PILIHAN REDAKSI

Figur Muda, Wahyudi Thamrin di Gadangkan Maju Pilkada Limapuluh Kota

INFO|Payakumbuh - Tokoh masyarakat Wahyudi sekaligus politisi, aktivis Wahyudi Thamrin menyambut baik munculnya sejumlah figur muda dalam p...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Apa Sih Arti Kulup? Tengku Zul Sebut Ferdinand Masih ‘Kulup’ gak Ngerti Halal

 

Tengku Zulkarnain & Ferdinand Hutahaean

INFONUSANTARA.NET - Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan, urusan halal dan haram dipegang MUI sejak dulu. Sehingga MUI mendorong dibuatnya UU Jaminan Produk Halal agar dipegang oleh negara.

Tengku Zul menjelaskan hal tersebut, ditujukan kepada eks politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. Tengku Zul menilai, Ferdinand tidak mengerti halal dan haram. Sebab direktur eksekutif EWI itu masih ‘kulup’.

“Urusan halal dipegang MUI karena negara saat itu belum memegangnya. MUI lah yg mendorong dibuat UU JPH agar halal dipegang negara.

Ferdinand masih “kulup” mana ngerti urusan halal?” sindir Tengku Zulkarnain

Lantas apa yang dimaksud kulup. Dikutip dari berbagai sumber, kulup adalah kulit pembungkus kemaluan laki-laki. Kulup tepatnya berada di ujung (maaf) penis. Atau dengan bahasa lain, orang yang dikatakan masih ‘kulup’ adalah orang yang tidak atau belum sunat.

Sebelumnya, kedua tokoh publik ini saling balas komentar di twitter.

Salah satu cuitan Tengku Zulkarnain, dia berharap agar Presiden Joko Widodo memberikan pekerjaan kepada eks Ferdinand Hutahaean. Menurut Tengku Zul, minimal jabatan komisaris.

“Pak Jokowi orang ini kenapa lama sekali diberi jabatan, sih? Mbok ya beri jabatan Komisaris, gitu. Kan dia sudah lama nganu.” Sindir Tengku Zulkarnain di twitternya, Sabtu (31/10).

Melihat dirinya disindir, Ferdinand membantah ingin mengejar posisi di pemerintahan. Dia menganggap, keberpihakannya ke pemerintah sebagai bentuk perlawanan kepada kaum intoleran.

“Zul, apakah perjuanganmu sekarang cuma mau ngejar jabatan komisaris? Kenapa kau buka isi dapur perjuanganmu dengan menuduhkan ke yang lain? Zul, tujuan perjuangan saya hadiah besarnya adalah hilangnya kaum intoleran di Indonesia dan bangsa ini hidup damai toleran berpancasila, bukan jabatan.” Tegas Ferdinand Hutahaean.

Sumber: fin.co.id


Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »