PILIHAN REDAKSI

Tekan Inflasi, PJ Bupati Mentawai Bersama Forkopimda Galakkan Penanaman Cabe

INFO|MENTAWAI - Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian galakkan gerakan penanaman cabe sere...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Pemko Padang Cari Alternatif Sementara Untuk Segera Perbaiki Bendungan Irigasi Koto Tuo.



Infonusantara.PADANG – Bendungan irigasi Koto Tuo di Kelurahan Koto Panjang Ikua Koto (KPIK), Kecamatan Koto Tangah yang sempat jebol beberapa bulan lalu rencananya segera diperbaiki. Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah terlihat bersama pihak Dinas PU Sumbar, tim Balai Wilayah Sungai Sumatera V tengah meninjau bendungan setinggi 3,5 meter itu, Selasa (14/2) siang.

Walikota mengatakan, pemko sangat menyambut adanya rencana pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan Dinas PU Sumbar yang akan merehabilitasi bendungan Koto Tuo dalam waktu dekat. Apalagi baru-baru ini sudah dimulainya penanaman padi serentak dalam rangka untuk ketahanan pangan, maka itu untuk sementara waktu perlu upaya-upaya alternatif agar tidak terancamnya masa tanam yang telah dimulai.

“Untuk pengatasan sementara, kita akan melakukan upaya alternatif seperti mengoptimalkan sumber aliran air dari atas sungai Aia Dingin, Kelurahan Balai Gadang. Di samping itu Dinas Pertanian juga akan menyediakan mesin pompa air untuk menambah ketersediaan debit airnya nanti,” terang Mahyeldi di sela peninjauan.

Disebutkannya, untuk pengerjaan rehabilitasi bendungan tersebut, diketahui akan dimulai oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V pada Maret ini yang sekarang sedang proses tender.

"Mudah-mudahan semuanya dapat berjalan dengan lancar. Karena ketersediaan air sangat diperlukan bagi beberapa hektare persawahan dan peternakan warga di sini," imbuhnya.

Sementara itu Ketua LPM KPIK Hafardi yang juga mewakili Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Koto Tuo jalur kiri menyebutkan, mewakili masyarakat setempat sangat menyambut rencana perbaikan Bendungan Irigasi Koto Tuo dalam waktu dekat.

“Bendungan ini terakhir jebol pada pertengahan 2016 lalu. Setelah itu setidaknya seluruh daerah yang memanfaatkan irigasi bendungan tersebut kekurangan air untuk keperluan sehari-hari. Terutama sekali berdampak terhadap 1.034 hektare lahan persawahan dan peternakan warga," tuturnya. (im7/David)
Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »