PILIHAN REDAKSI

Tekan Inflasi, PJ Bupati Mentawai Bersama Forkopimda Galakkan Penanaman Cabe

INFO|MENTAWAI - Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian galakkan gerakan penanaman cabe sere...

Budaya

Opini

Mentawai

Padang Panjang

Peristiwa

Pariwara

Warisan Budaya Kota Tua Akan Punah Ketika Aturan Dan Kesadaran Kurang

Kawasan Kota Tua di Kota Padang
Oleh: Mulyadi Baim

Infonusantara.PADANG - Kawasan “heritage” Kota Tua Muaro Padang adalah bagian dari Pengembangan kawasan wisata Kota Tua yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, karena Kota Padang adalah gerbang Indonesia kawasan barat. Dimana pada zaman dahulu, Muaro Padang banyak dikunjungi oleh bangsa asing untuk berniaga. Saat ini untuk kawasan tersebut harus  dicarikan konsep pelestarian yang ideal oleh pemerintah daerah, karena Kota Tua juga sebagai destinasi wisata budaya peninggalan bersejarah masa lalu.

Pelestarian kawasan Kota Tua akan menunjukkan kepada generasi sekarang bahwa Kota Padang memiliki peninggalan etnik budaya masa lampau. Melestarikannya tidak kalah penting dibanding pengelolaan objek wisata lainnya.

Berjalan-jalan ke kawasan Kota Tua Pondok yang juga merupakan kawasan wisata budaya yang berada di Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang Sumatera Barat seakan tidak pernah bosannya. Bangunannya yang unik berjejer di sepanjang jalan membuat takjub dengan kekhasan bangunan tua dari zaman Belanda yang masih dipertahankan penduduk lokal di kawasan ini yang kebanyakan adalah keturunan Tionghoa. Bangunan tinggi menjulang, dengan banyak ruang terlihat bak sebuah kerajaan yang akan memanjakan mata anda.

Bagi anda yang ingin berkunjung ke kawasan pecinan Pondok, kawasan ini adalah kawasan kota tua yang menjadi salah satu tujuan wisata di akhir pekan yang eksotis. Dengan nuansa kental etnis Tionghoa, juga terdapat bangunan Klentang See Hin Kiong yang merupakan tempat peribadatan etnis Tionghoa.

Pada klenteng ini anda dapat melihat seni ukiran yang luar biasa. Semua ornamen yang ada disana akan merasakan keberadaan seperti di negeri asalnya di Cina. Karena memang semua ornamen di klenteng See Hin Kiong, baik interior maupun eksteriornya serta semua ukiran-ukiran bangunan serta patung langsung didatangkan dari negeri Cina dan dikerjakan langsung oleh tenaga kerja asal negara Tirai Bambu tersebut.

Belum lagi bangunan Gapura pada rumah duka perkumpulan Organisasi Sosial Pemakamam dan Kebudayaan Himpunan Bersatu Teguh (HBT) dan Himpunan Tjinta Teman (HTT) yang berdampingan, terlihat megah dengan ornamen-ornamen khas negeri Cina. Kawasan ini akan terlihat sangat eksotis apalagi saat malam hari. Hiasan lampu menerangi Gapura, ditambah lagi dengan cahaya merah dari lampu-lampu lampion yang bergantungan sepanjang jalan dan sisi-sisi bangunan.

Kemudian di kawasan ini juga terdapat sebuah pasar yang bernama Pasar Tanah Kongsi. Memiliki sejarah yang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan Kota Padang. Pasar ini sudah ada sejak abad XIV, seiring kongsi dagang Hindia Belanda VOC mulai beroperasi di Indonesia dan masuk ke Padang melalui Pulau Cingkuak, Kabupaten Pesisir Selatan. Pada tahun 1799, Muara Pantai Padang menjadi pelabuhan terpenting di Sumatera dan semenjak saat itu banyak pedagang Cina, India, dan Arab memasuki Muara Padang untuk melakukan perdagangan.

Kawasan Kota Tua ini hampir setiap harinya ramai dikunjungi muda-mudi, apalagi pada saat malam Minggu dan hari Minggu. Banyak pengunjung yang datang untuk berfoto-foto dengan latar bangunan Klenteng, patung-patung dan bangunan tua yang terdapat di kawasan kampung Pondok ini.

Di kawasan kota tua ini juga terkenal dengan wisata kulinernya. Salah satunya Mie Tiaw dan minuman dingin khas yang ada di kawasan Pondok Tanah Kongsi yakni minuman Es Kopmil serta aneka minuman Jus. Duduk mejeng sambil menikmati makanan dan minuman merupakan keasyikan tersendiri bagi para pengunjung di kawasan Pondok kota tua ini.

Tak kalah menariknya lagi di kawasan Pecinan Pondok ini, anda juga dimanjakan dengan pertunjukkan kesenian musik tradisioanl sambil menikmati makanan dan minuman. Tepatnya di gedung Perkumpulan Sosial Pemakaman dan Kebudayaan HBT, setiap Minggu mulai pukul 20.00 hingga 22.00 WIB, menyuguhkan kesenian musik tradisional yang bernama musik Gambang. Dalam penampilannya, Gambang HBT diiringi para penyanyi membawakan lagu-lagu bernuansa Mandarin, lagu-lagu lawas serta juga lagu-lagu Minang.

Memang tak salah kalau kita ingin menikmati suasana dengan nuansa kebudayaan Tionghoa, tinggal datang ke Kawasan wisata budaya di Pondok Kota Padang, Kecamatan Padang Barat. Suasana keakraban dan saling menghargai satu sama lain akan terlihat. Di kawasan ini tidak membedakan suku, etnis, ras maupun agama. Hidup rukun dengan keberagaman sudah terbina dari dahulunya. Masuknya para pedagang Cina, India dan Arab di Muara Padang pada zaman dahulu sudah memupuk rasa kebersamaan tersebut.

Namun sangat disayangkan akhir - akhir ini banyak bangunan tua yang sudah berubah dari bentuk aslinya. Mungkin karena tuntutan zaman maka para pemilik merubah bentuk bangunan tua menjadi bangunan moderen.

Tapi ada juga beberapa pemilik yang mempunyai kesadaran dan rasa melestarikan aset budaya bersejarah, maka bangunan tua disulap menjadi tempat kuliner dan hal ini memang luar biasa untuk bisa terus dikembangkan tanpa merubah arsitektur aslinya.

Kondisi ini memang disayangkan, seakan pemerintah hanya melihat sebelah mata. Jika dibiarkan, sudah pastinya secara perlahan kawasan kota tua hanya tinggal nama saja. Puluhan Bangunan Tua Cagar Budaya di Kota Padang akan berubah menjadi bangunan modern ketika izin untuk renovasi/ membangun kembali bangunan tua itu dikeluarkan pemerintah yang tidak sesuai aturannya serta tidak adanya pengawasan dari instansi terkait.(**)
Sebelumnya
« Prev Post
Selanjutnya
Next Post »