PILIHAN REDAKSI

Maju Pilkada 2024, Rijel Samaloisa Ambil Formulir Pendaftaran Lewat PDIP

INFO| MENTAWAI   – Mantan Wakil Bupati Mentawai periode 2011-2016, Dr Rijel Samaloisa mengambil formulir pendaftaran untuk maju di Pilkada 2...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Desri Ayunda: Salawat Dulang Budaya Tradisional Kita Jangan Sampai Tenggelam Dimakan Zaman


Desri Ayunda,Hadiri Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 di Sungai Bangek Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Dimeriahkan Dengan Pertunjukan Salawat Dulang
Infonusantara (PADANG)-- Kecintaan kepada Rasulullah SAW dan agama Islam diluapkan oleh generasi muda dan masyarakat Sungai Bangek Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumatera Barat dalam setiap momen. Kali ini penampilan Salawat Dulang digelar melalui momen peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-89 tahun 2017.

Salawat Dulang adalah salah satu tradisi kesenian Islam di Ranah Minang. Salawat Dulang merupakan media untuk mensyiarkan agama Islam ke tengah-tengah masyarakat, terutama menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dan keluarganya. 

Acara kesenian itu dihadiri oleh tokoh masyarakat Koto Tangah, Desri Ayunda yang juga bakal calon Wakil Wali Kota Padang pada Pilkada 2018, berpasangan dengan bakal calon Wali Kota Emzalmi Zaini yang saat ini masih menjabat Wakil Wali Kota Padang. 

"Saya mengapresiasi generasi muda di daerah ini. Momen peringatan Hari Sumpah Pemuda diisi dengan kesenian Islam dan selalu berupaya membangkit budaya leluhur kita di zaman moderenisasi seperti sekarang ini," ujar Desri, Sabtu (28/10) malam.

Desri juga mengatakan saat ini generasi muda tidak begitu peduli dengn tradisi nenek moyangnya. Mereka sibuk dengan HP Android masing-masing, tenggelam di dunia maya, sehinga silaturrahmi dan beradaptasi sudah memudar diantara mereka.

"Mereka duduk satu meja, tetapi mereka tidak saling berkomunikasi. Kalau ini tidak segera kita atasi dengan bijak, bakal berdampak buruk bagi perkembangan generasi muda kita," katanya.
Untuk itu, sekali lagi Desri Ayunda mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada generasi muda dan masyarakat Sungai Bangek yang telah membangkitkan budaya Islam dan budaya leluhur Ranah Minang.

"Membagkit budaya dan tradisi sesuai dengan adat istiadat kita, ini langkah yang tepat sekali dilakukan generasi muda Sungai Bangek. Jangan sampai budaya tradisional kita tenggelam dimakan zaman," ujarnya. 

Salawat Dulang merupakan salah satu budaya Minang yang bernuansa Islam dan perlu dilestarikan dan menurut hemstnya perlu diprogramkan secara rutin, sehingga bisa lebih memasyarakat, khususnya untuk kaum muda dan remaja.

"Kegiatan ini bisa saja digelar dalam berbagai momen, begitu juga dalam rangka menyambut tahun baru Islam dan menyambut atau memperingati Hari Sumpah Pemuda tentu sangat positif, seperti sekarang ini. Mari kita kembangkan di Kota Padang ini, bukan di sini saja. Kedepannya, kita perlu merangkul ninik mamak, dan alim ulama untuk melestarikan budaya leluhur kita ini," ujarnya. 

Pada kesempatan itu, Desri Ayunda juga menghimbau semua pihak untuk memperhatikan pergaulan generasi muda, sehingga mereka tidak terjerumus ke pergaulan bebas yang dapat merusak masa depat mereka.

"Ini perlu perhatian serius semua pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, ninik mamak, alim ulama dan orang tua agar anak kemenakan kita dapat terhindar dari pergaulan bebas. Mereka harus diarahkan kepada pengenalan tradisi dan agamanya, apalagi masyarakat Minang terkenal sebagai masyarakat yang agamis," pungkasnya.


Pada acara tersebut, Panitia Pelaksana menghadirkan group Salawat Dulang Panah Arjuna yang berasal dari Kota Padang Panjang.

(Im7/by/zul)

Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »