PILIHAN REDAKSI

Maju Pilkada 2024, Rijel Samaloisa Ambil Formulir Pendaftaran Lewat PDIP

INFO| MENTAWAI   – Mantan Wakil Bupati Mentawai periode 2011-2016, Dr Rijel Samaloisa mengambil formulir pendaftaran untuk maju di Pilkada 2...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Demo Rusuh di Jayapura: Jokowi Akan Segera Temui Para Kepala Suku dan Tokoh Papua
Friday, August 30, 2019

On Friday, August 30, 2019

Foto: Presiden Jokowi ketika mengunjungi Papua(ist)
Infonusantara.net - Presiden Jokowi meminta semua pihak menjaga Papua tetap aman dan damai. Jokowi juga berencana menemui para kepala suku dan tokoh Papua.

"Kita sudah berusaha tetapi waktunya saja yang sebenarnya minggu ini kita akan bertemu kita rencanakan tetapi masih belum memungkinkan," kata Jokowi di Purworejo, Jawa Tengah, Kamis, 29 Agustus 2019. 

Karena itu, pertemuan bakal dijadwal ulang. Jokowi mengatakan akan segera menemui para tokoh dan kepala suku di Papua.

"Sehingga akan kita lakukan dalam waktu yang secepat-cepatnya untuk bisa bertemu dengan baik tokoh muda, baik tokoh adat, baik tokoh masyarakat, dan tokoh agama," ujarnya.

Selain itu, Jokowi menyinggung soal pendekatan keamanan di Papua. Jokowi mengatakan pola pendekatan itu akan dievaluasi.

"Ya semuanya semuanya akan kita evaluasi," tuturnya.

Menko Polhukam Wiranto sebelumnya mengingatkan aparat keamanan bertindak persuasif dalam menghadapi massa pendemo. Senjata dengan peluru tajam, ditegaskan Wiranto, tidak boleh digunakan.

"Bahwa aparat keamanan sudah diinstruksikan jangan sampai melakukan tindakan represif. Harus persuasif terukur, bahkan senjata peluru tajam tidak boleh digunakan. Tapi jangan sampai kemudian justru dimanfaatkan oleh pendemo atau pendompleng pendemo untuk mencelakakan aparat keamanan," kata Wiranto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2019.

(Source: detik.com)

Baru Saja Dilantik, Anggota DPRD Sumbar Langsung Didemo Mahasiswa
Thursday, August 29, 2019

On Thursday, August 29, 2019

Pelantikan anggota DPRD Sumbar periode 2019-2024 
Infonusantara.net - Pelantikan 65 Anggota DPRD Sumbar periode 2019-2024 diwamai aksi demonstrasi mahasiswa dari lintas perguruan tinggi di Sumbar, seperti Unand, UNP. PNP, STKIP Adzkia, STKIP Fort de Kock Bukittinggi, AKBP, dan Politani Payakumbuh, yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumbar. Mereka menggelar aksi di Tugu Adipura. Rabu pagi (28/8). 

Sejak pukul 09.00 WIB, mahasiwa sudah berkumpul di depan Rumah Makan Lamun Ombak, Jalan Khatib Sulaiman. Sempat tertahan oleh aparat di sana, setelah pelantikan usai pada pukul 12.00 WIB, mahasiswa baru bisa bergerak menuju Gedung DPRD Sumbar yang sedang ‘baralek gadang‘.Namun aksi mahasiswa ltu dapat dicogah plhak kepolisnan yang berjaga ketat di pintu gerbang. Pintu gerbang itupun tampak dltutup rapat rapat. 

Para mahasiswa meminta 65 anggota DPRD Sumbar terpilih menemui mereka dilokasi aksi. Namun para wakil rakyat tersebut tidak ada yang datang. Menurut mahasiswa, para anggota DPRD dulunya begitu antusias mengetuk pintu rumah mereka untuk meraup suara. Namun kini mahasiswa yang mengetuk kantor anggota dewan Mu malah tidak ditanggapi. “Sekarang kita tagih janji mereka. Jangan berdiam diri di gedung ini,“ tukas mahasiswa. 

Pada kesempatan itu, Rahma Adina, salah seorang mahasiswa Unand mengatakan agenda mereka adalah untuk mengingatkan anggota dewan yang akan dilantik agar bekerja transparan dan membawa aspirasi rakyat yang diwakilinya. 

Koordinator aksi, Nanda, mengatakan. aksi itu dilakukan mengingat anggota dewan periode sebelumnya dinilai belum bekerja maksimal. Mereka tidak ingin dalam lima tahun ke depan. produk legislasi yang dihasilkan jauh dari harapan karena tanpa pengkajian yang matang. Untuk itu kepada anggota DPRD periode 2019-2024. mereka menyampaikan 7 pain tuntutan. Di antaranya, poin pertama integritas dan komitmen bekerja untuk kepentingan rakyat, poin kedua transparan dalam setiap kebijakan yang ditetapkan, poin ketiga memberikan pembuktian realisasi kerja setiap 3 bulan sekali, selanjutnya menggunakan anggaran secara efektif, mendesak tegas pemerintah eksekutif untuk menjalankan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. mendesak tegas eksekutif untuk menjalankan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Provinsi Sumbar, dan poin terakhir menyelesaikan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumbar di antaranya. Perda Tentang LG BT, Perda Tentang Penyelenggaraan Persandian untuk Keamanan Informasi. Perda tentang Kesejahteraan Sosial. Perda tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Perda tentang Provinsi Layak Anak. Perda tentang Lahan Abadi. dan Perda tentang BUMD Energi. 

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya para mahasiswa dntemui oleh Ketua Sementara DPRD Sumbar, Desrio Putra, di depan pagar gedung DPRD. Desrio mengatakan akan memperjuangkan aspirasi mahasnswa tersebut sepanjang tidak bertentangan dengan aturan dan merupakan kewenangan dewan provinsi. 

"Tugas dan tanggungjawab anggota dewan mendengar dan menerima aspirasi. Kita siap untuk itu." ujarnya. (Inf/fai)



65 Anggota DPRD Sumbar Dilantik, Desrio Putra Ketua Sementara
Thursday, August 29, 2019

On Thursday, August 29, 2019

Foto bersama 65 anggota DPRD Provinsi Sumbar periode 2019-2024 (ist)
Infonusantara.net - Sebanyak 65 anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat masa bakti 2019-2024 resmi dilantik. Anggota dewan diambil sumpah dan janjinya oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Barat, Panusunan Harahap. Bertempat di Gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat, Rabu (28/08/2019) Pagi.

“Apakah Bapak-Ibu bersedia untuk disumpah?” tanya Panusunan Harahap dan para anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat yang dilantik serempak menjawab bersedia.

Usai pengucapan sumpah, prosesi dilanjutkan dengan pemasangan ‘Tuah Sakato’, lambang daerah Provinsi Sumatera Barat.

Berikut ini adalah Nama-nama 65 anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat masa bakti 2019-2024. Ini sesuai dengan hasil penetapan rapat pleno terbuka KPU Sumatera Barat.

Daerah Pemilihan Sumatera Barat daerah pemilihan (Dapil 1 Kota Padang), adalah Desrio putra (Gerindra), Hidayat (Gerindra), Evi Yandri Rajo Budiman (Gerindra), Albert Hendra Lukman (PDI Perjuangan), Afrizal (Golkar), Gustami Hidayat (PKS), Rahmat Saleh (PKS), Indra dt Rajo Lelo (PAN), Maigus Nasir (PAN), Suwirpen Suib (Demokrat).

Daerah Pemilihan Sumatera Barat daerah pemilihan (Dapil 2): Firdaus (PKB), Tri Suryadi (Gerindra), Jempol (Gerindra), Siti Izzati (Golkar), M Ridwan (PKS), M Ikhbal (PAN), M Nurnas (Demokrat).

Daerah Pemilihan Sumatera Barat daerah pemilihan (Dapil 3): Ismunandi Sofyan (Gerindra), Lazuardi Erman (Golkar), Rinaldi SP (PKS), Rafdinal (PKS), Syafril Huda (PPP), Andri Warman (PAN), Ismet Amzis (Demokrat), Nofrizon (Demokrat).

Daerah Pemilihan Sumatera Barat daerah pemilihan (Dapil 4): Donizar (PKB), Yunisra Syahiran (Gerindra), Khairudin Simanjuntak (Gerindra), Syamsul Bahri (PDI Perjuangan) Benny Utama (Golkar), Muhammad Ihpan (PKS), Syawal (PPP), Muzli M Nur (PAN), Sabar AS (Demokrat).

Daerah Pemilihan Sumatera Barat daerah pemilihan (Dapil 5): Nurkhalis Dt Rajo Bijo Dirajo (Gerindra), Supardi (Gerindra), Syafruddin dt Bandaro Rajo (Golkar), Irsyad Syafar (PKS), Dody Delvy (PAN), Darman Sahladi (Demokrat).

Daerah Pemilihan Sumatera Barat daerah pemilihan (Dapil 6): Rico Alviano (PKB), Mesra (Gerindra), Syafruddin Putra (Gerindra), Hendra Irwan Rahim (Golkar), Leli Arni (PDI Perjuangan), Taufik Syahrial (Nasdem), Budiman Dt Malano Garang (PKS), Yosrisal (PAN), Syahrul Furqan (PAN), Jefri Masrul (Demokrat), Arkadius dt Intan Bano (Demokrat).

Daerah Pemilihan Sumatera Barat daerah pemilihan (Dapil 7): Mario Syah Johan (Gerindra), Khairunnas (Golkar), Irwan Afriadi (Nasdem), Nurfirmanwansyah (PKS), Daswippetra Dt Manjinjiang Alam (PPP), Ahmad Rius (PAN), Irzal Ilyas Dt Lawik Basa (Demokrat).

Daerah Pemilihan Sumatera Barat daerah pemilihan (Dapil 8): Muchlis Yusuf Abit (Gerindra), Zarfi Deson (Golkar), Bakri Bakar (Nasdem), Hamdanus (PKS), Imral Adenansi (PPP), Muhayatul (PAN).Ali Tanjung (Demokrat).

Ketua sementara DPRD Provinsi Sumatera Barat dipegang oleh Desrio Putra dari Partai Gerindra dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat Irsyad Syafar dari PKS.

Selamat kepada anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat yang terpilih masa bakti 2019-2024. Selamat menjalankan amanah yang diberikan oleh rakyat di lembaga DPRD Provinsi Sumatera Barat.


Global Zakat-ACT Distribusikan Air Bersih dan Makanan Gratis Bagi Warga yang Terdampak Kekeringan di Bekasi
Thursday, August 29, 2019

On Thursday, August 29, 2019

Distribusi air bersih dari Global-Zakat ACT di Bekasi 
Infonusantara.net - Merespon kondisi kekeringan yang terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia, Global Zakat- Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus mendistribusikan jutaan liter air bersih per hari di seluruh wilayah Indonesia. Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi menjadi salah satu wilayah menjadi target distribusi. 

Kondisi saat ini, hampir seluruh warga Desa Ridogalih di Kecamatan Cibarusah mengalami krisis air. Penampungan air depan rumah warga sudah kering. Kalaupun ada, airnya hanya di dasar dan warnanya sudah kehijauan. Warga juga kerap mengambil air dari pasir sungai saking tidak adanya air.

Distribusi makanan dari Global-Zakat ACT di Bekasi 
Merespon bantuan dari Global-Zakat ACT, Komarudin selaku Kepala Desa Ridogalih mengatakan ia turut bersyukur dengan hadirnya bantuan dari ACT.  Komarudin pun menambahkan bahwa di sisi lain pemerintah terus berupaya membantu warga melalui distribusi air hampir setiap harinya, yaitu melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bekasi.

“Kadang kalau ada warga yang memang mampu, ya mereka beli air. Kalau mau beli satu tangki air yang besar, itu sekitar 400 ribu rupiah. Sementara satu toren kecil itu harganya 50 ribu rupiah, dapat airnya sekitar seribu liter,” jelas Komarudin.

Namun, tidak mudah buat warga untuk membeli air. Komarudin mengatakan bahwa Desa Ridogalih yang dihuni sekitar 12.000 penduduk tersebut kebanyakan berada pada ekonomi menengah ke bawah. Mayoritas warga bekerja sebagai petani, sementara lahan di Desa Ridogalih sendiri semenjak kekeringan ini telah mengalami gagal panen sekitar 50% dari total lahan.

Masrifah menjelaskan, kondisi kekeringan ini sudah berlangsung semenjak Ramadan kemarin atau lebih dari tiga bulan yang lalu. Dengan total 104.000 liter air yang didistribusikan di Kecamatan Cibarusah melalui 13 armada tangki air. Masrifah mewakili warga di sana bersyukur, mendapatkan bantuan air dari ACT.  

“Alhamdulillah senang rasanya, terima kasih sudah dibantu oleh ACT. Karena kalau di sini susah dapat air. Inginnya kita ada lagi bantuan-bantuan seperti ini. Kalau bisa sampai musim hujan nanti,” harap Karsih.

Kondisi air di Bekasi terdampak kekeringan 
Sejalan dengan rutinnya distribusi air bersih, ACT juga mendistribusikan 1.000 makanan siap santap di daerah yang tengah dilanda kekeringan. “Saat ini, kita ada sedekah pangan yang akan membagikan makan gratis bersama warga sekitar di Desa Ridogalih. Untuk menunya kita memasak seribu porsi ayam, olahan sayuran, menu pelengkap, menu pendamping, dan nasi putih,” kata Joni Kusumahadi selaku koki dari Humanity Food Truck ACT. 

Meskipun sempat terkendala pasokan air, semua bahan makanan rampung dimasak menjelang Zuhur. Ribuan hidangan lezat dan bergizi pun siap dibagikan ke warga Desa Ridogalih.  “Terima kasih banyak ya. Alhamdulillah hari ini saya dapat distribusi air dari ACT terus dapat makanan juga. Nanti ke sini saya gantian sama si aki (suami) ke sini. Biar dapat makanan juga,” kata Masrifah salah satu warga Desa Ridogalih.

Selain di Desa Ridogalih, Humanity Food Truck berencana mengadakan aksi lanjutan di sekitar Kecamatan Cibarusah. “Dengan kita berbagi makanan, otomatis kan juga mengurangi jumlah air yang dipakai di dalam rumah untuk memasak. Jadi insya Allah, masakan yang kita buat semoga bermanfaat, dan berkah buat masyarakat yang sedang tertimpa bencana kekeringan,” harap Joni.

Zeng Wellf selaku Branch Manager ACT Sumatera Barat mengungkapkan, “Sejauh ini, ACT telah merespons dengan melakukan distribusi air bersih, ACT pun menargetkan distribusi 2,1 juta liter air bersih di 28 cabang kantor ACT dengan total 500.000 penerima manfaat per hari. Dalam kurun empat bulan terakhir juga, ACT telah memproses kurang lebih 1.400 sumur wakaf di seluruh Indonesia.”

Lanjutnya, “ACT juga mengajak semua masyarakat untuk bahu-membahu mengirimkan bantuan melalui aksi nyata di bit.ly/DermawanPadangAtasiKekeringan atau via transfer rekning atas nama Yayasan Global Zakat BNI Syariah 99 0000 761 dan Mandiri 127 000 77 89512 . Mari kita atasi kekeringan yang mematikan ini dengan menjadi Dermawan. Insya Allah, ini bukti kita peduli tidak hanya untuk warga Indonesia namun juga dunia.” #KekeringanMematikan.[*]

Ketua Askot PSSI Terpilih Mastilizal Aye Bertekad Putus Rantai Kegagalan dan Boyong Emas Porprov
Monday, August 26, 2019

On Monday, August 26, 2019

Mastilizal Aye Ketua Askot PSSI Padang 
Mastilizal Aye akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Askot PSSI Padang masa bakti 2019-2023 dalam Kongres Askot PSSI Padang yang diikuti 29 voters, Sabtu pagi (24/8).

Infonusantara.net - Kongres yang diwarnai dengan banyaknya pengunduran diri bakal calon ketua, wakil ketua dan exco-exco ini berjalan dengan lancar dan kondusif. Hadir juga pada saat itu Ketua Asprov PSSI Sumbar Indra Dt Rajo Lelo serta Sekjen Hendra Dupa.

Mastilizal Aye yang saat ini juga menjabat Anggota DPRD Kota Padang periode 2019-2024 menang secara aklamasi, setelah calon lainnya Surya Jufri Bitel di detik detik akhir pemilihan mengundurkan diri dari pertarungan.

Aye, sapaan familiar Manejer Janse FC ini dalam menjalankan kepengurusannya nanti didampingi Wakil Ketua Mai Irwansyah yang juga secara aklamasi terpilih usai pengunduran diri 2 (dua) orang kompetitornya, Yulius Dede dan Ahmad Yani.

Dia bakal didampingi tujuh orang Exco terpilih yakni Afdal Yusra (26 suara), Surya Jufri Bitel (23), Susuno Putro (23), Satria Welly (20), Edo Wiradana (17), Yendrizal (15) dan Afri Yuzar (14).

“Alhamdulillah, Kongres Biasa Askot PSSI Padang dengan agenda pemilihan Ketua, Wakil Ketua dan Exco berjalan lancar. Terima kasih kepada Ketua Asprov PSSi Sumbar dan jajarannya serta semua pihak yang telah bersama-sama menyukseskan Kongres ini. Semoga mereka yang terpilih dan dapat kepercayaan dari voters, menjalankan amanah sesuai yang kita harapkan,” tutur Nofiardi, S.Sos, Ketua Komite Pemilihan Kongres Biasa Askot PSSI Padang.

Mastilizal Aye kepada wartawan usai Kongres menyebutkan bakal segera membentuk kabinet agar program PSSI Padang bisa berjalan, dengan melibatkan semua unsur terkait.

Ia bertekad memajukan sepakbola dengan menjalankan roda kompetisi sebaik-baiknya sesuai statuta dan sesuai regulasi.

“Kami berusaha untuk periode kali ini kompetisi bisa dijalankan. Itu agenda utama yang menjadi perhatian kami,” ujar pria gila bola ini.

Hal paling utama lainnya yang jadi fokus perhatian Mastilizal Aye adalah, membawa Padang menasbihkan diri menjadi juara umum sepakbola Pekan olahraga provinsi (Porprov) di Pasaman Barat tahun 2020 mendatang.

“Padang selalu menjadi juara umum Porprov. Namun sejak 1997 tidak pernah meraih emas cabor sepakbola di ajang tersebut. Rantai kegagalan itu akan kita putuskan, agar medali emas bisa diraih,” tekad Aye.

Ia mengajak semua insan sepakbola Kota Padang, mari bersama-sama bangun sepakbola Padang yang dicintai ini. (Inf/Ridho)

Pantang Menyerah :Mukhlis, Putra Air Pacah Akan Berbuat Dan Berjuang Ditengah Masyarakat
Thursday, August 22, 2019

On Thursday, August 22, 2019

Mukhlis SE.HKn, Anggota DPRD Kota Padang Periode 2019-2024
 Dapil I Koto Tangah 
Infonusantara.net - Meski gagal dua kali dalam bursa pencalegkan, Mukhlis akhirnya terpilih sebagai anggota DPRD Kota Padang periode 2019 - 2024 di pencalonan yang ketiga. Bergabung bersama partai Demokrat putra Air Pacah ini berhasil meraup suara 2990 hasil hitungan KPU Kota Padang.

"Mukhlis mengaku dia berhasil duduk sebagai anggota dewan periode 2019-2024 adalah atas panggilan jiwa agar dapat berbuat banyak ditengah masyarakat dan semuanya tentu atas kepercayaan masyarakat atas dirinya menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Padang,"  ujarnya, Kamis (22/8) di DPRD Padang.

Mukhlis SE.HKn bersama keluarga 
Dikatakan,dia sudah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2009 lalu lewat Partai Bintang Reformasi (PBR) , lalu pada 2014 dia mencalonkan lagi melalui Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun keberuntungan belum juga berpihak kepadanya, sebab pada daerah pemilihannya Koto Tangah dia masih kalah suara dari caleg PPP lainnya Yuhilda Darwis.

Usai Pemilu 2014, dia tak patang menyerah dan tetap berupaya melihat peluang. Dia pun berupaya mencari partai nasionalis. Karena berkaca pada pileg 2014 dengan perolehan suara 1345. Ya itu tadi, kalau tetap di PPP melawan Yuhilda yang perolehan suaranya waktu itu 2600-an tentu berat.

"Lalu kita melihat peluang terbuka di Demokrat karena incumbent disana Gustin Pramona perolehan suaranya 1391 sementara saya 1345. Berarti perolehan suaranya berimbang," katanya.

Selain itu dengan modal ketokohan dimasyarakat dengan menjabat sebagai ketua LPM di Kelurahan Air Pacah serta kepiawaian dalam menganalisa, Mukhlis mengaku pindah partai dalam pencalegkan kemarin ini, otomatis melihat pada partai yang berpeluang besar menang. Harus pandai mengatur dan memetakan suara kompetitor serta harus jelimet menentukan sikap.

"Alhamdulillah, dengan hal tersebut bisa mengantar dirinya dan diberikan kepercayaan serta amanah oleh masyarakat dengan menumbangkan dua petahana di Dapil 1 Koto Tangah, " ujarnya.

Ia juga memberikan kiat untuk strategi dalam pencalegkan, itu ada 5 T yaitu,  Takah, Tokoh, Tingkah, Toke dan Takdir. "Dan di 2019 inilah seorang Mukhlis menjadi seorang anggota DPRD Kota Padang dari partai Demokrat itulah takdir tadi ," sebutnya disembari senyuman.

Tentunya setelah terpilih tambahnya, jelas kita menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, apa - apa nanti yang pantas dan menjadi prioritas, mungkin jalan - jalan lingkung kita masih banyak yang terbengkalai. Segala yang diprioritaskan kita usahakan lebih utama untuk obat hati bagi masyarakat.Mudah - mudahan dengan keterwakilan kita di DPRD Kota Padang, Insha Allah pembangunan disegala sektor kedepannya akan lebih maju lagi.

Mukhlis SE.HKn bersama masyarakat Air Pacah 
"Sekarang Air Pacah sudah icon dari Kota Padang, kita bangga sekali, tidak Lubuk Minturun kita bilang lagi, dan ketika ditanya orang dimana tinggal, kita sebut di Air Pacah. Dan ini merupakan perdana putra Air Pacah menjadi seorang Anggota DPRD," katanya.

Terkait dengan penempatannya di alat kelengkapan dewan (AKD) , dia berharap bisa ditempatkan di Komisi III. Sebab sesuai dengan latar belakangnya selama ini sebagai developer, dia cukup menguasai masalah pembangunan.

"Namun sebagai anggota dewan, tentunya kita bisa ditempatkan dimana saja. Saya juga seorang sarjana ekonomi, bisa juga di Komisi II. Dan yang paling penting kita akan berbuat sebanyak-banyaknya untuk menyuarakan kepentingan rakyat, memperjuangkan aspirasi yang masyarakat banyak, " ungkapnya (inf)

Atasi Kekeringan, Bantuan Jutaan Liter Air dan Ratusan Sumur Wakaf ACT di Berbagai Lokasi
Thursday, August 22, 2019

On Thursday, August 22, 2019

Dampak kekeringan air pada masyarakat 
Infonusantara.net - Berdasarkan pantauan BMKG hingga awal Agustus 2019, beberapa wilayah sudah mengalami kekeringan level ekstrim dimana tercatat ada daerah yang tidak turun hujan lebih dari 90 hari. Kondisi ini memiliki dampak lanjutan terhadap kekeringan pertanian dan kekurangan air bersih masyarakat.

Merespon kondisi ini, ACT akan mendistribusikan 2,1 juta liter air bersih per hari di 28 cabang kantor ACT dengan total 500.000 penerima manfaat per hari. Sedangkan, untuk 4 bulan terakhir ini ACT telah memproses kurang lebih 1.400 sumur wakaf di seluruh Indonesia. Tahap awal penanganan kekeringan ACT pun akan menyuplai kebutuhan air melalui mobile water tank dengan total 60 juta liter/ bulan.

Distribusi air bersih dari ACT di salah satu wilayah yang tertimpa kekeringan 
Air bersih yang diberikan umumnya digunakan masyarakat untuk kebutuhan primer, yakni minum dan memasak. Selanjutnya, ACT Jatim terus berkomitmen untuk mendistribusikan air bersih ke seluruh penjuru Jatim. Misalnya saja, Pasuruan, Malang, Bangkalan, Jember, dan beberapa daerah lainnya, misal Yogyakarta.

Dipo Hadi selaku Kepala Program ACT Jatim mengatakan, satu juta liter air bersih telah disalurkan ke beberapa daerah kekeringan di Jawa Timur. “Diperlukan sinergi antar pengampu kebijakan untuk mengatasi masalah kekeringan yang hampir setiap tahun ada. Semakin banyak kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam menangani bencana kekeringan ini, maka akan semakin cepat penyelesaiannya. Dan tentu saja dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak bencana," terang Dipo.

Di sisi lain, Winarno, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) di Yogyakarta menambahkan bahwa pengeboran sumur yang cukup dalam memungkinkan air dapat terus keluar. “Sumur ini sangat bermanfaat bagi warga sekitar, terlebih saat kemarau seperti sekarang ini,” ungkap Winarno.

Dari penampungan air Sumur Wakaf di Yogyakarta, selain menyediakan air bagi jemaah mushola, warga sekitar musala Dusun Karangmojo, Desa Grogol, Kecamatan Paliyan juga memanfaatkan air dari Sumur Wakaf. Para warga mengalirkan air menggunakan pipa-pipa yang mencapai puluhan hingga ratusan meter dari sumber air di Sumur Wakaf hingga ke kamar mandi di rumah mereka masing-masing.

Karmujiyanto, salah satu warga dusun yang menikmati air Sumur Wakaf mengatakan, “Di Gunungkidul ini sumber air sangat susah dan dalam. Sumber air kemungkinan ada di sungai bawah tanah yang posisinya sangat dalam. Untuk membuat sumur yang cukup dalam perlu biaya yang besar juga, warga di sini belum ada yang mampu untuk itu,” jelas Karmujiyanto.

Kharis Pradana dari ACT DI Yogyakarta, mengatakan, desa-desa di Gunungkidul tiap harinya akan mendapatkan kiriman air bersih dari ACT. Di Gunungkidul, ACT akan memasok 16-20 ribu liter bagi warga terdampak kekeringan. “Lima hari dalam sepekan, ACT akan rutin mengirimkan air bersih. Setiap harinya hingga 20 ribu liter bisa kami kirimkan. Ketersediaan armada sendiri dari ACT DI Yogyakarta memudahkan pendistribusian air bersih ini,” jelas Kharis.

Aan Saputra selaku staf program ACT Sumatera Barat mengatakan, “Walaupun di daerah Sumatera Barat belum terdampak adanya kekeringan yang sangat vital, kita dari ACT Sumatera Barat terus mensuport saudara-saudara kita yang terkena dampak dari kekeringan ini dengan cara megajak para dermawan untuk berpartisipasi dalam mengatasi bencana kekeringan di Indoesia ini. Untuk Sumatera Barat sendiri, kita juga perlu mewaspadai akan Kekeringan ini karena dalam masa bulan Agustus ini merupakan puncak kemarau.

Hingga saat ini, ACT mengajak semua masyarakat untuk bahu-membahu mengirimkan bantuannya melalui aksi-aksi nyata untuk saudara-saudara di bit.ly/DermawanPadangAtasiKekeringan atau bisa melalui transfer via rkening BNI Syariah 8660 2910 1908 0082, Mandiri 127 000 77 21242, BRI 0382 01 000 769 305. Mari kita atasi kekeringan yang mematikan ini dengan menjadi Dermawan. Insya Allah, ini bukti kita peduli tidak hanya untuk warga Indonesia namun juga dunia. (rls)
#KekeringanMematikan.

MFF 2019 Kembali Lahirkan 20 Desainer Muda Berbakat Ranah minang
Friday, August 16, 2019

On Friday, August 16, 2019



Infonusantara.net, PADANG - Sedikitnya 20 orang desainer berbakat muda yang baru, kembali dihasilkan dalam malam grand final Minangkabau Fashion Festival (MFF) 2019, yang berlangsung di Hotel Kriyad Bumiminang, Kamis, (15/8/2019).

Ke-20 orang dikategorikan berdasarkan keahlian yang dimiliki mereka. Mulai dari desainer kategori kreasi busana pengantin tradisional Minangkabau, sang juaranya Maidoti, juara kedua diraih Putri Yulian Sari, dan juara tiga disematkan kepada Welly Andani.

Sementara itu Iping Oktapika dan Putri Ayudha Wareksi, merupakan pemenang harapan satu dan dua. Sedangkan, para pemenang desainer motif batik minang adalah Gabila Heira Muthia (juara 1), Abraham Ismen (juara 2), Vina Septya Utami (juara 3), Jhonnedi (harapan 1) dan Amrizal (harapan 2). Sedangkan, Riva Dwi Monica, Nindika Dwi Hendrika, Andini Dwi Hendrika, Hadiastuti Hamdi , Rizka Afriyuni merupakan para pemenang 1, 2, 3, harapan 1 dan 2 untuk kategori perlombaan kreasi baju muslim pesta. 
Sedangkan lima orang pemenang desain aksesoris minang modifikasi diraih, Elick Candra (juara 1), Hafiz Mustari (juara 2), Sumarli Eka Putra (juara 3), Kahirun Nisa (harapan 1), Ukedha My Ridha (harapan 2).
Artinya, Sumbar kembali melahirkan desainer muda berbakat yang baru. 

Hal itu sesuai dengan impian sang pencetus lahirnya MMF, Raizal ‘Buyung’ Rais pada 2015 lalu. Ketua Komunitas Desainer Etnik Indonesia (KDEI) asal Sumbar, melahirkan ide tersebut bertujuan memunculkan desainer baru yang muda, kreatif dan berbakat. Itu dilakukan melihat perkembangan feysen di tanah kelahirannya itu cukup berkembang dibandingkan daerah lain. Hingga sekarang sudah menghasilkan sejumlah desainer berbakat lainnya, seperti Doni Rahman, Oyong Reza dan Ilham Toid. Hasil rancangannya tak kalah bagus dari desainer ternama lainnya.

Malam grand final tersebut, Ketua Dekranasda Sumbar, Nevi Irwan Prayitno yang datang dengan pakaian berwarna merah, merasakan bangga, MFF kembali melahirkan desainer muda berbakat yang fresh mempunyai ciri khas. Sederet nama beken pun telah dihasilkannya. Hasil karya desainer baru tersebut, rencananya akan ditampilkan pada acara fashion show yang menasional di Jakarta dalam waktu dekat. Mereka menampilkan hasil karya mereka berupa baju muslim yang bisa dipakai untuk ke pesta, dan kreasi busana pengantin tradisional Minang.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Oni Yulfian. “Peserta yang ikut dalam perlombaan ini cukup banyak. Dan tahun ini kita kembali melahirkan desainer muda berbakat,” katanya.

Dijelaskannya, tujuan MFF adalah mengapresiasi desainer-desainer muda agar mengenalkan hasil karyanya ke pasar nasional dan internasional.
Usai mengumumkan nama-nama pemenang, malam itu juga menampilkan hasil karya dari tujuh orang desainer ternama kebanggan Sumbar. Mereka adalah, Yadirsyah, Doni Rahman, Residona, Merona, Adith Tritama, Andri Tanzil dan Twinz Counture (Ricky dan Ricardho).

Dijelaskannya, MFF rencananya tahun depan juga kembali digelar, namun kegiatannya lebih besar. Dimana, hasil karya para pemenang lomba tak lagi ditampilkan di Jakarta, melainkan di Padang. (Inf/Joe)

Cetak Desainer Muda Miliki Ciri Khas, Dinas Pariwisata Sumbar Gelar MFF 2019.
Friday, August 16, 2019

On Friday, August 16, 2019

Dewan Kerajinan Nasional Daerah ( Dekranasda) Sumbar Nevi Irwan Prayitno 
Infonusantara.net, PADANG - Minangkabau Fashion Festival (MFF) 2019 merupakan agenda rutin Dinas Pariwisata Sumbar untuk melahirkan para perancang muda masa depan yang unik dan memiliki ciri khas.

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumbar Nevi Irwan Prayitno usai pers konferens di Kyriad Hotel Bumi Minang, Padang, Kamis, (15/8/2019).

“Ini ajang luar biasa menghadirkan talenta desainer muda berbakat ranah minang, karenaSumatera Barat (Sumbar) memang dikenal dengan kekayaan alam dan baharinya yang indah. Belum lagi budaya dan kulinernya yang beragam, namun juga keragaman fashion dengan talenta muda yang berbakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Dengan semakin maraknya fashion di bidang muslim di tahun ini dan di tahun mendatang tentunya semakin banyak desainer muda yang bermunculan untuk meramaikan fashion Muslim karena usia muda memiliki sisi dan pemikiran yang lebih kreatif dan produktif,” kata Nevi.

Ia menjelaskan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengangkat kekayaan dan keunikan ragam hias, songket, batik minang, dan tenun yang dimilki oleh 19 Kabupaten /Kota di Sumbar yang dikembangkan dalam desain motif kain dan kreasi busana yang mencerminkan ciri khas minang. Dalam kegiatan MFF 2019, ada 4 perlombaan yang diselenggarakan yakni Kreasi Busana Pengantin Tradisional Minangkabau, Kreasi Baju Muslim (Pesta), Desain Motif Batik Minang, dan Desain Aksesoris Minang Modifikasi.

“Ada satu kategori baru yang kita munculkan tahun ini yaitu Desain Asesoris Minang Modifikasi ke perlombaan karena di dalam dunia busana asesoris merupakan pendukung kelengkapan berpakaian, terutama dalam fashion di Minangkabau,” ujarnya lagi.

Budaya fashion Sumbar menurutnya memang dikenal dengan banyak bentuk asesoris bermacam-macam dan tergantung waktu pemakainya serta bentuk pakain yang dipakainya. Untuk asesoris lanjutnya, dapat berupa Galang (gelang), anting-anting, dukuah (kalung), suntiang anak daro (mahkota), sepatu, dan sebagainya yang dibuat dari bahan lokal yang dikombinasikan dengan bahan lainnya.

“Nantinya, hasil karya desainer baru tersebut rencananya akan ditampilkan pada acara fashion show yang menasional di Jakarta dalam waktu dekat. Jadi para desainer muda yang terpilih akan menampilkan hasil karya mereka berupa baju muslim yang bisa dipakai untuk ke pesta, dan kreasi busana pengantin tradisional Minang,” imbuh Nevi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Oni Yulfian mengungkapkan bahwa MFF bertujuan untuk mengapresiasi desainer-desainer muda agar mengenalkan hasil karyanya ke pasar nasional dan internasional.

Melalui kegiatan MFF ini kata Oni, ada sederet nama beken yang telah dihasilkannya. Mulai dari Doni Rahman, Oyong Reza, Arzil Hamid dan Ilham Toid. Mereka bisa disejajarkan dengan senior mereka, seperti Raizal Buyung Rais, Itang Yunaz, Ida Leman, En Shirikie, Fomalhaut Zamel, Novia Hertini, De Irma hingga Yadirsyah.

Sementara itu, untuk tahap pelaksanaan dijelaskannya yakni diawali dengan seleksi desain peserta dengan memilih 10 desain peserta dari masing- masing kategori lomba dan hal itu telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2019 di Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar. Selanjutnya, interview atau wawancara antara peserta dengan dewan juri dan juga telah dilaksanakan pada tanggal 16-17 Juli 2019 lalu di kantor Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar. Terakhir, pada Grand Final akan menampilkan karya seluruh peserta dalam bentuk busana dan asesoris hari ini Kamis (15/8) bertempat di Kyriad Bumiminang Hotel Padang.

“Pada malam grand final akan dimeriahkan dengan Pagelaran Busana Rancangan Desainer Tamu dari 7 (tujuh) orang desainer yaitu Doni Rahman, Yadirsyah Zunur, Resi Dona, Merona, Adith Tritama, Andri Tanzil, dan Twinz Counture Para Juara I, II, dan III akan dibawa ke Jakarta pada kegiatan Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) tanggal 16-20 Oktober 2019 mendatang. Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat,” tutupnya. (Inf/Joe)

Sembahyang Tee Soe Chit Gwee Cap Go 2570 di Klenteng Lama See Hin Kiong Padang
Thursday, August 15, 2019

On Thursday, August 15, 2019

Ritual Sembahyang Tee Soe ( Poh Tho)  Sembahyang Tinggi Chit Gwee Cap Go 2570 di Kelenteng See Hin Kiong lama Kampung Pondok Padang. 
Infonusantara.net - Ritual Sembahyang Tee Soe (Poh Tho) /Sembahyang Tinggi dipercaya oleh etnis tionghoa bahwa arwah - arwah dari para leluhur keluar mengunjungi keluarga. Untuk menghormati arwah para leluhur maka diadakanlah Ritual atau tradisi Sembahyang Tee Soe (Poh Tho) /Sembahyang Tinggi.

Setiap tahunnya Sembahyang Tee Soe (Poh Tho) /Sembahyang Tinggi bagi warga etnis tionghoa di Kota Padang, dilaksanakan di Klenteng See Hin Kiong lama Kelurahan Kampung Pondok Kecamatan Padang Barat.

Pada tahun ini Sembahyang Tee Soe (Poh Tho) / Sembahyang Tinggi jatuh pada hari Kamis 15 Agustus 2019 / Chit Gwee, Cap Go 2570.

Dimana dalam prosesi ritual Sembahyang Tinggi ini tepat pada tengah malam pukul 00.00 WIB akan dilakukan pembakaran "Tee Soe"( penguasa arwah leluhur, red) setinggi lebih kurang 3,5 meter berat 10 kilogram yang dibuat dari bambu dilampisi dengan kertas.

Orang tionghoa percaya, jika membakar Tee Soe (penguasa arwah leluhur, red) generasi yang ditinggalkan akan aman dari segala marabahaya.

Sebelum acara puncak yakni pembakaran "Tee Soe" dilakukan sembahyang pembukaan terlebih dahulu, kemudian pada pukul 14.00 WIB dilaksanakan arak - arakan. Arak - arakkan Tee Soe kali ini di mulai dari depan halaman Kelenteng See Hin Kiong lama menuju jalan Belakang Pondok, Kali Kecil, Pulau Karam, Nipah,Siti Nurbaya, Muaro dan kembali ke Kelenteng See Hin Kiong lama.

Selain itu yang lebih menariknya lagi  usai ritual akhir seiring dilakukan pembakaran "Tee Soe", juga langsung di iringi dengan tradisi rebutan makanan ( Cio Ko) oleh masyarakat sekitar. Dimana dalam rebutan makanan tersebut bebas diikuti bagi siapa saja yang datang saat itu. Banyak sekali makanan yang disajikan , baik berupa beras, beraneka macam kue, buah-buahan dan lainnya.

Selain itu juga ada aksi rebutan uang dalam AngPao yang terdapat diatas menara setinggi enam meter. Bagi yang punya nyali tinggi silahkan berpacu memanjat menara yang berada dalam pelataran halaman Klenteng See Hin Kiong lama untuk memperebutkan sejumlah uang tersebut .

Ketua Kelenteng See Hin Kiong, David Chandra didampingi Wakil Ketua Samsi Kosasi mengatakan,untuk menghormati arwah para leluhur maka diadakanlah Ritual atau tradisi Sembahyang Tee Soe (Poh Tho) /Sembahyang Tinggi. 

"Kemudian mengenai rebutan makanan tersebut bebas diikuti bagi siapa saja tanda rasa syukur dan berbagi pada masyarakat Pondok dan sekitarnya," pungkasnya . (Inf)

Wakil Masyarakat Nias di DPRD Kota Padang, Meilasa Waruwu: Kita Siap Mengabdi Bagi Semua Lapisan  Masyarakat
Thursday, August 15, 2019

On Thursday, August 15, 2019

Meilasa Waruwu anggota DPRD Kota Padang periode 2019-2024 saat disematkan pin emas oleh Wakil Ketua PN Padang. 
Infonusantara.net - Meilasa Waruwu dari PDI Perjuangan Dapil Padang IV Kecamatan Padang Timur dan Padang Selatan, berhasil mendapatkan kepercayaan serta amanah masyarakat untuk duduk menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Padang periode 2019-2024.

Wajah baru di DPRD Kota Padang ini yang juga merupakan Ketua Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) Kota Padang berharap pada pemilu berikutnya, ada perwakilan orang Nias per daerah pemilihan di Kota Padang yang duduk sebagai anggota DPRD Kota Padang

Kita usahakan nanti karena saya sebagai Ketua HIMNI Kota Padang. Kita sudah sepakat, setiap dapil itu ada satu orang masyarakat Nias." Harapan ke depan ini, khusus untuk Kota Padang, ya karena ada 5 dapil di Kota Padang ini," ungkapnya ketika ditemui usai pelantikan anggota DPRD Kota Padang periode 2019-2024, Rabu (14/8).

Ia mengakui, selama ini masyarakat Nias gagal meloloskan wakilnya di DPRD Kota Padang. Baru dirinya yang berhasil lolos ke Gedung Bundar Sawahan pada pemilu 2019 ini.

"Lebihlanjut disampaikan, kita akui perwakilan dari masyarakat Nias selama ini kita gagal. Apalagi untuk DPR RI, dan DPRD Provinsi Sumatera Barat. Untuk DPRD Kota Padang, baru saya yang lolos.Tapi kan masyarakat Padang ini kan bukan hanya orang Nias. Banyak juga sumando-sumando kami yang maju dan mendukung," cakapnya.

Ia mengaku tak sulit mencari suara untuk duduk di DPRD Kota Padang, terutama di kawasan tempat tinggalnya Cendana Mata Air Padang Selatan. Bahkan,

Ia mengaku, beragam latar belakang masyarakat yang mendukungnya untuk duduk di DPRD Kota Padang.Tak sulit mencari suara untuk duduk di DPRD Kota Padang, terutama di kawasan tempat tinggalnya Cendana Mata Air Padang Selatan. Bisa mereka mendukung, mulai dari ustad, dari masjid, karena pergaulan kita selama ini sudah seperti bersaudara. Saling menghormati dan menghargai.

"Untuk itu, kita siap mengabdi bagi semua lapisan masyarakat, tak hanya masyarakat Nias. Kita bangun kota ini, khususnya daerah pemilihan saya," pungkas politisi PDI Perjuangan ini.(inf/by)