PILIHAN REDAKSI

Tekan Inflasi, PJ Bupati Mentawai Bersama Forkopimda Galakkan Penanaman Cabe

INFO|MENTAWAI - Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian galakkan gerakan penanaman cabe sere...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Wakil Rakyat Pauh Kuranji, Zulhardi Z.Latif Wanti Wanti Agar Pemerintah Segera Bangun Gedung Baru SMP dan SMA Negeri di Kuranji

Anggota DPRD Kota Padang Zulhardi Z Latif (tengah baju biru) bersama Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Padang ,Danti Arvan (kanan) dan Ketua RW 3 Kelurahan Kuranji (kiri)
Infonusantara.net
PADANG - Menyikapi kebutuhan mendesak disektor sarana dan prasarana dunia pendidikan di Kota Padang, Zulhardi.Z.Latif,SH.MM,.anggota Komisi IV DPRD Kota Padang Dapil Kuranji-Pauh bersama Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Padang, Danti Arvan didampingi Ketua RW 3 Kelurahan Kuranji ,Zulfahendri melakukan peninjauan tanah Fasum di RW 3 Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Padang. 

Diketahui bahwasanya di Kelurahan Kuranji merupakan kawasan yang  berpenduduk cukup padat. Lebih kurang 36ribu jiwa dan juga saat ini banyak  komplek - komplek baru yang di huni oleh pasangan usia subur.

Makin berkembang dan pesatnya jumlah penduduk di Kelurahan Kuranji ini, namun dari sektor pendidikannya kita belum mempunyai gedung SMP Negeri untuk kelanjutan jenjang pendidikan anak- anak kita dari SD ke SMP yang setiap tahunnya pun kian bertambah.

"Selaku wakil rakyat tegas Zulhardi Z Latif, sudah tentunya dia sangat menyokong dan mendorong agar pemerintah untuk segera membangun gedung baru SMP Negeri di Kelurahan Kuranji ini. Disisi lainnya tentu kita berharap dan sangat membutuhkan dukungan semua pihak agar di 2021 datang akan berdiri sebuah SMP Negeri di Kelurahan Kuranji ini, " harapannya.

Lebih lanjut, Zulhardi Z.Latif yang akrab disapa buya ini menegaskan ,bahwa kebutuhan untuk pembangunan gedung baru SMP Negeri di Kelurahan Kuranji adalah hal yang mendesak. Hal ini harus kita antisipasi dari sekarang guna menyikapi sistim zonasi penerimaan siswa baru yang diterapkan oleh pemerintah pusat.

Sudah sama -sama kita ketahui inilah kondisi rill yang sedang terjadi saat ini, dimana penerimaan siswa baru, banyak calon yang tidak bisa diterima di sekolah negeri, " kata anggota Komisi IV DPRD Kota Padang dari Golkar ini menuturkan saat dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (4/7) malam.

Kalau sistim zonasi ini tahun depan masih berlajut, besar kemungkinan anak - anak kita tamatan SD akan sulit untuk melanjutkan ke SMP Negeri.  Sementara di Kelurahan Kuranji tak punya SMP Negeri.
  • Tak hanya kebutuhan pembangunan untuk gedung SMP Negeri, Zulhardi Z. Latif yang juga Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI)Kota Padang inipun mendorong agar pemerintah juga membangun gedung baru SMA Negeri di Kecamatan Kuranji. Hal ini juga disebabkan antara jumlah tamatan SMP sederajat tak sebanding dengan daya tampung SMA Negeri di daerah itu.
Ditambahkannya, ada filial SMK 3 di Kuranji namun sampai sekarang belum punya gedung yang permanen masih menumpang di SD droping bekas SMP 41 Padang. Ini juga patut menjadi perhatian dan catatan bagi dinas pendidikan.

Parahnya lagi kata Zulhardi Z Latif , antara zonasi tempat tinggal siswa dengan sekolah sangat jauh jaraknya, sehingga dengan sistem zonasi yang diterapkan banyak tamatan SMP di Kuranji yang tidak diterima di SMA Negeri.

"Misalnya saja, banyak siswa yang tinggal di Belimbing tak diterima di SMA Negeri 16 Padang dan SMA Negeri 5 Padang. Dua SMA Negeri yang ada di Kecamatan Kuranji ini, karena zonasi tempat tinggal, mereka anak -anak kita  tak dapat masuk," ungkapnya.

Menurutnya, kasus ini tak hanya terjadi di Kuranji, tetapi merata di Kota Padang, karena kurangnya daya tampung sekolah negeri saat ini. Di Kota Padang ini hanya ada 16 SMA Negeri. Sedangkan SMP Negeri hanya sebanyak 45 sekolah," ujar anggota Komisi IV DPRD Kota Padang ini.

Selain itu setiap tahunnya, jelas Zulhardi lagi, ada sekitar 11 ribu siswa yang tamat SMP. Sedangkan daya tampung SMA Negeri hanya 4 ribu calon siswa. "Nah ini yang menjadi persolan yang cukup memprihatinkan sekali. Kemana 7 ribu calon siswa lagi akan sekolah.  Ke swasta? Nyatanya orang tua mereka tak sanggup menyekolahkan anak mereka ke swasta," pungkas Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Padang ini.(Inf)

INFO NUSANTARA PERSADA


Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »