dahulu Adat Minangkabau menjadikan silek sebagai warisan dari ninik mamak kepada anak kemenakan dalam kaumnya-berfungsi sebagai membela diri-parik paga nagari. Jadi bagi kita kata silek tidaklah asing ,apalagi bagi orang Minangkabau.

Silek Minangkabau mengajarkan nilai-nilai etik interaksi yang fundamental, sebab filosofi yang diajarkan adalah 
" Lahienyo Mancari Kawan, Bathinnyo Mancari Tuhan ( Lahirnya Mencari Kawan Bathinnya Mencari Tuhan)."Hablumminannas dan Hablumminallah". Begitulah esensi sarat dengan nilai yang terkandung dalam silek Minangkabau tersebut.

Dikupas lebih dalam dari ajarannya. Ajaran silek meliputi silik dan suluk.
Silek adalah ilmu mempelajari atau mengenal diri lahiriah, silik adalah ilmu mempelajari atau mengenal diri batiniah, dan suluk adalah ilmu mempelajari atau mengenal diri lahir bathin. Bahkan lebih jauh, beberapa pelaku- tuo silek mencoba mengaitkan “silat” (silek) dengan “salat” (sholat) dan “silat-urrahim” (hubungan baik dengan sesama manusia). Ketiga kata tersebut memiliki akar yang sama, terdiri atas tiga huruf Arab yakni "Sim-Lam-Ta".

Pada tataran prakteknya, silek diwariskan melalui proses belajar, menuntut kesungguhan, keterampilan fisik dan lidah serta kematangan psikologis. Silek dalam pengunaannya memiliki konsekuensi yang besar, yakni menciderai dan dapat mematikan. Oleh sebab itu, silek hanya dipergunakan dalam keadaan terdesak membela diri. Namun bila terdesak gerakan silek bisa digunakan pula- munculah ungkapan "Musuah Indak Dicari Jikok Basuo Pantang Diilakkan" ( Musuh Tidak Dicari Kalau Bertemu Pantang Dielakkan).

Dijadikan sebagai sebuah keterampilan, silek melahirkan kreatifitas seni gerak yang disebut pancak. Pancak terekspresi pada berbagai aktifitas gerak seperti langkah balega, silek atau tari galombang, sipak rago, randai, tari manari, dan keterampilan berburu. Jadi, yang dipertunjukkan sebagai permainan atau kreatifitas seni adalah pancak. Perihal ini sesuai dengan ungkapan basilek di rumah gadang, kok mancak yo di ilaman (bersilat di rumah gadang, kalau bergerak ya di halaman).

Pancak merupakan salah satu bungo silek, yaitu representasi silek dalam bentuk gerak fisik.Oleh karena silek meliputi silik dan suluk, maka bungo silik adalah gayuang atau parmayo (gerak tubuh atau bathiniah) dan bungo suluk adalah magrifatullah yakni suatu gerak spiritual berupa makrifat Allah SWT).

Silek Minangkabau tradisional adalah bagian dari tradisi lisan Minangkabau yang diajarkan secara lisan dan disertai peragaan laku dan peralatan. Sebagai tradisi lisan, sejarah kelahiran dan silsilah perkembangannya relatif sulit dilacak. Hal itu disebabkan karena penciptaannya bersifat anonymous dan kolektif. Itu sebabnya, penamaan aliran Silek Minangkabau didasarkan kepada sumber inspirasi dan pola gerakan serta nama nagari asal pengembang atau pengembangan awalnya. 

Sebut saja misalnya, Silek Usali atau Silek Tuo (penamaan berdasarkan ketuaan atau keawalan), Silek Harimau, Silek Kuciang, Silek Buayo, Silek Alang Babega (penamaan berdasarkan sumber inspirasi dan pola gerakan), Silek Kumango, Silek Lintau, Silek Paninjauan, Silek Balubuih (penamaan berdasarkan nama nagari asal pengembang atau pengembangannya), dan lain sebagainya.

Perspektif wujud, silek Minangkabau terepresentasi dalam dua wujud yakni silek duduak (silat duduk) dan silek tagak (silat berdiri). Silek duduak disebut juga silek kato atau silat lidah. Keterampilan silat lidah menjadikan seseorang memiliki kepercayaan diri untuk tampil di depan umum mengutarakan pendapat, mengeluarkan ide-ide kreatif, mempertahankan argumentasi, dan kemampuan diplomasi. 

Dalam silek kato, sebagaimana dalam tradisi pasambahan, seseorang dituntut untuk arif dan bijaksana, tahu di ereang dengan gendeang, tahu di angin nan bakisa, tahu di bayang kato sampai (tahu dengan ungkapan berkias, tahu dengan angin yang beralih, tahu dengan tujuan kiasan).

Kemudian Silek tagak atau disebut juga silek fisik, yakni keterampilan membela diri (harga diri, kehormatan, kebenaran dan keadilan) atau menjalankan amanah untuk mengajak kepada kebaikan dan mencegah kejahatan (amar makruf nahi mungkar). Silek tagak menjadikan seseorang memiliki kepercayaan diri untuk berdiri di hadapan khalayak untuk menyatakan kebenaran dan keadilan.

Baik silek duduak (silat duduk) dan silek tagak (silat berdiri) pada prinsipnya mengutamakan atau mengandalkan kecerdasan intelektual (ajaran falsafah alam terkembang jadi guru), kecerdasan emosional (ajaran budi), dan kecerdasan spiritual ajaran tauhid.

Itupula sebabnya silek pada dasarnya seni bela diri dengan sifat keampuhannya lebih mengutamakan pertahanan. Prinsip demikian bermakna bahwa silek adalah keterampilan yang mampu menciderai bahkan mematikan lawan, karena itu silek mengehendaki pelakunya adalah orang yang telah dewasa dan matang, yang siap mempertanggungjawabkan efek penggunaan silek itu, baik di dunia dan akhirat.

Keterampilan bersilek dalam silek bukan untuk dibanggakan atau disombongkan, sehingga mengundang atau mencari musuh namun memperbanyak kawan. Sifat perkawanan dan silaturahmi yang hakiki dibingkai oleh silek itu sendiri.

Memperbanyak teman dan mengurangi lawan dalam kehidupan bermasyarakat bisa menjadi hal ikhwal yang bisa diambil dalam prinsip silek itu sendiri. Kemudian secara bathiniah diri kita dekatkan pada yang Maha Kuasa. Lahienyo mancari kawan, bathinnyo mancari tuhan (Lahirnya mencari Kawan , Bathinnya mencari Tuhan).
(Pajakololiak/berbagai sumber)

INFO NUSANTARA PERSADA

Zulhardi Z.Latif Serahkan Buku Manasik Haji dan Umroh ke Jamaah
Wednesday, June 10, 2020

On Wednesday, June 10, 2020

Zulhardi Z.Latif Serahkan buku panduan manasik haji dan umroh
Infonusantara.net - Anggota Komisi IV DPRD Kota Padang Zulhardi Zakaria Larif menyerahkan buku panduan manasik haji dan umroh ke calon jamaah haji dan umroh asal Kota Padang, Rabu (10/6).

"Walau haji dan umroh dibatalkan tahun ini, tapi buku panduan manasik haji dan umroh tetap diserahkan, karena sudah terlanjur dicetak," ungkap politisi Partai Golkar tersebut.

Ia mengharapkan, calon jamaah haji dan umroh bersabar terhadap kondisi yang terjadi sekarang, sehingga haji dan umroh dibatalkan.

"Ini kan kondisi yang tidak diduga sebelumnya. Siapa yang tahu pandemi seperti ini terjadi. Kita berdoa saja, agar pandemi corona ini cepat berlalu," ungkapnya.

Tujuan buku panduan manasik haji dan umroh tersebut diserahkan, kata Zulhardi, agar jamaah lebih matang dalam mempelajari dan memahaminya.

Sementara itu, Kasi Haji dan Umroh Terpadu Kementerian Agama Kota Padang KH. Hendri Yazid, SP.I, MM., mengatakan, sebanyak 1.154 buah buku diserahkan ke ratusan calon jamaah haji dan umroh hari ini.

"Semoga jamaah haji Kota Padang bersabar untuk tahun depan, karena Covid 19 pemberangkatan ditunda pada 2021," ujarnya.

"Kita juga berdoa semoga jamaah kita sehat-sehat selalu agar panjang umur bertemu dengan haji tahun depan," ungkapnya.(by)

INFO NUSANTARA PERSADA

Jika Bantuan Tahap Selanjutnya Tidak Ada, Mastilizal Aye : Berarti Pemko Padang Kangkangi Perwako
Wednesday, June 10, 2020

On Wednesday, June 10, 2020

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Padang
Mastilizal Aye 

Infonusantara.net Walikota, kalau tidak memberikan bantuan tahap selanjutnya kepada warga Kota Padang, yang terdampak covid-19 dan sudah menerima bantuan tahap I. Berarti ia telah mengangkangi perwako yang sudah dibuat sendiri.

Hal itu disampaikan Mastilizal Aye kepada wartawan, Rabu (10/6) diruang fraksi Gerindra DPRD Kota Padang.

Ketua fraksi Gerindra ini menyebutkan, perwako ketika akan dibuat perlu analisa, apa perlu dilaksanakan apa tidak. Tahu- tahu sekarang Dinas Sosial (Dinsos) Kota Padang mengatakan bahwa tidak ada lagi uang untuk memberikan bantuan tahap selanjutnya.

"Berarti, Dinas Sosial sudah menyalahi perwako, tidak mengikuti dan sudah mengangkangi perwako tersebut," sesal Mastilizal Aye. 

Sesuai Perwako, harusnya masyarakat mendapatkan Rp. 600 / bulan,  dimulai dari bulan April. Perwako No. 33 Th 2020.



Dikatakannya, perwako itu dibuat harus ada kajian dan analisa, apakah ada uang apa tidak. Jadi jangan asal dibuat buat saja, uang tidak ada, perwako dilahirkan. Sementara, itu harus wajib pemerintah kota menjalankan perwako ini.

"Pemimpin itu harus melaksanakan apa yang sudah menjadi kebijakannya. Jangan berbeda, apa yang apa yang dijadikan kebijakan, tidak dilaksanakan," ujar Mastilizal.

Diterangkan Aye, panggilan akrab Mastilizal, dulu ketika rapat di tanggal 28 April 2020, saya sampaikan kepada Dinas Sosial, kasihkan saja dulu bantuan dari pemko padang tersebut kepada masyarakat.

"Dijawab sekda, kalau Pemko Padang memberikan terlebih dahulu, sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan Kementerian Sosial belum, akan terjadi permasalahan. Sekarang, kemensos ada, provinsi ada, kemudian padang tidak ada, apakah tidak akan timbul permasalahan," ungkapnya.

Jadi, kata Mastilizal Aye, saya minta, perwako tersebut dilaksanakan sebagaimana yang sudah dibuat. Saat ini situasi transisi, sebelum transisi masih tanggap darurat dan saat ini situasi masih belum normal.

"Kemudian, perwako tersebut menyebutkan dibayarkannya dari bulan April, berarti yang dibayarkan pertama, itu dibulan April, Mei dan Juni nya mana," sebut Aye mempertanyakan.

Ditambahnya, jangan serta merta menyebut dana sudah tidak ada. Kalau ada dana, semua orang juga bisa membagikan, cuma dana yang ada itu apakah sudah sampai pada objeknya.

"Orang yang benar-benar pantas mendapatkan, jangan hanya habis kepada hal-hal yang tidak perlu. Juga tidak menangguk di air keruh dan jangan dipikir-pikirkan pula kelompok ini kelompok itu, yang perlu, bagaimana masyarakat terdampak covid ini bisa terbantu," pungkasnya. (Arman)

INFO NUSANTARA PERSADA

Ka.Upt TAB Marjohan : Pemberlakuan New Normal, TAB Koto Lalang Mulai Kondusif
Tuesday, June 09, 2020

On Tuesday, June 09, 2020

Terminal Angkutan Barang Koto Lalang 
Infonusantara.net - Dengan telah diberlakukannya New Normal di Sumatera Barat dan Indonesia, Kota Padang khususnya, Terminal Angkutan Barang (TAB) Koto Lalang mulai kondusif. Soalnya pergerakan truk-truk angkutan barang sudah mulai membaik. 

"Alhamdulillah, truk-truk muatan barang, baik yang datang dan pergi ke Jakarta maupun yang antar kota dalam pulau sumatera dan antar kota dalam provinsi sudah mulai lansir melewati TAB Koto Lalang," kata Marjohan, Kepala Upt TAB Koto Lalang, Selasa (9/6) via WhatsApp.

Disebutnya, di Upt Terminal Angkutan Barang di Koto Lalang sudah dapat memungut retribusi Jasa Usaha Terminal pada hari Senin 8 Juni 2020 kemarin, sebesar Rp.1.129.000.

Ia merincikan, mobil Pick Up. 20 unit, truk Engkel 8 unit, truk Coldisel 50 unit. Tronton 23 unit serta mobil yang parkir Inap di Terminal sebanyak 5 unit dengan jumlah total uang retribusi sebesar Rp.1.129.000.

"Sedangkan dimasa Pandemi Covid-19 serta diberlakukannya PSBB I dan PSBB ke 2. Pungutan retribusi di terminal hanya dapat sebesar Rp.300.000 hingga Rp.500.000 perhari," ungkap Marjohan.

"Jadi di TAB hingga tanggal 8 Juni 2020 capaian/ realisasi uang retribusu Jasa Usaha Terminal sebesar Rp.341.944.000., dengan parsentase sebesar 22,16 % dari Target tahun 2020 ini sebesar Rp.1.543.298.4000," pungkas Marjohan. (Arman)

INFO NUSANTARA PERSADA

Anggota Dewan Rustam Efendi Suport Budidaya Kangkung Darat Sekaligus Ingin Ciptakan Lapangan Panahan di Alam Hijau
Tuesday, June 09, 2020

On Tuesday, June 09, 2020

Anggota DPRD Kota Padang Rustam Efendi Meninjau Lahan Kebun Kangkung Darat di Sungai Latung Kampung Sampek Koto Tangah 
Infonusantara.net - Manfaatkan lahan tidur yang masih cukup luas di Sungai Latung Kampung Sampek Koto Tangah , komunitas pemuda setempat saling suport berinisiatif menggarap lahan tidur yang subur dengan bercocok tanam budidaya kangkung darat untuk mencukupi kebutuhan ekonomi yang saat ini semakin sulit.

Hendra salah seorang pemuda setempat yang telah berhasil memetik panen perdananya dari luas lahan yang telah digarap saat ini lebih kurang seluas 200meter,menghasilkan sebanyak 200 ikat kangkung saja dalam masa waktu panen 20 hari.

Dengan jangka waktu 20 hari satu kali masa panen dengan hasil yang tak seberapa tersebut ,tentunya hal itu masih belum bisa untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari - hari .

Menyikapi kondisi tersebut anggota DPRD Kota Padang Rustam Efendi pada Senin (8/6) kemarin ,turut  didamping Sekretaris Umum Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kota Padang ,Bapak Peba Rasaki hotel berkunjung sekaligus meninjau ke lahan atau bisa disebut kebun kangkung yang di garap Hendra yang turut di suport oleh komunitas pemuda setempat.

Prospek yang bagus dalam bercocok tanam kangkung darat yang tidak begitu rumit ini setelah kita bincang - bincang agar kedepannya hasil panen bisa lebih baik dan dapat dipetik minimal sekali tiga hari dalam artian  tidak harus menunggu masa panen hingga 20 hari.

Maka rencananya kata Rustam Efendi , kita akan lakukan Goro bersama untuk menambah luas lahan kebun kangkung darat ini. Kita saling suport bagaimana perekonomian bisa lebih membaik melalui hasil budidaya bercocok tanam kangkung darat ini.

Jika luas lahan cukup memadai maka secara otomatis panen dapat ditingkatkan dengan masa panen singkat dan terus bertahap. Usia tanam yang bertahap seperti pada dua kapling pertama berusia tanam 14 hari ,dua kapling selanjutnya berusia tanam 12 hari dan dua kapling selanjutnya lagi usia 8 hari begitu seterusnya.

"Misalkan dalam dua kampling pertama sudah masa panen dan langsung kembali di tanam , sementara kapling yang lain juga sudah menunggu waktu panen ,begitu seterusnya, " papar Rustam.



Lebih lanjut disampaikan , kali ini dirinya hanya bisa membantu lima kantong bibit serta pupuk. Kemudian saya coba komunikasi dengan Dinas Pertanian meminta untuk bisa membantu bibit dan Alhamdulillah di bantu .Nanti kita bersama - sama menjemput bibit tersebut kedinas ," ungkap Rustam Efendi anggota dewan Dapil Koto Tangah ini.

Selain itu sambung Rustam Efendi, ia juga sangat kagum dengan view pemandangan alam di lokasi perkebunan kangkung ini. Suasana asri hijau dan sejuk.

Jika mengizinkan dan tentunya hal ini di bicarakan dan di rumbuk kan bersama - sama, dirinya berencana akan membuat tempat latihan memanah dari Perpani .

Dilokasi ini bisa juga nanti hidup UMKM guna membantu ekonomi masyarakat . Adanya tempat latihan memanah nantinya tentu pondok atau warung kecil akan muncul untuk menjual minuman dan makanan bagi para  pemanah yang latihan maupun pengunjung yang sekedar melihat di sini.

'Ya ,tentunya hal ini harus kita buat perencanaan yang matang dengan melibatkan elemen masyarakat, pemuda , pejabat pemerintah setempat , aparat keamanan dan lainnya yang pastinya nanti kita tak mengharapkan menimbulkan masalah dikemudian hari, " ungkap Rustam Efendi politisi PAN ini.(Inf)

INFO NUSANTARA PERSADA

DPRD Padang Dukung Pemko untuk Menerbitkan Perda Standar Kesehatan Hadapi Covid-19 Dalam Menuju Era New Normal
Tuesday, June 09, 2020

On Tuesday, June 09, 2020

Ketua Komisi I DPRD Kota Padang
Elly Thrisyanti,SE,Akt.
Infonusantara.net - Seperti diketahui Kota Padang baru-baru ini telah mengakhiri masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap 3 dan mengambil sikap untuk menjalani masa transisi menuju new normal dari 8-12 Juni 2020.

Untuk menyongsong penerapan tatanan normal baru atau pola hidup baru di Kota Padang, pemko sudah membuat Peraturan Walikota (Perwako No.49 Tahun 2024) tentang Tatanan Pola Hidup Baru yang terus disosialisasikan kepada seluruh stakeholder terkait dan juga seluruh warga Kota Padang.

Perwako itu akan terus disosialisasikan yang nantinya bakal ditindaklanjuti dengan melahirkan Peraturan Daerah (Perda). Upaya ini untuk pengaturan hingga sanksi tegas bagi warga yang melanggar protokol Covid-19 di masa pemberlakuan new normal.

Ketua Komisi I DPRD Kota Padang Elly Thrisyanti menyatakan apresiasi, inisiatif dari Pemerintah Kota Padang dalam membuat Perwako yang akan  ditindaklanjuti dengan melahirkan Perda tentang Standar Kesehatan Menghadapi COVID-19. Ini merupakan suatu kebijakan yang positif dan sangat perlu didukung.

"Perda itu, merupakan turunan kebijakan regulasi dari pusat. Dari Presiden RI menjadi undang-undang, peraturan pemerintah, kemudian Pergub dan disesuaikan secara teknis di Perda," ungkap Elly , Selasa (9/6)

Adanya inisiatif dari Pemerintah Kota Padang untuk menerbitkan Perda tentang standar kesehatan Covid-19 merupakan suatu kebijakan yang positif dan perlu didukung dalam menyambut (New Normal) era kenormalan baru .

Dia mengatakan, Covid-19 merupakan suatu virus yang memang tidak bisa diputuskan dan akan tetap ada. "Maka bagaimana caranya kita bisa hidup berdampingan dengan Covid-19, artinya kita tetap beraktivitas seperti biasa dengan cara menyikapinya sesuai dengan standar kesehatan," kata Elly .

"Kemudian ia mengatakan terdapat sekitar 18 poin bentuk standar kesehatan yang akan diatur dalam Perda tersebut dan nantinya juga akan dibahas oleh Bapemperda DPRD Kota Padang, " ungkapnya.

Didamping itu Elly berharap , mudah - mudahan Perwako yang sedang disosialisasikan sekarang ini menjelang ditindaklanjuti menjadi Perda supaya dapat dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan semua masyarakat sehari-hari. Semoga dengan itu kita sama-sama bisa menekan dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di kota yang kita cintai ini.

"Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat, mari kita ikuti dan patuhi semua aturan (standar kesehatan ) dalam era new normal ( pola hidup baru), yg akan segera kita jalani, " ajak Srikandi DPRD Kota Padang dua periode dari fraksi  Gerindra ini .(Inf)


INFO NUSANTARA PERSADA

Kurban di Kala Pademi Buktikan Ketakwaan dan Keikhlasan
Monday, June 08, 2020

On Monday, June 08, 2020


Infonusantara.net Iduladha merupakan salah satu event akbar umat Islam yang dirayakan umat muslim sedunia selain Idulfitri. Dalam merayakan momen istimewa ini, umat Islam bisa berbagi kebahagian kepada saudara seiman. Dan yang paling berkesan dalam merayakan Iduladha adalah perintah untuk berkurban. Banyak ulama yang menerangkan bahwa berkurban di Iduladha memiliki nilai yang utama, bahkan bila nilai sedekahnya lebih besar dari harga hewan kurban. 

Berawal dari kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, dalam membuktikan ketakwaannya kepada Allah, Tuhan Semesta Alam. Seperti yang dikisahkan dalam banyak siroh, Nabi Ibrahim merupakan seorang hamba yang sangat patuh kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, termasuk ketika diperintahkan untuk menyembelih Nabi Ismail, anaknya. Padahal beliau telah menantikan kehadiran buah hati sejak lama. Begitu mendengar bahwa yang memerintahkan adalah Rabbul’alamin, Nabi Ismail tidak menolak dan tidak gentar sedikitpun. Berkat ketaatan dan kesabaran Nabi Ibrahim serta anaknya, Allah melepaskan cobaan kepada mereka dan menggantikan Ismail dengan seekor domba yang besar. 

Selain memantuhi perintah Allah, berkurban menjadi pembuktian cinta pada pencipta. Jika ditelisik lebih dalam, ada banyak keteladanan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah. Dalam meraih takwa, bukan hanya menyembelih hewan kurban saja tetapi ketakwaan hamba dalam kesabaran demi meraih ridhoNya. Betapa banyak umat muslim yang enggan kurban terlebih di saat krisis akibat pandemi Covid-19. Poin keikhlasan menjadi landasan perintah berkurban terkait dengan kondisi pandemi saat ini karena masyarakat sedang dalam ekonomi ambruk, nafkah kian sulit dicari, kebutuhan sehari-hari sulit dipenuhi. Namun bila mengambil pelajaran dari ketauhidan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Allah selalu memberikan hikmah bagi yang mematuhi syariatNya.

Bisa jadi, kurban menjadi kunci pembuka untuk lebih mengenal agama Islam dimana kita bisa mengukur skala prioritas dalam hidup. Bukan berarti mengabaikan kebutuhan dunia, tetapi menempatkan prioritas agama harus ada dalam paradigma seorang muslim. Bila ibadah telah dijadikan prioritas tertinggi, maka menunaikan kurban tidak menjadi hal yang memberatkan.

Meski demikian, tidak semua umat muslim rela menyisihkan harta terbaik yang dimilikinya untuk berkurban. Berbagai sebab menjadi alasan sebabnya, entah karena lupa batas akhir berkurban, pengalihan alokasi dana untuk kebutuhan lain, hingga keraguan dan kekhawatiran yang datang. Namun dari semua alasan tersebut, sebenarnya muara ada pada kurangnya kesungguhan dalam menunaikan kurban.

“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39). Dari ayat tersebut, tekad berkurban sejatinya lebih bulat karena Allah akan membuka pintu rejeki lain bagi yang menunaikan kurban dengan penuh keikhlasan dan ketakwaan. Meskipun kurban bukan ibadah yang wajib, namun sangat disayangkan apabila umat muslim melewatkan ibadah kurban yang merupakan rangkaian ibadah setelah Ramadhan.

Selain ibadah untuk diri sendiri, Iduladha juga bisa menjadi momen bagi para muslim untuk berbagi rejeki dengan saudara seiman yang lebih tidak berdaya. Lewat daging yang dikurbankan, pekurban bisa memberikan daging bagi fakir miskin yang mungkin tidak punya apapun untuk dimakan. Tidaklah rugi bagi kaum muslimin untuk menyenangkan orang lain. Apalagi, mencintai saudara sesama muslim termasuk kesempurnaan iman. Sesuai hadist Rasullah shalallahu alaihi wasallam, “Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya.” (HR. Bukhari & Muslim). 

Berkurban kian diandalkan menuju jalan takwa untuk terus berbagi kepada mereka yang membutuhkan di masa-masa sulit seperti sekarang ini. Era normal yang baru bukan momen berputus asa, namun bisa jadi kunci keberkahan. Dengan kondisi serba terbatas, maka berkurban adalah cara menjadi bentuk nyata rasa syukur atas nikmat yang Allah berikan. Ketika banyak saudara di-PHK, para pengusaha gulung tikar, petani peternak bermuram durja maka kurban kita dapat menjadi bukti keimanan. 

Misalnya, berkurban melalui Global Qurban – ACT nantinya akan memberikan multibenefit karena akan menyebarkan manfaat mulai dari peternak, penjual, hingga sampai ke penerima manfaat.  Sehingga, jika satu individu yang berkolaborasi dalam program kurban ini, individu lain juga akan ikut merasakan manfaatnya.

Sungguh sebuah hal yang sangat nikmat apabila kita bisa meresapi keteladanan Nabi Ibrahim dan menerapkan dalam keseharian kita. Bersungguh-sungguh mengejar keridhaan Allah adalah pembeda di antara miliaran hambaNya. Untuk itu, diperlukan keseriusan untuk melakukan kebaikan yang menyebabkan lurusnya iman. Mudah-mudahan (keikhlasan) kita semua diterima oleh Allah dalam kurban yang akan kita laksanakan nanti. Semoga Allah berkahi kita semua.Yuk!Berkurban di padang.indonesiadermawan.id/Global Qurban atau bit.ly/QurbanPadang

INFO NUSANTARA PERSADA

Berbaur Goro Bersama Warga ,Rustam Efendi Imbau Warga Agar Peduli Kebersihan dan Saling Menjaga Lingkungan
Monday, June 08, 2020

On Monday, June 08, 2020

Goro bersama di Komplek Denai Pamulang RT 03 RW 04 Kelurahan Padang Sarai , Kecamatan Koto Tangah 

Infonusantara.net - Anggota DPRD Padang, Rustam Efendi hadir dalam goro yang dilaksanakan warga di komplek Denai Pamulang RT 03 RW 04 Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah.

" Goro yang kita laksanakan ini dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih, aman dan nyaman," ujar Rustam Efendi pada, Minggu (7/6).

Anggota DPRD Kota Padang Rustam Efendi
Lokasi yang dibersihkan itu, drainase, jalan sekitar masjid Nurul Yakin dan lain sebagainya.

" Dengan dilaksanakan goro ini, kebersihan akan terlihat dan mata enak memandangnya," ujar kader PAN ini.

Rustam Efendi mengimbau kepada warga agar peduli dengan kebersihan dan saling menjaga lingkungan sekitar.

Lalu, soal habisnya PSBB III dan akan beralih masa transisi, ia mengimbau kepada warga agar patuhi aturan protokol kesehatan dan jangan langgar, ini demi keamanan dan mengurangi penyebaran virus corona.

" Warga harus pakai masker, jaga jarak dan tak keluar jika tak penting," paparnya.

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah Budi Wibisono membenarkan hal itu serta mengatakan goro ini juga dalam rangka mempererat hubungan silaturrahmi antar sesama.

" Kita berharap kegiatan ini dapat terlaksana rutin dan ditingkatkan lagi pelaksanaannya," pungkasnya.(bim)

Anggota DPRD Padang, Rustam Efendi hadir dalam goro yang dilaksanakan warga di komplek Denai Pamulang RT 03 RW 04 Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah.

" Goro yang kita laksanakan ini dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih, aman dan nyaman," ujar Rustam Efendi pada, Minggu (7/6).

Lokasi yang dibersihkan itu, drainase, jalan sekitar masjid Nurul Yakin dan lain sebagainya.

" Dengan dilaksanakan goro ini, kebersihan akan terlihat dan mata enak memandangnya," ujar kader PAN ini.

Rustam Efendi mengimbau kepada warga agar peduli dengan kebersihan dan saling menjaga lingkungan sekitar.

Lalu, soal habisnya PSBB III dan akan beralih masa transisi, ia mengimbau kepada warga agar patuhi aturan protokol kesehatan dan jangan langgar, ini demi keamanan dan mengurangi penyebaran virus corona.

" Warga harus pakai masker, jaga jarak dan tak keluar jika tak penting," paparnya.

Sementara itu, Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah Budi Wibisono membenarkan hal itu serta mengatakan goro ini juga dalam rangka mempererat hubungan silaturrahmi antar sesama.

" Kita berharap kegiatan ini dapat terlaksana rutin dan ditingkatkan lagi pelaksanaannya," pungkasnya.(Inf)

INFO NUSANTARA PERSADA

"Duo Datuak" Irwan Basir dan M.Fikar Motivasi Semangat Bergotongroyong Pada Warga Kampung Jambak Kandang Batu dan Bariang Cubadak Ampo
Monday, June 08, 2020

On Monday, June 08, 2020



Infonusantara.net - Kehadiran duo Datuak yakni Irwan  Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM dan M Fikar Datuk Rajo Magek, S.Ag, MM. M.Pd bersama rombongan BMPN Pauh IX Kuranji disambut oleh warga Lubuk Lintah dan Surau Balai.

Kehadiran dua datuk benar-benar menjadi inspirasi tersendiri bagi warga setempat. Pasalnya, jalan umum dari Surau Balai menuju Kampung Jambak Kandang Batu dan Bariang Cubadak Ampo tersebut berada dalam wilayah dua kelurahan, yakni Kelurahan Anduring dan Lubuk Lintah, Kota Padang, Minggu (07/06/2020).

Dalam sambutan Ketua DPD LPM Kota Padang Irwan Basir Datuk Rajo Alam, SH, MM mengatakan, walaupun jalan ini melewati dua kelurahan itu tak jadi persoalan. Yang penting sekarang, bagaimana kita bisa memupuk kembali semangat bergotong-royong masyarakat di Nagari Pauh IX ini," ungkap Ketua Majelis Pertumbangan Adat (MPA) KAN Pauh IX Kecamatan Kuranji, Irwan Basir Datuk Rajo Alam kepada warga setempat saat istirahat siang.

Menurut Irwan Basir mengatakan, semangat gotong royong masyarakat di Kelurahan Lubuk Lintah dan Anduring sangat luar biasa. Sejak dulu sudah membudaya di kalangan masyarakat Minangkabau, Akhir - akhir ini sudah mulai memudar seiring perkembangan teknologi dan informasi.

Dampak negatif dari modernisasi dan kemajuan teknologi telah memunculkan sifat individualistis. Kalau kita tidak melestarikan budaya leluhur kita tersebut, maka kehidupan sosial bermasyarakat seperti ini akan hilang ditelan waktu.

Oleh sebab itu, Irwan Basir berharap semangat gotong royong ini harus selalu kita pertahankan dan diwariskan kepada anak cucu kita demi kebaikan bersama, tutur Penghulu Jambak Nan Batujuh Pauh IX Kuranji.

Sementara itu, Ketua BMPN Pauh IX Kecamatan Kuranji, M Fikar Datuk Rajo Magek, S.Ag, MM. M.P mengatakan, kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan ini merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan virus corona (covid-19). Sebab, kalau diri kita selalu bersih dan lingkungan juga bersih maka Insya Allah covid-19 tersebut akan menjauh dari kita," ucap Fikar sembari memberikan motivasi.

Untuk itu, M Fikar mengajak masyarakat agar selalu menjaga kekompakan dan bersama-sama melawan virus corona. Salah satu caranya, menjaga kebersihan diri dan lingkungan masing-masing.

"Insya Allah, dalam waktu dekat pemerintah akan menetapkan program new normal pasca berakhirnya kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tanggal 7 Juni 2020 ini. Jadi, pola hidup sehat harus menjadi budaya baru kita dalam kehidupan mendatang," kata Kepala SMP Muhammadiyah 7 Padang itu menambahkan.

Guna mendukung kegiatan warga, Datuk Irwan Basir memberikan sumbangan spontanitas sebesar Rp1 juta, Camat Kuranji, Eka Putra Buhari yang juga menyempatkan hadir beberapa saat turut menyumbang Rp500 ribu dan duo lurah bersama warga juga ikut "badoncek" mengumpulkan dana.

Seluruh dana yang terkumpul itu akan digunakan untuk pengecoran bahu jalan sepanjang lebih kurang 1 kilometer tersebut. Sementara Ketua BMPN Pauh IX, M Fikar juga ikut berpartisipasi dengan menanggung seluruh biaya konsumsi makan siang warga yang ikut dalam goro tersebut.

Camat Kuranji Eka Putra Buhari mengatakan, patut kita berikan apresiasi yang tinggi. Sebab, dengan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, Insya Allah kita akan terhindar dari berbagai macam penyakit termasuk wabah covid-19 yang tengah mewabah saat ini.

Eka Putra Buhari menjelaskan, untuk menciptakan lingkungan yang bersih, aman dan nyaman harus dimulai dari warga yang berada di lingkungan itu sendiri.

“Disinilah peranan ketua RT dan RW itu sebenarnya. Bagaimana dia bisa mengkoordinir warga untuk bersama-sama melakukan kegiatan positif demi kebaikan bersama,” ujarnya Eka Putra Buhari ketika mengunjungi pelaksanaan gotong royong warga setempat.

Lebih lanjut Eka Putra Buhari mengatakan, bahwa sejauh ini Kecamatan Kuranji termasuk tinggi angkanya dalam perkembangan kasus positif covid-19 di Kota Padang.

“Oleh sebab itu, peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan masing-masing sangat diperlukan demi memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini. Rencananya, saya akan jadikan Lubuk Lintah dan Surau Balai ini sebagai percontohan menghadapi new normal nanti,” tukas Camat Kuranji.


Ikut hadir pada kesempatan itu, Ketua Badan Musyawarah Pembangunan Nagari (BMPN) Pauh IX, M Fikar Dt. Rajo Magek, Lurah Lubuk Lintah, Yudi Asril, Lurah Anduring, Riki Januar, RT 04 RW 02 Kelurahan Lubuk Lintah, Jhony Rajo Lenggang selaku "si pangka", dan sejumlah warga setempat.

Sumber: Humas BMPN Pauh IX Kuranji.

INFO NUSANTARA PERSADA

PDI Perjuangan Sumbar Lirik Figur Calon Kepala Daerah yang Berkontribusi dan Lolos Ujian Covid-19
Saturday, June 06, 2020

On Saturday, June 06, 2020

Ketua PDI Perjuangan Sumbar ,Alex Indra Lukmman 

Infonusantara.net - Ketua PDIP Sumbar, Alex Indra Lukman menegaskan, Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid19) yang melanda Sumbar dan Indonesia secara umum, secara tak langsung telah jadi ujian bagi calon kepala daerah yang telah menaja dirinya akan berlaga di pemilihan serentak 2020. 

Dalam konteks perebutan kekuasaan politik, urai Alex, Pandemi Covid19 telah jadi sebuah potret yang nyata bagi masyarakat. Dimana, masyarakat bisa melihat peran masing-masing figur untuk berkontribusi menghadapi wabah ini. 

“Sebagai partai wong cilik, PDIP Sumbar akan menakar ulang figur yang telah mengikuti proses penjaringan dan penyaringan yang dilakukan sebelum penundaan tahapan pemilihan serentak 2020 ini,” ungkap Alex dalam pernyatan tertulisnya, Jumat (5/6/2020). 

Dengan alasan seperti itu, Alex menyatakan, tak menutup kemungkinan, PDIP Sumbar akan memunculkan figur baru selain nama-nama yang telah mengikuti proses penjaringan dan penyaringan, demi menghadapi kontestasi pemilihan, yang tahapan lanjutannya akan dimulai 15 Juni 2020 nanti. 

“PDIP Sumbar sudah melaksanakan penjaringan dan penyaringan bakal calon kepala daerah. Dengan penundaan tahapan pilkada serta munculnya wabah Covid19, bisa saja terjadi dinamika demokrasi seperti munculnya calon baru karena dianggap ‘lolos ujian’ Covid19,” tegas Alex. 

Untuk bisa mengusung pasangan calon baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota pada pemilihan serentak 2020, sebuah partai politik mesti menguasai 20 kursi parlemen (Pasal 40 Ayat 1 UU No 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota atau UU Pilkada). 

Jika tak memenuhi ambang batas itu, sebuah partai politik mesti berkoalisi dengan peserta Pemilu 2019 lainnya. 

Untuk pemilihan gubernur Sumbar, syarat bisa mengusung pasangan calon merujuk perolehan 65 kursi DPRD Sumbar. Dimana, PDIP meraih 3 kursi, sama banyak dengan Partai Nasdem dan PKB. 

Sementara, Partai Gerindra berhasil jadi pemenang dengan perolehan 14 kursi. Lalu, diikuti tiga partai meraih masing-masing 10 kursi yakni PKS, Partai Demokrat dan PAN. Kemudian, Partai Golkar 8 kursi dan PPP 4 kursi.  

Secara politis, perolehan 3 kursi PDIP di DPRD Sumbar ini tergolong seksi. Begitupun dengan PPP, PKB dan Nasdem. Karena, dengan berkoalisi dengan salah satu dari tiga partai peraih 10 kursi parlemen, akan membuat gabungan partai ini, langsung memenuhi ambang batas pencalonan kepala daerah (minimal memiliki 13 kursi-red). 

Sedangkan Partai Gerindra, dengan perolehan 14 kursi, bisa langsung mengusung pasangan calon tanpa mesti berkoalisi.

Pada pemilihan gubernur Sumbar nanti, pelaksanaannya digelar berbarengan dengan 11 kabupaten dan 2 kota di Sumbar itu. Yaitu, Padangpariaman, Agam, Pasaman Barat, Pasaman, Limapuluh Kota, Tanahdatar, Sijunjung, Dharmasraya, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan serta Kota Solok dan Bukittinggi. 

Nama bakal calon gubernur yang telah mengapung dari partai pemilik kursi di parlemen itu yakni Nasrul Abit (Partai Gerindra), Mulyadi (Partai Demokrat), Mahyeldi (PKS) dan Ali Mukhni (PAN). Sedangkan Partai Golkar, PPP, PDIP, PKB dan Nasdem, masih belum memastikan figur yang akan diusung nanti. 

Nasrul Abit merupakan petahana wakil gubernur Sumbar yang juga mantan ketua Partai Gerindra Sumbar. Mulyadi adalah ketua Partai Demokrat Sumbar yang kini duduk di Komisi III DPR RI. 

Ali Mukhni adalah ketua PAN Sumbar yang tengah menjabat Bupati Padangpariaman untuk periode kedua kalinya. Begitu juga dengan Mahyeldi yang merupakan petahana wali kota Padang sekaligus anggota majelis syuro DPP PKS.

Data yang dihimpun, di 11 kabupaten dan 2 kota di Sumbar yang ikut menggelar pemilihan kepala daerah itu, perolehan kursi PDIP juga terbilang seksi. Di DPRD Pessel dengan 45 kursi, PDIP memiliki 4 kursi. Di DPRD Kabupaten Solok, PDIP memiliki 2 dari 35 kursi parlemen. Kota Solok, PDIP menyegel 1 dari 20 kursi. 

Untuk DPRD Sijunjung, PDIP memiliki 2 dari 30 kursi parlemen. Kemudian, di DPRD Dharmasraya, PDIP mengamankan 7 dari 30 kursi parlemen. Untuk DPRD Padangpariaman, PDIP mengamankan 2 dari 40 kursi parlemen. Di Pasbar, PDIP memiliki 4 dari 40 kursi parlemen. 

Kemudian, DPRD Pasaman, PDIP memiliki 1 dari 35 kursi. DPRD Limapuluh Kota, PDIP memiliki 2 dari 35 kursi parlemen dan DPRD Tanahdatar, PDIP memiliki 2 dari 35 kursi parlemen. 

Sedangkan di Solsel, Agam dan Bukittinggi, PDIP tak memiliki wakil yang duduk di parlemen. 

Dharmasraya jadi satu-satunya daerah di Sumbar, dimana perolehan kursi PDIP memenuhi ambang batas pencalonan. (relis)

INFO NUSANTARA PERSADA