PILIHAN REDAKSI

Minimalisir Tindakan Kejahatan, Polres Payakumbuh Sasar Daerah Rawan Termasuk SPBU

INFO|Payakumbuh - Demi terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah hukumnya, Polres Payakumbuh gencar lakukan patroli di daerah-...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Es Habis Terus Terjual Pencapaian PAD Rendah, Delma Putra Tegaskan Dinas Perikanan Kota Padang untuk Serius

Anggota DPRD Kota Padang Delma Putra dari fraksi partai Gerindra.


INFONUSANTARA.NET - Anggota DPRD Kota Padang Delma Putra yang juga merupakan salah seorang tokoh masyarakat dari Koto Tangah, juga pelaku usaha nelayan ini angkat bicara masalah tidak maksimalnya pencapaian PAD dari hasil produksi pada Pabrik Es TPI milik Pemko Padang yang berada di Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah Kota Padang.


Selaku pelaku usaha nelayan dikatakan, untuk berapa banyaknya kebutuhan es batang produksi dari Pabrik Es TPI Padang Sarai, bagi para nelayan khususnya yang ada di Koto Tangah saja saat ini bagi kami memang masih sangat kurang. 


Dia mengatakan, khusus kita bicarakan dulu untuk nelayan dari Kota Tangah saja ada 40 kapal dan kebutuhan akan es ini dalam sekali muat satu kapal sebanyak 150 batang es, belum lagi kebutuhan para masyarakat para pedagang ikan setempat dalam sehari itu kebutuhan bisa mencapai 150 batang es.


Sementara dari pihak pabrik es TPI yang kapasitas 15 ton itu sekali masak pembuatan es itu dalam sehari (24 jam) bisa menghasilkan 600 batang es. Namun dari 600 batang es itu yang bisa di keluarkan untuk kebutuhan nelayan dan juga untuk para pedagang ikan setempat hanya bisa 400 atau 500 batang saja, sementara 100 batang es lagi memang harus tinggal didalam mesin untuk stabilan suhu dalam ruangan pabrik.


Jadi pada intinya kebutuhan nelayan dan pedagang ikan setempat saja saat sudah tidak dapat terpenuhi dan artinya hasil produksi dari pabrik es itu terus habis terjual, iya kan?.


Bagi kami para pelaku usaha nelayan dan masyarakat pedagang ikan Kota Padang dan terkhususnya saja untuk di Koto Tangah memang sangat memerlukan sekali akan kebutuhan es batang ini.


"Malahan ketika musim ikan, kami para nelayan dan para pedagang ikan rebutan untuk bisa mendapatkan es tersebut. Kalau tidak musim ikan, dalam sehari itu bisa habis 500 batang es, jadi untung - untung saja jual es ini.Cerita es tidak laku itu tidak ada itu, dimana ruginya, "ucap Delma anggota DPRD Kota Padang, dua periode ini dari fraksi partai Gerindra dihubungi via selulernya, Kamis (2/6/2022).


Lebih lanjut dikatakan, selaku anggota dewan tentunya kita sangat mendorong pada Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang ini untuk serius dalam membenahi manajemen serta pengawasan pada Pabrik Es TPI Padang Sarai ini, demi maksimalnya pencapaian target PAD nya. 


Selama ini alasannya dari pihak UPTD bahwa proses produksi es lama masaknya, Sementara anggaran untuk perbaikan mesin untuk kapasitas 30 ton tersebut sudah dikeluarkan. Jadi pihak UPTD harus melakukan pengecekan rutin, jangan sampai ada kelalaian- kelalaian lagi.


Untuk itu kedepan jagan ada lagi alasan pencapaian PAD nya tidak maksimal. Sementara selama ini hasil produksi es dari pabrik ini terus laku habis terjual. Ini jadi tanda tanya besar bagi Dinas Pangan dan Perikanan Kota Padang.Jika ada oknum dari dinas terkait yang bermain selama ini segera saja di evaluasi.


Dan saya anggota dewan juga selaku pelaku usaha nelayan di Koto Tangah ini mewakili masyarakat sudah sangat paham kondisi yang terjadi untuk pabrik es TPI milik Pemko Padang ini. Apa kontribusi yang telah diberikan selama ini.


"Kepada walikota tolong jangan dibiarkan siapapun oknum nya yang ada di lingkup Pemko Padang yang tidak becus dalam hal pencapaian target PAD ini, jika perlu di evaluasi dan berikan sanksi tegas bagi mereka, "tegas Delma Putra anggota dewan dari fraksi Gerindra, putra asli dari Kota Tangah Kota Padang ini.


Selain itu tambah anggota DPRD Kota Padang dua periode ini, banyak pemasukan lainnya bagi Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang ini. Seperti pemasukan Kastorid Central, tempat penampungan Ikan semacam lemari besar untuk pendingin ikan yang dikontrakkan, kalau tak salah sebesar Rp 3,5 juta perbulannya. 


"Sementara berapa kontribusinya untuk PAD Kota Padang. Jadi serius lah Dinas Perikanan dan Pangan ini dalam mengembangkan dan memaksimalkan capaian pendapatan ini," tegas Delma Putra anggota DPRD Kota Padang dua periode dari fraksi partai Gerindra ini.(Inf)

Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »