Walikota Padang Mahyeldi dalam acara peringatan isra mi'raj yang dihadiri 1.200 guru PAUD, SD dan SMP se Kecamatan Koto Tangah di Masjid Raya Balai Gadang, Sabtu (6/5). |
Infonusantara.PADANG- Belakangan
kasus tawuran dan ngelem dikalangan remaja di Kota Padang makin marak saja.Ini
harus menjadi perhatian Pemerintah Kota Padang bersama jajaran kepolisian
karena merusak generasi penerus bangsa. Hal ini membuat Walikota Padang H.
Mahyeldi Ansharullah menjadi gusar terkait perilaku "ngelem" dan
tawuran di kalangan remaja tersebut..
.
"Menghisap lem merek tertentu dapat merusak langsung
sel-sel pada otak anak-anak. Ini berbahaya bagi perkembangan anak-anak yang
merupakan generasi penerus bangsa, " kata Mahyeldi dalam acara peringatan
isra mi'raj yang dihadiri 1.200 guru PAUD, SD dan SMP se Kecamatan Koto Tangah
di Masjid Raya Balai Gadang, Sabtu (6/5).
Menurut Mahyeldi, kasus ini harus
menjadi perhatian bersama, bukan saja para orang tua dan guru, terlebih polisi
pamong praja (Pol PP) dan pihak kepolisian."Pencegahan terhadap anak-anak
ngelem ini harus dilakukan bersama guna menyelamatkan generasi bangsa, "
kata Mahyeldi.
Perilaku ngelem menurut Mahyeldi
juga sama berbahaya dengan tawuran antar belajar karena menunjukkan kerusakan
karakter. Anak-anak yang masih berseragam SMP ini terlihat begitu beringas dan
siap menghabisi lawan dengan senjata tajam jenis parang dan samurai yang mereka
bawa."Ngelem dan tawuran ini sama-sama berbahaya. Karakter generasi
penerus bangsa jadi rusak," tegasnya.
Walikota juga memepertanyakan
pihak yang peduli perlindungan konsumen, terkait beredarnya jenis lem yang
sangat berbahaya bila aromanya terhisap manusia. " Yang herankan, pihak
yang peduli konsumen kenapa bungkam dengan adanya produk seperti ini? "
sergahnya.
Walikota yang juga ulama ini
menekankan, kepedulian terhadap generasi penerus bangsa dalam rangka
mempersiapkannya jadi pemimpin di masa datang adalah kewajiban sesuai ajaran
Islam. Sebaliknya, bila meninggalkan generasi yang lemah maka adalah awal dari
kehancuran suatu bangsa.
Terlebih, menurut data demografi,
dua dekade ke depan bangsa Indonesia mendapatkan bonus kependudukan yang tidak
dimiliki bangsa manapun di dunia. Bonus itu adalah penduduk usia muda melebihi
60 persen dari jumlah penduduk. Ini akan mampu membawa kejayaan bangsa
Indonesia dibanding bangsa lain.
"Tepatnya menjelang 100
tahun kemerdekaan RI, kita memiliki penduduk usia muda melebihi 60 persen,
" ulasnya.
Pada kesempatan ini Camat Koto
Tangah Syahrul mengatakan, peringatan israk mi'raj ini sekaligus jadi ajang
silaturahim para guru. Sekaligus mendapatkan arahan dari Walikota Padang untuk
motivasi dalam mengajar.
"Selain silaturahim, para
guru juga mendapatkan motivasi dalam mengajar, " ungkapnya.(im7/Ch)
Sebelumnya
« Prev Post
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »
Next Post »