PILIHAN REDAKSI

Terkuaknya Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Antar Negara, Dua Pelaku Diamankan Satreskrim Polres Sijunjung

  Dua wanita pelaku kasus tindak pidana perdagangan orang antar negara diamankan di Polres Sijunjung. INFONUSANTARA.NET -- Jajaran Satreskr...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Sijunjung

Pariwisata

Senam Sehati Binaan Elvi Amri Laksanakan Senam Sekaligus Berwisata di Pantai Air Manis.
Sunday, April 22, 2018

On Sunday, April 22, 2018

Anggota DPRD Padang Elvi Amri Bersama Kelompok Senam Sehati Ikur Koto di Pantai Air Manis 
Infonusantara (PADANG) -  Sehat sembari berwisata menikmati suasana pantai, ya itu lah kegiatan yang dilaksanakan oleh senam sehat yang tergabung dalam Group Senam Sehati Sehati Ikur Koto Kecamatan Koto Tangah dibawah binaan anggota DPRD Kota Padang Elvi Amri dari Fraksi Hanura di Pantai Air Manis Kecamatan Padang Selatan Kota Padang, Sabtu (21/4) sore.

"Selain bisa mendapatkan tubuh yang sehat melalui kegiatan senam, anggota senam Sehati juga bisa menikmati keindahan suasana pantai. Sebenarnya ada sekitar 1500 orang anggota senam Sehati ini di 16 titik, dimana satu titik kurang lebih ada sekitar 100 orang.  Nanti tergantung kemana ingin laksanakan rekreasi, itu Ketua kelompok masing masing yang mengatur dan tetap koordinasi dengan saya selaku pembina.

"Hal ini dalam rangka lebih meningkatkan hubungan silaturahmi antara anggota dewan dengan masyarakatnya serta sesama anggota senam Sehati, sekaligus bagaimana mensosialisasikan objek wisata pantai air manis ini ke masyarakat. Kali ini untuk yang ikut ada sekitar 80 an orang dari Ikur Koto, " ujar Elvi Amri usia kegiatan senam di pantai air manis.

Alhamdulillah, kegiatan senam yang kita lakukan berjalan dengan baik dan  juga turut didampingi oleh salah seorang Kabid dari Dinas Pariwisata Padang. 

Kita apresiasi dengan Dinas Pariwisata Padang dimana saat ini untuk pendapat di kawasan wisata Pantai Air Manis ini sudah cukup signifikan yang di peroleh dari retribusi masuk dan parkir. Hal ini terlihat dari angka pendapatan asli daerah (PAD) dari pengelolaan pantai yang terkenal dengan batu Malin Kundang tersebut  naik mencapai 300 persen. Apalagi saat ini akses menuju pantai air manis sudah bagus. Akses jalan yang baru rampung dibangun dapat ditempuh dari Jalan yang menghubungkan Jembatan Siti Nurbaya, Bukit Gado-gado, hingga Pantai Air Manis ini. 

"Jalan baru ini sangat memudahkan pengunjung untuk menjangkau obyek wisata favorit tersebut. Sebelumnya, wisatawan harus melalui Jalan Sutan Syahrir yang lebih jauh bahkan memiliki resiko yang cukup tinggi, " katanya.

"Nah dengan adanya akses jalan baru yang sudah bagus ini, saya turut mensosialisasikan hal ini pada masyarakat di Dapil saya. Ini yang perlu kita sampaikan, dimana masyarakat dulunya takut ke pantai air manis dengan akses jalan yang cukup terjalin dan beresiko saat ini tidak lagi. Sudah ada jalan baru yang bisa dilalui dari Jembatan Siti Nurbaya menuju jalan  ujung Muara hingga ke lokasi wisata Batu Malin Kundang ini, " ujarnya. 

Pantai yang landai ini harus kita promosikan, walaupun itu dari masyarakat terdekat kita saja terlebih dahulu. Nanti informasi yang mereka dapat tentu akan berkembang dari mulut ke mulut. 

Namun kita juga mengharapkan kepada 
Dinas Pariwisata Padang agar dapat melakukan pembenahan yang lebih untuk kawasan ini, seperti petugas khusus pembersih pantainya, renovasi  Batu Malin Kundang yang saya lihat makin tak terlihat. Memfasilitasi akses menuju pulau pisang kecil.

Selain itu juga petugas khusus dari dinas yang berpakaian seragam Pariwisata Padang yang bertanggung jawab mengawasi aktifitas pantai, semacam patroli pantai. Hal ini juga sekaligus bisa sebagai pemandu lokasi atau gaet. 

"Petugas tersebut nanti yang memberi sosialisasi pada wisatawan yang berkunjung, bisa menyampaikan pesan moral, edukasi pada pengunjung. "Jadi bukan sekedar melihat Batu Malin Kundang tadi saja,tapi bagaimana makna dalam legenda ini jangan sampai hilang begitu saja,"  harapnya. 

"Juga sinergitas dari masyarakat setempat dimana diharapkan masyarakat setempat juga bisa berperan aktif menjaga lingkungan pantai, menjaga kebersihan, keamanan, kenyamanan," pungkasnya . (Inf)

Pantai Aia Manih Bakal Dipadati Pengunjung Ekraf Pariwisata Expo 2018
Friday, April 13, 2018

On Friday, April 13, 2018

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang menggelar Ekraf Pariwisata Expo 2018 di Pantai Aia Manih, Jumat (13/4)

Infonusantara [PADANG] - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang menggelar Ekraf Pariwisata Expo 2018 di Pantai Aia Manih, Jumat (13/4). Kegiatan yang dimaksudkan untuk mengungkit geliat industri kreatif di Kota Padang ini diyakini bakal dipadati pengunjung.
Sekretaris Daerah Kota Padang Ir. Asnel disela pembukaan pameran mengatakan, pemasaran ekonomi kreatif harus digerakkan lebih praktis dan cepat. Usaha ekonomi kreatif akan membangun daerah secara berkelanjutan dan menjadikan pelaku ekonomi kreatif sebagai penggerak ekonomi daerah.
"Kegiatan Ekraf Pariwisata Expo 2018 ini diharapkan dapat menjadi akses bagi pelaku ekonomi kreatif di Kota Padang secara berkelanjutan dan memahami karakter konsumennya," kata Asnel.
Menurutnya, ekonomi kreatif dibutuhkan sejalan dengan pengembangan pariwisata sebagai sektor yang mendorong tumbuhnya wirausahawan baru.
"Semangat inovasi dibutuhkan dalam pengembangan pariwisata sebagai sektor yang dapat menciptakan 10.000 wirausahawan," tukuknya.
Selaku penyelenggara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, Medi Iswandi mengatakan, pameran ini sebagai ajang menggali kreatifitas pelaku industri, promosi pariwisata dan pemasaran.
"Kesempatan ini jadi ajang promosi dan peningkatan kualitas industri kreatif dan pengembangan ekononinkrwatif di Kota Padang," ujar Medi.
Ada 20 peserta yang berpartisipasi, terdiri dari 5 sub sektor ekonomi kreatif yaitu kerajinan, kuliner, percetakan/advertising, fashion, animasi dan sebagainya. Peserta juga diwajibkan memenuhi kriteria yaitu, produk yang dihasilkan harus mempunyai identitas kedaerahan Kota Padang, banyak diminati, stand memiliki dekorasi yang tinggi dan menarik.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyediakan hadiah bagi yang peserta terbaik. Untuk juara I disediakan hadiah Rp.5 juta, juara II Rp.2,5 juta dan juara III Rp. 1 juta.
"Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari. Diisi dengan kegiatan lomba baju kurung basiba yang diadakan Kecamatan Padang Selatan serta lomba surfing," kata Medi.
Medi optimis kegiatan ini akan dipadati pengunjung, karena tingkat kunjungan ke Pantai Aia Manih sekarang menunjukkan peningkatan signifikan sejak adanya akses jalan baru dari Seberang Pabayan, Batang Arau. "Tingkat kunjungan saat ini meningkat 10 kali lipat dibandingkan sebelumnya," tukas Medi.(rel)

Luar Biasa, Pawai Festival Cap Go Meh 2569 di Padang Tumpah Ruah Pengunjung
Saturday, March 03, 2018

On Saturday, March 03, 2018

Pawai Sipasan Cap Go Meh 2569 tahun 2018 di Kota Padang

Infonusantara (PADANG) --Meriah, ya itulah yang bisa dikatakan dalam perayaan Festival Budaya Cap Go Meh 2569 tahun 2018 Masehi, yang digelar oleh masyarakat keturunan Tionghoa di Kota Padang pada 2 Maret 2018". 

Festival Budaya Cap Go Meh 2569 tahun 2018 ini merupakan kegiatan masyarakat Tiongho Kota Padang yang menampilkan wujud keanekaragaman budaya / multi kultur yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat. 
Wagub Sumbar Nasrul Abit Dalam Sambutannya Pada Festival Cap Go Meh 2569 
TERLIHAT puluhan ribu masyarakat dari berbagai etnis tumpah ruah menyaksikan Festival Cap go Meh 2569 yang menampilkan atraksi Naga, Atraksi Barongsai, Pawai Sipasan, arak- arakkan 17 Kio dari Marga Lee, Marga Tjoa dan HTT, pawai kuda api api,atraksi Wushu, pentas singa peking dan Marching Band. 


Pawai ini mulai dari pukul 16.00 Wib di laksanakan Start dari bawah Jembatan Siti Nurbaya selanjutnya dilakukan arak arakkan melalui Jalan Nipah-Jalan Hos Cokroaminoto-Jalan Niaga dan Finish di Klenteng See Hin Kiong Jalan Kelenteng Kampung Pondok Kota Padang. 

Hadir dalam acara pembukaan pada  kesempatan itu Forkopimda Sumatera Barat,  Danrem 032 Wirabraja,  Waka Polda Sumbar,  Danlantamal II Padang,  Anggota DPRD Sumbar Albert Indra Lukman,  Pjs Walikota Padang Alwis, Kadis Pariwisata,  Ka inspekturat Provinsi, Kabiro Pemerintahan, Kabiro Pembanguan, Kerjasama Rantau, Para Twako dan tokoh masyarakat Pondok Padang. 

Wagub Sumbar Nasrul Abit dalam sambutannya menyampaikan,  ivent dan festival ini merupakan potensi budaya yang mampu menarik perhatian wisatawan,  jika dikemas dengan baik dan tersosialisasi diberbagai daerah tentu akan memberikan energi positif terhadap pembanguan pariwisata Kota Padang khususnya dan Provinsi Sumbar pada umumnya.  

Seni budaya merupakan kekuatan besar dalam pembangunan karakter bangsa. Keanekaragaman budaya akan menjadi modal yang kuat dalam memajukan dunia pariwisata dan event seperti ini akan memberikan dampak pada sektor ekonomi terutama untuk para pedagang kecil dan menengah.  


Atraksi Barongsai Pada Festival Cap Go Meh 2569 di Padang. 
Batang Arau merupakan kawasan yang jaya dimasa lalu,  ini terlihat dari gedung-gedung peninggalan sejarahnya yang unik dan bukti bahwa Hindia Belanda pernah ada di Kota Padang. Kawasan ini jika dikemas dengan baik tentu akan menjadi lokasi yang menarik dan pemerintah Kota Padang dirasa perlu membuat skenario yang unik, dan menarik sebagai kawasan kota tua,  yang berbudaya, tempat hiburan dan kuliner. 


Arak-arakan Kio Didepan Kelenteng See Hin Kiong 
"Namun tentu tidak bisa diingkari Batang Arau mesti bersih dan tertata rapi,  aktifitas kapal tentu akan menjadi bahagian yang tak terpisahkan dalam kawasan ini," kata Wagub Nasrul Abit. 

Wagub Nasrul Abit juga menyampaikan,  kita berharap keberadaan etnis Tionghoa dapat memberikan kontribusi aktif dalam memajukan pembanguan kota. Berbaur dalam keberagaman tentu akan memberikan kekuatan besar memajukan Kota Padang. 

"Kita mesti memulai melestarikan seni budaya masing-masing,  jangan pernah berharap orang lain yang akan melestarikan budaya kita. Karena melestarian budaya bahagian bagi pendidikan karakter bagi generasi muda kita dimasa mendatang, untuk kejayaan bangsa dan negara,"  pungkas Nasrul Abit.

Arif Rusdi Rusli panita Cap Go Meh tahun ini menyampaikan,  festival Cap Go Meh 2569 lebih ramai dan lebih meriah. Keberadaan festival Cap Go Meh merupakan bentuk kepedulian masyarakat Tionghoa Padang yang ikut serta mendukung pembanguan pariwisata kota terutama di kawasan wisata kota tua.



Sementara Iswanto Kwara salah seorang tokoh masyarakat Tionghoa setempat mengatakan, Festival Cap Go Meh 2569 tahun 2018 kali ini adalah untuk pertama kalinya langsung kerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat serta dalam pelaksanaan kegiatan ini juga melibatkan atau didukung melalui dana pokir dari Bapak Albert Hendra Lukman anggota DPRD Sumbar. 

Atraksi Naga Liong Pada Festival Cap Go Meh 2569. 
"Tentunya harapan kita melalui kerjasama dengan pemerintah untuk tahun - tahun kedepannya ivent -ivent atau festival Cap Go Meh ini bisa lebih besar dan lebih baik lagi. Sehingga jika berbicara tentang perayaan Cap Go Meh orang tidak saja ingat seperti di Singkawang, ivent internasional yang ada disana juga bisa juga kita laksanakan di Kota Padang Sumatera Barat ini, " ungkap Iswanto Kwara yang juga anggota DPRD Kota Padang ini.

Dari pantauan media ini, dalam perayaan Cap Go Meh ini satu penampilan yang sepektakuler dan yang  paling menyedot perhatian adalah arak-arakan ‘Sipasan’. Lipan berkepala dan berekor naga ini memiliki badan berupa tandu yang digotong bersama oleh ratusan laki-laki, dimana diatas badan Sipasan berupa tandu tersebut di duduki sebanyak 151 anak-anak berusia antara 4 hingga 8 tahun berkostum aneka budaya.

Kilas balik mengenai arak arakkan Sipasan ini, sebelumnya pada pada 14 Mei 2013 lalu, Arak-arakan ‘Sipasan’ (Centipede Procession) sepanjang 243 meter dan berhasil diarak sejauh 1,9 km dari Jembatan Siti Nurbaya hingga Hotel Axana dan  berhasil meraih Guinnnes World Record. Pemecahan rekor ini belum ada yang menandingi hingga saat ini, masih di pegang oleh Kota Padang Sumatera Indonesia.(*)

Redaksi :Infonusantara.net

BRI Serahkan CSR Rp 150 Juta Untuk Pembenahan Fasilitas Pujasera Taplau
Monday, February 26, 2018

On Monday, February 26, 2018


 Penyerahan CSR BRI Oleh Komisaris Utama BRI Andrinof Chaniago Untuk Pembenahan Pujasera
Infonusantara[PADANG]--Selalu ada solusi bagi pedagang di "Pujasera Taplau" berkat kesungguhan Pemko Padang memberi mereka lokasi berdagang dan ruang untuk berkembang. Hari ini (Senin,.26/2/2018), 
Komisaris Utama BRI yang juga penggiat pariwisata tanah air, Andrinof Chaniago melihat kesungguhan tersebut, mulai dari penataan dan pembinaan pedagang hingga pesatnya infrastruktur yang menunjang pariwisata.
"BRI akan selalu memperhatikan dan akan membantu melalui CSR kepada pemerintah yang sungguh - sungguh membenahi daerahnya. Apa yang sudah baik ini agar dilanjutkan ke depannya. Fasilitas yang ada agar dirawat dan penampilan diri pedagang disini juga harus lebih menarik lagi. Ramah kepada pengunjung sehingga mendatangkan daya tarik tersendiri," kata Andrinof
Dalam kesempatan tersebut Komisaris Utama BRI  Andrinof Chaniago menyerahkan langsung bantuan dana CSR BRI senilai Rp.150 juta untuk pembenahan fasilitas pujasera yang diterima langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang ,Medi Iswandi [im/*]



Serahkan Bantuan, Emnu Azamri Support Pengembangan Wisata Bukit Gado-gado
Tuesday, January 16, 2018

On Tuesday, January 16, 2018

Anggota DPRD Padang Emnu Azamri Serahkan Bantuan di Bukit Gado-gado, Padang 
Infonusantara (PADANG)- Anggota DPRD Kota Padang, Emnu Azamri berikan bantuan berupa satu unit mesin pemotong rumput dan Portable Wireless PA Amplifier (pengeras suara,red) di RW 01, Kelurahan Batang Arau Bukit Gado-gado Muaro Padang, Kecamatan Padang  Selatan, Senin (15/1) sore. 

Emnu Azamri mengatakan, bantuan ini spontan saja kita berikan dan agar dapat dimanfaatkan sebaik baiknya oleh warga. Untuk alat pemotong rumput agar dapat bermanfaat bagi warga dalam hal menjaga kebersihan lingkungan dan Wireless (pengerasan suara, red) bisa digunakan dan dirawat dengan baik.

"Selaku wakil rakyat di DPRD Padang, kita sudah beberapa kali merealisasikan aspirasi di Bukit Gado-gado ini seperti riol dan perbaikan - perbaikan  jalan. Kedepan kita akan terus mendorong aspirasi - aspirasi warga, agar pembangunan Kota Padang bisa lebih baik lagi dan merata,"  kata Emnu, usai menyerahkan bantuan melalui Ketua LPM, Indra Salim didampingi Hardianto, Ketua RW 01 Bukit Gado-gado. 

Emnu juga menyampaikan, saat ini kita lihat disektor pariwisata sudah cukup menggeliat, apalagi sama - sama kita lihat untuk kawasan di Kelurahan Batang, Muaro Padang, sudah ada jalan tembus ke pantai air manis, Jalan Nipah - Teluk Bayur,  begitu juga di Bukit Gado-gado ini, disini jalannya sudah bagus dan bisa juga dilalui menuju ke pantai air manis. Banyak yang melawati jalan Bukit Gado-gado ini, disamping  berolahraga juga sekaligus rekreasi. 

Untuk itu kita sangat mensuport pariwista lebih bergairah lagi dan  bagaimana Bukit Gado-gado ini bisa lebih baik lagi dalam hal menunjang pariwista di Kota Padang yang tentunya juga akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat disini. Karena program pemerintah Kota dalam sektor wisata terkait Kawasan Wisata Terpadu (KWT),  bukit Gado-gado merupakan kawasan yang termasuk berada di dalamnya yakni di Kelurahan Batang Arau. 

"Intinya kita mensuport bagaimana Bukit Gado-gado ini bisa lebih baik lagi dalam hal pembagunan yang secara otomatis juga menunjang sektor wisata, " ungkap kader Gerindra ini.

Sementara Ketua LPM Bukit Gado-gado, Indra Salim menyampaikan,  kami atas nama warga setempat mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang telah diberikan oleh wakil rakyat kita dari DPRD Padang bapak Emnu Azamri berupa satu unit mesin pemotong rumput dan Wireless untuk majelis taklim.

Bantuan ini tentunya akan kami manfaatkan sebaik baiknya. Kami berharap kedepannya bapak Emnu sukses selalu dan bisa memperjuangkan aspirasi warga disini serta pariwista di Bukit Gado-gado dapat lebih baik lagi yang tentunya juga dapat menunjang perekonomian warga disini,  " ungkapnya.(In7)





Kuliner Malam Menggeliat, Ketua DPRD Padang Apresiasi Kreatifitas Dinas Perdagangan
Saturday, December 02, 2017

On Saturday, December 02, 2017


Ketua DPRD Padang Elly Thrisyanti didampingi Kadis Perdagangan Endrizal Bersama IKASMA2 Padang Angkatan 86 di Pasar Kuliner Malam Simpang Kandang Pasar Raya Padang 

Infonusantara (PADANG) - Geliat kuliner malam di kawasan Simpang Kandang Pasar Raya Padang Sumatera Barat terlihat menggairahkan. Beragam makanan dan minuman yang disajikan para pedagang yang buka mulai pukul  pukul 18.30 hingga 24.00 WIB bisa dikatakan tak pernah sepi dari para pecinta kuliner malam, apalagi untuk kawasan kuliner malam disini di tambah  dengan hiburan live musik organ tunggal. 

Dengan sudah selesainya pembangunan gedung blok I,II, III dan IV pasar raya ditambah dengan revitalisasi trotoar disepanjang jalan memasuki kawasan Pasar Raya hingga Permindo, semakin melihatkan bahwa Kota Padang khususnya untuk Pasar Raya sudah bangkit kembali.

Hiburan Live Musik di Pasar Kuliner Malam Simpang Kandang di Meriahkan oleh Penampilan Ajo Bule Asal Australia 
"Adanya kawasan kuliner malam ini yang tujuannya menjadikan pasar juga sebagai salah satu tempat berwisata dan juga untuk menghidupkan ekonomi masyarakat, hal itu saya rasa sudah dapat diwujudkan. Dengan penataan kuliner malam seperti di Simpang Kandang ini, kita apresiasi sekali pada Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang yang telah melakukan kegiatan dengan melahirkan ide seperti ini. 

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Padang, Elly Thrisyanti pada KORAN PADANG, Jum'at malam (1/12) kemarin, di pasar kuliner malam Simpang Kandang bertepatan dengan kegiatan IKASMA 2 Padang Angkatan 86 mengadakan hiburan live musik KIM.


Namun kata Elly,  ada beberapa masukan untuk Dinas Perdagangan,  yakni mengenai keamanan, karena disini para pedagang semuanya memakai gas, ya harus ada antisipasi ketika terjadi kebakaran harus ada alat pemadam yang dekat dari lokasi jangan sampai menunggu lama, walaupun ini posisinya ada di ruang terbuka.

"Selain itu memang disini harganya terjangkau,  namun sistem pembayarannya harus dikelola lebih baik lagi dengan profesional, kalau bisa satu manajemen saja dan juga harus ada daftar menu dan harga. Jadi ketika konsumen mau duduk dimeja manapun tak masalah, " ujarnya.

Ketua DPRD Padang Elly Thrisyanti Bersama Desri Ayunda di Pasar Kuliner Malam Simpang Kandang Pasar Raya Padang 
Harapan kita kedepan tentunya dengan makin menggeliatnya kuliner malam ini, agar bisa juga dibuka dibeberapa titik lainnya. Otomatis ini akan menghidupkan ekonomi masyarakat melalui kuliner malam ini. Dengan demikian para pecinta kuliner malam baik itu dari dalam kota maupun luar yang datang ke Kota Padang dapat menikmati suasana makan malam sembari berwisata malamnya, "ungkapnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Endrizal mengaku bahwa untuk membangun membuat kawasan kuliner malam ini kita terbatas anggaran. Namun kita menyikapi dengan merangkul beberapa mitra sehingga bisa melaksanakan ini tanpa menggunakan APBD.

"Dengan kegiatan ini kita bisa memperlihatkan bahwa Kota Padang pasar nya sudah bangkit kembali dan harapan kita kedepan tentu lebih baik lagi dan saat ini baru ada 18 pedagang kuliner malam aktif. Kalau ini kita lanjutkan hingga ke Simpang Mulia rencana akan kita jadikan sebanyak 101 gerobak kuliner malam.

Suasana Kuliner Malam Simpang Kandang Pasar Raya Padang 
Lebihlanjut disampaikan,  akan merencanakan kedepan kuliner malam ini hingga Simpang Mulia lanjut ke Jalan Permindo dan mulai dari SPR sampai ke Bandaran Air Mancur, sehingga ini menyambung dalam kawasan Pasar." "Dengan demikian tambahnya, ini bisa menghidupkan ekonomi masyarakat dan menghidupkan wisata malam di Kota Padang, " pungkas Endrizal.

Selain Ketua DPRD Padang,  Calon Wakil Walikota Padang, Desri Ayunda juga memberikan apresiasi dengan adanya kuliner malam ini. Disini ini luar bisa, saya melihat ini diperuntukkan bagi seluruh golongan bisa duduk disini. Dan kalau mau yang lebih silahkan saja jangan duduk disini,  karena disini sifat nya harus merakyat. "Saya fikir ini sudah menjawab dan kalau dilakukan dengan pengelolaan lebih baik lagi ini akan sukses meningkatkan perekonomian masyarakat, ungkapnya.(Im7)

Irwan Prayitno : Selaku Tuan Rumah Pada HPN 2018 Inginkan Yang Terbaik.
Friday, November 03, 2017

On Friday, November 03, 2017


Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Dalam Sambutannya Pada Seminar Nasional  di Resort Alahan Panjang Kabupaten Solok.
"Ribuan Orang akan Hadir di Sumbar". Ikuti Acara HPN"

Infonusantara (Sumbar) -- Keseriusan provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebagai tuan rumah dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional  (HPN) 2018 terlihat dengan diadakannya Seminar Nasional  di Resort Alahan Panjang Kabupaten Solok

Seminar Nasional Pra HPN 2018 di buka dengan resmi oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno  di Aula Pertemuan Resort Alahan Panjang di hadiri perwakilan dari Medagri, Ketua PWI Pusat, Ketua DPRD Sumbar, Bupati Solok, Ketua PWI Propnsi se-Indonesia dan  para Pers utusan dari daerah se-Indonesia, Jumat, 3 November 2017.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dalam kesempatan itu mengatakan, HPN 2018 di Sumbar dipusatkan di Kota Padang  akan di buka dengan resmi oleh Presiden RI, Joko Widodo. dan juga akan hadir bersama rombongan Presiden beberapa menteri.

Maka itu, Irwan Prayitno mengajak seluruh panitia dan masyarakat Sumatera Barat hendaknya ikut ambil andil untuk mensukses HPN akan berlansung nanti 9 Februari 2018, segala persiapan dari dini akan kita maksimalkan.

"Sumatera Barat ingin pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN)  terbaik di Indonesia nantinya," harapan Gubernur.

"Jadi berbagai persiapan dan perencanaan serta pemikiran  dari sekarang kita kerahkan demi tetujudnya peringatan HPN di Sumbar sampai menyentuh kepelosok daerah.Kita tahu, " Pers Sebagai Alat Pemersatu Bangsa",  yang ada di seluruh nusantara akan hadir di Sumatera Barat," ujarnya.

Selain itu gubernur juga menyebut Sumatera Barat memiliki berbagai destinasi wisata yang begitu menawan. Mulai dari pantai hingga gunung serta tempat wisata tropis seperti kehangatan Kota Padang hingga tempat sedingin Kabupaten Solok ini.

Irwan pun menyambut baik terpilihnya Provinsi Sumatera Barat sebagai tempat penyelenggaraan HPN 2018. Bahkan pariwisata yang menjadi tema HPN menjadikan suatu harapan bagi masyarakat Sumatera Barat untuk mempromosikan potensi wisata melalui insan pers yang akan berkumpul dan bertukar pikiran.

"Harapan dari kesuksesan HPN 2018 ini tentunya, semoga bisa saling mempromosikan potensi daerah terutama untuk Sumatera Barat. Kita harus siap menerima tamu dengan sikap ramah dan sopan sebagai rang ranah minangkabau yang selalu menghargai tamu. Bahkan tamu yang datang nantinya bukan dari dalam negeri saja tapi juga dari manca negara ingin melihat dari dekat acara HPN tersebut" kata Irwan Prayitno.

"Semoga dengan di gelarnya Seminar Nasional ini berbagai masukan dan saran dari peserta akan dapat menjadi  acungan dan pedoman kerja Panitia HPN 2018," ungkapnya.

Sementara Bupati Solok, Gusmal menyambut baik pembukaan rangkaian acara tahunan Komunitas Pers Nasional ini dilaksanakan di tengah keindahan dan keunikan Kabupaten Solok. Daerah ini begitu indah dan kalau saya bilang juga unik, karena daerahnya hanya sedikit sekali yang datar dan hampir bergelombang mengikuti pola perbukitan," ujar Gusmal.

Gusmal menuturkan begitu banyaknya potensi wisata di Kabupaten Solok yang masih belum terekspos dengan maksimal. Pamor Kabupaten Solok, menurutnya, masih kalah dari magnet wisata Kota Padang dan Bukit Tinggi, semoga potensi wisata di Kabupaten Solok ini dapat terekspos dipromosikan. dan lebih maju kedepan melalui bantuan peranan pers," ungkapnya.

HPN Sumatera Barat 2018 dilaksanakan oleh Dewan Pers, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Acara puncak Hari Pers Nasional 2018 akan dilangsungkan di Kota Padang, Sumatera Barat pada 9 Februari yang akan diisi bincang media untuk media dan media untuk masyarakat.(Im7/tf)

Maidestal : Harapkan Festival Siti Nurbaya Dikembalikan Ketampuknya di Kaki "Gunung Padang, Siti Nurbaya''.
Sunday, October 08, 2017

On Sunday, October 08, 2017


Anggota DPRD Kota Padang H.Maidestal Hari Mahesa Diskusi Bersama Kelompok Sadar Wisata Siti Nurbaya di Kelurahan Batang Arau Kecamatan Padang Selatan Kota Padang.
INFONUSANTARA.(Padang)- Warga kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) saat ini telah membentuk Kelompok Sadar Wisata yang bernama Pokdarwis Siti Nurbaya

Kelompok sadar wisata ini di bentuk oleh warga gunannya untuk menggembangkan aspek wisata yang ada di daerah mereka, khususnya wisata Gunung Padang yang sudah dikenal baik nasional maupun luar negeri, dengan ceritanya Siti Nurbaya yang juga menjadi salah satu icon wisata di Kota Padang Sumatera Barat. 

Anggota DPRD Padang Maidestal Hari Mahesa mengatakan, ketika sudah terbentuk kelompok sadar wisata di Kelurahan Batang Arau yang namanya Pokdarwis Siti Nurbaya ini, diharapkan pemerintah memberikan memperhatikan penuh , karena mereka ujung tombak untuk memajukan dan mensosialisasikan pariwisata itu sendiri.

"Pemeritanah harus bisa mem back up kelompok ini, bagaimana agar objek wisata ini bisa mereka turut mengelola , mensosialisasi kan program dari dinas pariwisata itu sendiri .Dengan adanya kerjasama dengan pemerintah tentunya masyarakat akan penduli pada wisata yang ada didaerah mereka , pemerintah akan sedikit terbantu dan perekonomian warga setempat juga bisa meningkat, " kata Hesa 

"Gunung Padang Siti Nurbaya adalah salah satu objek wisata yang sudah dikenal dunia,  disitu lah peluangnya bagaimana kawasan ini ramai dikunjungi wisatawan, " katanya, Minggu (8/10)

Namun ia menilai konsentrasi pemerintah masih terpecah, seperti sarana wisata di di bagian barat sudah berkembang tapi dibagian selatan tepatnya kawasan wisata Siti Nurbaya ini masih kurang sarana prasarananya.

Kita akui perhatian pemerintah provinsi dan kota sudah ada, seperti saat ini sedang ada  pengerjaan Tekline di Gunung Padang " Padang Kota Tercinta'', katanya akhir tahun ini siap.

Namun kita minta pemberdayaan masyarakatnya, bagaimana gerakkan Pokdarwis ini bisa diberdayakan pemerintah .Berikan mereka pelatihan - pelatihan, sehingga mereka bisa juga hidup dari sana. Seperti bagaimana membuat cindera mata maupun UKM - UKM masyarakat setempat  bisa diberdayakan.

Kemudian pertanyaan saya , setelah ke lokasi Gunung Padang "Makam Siti Nurbaya ", kenapa Dinas Pariwisata Kota Padang tidak memusatkan Event/ Festival Siti Nurbaya di "Tampuak" nya ?. Di Kelurahan Batang Arau di kaki "Gunung Padang, Siti Nurbaya" itu sendiri ? 

Kenapa berpusat kegiatannya di Muaro Lasak dan Pantai Padang ?.Padahal Nama yang "dijual" dalam Event ini adalah "Festival Siti Nurbaya".

Menurutnya, jika Event di "tempatnya" tentunya dampaknya bagi masyarakat setempat di kawasan  Siti Nurbaya ini juga bisa membantu perekenomian masyarakat lingkungan dan tentunya juga akan terbenahi kampung ini termasuk kesadaran masyarakat kampung ini, apalagi sudah terbentuk Kelompok Sadar Wisata ( PokDarwis) Siti Nurbaya ini.

"Ia juga meminta semoga tahun depan Pemko melalui Dinas Pariwisata dapat mengadakan dan memusatkan Festival Siti Nurbaya  di Lokasi di kaki bukit Gunung Padang "Siti Nurbaya" Kelurahan Batang Arau ini, karena disinilah tempatnya, " ungkap politisi PPP ini.(Im7)

Wagub Nasrul Abit: Apresiasi Karya Sineas Muda Sumbar Semoga Bisa ke Kancah Nasional.
Friday, September 29, 2017

On Friday, September 29, 2017


Sambutan Wagub Sumbar Nasrul Abit Dalam Acara Malam Penganugerahan Sumbar Film Festival 2017.
INFONUSANTARA (Sumbar) - Kita berharap, kegiatan yang bersifat positif ini, dapat diambil suatu hikmah untuk kedamaian, terutama para generasi muda yang lebih energik dalan berinovasi.

Karena tanpa dorongan dan sokongan yang kuat dari pemerintah, sudah tentu bakat -bakat yang mereka simpan menjadi kurang greget dan kurang maksimal.

Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, pada acara malam penganugerahan Sumbar Festival Film 2017, yang digelar Dinas Pariwisata Sumbar disalah satu hotel Kota Padang, Kamis(28/9)

Pada kesempatan itu Nasrul Abit juga meminta kepada Dinas Pariwisata agar terus memberi motivasi dan mengapresiasi karya berkualitas dari bakat - bakat yang ada pada sineas - sineas muda Sumatera Barat.

"Mudah mudahan, ini langkah awal bagi Sumatera Barat dalam mendorong dan menyalurkan karya sineas muda berkualitas kekancah nasional, "harapnya.

Berikut pemenang film Dokudrama:
1. Wisata Musiduga karya Elfit. Dengan memperoleh hadiah Rp.15 juta.
2. Kota  Kecil Sejuta Cerita karya Abdi Riki dengan hadiah Rp.10 juta.
3. Sakilek Perak karya Satria Arganggi hadiah Rp.5 juta

Untuk juara favorit dengan judul Triarga karya Wahyudi Maswar hadiah Rp.2 juta

Dan pemenang film Animasi ;
1. Ibrahim Vlog hadiah Rp.8 juta
2. Potret Pariwisata Sumatera Barat hadiah Rp.5 juta
3. Surga di Ranah Minang hadiah Rp.3 juta

Pemenang Dokudrama Tingkat Pelajar
1. Takana Baliak karya SMA 4 Padang
2. Pesona Minang Nan Elok Baso karya SMA 10 Padang
3. Singkek Carito karya Debi Asriadi.
Sementara pemenang Favorit dengan judul Ba'ombai karya Dinda Okzadera.(Im7*)

Sumbar Film Festival 2017, "Mempromosikan Pariwisata Halal di Provinsi Sumatera Barat"
Friday, September 29, 2017

On Friday, September 29, 2017

Sambutan Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian Dalam Acara Malam Penganugerahan Sumbar Film Festival 2017.
INFONUSANTARA (Sumbar) - Malam Penganugerahan Sumbar Festival Film 2017 yang tengah berlangsung, diawali kata sambutan dan laporan kegiatan dari Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian.

Dalam penyampaiannya Oni Yulfian, mengatakan bahwa tujuan digelar kegiatan ini, dalam rangka untuk menggali potensi sineas sineas muda yang ada di Sumatera Barat, terutama dalam hal mengembangkan ekonomi kreatif untuk mempromosikan Pariwisata Halal di Provinsi Sumatera Barat.

Pariwisata Halal ini tidak saja diperuntukkan bagi wisatawan muslim, tetapi bagi seluruh wisatawan, wisata syariah yang merujuk pada gaya hidup untuk memberikan kenyamanan kepada traveler agar dapat menikmati pelayanan wisata halal, seperti  kemudahan menjalankan ibadah, hotel dengan fasilitas halal, cenderamata halal, serta makanan yang halal untuk dikonsumsi.

Sementara untuk malam penganugerahan Sumbar Film Festival ini, pihak panitia akan memilih 3 pemenang yakni 1 favorit untuk kategori film dokudrama tingkat umum/ mahasiswa, 3 pemenang. Dan 1 favorit kategori Dokudrama tingkat siswa serta 3 pemenang film animasi.

Untuk juri film Dokudrama diambil dari kalangan akademisi yang profesional, seperti Akademisi dari IKJ, ISI Padang Panjang, TVRI Sumbar.

Sedangkan pada Film Animasi, juga diambil dari AINAKI Jakarta, UNPN Padang dan ketua AINAKI Sumbar.

"Kami menyadari, kegiatan ini tidak akan dapat dirasakan manfaatnya apabila tidak adanya dukungan dari semua pihak, "sebut Kadis Pariwisata Sumbar.

"Mudah mudahan SF2 dapat menjadi wadah untuk sineas muda dalam berkarya dan menghasilkan karya yang berkualitas, sehingga dapat bersaing ditingkat nasional," "harapannya.(Im7*)

Dinas Pariwisata Sumbar Selenggarakan Malam Penganugerahan "Sumbar Film Festival 2017"
Friday, September 29, 2017

On Friday, September 29, 2017

Malam Penganugerahan SF2" Sumbar Film Festival 2017"
INFONUSANTARA (Sumbar) - Untuk merangsang dan meningkatkan pengembangan ekonomi kreatif, serta menunjang  dan mempromosikan Pariwisata Halal di Provinsi Sumatera Barat, malam ini,Kamis (28/9), Dinas Pariwisata Sumbar menyelenggarakan kegiatan malam penganugerahan SF2 "Sumbar Film Festival 2017".

Sebelumnya kegiatan yang berlangsung disalah satu hotel di Kota Padang, diawali dengan pemutaran cuplikan film festival dan cuplikan film animasi.

Adapun bentuk dari festival ini terdiri dari pembuatan film dokumenter, festival film tingkat umum/ mahasiswa, tingkat siswa dan film animasi se Sumatera Barat.

Ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatrra Barat Ir. Oni Yulfian, M.BTM melalui Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Derliati didampingi Irwan disela sela kegiatan yang sedang berlangsung, beberapa menit lalu.

Menurut Derliati acara akan dibuka langsung Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit didampingi Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulisman.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPED Sumbar, Kepala OPD serta ratusan perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa yang mewakili 14 fakuktas yang ada di Kota Padang.

Hingga berita ini tayang, penyelenggaraan malam anugerah Sumbar Film Festival 2017, sedang berlangsung.(Im7*)

Wahyu:  Kontes Burung Berkicau Dikemas Dengan Baik Bisa Menarik Wisatawan ke Kota Padang
Monday, March 13, 2017

On Monday, March 13, 2017



Infonusantara.PADANG - Kontes burung berkicau saat ini makin marak diminati masyarakat Indonesia dengan makin banyaknya komunitas - komunitas pencinta burung berkicau. Begitu juga halnya di Berok Belanti, Gunung Pangilun Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumbar.

Puluhan peserta kontes burung berkicau di arena tanding kicau burung, Berok Belanti, Minggu (12/3) kemarin terlihat semarak, juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra, sekaligus dalam kesempatan itu dipercayakan sebagai penggantungan satu sangkar burung menandai kontes resmi dimulai hari itu.

Beragam jenis burung peliharaan diikutkan dalam kontes itu mulai dari Murai Batu, Kacer, Kenari, Pleci, Paca Warna dan Lovebird, bahkan ada tingkatan kelas pada saat pegelaran kontes butung berkicau tersebut.

Seru dan meriah itu yang terlihat di arena tanding kicau burung, dengan kicauan ratusan burung serta aksi para pemiliknya yang berupaya memancing burung kesayangannya untuk terus berkicau dengan suara lantang. Tidak itu saja kontes yang hanya dilakukan satu hari itu selain memperebutkan hadiah dan tropy, kontestan juga mendapat doorprize dari Wahyu Iramana Putra.

"Menurut Wahyu Iramana Putra, ini merupakan salah satu potensi besar untuk menggaet wisatawan datang ke Padang, karena kontes burung berkicau ini sudah menjadi ajang nasional. Tidak hanya di Kota Padang saja, Sumatera sekian banyak komunitas burung berkicau, apalagi di Indonesia, " ujarnya.

Tentu dengan menggelar kontes kicau burung yang diiringkan untuk kepariwisataan dirinya sangat yakin, ini bisa jadi aset jika dikemas dengan baik dan rapi. Saya melihat potensi disini sangat besar untuk menarik wisatawan ke Padang.

Ia juga akan membicarakan hal ini bersama Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah dalam mengemas kontes kicau burung untuk promosi daerah wisata di Kota Padang yang nantinya juga melibatkan Dinas Periwisata Padang. Tidak hanya itu saja mamun juga dapat berdampak positif bagi perekonomi masyarakat.

Lebihlanjut katanya, ini bisa saja terjadi dan tidak heran lagi, jika sebagian burung tersebut banyak diminati para pencinta unggas yang harga jualnya bisa mencapai ratusan juta rupiah, pehobis itu tidak hanya di Padang ada juga di berbagai daerah lainnya. Sebab, ini dapat memancing animo masyarakat untuk hadir pada kontes, apalagi kalau skalanya nasional. Ini merupakan wadah silaturahmi dan mempromosikan pariwisata di Padang, ketika kemasannya bagus." ungkap Wahyu.

Sony salah seorang Juri mengatakan, pada dasarnya, telah ada standar penilaian dalam lomba burung berkicau, yang digunakan secara sama oleh juri-juri, baik di asosiasi Persatian Burung Indonesia(PBI) atau asosiasi lain yang ada banyak di Indonesia. Penilaian itu dilihat dari irama atau lagu, fisik, gaya, suara atau volume kicauan. Jika suaranya semakin keras maka tinggi nilainya. 

Gaya juga mempengaruhi, dan lomba atau kontes ini tidak ada babak penyisihan, maka nilai diberikan seperti halnya pada babak final yakni 38, 24 dan 23. Kemudian kontrolan, juri biasanya mutar sebanyak 3 kali. Pertama untuk mengontrol burung bunyi apa tidak (sembari menancapkan bendera2 kecil). Mutar kedua, untuk memberi nilai awal. Dalam memberi nilai ini, untuk babak final ataupun babak yang tidak melalui tahap penyisihan, juri akan memberi nilai umum 37 atau 37,5 untuk semua burung yang bunyi, bagaimanapun bunyinya. Sedangkan untuk burung yang sudah terlihat bagus dalam hal irama, maka juri akan memberi nilai maksimal 38.

Sementara Rohom salah seorang pecinta burung berkicau mengatakan, cukup  banyak burang yang dimilikinya mulai dari Murai Batu, Kacer, Kenari dan Label. Bahkan di tempatnya ada tempat penangkaran atau pembibitan (taranak) Murai Batu ekor putih.Kontes kicau burung di Berok Belanti itu kata Rohom (59) tiap minggu digelar. Saat ini memang tidak terlalu ramai, karena bersamaan dengan beberapa daerah lain menggelar kontes. Seperti Dharmasraya, Pesisir Selatan dan lainnya. Ia juga berharap di lokasinya menjadi tempat pertandingan atau kontes kicau burung. Seperti apa yang dikatakan oleh Bapak Wahyu Iramana Putra menjabat Wakil Ketua DPRD Padang. (im7)






LPC Padang Tak Aman Lagi
Wednesday, February 01, 2017

On Wednesday, February 01, 2017

N3, Padang ~ Peruntukan Lapau Panjang Cimpago (LPC) dikawasan pantai yang dibangun Dinas Pariwisata Kota Padang sengaja diperuntukan bagi pedagang yang sebelumnya telah berjualan disekitar daerah tersebut yang bertujuan untuk mendukung wisata pantai Kota Padang yang indah dan asri. 
Namun karena ulah maling, tiba-tiba keindahan dan kenyaman pengunjung wisata dan pemilik kios tiba tiba terusik. Pasalnya Abenk sang pemilik toko pedagang baju dengan merk “Inyiak Store” saat membuka kiosnya terkejut. Karena seluruh barang barang pakaian dari berbagai merk yang ada terlihat telah berserakan. 
Dan setelah melakukan pengecekan semua barang yang ada, lalu Ia pun berkesimpulan bahwasanya kios telah dimasuki maling, dengan kerugian lebih kurang lebih kurang 4 juta rupiah. 
Abenk saat dimintai komentarnya menerangkan bahwa Ia mengetahui kejadian tersebut setelah mendapat laporan dari tamu yang mengantarkan undangan kepadanya. Kemudian Iapun pergi ke kios, sesampai di kios diapun curiga, karena melihat keadaan toko telah porak poranda ditambah beberapa patung  dan baju yang sebelumnya dipajang sebagai contoh untuk dipamerkan sudah tidak dilihat lagi.

Lalu Ia melanjutkan memeriksa bagian belakang yang dijadikan gudang penyimpanan stok baju yang akan dijual. Ternyata Ia melihat dinding bangunan yang sudah terbuka sampai setengah atau sebesar lobang yang bisa dilewati badan orang dewasa. 
Yang Ia sayangkan, orang yang bertanggungjawab dengan keamanan dilokasi tempat Ia berjualan tidak dapat dihubungi, padahal Ia selalu membayar iuran wajib untuk ronda sebesar 10 ribu rupiah, sesal Abenk. 
Akhirnya merasa kesal, Abeng bersama temannya Feri langsung mendatangi Polsek Padang Barat untuk membuat laporan, dan hingga berita ini tayang Polisi masih melakukan penyelidikan akan kasus tersebut. Abe